DISUSUN OLEH:
Kelompok 1
b) Komposisi Darah
1) Plasma Darah
Yaitu bagian darah yang cair, merupakan 55% bagian dari darah.
Kandungan plasma darah:
Air : sebagai pelarut untuk mengangkut zat lain.
Ion natrium, kalium, kalsium, magnesium, klorida, bikarbonat: untuk
keseimbangan osmotik, penyanggaan ph, dan pengaturan permeabilitas
membran.
Protein plasma (albumin, fibrinogen, antibodi): sebagai keseimbangan
osmotik, penyangga ph, penggumpalan, dan pertahanan.
Zat yang diangkut darah (nutrien, sisa metabolisme, gas respirasi, hormon)
Anjurkan klien untuk minum air putih minimal 8 gelas/hari dan/atau jus buah untuk
mencegah dehidrasi akibat demam, kurangnya asupan oral karena mual, atau
muntah.
Anjurkan klien untuk banyak beristirahat di tempat tidur untuk proses pemulihan.
Beri tahu kepada klien, jika kondisi kesehatan klien sudah stabil, bahwa klien
diizinkan untuk melakukan aktifitas normal namun secara bertahap.
Anjurkan klien untuk menggunakan obat nyamuk di rumahnya.
Anjurkan klien untuk mengenakan kemeja dan celana lengan panjang untuk
melindungi kulit klien dari gigitan nyamuk.
Anjurkan klien untuk rajin menguras bak mandi seminggu sekali (jika
menggunakan). Genangan air merupakan tempat bagi nyamuk Aedes aegypti untuk
berkembang biak.
Anjurkan klien untuk membersihkan juga wadah penampung air lainnya seperti
Perabotan misalnya baskom, kaleng, vas atau pot bunga, ember, dll. Setelah itu,
tutup rapat wadah yang kemungkinan bisa menjadi sarang nyamuk.
Anjurkan klien untuk tidak menumpuk atau menggantung baju terlalu lama.
Membiarkan baju menumpuk atau tergantung begitu lama dapat menjadi tempat
favorit untuk dihinggapi nyamuk.
BAB 2
KONSEP KEPERAWATAN
2.1 Pengkajian
c) Pola Eliminasi
Kaji apakah BAK klien sedikit (oliguria)
RENCANA KEPERAWATAN
Nama/Umur : Tn.X
Ruang / Kamar :
Rencana Tindakan
Tanda
Tanggal Diagnosa Keperawatan Hasil Yang diharapkan Meliputi : Tindakan Keperawatan, tindakan Alasan Tindakan tangan
observatif, Nama Jelas
penyuluhan, Pelaksanaan program Dokter
21 Juni Risiko Syok Hipovolemik b.d Setelah diberikan asuhan 1. Monitor TTV selama 3 jam sekali. 1. Memastikan tidak Kelompok 1
2020 Defisit Volume Darah keperawatan selama 2x24 2. Kaji warna kulit, kapiler refill. terjadi presyok / syok.
jam, diharapkan klien tidak 3. Kaji intake dan output. 2. Memonitor dehidrasi
mengalami syok 4. Ubah posisi pasien menjadi posisi supine, kaki dan jumlah aliran darah
hipovolemik. Dengan kriteria elevasi ke jaringan.
hasil: 5. Anjurkan klien untuk meningkatkan intake cairan 3. Membantu dalam
minimal 8 gelas/hari (250ml) menganalisa
1. TTV dalam rentang 6. Jelaskan pada klien dan keluarga tanda perdarahan, keseimbangan cairan
normal dan segera laporkan jika terjadi perdarahan. dan derajat kekurangan
TD: 120-130/60-90 7. Kolaborasi pemberian cairan intravena. cairan
mmHg 8. Kolaborasi pemeriksaan laboratorium HB, HT, 4. Membantu peningkatan
P: 12-20x/mnt AGD, PCV, trombosit dan elektrolit preload dengan tepat.
HR: 60-100 x/mnt 5. Mengganti cairan yang
S: 36,5-37,5 C sudah banyak keluar
N: 60-100x/mnt karena muntah atau
1. Mata cekung tidak perdarahan untuk
ditemukan mencegah dehidrasi.
2. Demam tidak ditemukan 6. Dengan melibatkan
3. Kadar pH darah 7,35- klien dan keluarga
7,45 maka tanda-tanda
4. Kadar natrium dalam perdarahan dapat segera
rentang 135-145 diketahui dan tindakan
mEq/liter yang cepat dan tepat
5. Kadar kalium pada darah dapat segera diberikan
3,5-5 mEq/L 7. Cairan intravena
6. Kadar klorida pada darah diperlukan untuk
98-108 mmol/L. mengatasi kehilangan
7. Tidak ada tanda tanda cairan tubuh secara
dehidrasi, elastisitas hebat.
turgor kulit baik, 8. Mengetahui tingkat
membran mukosa kebocoran pembuluh
lembab. darah yang dialami
pasien dan untuk acuan
melakukan tindakan
lebih lanjut.
RENCANA KEPERAWATAN
Nama/Umur : Tn. X
Ruang / Kamar :
Rencana Tindakan
Tanda
Tanggal Diagnosa Keperawatan Hasil Yang diharapkan Meliputi : Tindakan Keperawatan, tindakan Alasan Tindakan tangan
observatif, Nama Jelas
penyuluhan, Pelaksanaan program Dokter
21 Juni Risiko Pendarahan b.d Setelah diberikan asuhan 1. Monitor TTV selama 3 jam sekali. 1. Peningkatan nadi dengan Kelompok 2
2020 Trombositopenia keperawatan selama 2x24 2. Monitor tanda penurunan trombosit yang disertai penurunan tekanan darah
jam, diharapkan klien tidak gejala klinis, dapat menunjukan
mengalami pendarahan. 3. Observasi adanya ptekie, epistaksis, perdarahan kehilangan volume
Dengan kriteria hasil: gusi, melena. darah sirkulasi.
1. TTV dalam rentang 4. Anjurkan pasien untuk banyak istirahat/bedrest 2. Penurunan trombosit
normal 5. Monitor Hb, Ht, trombosit dan faktor pembekuan merupakan tanda
TD: 120-130/60-90 6. Kolaborasi dalam pemberian produk darah jika kebcoran pembuluh
mmHg terjadi perdarahan aktif yang tidak kunjung darah.
P: 12-20x/mnt berhenti. 3. DIC subakut dapat
HR: 60-100 x/mnt 7. Kolaborasi terapi sesuai indikasi: vitamin K, D, dan terjadi sekunder
S: 36,5-37,5 C C terhadap gangguan
N: 60-100x/mnt faktor pembekuan.
4. Aktivitas pasien yang
2. Kadar HB dalam tidak terkontrol dapat
rentang 12,0 – 14,0 menyebabkan resiko
g/dL. perdarahan.
3. Kadar HT dalam 5. Indikator adanya
rentang 40-50% perdarahan aktif,
hemokonsentrasi, atau
4. Kadar Trombosit dalam terjadinya komplikasi
rentang 150.000- (DIC)
400.000 µl 6. Membantu tubuh agar
tidak kehabisan
cadangan trombosit
untuk menghentikan
pendarahan yang terjadi.
7. Meningkatkan sintesis
protrombin dan
koagulasi. Kekurangan
vitamin C meningkatkan
kerentanan terjadinya
perdarahan.
RENCANA KEPERAWATAN
Nama/Umur : Tn. X
Ruang / Kamar :
Rencana Tindakan
Tanda
Tanggal Diagnosa Keperawatan Hasil Yang diharapkan Meliputi : Tindakan Keperawatan, tindakan Alasan Tindakan tangan
observatif, Nama Jelas
penyuluhan, Pelaksanaan program Dokter
21 Juni Hipetermia b.d Proses Setelah diberikan asuhan 1. Monitor TTV selama 3 jam sekali. 1. Mengetahui keadaan Kelompok 1
2020 penyakit (Viremia) keperawatan selama 2x24 jam, 2. Kaji tanda-tanda adanya inflamasi (kalor, rubor,, umum klien.
diharapkan suhu klien tidak dolor, tumor, fungsiolaesa) 2. Mencegah terjadinya
mengalam peningkatan. Dengan 3. Anjurkan pasien untuk banyak minum minimal 8 proses inflamasi yang
kriteria hasil: gelas/hari (250 ml) terjadi dalam waktu
4. Berikan kompres hangat. yang lebih lama.
1. TTV dalam rentang normal 5. Anjurkan untuk tidak memakai selimut dan pakaian 3. Peningkatan suhu tubuh
TD: 120-130/60-90 yang tebal. mengakibatkan
mmHg 6. Kolaborasi pemberian terapi cairan intravena. penguapan tubuh
P: 12-20x/mnt 7. Kolaborasi pemberian antipiretik. meningkat sehingga
HR: 60-100 x/mnt perlu diimbangi dengan
S: 36,5-37,5 C asupan cairan yang
N: 60-100x/mnt banyak.
4. Dengan vasodilatasi
2. Klien tidak terlihat dapat meningkatkan
menggigil. penguapan yang
3. Klien tidak merasakan mempercepat
pusing. penurunan suhu tubuh.
4. Tidak ada tanda inflamasi 5. Pakaian tipis membantu
(Kalor, rubor,, dolor, tumor, mengurangi penguapan
fungsiolaesa) tubuh.
6. Pemberian cairan sangat
penting bagi pasien
dengan suhu tinggi.
Untuk membantu
penurunan suhu dengan
meningkatkan
penguapan.
7. Mengurangi demam
dengan aksi sentralnya
pada hipotalamus.
RENCANA KEPERAWATAN
Nama/Umur : Tn. X
Ruang / Kamar :
Rencana Tindakan
Tanda
Tanggal Diagnosa Keperawatan Hasil Yang diharapkan Meliputi : Tindakan Keperawatan, tindakan Alasan Tindakan tangan
observatif, Nama Jelas
penyuluhan, Pelaksanaan program Dokter
21 Juni Ketidakseimbangan nutrisi Setelah diberikan asuhan 1. Monitor TTV tiap 3 jam sekali 1. Mengetahui keadaan Kelompok 1
2020 kurang dari kebutuhan keperawatan selama 3x24 jam, 2. Catat jumlah porsi makanan yang dihabiskan umum klien.
tubuh b.d ketidakmampuan diharapkan nutrisi klien klien 2. Mengetahui jumlah
untuk mencerna makanan terpenuhi. Dengan kriteria hasil: 3. Anjurkan klien untuk makan selagi hangat dalam nutrisi yang masuk ke
porsi sedikit dan frekuensi sering dalam tubuh
1. TTV dalam rentang normal 4. Berikan makanan yang mudah ditelan 3. Mencegah atau
TD: 120-130/60-90 5. Beri penjelasan pada klien dan keluarga tentang menghindari rasa mual
mmHg nutrisi yang dibutuhkan dan kegunaannya 4. Membantu
P: 12-20x/mnt 6. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan meningkatkan asupan
HR: 60-100 x/mnt jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan klien makan
S: 36,5-37,5 C 5. Menambah
N: 60-100x/mnt pengetahuan klien dan
keluarga
2. Klien mampu menghabiskan 6. Suplemen dapat
makanannya memainkan peran
3. Rasa mual klien hilang penting dalam
4. Nafsu makan klien mempertahankan
bertambah masukan kalori dan
protein
DAFTAR PUSTAKA
Black, J. M., & Hawks, J. H. (2014). KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH: Manajemen Klinis
untuk Hasil yang Diharapkan. Singapore: Elsevier.
Joseph, N., & Savitri , d. (2020, Februari 6). 10 Cara Mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD)
di Rumah. Diambil kembali dari Hello Sehat: https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/penyakit-
musiman/cara-pencegahan-demam-berdarah-dbd/
Smith, MD, MSc, DTM&H, D., Mariano, D., & Trautwein , M. (3, May 2019). Dengue Treatment
& Management. Retrieved from Medscape: https://emedicine.medscape.com/article/215840-
treatment
Putra Argadinanta, G. (2015). NYERI AKUT PADA An.Z DENGAN DENGUE HEMORAGIC
FEVER (DHF) DI RUANG CEMPAKA RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA
PURBALINGGA. Tugas Akhir Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015, 26.