Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan hidayahNya,
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Sel tumbuhan”. Berkat
rahmat dan karuniaNya serta didorong oleh kemauan yang keras disertai kemampuan yang
ada, akhirnya saya dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan makalah ini adalah untuk
menambah pengetahuan tentang sel tumbuhan. saya juga mengucapkan terima kasih
kepada dosen pembimbing mata kuliah Anatomi Tumbuhan Ibuk Moralita Chatrin. yang
telah membimbing kami dalam belajar.
Makalah ini sudah saya susun secara maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak,
sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk itu saya menyampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkonstribusi dalam pembuatan makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangannya.Hal ini
disebabkan keterbatasan pengetahuan, waktu, serta sumber yang kami miliki.Oleh karena
itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat saya harapkan untuk perbaikan
penusunan selanjutnya.
Dinding Sel
Dinding sel merupakan sebuah membran yang terbentuk pada bagian luar dari
membran sel yang berperan sangat penting dalam membentuk struktur sel yang kaku,
memberi kekuatan dan perlindungan kepada sel terhadap tekanan mekanik.

Gbr 1. Dinding sel


Dinding sel adalah struktur di luar membran plasma yang membatasi ruang bagi sel
untuk membesar. Dinding sel merupakan ciri khas yang dimiliki tumbuhan, bakteri, fungi
(jamur), dan alga, meskipun struktur penyusun dan kelengkapannya berbeda. Hewan dan
protista kebanyakan tidak memiliki dinding sel.
Pada dinding sel ada bagian yang tidak menebal, yaitu bagian yang disebut noktah.
Melalui noktah ini terjadi hubungan antara sitoplasma satu dengan yang lain yang disebut
plasmodesmata. Plasmodesmata berupa juluran plasma, yang berfungsi menjadi pintu keluar
masuknya zat.
Dinding sel menyebabkan sel tidak dapat bergerak dan berkembang bebas, layaknya
sel hewan. Namun demikian, hal ini berakibat positif karena dinding-dinding sel dapat
memberikan dukungan, perlindungan dan penyaring (filter) bagi struktur dan fungsi sel
sendiri. Dinding sel juga dapat mencegah kelebihan air yang masuk ke dalam sel.

2.2 Struktur Dinding Sel


Pada sel tumbuhan, struktur dinding selnya keras dan kaku yang terdiri dari 3 jenis lapisan
yaitu :

a. Lamella tengah. Lapisan ini merupakan lapisan yang pertama kali terbentuk selama
pembelahan sel. Merupakan lapisan yang terdiri dari polisakarida pektin yang kaya akan
lapisan lem yang mengikat sel-sel yang berdekatan. 
Sifat lamela tengah adalah Amorf, Koloidal, Optik inaktif, Dapat dilarutkan dengan cara
maserasi, Mengandung persenyawaan pektin Ca dan Mg pekat. Pada jaringan tua sukar
dibedakan dengan dinding primer. Maserasi adalah
Salah satu cara pembuatan preparat yg dpt memberikan gambaran jelas mengenai bentuk sel.
b. Dinding sel primer. Lapisan ini terbentuk setelah lamella tengah dan terdiri dari kerangka
kaku mikrofibril selulosa yang tertanam dalam matriks seperti gel terdiri dari senyawa pektin,
hemiselulosa dan glikoprotein.
Sifatnya adalah Optis anisotrop,Terjadi pada awal pembentangn sel sampai sel cukup
dewasa,Adanya dinding primer diikuti dengan adanya protoplas yang masih hidup
danReversibel : zat penebalan dapat larut lagi/diubah menjadi persenyawaan lain

c. Dinding sel sekunder. Terbentuk setelah pembesaran sel selesai dan dibentuk di dalam dinding
sel primer yang telah berhenti meningkat di daerah permukaan ketika sel tumbuh sepenuhnya
dimana sel ini sangat kaku dan tebal yang terbuat dari selulosa, hemiselulosa dan lignin.
Dinding sel sekunder sering berlapis.
Perhatikan tabel dibawah ini untuk melihat perbedaan antara dinding primer dan dinding
sekunder.

Karakteristik Dinding Dinding


primer sekunder

Fleksibilitas dan Tinggi Rendah


ekstensibilitas

Ketebalan Dinamis Statis

Susunan mikrofibril Acak Sejajar

Kadar selulosa Rendah Tinggi

Kadar hemiselulosa 50% 25%

Kadar lipid 5-10% Sedikit/tidak


ada

Kadar protein 5% Rendah

Pertumbuhan Multinet Aposisi


                                 Tabel 1. Perbedaan dinding sel primer dan sekunder
2.3 Komponen Penyusun Dinding Sel
 Komponen penyusun dinding sel antara lain adalah :
1. Asam Pektik
Karakteristik asam pektik :
a.  Polimer dari sekitar 100 molekul asam galakturonik.
b.  Sangat hidrofilik dan larut sehingga mudah terhidrasi.
c.  Membentuk garam dan jembatan garam dengan Ca2+ dan Mg2+ menjadi gel yang tak larut.
d.  Komponen utama dari lamella tengah, tetapi di temukan juga pada dinding sel primer.
Karena gugus karboksil pada molekul asam galakturonik adalah asam lemah, mereka bisa
bertahan dalam keadaan bermuatan negatif dan tidak bermuatan tergantung pada
protonansi(lihat gbr.2 di bawah). Sejauh mana molekul yang terprotonansi tergantung pH dan
terkait dengan pKa (pH dimana dua bentuk berada dalam kesetimbangan).
2. Pektin

Karakteristik pektin yaitu :

a.  Polimer yang terdiri dari 200 molekul asam galakturonik.

b.  Banyak dari gugus karboksil adalah alcohol (COOCH 3).

c.  Kurang terhidrasi dari pada asam pektik tetapi larut dalam air panas.

d.  Merupakan salah satu komponen utama dari lamella tengah, tetapi juga ditemukan pada dinding
sel primer.
3. Selulosa

Selulosa termasuk polimer dari glukosa yang biasanya terdiri dari 1.000 – 10.000-D-glukosa
residu yang saling berhubungan melalui ikatan glikosida β 1-4 yang merupakan komponen
utama dari lapisan dinding sel primer dan selunder.
Selulosa mudah membntuk ikatan hydrogen dengan dirinya sendiri dan dengan rantai
selulosa yang lain. Sebuah rantai selulosa akan membentuk ikatan hydrogen dengan sekitar
36 rantai lainnya untuk menghasilkan mikrofibril.
Selulosa pada kayu kurang lebih 45% dari berat keringnya, sedangkan pada kapas kurang
lebih 98%. 

4. Hemiselulosa
Merupakan polisakarida yang terdiri dari berbagai gula termasuk xilosa, arabinosa, manosa.
Hemiselulosa terutama xilosa dan arabinosa masing-masing disebut sebagai xyloglucans atau
arabinoglucans.
Molekul hemiselulosa sering bercabang, dengan tulang punggung β-1,4 dan rantai samping
yang relatif pendek, tidak membentuk mikrofibril namun membentuk ikatan hydrogen
dengan selulosa yang disebut “cross-linking glycans”. Hemiselulosa sangat hidrofilik dan
sangat terhidrasi dan berbentuk gel. Hemiselulosa banyak dijumpai pada dinding sel primer
tetapi juga di temukan pada dinding sel sekunder.
5. Protein struktural

Dinding sel mengandung komponen-komponen non polisakarida yaitu berupa protein


structural yang kaya dengan hidroksi prolin yaitu sekitar 25%. Protein struktural dapat
dijumpai di semua lapisan dinding sel tumbuhan, tetapi lebih banyak terdapat pada lapisan
dinding sel primer.

Selain karbohidrat, dinding sel mengandung berbagai protein yang disebut glikoprotein
mengandung rantai samping asam amino pada karbohirat tertentu. Glikoprotein ini bersifat
hidrofilik dan dapat membentuk ikatan H- dan jembatan garam dengan polisakarida dinding
sel.
6. Peptidoglikan 
Peptidoglikan merupakan salah satu komponen penyusun dinding sel pada bekteri.
Peptidoglikan merupakan suatu polimer N-glikosamin terasilasi dengan rantai peptida.
Terdiri dari unit-unit N-asetiglukosamin dan N-asetilmuramat secara bergantian serta
memiliki beberapa variasi lain.

     7. Asam teichuronat

Polimer lain dari karbohidrat yang dijumpai pada setiap bakteri adalah asam teikuronat yang
terikat secara kovalen pada peptidoglikan dan kedua asam tersebut dapat dipisahkan dari
peptidoglikan dengan cara hidrolisis.
8. Asam teichoat 
Asam teichoat adalah kelompok polimer poliofosfat, terdapat di dalam dinding sel bakteri
dan juga pada membran sitoplasma. Asam teichoat di dalam dinding sel kurang lebih 20-
50% berat kering dinding sel. Asam teichoat berperan untuk mengikat Mg dari lingkungan
untuk digunakan dalam reaksi- reaksi metabolisme sel. Ada dua klas poliofosfat yang
menonjol yaitu ribitol fosfat dan gliserolfosfat. Gliserolfosfat lebih tersebar dari pada
poliribitolfosfat.
9. Plastik biologi
Selain itu, terdapat plastik biologi, yaitu lignin dan kutin. Lignin biasanya mengisi dinding
sekunder dan menyebabkan dinding menjadi kaku. Lignin dibentuk dari hasil polimerisasi
prekuersor lignin.
Kutin biasanya terdapat pada permukaan dinding sel dan berfungsi agar permukaan sel
resisten terhadap dehidrasi dan juga sebagai proteksi sel terhadap luka. Struktur kitin belum
jelas, namun ia mengandung asam lemak hidroksi (C16-C18) yang terikat secara kovalen satu
dengan yang lain melalui ikatan ester.
10. Mikrofibril
Dinding sel primer tersusun atas selulosa, yaitu suatu polimer β-glukosa dengan ikatan β 1-4.
Kurang lebih 40-70 rantai molekul selulosa terdapat dalam kelompok-kelompok yang sejajar
membentuk mikrofibril.
Pada dinding sel primer, mikrofibril tersebar dalam suatu matriks, bersifat lentur, dan
memanjang bersama-sama dengan pemanjangan protoplasma, kadar hemiselulosa tinggi dan
selulosa relatif rendah. dinding sel primer merupakan struktur yang pertama kali diletakkan
pada lamella tengah. pada dinding sel sekunder, mikrofibrilnya tersusun sejajar, kaku dan
tidak dapat memanjang, kadar hemiselulosa relatif rendah dan selulosanya lebih banyak.
dinding sel sekunder dibentuk setelah sel mencapai ukuran yang maksimum. 

PEMBENTUKAN DINDING SEL


Selama mitosis, pada telofase, fragmoplas meluas dan membentuk barisan atau
deretan. Pada waktu yang sama, di daerah ekuator dibentuk cawan sel, yang dihasilkan oleh
protoplas baru yang mulai membentuk fragmoplas di bagian dalam. Di daerah tempat
dibentuknya cawan sel, mikrotubula fragmoplas tidak tampak. Semakin meluas cawan sel,
mikrotubula fragmoplas semakin mendekati dinding sel yang membelah. Pada waktu cawan
seel belum mencapai dinding sel yang membelah, inti sel muda akan mencapai tahap tertentu
dalam pembentukan dinding inti dan anak inti. Apabila cawan sel sudah mencapai semua
bagian dinding sel yang membelah, fragmoplas akan lenyap. Pada tahap ini kekentalan cawan
sel meningkat dan secara bertahap cawan sel akan berubah bentuk menjadi senyawa antar sel
atau lamela tengah.

Pada pengamatan menggunakan mikroskop elektron akan tampak bahwa pembentukan cawan
sel dimulai dengan pemusatan dan penggabungan sejumlah besar kantong kecil turunan
badan Golgi dan kemungkinan juga kantong kecil dari RE (retikulum endoplasma).
Mikrotubula dan fragmoplas mengarahkan kantong kecil ini menuju daerah ekuator.

Di kedua sisi lamela tengah terdapat lamela tipis yang dihasilkan oleh protoplas sel
anak. Pembentukan lamela ini merupakan tahap permulaan dalam perkembangan dinding
baru sel anak. Dinding ini terdiri atas mikro-serabut yang mengandung selulosa dan matriks
tidak mengandung selulosa. Matriks dinding terutama terdiri atas senyawa pektin dan
hemiselulosa. Matriks dinding juga disekresi oleh kantong kecil Golgi, dan menurut beberapa
peneliti, selain Golgi, RE juga berperan dalam produksi matriks.

Mikrotubula sitoplasma tepi biasanya berorientasi paralel dengan serbut selulosa


dalam berhubungan dengan plasmalema. Menurut Preston (1974) butiran yang terdapat pada
permukaan luar plasmalema terlibat dalam biosintesis dan orientasi mikro-serabut selulosa
dalam dinding sel. Akhir-akhir ini dipelajari tentang pembentukan mikro-serabut selulosa
selama regenerasi dinding sel dengan protoplas yang diisolasi.

Pada perhubungan dinding baru dengan dinding sel induk, lamela tengah lama dan
baru terpisah oleh dinding primer sel induk. Pada dinding primer sel induk, pada tempat
perhubungan dinding lama dan baru terdapat suatu rongga yang seperti segitiga pada
penampang melintangnya. Rongga ini terus membesar sampai mencapai lamela tengah sel
induk dan terjadilah hubungan antara  lamela tengah sel induk dengan lamela tengah baru.
Apabila rongga ini terus tumbuh dan senyawa antar sel tidak mengisinya, akan terbentuk
rongga antar sel.

Dinding sekunder berkembang pada permukaan dalam dinding prmer. Dinding


sekunder juga terdiri atas mikro-serabut selulosa, yaitu suatu matriks yang terdiri atas
polisakarida, termasuk hemiselulosa. Selain itu, terdapat juga lignin, suberin, kutin, lilin,
tanin, garam anorganik, misalnya Ca karbonat, Ca oksalat, silika, dan senyawa lain.
Umumnya lignin pertama kali tampak sebagai senyawa antar sel dan dinding primer,
kemudian menyebar ke arah sentripental ke dalam dinding sekunder. Di dalam serabut floem
primer Phoradendron flavescens,  dinding primer tidak mengandung lignin, sedangkan
dinding sekunder berlignin.

Penebalan Dinding Sel


Bahan-bahan yang membentuk dinding sel tersebut, cara-cara pembentukan serta
pembentukan penebalan-penebalan belum dapat diungkapkan seluruhnya oleh para ahli.
Tentang cara-cara terbentuknya lapisan penebalan baru dua cara saja yang dapat
dikemukakan yaitu (a) aposisi, dan (b)intusussepsi, jelasnya perhatikan gambar disebelah ini
Gambar 21 : Cara terbentuknya lapisan penebalan
Yang dimaksud dengan cara aposisi adalah cara terbentuknya lapisan penebalan
yang baru yang seolah-olah melekat pada dindinng sel yang lama yang telah dibentuk pada
lapisan penebalan pertama. Dengan cara pelekatan tersebut maka dinding sel akan tampak
berlapis-lapis sepert lamella-lamela penebalan. Cara ini menjadikan ruang sel (lumen)
menjadi lebih menyempit. Tentang penyempitan ini telah cukup dikemukakan diatas.
Adapun yang dimaksud dengan intusussepsi adalah cara pembentukan lapisan
penebalan yang tidak dilekatkan pada dinding atau membran lama, melainkan dengan cara
disisipkan diantara penebalan-penebalan yang telah ada. Cara penebalan ini tidak
memperlihatkan susunan yang berlapis-lapis seperti pada cara aposisi.
Penelitian selanjutnya dengan menggunakan mikroskop electron ternyata bahwa
dinding sel tersusun dari suatu matrik yang berupa fibrilla atau berupa kristalin (yang
dimaksud dengan fibrilla adalah berupa serat-serat). Kedua bahan ini menurut anggapan para
ahli terbentuk dari misella yaitu berupa partikel-partikel kecil, yang biasanya terdiri dari
selulosa.
Pada dinding sel ternyata bahwa fibril-fibril selulosa melekatnya berupa lapisan-
lapisan yang saling bersilangan, dengan demiikian diperkirakan dapat memberikan kekuatan
yang demikian besar pada dinding sel. Kenyataan menunjukkan pula bahwa fibrilla itu saling
bersambungan yang merupakan bentuk seperti jala sedangkan pada sel-sel yang tidak
mengalami penebalan sekunder dan tersier susunan fibrilla ini miring dan sejajar satu sama
lainya, dengan arah yang berlawanan dengan lapisan berikutnya. Dalam keadaan seperti
diatas pori-pori yang ada diantara rangka fibrilla tetap masih mampu dilallui air serta zat-zat
yang melarut didalamnya.
Masa Pertumbuhan dan Perkembangan pada Dinding Sel

Keadaan dinding sel selama masa-masa pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
adalah :

a.  Pembelahan sel melibatkan sintesis dinding sel yang baru.

b.  Pembesaran sel melibatkan perubahan dalam komposisi dinding sel.

c.  Diferensiasi sel melibatkan perubahan dalam komposisi dinding sel. 

Pada pertumbuhan dinding sel, ada dua proses yang terlibat, yaitu pembelahan sel dan
pemanjangan sel. Pembelahan sel berlangsung pada jaringan meristematis. Sel- sel anak yang
dihasilkan pada jaringan meristematis mempunyai ukuran yang lebih kecil dari pada sel-sel
dewasa. Setelah sel anak terbentuk, maka selanjutnya ter-jadi pemanjangan sel. Ada dua teori
yang berkenaan dengan pemanjangan dinding sel, yaitu teori multinet, dan teori orientasi
aktif. 
Menurut teori multinet, mikrofibril diletakkan pada permukaan bagian dalam dinding
sel menurut arah melintang terhadap panjang sel. Pada waktu dinding sel memanjang,
mikrofibril-mikrofibril mengalami reorientasi ulang ke arah sumbu longitudinal sel hingga
mikrofibril sejajar dengan sumbu. Dengan demikian orientasi mikrofibril menurut teori
multinet berlangsung secara pasif mengikuti perentangan dinding sel selama berlangsungnya
pertumbuhan.
Gbr 5. Mekanisme pemanjangan dinding sel
Selama pemanjangan dinding sel, mikrofibril bergerak satu terhadap yang lain. Pada
gambar di samping ini ditunjukkan mekanisme pemanjangan dinding sel. Dalam hal ini
terdapat enzim-enzim yang memutuskan ikatan antara dua polisakarida dinding sel (a) dan
tetap melekat pada salah satu titik pemotongan, kemudian polisakarida dapat bergeser dengan
bebas (b) dan bererak hingga enzim membentuk ikatan yang baru. 

Menurut teori orientasi aktif, mengemukakan bahwa terbentuknya lapisan mikrofibril


yang sejajar pada dinding sel tumbuhan yang tidak tumbuh lagi berlangsung secara siklosis,
(mengalirnya bahan-bahan sitoplasma di dalam sel tumbuhan) pada bagian dalam sel. Aliran
siklosis ini orientasi mikrofibril pada bagian luar sel.
Fungsi Dinding Sel

1. Fungsi Dinding sel dalam Tumbuhan

Dalam tanaman, dinding sel terbentuk selama pembelahan sel itu sendiri, ketika pelat
sel terbentuk antara anak inti sel. Setelah formasi awal, plat sel menjadi dinding sel primer,
dan selama jangka waktu, menebal untuk membentuk dinding sel sekunder. Penebalan ini
berlangsung luar, menyebabkan lumen menyusut karena dinding sel bergerak dari seorang
dinding sel primer ke dinding sel sekunder. Hal ini secara luas dianggap bahwa penebalan ini
berlangsung dengan aposisi.

2.     Fungsi Dinding sel Menentukan Bentuk, Kekuatan dan Dukungan

Dinding sel bertindak sebagai kerangka serta dianggap paling bertanggung jawab
memelihara atau menentukan bentuk sel. Arah dan laju pertumbuhan sel juga ditentukan
oleh dinding sel.
Seiring dengan dukungan, dinding sel juga bertanggung jawab untuk memberikan kekuatan
mekanik sel. Dinding sel terdiri dari selulosa, yang terdiri dari ribuan molekul D-glukosa.
Molekul-molekul ini terikat satu sama lain melalui ikatan hidrogen yang kuat yang
menyediakan kekakuan dan kaku ke sel. Hal ini membantu tumbuhan untuk berdiri tegak
meskipun tidak memiliki kerangka tulang.

3.     Fungsi Dinding sel Pengontrol Tekanan Turgor

Tekanan turgor, atau turgidity, didefinisikan sebagai tekanan yang diterapkan oleh
konstituen sel pada dinding sel. Fungsi penting dari dinding sel adalah untuk menjaga
tekanan turgor. Hal ini ditentukan oleh jumlah air yang hadir dalam vakuola, yang secara
langsung sesuai dengan tekanan osmotik. Gaya yang diberikan pada dinding sel. Dinding sel,
menjadi tidak fleksibel, memberikan gaya kembali ke sel. Ini menyumbang kekakuan
tumbuhan dan membantu untuk tetap tegak.
Namun, perlu ada keseimbangan antara tekanan pada dinding sel dan kekakuan dinding sel,
karena tekanan berlebih dapat menyebabkan pecahnya sel, sementara tekanan kurang
dapat membuat sel lembek.

4.     Fungsi Dinding sel Sebagai Area Perlintasan Zat

Fungsi lain dinding sel yang penting terkait dengan sifat semi-permeabel nya. Ini
membantu mengatur difusi materi melalui apoplast. Fitur ini dari dinding sel memungkinkan
pertukaran zat, seperti molekul kecil dan protein, masuk dan keluar dari sel. Hal ini juga
membantu dalam menyaring molekul besar. Zat penting lainnya, seperti air dan karbon
dioksida, juga didistribusikan ke seluruh setiap sel tumbuhan dengan bantuan dinding sel ke
kontak dinding sel. Dengan demikian, salah satu fungsi dari dinding sel adalah pemeliharaan
homeostasis dalam sel.

5.     Fungsi Dinding sel Sebagai Perlindungan

Tumbuhan tidak mampu bergerak, sehingga mereka membutuhkan perlindungan lebih


banyak untuk menyelamatkan diri dari bahaya apapun. Dinding sel adalah garis pertahanan
pertama untuk sel selama serangan dari patogen dan mikroorganisme. Aset menjadi kaku
mencegah patogen dan benda asing lainnya yang berbahaya masuk. Ia juga menawarkan
perlindungan terhadap stres mekanik sel.

6.     Fungsi Dinding sel Sebagai Penyimpanan Karbohidrat

Dinding sel merupakan cadangan penting karbohidrat (terutama untuk benih), yang
dapat, dalam situasi mengerikan, akan digunakan oleh sel untuk tujuan metabolik lainnya.

7.     Fungsi Dinding sel Sebagai Pensinyalan


Dinding sel mengandung oligosaccharins yang bertindak sebagai hormon untuk sel, karena
mereka merangsang sintesis etilen, kitinase dan enzim lain seperti dalam sel. Pelepasan hasil
ini enzim dalam sebuah ledakan oksidatif, memproduksi senyawa oksigen yang berhubungan
dengan peroksida, superoksida dan lainnya yang menyerang patogen dan juga membuat
dinding sel lebih kaku dan sulit untuk menembus. Dengan demikian, dinding sel tersebut
diberikan sebagai sumber sinyal molekul biologis aktif.

2.7 Noktah
Di antara dinding sel yang mengalami penebalan, terdapat bagian-bagian tertentu
yang tidak ikut  menebal yang disebut noktah.
Di dalam noktah kadang-kadang dijumpai plasmodesmata, yang berfungsi untuk
meneruskan rangsang dan makanan dari 1 sel ke sel yang lain. Pada waktu sel mengalami
penebalan maka bagian dinding sel yang tertembus benang plasma tidak ikut menebal.

1. Bagian-bagian noktah

a.) Saluran noktah (“pit cannal”) yaitu noktah-noktah yang sangat dalam dan panjang
sehingga merupakan saluran-saluran, yang biasanya terdapat pada dinding sel yang tebal dan
kuat, seperti pada sel-sel tempurung Cocos nucifera (kelapa). Kadang-kadang saluran noktah
ini bercabang.
Biasanya pada sel-sel yang berdampingan letak noktah-noktah ini berhadapan dan
tampaknya menjadi simetris. Ternyata keadaan demikian memiliki arti penting karena
melalui noktah-noktah tersebut hubungan antara sel yang satu dengan yang lainnya tetap
berlangsung dengan baik atau lancar. Adapun lamella tengah yang merupakan suatu selaput
yang semipermeabel atau selektif permeable yang kalau diperlukan masih mampu
melangsungkan air dan zat-zat yang diperlukan.
Tidak jarang terjadi noktah-noktah sel itu keadaannuya menjadi tidak simetris yaitu
apabila sel yang berdinding tipis berhadapan dengan sel yang berdinding tebal, dan noktah
yang tidak simetris ini lazim disebut setengah noktah. Plasmodesmataakan terdapat
menembus noktah-noktah demikian pada sel-sel yang masih aktif atau hidup.
b). Pit pair dan pit cavity
Pit pairadalah “pasangan noktah” dan pit cavity adalah”ruang noktah”, terbentuknya dapat
dikemukakan sebagai berikut:
1.) Pasangan noktah terbentuk dari noktah-noktah dua sel yang berhadapan yang biasanya
akan merupakan suatu kesatuan baik dalam struktur maupun dalam fungsinya.
2.) Ruang noktah terbentuk sehubungan dengan terbentuknya pasangan noktah, biasanya
dalam pasangan noktah itu terbentuk, dua ruang noktah yang didalamnya terdapat lamella
tengah (membran) yanbg memisahkan kedua noktah tadi dari pasangan noktah, yang lazim
disebut membran noktah atau

Berdasarkan bentuknya noktah dibedakan menjadi 2, yaitu noktah biasa dan noktah
berhalaman
1.      Noktah Biasa (noktah sederhana)
yaitu terdapat pada dinding sel yang tidak begitu tebal seperti pada sel-sel parenkim

1.      Noktah sempurna (berpasangan), yaitu noktah yang terdapat pada sel yang berdampingan
dan masing-masing mengadakan penebalan dinding yang sama. Terdapat pada 2 sel yang
sejenis.
2.      Noktah tak berpasangan (noktah setengah sempurna), yaitu noktah yang terdapat di antara
2 sel, di mana penebalan dinding masing-masing sel tidak sama tebalnya. Dijumpai pada 2 sel
yang berdampingan, tetapi tidak sejenis. Misal : sklerenkim – parenkim.
3.      Noktah buta, yaitu noktah yang bermuara pada ruang antar sel.
4.      Noktah majemuk unilateral, yaitu sebuah noktah yang mulutnya melebar, yang berhadapan
dengan noktah-noktah yang kecil-kecil
5.      Noktah ramiform, yaitu noktah yang terbentuk dari noktah yang kecilkecil dan kemudian
bersatu.
2. Noktah Berhalaman :

Yaitu noktah yang salurannya melebar menjadi suatu ruangan yang disebut halaman
noktah. Terdapat pada sel-sel trakea dan trakeid (xylem).
Bagian-bagian noktah berhalaman :
─ Mulut noktah, terdiri dari :
** mulut dalam menghadap ruang sel
** mulut luar menghadap lamela tengah
─ Lamela tengah, terdiri dari :
** torus yaitu bagian lamela tengah yang menebal
** margo yaitu bagian lamela tengah yang tidak menebal dan bersifat elastis, berguna untuk
mengatur aliran zat hara.
Noktah berhalaman dibedakan atas :
a)      Noktah berhalaman sempurna :
Saluran noktah suatu sel yang berdinding tebal berhadapan dengan saluran noktah sel di
sebelahnya yang juga berdinding tebal.
b)     Noktah setengah halaman :
Sal noktah yang bermulut melebar berhadapan dengan dinding tipis dari sel di sebelahnya (n.
biasa).
Misal : xylem – parenkim kayu

2.8 Terjadinya noktah


Pada waktu sel masih hidup dan belum mengalami penebalan, dinding selnya masih
tipis dan dapat ditembus oleh benang-benang plasma yang disebut plasmodesmata. Selama
proses penebalan dinding sel berlangsung, di tempattempat plasmodesmata menerobos
dinding sel masih terjadi aliran plasma, sehingga tempat-tempat ini tidak mengalami
penebalan. Walaupun dinding sel semakin menebal sehingga lubang noktah telah berubah
menjadi saluran noktah, kadang-kadang dalam saluran noktah masih terdapat benang-benang
plasma.

PLASMODESMATA
Plasmodesmata adalah saluran sempit yang bertindak sebagai jembatan antar sel-sel
sitoplasma untuk memfasilitasi komunikasi dan transportasi bahan antara sel tumbuhan. Sel-
sel tumbuhan yang terbungkus dalam dinding sel yang membentuk kerangka tanaman,
memungkinkan dan menstabilkan tiga dimensi pertumbuhan. Sebagai bentuk sel tumbuhan
tidak tersentuh, tumbuhan telah berevolusi menjadi jembatan sitoplasma, yang disebut
plasmodesmata (PD), mencakup dinding sel dan menghubungkan sitoplasma antar sel yang
berdekatan.

Struktur dan Lokasi Plasmodesmata


tabung membran plasma yang mengelilingi sebuah untai retikulum endoplasma tergulung
(ER) disebut desmotubule. Di dalam desmotubule ada batang pusat yang terdiri dari gugus
polar lipid dan sedikit protein. Di luar, permukaan distabilkan dengan protein sekitar
desmotubule tersebut. Dinding sel itu sendiri juga diperkuat dengan protein dan bentuk
lengan sitoplasma. Ruang antara lengan dan desmotubule adalah dikenal sebagai rongga
sentral melalui molekul yang lolos.
PlasmoDesmata memiliki dua komponen utama, membran dan ruang (Zambryski dan
Crawford, 2000; Roberts dan Oparka, 2003)

(Gambar 1). keterangan


1.      Membran membentuk batas dari saluran PlasmoDesmata(PD) melalui pengangkutan yang
mungkin terjadi.
2.      Membran Plasma (PM) antara sel-sel yang berdekatan mendefinisikan batas luar PD.
3.      Pusat aksial dari PD, yang desmotubule (D), adalah Apresiasi RE.
4.      Daerah antara D dan PM adalah lengan sitoplasma (CS), saluran utama untuk bagian
molekul.
5.      CS mungkin berisi komponen, mungkin berlabuh ke D dan PM, yang mengatur dan
memfasilitasi transportasi PD.
6.      Studi ultrastruktural PD mengungkapkan aktin dan myosin sama-sama panjang dan
nanofilaments centrin pada daerah leher yang dapat memberikan elemen kontraktil untuk
mengatur celah PD.
Plasmodesmata menentukan hubungan antara protoplas sel tumbuhan satu dengan lainnya.
Hal ini memungkinkan saling terakomodasinya seluruh bagian dari tumbuhan terhadap
kebutuhan hidup. Hal yang memungkingkan terjadinya hubungan ini karena terdapatnya
untaian protoplasma. Plasmodesmata dapat bergerombol atau tersebar pada seluruh dinding
sel melalui noktah. Kehadiran plasmodesmata ini merupakan karakteristik bagi sel-sel hidup
dan dijumpai pada seluruh dinding sel hidup untuk menjamin berlangsungan protoplasma.
Plasmodesmata pada sel tumbuhan memiliki peranan penting dalam transportasi material dan
meneruskan rangsang dan sel satu ke sel yang lain.

PERTANYAAN
1.Sel pada apa organisme hidup apa saja yang memiliki dinding sel ???
2.Jelaskan Fungsi utama dari dinding sel
3.Dinding sel tersusun atas??
4.Apa perbedaan dari dinding sel primer dengan sekunder
5.Suatu lapisan tipis yang terletak diantara dinding sel adalah
6.Mengapa sel tumbuhan hanya ada pada tumbuhan
7.Apa itu noktah
8.Jelaskan perkembangan dinding sel
9.Sebutkan 3 fungsi dinding sel tumbuhan
10.Sebutkan perbedaan noktah biasa dan noktah berhalaman
11.Jelaskan apa itu lamella tengah
12.Jelaskan perbedaan selulosa dan hemiselulosa
13.apa yang akan terjadi jika sel hewan memiliki dinding sel
14.siapakah penemu dinding sel
15.Dimanakah letak dinding sel

Anda mungkin juga menyukai