Puisi rakyat berupa pantun, syair, gurindam, atau puisi rakyat yang berkembang di
daerah tertentu. Pada acara-acara di televisi, kepiawaian membuat pantun masih menjadi
andalan untuk melucu. Pada lagu-lagu juga masih ditemukan pantun. Sementara untuk
gurindam, syair, dan sastra lama yang lain agak kurang lagi didengar.
1. Pantun
Pantun adalah puisi Melayu yang mengakar dan membudaya dalam masyarakat.
Pantun tersebar hampir diseluruh Indonesia. Fungsi pantun di semua daerah (Melayu,
Sunda, Jawa, atau daerah lainnya) sama, yaitu untuk mendidik sambil menghibur.
Melalui pantun kita menghibur orang dengan permainan bunyi bahasa, menyindir
(menegur bahwa sesuatu itu kurang baik) secara tidak langsung, atau memberi nasihat.
Melalui pantun leluhur kita terkesan lebih santun untuk menegur atau menasihati orang
secara tidak langsung agar orang yang kita tuju tidak merasa malu atau dipojokkan.
Ciri-ciri pantun dapat dilihat berdasarkan bentuknya. Ciri-ciri ini tidak boleh diubah.
Jika diubah, pantun tersebut akan menjadi seloka, gurindam, atau bentuk puisi lama
lainnya.
Ciri-ciri pantun :
1. Tiap bait terdiri atas empat baris (larik).
2. Tiap baris terdiri atas 8-12 suku kata.
3. Rima akhir setiap baris adalah a-b-a-b
4. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran.
5. Baris ketiga dan keempat merupakan isi.
3. Pantun Perkenalan
Pantun perkenalan adalah pantun yang berisi tentang perkenalan antara satu orang
dengan yang lainnya.
Contohnya :
4. Pantun Adat
Pantun adat adalah pantun yang menggunakan gaya bahasa bernuansa kedaerahan dan
kental akan unsur adat kebudayaan tanah air. jenis pantun ini bertutur lebih kepada
kearifan lokal dimana pantun adat tersebut beredar,masing masing daerah di
Nusantara ini pasti memiliki pantun adat yang berbeda beda.
Contohnya :
6. Pantun Anak-anak
Pantun Anak-Anak adalah pantun yang memiliki kaitan dengan masa kanak-kanak
yang mana pantun ini menggambarkan makna suka cita maupun duka cita.
Contohnya :
7. Pantun Jenaka
Pantun jenaka adalah pantun yang bertujuan untuk menghibur orang yang mendengar,
kadang pula dijadikan sebagai media untuk saling menyindir dalam suasana yang
penuh keakraban, sehingga tidak menimbulkan rasa tersinggung, dan diharapkan
suasana akan menjadi semakin riang.
Contohnya :
8. Pantun Taka-Teki
Pantun teka teki adalah pantun yang berisikan teka-teki dan dapat digolongkan
sebagai salah satu jenis permainan dalam karya sastra.
Contohnya :
Bola ditepis
Masuk air mendidih
Kamu jangan menangis
Aku ikutan sedih
2. Syair
Syair ini berasal dari melayu dan Hamzah Fansuri lah yang kebanyakan
berkontribusi dalam pembuatan syair khas melayu. Banyak sekali macam-macam syair
dalam sastra, diantaranya adalah syair panji, syair kiasan, syair romantis, syair sejarah,
dan syair agama. Pengertian Syair panji adalah syair dengan cerita suatu kejadian dan
keadaan dalam istana. Syair kiasan berisi tentang perumpamaan terhadap suatu peristiwa,
syair romantis adalah syair yang berisi mengenai kisah cinta, syair sejarah adalah syair
yang didasarkan pada suatu peristiwa atau tokoh yang bersejarah, dan syair agama adalah
syair yang menceritakan mengenai agama.
Ciri-ciri Syair, yaitu :
1. Setiap bait terdiri dari empat baris.
2. Setiap baris terdiri atas 8-14 suku kata.
3. Bersajak a-a-a-a.
4. Semua baris adalah isi.
5. Bahasa yang digunakan biasanya berupa kiasan.
Kata Kiasan merupakan kata yang bukan dalam arti kata yang sebenarnya; kata
kiasan dipakai untuk memberi rasa keindahan dan penekanan pada pentingnya hal
yang disampaikan. Misalnya, "Cita-citanya setinggi langit," juga, "Wajahnya
bagaikan rembulan".
Syair agama merupakan jenis syair yang didalamnya mengandung tema agama, seperti ilmu
tasawuf. Syair agama ini merupakan salah satu syair yang penting.
Syair agama dibagi menjadi empat jenis yaitu syair ajaran islam, syair sufi, syair nasihat dan
syair riwayat nabi.
b. Syair Panji
Syair panji merupakan jenis syair yang didalamnya berisi atau bercerita tentang keadaan
yang terjadi di dalam kerajaan atau istana.
Syair kiasan merupakan syair yang didalamnya menceritakan tentang hubungan percintaan
antara bunga, burung, ikan, buah-buahan yang semua itu hanya sebatas simbolik yang
terkandung di dalamnya. Atau merupakan sindiran/kiasan yang ditujukan kepada peristiwa
tertentu.
d. Syair Sejarah
Syair sejarah merupakan syair yang didalamnya bercerita tentang peristiwa-peristiwa sejarah
penting yang pernah terjadi, contohnya seperti peperangan.
e. Syair Romantis
Syair romantis merupakan syair yang didalamnya berisi tentang percintaan pelipur lara,
cerita rakyat dan sebagainya.
3. Gurindam
Gurindam merupakan suatu puisi lama yang berisi dua bait, dalam setiap baitnya ada
dua baris kalimat dengan rima yang sama, yang satu kesatuan secara utuh. Gurindam
dibawa oleh sastra Hindu atau orang Hindu. Gurindam yang berasal dari India atau
bahasa “Tamil” yakni kirindam dalam arti perumpamaan, mula-mula asmal.
Gurindam merupakan jenis puisi lama yang hanya terdiri dari dua baris di dalam
satu baitnya. Pada baris yang pertama akan menyetakan tentang perbuatan dan yang ada
dibaris ke dua merupakan suatu akibat yang ditimbulkan dari perbuatan tersebut. Maka
baris yang ada di dalam gurindam memiliki hubungan sebab dan juga akibat.
Pada umumnya gurindam dapat dipakai untuk dapat mengungkapkan suatu kebenaran
atau dapat menyampaikan suatu nasihat. Karena adanya suatu pesan yang terkandung di
dalamnnya maka di dalam masyarakat melayu gurindam dapat dianggap menjadi sejenis
kata mutiara.
Ciri-Ciri Gurindam :
1. Gurindam terdiri atas dua baris pada setiap baitnya.
2. Setiap barisnya mempunyai jumlah kata 10-14 kata.
3. Setiap barisnya mempunyai keterkaitan sebab akibat.
4. Setiap barisnya mempunyai bersajak atau rima A-A, B-B, C-C, dan selanjutnya.
5. Maksud atau isi pada gurindam ada di baris kedua.
6. Isi gurindam umumnya tentang kata-kata mutiara atau filosofi hidup, nasihat-
nasihat.
Jenis-Jenis Gurindam
Adapun jenis-jenis gurindam yang diantaranya yaitu:
1. Gurindam Berkait
Gurindam berkait merupakan gurindam yang pada bait pertamanya memiliki
hubungan dengan bait selanjutnya dan juga pada bait-bait seterusnya.
Contoh Gurindam Berkait :
Hidup itu saling menghargai
Bukan mengharap puji-puji
Jika ingin punya teman banyak di kemudian hari
Haruslah kita selalu menepati janji
2. Gurindam Berangkai
Gurindam berangkai gurindam yang memiliki kata yang sama pada setiap baris
pertama baitnya.