Anda di halaman 1dari 17

Portofolio

Pendidikan Pancasila dan


Kewargamegaraan

Disusun oleh :

Pradipta Deska Pryanda XII IPA 3

Cyrill Sandhya

4. Kelompok pradipta

1. Karima Ramadhania (12)

2. Nesha Anindya S (22)

3. Nurlina Savitri Fauziah (23)


4. Pradipta Deska Pryanda (24)

5. Michael Max S (15)

6. Cyrill Sandhya S (7)

SMA NEGERI 6 BEKASI

TAHUN AJARAN 2020/2021

Kata Pengantar

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan portofolio dan penugasan
akhir mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan .
Terima kasih saya ucapkan kepada Bu Etik Susanti juga saya ucapkan kepada
teman-teman seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga kami bisa
menyelesaikan tugas ini tepat waktu.
Kami menyadari, bahwa portofolio yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang.
Semoga portofolio ini dapat memberikan nilai lebih baik untuk penulis maupun
untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Bekasi, 24 Februari 2021

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang................................................................................................................. 1

B.  Rumusan masalah............................................................................................................. 2

C.  Manfaat masalah.............................................................................................................. 2

D.  Tujuan Pembelajaran........................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

 A. Pengertian Berita............................................................................................................. 3

 B. Nilai Berita....................................................................................................................... 4

C. bagian Berita..................................................................................................................... 5

D. Jenis Berita........................................................................................................................ 10

E. Contoh Berita.................................................................................................................... 19

F.  Dasar Penulisan Berita...................................................................................................... 20

BAB III PENUTUP


A.  Kesimpulan...................................................................................................................... 23   

BAB 1

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Menganalisis Nilai-Nilai Pancasila Terkait Dengan Kasus-Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran
Kewajiban Warga Negara dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.
Menganalisis Nilai-Nilai Pancasila Terkait Dengan Kasus-Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran
Kewajiban Warga Negara dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.
Mengevaluasi praktik perlindungan dan penegakan hukum untuk menjamin keadilan dan kedamaian

Nama : Pradipta Deska Pryanda

Kelas : 12 IPA 3

Absen : 24

Tugas Online K.D 2 : Menegakkan dan Mempertahankan Hukum di Indonesia (Bab 2)

Pertanyaan:

1. Semakin berkembangnya waktu, semakin berkembang juga teknologi dalam hal ini media
elektronik. Maka dari itu setiap perangkat yang dimiliki oleh tiap pengguna pastinya memiliki data
pribadi yang bersifat privasi. Nah marak sekali pemblokiran situs yang dampaknya pembocoran data
pengguna mengakibatkan maraknya penjualan data yang tidak seharusnya. Dari yang saya ketahui,
pemerintah belum ada UU yang jelas membahas kepemilikan data pengguna. Bagaimana sikap
preventif pemerintah menghindari kasus penjualan data ilegal lagi?

2. Salah satu tujuan hukum itu untuk mewujudkan perdamaian di masyarakat. Namun pastinya ada
polemik pro-kontra yang terjadi di masyarakat mengenai peraturan atau UU yang sudah disahkan,
bahkan menyebabkan kasus pelanggaran baru selain kasus yang sudah ada UU nya tersebut. Apakah
UU tersebut efektif atas tindakan preventif pemerintah?

LATIHAN SOAL KD 1 DAN 2

1. B. 1 dan 3

2. A. Politik

3. A. Membayar pajak

4. C. 1,3 dan 5

5. C. Menjunjung tinggi nilai kemanusian dan keadilan

6. E. 28J ayat 2

7. E. 3 dan 4

8. A. Pasal 27 ayat 1

9. B 28J ayat 2

10. A. 27 ayat 3

11. E. Hak umum

12. D. Merasa bebas melakukan apa saja juga berbuat kejahatan

13. D. Memiliki hak yang sama untuk didampingi pembela dalam lemeeiksaan di pengadilan

14. D. Pertahanan dan Keamanan

15. B. Kemerdekaan dan unuk hidup yang tinggi

16. D. Hidup rukun dengan teman yang seorganisasi saja

17. B. Rendahnya kesadaran berbangsa dan bernegara


18. D. Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi

19. B. Setiap orang diberlakukan secara pantas, tidak boleh disiksa dan dihina atau diperlakukan
secara melampaui batas

20. E. Mengutamakan musyarah mufakat

21. D. 2 dan 4

22. E. Hukum yang menjamin keadilan bagi warganya

23. D. Negara yang mempertahankan hukum secara pasif

24. B. 27 ayat 1

25. D. 28J ayat 2

26. C. 3, 4 dan 5

27. C. Perlakuan sama saat sedang dalam pengadilan

28. C. Bebas dari pengaruh pihak lain

29. C. Menghindarkan diri dari perbuatan pelanggaran hukum

30. E. Adanya pemilihan umum

31. E. Semua warga negara Indonesia

32. D. Memberikan kewibawaan kepada penegak hukum

33. B. Mengadili permohonan peninjauan kembali putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap

34. B. Polisi

35. E. Lembaga peradilan

36. D. Kedisiplinan pemkai jalan mentaati hukum lalu lintas

37. C. 1 ayat 3

38. C. Hankam

39. C. Pemutusan perkara

40. D. Memiliki hak yang sama untuk didampingi pembela saat dalam persidangan
Mengevaluasi Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Sebagai Upaya Menjaga dan
Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia

NAMA : PRADIPTA DESKA PRYANDA

KELAS : 12 IPA 3

ABSEN : 24

DINAMIKA PERAN INDONESIA DALAM PERDAMAIAN DUNIA (BAG.2)

1. Organisasi Internasional

Dapat diartikan sebagai organisasi yang berkedudukan sebagai subjek hukum internasional dan
mempunyai kapasitas untuk membuat perjanjian internasional.

Subjek hukum internasional = para pihak yang mendapatkan hak dan kewajiban menurut hukum
Internasional.

Organisasi Internasional terdiri dari negara – negara, badan hukum maupun badan usaha seluruh
negara.

Peran Bangsa Indonesia :

1. Peran PBB bagi Indonesia diantaranya

a. Pada saat Agresi Militer Belanda 1, Indonesia dan Australia mengusulkan agar persoalan Indonesia
dibahas dalam Sidang Umum PBB. Selanjutnya PBB membentuk KTN atau (Komisi Tiga Negara) yang
membawa para pihak dalam Perundingan Renville

b. Indonesia masuk sebagai anggota pbb ke-60 pada tanggal 28 September 1950.

c. Pada saat Agresi Militer Belanda 2, PBB membentuk UNCI yang membawa para pihak ke dalam
perundingan Roem-Royen

2. Peran Indonesia bagi PBB diantaranya :

a. Indonesia terdaftar dallam lembaga PBB diantaranya ECOSOC (Economic and Social), ILO
(International Labour Organization), maupun FAO (Food and Agricultural Organization),

b. Indonesia terlibat dalam misi perdamaian dunia dengan mengirimkan pasukan garuda ke berbagai
negara yang mengalami konflik

c. Menjadi anggota dewan kemanan tidak tetap PBB periode 1974-1975, 1995-1996, 2007-2009

3. Peran Indonesia bagi ASEAN diantaranya:

a. Menjadi tuan rumah KTT ASEAN pertama di Bali tanggal 24 Februari 1976

Menghasilkan :

1. Deklasrasi ASEAN CONCORD BALI 1 berisi program kerjasama di bidang POLEKSOSBUDHANKAM

2. Prinsip dasar dalam hubungan anggota ASEAN

b. KTT ASEAN Ke – 9 Tanggal 7 Oktober Tahun 2003


4. Peran Indonesia dalam Gerakan Non Blok diantaranya:

a. Tahun 1992-1995 Indonesia menjadi Ketua GNB. Melalui Jakarta Message, kegiatan ini
menitikberatkan pada penguatan ekonomi.

b. Menjadi bagian dalam penyelesaian konflik di Kamboja dan di Moro

c. Penyelesaian sengketa Laut Cina Selatan

2. Perjanjian Internasional

Menurut Konferensi Wina Tahun 1969, perjanjian internasional adalah perjanjian yang diadakan dua
negara atau lebih yang bertujuan melakukan akibat akibat hukum tertentu.

Kedudukan perjanjian internasional sebagai sumber hukum internasional:

a. Perjanjian zinternasional lebih menjamin kepastian hukum karena diadakan secara tertuli. Jadi
lebih konkret karena ada bukti tertulis

b. Perjanjian internaisonal mengatur urusan atau masalah penting. Agar kuat maka dituangkanlah ke
dalam perjanjian internasional.

Macam – macam perjanjian internasional.

1. Berdasarkan subjeknya:

a. Perjanjian antar negara, contohnya Indonesia dan Malaysia

b. Perjanjian antar negara dengan subjek hukum lain bukan negara

c. Perjanjian antar subjek hukum bukan negara satu sama lain.

2. Berdasarkan isinya:

a. Perjanjian politik

Contohnya: pakta pertahanan NATO, pakta pertahanan SEATO

b. Perjanjian ekonomi

c. Perjanjian ekstradisi

d. Batas wilayah

e. Perjanjian kesehatan

f. Pendidikan

3. Berdasarkam fungsinya

a. Perjanjian yang membentuk hukum

Adalah suatu perjanjian yang meletakkan kaidah hukum

bagi masyarakat internasional secara keseluruhan. Contoh

Konferensi Wina Tahun 1961 tentang hubungan diplomatik


b. Perjanjian bersifat khusus

Adalah perjanjian yang menimbulkan hak dan kewajiban bagi negara yang mengadakan perjanjian
saja. Contoh RI-RRC tentang dwi warga kenegaraan.

4. Berdasarkan tahapan nya

a. Perjanjian bersifat penting

Adalah perjanjian yang dibuat dengan perundingan, penandatanganan, ratifikasi.

b. Perjanjian bersifat sederhana

Adalah perjanjian yang dibuat hanya dengan perundingan dan penandatanganan.

5. Berdasarkan jumlah peserta

a. Perjanjian bilateral

Adalah perjanjian antar dua pihak. contoh perjanjian ekstradisi Indonesia dan Malaysia

b. Perjanjian multilateral

Adalah perjanjian oleh banyak pihak atau negara. Contoh: konferensi Jenewa tahun 1949 tentang
perlindungan korban perang.

Tahapan Perjanjian Internassional

a. Tahap perundingan (Negotiation)

Dilakukan penjajakan oleh pejabat dengan kuasa penuh atau kepala negara atau menteri luar negeri.

b. Tahap penandatangan (Signature)

Dalam perjanjian multilateral yang dilakukan oleh kepala Pemerintahan atau menteri luar negeri
perjanjisn dianggap sah apabila 2 per 3 suara memberikan dukungan

c. Tahap pengesahan (ratification)

d. Untuk mendapat pengesahan, perjanjian harus disahkan oleh lembaga berwenang di suatu
negara.

Macam – macam tahap ratifikasi

A. Ratifikasi oleh badan eksekutif (dilakukan oleh lembaga eksekutif, kepala pemerintahan dan
kepala negara baik otoriter yang biasanya tidak meminta pendapat lembaga legislatif)

B. Ratifikasi oleh badan legislatif

C. Ratifikasi campuran (badan legislatif dan eksekutif)

Berlakunya suatu perjanjian internasional apabila :

a. Pada saat disahkan terdapat tanggal yang berlaku

b. Pada saat peserta mengikatkan diri saat penandatangan, pernyataan menerima dan penukaran
naskah.

Anda mungkin juga menyukai