KELOMPOK 7
2019
DAFTAR ISI
Cover.......................................................................................................................................1
Daftar Isi..................................................................................................................................2
Peta Konsep.............................................................................................................................3
Pembahasan.............................................................................................................................5
Kesimpulan..............................................................................................................................
Daftar Pustaka.........................................................................................................................
PETA KONSEP
MASALAH PENELITIAN
1. Sumber-Sumber 2. Kriteria
Masalah Penelitian Pemilihan
Mukayat (1992) menyebutkan
Menurut James H. MacMillan dan beberapa pertimbangan yang perlu
Schumacher (Hadjar, 1996: 40-42), diperhatikan dalam melihatapakah
masalah dapat bersumber dari suatu masalah layak atau penting untuk
observasi, dedukasi dari teori, ulasan diteliti sebagai berikut:
kepustakaan, masalah sosial yang
sedang terjadi, situasi praktis dan 1. (orisnalitas penelitian)
pengalaman pribadi. 2. (aktualitas penelitian)
3. 5W yaitu what (apa), where
Menurut Suryabrata (1994:61-63), sumber- (dimana), why (mengapa),
sumber masalah yang dapat diidentifikasi when (bilamana), dan how
meliputi: (bagaimana)
Bacaan terutama hasil 4. (memiliki kemanfaatan praktis)
penelitian
5. Apakah dana yang tersedia
Diskusi, seminar, pertemuan
cukup memadai untuk mencari
ilmiah jawaban masalah yang
Pernyataan pemegang otoritas ditentukan itu sehingga dapat
(dalam pemerintahan dan ilmu menghasilkan suatu
pengetahuan) pengetahuan yang bulat
Pengamatan sepintas
Pengalaman pribadi
Masalah dapat berasal dari berbagai sumber. Menurut James H. MacMillan dan Schumacher
(Hadjar, 1996: 40-42), masalah dapat bersumber dari observasi, dedukasi dari teori, ulasan
kepustakaan, masalah sosial yang sedang terjadi, situasi praktis dan pengalaman pribadi.
Masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut:
3. Adanya pengaduan.
Dalam suatu organisasi sekolah yang tadinya tenang tidak ada masalah, ternyata
setelah ada pihak tertentu yang mengadukan produk maupun pelayanan yang
diberikan, maka timbul masalah dalam organisasi itu. Pikiran pembaca yang dimuat
dalam koran atau majalah yang mengadukan kualitas produk atau pelayanan suatu
lembaga pendidikan, dapat dipandang sebagai masalah, karena diadukan lewat media
sehingga banyak orang yang menjadi tahu akan kualitas produk dan kualitas
pelayanan yang diberikan. Dengan demikian orang tidak akan membeli lagi atau tidak
menggunakan jasa lembaga itu lagi. Demonstrasi yang dilakukan oleh sekelompok
orang terhadap suatu sekolah atau perguruan tinggi juga dapat menimbulkan masalah.
Dengan demikian masalah penelitian dapat digali dengan cara menganalisis isi
pendaduan.
4. Ada kompetisi.
Adanya saingan atau kompetisi sering dapat menimbulkan masalah besar, bila tidak
dapat memanfaatkan untuk kerja sama. Perusahan Pos dan Giro merasa mempunyai
masalah setelah ada biro jasa lain yang menerima titipan surat, titipan barang, ada
hand phone yang dapat digunakan untuk SMS, internet, e-mail. Perusahan Kereta Api
memandang angkutan umum jalan raya dengan Bus sebagai pesaing, sehingga
menimbulkan masalah. Tetapi mungkin PT. Telkom kurang mempunyai masalah
karena tidak ada perusahaan lain yang memberikan jasa yang sama lewat telepon
kabel, tetapi menjadi masalah setelah ada saingan telepon genggam (hand phone).
Dalam pendidikan, lembaga-lembaga pendidikan yang selama ini unggul di dalam
negeri, akan timbul masalah setelah ada perguruan tinggi asing boleh beroperasi di
Indonesia.
Masalah yang sedemikian banyak, untuk itu perlu dipilih masalah yang palingb anyak dan
penting untuk diteliti. Proses pemilihan terhadap masalah yang pentinguntuk diteliti disebut
dengan proses penglingupan atau scoping. Mukayat (1992) menyebutkan beberapa
pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam melihatapakah suatu masalah layak atau penting
untuk diteliti sebagai berikut:
1. Apakah benar suatu masalah yang ditentukan tersebut belum pernah dicari
jawabannya (orisnalitas penelitian)
2. Apakah masalah yang ditentukan itu benar-benar penting untuk dipecahkan pada
waktu penelitian dikerjakan (aktualitas penelitian)?
3. Apakah maslah yang ditentukan itu memenuhi 5W yaitu what (apa), where (dimana),
why (mengapa), when (bilamana), dan how (bagaimana).
4. Apakah masalah yang dipilih itu memiliki relevasi dengan gerak pembangunan
(memiliki kemanfaatan praktis)
5. Apakah dana yang tersedia cukup memadai untuk mencari jawaban masalah yang
ditentukan itu sehingga dapat menghasilkan suatu pengetahuan yang bulat.
4.3 PEDOMAN MERUMUSKAN MASALAH
Penelitian Fraenkel dan Wallen (1990 dalam Sugiyono, 2000) mengemukakan bahwa
masalah penelitian yang baik memenuhi hal-hal berikut.
1. Masalah harus feasible, dalam arti masalah tersebut harus dapat dicarikanjawaban
melalui sumber yang jelas tidak banyak menghabiskan dana,tenaga dan waktu.
2. Masalah harus jelas, dalam arti semua orang memberikan persepsi yangsama terhadap
masalah tersebut.
3. Masalah harus signifikan, dalam arti jawaban atas masalah tersebut harusmemberikan
kontribusi terhadap pengembangan ilmu dan pemecahanmasalah dalam kehidupan
praktis.
4. Masalah bersifat etis, yaitu tidak bertentangan dengan hal-hal yang bersifatetis, moral,
nilai-nilai keyakinan dan agama.
Tidak ada aturan umum dalam perumusan masalah. Surnadi (1989) senada dengan Tuckman
(dalam Sugiyono, 2000) menyarankan perumusan masalah sebagai berikut:
Masalah hendaknya dirumuskan dalam kalimat tanya?
Rumusan masalah hendaknya padat dan jelas.
Menautkan hubungan antara dua atau lebih variabel
Rumusan masalah hendaknya memberikan petunjuk tentang kemungkinan
pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan penelitian
Perlu juga diperhatikan bahwa dalam memilih masalah, hindarilah memilih masalah serta
rumusan masalah yang terlalu umum, terlalu sempit, terlalu bersifat lokal atau pun terlalu
argumentatif. Disamping itu, masalah ilmiah tidak boleh merupakan pertanyaan-pertanyaan
etika atau moral. Sebabhal-hal tersebut berkaitan dengan nilai dan value judgment yang tidak
bisa dijawab secara ilmiah. Contohnya, “Perlukah kepemimpinan organisasi secara
demokrasi?” atau “Apakah metode mengajar secara otorita menuju kecara belajar yang
buruk?” Penggunaan kata “perlukah” dan “belajar yang buruk” menunjukkan preferensi dan
mengandung value judgment sehingga kalimat atau kata seperti ini sebaiknya tidak
digunakan. Ada dua cara untuk merumuskan masalah, yakni dengan menurunkan masalah
dari teori yang telah ada atau observasi langsung dilapangan. Jika masalah tersebut diperoleh
dari hasil observasi di lapangan, maka perlu juga dihubungkan dengan teori-teori yang telah
ada, agar dapat memberikan dalil dan membentuk sebuah teori.
DAFTAR PUSTAKA
Rosdakarya