FILSAFAT PANCASILA
A. PENGERTIAN FILSAFAT
Dari aspek Etimologis, kata “philosopia” berasal dari Bahasa Yunani.
Philein artinya mencintai sedang philos artinya teman dengan demikian
Philosophia artinya Teman kebijaksanaan. Sedangkan Phileensophos artinya
mencintai hal-hal yang bijaksana. Phytagoras merupakan orang yang
pertama menggunakan kata “Philosopia”
Aspek Ilmiah; Filsafat adalah sikap kritis terhadap kehidupan manusia,
Filsafat juga suatu metode didalam memecahkan berbagai persoalan, filsafat
juga adalah suatu kelompok persoalan, yang sebagian jawabannya ada diluar
daya jangkau indra manusia, dst.
Pancasila sebagai system filsafat mengandung arti bahwa Pancasila( sila-
sila/nilai-nilainya) adalah merupakan hasil permenungan, pemikiran,
pengalaman dan pengamatan secara mendalam, mendasar, sungguh-
sungguh, teliti akurat, teratur dan tersusun menurut syarat, tahapan dan
langlah-langkah tertentu terhadap kepribadian bangsa Indoensia sejak
berbad-abad silam.
Filsafat Pancasila adalah filsafat yang membahas, menelaah, meneliti dan
mempelajari Pancasila.
Bidang-bidang Filsafat secara umum terdiri atas :
1. Aspek Ontologi yang meliputi unsur metafisika yang bersifat umum yang
terdiri atas sederetan pertanyaan “ apa sesuatu itu, penggolongan
keberadaan sesuatu, sifat keberadaan sesuatu, sementara unsur Metafisika
yang bersifat khusus meliputi Filsafat Kosmologis, Filsafat Antropologi dan
filasafat Teologi.
2. Aspek Epistemologi meliputi Logika, Metodologi dan Filsafat Ilmu.
3. Aspek aksiologi meliputi Filsafat tingkah laku/Etika, yang menurunkan Filsafat
Kebangsaan, dan pada akhirnya Filsafat Kebangsaan Indonesia yaitu
Pancasila. Dan yang kedua yakni filasafat Estetika/ Filsafat keindahan.
B. MANFAAT FILSAFAT
Ada tiga manfaat Filsafat yakni :
1. Manfaat Ideal yakni manusia dalam mempelajari filsafat dapat memiliki
pemahaman tentang eksistensi manusia dan kemanusiaannya dalam dinamika
kehidupan.
2. Manfaat Praktis yakni dengan mempelajari Filsafat manusia mampu menggali
dan mengelolah serta memanfaatkan setiap potensi sumber daya yang ada baik
yang ada dalam diri maupun yang berada diluar dirinya, melalui gerak maju
menuju tingkat kehidupan yang lebih baik dari masa sebelumnya.
3. Manfaat Rill, merupakan manfaat yang mana menghantarkan manusia pada
sebuah pengertian dan kebijakan. Bijak sana pada kebijaksanaan hidup untuk
menerima kenyataan hidup pada masa kini terlepas dari masa lalu dan masa
yang akan datang, yang oleh pengalaman/ ide pada harapan yang menuntun
manusia menyadari ketidaksadaranya dan menerima keberadaan adanya.
C. PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILASAFAT
Pancasila sebagai system Filsafat merupakan hasil perenungan isi jiwa peradaban
bangsa Indonesia dan nilai-nilai asli yang hidup dalam masyarakat Indonesia sehari-
hari jauh sebelum Indonesia merdeka dalam hubungannya dengan Tuhan, dengan
kemanusiaan, dengan bangsa dan negara, dengan rakyat Indonesia dan dengan
keadilan hidup.
Sebagai SistemFilsafat Pancasila juga memiliki ciri tertentu yang bertumpu pada
nilai, asas dan norma dari isi jiwa bangsa Indonesia, dan juga tujuan tertentu yang
bertumpu pada keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.
D. LANDASAN ONTOLOGI FILSAFAT PANCASILA.
Secara Ontologi kesatuan sila-sila Pancasila sebagai suatu kesatuan system yang
bersifat hirarki, bahwa hakikat keberadaan Tuhan sebagai causa Prima.
Landasan Ontologi Filsafat Pancasila sebagai suatu system dalam susunan yang
berbentuk Hirarki piramida Yakni : Sila ke satu ( Tuhan sebagai Causa Prima; Sila
Kedua ( Negara adalah sebagai Lembaga Kemanusiaan); Sila Ketiga, ( Negara
Indonesia ada adalah sebagai akibat adanya orang-orang Indonesia yang bersatu;
Sila keempat, ( Kerakyatan ada apabila ada Totalitas individu-individu dalam negara
yang bersatu; dan Sila Kelima, Keadilan ada adalah sebagai tujuan dalam hidup
bersama.
E. LANDASAN EPISTEMOLOGI FILSAFAT PANCASILA
Epistemologi membahas tentang Sumber Pengetahuan, Susunan/Sistem
Pengetahuan dan Kebenaran Pengetahuan.
Epistemologi Filsafat Pancasila dari aspek sumber Pengetahuan Pancasila yakni
ada pada bangsa Indonesia sendiri; dari aspek susunan Pengetahuan Pancasila,
maka Pancasila tersusun secara hirarki dan berbentuk piramida; sedangkan dari
aspek Kebanaran Pengetahuan Pancasila, maka Pancasila mengakui kebenaran
wahyu yang bersifat mutlak sebagai tingkat keneran tertinggi; Pancasila mengakui
kebenaran rasio yang bersumber pada akal; Pancasila mengakui kebenaran empiris
yang bersumber pada indera; dan Pancasila juga mengakui kebenaran intuisi yang
bersumber dari pengetahuan manusia.