MATERI PEDAGOGIK
NAMA MODUL PENGEMBANGAN KURIKULUM KB 1.2
NAMA KB Menentukan Tujuan Pembelajaran
Materi yang berkaitan dengan penentuan tujuan pembelajaran terurai dalam tiga sub materi,
yaitu: (1) pengertian, fungsi, dan manfaat tujuan pembelajaran, (2) taksonomi tujuan
pembelajaran, dan (3) rumusan tujuan pembelajaran
1|H al
Bahan Rujukan
a. Ranah Kognitif
Telah dikenal banyak orang tentang taksonomi kognitif yang dikemukakan oleh Bloom, namun
pada tahun 2001 terbit sebuah buku A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assesing: A
Revision of Bloom’s Taxonomy of Educatioanl Objectives yang disusun oleh Lorin W. Anderson
dan David R. Krathwohl. Buku ini merupakan revisi terhadap Taksonomi kognitif yang
dikembangkan oleh Bloom. Dalam buku ini dikemukakan dimensi pengetahuan dan dimensi
proses kognitif.
1) Dimensi Pengetahuan
Dimensi pengetahuan dibedakan dalam empat tingkatan, yaitu: pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif. Dari pengetahuan konkret sampai dengan
pengetahuan abstrak, yang digambarkan pada tabel di bawah ini.
a) Pengetahuan faktual meliputi elemen-elemen dasar yang digunakan oleh para pakar
dalam menjelaskan, memahami, dan secara sistematis menata disiplin ilmu mereka.
b) Pengetahuan konseptual mencakup pengetahuan tentang kategori, klasifikasi, dan
hubungan antara dua atau lebih kategori pengetahuan yang lebih kompleks dan
tertata.
c) Pengetahuan prosedural adalah “pengetahuan tentang cara” melakukan sesuatu.
Pengetahuan ini mencakup pengetahuan tentang keterampilan, algoritma, teknik, dan
metode, yang semuanya disebut dengan prosedur
d) Pengetahuan metakognitif merupakan pengetahuan pengembangan dari apa yang
pernah dipelajari oleh siswa, menjadi pengetahuan stategis, kontekstual, dan
kondisional yang melibatkan kesadaran atas pengetahuan diri.
2|H al
Bahan Rujukan
SPEKTRUM KOMUNIKASI
TINGKATAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
(communication spectrum)
Menciptakan Menggeneralisasikan (generating), Negosiasi (negotiating),
(Creating) merancang (designing), memoderatori (moderating),
memproduksi (producing), kolaborasi (collaborating)
merencanakan kembali (devising)
3|H al
Bahan Rujukan
SPEKTRUM KOMUNIKASI
TINGKATAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
(communication spectrum)
Memahami/ Mengklasifikasikan (classification), Bercakap (chatting),
mengerti membandingkan (comparing), menyumbang (contributing),
(Understanding) menginterpretasikan (interpreting), jejaring (networking)
berpendapat (inferring)
Mengingat Mengenali (recognition), memanggil Menulis teks (texting),
(Remembering) kembali (recalling), mendeskripsikan mengirim pesan singkat
(describing), mengidentifikasi (instant messaging), berbicara
(identifying) (twittering)
Berpikir Tingkat Rendah
b. Ranah Afektif
Krathwohl, Bloom, Masia, (1973) mengembangkan taksonomi tujuan yang berorientasi pada
emosi/perasaan, nilai-nilai, apresiasi, antusiasme, motivasi dan sikap. Ada lima kategori yang
dikemukakan, yaitu: penerimaan, pemberian respon, penghargaan, pengorganisasian dan
internalisasi.
1) Penerimaan (receiving) terjadi ketika siswa melihat atau menerima rangsangan dari luar
(misal: anjuran mematuhi rambu-rambu lalulintas, traffic light)
2) Tanggapan (responding) terjadi jika siswa menanggapi apa yang dilihat atau rangsangan dari
luar (misal: mengikuti atau menolak)
3) Penghargaan (valuing) terjadi ketika respon positif didukung, maka siswa akan mulai menilai
kelebihan dan keburukan jika tidak melanggar rambu-rambu lalulintas.
4) Pengorganisasian (organization) terjadi ketika siswa dihadapkan pada beberapa pilihan yang
sama beratnya (misal: siswa sudah terbiasa patuh lalu diajak melanggar oleh teman
dekatnya, maka akan terjadi perang batin antara ya dan tidak, sehingga perlu
pengorganisasian sikap/perilaku.
5) Internalisasi (characterization) terjadi jika sikap/perilaku positif/negatif menang pada tingkat
pengorganisasian maka perilaku patuh pada rambu-rambu lalulintas dapat diinternalisasi
atau menjadi kebiasaan.
c. Ranah Psikomotor
Dave’s (1975) membagi domain psikomotor menjadi lima sub domain yaitu: imitasi, manipulasi,
presisi, artikulasi dan naturalisasi. Perumusan tujuan dan pengamatan perilaku masing-masing
sub domain dijelaskan pada paparan berikut ini.
1) Imitation (peniruan): menirukan pola perilaku yang telah diamati dari orang lain. Kinerja
masih berkualitas rendah.
2) Manipulation (manipulasi): melakukan tindakan tertentu dengan mengikuti petunjuk dan
berlatih tanpa bantuan visual dari orang lain.
3) Precision (presisi): bekerja dengan cepat dan tepat dengan sedikit kesalahan tanpa
menggunakan petunjuk visual maupun tertulis. Kata sifat yang menunjukkan tingkat presisi
antara lain: “dengan tepat, dengan lancar, tanpa kesalahan”
4|H al
Bahan Rujukan
5|H al
Bahan Rujukan
yang digunakan untuk rumusan tujuan pembelajaran, harus menggunakan kata kerja
operasional.
RANAH KOGNITIF
6|H al
Bahan Rujukan
Mengonsepkan
Menentukan
Memproseskan
7|H al
Bahan Rujukan
RANAH AFEKTIF
8|H al
Bahan Rujukan
Membentuk pendapat
Memadukan
Mengelola
Menegosiasi
Merembuk
RANAH PSIKOMOTORIK
9|H al
Bahan Rujukan
Menyempurnakan
Mengkalibrasi
Mengendalikan
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, L.W., dan Krathwohl, D.R. 2001. A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assesing: A
Revision of Bloom’s Taxonomy of Educatioanl Objectives. New York: Addison Wesley
Longman, Inc.
Dave, R. H. (1975). Developing and Writing Behavioural Objectives. (R J Armstrong, ed.): Educational
Innovators Press.
Gunawan, Imam, dan Anggrini Retno Palupi. Taksonomi Bloom – Revisi Ranah Kognitif: Kerangka
Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, Dan Penilaian. Madiun: PGSD FIP IKIP PGRI
Madiun
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/AHMAD_SAMSUDIN/Evaluasi_Pembelajara
n_Fisika/KATA_KERJA_OPERASIONAL_%5BCompatibility_Mode%5D.pdf
https://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2008/01/revisi-taksonomi-bloom.pdf
10 | H a l