Perdarahan Pasca Persalinan
Perdarahan Pasca Persalinan
PERSALINAN
• PENANGANAN
– Teruskan pemijatan uterus, lakukan langkah-
langkah penanganan atonia uteri
– Berikan uterotonika
Jenis & cara Oksitosin Ergometrin Misoprostol
Dosis & cara IV : Infus 20 IU dlm IM atau IV secara Rectal 800mcg
pemberian awal 500cc ringer lactat perlahan 0,2 mg
40 tetes/menit
IM: 10 IU
KBI KBE 13
ROBEKAN JALAN LAHIR
• Penyebab kedua tersering dari perdarahan
pasca persalinan.
• Robekan dapat terjadi bersamaan dengan
atonia uteri.
• Perdarahan pasca persalinan dengan uterus
berkontraksi baik biasanya → oleh robekan
jalan lahir.
• Tanda-tandanya adalah :
• Perdarahan segera setelah bayi lahir.
• Darah segar.
• Uterus kontraksi baik.
• Plasenta lengkap.
• Penanganan
– Periksa dengan seksama, → perbaiki robekan pada
serviks atau vagina dan perineum.
– Prinsip-prinsip penjahitan robekan jalan lahir:
buat simpul 1cm di atas ujung luka, aproksimasi
(hanya mendekatkan jaringan yang robek), lapis
demi lapis dan tidak ada ruang kosong atau ruang
rugi.
RETENSIO PLASENTA
• Tertahannya atau belum lahirnya plasenta
hingga atau lebih dari 30 menit setelah bayi
lahir. Hampir sebagian besar gangguan
pelepasan plasenta → oleh gangguan
kontraksi uterus
Plasenta belum lepas dari dinding
uterus karena :
– Kontraksi uterus kurang kuat untuk melepaskan
plasenta.
– Plasenta melekat erat pada dinding uterus oleh
karena villi korialis menembus desidua (plasenta
akreta), menembus desidua sampai miometrium
(plasenta inkreta), atau villi korialis menembus
miometrium sampai perimetrium/serosa (plasenta
perkreta).
PENATALAKSANAAN
• Jika plasenta belum dilahirkan setelah 30 menit
pemberian oksitosin dan uterus terasa
berkontraksi, → penegangan tali pusat terkendali.
• Hindari penarikan tali pusat dan penekanan
fundus uteri yang terlalu kuat → inversio uteri.
• Jika penegangan tali pusat terkendali belum
berhasil, → melakukan pengeluaran plasenta
secara manual.
• Usaha untuk melepaskan plasenta yang melekat
kuat → perdarahan hebat atau perforasi uterus, →
tindakan histerektomi.
RETENSIO PLASENTA
SISA PLASENTA
• Sewaktu suatu bagian dari plasenta, satu atau lebih lobus
tertinggal, maka uterus tidak dapat berkontraksi secara efektif.
Mungkin saja tidak terjadi perdarahan dengan adanya sisa
plasenta.
• Tanda-tanda
– Plasenta atau sebagian selaput tidak lengkap.
– Perdarahan segera.
– Uterus berkontraksi tetapi tinggi uterus tidak berkurang.
Penanganan
• Eksplorasi manual uterus menggunakan teknik
yang serupa dengan teknik yang digunakan
untuk plasenta manual, kecuali porsio telah
menutup, dilakukan eksplorasi secara digital.
• Raba bagian dalam uterus untuk mencari sisa
plasenta.
• Keluarkan sisa plasenta dengan tangan, cunam
ovum, atau kuret besar.
INVERSIO UTERI
• Pada inversio uteri, bagian atas uterus memasuki kavum
uteri, sehingga fundus uteri sebelah dalam menonjol
kedalam kavum uteri.
• Peristiwa ini terjadi tiba-tiba dalam kala III atau segera
setelah plasenta keluar.
• Inversio uteri dapat dibagi :
- Fundus uteri menonjol kedalam kavum uteri tetapi belum
keluar dari ruang tersebut.
- Korpus uteri yang terbalik sudah masuk kedalam vagina.
- Uterus dengan vagina semuanya terbalik, untuk sebagian
besar terletak diluar vagina.
• Menyebabkan keadaan gawat dengan angka kematian
tinggi ( 15 – 70 % ).
• Diagnosis:
– Syok karena kesakitan
– Perdarahan banyak bergumpal
– Di vulva tampak endometrium terbalik dengan atau tanpa
plasenta yg masih melekat
– Pemeriksaan dalam dapat menunjukkan tumor yang lunak
diatas servix uteri atau dalam vagina
PIAGAM PENGHARGAAN
No. 02.1210/FK
No.
" UNUD/KI/2017
10/XII/2017/SKP/IOI-BALI
DIBERlKAN KEPADA
<X)
PEMBICARA
OALAM KEGIATAN SEMINAR KEGAWATDARURATANMEDIS DAN WORKSHOP TIM BANTUAN MEDIS JANAR OUTA
DENGAN TEMA "UPDATE ON PREGNANCY EMERGENCY: RAISE THE AWARENESS OF MATERNAL HEALTH"
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA, 13 JANUARI 2018
WAKIL OEKAN BIDANG . KETUABEM KETUA TBM JANAR DUTA KETUA PANITIA
KEMAHASISWAAN & INF FKU FK UNUD
FKUNU
-
o . DR. I MADE SUDARMAJA M.KES I PUTU GOVINDA ORNA JAYA I PUTU SATRYA INDRAWANGSA WAYAN RISMAYANTI
NIP. 19660824 199601 1 001 NIM. 1402005127 TBM. 1525860 TBM. 1626906