Pengertian Tanah Keras
Pengertian Tanah Keras
03061381419095
TANAH KERAS
Tanah keras atau biasa disebut tanah lapisan bawah adalah Lapisan tanah dengan
ketebalan antara 50 – 60 cm, tanah ini lebih tebal dari lapisan tanah atas.Tanah keras atau tanah
lapisan bawah warnanya lebih cerah dan lebih padat daripada tanah lapisan atas.
Kriteria daya dukung tanah tersebut dapat ditentukan melalui pengujian secara sederhana.
Misal pada tanah berukuran 1 cm x 1 cm yang diberi beban 5 kg tidak akan mengalami
penurunan atau amblas maka tanah tersebut digolongkan tanah keras.
Setiap pondasi bangunan perlu direncanakan berdasarkan jenis, kekuatan dan daya
dukung tanah tempat berdirinya. Bagi tanah yang stabil dan memiliki daya dukung baik, maka
pondasinya juga membutuhkan konstruksi yang sederhana. Jika tanahnya labil dan memiliki
daya dukung buruk, maka pondasinya juga harus lebih kompleks.
Pondasi tanah keras dalah pondasi yang digunakan pada tanah keras , dengan kedalam
tanah tidak lebih dari 3 meter. Pondasi dangkal sering disebut dengan pondasi tanah keras,
karena pondasi jenis ini biasanya dilaksanakan pada tanah dengan kedalaman tanah tidak lebih
dari 3 meter atau sepertiga dari dari lebar alas pondasi. Dengan kata lain, pondasi ini diterapkan
pada tanah yang keras atau stabil yang mendukung struktur bangunan yang tidak terlalu berat
dan tinggi, dengan kedalaman tanah keras kurang dari 3 meter.
Pondasi dangkal tidak disarankan untuk dilaksanakan pada jenis tanah yang kurang stabil
atau memiliki kepadatan tanah yang buruk, seperti tanah bekas rawa/gambut.
2. Pondasi Telapak/Footplat
Pondasi ini terbuat dari beton bertulang dan letaknya tepat di bawah kolom/tiang
dan kedalamannya sampai pada tanah keras.
Pondasi tapak ini dapat dikombinasikan dengan pondasi batu belah/kali.
Pengaplikasiannya juga dapat langsung menggunakan sloof beton dengan dimensi
tertentu untuk kepentingan pemasangan dinding. Pondasi ini juga dapat dipersiapkan
untuk bangunan di tanah sempit yang akan dikembangkan ke atas.
Kelebihan :
Pondasi ini lebih murah bila dihitung dari sisi biaya
Galian tanah lebih sedikit (hanya pada kolom struktur saja)
Untuk bangunan bertingkat penggunaan pondasi foot plate lebih handal
daripada pondasi batu belah.
Kekurangan :
Harus dipersiapkan bekisting atau cetakan terlebih dulu (Persiapan lebih
lama).
Diperlukan waktu pengerjaan lebih lama (harus menunggu beton kering/
sesuai umur beton).
Tidak semua tukang bisa mengerjakannya.
Diperlukan pemahaman terhadap ilmu struktur.
Pekerjaan rangka besi dibuat dari awal dan harus selesai setelah dilakukan
galian tanah.
4. Pondasi Umpak
Umumnya dipakai pada bangunan sederhana yang terbuat dari rangka kayu
dengan dindin dari papan. Pondasi umpak dijumpai pada rumah kayu, rumah-rumah
adat, rumah jaman dulu. Pondasi jenis ini masih bisa ditemui di perdesaan, yang
mayoritas rumahnya masih berstruktur kayu.
Pondasi umpak merupakan pondasi setempat, terletak di bawah kolom kayu atau
bambu. Biasanya menggunakan material batu kali yang dipahat, pasangan batu
ataupun pasangan bata. Berhubung rumah seperti itu menggunakan material kayu
sebagai struktur utamanya, berat sendiri bangunan cukup ringan, sehingga pondasi ini
cukup kuat untuk meneruskan beban ke tanah.
Kelebihan :
Kekurangan :
Harus dipersiapkan bekisting atau cetakan terlebih dulu (Persiapan lebih
lama).
Diperlukan waktu pengerjaan lebih lama (harus menunggu beton kering/
sesuai umur beton).
Tidak semua tukang bisa mengerjakannya.
Diperlukan pemahaman terhadap ilmu struktur.
Pekerjaan rangka besi dibuat dari awal dan harus selesai setelah dilakukan
galian tanah.