Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Mengetahui,
Pengawas Pembina
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Atas berkat dan karunia-Nya kami
telah dapat menyusun Proposal KBM Tatap Muka Tahun Pelajaran 2020/2021 di SMA
Negeri 1 Pusakanagara.
Proposal ini dibuat sebagai persiapan sekolah menuju era new normal di bidang
pendidikan. Untuk keamanan, ketertiban, kesehatan dan kelancaran serta keberhasilan
penyelenggaraan KBM tatap muka di era pandemik corona ini, kiranya perlu disusun
proposal ini dengan berpedoman kepada segala ketentuan yang telah ditetapkan oleh
yang berwenang baik di Kantor Cabang Dinas Wilayah IV dan Propinsi Jawa Barat
maupun yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional.
Kami menyadari bahwa susunan proposal ini banyak kekurangannya. Walaupun
demikian setidaknya dengan adanya proposal ini diperoleh gambaran sejauhmana
kesiapan sekolah kami dalam menghadapi KBM tatap muka jika status wilayah sekolah
berubah menjadi zona hijau. Dengan harapan persiapan menuju KBM tatap muka di era
normal baru yang akan datang bisa lebih sempurna.
Mudah-mudahan kita semua dapat melaksanakan berbagai kegiatan/tugas
sebagaimana mestinya dengan penuh rasa tanggung jawab serta mendapat hidayah dan
lindungan dari Allah SWT.. Amiin.
Kelompok Kerja
D AF T AR I S I
A. Latar Belakang
SEJAK diumumkan oleh Presiden Joko Widodo mengenai kasus pertama
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) pada awal Maret 2020 yang lalu, Indonesia
kemudian dihadapkan pada masa pandemi. Hampir seluruh sektor kehidupan
lumpuh, tidak terkecuali di bidang pendidikan. Apalagi saat itu, seluruh satuan
pendidikan maupun lembaga pendidikan tinggi memasuki akhir semester genap dan
akan menghadapi masa penilaian akhir tahun atau ujian sekolah, yang kemudian
diikuti dengan penerimaan peserta didik baru (PPDB).
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kemudian
menyikapi kondisi tersebut dengan membuat sejumlah kebijakan. Mulai dari realokasi
anggaran Kemendikbud untuk penanganan penyebaran Covid-19 berupa pemberian
komunikasi, informasi, dan edukasi terkait Covid-19, peningkatan kapasitas dan
kapabilitas rumah sakit pendidikan (RSP), pelaksanaan rapid test di lima RSP, dan
pengadaan bahan habis pakai.
Kebijakan lainnya adalah berupa fleksibilitas bagi kepala sekolah dalam
memanfaatkan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) untuk mendukung
pembelajaran selama masa pandemi Covid-19. Ada pula kebijakan berupa
diterbitkannya Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 dan Surat Edaran
Sekretaris Jenderal Kemendikbud Nomor 15 tahun 2020. Kedua surat edaran
tersebut berisi pelaksanaan kebijakan pendidikan dan panduan penyelenggaraan
belajar dari rumah dalam masa darurat penyebaran Covid-19.
Menjelang pelaksanaan tahun ajaran dan tahun akademik baru 2020/2021,
Kemendikbud bersama tiga kementerian lainnya, yaitu Kementerian Agama,
Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Dalam Negeri menyusun panduan
penyelenggaraan pembelajaran. Panduan ini dimaksudkan untuk memberikan rasa
aman kepada masyarakat dengan pembukaan satuan pendidikan untuk
pembelajaran tatap muka. Sesuai dengan ketentuan ini dapat disimpulkan bahwa
Kegiatan Belajar Mengajar Tatap Muka hanya bisa dilakukan setelah wilayah tersebut
dinyatakan dalam ZONA HIJAU.
Dalam rangka mempersiapkan pembelajaran tatap muka dengan
memperhatikan persyaratan dan prosedur penanganan COVID-19, maka Sekolah
perlu melakukan pembenahan Internal yang menjamin Pelayanan Pendidikan yang
1
baik dengan tetap menjamin kesehatan siswa dari penularan pandemik COVID-19.
Oleh karena itu kami menyusun proposal ini sebagai persiapan menuju kepada
proses KBM tatap muka
B. Landasan Hukum
Pembuatan proposal persiapan KBM tatap muka ini disusun berdasarkan kepada:
1. Undang – undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan nasional.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan dan Permendiknas No.19 Tahun
2007 tentang Pengelolaan Satuan Pendidikan.
3. Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama,
Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
01/KB/2020, Nomor 516 Tahun 2020, Nomor HK.03.01/Menkes/363/ 2020,
Nomor 440-882 Tahun 2020 Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran
Pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 Dimasa
Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.01.07/Menkes/382/2020 Tentang Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat
Di Tempat Dan Fasilitas Umum Dalam Rangka Pencegahan Dan Pengendalian
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
5. Surat edaran Nomor : 421/3684/Cadisdik.Wil.IV tentang Proposal Kesiapan
KBM Tatap Muka
C. Tujuan
Tujuan dibuatnya proposal ini :
1. Terselenggaranya KBM yang mengedepankan protokol kesehatan di sekolah
sebagai upaya pencegahan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
2. Tercapainya KBM yang efektif untuk memenuhi hak peserta didik untuk
mendapatkan layanan pendidikan selama darurat Covid-19.
D. Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan adalah semua karyawan sekolah (guru dan TU) yang berjumlah 59
orang serta siswa di SMA Negeri 1 Pusakanagara tahun Tahun Pelajaran 2020/2021
yang berjumlah 948 orang dengan rincian sebagai berikut:
2
Kelas Siswa
No
X XI XII X XI XII
1 M IPA.1 IPA.1 IPA.1 36 35 36
2 MIPA.2 IPA.2 IPA.2 36 36 35
3 MIPA.3 IPA.3 IPA.3 36 35 35
4 MIPA.4 IPA.4 IPA.4 36 36 35
5 MIPA.5 IPA.5 IPA.5 36 34 35
6 IPS.1 IPS.1 IPS.1 36 36 33
7 IPS.2 IPS.2 IPS.2 36 35 32
8 IPS.3 IPS.3 IPS.3 36 35 30
9 IPS.4 IPS.4 IPS.4 36 36 35
Jumlah 318 282 324
3
BAB II
PELAKSANAAN KBM TATAP MUKA
A. Pengelolaan pembelajaran
Penyelenggaraan KBM tatap muka dibuat sedemikian rupa agar sesuai dengan
protokol kesehatan selama masa pandemi covid-19 seperti menjaga kebersihan tangan,
tidak menyentuh wajah, menerapkan etika batuk dan bersin, memakai masker, Jaga jarak
minimal 1 meter dengan orang lain, menjaga kesehatan tubuh, dan melakukan isolasi
mandiri ketika merasa tidak sehat. Oleh sebab itu dalam pengkondisian KBM akan dibuat
supaya waktu interaksi antar peserta didik dan antara peserta didik dengan guru dibuat
seefektif mungkin dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Siswa melakukan proses KBM dalam 2 bentuk yakni daring dan tatap muka.
Setiap kelas dalam 3 hari KBM maka akan mengikuti 1 hari KBM tatap muka dan 2 hari
KBM daring . Semua diatur dengan jadwal yang sudah dibuat oleh sekolah.
Ada beberapa hal yang menjadi ketentuan dalam pelaksanaan KBM kombinasi ini,
yaitu :
1. Waktu belajar yang biasanya 45 menit sekali tatap muka, dirubah menjadi 35
menit per jam pelajaran.
2. Istirahat dilakukan di kelas selama 20 menit untuk waktu makan para siswa. Siswa
diminta membawa makanan masing-masing.
3. Tiap mapel dijadwalkan untuk mengajar di tiap kelas sebanyak 1 kali dalam satu
pekan ( 5 hari belajar).
4. Jadwal belajar dari jam 07.00-11.40 WIB sebagaimana rincian di bawah ini :
Jam 1 07.00 – 07.35
Jam 2 07.35 – 08.10
Jam 3 08.10 – 08.45
Jam 4 08.45 – 09.10
Istirahat 09.10 – 09.30
Jam 5 09.30 – 10.05
Jam 6 10.05 – 10.40
Jam 7 10.40 – 11.15
Jam 8 11.15 – 11.50
4
2. Jumlah siswa tiap kelas maksimal berjumlah 18 siswa dengan tempat duduk
berjarak lebih dari 1 meter secara bersilangan.
3. Mengikuti SOP yang telah ditetapkan sekolah.
5
BAB III
TIM PENGENDALI KBM TATAP MUKA
6
BAB IV
PENUTUP
7
LAMPIRAN-LAMPIRAN
8
PENANGANAN COVID-19
PROTOKOL AREA INSTITUSI PENDIDIKAN
9
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
2. Saat mengantri ketika memasuki dan keluar tempat parkir harus tetap menjaga
jarak sejauh 1,5 m.
4. Setelah kendaraan di parkir, siswa atau karyawan sekolah segera masuki ruang
kerja atau ruang belajar.
10
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
4. Saat mengantri ketika memasuki atau keluar dari gerbang sekolah harus tetap
menjaga jarak antar sejauh 1,5 m.
11
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
1. Sebelum masuk kelas siswa harus mencuci tangan terlebih dahulu dengan
mengunakan sabun atau hand sanitizer.
3. Siswa harus duduk di kursi sesuai dengan no kursi yang telah ditetapkan
sekolah.
5. Siswa wajib menjaga kebersihan, menghindari kontak fisik dan tidak boleh
berkerumun.
8. Siswa menggunakan masker baru ketika memasuki jam KBM satelah istirahat.
9. Setelah KBM berakhir siswa harus langsung keluar kelas, mencuci tangan
dengan mengunakan sabun atau hand sanitizer lalu langsung pulang ke rumah
masing-masing.
10. Siswa yang menjadi regu kerja/piket harus merapihkan kelas setelah KBM
berakhir.
11. Tim kesehatan menyemprot tiap kelas yang telah dipakai proses KBM pada saat
siswa telah pulang.
12
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PRAKTIK DI LAB
1. Sebelum masuk lab siswa harus mencuci tangan terlebih dahulu dengan
mengunakan sabun atau hand sanitizer.
2. Siswa harus duduk di kursi dengan tetap menjarak antar tempat duduk sejauh 1,5 m.
3. Siswa wajib menjaga kebersihan, menghindari kontak fisik dan tidak boleh
berkerumun.
4. Selama praktikum siswa dan guru wajib menggunakan masker dan tetap menaati
tata tertib paraktikum seperti biasa.
5. Setelah praktikum berakhir, siswa merapihkan tempat duduk harus langsung keluar
lab, mencuci tangan dengan mengunakan sabun atau hand sanitizer lalu langsung
masuk ke ruang kelas masing-masing.
13
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
1. Membuka masjid untuk ibadah saat dhuha dan dhuhur dengan tetap mengikuti
perkembangan informasi penularan COVID-19 di daerah setempat.
2. Antar jamaah harus menjaga jarak minimal 1 meter, memakai masker dan
membawa sajadah sendiri.
3. Mengulung karpet, disiplin membersihkan lantai masjid atau musala dengan karbol
dan disinfektan, serta menyiapkan hand sanitizer atau sabun.
14