Anda di halaman 1dari 2

Corona, Virus Lama Yang Belum Teratasi

Pada akhir 2019, dunia dikejutkan dengan mewabahnya virus yang sangat berbahaya.
Bahkan pada awal 2020, dunia masih berjibaku dalam menghadapi penyebaran virus
tersebut. Virus tersebut menyerang sistem pernapasan manusia. Virus tersebut dinamakan
Virus Corona. Atau nama yang lebih tepat bagi virus yang saat ini menjadi ancaman dunia
adalah COVID-19.
Munculnya COVID-19 bukanlah tanpa sebab. Seperti kata pepatah “Siapa yang
menanam dia yang menuai.” Mungkin, itulah kalimat yang tepat menggambarkan
mewabahnya COVID-19. Munculnya COVID-19 disebabkan oleh tindakan manusia yang
merusak alam, sehingga virus corona terus bermutasi.
Perlu diketahui, COVID-19 adalah bentuk lanjutan dari virus corona yang telah
mengalami mutasi. Pada penemuan awalnya ditahun 1960, virus corona dianggap sebagai
penyebab flu biasa. Tetapi, pasca adanya Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-Cov) di
Cina, para pakar mulai berfokus pada penyebab dan menemukan hasil apabila wabah ini
diakibatkan oleh bentuk baru virus corona.
Pada tahun 2012, terjadi pula wabah yang mirip yakni Middle East Respiratory
Syndrome (MERS-Cov) di Timur Tengah.
Dari kedua peristiwa itulah diketahui bahwa corona bukan virus yang stabil serta
mampu berdaptasi menjadi lebih ganas, bahkan dapat mengakibatkan kematian. Sejak
itulah, penelitian terhadap virus corona semakin berkembang.
Setelah dua wabah tersebut, virus corona kembali bermutasi dengan nama COVID-19
yang pertama kali mewabah di Kota Wuhan, Cina. Bahkan kali ini sampai membuat
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada 11 Maret 2020 menyatakannya sebagai Pandemi
atau wabah penyakit global. Hal ini dikarenakan COVID-19 sudah menyebar ke banyak
negara, termasuk Indonesia.
Indonesia sendiri terbilang negara yang paling akhir terkena COVID-19 dibanding
dengan negara-negara Asia-Pasifik. Entah, Indonesia yang terlambat menyadari penyebaran
COVID-19 atau memang COVID-19 baru masuk ke wilayah Indonesia. Yang pasti, di
Indonesia per tanggal 16 Maret 2020 jumlah orang yang positif COVID-19 berjumlah 117
orang dan yang meninggal berjumlah 5 orang. Dan jumlah orang yang terkena COVID-19
terus bertambah.
Di samping jumlah penderita yang terus meningkat di Indonesia, kita juga harus
mengapresiasi kerja pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam menangani
COVID-19 ini. Setidaknya sudah ada 8 orang yang dinyatakan sembuh dari penyakit ini.
Selain itu, pemerintah Indonesia juga berupaya untuk mencegah COVID-19 ini terus
menyebar di Indonesia dengan menerapkan program Social Distancing, serta meniadakan
beberapa acara dan kegiatan penting yang akan diadakan di Indonesia. Bahkan di beberapa
daerah yang terdapat banyak pasien positif COVID-19, sampai meniadakan kegiatan belajar-
mengajar di sekolah dan menggantikannya dengan metode Home Learning.
Namun perlu diingat, dalam mengatasi semakin menyebarnya COVID-19 juga
diperlukan peran aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kesehatannya. Dimulai
dari hal yang paling kecil dan ringan, yaitu mencuci tangan dengan benar. Setidaknya
dengan aktifnya masyarakat, dapat menekan bertambahnya pasien yang terjangkit COVID-
19. Dan apabila mengalami tanda-tanda terinfeksi COVID-19, jangan pergi ke rumah sakit
sendiri. Segera hubungi nomor darurat yang disediakan pemerintah setempat. Hal ini
dilakukan untuk mencegah penularan yang lebih luas lagi.

NAMA : RIZKY AQIL T.P

KELAS : XII MIPA 4

Anda mungkin juga menyukai