Anda di halaman 1dari 6

Available at http://jurnal.stie-aas.ac.id/index.

php/jie
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 3(03), 2017, 193-198

Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan BRI Syariah Magetan

Wahna Widhianingrum*
Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Indonesia
*Email korenpondensi: wwahna@yahoo.com

Recieved 26-10-2017 | Revised 14-11-2017 | Accepted 28-11-2017

Abstrak
Motivasi merupakan suatu pendorong bagi karyawan agar bekerja lebih giat dan sungguh-sungguh
dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Pemberian motivasi yang tepat akan mendorong karyawan
bekerja lebih efektif dan efisien sehingga diharapkan kinerja karyawan akan meningkat. Penelitian ini
mempunyai tujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan. Dan
apa saja bentuk motivasi yang dapat digunakan untuk memotivasi kinerja karyawan, dan untuk
mengetahui faktor apa yang paling signifikan mempengaruhi kinerja karyawan. Penelitian dilakukan
pada BRI Syariah Magetan. Dalam melakukan penelitian penulis menggunakan metode analisis
regresi linier berganda, koefisien determinasi, dan uji F dan uji t untuk melakukan pengujian hipotesis.
Data yang dikumpulkan melalui kuesioner yang dibagikan kepada 50 responden karyawan BRI
Syariah Magetan. Dari ketiga variabel independen yang diuji secara individual, bentuk motivasi yang
paling dominan dalam mempengaruhi kinerja karyawan. Semua variabel independen berpengaruh
positif terhadap kinerja karyawan BRI Syariah Magetan.

Katan kunci: Motivasi, Kinerja, Karyawan, Efektif, Efisien


Saran sitasi: Widhianingrum, W. (2017). Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan BRI Syariah
Magetan. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 3(03), 193-198. doi:http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v3i03.124

DOI: http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v3i03.124

1. Pendahuluan positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan


PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan.
Motivasi merupakan suatu pendorong bagi
Disamping itu motivasi yang diberikan oleh
karyawan agar bekerja lebih giat dan sungguh-
pimpinan atau perusahaan juga memiliki peran
sungguh dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
yang penting untuk meningkatkan semangat
Motivasi juga mempengaruhi efektivitas seorang
kerja dan komitmen karyawan terhadap perusa-
manajer. Karena kemampuan manajer untuk
haan yang akhirnya juga berhasil meningkatkan
memotivasi , mempengaruhi, mengarahkan dan
kinerja karyawan. Devi (2009), menunjukkan
berkomunikasi yang baik dengan para bawa-
bahwa; 1) terdapat pengaruh positif dan signi-
hannya (karyawan) akan menentukan efektivitas
fikan antara kepuasan kerja dengan kinerja
manajer tersebut. Motivasi juga merupakan
karyawan. 2) terdapat pengaruh positif dan signi-
kegiatan yang mengakibatkan, mcenyalurkan,
fikan antara motivasi dengan kinerja karyawan. 3)
dan memelihara perilaku manusia. Motivasi ini
terdapat pengaruh positif dan signifikan antara
merupakan subyek yang penting bagi manajer.
kepuasan kerja dengan komitmen organisasional.
Hasil studi Lubis (2008), menemukan bahwa
4) terdapat pengaruh positif antara motivasi
bahwa pelatihan dan motivasi kerja berpengaruh

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157 ; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 3(03), 2017, 194
dengan komitmen organisasional. 5) terdapat pada tujuan, dan itu jarang muncul dengan
pengaruh positif antara komitmen organisasional sia-sia. Kata butuh, ingin, hasrat dan
dengan kinerja karyawan namun tidak signifikan. penggerak semua sama dengan motif yang
Hasil penelitian Sutrischastini (2015) asalnya dari kata motivasi.
menunjukkan adanya pengaruh positif antara d. Flippo (2003) bahwa motivasi adalah
motivasi kerja terhadap kinerja pegawai Kantor directing or motivation is essence, it is a skill
Sekretariat Daerah Kabupaten Gunungkidul, in aligning employee and organization inte-
maka Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten rest so thet behavior result in eachievement
Gunungkidul harus selalu meningkatkan of emrployee want simultaneously with
kesadaran akan manajemen (pemimpinan) dalam attainment of organizational objectives
upaya melakukan pembinaaan pegawai secara Menurut Mangkunegara (2009b) bahwa
terus menerus sehingga prestasi kerja pegawai teori-teori motivasi dapat dikategorikan menjadi
merasa dihargai. tiga kelompok, yaitu:
Dalam penulisan ini, penulis menganalisis a. Teori motivasi dengan pendekatan isi, lebih
pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan banyak menekankan pada faktor apa yang
BRI Syariah Magetan. Manfaat penelitian ini membuat karyawan melakukan suatu
dapat diketahui apakah motivasi akan mempe- tindakan tertentu. Contoh teori motivasi
ngaruhi kinerja karyawan. Abraham Maslow. Seorang berperilaku/
bekerja, karena dorongan untuk memenuhi
2. Landasan Teori
bermacam-macam kebutuhan. Kebutuhan
Motivasi berasal dari kata latin movere yang didefinisikan suatu kesejangan atau perten-
berarti dorongan atau menggerakkan. Motivasi tangan yang di alami antara suatu kenyataan
(motivation) dalam manajemen hanya ditujukan dengan dorongan yang ada dalam diri.
pada sumber daya manusia umumnya dan Apabila pegawai kebutuhannya tidak terpe-
bawahan khususnya. Berikut ini beberapa nuhi maka pegawai tersebut akan menunjuk-
pengertian motivasi dari para ahli, sebagai kan perilaku kecewa. Sebaliknya jika
berikut: kebutuhannya terpenuhi maka pegawai
a. Berendoom, Stainer dan Russel (1993), tersebut akan memperlihatkan perilaku yang
mendefinisikan “motivasi” adalah kondisi gembira sebagai manifestasi dari rasa
mental yang mendorong aktivitas dan puasnya. Lima kebutuhan manusia menurut
memberi energi yang mengarah kepada Maslow, antara lain: physiological needs
pencapaian kebutuhan memberi kepuasan (kebutuhan fisik), security or safety needs
atau mengurangi ketidakseimbangan”. (kebutuhan keselamatan), affiliation or
b. Hasibuan (2010) mendefinisikan “motivasi acceptance (kebutuhan sosial), esteem or
adalah pemberian daya penggerak yang status needs (kebutuhan akan penghargaan
menciptakan kegairahan kerja seseorang, prestise), dan self actualization (aktualisasi
agar mereka mau bekerja sama secara diri) (Maslow, 2010).
produktif berhasil mencapai dan mewujudkan b. Teori motivasi dengan pendekatan penguat,
tujuan yang telah ditentukan.” lebih menekankan pada faktor-faktor yang
c. Gibson et al. (1996) mendefinisikan “moti- dapat meningkatkan suatu tindakan dilakukan
vasi adalah kekuatan yang mendorong atau yang dapat mengurangi suatu tindakan.
seseorang karyawan yang menimbulkan dan Contoh teori motivasi dari Skinner (operant
mengarahkan perilaku”. Motivasi merupakan conditioning). Skinner, 1983) mengemuka-
hasrat di dalam seseorang yang menyebabkan kan bahwa pendekatan teori motivasi yang
orang tersebut melakukan tindakan. Motivasi mempengaruhi dan merubah perilaku kerja
merupakan penggerak yang mengarahkan yaitu pembentukan perilaku atau sering
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157 ; E-ISSN 2579-6534
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 3(03), 2017, 195
disebut dengan istilah seperti behavior uji T dan uji F. Selain itu juga dilakukan uji
modification, positive reinforecement, dan asumsi klasik yang meliputi uji multikolinearitas
skinnerian conditioning. Pendekatan ini dida- dan uji autokorelasi.
sarkan terutama atas hukum pengaruh (law of
4. Hasil dan Pembahasan
effect), yang menyatakan bahwa perilaku
yang diikuti dengan konsekuensi-konse- Analisis regresi berganda digunakan untuk
kuensi pemuasan cenderung diulang, sedang- mengetahui pengaruh variabel Bonus (X1),
kan perilaku yang diikuti konsekuensi Penghargaan (X2) dan Prestasi (X3) terhadap
hukuman cenderung tidak diulang.Dengan variabel kinerja karyawan (Y). Hasil perhitungan
demikian perilaku individu di waktu regresi berganda variabel Bonus (X1), Penghar-
mendatang dapat diperkirakan atau dipelajari gaan (X2) dan Prestasi (X3) terhadap variabel
dari pengalaman di waktu yang lalu. kinerja karyawan (Y) didapat hasil sebagaimana
c. Teori motivasi dengan pendekatan proses, Tabel 1.
tidak hanya menekankan pada faktor apa Tabel 1. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
yang membuat karyawan bertindak, tetapi Variabel Koefisien t hitung Sig.
juga bagaimana karyawan tersebut termo- Konstan 2,153 2,308 0,026
X1 0,222 1,830 0,074
tivasi. Contoh teori motivasi berprestasi dari
X2 0,251 1,227 0,226
Clelland. Motivasi berprestasi dapat diartikan X3 0,014 0,07 0,945
sebagai suatu kekuatan yang mendorong diri Dependen variabel: Kinjerja Karyawan
seseorang untuk mengerjakan atau melaksa- Dengan demikian diperoleh persamaan
nakan sesuatu regresi linier berganda sebagai berikut:
Sementara Kinerja dapat diartikan sebagai Y = 2,153 + 0,222 X1 +0,251 X2 + 0,014 X3
hasil kerja yang dicapai oleh seseorang atau Hasil dari analisis tersebut dapat
organisasi dalam jangka waktu tertentu. Kinerja diinterpretasikan sebagai berikut:
juga merupakan suatu fungsi dari motivasi dan a. Konstanta sebesar 2,153 menunjukan bahwa
kemampuan seseorang untuk menyelesaikan apabila Bonus (X1), Penghargaan (X2),
tugas atau pekerjaan. Kinerja adalah hasil kerja Prestasi (X3) dianggap tetap, tetapi dipenga-
secara kulaitas dan kuantitas yang dicapai oleh ruhi oleh variabel diluar model, maka
seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya diperkirakan Kinerja Karyawan (Y) akan
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan naik sebesar 2,153
kepadanya (Listianto dan Setiaji, 2006, Mang- b. Koefisien regresi Bonus (X1) sebesar 0,222
kunegara, 2009). Menurut ahli lain, Bernadin dan artinya, Bonus meningkat satu satuan maka
Rusel (Gomes, 2000) kinerja adalah hasil kerja Kinerja Karyawan (Y) akan mengalami
yang dihasilkan dari fungsi suatu pekerjaan kenaikan sebesar 0,222 dengan asumsi
tertentu atau kegiatan selama satu periode variabel lain bernilai tetap.
tertentu. c. Koefisien regresi Penghargaan (X2), sebesar
3. Metode Penelitian 0,251 artinya, Penghargaan meningkat satu
satuan maka Kinerja Karyawan (Y) akan
Variabel bebas (X) dalam penelitian ini mengalami kenaikan sebesar 0,251 dengan
meurpakan faktor-faktor motivasi dengan sub- asumsi variabel lain bernilai tetap.
sub variabel: (X1) Bonus, (X2) Penghargaan, (X3) d. Koefisien regresi Prestasi (X3) sebesar 0,014
Prestasi, adapun variabel terikat (dependent) artinya, Prestasi meningkat satu satuan maka
yaitu merupakan variabel yang dipengaruhi oleh Kinerja Karyawan (Y) akan mengalami
variabel bebas yaitu Kinerja (Y). Teknis analisis kenaikan sebesar 0,014 dengan asumsi
data dalam penelitian ini menggunakan Analisis variabel lain bernilai tetap.
Regresi Berganda (Ghozali, 2006), yang meliputi

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157 ; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 3(03), 2017, 196
Berdasarkan kesimpulan diatas faktor bonus, Tabel 3. Hasil Uji VIF dan Tolerance
faktor penghargaan, faktor prestasi mempunyai Variabel Tolerance VIF
hubungan yang positif dengan kinerja karyawan. X1 0,654* 1,530**
Hubungan positif ini menunjukkan bahwa faktor X2 0,904* 1,106**
bonus, faktor penghargaan, dan faktor prestasi X3 0,669* 1,495**
Keterangan: *Tolerance >0,1;**VIF<10
berubah searah dengan perubahan kinerja karya-
Adapun asumsi lainnya yaitu uji deteksi
wan. Sementara untuk melihat hubungan antara
Autokorelasi, dengan tujuan untuk mendeteksi
variabel independen dan dependent dapat dilihat
ada tidaknya autokorelasi, melalui tabel Durbin-
dari analisis korelasi ganda. Adapun hasil ana-
Watson, dimana secara umum dapat diambil
lisis korelasi Ganda, sebagaimana pada Tabel 2.
patokan yaitu:
Tabel 2. Hasil Analisis Korelasi Ganda
- Jika angka DW < 2,2 berarti tidak terjadi
R R square Adjusted R Square
autokorelasi.
0,400 0,160 0,105
- Jika angka DW > 2,2, berarti terjadi
Berdasarkan Tabel 2 diperoleh hasil R
autokorelasi.
sebesar 0,400. Hal ini menunjukan bahwa terjadi
Untuk hasil uji autokorelasi dalam penelitian ini
hubungan yang sedang antara Bonus, Penghar-
dapat dilihat pada tabel berikut:
gaan dan Prestasi terhadap Kinerja Karyawan.
Tabel 4. Hasil Uji Autokorelasi
Sementara uji koefisien determinasi (R2)yang
R R square Adjusted R Durbin-
pada pada intinya untuk mengukur proporsi atau
Square watson
persentase sumbangan variabel bebas yaitu 0,400 0,160 0,105 1,977
variabel Pengaruh Bonus (X1), Pengaruh Peng-
hargaan (X2), Pengaruh Prestasi ( X3) terhadap Dari Tabel 4 di atas menunjukan nilai DW
Kinerja Karyawan (Y) secara bersama-sama. sebesar 1,977. Karena nilai tersebut berada di
Dari Tabel 2, dapat dilihat bahwa nilai Adjusted bawah 2,2 maka menunjukkan tidak adanya
R Square adalah 0,105 Adjusted R Square dise- gejala autokorelasi pada model regresi ini.
but juga dengan koefisien determinasi sehingga 4.1 Uji Simultan (Uji F)
dalam hal ini berarti 10,5% menunjukan bahwa Untuk mengetahui apakah variable
persentase sumbangan pengaruh variabel inde- independent yang terdiri dari Bonus (X1), Peng-
penden (Bonus, Penghargaan dan Prestasi terha- hargaan (X2) dan Prestasi (X3) secara bersama-
dap variabel dependen (Kinerja Karyawan) sama berpengaruh atau tidak berpengaruh
sebesar 10,5%. Sedangkan sisanya sebesar terhadap Kinerja Karyawan (Y), maka harus
89,5% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel diuji signifikansinya dengan menggunakan Uji F
lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. dengan tingkat signifikansi 0,05.
Sementara uji asumsi klasik salah satunya Tabel 5. Hasil Uji F
meliputi deteksi Multikolinear. Gejala multikoli- Model Sum of Df F Sig.
nearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tole- squares
rance dan VIF. Tolerance mengukur variabilitas Regression 5,021 3 2,924 0,044**
variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh Residual 26,362 46
variabel independen lainnya. Nilai umum yag Total 31,347 49
Keterangan: ** signifikan pada level α 0,05
biasa dipakai adalah nilai Tolerance < 0,1 atau
Dari hasil uji Anova pada Tabel 5,
nilai VIF > 10, maka terjadi gejala multiko-
menunjukkan angka sig sebesar 0,044,
linearitas. Sebaliknya jika nilai Tolerance > 0,1
pengambilan keputusan juga dapat dilakukan
atau nilai VIF < 10, maka tidak terjadi gejala
dengan melihat probabilitasnya dimana nilai sig
multikolinearitas. Adapun hasil uji VIF dan
0,000<0,05 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima.
Tolerance sebagaimana pada Tabel 3.
Artinya Variabel Pengaruh bonus (X1), pengaruh

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157 ; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 3(03), 2017, 197
penghargaan (X2) dan pengaruh prestasi (X3) karyawan. Artinya penghargaan tidak menjadi
secara bersama-sama berpengaruh terhadap faktor yang berpengaruh terhadap kinerja karya-
variabel dependen Kinerja Karyawan. wan. Semakin tinggi penghargaan yang diberikan
4.2 Uji Parsial (Uji t) tidak memberikan dampak atau perubahan pada
Untuk mengetahui apakah motivasi berupa nilai kinerja. Namun demikian, secara teori
bonus (X1), penghargaan (X2) dan prestasi (X3) penghargaan menjadi pendorong untuk mening-
secara parsial berpengaruh signifikan atau tidak katkan kinerja, artinya hasil penelitian ini tidak
terhadap kinerja karyawan (Y), maka harus diuji sejalan teori motivasi yang medorong dalam
signifikansinya dengan menggunakan uji t meningkatkan kinerja karyawan, begitu juga
dengan tingkat signifikansi 0,05. dengan hasil studi empiris yang tentang motivasi
Tabel 6. Hasil Uji t yang telah dilakukan oleh Lubis (2008) dan Devi
Variabel Koefisien t hitung Sig. (2009).
Konstan 2,153 2,308 0,026 4.5 Pengaruh Variabel Prestasi Konsumen
X1 0,222 1,830 0,074 Terhadap Kinerja Karyawan
X2 0,251 1,227 0,226 Nilai signifikansi variabel prestasi konsumen
X3 0,014 0,07 0,945
sebesar 0,945 > 0,05 sehingga H0 diterima maka
pengaruh prestasi secara statistik tidak berpe-
Berdasarkan Tabel 6, dapat diketahui
ngaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan.
hasil uji signifikan secara parsial koefisien
Artinya prestasi konsumen tidak menjadi faktor
regresi variabel bonus, penghargaan dan prestasi
yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Semakin tinggi prestasi konsumen yang
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat per variabel
diberikan tidak memberikan dampak atau peru-
sebagai berikut:
bahan pada nilai kinerja. Namun demikian,
4.3 Pengaruh Variabel Bonus Terhadap
secara teori prestasi konsumen menjadi
Kinerja Karyawan
pendorong untuk meningkatkan kinerja, artinya
Nilai signifikansi variabel bonus sebesar
hasil penelitian ini tidak sejalan teori motivasi
0,074 > 0,05 sehingga H0 diterima maka
yang medorong dalam meningkatkan kinerja
pengaruh bonus secara statistik tidak berpe-
karyawan, begitu juga dengan hasil studi empiris
ngaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan.
yang tentang motivasi yang telah dilakukan oleh
Artinya bonus tidak menjadi faktor yang
Lubis (2008) dan Devi (2009).
berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Sema-
kin tinggi bonus yang diberikan tidak membe- 5. Kesimpulan
rikan dampak atau perubahan pada nilai kinerja. Berdasarkan hasil penelitian dapat disim-
Namun demikian, secara teori bonus menjadi pulkan bahwa; 1) Berdasarkan hasil persamaan
pendorong untuk meningkatkan kinerja, artinya regresi menunjukkan bahwa prediksi pengaruh
hasil penelitian ini tidak sejalan teori motivasi motivasi terhadap kinerja karyawan bersifat
yang medorong dalam meningkatkan kinerja positif. Artinya motivasi berpengaruh baik
karyawan, begitu juga dengan hasil studi empiris terhadap kinerja karyawan BRI Syariah Magetan.
yang tentang motivasi yang telah dilakukan oleh 2) Berdasarkan kriteria interpretasi koefisien
Lubis (2008) dan Devi (2009). determinasi menunjukkan, bahwa terdapat
4.4 Pengaruh Variabel Penghargaan Terha- pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan,
dap Kinerja Karyawan akan tetapi terdapat pengaruh yang kecil.
Nilai signifikansi variabel penghargaan Sedangkan faktor lain yang tidak terdefinisi,
sebesar 0,226 > 0,05 sehingga H0 diterima maka cukup besar mempengaruhi variabel kinerja
pengaruh penghargaan secara statistik tidak karyawan BRI Syariah Magetan; 3) Berdasarkan
berpengaruh secara parsial terhadap kinerja hasil penelitian secara serempak, ada pengaruh

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157 ; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 3(03), 2017, 198
yang signifikan antara variabel motivasi kerja Gomes, Faustino Cardoso. (2000). Manajemen
berupa (bonus, penghargaan dan prestasi) Sumber Daya Manusia, Cetakan. Keempat.
terhadap kinerja karyawan BRI Syariah Magetan. Yogyakarta: Penerbit Andi
3) Berdasarkan hasil penelitian secara parsial, Listianto, Toni dan Setiaji Bambang (2006).
ketiga variabel motivasi berupa (bonus, Pengaruh motivasi, kepuasan, dan disiplin
penghargaan, dan prestasi) tidak berpengaruh kerja karyawan (Studi kasus di Lingkungan
Pegawai Kantor PDAM Kota Surakarta),
secara parsial terhadap kinerja karyawan BRI
http: eprints.ums.ac.id_6_ Toni Lysanto.
Syariah Magetan New doc
UCAPAN TERIMAKASIH
Lubis, Khairul Akhir (2008),Pengaruh Pelatihan
Penulis ingin menyampaikan ucapan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
terimakasih kepada Universitas Muhammadiyah Karyawan PT Perkebunan Nusantara IV
Ponorogo yang telah mendukung selesainya (Persero) Medan, Tesis tak dipublikasikan,
penelitian ini. Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera
DAFTAR PUSTAKA Utara
Berendoom, B., Stainer dan Russel. (1993), Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu (2009b),
Human Resources Management, New York: Manajemen Sumber Daya Manusia Peru-
McGrow Hill. sahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Devi, Eva Kris Diana (2009),”Analisis Pengaruh Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu (2009).
Kepuasan Kerja Dan Motivasi Terhadap Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: Refika
Kinerja Karyawan Dengan Komitmen Aditama
Organisasional Sebagai Variabel Intervening Maslow, Abraham H. (2010). Motivation and
(Studi Pada Karyawan Outsourcing PT Personality. Jakarta: Rajawali
Semeru Karya Buana Semarang)”,Tesis tak
diterbitkan, Universitas Diponegoro Sema- Skinner, B.F. (1938). The Behavior of Organisms:
rang. An Experimental Analysis. Cambridge,
Massachusetts: B.F. Skinner Foundation.
Flippo, Edwin B. (2003). Pengembangan Sumber
Daya Manusia, cetakan kesepuluh. Jakarta: Sutrischastini, Ary. 2015. Pengaruh Motivasi
Erlangga. Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Kantor
Sekretariat Daerah Kabupaten Gunung-
Ghozali, I. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate kidul. Jurnal Kajian Bisnis Vol. 23, No. 2,
dengan Program SPSS. Semarang: Badan JULI 2015. STIE Widya Wiwaha.
Penerbit Undip. Semarang Yogyakarta.
Gibson, James L., John M. Vancevich dan James
H. Donelly (1996),Organisasi dan Mana-
jemen: Perilaku, Struktur, Proses, Jakarta:
Binarupa Aksara

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157 ; E-ISSN 2579-6534

Anda mungkin juga menyukai