Penilaian Nutrisi Mahasiswa
Penilaian Nutrisi Mahasiswa
Pendahuluan
Nutrisi merupakan faktor yang sangat diperlukan oleh tubuh manusia. Kebutuhan nutrisi yang
diperlukan oleh tiap-tiap orang berbeda satu dengan yang lainnya. Nutrisi adalah proses tersedianya
energy dan bahan kimia dari makanan yang penting untuk pembentukan, pemeliharaan, dan
penggantian sel tubuh. Nutrien adalah zat organic dan anorganik dalam makanan yang diperlukan oleh
tubuh. Nutrien esensial yang ada di dalam tubuh terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
mineral, dan air. Intake/masukan nutrisi dikatakan adekuat apabila manusia bisa memenuhi keenam
nutrient esensial tersebut. Komposisi diet yang dianjurkan adalah karbohidrat 45-50%, lemak 35-40%,
dan protein 10-15%. Kebutuhan nutrisi setiap orang berbeda-beda dengan mempertimbangankan usia,
kondisi penyakit, kondisi khusus seperti ibu hamil.
Peran perawat dalam pengkajian nutrisi diharapkam dapat melakukan evaluasi terhadap keadekuatan
nutrisi yang diterima oleh pasien. Defisiensi nutrisi menyebabkan pasien berisiko tinggi terjadi
ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, penyembuhan luka terhambat, dan meningkatya infeksi.
Pasien yang malnutrisi akan menghabiskan cadangan karbohidrat dan lemak, protein akan digunakan
untuk membentuk energy daripada pertumbuhan atau menghambat penyembuhan. Status nutrisi yang
buruk akan mempengaruhi fungsi ginjal dan hati, meningkatkan risiko pembentukan thrombus dan
memperparah perdarahan. Kelebihan nutrisi atau obesitas juga akan meningkatkan risiko penyakit
pernapasan, jantung, dan pencernaan.
Perawat perlu untuk mengukur berat badan dan intake kalori dan nutrient dalam mengevaluasi status
nutrisi pasien serta mereview hasil lab dan pemeriksaan diagnostic yang dilakukan.. Penilaian status
nutrisi seseorang dapat dilihat dari beberapa hal berikut ini:
1. Pengukuran antropometri
Pengukuran antropometri dapat dilihat dari 3 hal, yaitu indeks masa tubuh atau body mass index
(BMI), BB relative, dan LLA (Lingkar Lengan Atas).
Rumus dalam penghitungan BMI adalah BMI = BB/(TB)2 dimana BB dalam Kg, TB dalam M
Klasifikasi obesitas pada orang dewasa berdasarkan BMI menurut WHO adalah
BMI ≥ 30 : Obesitas II
b. BB relative/BB ideal
KASUS
Pria usia 30 tahun, BB 54 kg, TB 165 cm menderita demam 2 hari. Berapakah IMT dan BBI nya?
c. Lingkar pinggang
Interpretasi :
2. Riwayat diet
d. Intake cairan
f. Masalah yang ditemui saat makan (nafsu makan, makanan yang memicu diare atau sakit
perut, kembung, kesulitan mengunyah dan menelan)
3. Data Lab
c. Transferin (protein plasma yang berperan dalam pembentukan iron binding (Fe) dan
sifatnya lebih sensitive daripada albumin untuk indicator malnutrisi protein.
e. BUN (blood urea nitrogen) (meningkat pada kondisi intake protein tinggi, dehidtrasi berat,
malnutrisi, penyakit ginjal kronis, kelaparan)
Riwayat penyakit terdahulu atau sekarang dari DM, Jantung, tumor, batu ginjal/empedu, ulkus,
penyakit pencernaan, hiper/hipotiroid.
Kebutuhan Nutrisi
Penghitungan kebutuhan nutrisi seseorang terdiri dari kebutuhan kalori, kebutuhan protein, kebutuhan
lemak, kebutuhan vitamin dan mineral, serta kebutuhan cairan.
Untuk mengetahui kebutuhan energy (kalori) per hari dapat dilakukan dengan cara cepat seperti di
bawah ini (Kementrian Kesehatan, 2017):
a. Kehamilan/laktasi
Trimester 1 ditambahkan kalori 150 kkal, trimester II dan III 350 kkal, dan saat laktasi 550
kkal.
b. Berat badan
Pada pasien obesitas kebutuhan kalori dikurangi sebanyak 20-30% mengikuti tingkat
obesitas. Sebaliknya pada pasien kurus ditambah sekitar 20-30% sesuai dengan kebutuhan
untuk meningkatkan BB.
Jumlah kalori minimal yang harus diberikan untuk menurunkan BB adalah wanita sebesar
1000-1200 kkal dan pria 1200-1600 kkal.
c. Aktifitas fisik
50% dengan aktivitas yang sangat berat (atlet, tentara yang berlatih, pandai besi, pekerja
konstruksi wanita)
d. Usia
Kebutuhan kalori bayi dan anak kurang dari 1 tahun = 112 kkal
e. Komplikasi penyakit
Infeksi, trauma, atau operasi dimana terjadi peningkatan suhu memerlukan tambahan kalori
sebesar 13% untuk peningkatan 1 derajat celcius.
KASUS
Seorang laki-laki berumur 30 tahun dengan BB 80 kg TB 170 cm, kebutuhan energy seimbangnya
berapa?
2. Kebutuhan protein
Dewasa : 1 gr/kgBB/hari
3. Kebutuhan lemak
Sesuai dengan Permenkes no 30 tahun 2013, anjuran konsumsi lemak per orang perhari adalah 20-
25% dari total energy (702 kkal) yaitu sebanyak 67 gr lemak atau setara dengan 5 sendok makan
minyak.
Mineral makro yang penting seperti C, P, Mg, S, Na, K, Cl sementara itu mineral mikro yang penting
seperti Cr, Co, Cu, I, Fe, Mn, Zn, F, Se, Mo.
Berikut ini adalah kebutuhan gizi per hari bagi pekerja menurut umur, jenis kelamin, dan aktivitas
fisik berdasarkan AKG (2004)
KASUS
Seorang wanita 35 tahun dengan BB 52 kg dengan aktifitas sedang. maka energi yang diperlukan
adalah ….
Kebutuhan energy selama bekerja atau aktivitas (8 jam) adalah 40-50% dari kebutuhan sehari. Bila
diterjemahkan ke dalam menu menjadi kebutuhan 1 kali makan dan 1 kali snack. Kebutuhan energy
dan protein selama bekerja seperti tercantum dalam tabel di bawah ini
Pengaturan nutrisi
Diet sehat dengan kalori seimbang adalah pola konsumsi makanan yang mengandung zat gizi dalam
jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, mencakup pemilihan makanan rendah gula,
rendah garam, rendah lemak, tinggi serat, dan kalori seimbang. Kalori seimbang adalah jumlah
energy yang dibutuhkan dalam sehari dengan memperhatikan umur, jenis kelamin, berat badan, dan
aktifitas fisik.
Nutrisi seimbang adalah pemenuhan karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral dalam tubuh
yang seimbang, yaitu karbohidrat (50-65% dari total energy), protein (10-20% dari total energy),
lemak 20-25% dari total energy)
Di bawah ini merupakan anjuran makan yang disertai dengan pengaturan menu makan
Contoh menu lainnya
KASUS KALORI
Seorang pria usia 50 tahun BB 70 kg, TB 169cm, bekerja di pasar dari jam 2 pagi sampai jam 8 pagi
dilanjutkan dengan bekerja di sawah. Berapa BBI, IMT, kebutuhan kalorinya, dan contoh pengaturan
menunya?
Berikut ini adalah daftar bahan makanan penukar