Anda di halaman 1dari 12

NAMA : PRADIPTA DESKA PRYANDA

KELAS : XI IPA 3

NO. ABSEN : 24

1. Organ reproduksi pada laki laki terbagi menjadi dua berdasarkan letaknya, yaitu di
bagian dalam dan dibagian luar. Untuk lebih memahami tentang organ organ apa saja
yang berperan pada sistem reproduksi laki laki berikut ini akan kita bahas bersama
sama.

Bagian Luar

A. Penis

Pada sistem urinaria, penis berfungsi sebagai saluran keluarnya urin. Namun dalam sistem
reproduksi, penis memiliki dua fungsi yaitu sebagai saluran keluarnya cairan semen dan sebagai
alat kopulasi. Meski penis memiliki 2  saluran yang berbeda, hal ini tidak membuat kedua cairan
ini keluar secara bersamaan. Mengapa demikian ? karena pada saat terjadi ejakulasi atau proses
pengeluaran sperma, otot otot pada kandungkemih akan mengerut untuk mencegah sperma
masuk dan urin yang berada didalamnya juga tidak keluar bersama sperma.

Pada penis terdapat tiga tabung erektil, tabung tabung ini yang menyebabkan penis bersifat
erektil. Tabung tabung tersebut adalah sepasang corpora cavernosa dan sebuah corpora
spongiosa dan ketiganya akan berakhir pada gland penis. Tabung tersebut dikelilingi oleh
jaringan ikat dan banyak otot polos. Ketiga tabung inilah yang berperan dalam proses ereksi dan
ejakulasi. Penis juga di dilapisi oleh kulit yang tipis dan halus dengan bagian ujung melipat yang
disebut preputium. Pada kulit penis juga sama seperti kulit pada umumnya yang memiliki
kelenjar keringat, kelenjar lemak, dan folikel rambut. Saat anak laki laki dikhitan maka bagian
preputium lah yang akan di potong.

B. Skrotum

Skrotum adalah kantung pembungkus testis, yang berfungsi sebagai pengatur suhu testis. Hal ini
merupakan kegiatan yang sangat penting pada proses spermatogenesis agar suhu tetap stabil
sehingga spermatogenesis tetap terjadi. Pada skrotum terdiri dari lapisan subkutan, otot polos,
serta lapisan kulit. Kulit pada skrotum memiliki lipatan-lipatan, lipatan lipatan ini yang
memungkinkan skrotum bisa mengendur menjauhi tubuh saat cuaca panas dan mengerut
mendekati tubuh saat suhu rendah atau dingin

Bagian Dalam

A. Testis
Testis merupakan kelenjar eksokrin dan juga kelenjar endokrin. Mengapa bisa demikian ? karena
testis memproduksi sel sel sperma beserta dengan hormone yang berperan didalamnya. Telah
dijelaskan sebelumnya bahwa testis terbungkus oleh skrotum atau kapsula testikularis. kapsula
testikularis ini terdiri dari selapis mesotel, sel-sel otot polos, dan jala-jala kapiler yang terbenam
pada jaringan ikat. Kapsula testikularis lah yang berperan sebagai alat yang menyebabkan
terjadinya kerutan secara berkala yang berguna untuk mengatur tekanan dalam testis, mengatur
keluar-masuknya cairan ke dalam kapiler-kapiler, serta mendorong keluarannya sperma.

Sperma terjadi dalam tubulus seminiferus. tubulus seminiferus merupakan saluran panjang yang
berlekuk-lekuk dan berada di dalam testis. Didalam tubulus seminiferus terdapat dua jenis sel,
yaitu :

 Sel Spermatogenik – Sel ini merupakan awal dari sel sperma pada laki laki. Sel ini pada
awalnya merupakan kromosom diploid yang kemudian berdiferensiasi selama 64 hari dan
mengalami spermatogenesis hingga memiliki kromosom haploid. Sel permatogonium
memiliki 4 sampai 8 lapisan.
 Sel ini terletak di antara sel-sel spermatogonium, dan bersifat sebagai penyokong dari sel
spermatogonium. Dikatakan sebagai sel penyokong karena sel serotoli mensekresikan
hormone inhibin yang berfungsi memberi umpan balik pada kelenjar hipofisis agar dapat
menghentikan produksi dan sekresi hormone FH dan FSH. Disamping itu sel serotoli
juga berperan sebagai organ yang menghilangkan residu dari sisa sitoplasma spermatid.
Sel sel serotoli yang terletak berdekatan akan membentuk sawar darah (blood testis
barrier) bersama-sama dengan jaringan peritubuler.

Diantara tubulus seminiferus didalam testis tedapat sel sel interstitial. sel interstitial atau disebut
juga sel leydig Fungsinya ialah menghasilkan hormone testosteron. Sel leydig ini terdiri dari
jaringan ikat kendor dan diisi oleh sel sel fibroblast, mast sel, makrofag, pembuluh darah, limfe,
sel mesenchyme, dan saraf.

B. Sistem saluran genital

Tubulus recti –merupakan kelanjutan dari tubulus seminiferus yang berupa saluran lurus. Saluran
Tubulus recti bermula dari puncak setiap lobulus testis. Rete testis – Tubulus recti yang bermula
dari puncak setiap bolus testis akan memasuki mediastinum testis dan membentuk serabut
anyaman. Bagian inilah yang dinamakan dengan rete testis. Spermatozoz sangat cepat saat
melewati rete testis sehingga testis jarang ditemukan dalam saluran ini.

Duktus efferens – Saluran ini memiliki panjang sekitar 6-8 cm dengan diameter 0.05 mm yang
merupakan saluran lanjutan dari rete testis. Dibagian dalam duktus efferens terlapisi oleh epitel
selapis silindris dan bersilia yang terkadang bersifat motil, motil silia ini hanya terdapat di dalam
duktus efferens. Duktus efferens memilikifungsi untuk mendorong spermatozoa menuju
epididimis.

Duktus epididimis – Duktus epididimis merupakan saluran panjang yang berliku liku dan terletak
di atas testis. Panjang dari Saluran ini adalah 5-7 meter, dan disalam saluran ini spermatozoa
berjalan sangat lambat. Panjang dan lamanya sperma didalam saluran ini mengakibatkan sel
sperma akna mengalami pematangan yang sanga sempurna. Letak saluran duktus epididimis
berada tepat setelah saluran duktus efferens, dan disekitar duktus epididimis terdapat otot polos
yang dapat membantu sel sel spermatozoa untuk menuju ke saluran selanjutnya.

Duktus Defferens – Setelah melalui pematangan didalam saluran Duktus epididimis, sel
spermatozoa akan keluar dari skrotum dan naik ke atas melewati saluran duktus deferens.
Diujung saluran ini terdapat pelebaran saluran yang disebut ampulla duktus deferens.

Duktus ejakulatorius – Saluran terakhir dari rangkaian saluran genitalia ini adalah Duktus
ejakulatorius. Saluran ini menembus kelenjar prostat lalu saluran Duktus ejakulatoriusmasuk ke
saluran uretra.

C. Kelenjar genital

Vesikula seminalis – Kelenjar ini menghasilkan sekresi yang mengandung protein globulin,
fruktosa, asam askorbat, serta prostaglandin yang berpengaruh saat fertilisasi di dalam saluran
reproduksi wanita. Saluran ini mempunyai panjang sekitar 5-10 cm, Vesikula seminalis
berbentuk tonjolan dari duktus deferens yang masih berbentuk saluran dan terletak di belakang
prostat. Ukuran kelenjar ini lebih kecil dari kelenjar prostat, namun mampu menghasilkan cairan
semen sebanyak 60 % dari keseluruhan cairan semen. Cairan sekresi yang dikeluarkan oleh
vesikula seminalis memiliki pH 7,3 sehingga tergolong dalam cairan yang bersifat basa, bersifat
kental dan menjadi cairan penyangga dari sel sel sperma.

Kelenjar prostat – Jika dilihat dari ukurannya, kelenjar prostat merupakan kelenjar terbesar yang
terdapat pada sistem reproduksi laki laki. Kelenjar ini terletak di bawah vesika urinaria. Kelenjar
prostat juga menghasilkan cairan penyangga semen sebanyak 30% dari total cairan semen yang
bersifat encer dan berwarna putih seperti susu. enzim acid-phosphatase, asam sitrat, dan juga
fosfolipid merupakan enzim yang terkandung didalam cairan tersebut.

Kelenjar Bulbo-urethralis – Kelenjar ini disebut juga sebagai kelenjar cowpery yang berukuran
sebesar kacang hijau. Kelenjar bulbo-urethralis merupakan sepasang kelenjar yang menghasilkan
cairan bersifat kental, seperti lendir serta nampak jernih. Kelenjar ini terletak di belakang urethra
pars membranacea.

D. Hormon yang berperan Pada Genitalia Pria

FSH – Hormon FSH (Follicle stimulating hormone) – Kelenjar hiposisis anterior yang terdapat
didalam otak menghasilkan FSH. Hormone ini berfungsi untuk merangsang sel sertoli untuk
membentuk Anrogen Bound Protein atau ABP. ABP akan diterima oleh reseptor ABP lalu akan
berikatan dengan hormone testosterone masuk ke dalam tubulus seminiferus dan berfungsi
memelihara spermatogenesis.

LH – Luteinizing Hormone atau LH – Kelenjar hiposisis anterior yang terdapat didalam otak
juga menghasilkan Luteinizing Hormone atau LH.  Hormone ini berfungsi sebagai hormone
yang merangsang sel-sel leydig untuk menekskresikan hormone testosterone.

Testosteron – hormon testosteron dihasilkan oleh sel-sel interstitial atau sel leydig yang berada di
antara tubulus seminiferus. Hormone testosterone yang dihasilkan oleh sel interstitial memiliki
banyak funsi bagi tubuh laki laki,  diantaranya memberikan rangsangan atau stimulant dalam
pertumbuhan dan perkembangan saluran-saluran reproduksi pria, menstimulasi keluarnya dan
memelihara sifat-sifat seks sekunder pria, membangkitkan nafsu birahi, dan memberikan
kemampuan dalam kegiatan seksual
2. Berikut perbedaan spermatogenesis dengan oogenesis:

Spermatogenes Oogenesis
is

Tempat Testis Ovarium


Terjadinya

Tahapan I Satu Satu oosid


spermatosid primer
primer membelah
membelah menjadi satu
menjadi dua oosid
spermatosid sekunder
sekunder dan satu
badan kutub

Tahapan II Satu Satu oosid


spermatosid sekunder
sekunder membelah
membelah menjadi satu
menjadi dua ovum dan
spermatid satu badan
kutub

Badan Kutub Tidak ada Ada (dua


buah)

Hasil akhir empat (4) satu (1)


spermatozoa ovum

Penyimpana sperma ovum


n setelah disimpan disimpan di
proses ditestis sistem
selesai reproduksi
wanita
Pada
beberapa
binatang sel
telur
langsung
dilepas,
contohnya
sebagian
besar hewan
di air.

Untuk spermatid Ootid sudah


membuahi / harus berubah siap untuk
dibuahi menjadi melakukan
sperma melalui reproduksi
proses
spermiogenesis

Tempat Semuanya di Tahap


pematangan testis pertama
pembelahan
di ovarium
Tahap
kedua diluar
ovarium

Proses/perio Terus menerus, Tidak terus


de produksi dan selesai menerus,
sekitar 74 hari ada masa
istirahat,
dapat selesai
dalam
beberapa
hari - tahun

Mulai proses pada waktu Dimulai saat


pubertas hidup dalam
janin

Selesai Hingga tua Saat


proses menopause

Perbedaan a. Terdiri dari a. Ovum


Pada 4 bagian: tidak
mamalia kepala, leher, terdapat
bagian tengah bagian
dan ekor seperti
b. Terdapat kuning telur
sejumlah kecil pada ayam,
sitoplasma dan
c. Nukleus mempunyai
padat tanpa nukleus
nukleuplasma yang tidak
d. Terdapat benar -
sentriol benar
e. Mitokondria ditengah.
tersusun b. Terdapat
dengan padat banyak
dan sitoplasma
membentuk c. Nukleus
spiral yang dibungkus
disebut dengan
nebenkern nukleoplas
f. Sperma ma dan
berbentuk disebut
seperti vesikel
flagelata, dan germinal
bergerak d. Tidak
g. Hanya terdapat
dikelilingi oleh sentriol
membran e.
plasma Mitokondria
tersusun
acak di
sitoplasme
f. Berbentuk
bola dan
tidak
bergerak
g.
Dikelilingi
oleh
beberapa
lapisan telur

Tempat terjadinya

Pada manusia, organ reproduksi disebut dengan gonad. Organ reproduksi pria disebut testis,
dimana didalamnya terdapat tubula seminiferus. Inilah tempat dimana
proses spermatognesis terjadi. Sedangkan organ reproduksi wanita bernama ovarium, didalam
tempat inilah terjadi proses oogenesis.

Hasil

Baik spermatogenesis maupun oogenesis melalui dua tahapan. Namun keduanya memiliki hasil
yang berbeda. Pada spermatogenesis, pertama satu spermatosid primer membelah menjadi dua
spermatosid sekunder. Kemudian dua spermatosid sekunder akan menjadi empat spermatid, yang
kemudian akan berubah menjadi empat sel sperma.

Proses Oogenesis dimulai ketika satu ossid primer membelah menjadi satu oosid sekunder dan
satu badan kutub primer. Kemudian satu oosid sekunder ini akan membelah lagi menjadi satu
ovum dan satu badan kutub sekunder.

Proses Pematangan

Proses spermatogenesis dimulai saat seseorang masuk masa pubertas. Proses ini akan berjalan
terus menerus (kontiniu) hingga seseorang berusia tua. Satu kali proses produksi membutuhkan
waktu sekitar 74 hari. Sperma yang sudah matang akan disimpan ditestis.

Disisi lain, oogenesis dimulai saat janin, yang kemudian pada saat pubertas individu akan
mengalami proses menstruasi, dan proses akan berakhir saat masuk usia menopause (biasanya
berkisar 30-40 tahun, jika pertama menstruasi umur 15, maka akan berhenti umur 45-55). Proses
oogenesis ini tidak berjalan terus menerus, melainkan ada jeda istirahat. Oogenesis
membutuhkan waktu yang bervariasi antar spesies makhluk hidup, antara beberapa hari –
beberapa tahun. Ovum yang sudah matang terkadang disimpan di sistem reproduksi wanita,
namun pada banyak hewan lainnya, khususnya dilaut, sel telur akan langsung dikeluarkan, dan
dibuahi diluar.

3. Ada 4 fase siklus menstruasi :

Siklus pertama, terjadi pada hari pertama hingga kelima, wanita biasanya akan
mengalami pendarahan, dan pendarahan terberat akan terjadi di hari pertama dan
kedua. Difase ini akan terjadi gangguan seperti kram perut, lemas, bahkan bisa
pingsan, karena darah yang dikeluarkan sangat banyak.

Siklus kedua, terjadi di hari keenam dan ke-14. Pada siklus ini pendarahan berkurang
bahkan berhenti, lapisan terdalam rahim akan mempersiapkan terjadinya pembuahan,
lapisan akan menjadi tebal berisi banyak darah, ini yang disebut massa subur.
Perempuan rata-rata mengalami massa subur pada hari ke-10 hingga hari ke-17
setelah hari terakhir menstruasi.
Siklus ketiga, terjadi pada hari ke-14 sampai hari ke-25, sel telur akan dilepaskan oleh
salah satu ovary (indung telur) menuju tuba falopi (buluh rahim) dan rahim. Jika
berhasil dibuahi, janin akan tumbuh di dinding rahim.

Siklus keempat, terjadi pada hari ke-25 sampai hari ke-28, jika sel telur tidak dibuahi
akan terjadi perubahan hormon yang memberikan tanda bahwa penyimpanan lapisan
rahim akan meluruh membawa darah bersama dengan sel telur.

Menjelang menstruasi biasanya beberapa wanita mengalami premenstrual syndrome


(PMS). Ini merupakan normal tetapi akan menggangu aktifitas sehari-hari, adapun
gejalanya :

1. Susana hati yang tiba-tiba bisa berubah dengan cepat


2. Insomnia

3. Pusing

4. Kesulitan berkonsentrasi

5. Cepat lelah

4. Fertilisasi adalah penyatuan sperma dengan oosit sekunder untuk membentuk zigot.
Zigot merupakan sel diploid dengan kromosom yang berasal dari ayah dan ibu.
Sekitar 250 – 400 juta sperma masuk ke dalam vagina melalui ejakulasi semen laki-
laki. Akrosom sperma melepaskan enzim hidrolitik untuk menembus sel korona
radiata dan zona pelusida oosit, kemudian zona pelusida menjadi kebal (tidak dapat
tertembus oleh sperma lainnya).

Gestasi:

Setelah terjadi fertilisasi, berlanjut ke masa gestasi (kehamilan), yaitu perkembangan


embrio menjadi janin hingga kelahiran bayi. Lama kelahiaran 266 hari (38 minggu) dari
waktu fertilisasi hingga kelahiran. Waktu fertililsasi tidak dapat diketahui secara pasti,
maka tanggal kelahiran dihitung berdasarkan waktu haid terakhir. Jika siklus menstruasi
dihitung 28 hari, maka partus terjadi pada hari ke 288 (40 minggu atau 9 bulan kalender).

Dua minggu pertama setelah fertilisasi, zigot membelah secara mitosis dengan cepat
menjadi 2 sel, 4 sel, 8 sel, 16 sel kemudian 32 sel (morula). Morula tumbuh menjadi
blastosit (sel bola berongga) yang berisi cairan blastosoel. Sel-sel blastosit bagian luar
(tropoblas) membentuk tonjolan-tonjolan ke arah endometrium, menghasilkan enzim
proteolitik yang mengikis sel-sel endometrium dan pembuluh darah, membantu
implantasi, serta membentuk plasenta dan membran pembungkus embrio. Plasenta
berfungsi sebagai sistem pencernaan, pernapasan dan ekskresi bagi janin.

Anda mungkin juga menyukai