8.1 Judul
Pembuatan Sediaan Malaria
8.2 Tujuan
Mampu membuat dan mewarnai sediaan darah manusia sesuai standrat
teknis
8.3 Dasar Teori
Malaria adalah kata yang berasal dari bahasa Italia, yang artinya mal :
buruk dan area : udara, jadi secara harfiah berarti penyakit yang sering timbul
di daerah dengan udara buruk akibat dari lingkungan yang buruk. Selain itu,
juga bisa diartikan sebagai suatu penyakit infeksi dengan gejala demam
berkala yang disebabkan oleh parasit Plasmodium (Protozoa) dan ditularkan
oleh nyamuk Anopheles betina. Terdapat banyak istilah untuk malaria yaitu
paludisme, demam intermitens, demam Roma, demam Chagres, demam rawa,
demam tropik, demam pantai dan ague. Dalam sejarah tahun 1938 pada
Countess d’El Chincon, istri Viceroy dari Peru, telah disembuhkan dari
malaria dengan kulit pohon kina, sehingga nama quinine digantikan dengan
cinchona (Mescher, Anthony L. 2015).
Secara klinis gejala dari penyakit malaria terdiri dari beberapa serangan
demam interval tertentuyang diselingi oleh suatu periode ( periode laten )
dimana penderita malaria bebas sama sekali bebas dari demam. Sebelum
demam penderita malaria biasanya merasa lemah, sakit kepala, kurang nafsu
makan, mual dan muntah.Waktu mulai terjadi infeksi sampai timbulnya gejala
klinis dikenal sebagai masa inkubasi, sedangkan waktu antara terjadinya
infeksi sampai ditemukannya parasit dalam darah disebut periode prepaten.
Baik masa inkubasi maupun periode prepaten dipengaruhi oleh strain
Plasmodium. Penderita malaria dapat dikenal melalui gajala-gejala klinis
sebagai berikut :
a. Gejala utama : Demam dan menggigil.
b. Gejala lain yang mungkin ditemukan :
1) Sakit kepala dan sakit pinggang
2) Perasaan mual dan muntah
3) Badan terasa lemah dan pucat karena darah kurang
4) Serangan demam dapat terjadi berulang-ulang (Putu,2014).
Penyakit malaria disebabkan oleh Protozoa genus Plasmodium. Terdapat
empat spesies yang menyerang manusia yaitu :
Plasmodium falciparum menyebabkan malaria falciparum atau malaria
tertiana maligna/malaria tropika/malaria pernisiosa.
Plasmodium vivax menyebabkan malaria vivax atau malaria tertiana
benigna.
Plasmodium ovale menyebabkan malaria ovale atau malaria tertiana
benigna ovale.
Plasmodium malariae menyebabkan malaria malariae atau malaria
kuartana.
Selain empat spesies Plasmodium diatas, manusia juga bisa terinfeksi oleh
Plasmodium knowlesi, yang merupakan plasmodium zoonosis yang sumber
infeksinya adalah kera. Penyebab terbanyak di Indonesia adalah Plasmodium
falciparum dan Plasmodium vivax. Untuk Plasmodium falciparum
menyebabkan suatu komplikasi yang berbahaya, sehingga disebut juga denga
Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit plasmodium
yang hidup dan berkembang biak di dalam sel darah manusia. Penyakit ini
secara alami ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles betina. Penyakit
malaria ini disebabkan oleh parasit plasmodium. Species plasmodium pada
manusia adalah :
1. Plasmodium falciparum, penyebab malaria tropika.
Plasmodium FalciparumMenyebabkan malaria falciparum atau malaria
tertiana yang maligna(ganas) atau dikenal dengan namalain sebagai
malaria tropika yang menyebabkan demam setiap hari. Citra mikroskopis
sel darah merah yang terserang plasmodiumfalciparum.
2. Plasmodium vivax, penyebab malaria tertiana. Menyebabkan malaria
vivax atau disebut juga malaria tertiana benigna(jinak). Masa
inkubasinya (masa dari penggigitan di tubuh manusia
hinggamenimbulkan peyakit) adalah sekitar 8-13 hari. Infeksi parasit ini
bisa sampai kebagia limpa. Parasit tipeini bias bersembunyi di dalam
hati dan kembali lagisetelah kondisi memungkinkan.Citra mikroskopis
sel darah merah yang terserangplasmodium vivaxfasegametocyte.
3. Plasmodium malariae, penyebab malaria malariae (quartana)
Menyebabkan malaria kuartana atau malaria malariae. Plasmodium
inimasa inkubasinya 2 sampai 4 minggu. Jika tidak diobati, infeksi
bisa bertahandalam waktu tahunan.Citra mikroskopis sel darah
merah yang terserangplasmodium malariae.
Memindahkan cairan
3 Pipet dari suatu temopat ke
tempat lainnya
Untuk pengukur
Gelas Ukur
6 volume zat kimia
100ml
dalam bentuk cair
Rak Untuk pemeriksaan
8
Pewarnaan pewarnaan bakteri
Sebagai tempat
9 Erlenmeyer
membuat larutan
Tempat untuk
10 Slide Box menyimpan kaca
preparat
Untuk menghitung
11 Counter koloni bakteri yang
ditumbuhkan
Untuk pengukur
Gelas Ukur
12 volume zat kimia
10ml
dalam bentuk cair
8.4.2 Bahan
No Nama Fungsi Gambar
Mensterilisasi kulit
1 Kapas
dari bakteri
Berfungsi seagai
2 Alkohol 70%
sterilisasi
Memperjelas objek
3 Minyak imersi pada saat pemeriksaan
pada mikroskop
Pewarna untuk
Larutan
4 membeda-bedakan
Giemsa
leukosit
Sebagai bahan
5 Methanol
pendingin anti beku
Sebagai zat yang dapat
6 Larutan Buffer
mempertahankan pH.
Membersihkan larutan
7 Tissue Halus
yang tertumpah
Sediaan Tipis
1 Menempelkan ujung objek glass
lain pada sediaan sampai darah
menyebar
Sediaan Tebal
B. Pewarna Sediaan
1 Menyiapkan larutan Giemsa 3%
dengan mencampurkan Giemsa
dengan larutan buffer (pH 7.2)
sebanyak 97 bagian
8.6 Hasil
Plasmodium
Vivax
8.6 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang di lakukan pada pemeriksaan sediaan
Malaria di temukan Plasmodium dengan jumlah 4 parasit dalam 1 lapang
pandang. Hal ini menunjukan bahwa dalam sediaan malaria ada pada tipe 3
atau ++++ yaitu ditemukan 1 sampai 10 parasit dalam 1 lapang pandang.
Berdasarkan hasil pengamatan pada mikroskop, ditemukan Plasmodium
vivax berbentuk Plasmodium sp pada manusia menyebabkan penyakit malaria
dengan gejala demam, anemia dan spleomegali (pembengkakan spleen).
Dikenal 4 jenis plasmodium, yaitu :
a. Plasmodium vivax menyebabkan malaria tertiana (malaria tertiana
begigna).
b. Plasmodium malariae menyebabkan malaria quartana
c. Plasmodium falciparum menyebabkan malaria topika (malaria tertiana
maligna).
d. Plasmodium ovale menyebabkan malaria ovale.
Dari hasil praktikum yang dilakukan di dapati bahwa Plasmodium yang
terdapat dalam sampel darah adalah plasmodium jenis Vivax. 2.
Plasmodium vivax, penyebab malaria tertiana. Menyebabkan malaria
vivax atau disebut juga malaria tertiana benigna(jinak). Masa inkubasinya
(masa dari penggigitan di tubuh manusia hinggamenimbulkan peyakit)
adalah sekitar 8-13 hari. Infeksi parasit ini bisa sampai kebagia limpa.
Parasit tipeini bias bersembunyi di dalam hati dan kembali lagisetelah
kondisi memungkinkan.Citra mikroskopis sel darah merah yang terserang
plasmodium vivaxfasegametocyte.
Menurut perkembangan biologi untuk menentukan sebagian besar model
matematika plasmodium vivax diperlukan siklus penularan dari manusia ke
penyakit yang disebabkan oleh parasit ini. Saat nyamuk menggigit kulit
manusia, plasmodium berada pada fase sporozoit. Sporozoit kemudian akan
menuju ke hati (liver) dan membentuk merozoit dalam jumlah yang sangat
banyak. Bentuk inilah yang kemudian masuk ke dalam aliran darah dan
menginfeksi sel–sel darahmerah. Sebagian dari sporozoit didalam sel hati
membentuk hipnozoit yang dapat bertahan sampai bertahun-tahun, dan bentuk
ini yang akan menyebabkan relaps pada malaria.
A. Plasmodium Vivax
Plasmodium Vivax berkembangbiak dan berpotensi melakukan
kontak dengan manusia dan menularkan parasit malaria. Contoh faktor-
faktor lingkungan itu antara lain hujan, suhu, kelembaban, arah dan
kecepatan angin, ketinggian. Salah satu faktor lingkungan yang juga
mempengaruhi peningkatan kasus malaria adalah penggundulan hutan,
terutama hutan-hutan bakau di pinggir pantai. Akibat rusaknya lingkungan
ini, nyamuk yang umumnya hanya tinggal di hutan, dapat berpindah di
pemukiman manusia, kerusakan hutan bakau dapat menghilangkan musuh-
musuh alami nyamuk sehingga kepadatan nyamuk menjadi tidak
terkontrol.
1. Taksoniminya sebagai berikut.
Domain : Eukaryota
Kingdom : Chromalveolata
Superphylum :Alveolata
Phylum : Apicomplexa
Class : Aconoidasida
Ordo : Haemosporida
Family : Plasmodiidae
Genus : Plasmodium
2. Gejala Klinis Malaria Tertiana
Serangan pertama dimulai dengan sindrom prodromal: sakit
kepala, sakit punggung, mual dan malaise umum. Demam tidak teratur
pada 2-4 hari pertama ,tetapi kemudian menjadi intermiten dengan
perbedaan yang nyata pada pagi dan sore hari, suhu meninggi dan
kemudian turun menjadi normal. Malaria vivax penting bukan karena
angka kematiannya tetapi karena kelemahan penderita yang
disebabkan oleh relapsnya.
Limpa pada serangan pertama mulai membesar, dengan
konsistensi lembek dan mulai teraba pada minggu kedua. Pada malaria
menahun menjadi sangat besar, keras dan kenyal. Pada permulaan
serangan pertama, jumlah parasit Plasmodium vivax kecil dalam
peredaran darah tepi, tetapi bila demam tersian telah berlangsung,
jumlahnya bertambah besar. Kira–kira satu minggu setelah serangan
pertama, stadium gametosit tampak dalam darah.
Pemeriksaan laboratorium untuk penegakan diagnose pasti
penyakit malaria adalah dengan melakukan pemeriksaan mikroskopis
untuk menemukan parasit Plasmodium dalam sediaan darah. Sediaan
darah tipis akan memberikan gambaran bentuk parasit yang lebih baik
dan sempurna morfologinya, namun perlu ketelitian dan kesabaran
dalam melakukan pemeriksaan. Sedangkan sediaan darah tebal akan
mempercepat proses identifikasi Plasmodium walaupun morfologi
parasit tidak sebaik bila dibuat sediaan apus. Tesserologi untuk malaria
bias di lakukan dengan IHA ( Indirect Hemaglutination Test ) dan
ELISA ( Enzym Linked ImmunoSobent Assay ).
8.7 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum pembuatan sediaan darah malaria yang telah
dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Malaria adalah penyakit yang di sebabkan oleh Parasit Plasmodium
melalui perantara nyamuk Anophles Sp.
2. Ada 4 jenis Plasmodium penyebab penyakit malaria yaitu Plasmodium
falciparum, plasmodium malariae dan plasmodium ovale.
3. Dari hasil praktikum yang di lakukan sediaan darah malaria mengandung
plasmodium dengan tipe +++ atau ditemukan 1 sampai 10 plasmodium
dalam 1 lapang pandang SD Tebal
4. Plasmodium yang di temukan dalam sediaan darah yaitu Plasmodium
Vivax
DAFTAR PUSTAKA
KEMENKES.2017.Pedoman Teknis Pemeriksaan Parasit Malaria. Direktorat
Jenderal Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
Mescher, Anthony L. 2015. Histologi Dasar JUNQUIERA. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Nugroho A, Wagey M.T, 2015. Siklus Hidup Plasmodium Malaria dalam
Malaria: Epidemiologi, Patogenesis, Manifestasi Klinis, &
Penanganannya, dikutip oleh Harijanto P.N, EGC, Jakarta.
Putu S, 2014. Malaria Secara Klinis : dari Pengetahuan Dasar Sampai
Terapan, EGC, Jakarta.
Rudyatmi,Eli. 2014. Bahan Ajar Mikroteknik. Semarang: Jurusan Biologi
FMIPA UNNES
Team Teaching. 2019. Penuntun Praktikum Kesmas Dasar. Gorontalo:
Laboratorium Kesehatan Masyarakat FOK UNG