Anda di halaman 1dari 6

Soekarno membacakan naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang sudah diketik oleh

Sayuti Melik dan telah ditandatangani oleh Soekarno-Hatta yang dilaksanakan pada hari Jumat, 17
Agustus 1945 tahun Masehi, atau tanggal 17 Agustus 2605 menurut tahun Jepang, yang dibacakan oleh
Ir. Soekarno dengan didampingi oleh Drs. Mohammad Hatta bertempat di Jalan Pegangsaan Timur 56,
Jakarta Pusat.

Upacara pengibaran Sang Saka Merah Putih di halaman gedung Pegangsaan Timur 56 sesaat setelah
pembacaan Proklamasi Kemerdekaan. Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih ini dijahit oleh Ibu
Fatmawati Soekarno dan kemudian dikibarkan kembali setiap tahun pada tanggal 17 Agustus untuk
memperingati detik-detik yang paling penting dalam sejarah bangsa Indonesia. (Mulai tahun 1968 yang
dikibarkan adalah duplikatnya untuk menjaga agar Bendera Pusaka tidak rusak).
Teks naskah Proklamasi yang telah mengalami perubahan, yang dikenal dengan sebutan naskah
"Proklamasi Otentik", adalah merupakan hasil ketikan oleh Mohamad Ibnu Sayuti Melik (seorang tokoh
pemuda yang ikut andil dalam persiapan Proklamasi).

Alex dan Frans Mendur

Keduanya baru menyadari, hanya merekalah juru foto di tempat itu. Saat itu memang proklamasi
berlangsung dengan spontan. Tanpa ada persiapan-persiapan khusus. Apalagi panitia, master of
ceremony (MC) atau seksi acara. Tak ada jurnalis, kameramen atau wartawan untuk meliput peristiwa
maha penting
tersebut.

uasana
upacara dan
para pemuda
yang
menyaksikan
pengibaran
bendera.
KAA 1955 adalah
sebuah konferensi
antara negara-
negara Asia dan
Afrika, yang
kebanyakan baru
saja memperoleh
kemerdekaan.
Pada saat itu
pidato Bung Karno
membakar
semangat
perdamaian untuk
para peserta dari 29 negara dalam Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955 di Gedung Merdeka,
Bandung. Berikut kutipan dan cuplikan pidato Ir Soekarno di Konferensi Asia Afrika 1955

Konferensi Meja Bundar atau Perjanjian KMB merupakan merupakan sebuah pertemuan (konferensi)
yang bertempat di Den Haag, Belanda, dari 23 Agustus sampai 2 November 1949 antara perwakilan
Republik Indonesia, Belanda, dan BFO (Bijeenkomst voor Federaal Overleg), yang mewakili beberapa
negara yang diciptakan oleh Belanda di kepulauan Indonesia.

BPUPKI

melakukan sidang sebanyak dua kali pada masa jabatannya. Sidang pertama berlangsung antara 29 Mei
– 1 Juni 1945 yang membahas rumusan dasar negara.Sidang kedua dilakukan pada tanggal 10 – 16 Juli
1945 yang membahas batang tubuh UUD negara Indonesia merdeka.
Peristiwa ini terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 03.00. WIB, Soekarno dan Hatta dibawa ke
Rengasdengklok, Karawang, untuk kemudian didesak agar mempercepat proklamasi kemerdekaan
Republik Indonesia,sampai dengan terjadinya kesepakatan antara golongan tua yang diwakili Soekarno
dan Hatta serta Mr. Achmad Subardjo dengan golongan muda tentang kapan proklamasi akan
dilaksanakan

Anda mungkin juga menyukai