Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Internet adalah dunia maya (tidak ada tempat dimana dia berada),

tidak dimiliki atau dikelola oleh satu orang, atau pemerintah, atau

perusahaan (dominick, 2000). Internet tempat orang berbagi, berkomunikasi,

memutuskan, bermain, membuat, mengkritik, berkolaborasi, menemukan,

mempertahankan dan membangun persahabatan, jatuh cinta, menghibur diri

sendiri dan lainnya. Ataupun mendidik diri mereka sendiri sebagai kegiatan

umum tanpa mediasi perusahaan (fuchs, 2017).

Setelah adanya internet, televisi bukanlah media yang menjadi tujuan

utama untuk mencari informasi ataupun hiburan. Internet hadir sebagai

media baru dengan segala kecanggihannya namun tidak begitu saja

menghilangkan atau menggantikan posisi media lama atau media tradisional

seperti televisi, majalah, koran, radio, dan lain sebagainya yang sejatinya

sudah ada sebelumnya. Perkembangan media baru pun sangat pesat

ditunjang dengan perkembangan perangkat teknologi komunikasi, seperti

perangkat dan jaringan komunikasi, gadget, smartphone, yang menciptakan

isi (content) media (Wahid, Komunikasi Politik Teori, Konsep, Dan Aplikasi

Pada Era Media Baru, 2016, p. 79).

Media sosial merupakan bagian dari media baru (Internet) karena

media sosial mempermudah pengguna untuk bertukar informasi atau

berinteraksi dari pengguna satu dan lainnya. Menurut penelitian yang


dilakukan We Are Social, rata-rata orang menghabiskan 3 jam 23 menit

sehari untuk mengakses media sosial. Dari laporan berjudul "Essential

Insights Into Internet, Social Media, Mobile, and E-Commerce Use Around

The World" yang diterbitkan tanggal 30 Januari 2018, dari total populasi

Indonesia sebanyak 265,4 juta jiwa, pengguna aktif media sosialnya

mencapai 130 juta dengan penetrasi 49 persen [CITATION Per \l 1033 ].

Gambar 1. Most Active Social Media Platforms. Sumber: Hootsuite

Dilihat dari data diatas, Youtube adalah sebuah platform media yang

sedang banyak diminati oleh banyak kalangan dan juga memiliki penguna

aktif terbanyak menduduki peringkat pertama dibulan Januari 2018. Youtube

memiliki peminat sebesar 43%, disusul Facebook dengan jumlah total

sebesar 41% dan di peringkat ketiga ada media sosial Whatsapp dengan

jumlah total sebesar 40%.

Platform Youtube menduduki peringkat pertama artinya platform ini

banyak digunakan masyarakat Indonesia baik mencari informasi atau hanya


sekedar mencari hiburan. Tidak heran jika banyak orang memanfaatkan

platform media youtube untuk menyebarluaskan content-content demi

mendapat views yang lebih banyak.

Baik televisi ataupun Youtube tentu memiliki peminat masing-masing.

Namun, menurut penelitian yang dilakukan oleh perusahaan media digital

Deny pada tahun 2014 menyebutkan bahwa konsumen berusia 13-24 tahun

menghabiskan 11,3 jam per minggu untuk menonton video online gratis

dibandingkan dengan 8,3 jam untuk menonton jadwal rutin televisi.

Sedangkan televisi banyak diminati oleh orang dewasa yang belum

sepenuhnya paham akan kecanggihan teknologi masa kini seperti Youtube

ataupun Platform media online lainnya. Adapun kelebihan Youtube dibanding

televisi lainnya seperti iklan yang bisa di skip, bisa pause and play video

yang sedang ditonton, bisa memutar ulang video kapan saja, dan tentunya

kemudahan mengakses di gadget pribadi seperti Handphone dan Laptop

[ CITATION Dad17 \l 1033 ].


Gambar 2. Rangking of Top Websites. Sumber: Hootsuite, 2018.

Dilihat dari data diatas menunjukkan jika meskipun youtube berada di

posisi ke 6 namun waktu mengunjungi youtube paling banyak diantara

lainnya. Ini artinya, masyarakat banyak menggunakan youtube sebagai

tempat terbaik untuk mencari sebuah video.

Pada 2015 park hye min atau yang akrab dikenal pony mulai

merambah dunia youtube dan aktif menggunakan media sosial Youtube.

Pony memiliki akun Youtube yang bernama PONY Syndrome. Hingga saat

ini, subscriber channel “PONY syndrome” telah mencapai lebih dari 4 juta

subscriber. Channel ini memiliki 95 video dan jumlah total keseluruhan

penayangan mencapai lebih dari 226 juta kali penayangan di kanal Youtube

miliknya.

Gambar 3. Screenshoot Youtube channel Pony Syndrome. Sumber;

Youtube, 2018.
Pony adalah seorang yang menggemari dunia make-up. Bermula dari

hobi, Pony sekarang bekerja di dunia make-up yang sesuai dengan

passionnya. Bermula dari menjadi make-up Artist, kemudian Pony memiliki

tutorial make-up dalam sebuah buku beserta CD yang berisi video

tutorialnya. Kini, Pony menjadi seorang youtuber terkenal dan memiliki nama

dalam industri make-up hingga ke kancah internasional (Sindonews, 2018).

Sebelum memasuki dunia Youtube, Pony sudah dikenal dengan

sebutan Ulzangg (sebutan untuk orang-orang berwajah cantik atau ganteng)

di Korea. Kemudian Pony merambah dunia Blog di tahun 2008, menulis hal-

hal mengenai kecantikan seperti make-up tutorial, review produk, dan foto-

foto OOTD-nya [ CITATION Mon161 \l 1033 ]. Terlepas dari itu semua, Youtube

ikut serta membantu kesuksesan nama besarnya. Dengan unggahan video

tutorialnya di Youtube, sekarang Pony sudah dikenal banyak orang dari

berbagai negara termasuk Indonesia.

Selain itu, fenomena K-pop di Indonesia turut menaikan nama-nya,

khususnya didunia make-up. Pasalnya, banyak sekali anak muda yang

menyukai artis Korea, baik actress, actor ataupun idol (sebutan untuk

girlband atau boyband di Korea). Menurut survey yang dilakukan oleh

kumparan.com pada Januari 2017, kepada sebanyak 100 orang fans K-pop,

sekitar 57% dari mereka berada di usia remaja dan dewasa awal, 12-20

tahun. Sementara 42% fans berusia 21-30 tahun, dengan satu persen

diantaranya berusia diatas 30 tahun. Mayoritas fans K-pop ialah remaja

karena pada masa itu, identitas mereka belum sepenuhnya terbentuk, jati diri
mereka belum utuh. Para fans juga bersedia mengeluarkan uang untuk

membeli hal-hal berbau K-pop atau idola mereka, mulai dari album, tiket

konser, fanmeeting, kosmetik, dll (Nurani, 2017). Fans juga memiliki

kecenderungan meniru gaya idolanya, dari mulai gaya busana, gaya rambut,

aksesoris hingga make-up.

Gambar 4. Screenshoot Youtube Rans Entertainment. Sumber; Youtube,

2018.

Seperti salah satu artis Indonesia yang bernama Nagita Slavina yang

ikut mengubah gaya rambutnya menjadi ala korea, tidak dipungkiri

bahwasanya trend K-pop sudah menyebar kemana-mana. Selain itu, make-

up adalah hal yang dianggap penting bagi kaum perempuan untuk

menunjang penampilan.
Make-up dengan tampilan yang natural dan flawless menjadi

dambaan para wanita muda, dan tentunya lebih sehat untuk kulit anak muda.

Make-up tebal sendiri tidak disarankan pada kaum remaja karna bisa

berdampak buruk bagi kulit. Sehingga make-up ala korea ini menjadi solusi

bagi kaum remaja [ CITATION Det15 \l 1033 ]. Make-up dengan tampilan

natural dan flawless (gaya riasan yang tidak terlalu tebal namun terlihat

segar) sangat identik dengan make-up ala Korea, dibandingkan dengan jenis

make-up ala Amerika yang identik dengan tampilan tebal hingga menutupi

bahkan merubah tampilan wajah asli sepenuhnya. Perbandingan yang

sangat terlihat antara make-up ala Korea dan Amerika terletak pada dasar

make-up. Jika ala Amerika memakai foundation yang tebal maka ala Korea

menggunakan BB Cream atau CC cream yang cenderung tipis dan memiliki

kandungan SPF serta Anti-aging. Kemudian pada teknik Contouring ala

Amerika biasanya menggunakan garis kontur yang keras menggunakan

bronzer yang warna nya lebih gelap dari warna kulit, sedangkan make-up ala

korea tidak menggunakan kontur untuk tetap menjaga bentuk wajah yang

alami [ CITATION Ana18 \l 1033 ].

Tidak dipungkiri dengan adanya perkembangan gadget dan sosial

media saat ini membuat masyarakat menjadi terkepung dengan media

informasi dan komunikasi. Sulit bagi masyarakat untuk terhindar dari yang

namanya terpaan media. Ditambah lagi sekarang ini gadget tidak cuma

digunakan untuk menelpon atau mengirimi pesan saja, namun juga bisa

untuk browsing internet, menonton, bermain game, mendengarkan musik,


dan lain-lain. Masyarakat juga tidak bisa lepas dari pembicaraan publik atau

kelompok ataupun pribadi melalui sosial media seperti Facebook, Twitter,

Line, Whatsapp, Blackberry Messeger (BBM), dll. Bahkan tidak jarang

masyarakat juga akan menerima pesan bersambung (broadcast messanger)

yang berisikan tentang informasi, gossip, hingga promosi barang. [ CITATION

Hud17 \l 1033 ].

Wanita muda ialah wanita dimasa peralihan antara remaja akhir

menuju dewasa awal dengan rentang usia 18-34 tahun. Pada masa ini usia

35 dijadikan sebagai pemisah yang paling umum antara yang muda dan

masih dalam masa pengembangan karir, dengan mereka yang lebih tua dan

tentunya sudah berada dalam fase mapan. [ CITATION BBC17 \l 1033 ].

Hasil riset nasional yang dilakukan oleh Asosiasi Penyedia Jasa

Internet Indonesia (APJII) dan Pusat Kajian Komunikasi Universitas

Indonesia (UI) pada tahun 2015, pengghuna internet di Indonesia

mayoritasnya berada pada rentang usia 18-25 tahun. Jumlah golongan

pengguna muda usia ini bahkan hampir setengah (49%) dari total jumlah

pengguna internet di Indonesia yang mencapai 88,1 juta ditahun 2014

[ CITATION Adh15 \l 1033 ].

Tren make-up dari Korea Selatan juga memiliki tempat hampir disetiap

penjuru dunia. Adapun ciri khas dari make-up korea seperti alis yang lurus,

tidak di countour, ombre lips, dan rias mata yang cantik [ CITATION Bea17 \l

1033 ]. Melihat tren make-up ala korea yang ada dikalangan masyarakat

khususnya wanita muda, peneliti tertarik untuk meneliti tentang pengaruh


terpaan Youtube channel Pony Syndrome terhadap minat make-up ala korea

dikalangan wanita muda.

1.2. Rumusan Masalah

Apakah terdapat pengaruh terpaan Youtube channel PONY Syndrome

terhadap minat make-up ala korea dikalangan wanita muda

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pemikiran yang telah diuraikan pada latar belakang,

maka tujuan dilakukannya penelitian ini yakni:

1. untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh terpaan Youtube

channel PONY Syndrome terhadap minat make-up ala Korea di

kalangan wanita muda

2. Seberapa besar pengaruh terpaan Youtube channel PONY

Syndrome terhadap minat make-up ala korea di kalangan wanita

muda

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Akademis

Manfaat akademis dari penelitian ini yakni agar kiranya penelitian ini

dapat digunakan sebagai referensi kepada peneliti lain dengan

penelitian serupa mengenai social media youtube

1.4.2. Manfaat Praktis


Manfaat praktis dari penelitian ini yakni dapat memberikan

informasi kepada masyarakat mengenai make-up ala korea serta

memberi gambaran dan masukan kepada para youtuber.

1.5. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, yang berisi penjelasan

sekilas tentang penelitian apa yang akan diteliti yang didukung

dengan data/fakta/fenomena variable yang kredibilitas dan

akurat serta alasan pemilihan objek penelitian. Rumusan

masalah dalam bentuk pertanyaan penelitian, tujuan dari

penelitian serta manfaat penelitian baik secara akademis

maupun praktis.

BAB II KERANGKA TEORETIS

Membahas hasil penelitian komunikasi sebelumnya untuk

menunjukkan perbedaan dan persamaan antara penelitian

terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan. Lalu teori

apa yang digunakan dalam penelitian ini yang dibangun secara

mendalam dan komprehensif. Setelah itu bagan kerangka teori

diikuti dengan narasi penjelasan teori yang dikaitkan dengan

penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini berisikan tentang metode penelitian yang

digunakan pada saat penelitian.


BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Gambaran secara umum tentang objek penelitian/unit

analisis/profil narasumber, lalu hasil analisis berupa wawancara

atau observasi, dan terakhir pembahasan.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dari hasil sintesis dari pembahasan Bab 1 sampai

dengan Bab 4 untuk menjawab tujuan penelitian dan saran

akademis yang ditujukan kepada penelitian selanjutnya serta

saran praktis ditujukan untuk masyarakat, lembaga dan

perusahaan
[ CITATION Rin17 \l 1033 ][ CITATION Adh15 \l 1033 ]

Anda mungkin juga menyukai