Pasal 1 Umum
Pasal 2 Pembersihan Lokasi Pekerjaan
Pasal 3 Pelindungan Instalasi Eksisting
Pasal 4 Pekerjaan Tanah
Pasal 5 Pekerjaan Pondasi dan Beton Strukur
Pasal 6 Pekerjaan Beton Non Strukur
Pasal 7 Pekerjaan Pasangan
Pasal 8 Pekerjaan Adukan dan Campuran
Pasal 9 Pekerjaan Plesteran
-1-
Pasal 10 Pekerjaan Pasangan Keramik
Pasal 11 Pekerjaan Kusen Pintu Jendela
Pasal 12 Pekerjaan Daun Pintu dan Jendela
Pasal 13 Pekerjaan Perlengkapan Pintu & jendela
Pasal 14 Pekerjaan Kaca
Pasal 15 Pekerjaan Saniter
Pasal 16 Pekerjaan Langit – langit
Pasal 17 Pekerjaan Pengecatan
Pasal 18 Pekerjaan Atap dan Penutup atap
Pasal 19 Pekerjaan Instalasi Listrik
Pasal 20 Penangkal Petir
Pasal 21 Pekerjaan Tata Udara VRV Teknis dan Jenis AC
Pasal 22 Pekerjaan Plambing/sanitasi
Pasal 23 Pekerjaan Pemasangan MATV
Pasal 24 Pekerjaan Pemasangan Interior
Pasal 25 Pekerjaan Pembersihan,Pembongkaran dan pengamanan
Setelah Pembangunan
-2-
SYARAT-SYARAT UMUM PEKERJAAN
PERSIAPAN PELAKSANAAN
Pasal 1
LINGKUP PEKERJAAN
-3-
Pekerjaan yang tidak tercantum dalam Lingkup diatas sudah termasuk dalam
jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai gambar rencana kerja.gunan
Tata LaksanaBanan Asramangunan PercekatercantGambar Kerja.
1.2. PEKERJAAN PERSIAPAN
Meliputi : Pengukuran, Bongkaran , mobilisasi dan demobilisasi peralatan,
bahan/material, pengadaan air dan listrik untuk bekerja dan tenaga
kerja.
Pasal 2
MEMULAI KERJA
Selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah tanggal Penunjukan dan Perintah
Kerja Pelaksanaan Pekerjaan (SPK), Pihak Kontraktor harus sudah memulai
melaksanakan pembangunan fisik secara nyata di lapangan.
Dan apabila setelah 1 (satu) minggu Kontraktor/Pemborong yang ditetapkan
belum melaksanakan pembangunan fisik secara nyata di lapangan, maka akan
diberlakukan ketentuan yang telah dibuat oleh Panitia Lelang.
Pasal 3
MOBILISASI DAN DEMOBILISASI
3.3. Mobilisasi dan pemasangan peralatan sesuai dengan daftar peralatan yang
tercantum dalam penawaran, dari suatu lokasi asal ke tempat pekerjaan,
tempat peralatan tersebut akan digunakan
D. Kegiatan Demobilisasi
Pembongkaran tempat kerja oleh Penyedia pada saat akhir kontrak,
termasuk pemindahan semua instalasi, peralatan dan perlengkapan dari
tanah milik pemerintah dan pengembalian kondisi tempat kerja menjadi
kondisi seperti semula sebelum pekerjaan dimulai.
-4-
E. Pembayaran Mobilisasi bersifat lumpsum
3.5. Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari dari pemberitahuan memulai kerja,
Kontraktor/Pemborong harus menyerahkan program mobilisasi kepada
Konsultan Pengawas untuk disetujui.
Pasal 4
PAPAN NAMA KEGIATAN
Pasal 5
KUASA KONTRAKTOR DI LAPANGAN
5.4. Bila dikemudian hari menurut pendapat Pejabat Pembuat Komitmen dan
Konsultan Pengawas bahwa ‘Pelaksana’ dianggap kurang mampu atau
tidak cukup cakap memimpin pekerjaan, maka akan diberitahukan kepada
Kontraktor/Pemborong secara tertulis untuk mengganti ‘Pelaksana’.
Pasal 6
RENCANA KERJA
6.2. Rencana Kerja tersebut harus sudah mendapat persetujuan terlebih dahulu
dari Konsultan Pengawas, paling lambat dalam waktu 8 (delapan) hari
kalender setelah Surat Keputusan Penunjukan (SPK) diterima
-5-
Kontraktor/Pemborong. Rencana Kerja yang telah disetujui oleh Konsultan
Pengawas akan disahkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
Pasal 7
LOS PENGAWAS, LOS KERJA, GUDANG BAHAN,
DAN LAIN-LAIN
-6-
7.5. Kantor Kontraktor, gudang bahan, los-los kerja dan los lainnya yang dibuat
dan dibiayai oleh Kontraktor/Pemborong, setelah selesai pelaksanaan
pembangunan/pekerjaan tersebut, harus segera dibongkar/dibersihkan
oleh pihak Kontraktor.
Pasal 8
KESEJAHTERAAN DAN KESELAMATAN PEKERJA
8.6. Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Menteri Pekerjaan Umum dan
Menteri Tenaga Kerja No. 30/KPTS/1984 dan Kep-07/Men/1984 tanggal 27
Januari 1984 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun
1977 bagi Tenaga Kerja Borongan Harian Lepas pada Kontraktor Induk
maupun Sub Kontraktor yang melaksanakan Proyek-proyek Departemen
Pekerjaan Umum, pihak Kontraktor/Pemborong yang sedang
melaksanakan pembangunan/pekerjaan agar ikut serta dalam program
ASTEK dan memberitahukan secara tertulis kepada Pejabat Pembuat
Komitmen.
Pasal 9
TENAGA DAN SARANA KERJA
9.4.2. Air harus bersih, bebas dari bau, bebas dari lumpur, minyak dan
bahan kimia lainnya yang merusak. Penyediaan air harus sesuai
dengan petunjuk dan persetujuan dari Konsultan Pengawas/Direksi.
9.4.3. Kontraktor harus membuat bak penampung air untuk bekerja yang
senantiasa terisi penuh dengan kapasitas 3,5 M3.
9.4.4. Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dan diperoleh dari
sambungan sementara PLN setempat selama masa pembangunan.
Penggunaan Diesel untuk pembangkit tenaga listrik hanya
diperkenankan untuk penggunaan sementara atas petunjuk
pengawas.
Pasal 10
PERSYARATAN DAN STANDARISASI
Pasal 11
LAPORAN HARIAN, MINGGUAN DAN BULANAN
11.1. Pelaksana lapangan setiap hari harus membuat Laporan Harian mengenai
segala hal yang berhubungan dengan pelaksanaan
pembangunan/pekerjaan, baik teknis maupun Administrasi.
11.3. Pengawas Lapangan juga harus membuat Laporan mingguan dan Laporan
bulanan secara rutin.
Pasal 12
PENJELASAN RKS & GAMBAR
12.1. Bila gambar tidak sesuai dengan Rencana kerja dan Syarat-syarat (RKS),
maka yang mengikat/berlaku adalah RKS.
12.2. Harus juga disadari bahwa revisi-revisi pada alignment, loksasi, seksi
(bagian) dan detail gambar mungkin akan dilakukan didalam waktu
pelaksanaan kerja. Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan maksud gambar dan spesifikasinya, dan tidak boleh mencari
keuntungan dari kesalahan atau kelalaian dalam gambar atau dari
ketidaksesuaian antara gambar dan spesifikasinya. Setiap deviasi dari
karakter yang tidak dijelaskan dalam gambar dan sepsifikasi atau gambar
kerja yang mungkin diperlukan oleh keadaan darurat konstruksi atau lain-
lainnya, akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas dan disahkan secara
tertulis.
- 10 -
12.4. Ukuran
12.4.1. Pada dasarnya semua ukuran utama yang tertera dalam Gambar
Kerja dan Gambar Pelengkap meliputi ukuran dari :
As – as
Luar – luar
Dalam – dalam
Luar – dalam
12.5.1. Bila suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang lain dalam
satu disiplin kerja, maka gambar yang mempunyai skala yang
lebih besar yang mengikat/berlaku.
- 11 -
12.5.4. Mengingat setiap kesalahan maupun ketidaktelitian di dalam
pelaksanaan satu bagian pekerjaan akan selalu mempengaruhi
bagian pekerjaan lainnya, maka di dalam hal terdapat ketidak-
jelasan, kesimpang-siuran, perbedaan-perbedaan dan ataupun
ketidak-sesuaian dan keragu-raguan diantara setiap Gambar
Kerja, Kontraktor diwajibkan melaporkan kepada Konsultan
Pengawas dan Direksi teknis secara tertulis, dan mengadakan
pertemuan dengan Konsultan Pengawas/Direksi teknis dan
Konsultan Perencana, untuk mendapat keputusan gambar mana
yang akan dijadikan pegangan.
Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk detail khusus yang belum
tercakup lengkap dalam Gambar Kerja/Dokumen Kontrak maupun yang
diminta oleh Konsultan Pengawas.
dalam shop drawing ini harus jelas dicantumkan dan digambarkan semua
data yang diperlukan termasuk pengajuan contoh dari semua bahan,
keterangan produk, cara pemasangan dan atau spesifikasi/persyaratan
khusus sesuai dengan spesifikasi pabrik yang belum tercakup secara
lengkap di dalam Gambar Kerja/Dokumen Kontrak maupun di dalam
Buku ini.
- 12 -
Kontraktor wajib mengajukan shop drawing tersebut kepada Konsultan
Pengawas untuk mendapat persetujuan tertulis.
Pasal 13
TANGGUNG – JAWAB KONTRAKTOR
13.6. Segala biaya yang timbul akibat kelalaian Kontraktor dalam melaksanakan
pekerjaan menjadi tangung-jawab Kontraktor.
Pasal 14
KETENTUAN & SYARAT BAHAN-BAHAN
14.1. Sepanjang tidak ada ketetapan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat-
syarat (RKS) ini maupun dalam berita Acara Penjelasan Pekerjaan,
bahan-bahan yang akan dipergunakan maupun syarat-syarat
pelaksanaan harus memenuhi syarat-syarat yang tercantum dalam A.V.
dan Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI th. 1982),
Standar Industri Indonesia (SII) untuk bahan termaksud, serta
ketentuan-ketentuan dan syarat bahan-bahan lainnya yang berlaku di
Indonesia. Seluruh barang material yang dibutuhkan dalam
menyelesaikan pekerjaan, seperti material, peralatan dan alat lainnya,
harus dalam kondisi baru dan dengan kualitas terbaik untuk tujuan yang
dimaksudkan.
- 14 -
14.2.3. Apabila dianggap perlu, Konsultan Pengawas berhak untuk
menunjuk tenaga ahli yang ditunjuk oleh pabrik dan atau
Supplier yang bersangkutan tersebut sebagai pelaksana.
Dalam hal ini, Kontraktor tidak berhak mengajukan claim sebagai
pekerjaan tambah.
14.2.5. Penggunaan bahan produk lain yang setaraf dengan apa yang
dipersyaratkan harus disertai test dari Laboratorium lokal/dalam
negeri baik kualitas, ketahanan serta kekuatannya dan harus
disetujui oleh Konsultan Pengawas secara tertulis dan diketahui
oleh Konsultan Perencana.
Apabila diperlukan biaya untuk test Laboratorium, maka biaya
tersebut harus ditanggung oleh Kontraktor tanpa dapat
mengajukan sebagai biaya tambah.
14.4. Keputusan bahan, jenis, warna, tekstur dan produk yang dipilih, akan
diinformasikan kepada Kontraktor selama tidak lebih dari tujuh (7) hari
kalender setelah penyerahan contoh bahan tersebut.
- 15 -
14.5.3. Bagian tengah tempat penyimpanan barang harus ditinggikan
dan miring kesamping sesuai dengan ketentuan, sehingga
memberikan drainasi/pematusan dari kandungan air/cairan yang
berlebihan. Material harus disusun sedemikian rupa sehingga
tidak menyebabkan pemisahan bahan (segregation), agar
timbunan tidak berbentuk kerucut, dan menjaga gradasi serta
mengatur kadar air. Penyimpanan agregat kasar harus ditimbun
dan diangkat/dibongkar lapis demi lapis dengan tebal lapisan
tidak lebih dari satu meter. Tinggi tempat penyimpanan tidak
lebih dari lima meter.
Pasal 15
PEMERIKSAAN BAHAN-BAHAN
15.5. Sebelum ada kepastian dari laboratorium tersebut di atas tentang baik
atau tidaknya kualitas dari bahan-bahan tersebut. Pelaksana tidak
diperkenankan melanjutkan pekerjaan-pekerjaan yang menggunakan
bahan-bahan tersebut di atas.
- 16 -
Pasal 16
SUPPLIER & SUB KONTRAKTOR
16.1. Jika Kontraktor menunjuk supplier dan atau Kontraktor Bawahan (Sub-
Kontraktor) didalam hal pengadaan material dan pemasangannya, maka
Kontraktor ‘wajib’ memberitahukan terlebih dahulu kepada Konsultan
Pengawas dan Direksi untuk mendapatkan persetujuan.
Pasal 17
PEMBERSIHAN TEMPAT KERJA
17.2. Segala obyek yang berada di muka tanah dan semua pohon, tonggak,
kayu busuk, tunggul, akar, serpihan, tumbuhan lainnya, sampah dan
rintangan-rintangan lainnya yang muncul, yang tidak diperuntukan
berada di sana, harus dibersihkan dan/atau dibongkar, dan di buang bila
perlu. Pada daerah galian, segala tunggul dan akar harus di buang dari
daerah sampai kedalaman sekurang-kurangnya 50 cm di bawah elevasi
lubang galian sesuai Gambar Kerja.
Lubang-lubang akibat pembongkaran harus diurug dengan material yang
memadai dan dipadatkan sampai 90% dari kepadatan kering maksimum
sesuai AASHTO T 99.
Pasal 18
DRAINASE / SALURAN
Pasal 19
PENGUKURAN KONDISI TAPAK
DAN PENENTUAN PEIL
- 18 -
19.1.4. Pengukuran sudut siku-siku dengan prisma atau benang secara
azas segitiga Phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-
bagian kecil yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas dan
Perencana.
19.1.5. Personil dan peralatan survey harus meliputi dan tidak hanya
terbatas pada :
a. Personil :
1 orang surveyor ahli
1 orang pekerja surveyor
b. Peralatan Pengukuran (Survey) :
Wild ROS Theodolite (360 derajat);
Wild TO Theodolite (360 derajat);
Wild NAK levels;
Pita meteran baja dengan panjang 50 m;
Steel measuring rod (4 m);
Patok-patok survey, dan macam-macam alat yang diperlukan
dalam survey.
Semua peralatan pengukuran harus disediakan lengkap (bila
diminta) termasuk tripod, dll. Atas tanggungan biaya sendiri,
Kontraktor harus mengadakan survey dan pengukuran tambahan
yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan, seperti patok
kemiringan (slopes stakes), temporang grade stakes, dan lain-
lain.
Setiap tanda yang dibuat oleh Konsultan Pengawas ataupun oleh
Kontraktor harus dijaga baik-baik, bila terganggu atau rusak
harus segera diperbaiki oleh Kontraktor atas tanggungan biaya
sendiri. Setiap jenis pekerjaan, dari bagian apapun, tidak boleh
dikerjakan sebelum persiapannya (setting out) disetujui oleh
Pengawas.
19.1.6. Kontraktor harus mengajukan tiga salinan (copy) penampang
melintang (cross section) kepada Konsultan Pengawas yang
akan mengesahkan salah satu salinan atau merevisinya,
kemudian mengembalikan kepada Kontraktor.
Bila Konsultan Pengawas perlu mengadakan perubahan/revisi,
Kontraktor harus mengajukan lagi salinan cross section untuk
persetujuan di atas.
Cross section dari Kontraktor harus digambar di atas kertas
kalkir untuk memungkinkan reporduksi. bila cross section itu
akhirnya disetujui, maka kontraktor harus menyerahkan gambar
kalkir asli dan tiga lembar hasil reproduksinya kepada Pejabat
Pembuat Komitmen.
- 19 -
Diambil dari muka tanah setinggi 90 cm untuk bangunan Rusun 60 cm
untuk bangunan.
Pasal 20
PEMASANGAN PATOK UKUR
DAN PAPAN BANGUNAN (‘BOUWPLANK’)
20.2.2. Papan bangunan dipasang pada patok kayu 5/7 yang jarak satu
sama lain adalah 1.50 m; tertancap di tanah sehingga tidak
dapat digerak-gerakkan atau diubah.
20.2.4. Tinggi sisi atas papan bangunan harus sama dengan lainnya dan
atau rata waterpass, kecuali dikehendaki lain oleh Konsultan
Pengawas.
- 20 -
20.2.5. Setelah selesai pemasangan papan bangunan, Kontraktor harus
melaporkan kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan
persetujuan.
Pasal 21
PEMERIKSAAN HASIL PEKERJAAN
21.2.2. Tidak ada pekerjaan yang boleh ditutup atau menjadi tidak
terlihat sebelum mendapatkan persetujuan pengawas dan
Kontraktor harus memberikan kesempatan sepenuhnya kepada
pengawas ahli untuk memeriksa dan mengukur pekerjaan yang
akan ditutup dan tidak terlihat.
- 21 -
21.3. Kemajuan Pekerjaan
21.3.1. Seluruh bahan, peralatan konstruksi dan tenaga kerja yang
harus disediakan oleh kontraktor demikian pula metode/cara
pelaksanaan pekerjaan harus diselenggarakan sedemikian rupa,
sehingga diterima oleh konsultan Pengawas.
21.3.2. Apabila laju kemajuan pekerjaan atau bagian pekerjaan pada
suatu waktu menurut penilaian Konsultan Pengawas telah
terlambat, untuk menjamin penyelesaian pada waktu yang telah
ditentukan atau pada waktu yang diperpanjang maka pengawas
harus memberikan petunjuk secara tertulis langkah-langkah
yang perlu diambil guna melancarkan laju pekerjaan sehingga
pekerjaan dapat diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan.
21.5. Toleransi
Seluruh pekerjaan yang dilaksanakan dalam kontrak ini harus dikerjakan
sesuai dengan toleransi yang diberikan dalam Spesifikasi, dan toleransi
lainnya yang ditetapkan pada bagian lainnya.
- 22 -
SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
Pasal 1
UMUM
Pasal 2
PEMBERSIHAN LOKASI PEKERJAAN
2.1. Sebelum pekerjaan dimulai lokasi yang akan dilaksanakan harus terlebih
dahulu dibersihkan dari berbagai macam kotoran , sampah, puing –
puing dan segala sesuatu yang akan mengganggu pelaksanaan
pekerjaan .
2.2. Barang yang tidak digunakan lagi harus dikeluarkan dari lokasi
Tapak/Site konstruksi dan dikumpulkan di tempat/lokasi tertentu yang
ditunjukkan Konsultan Pengawas/ Direksi.
Pasal 3
PERLINDUNGAN INSTALASI EXISTING
3.1. Pekerjaan ini adalah perlindungan untuk semua instalasi existing yang
berada di dalam Tapak/Site konstruksi dan dinyatakan oleh Konsultan
Perencana/Pengawas masih berfungsi dan akan digunakan lagi. Untuk
instalasi existing tersebut di atas, kontraktor harus menjaga dan
memeliharanya dari gangguan/cacat.
3.2. Apabila karena satu dan lain sebab sehingga jalur instalasi existing yang
masih berfungsi harus dipindah, maka Kontraktor harus melakukan
pekerjaan ini sesuai dengan petunjuk dari Konsultan Pengawas/Direksi.
- 24 -
Pasal 4
PEKERJAAN TANAH
1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan yang dimaksud meliputi penyediaan Tenaga, peralatan dan
alat bantu lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan tanah
yang meliputi :
2 PERSIAPAN PELAKSANAAN
3. PERSYARATAN PELAKSANAAN
- 25 -
3.3. Untuk Pekerjaan Pondasi Tiang Pancang (Pabrikasi). Pekerjaan
ini dilaksanakan agar didapat kondisi dan permukaan tanah
Keras dan padat sehingga cukup kuat untuk mendukung
pondasi.
3.4. Tanah sisa dari Galian harus dibawa keluar lokasi pekerjaan dan
disimpan ditempat yang telah ditentukan oleh konsultan
pengawas.
3.5. Pada pekerjaan Galian Ukuran tinggi, panjang dan lebar galian
harus sesuai dengan gambar kerja, karena setiap Pekerjaan
galian akan berbeda – beda pada setiap Pekerjaan , Pekerjaan
galian tersebut antara lain :
Pasal 5
PEKERJAAN PONDASI BETON STRUKTUR
1. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk Lingkup pekerjaan ini meliputi :
Pekerjaan Pondasi sloof, Kolom, Balok, Plat Lantai, Tangga, Ring Balk
Konstruksi Baja dan pekerjaan beton lainnya seperti tercantum dalam
gambar kerja.
PEKERJAAN SLOOF
Pek. Sloof Type ( S-1 ) uk. 20 x 40 cm, Beton K - 300
- Bekisting Sloof
- Besi Tulangan Utama 6 D16
- Besi Sengkang Ø10 - 150 + Ø10 - 200
- Cor beton Ready Mix K-300
Pek. Sloof Type ( S-2 ) uk. 20 x 30 cm, Beton K - 300
- Bekisting Sloof
- Besi Tulangan Utama 6 D16
- Besi Sengkang Ø10 - 150 + Ø10 - 200
- Cor beton Ready Mix K-300
PEKERJAAN KOLOM
LANTAI DASAR ( Elv. P±0,80 ) & ( Elv. P+1,80 )
Pek. Kolom Stump ( Pedestal ) uk. 30 x 40 cm, Beton K - 300
- Bekisting Kolom
- Besi Tulangan Utama 18 D16
- Besi Sengkang Ø10 - 150
- Cor beton Ready Mix K-300
Pek. Kolom Type ( K-1 ) uk. 30 x 40 cm, Beton K - 300
- Bekisting Kolom
- Besi Tulangan Utama 18 D16
- Besi Sengkang Ø10 - 150 + Ø10 - 200
- Cor beton Ready Mix K-300
Pek. Kolom Type ( K-2 ) uk. 25 x 35 cm, Beton K - 300
- Bekisting Kolom
- Besi Tulangan Utama 14 D16
- Besi Sengkang Ø10 - 150 + Ø10 - 200
- Cor beton Ready Mix K-300
Pek. Kolom Praktis Type ( K-3 ) uk. 15 x 15 cm, Beton K - 175
- Bekisting Kolom
- Besi Tulangan Utama 4 D12
- Besi Sengkang Ø8 - 150 + Ø8 - 200
- 27 -
- Cor beton K-175
LANTAI ATAS ( Elv. P+5,10 ) & ( Elv. P+6,10 )
Pek. Kolom Type ( K-1 ) uk. 30 x 40 cm, Beton K - 300
- Bekisting Kolom
- Besi Tulangan Utama 18 D16
- Besi Sengkang Ø10 - 150 + Ø10 - 200
- Cor beton Ready Mix K-300
Pek. Kolom Type ( K-2 ) uk. 25 x 35 cm, Beton K - 300
- Bekisting Kolom
- Besi Tulangan Utama 14 D16
- Besi Sengkang Ø10 - 150 + Ø10 - 200
- Cor beton Ready Mix K-300
Pek. Kolom Praktis Type ( K-3 ) uk. 15 x 15 cm, Beton K - 175
- Bekisting Kolom
- Besi Tulangan Utama 4 D12
- Besi Sengkang Ø8 - 150 + Ø8 - 200
- Cor beton K-175
PEKERJAAN BALOK
LANTAI DASAR ( Elv. P+4,98 )
Pek. Balok Type ( B-1 ) uk. 30 x 60 cm, Beton K - 300
- Bekisting Balok
- Besi Tulangan Utama Atas 8 D16
- Besi Tulangan Utama Bawah 6 D16
- Besi Tulangan Utama Pinggang 2 D12
- Besi Sengkang Ø12 - 100
- Cor beton Ready Mix K-300
Pek. Balok Type ( B-2 ) uk. 20 x 40 cm, Beton K - 300
- Bekisting Balok
- Besi Tulangan Utama Atas 3 D16
- Besi Tulangan Utama Bawah 2 D16
- Besi Tulangan Utama Pinggang 2 D12
- Besi Sengkang Ø10 - 100
- Cor beton Ready Mix K-300
Pek. Balok Type ( B-3 ) uk. 20 x 30 cm, Beton K - 300
- Bekisting Balok
- Besi Tulangan Utama Atas 3 D16
- Besi Tulangan Utama Bawah 2 D16
- Besi Sengkang Ø10 - 100
- Cor beton Ready Mix K-300
Pek. Balok Type ( B-4 ) uk. 15 x 50 cm, Beton K - 300
- Bekisting Balok
- Besi Tulangan Utama Atas 2 D16
- Besi Tulangan Utama Bawah 2 D16
- Besi Tulangan Utama Pinggang 6 D16
- Besi Sengkang Ø8 - 100
- Cor beton Ready Mix K-300
- 28 -
LANTAI DASAR ( Elv. P+5,98 )
Pek. Balok Type ( B-1 ) uk. 30 x 60 cm, Beton K - 300
- Bekisting Balok
- Besi Tulangan Utama Atas 8 D16
- Besi Tulangan Utama Bawah 6 D16
- Besi Tulangan Utama Pinggang 2 D12
- Besi Sengkang Ø12 - 100
- Cor beton Ready Mix K-300
Pek. Balok Type ( B-2 ) uk. 20 x 40 cm, Beton K - 300
- Bekisting Balok
- Besi Tulangan Utama Atas 3 D16
- Besi Tulangan Utama Bawah 2 D16
- Besi Tulangan Utama Pinggang 2 D12
- Besi Sengkang Ø10 - 100
- Cor beton Ready Mix K-300
Pek. Balok Type ( B-3 ) uk. 20 x 30 cm, Beton K - 300
- Bekisting Balok
- Besi Tulangan Utama Atas 3 D16
- Besi Tulangan Utama Bawah 2 D16
- Besi Sengkang Ø10 - 100
- Cor beton Ready Mix K-300
Pek. Balok Type ( B-4 ) uk. 15 x 50 cm, Beton K - 300
- Bekisting Balok
- Besi Tulangan Utama Atas 2 D16
- Besi Tulangan Utama Bawah 2 D16
- Besi Tulangan Utama Pinggang 6 D16
- Besi Sengkang Ø8 - 100
- Cor beton Ready Mix K-300
LANTAI DASAR ( Elv. P+2,15 )
Pek. Balok Lintel uk. 12 x 12 cm, Beton K - 175 ( Elv. P+2,95 ) & (
Elv. P+3,95 )
- Bekisting Balok
- Besi Tulangan Utama 4 D12
- Besi Sengkang Ø8 - 100 + Ø8 - 150
- Cor beton K-175
- 31 -
1.4 Cetakan (Bekisting)
Bekisting untuk seluruh struktur bangunan ini memakai Bondex pada
rencana cor plat lantai dan Multipleks 9 mm untuk bekisting pekerjaan
lainnya, kecuali Pekerjaan non struktur menggunakan papan .
Pada pekerjaan Bekisting dari multiplex harus diperkuat dengan rangka
kayu, untuk mendapatkan kekuatan dan kekakuan yang sempurna, atau
dari bahan lain yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.
1.6 Admixture
Admixture dipergunakan apabila keadaan memaksa untuk mempercepat
pengerasan beton. Bahan admixture yang dipakai adalah produk lokal
berkwalitas baik atau yang setaraf, dengan takaran 0,8% dari berat
semen.
Takaran yang lain dapat digunakan untuk mendapatkan kekuatan
maksimal dengan persetujuan dari Konsultan Pengawas.
b. Pemeriksaan
Konsultan Pengawas dapat memeriksa semen yang disimpan dalam
gudang pada setiap waktu sebelum dipergunakan. Kontraktor harus
bersedia untuk memberi bantuan yang dibutuhkan oleh Konsultan
Pengawas untuk pengambilan contoh-contoh tersebut. Semen yang
tidak dapat diterima sesuai pemeriksaan oleh Konsultan Pengawas,
harus tidak dipergunakan atau diafkir.
- 32 -
Jika semen yang dinyatakan tidak memenuhi syarat tersebut telah
dipergunakan untuk beton, maka Konsultan Pengawas dapat
memerintahkan untuk membongkar beton tersebut dan diganti
dengan memakai semen yang telah disetujui atas beban Kontraktor.
Kontraktor harus menyediakan semua semen-semen dan beton yang
dibutuhkan untuk pemeriksaan atas biaya kontraktor.
c. Tempat Penyimpanan
Kontraktor harus menyediakan tempat penyimpanan yang sesuai
untuk semen, dan setiap saat harus terlindung dengan cermat
terhadap kelembaban udara.
a. Jenis pasir yang dipakai untuk pekerjaan beton ini adalah Pasir alam
yaitu pasir yang dihasilkan dari sungai atau pasir alam lain yang
didapat dengan persetujuan konsultan Pengawas/Direksi teknis.
b. Gradasi
1) Agregat kasar harus bergradasi baik dengan ukuran butir berada
antara 5 mm, sampai 25 mm dan harus memenuhi syarat-
syarat berikut :
- 34 -
beton adalah selalu kekuatan tekan hancur dari contoh kubus yang
bersisi 15 (1 0,06) cm diuji pada umur 28 hari.
a. Kolom = 3 cm
b. Plat lantai Beton= 12 cm
- 36 -
3.6 Sambungan Besi Tulangan
3.7 Mengaduk
Bahan-bahan untuk adukan beton site mix mutu beton K-175 harus
dicampur dan diaduk dalam mesin pengaduk beton yaitu ‘batch mixer’.
Konsultan Pengawas berwenang untuk menambah waktu pengadukan
jika pemasukan bahan dan cara pengadukan gagal untuk mendapatkan
hasil adukan dengan susunan kekentalan dan warna yang
merata/seragam dalam komposisi dan konsistensi dari adukan ke
adukan, kecuali bila diminta adanya perubahan dalam komposisi atau
konsisitensi. Air harus dituang lebih dahulu selama pekerjaan
penyempurnaan.
3.8 Suhu
Suhu beton sewaktu dituang tidak boleh dari 320 C dan tidak kurang dari
4,50 C.
Bila suhu dari beton yang dituang berada antara 270 C dan 320 C, beton
harus diaduk ditempat pekerjaan untuk kemudian langsung dicor.
3.11 Pengecoran
- 38 -
f. Setiap lapisan beton harus dipadatkan sampai sepadat mungkin,
sehingga bebas dari kantong-kantong kerikil, dan menutup rapat-
rapat semua permukaan dari cetakan dan material yang diletakkan.
- 40 -
3.16. Tenaga kerja
Menyediakan tenaga kerja, material, peralatan dan transportasi yang
diperlukan untuk menyelesaikan semua beton dan semua pekerjaan pada
lingkup ini seperti yang tercantum pada gambar rencana, atau yang
disebut dalam spesifikasi, maupun pada keduanya.
Pasal 6
PEKERJAAN BETON NON STRUKTURAL
1. LINGKUP PEKERJAAN
2. PERSYARATAN BAHAN
Besi Beton.
Sesuai dengan Pasal 1 butir 1.3.1
Semen.
Sesuai dengan Pasal 1 butir 1.2.1.
Pasir.
Sesuai dengan Pasal 1 butir 1.2.2.
Pasir yang dipakai harus pasir beton.
- 41 -
Koral Beton/Split.
Sesuai dengan Pasal 1 butir 1.2.4
Air.
Sesuai dengan Pasal 1 butir 1.2.3.
4 PERSYARATAN PELAKSANAAN
b. Pembesian
Pembuatan tulangan-tulangan untuk batang lurus atau yang
dibengkokkan, sambungan, kait-kait, dan sengkang (ring);
persyaratannya harus sesuai dengan NI-2 (PBI-1971).
c. Pekerjaan Acuan/Bekisting
Acuan harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang
telah ditetapkan dalam Gambar Kerja.
Acuan harus rapat (tidak bocor), permukaannya licin, bebas dari kotoran
tahi gergaji, potongan kayu, tanah, lumpur, dan sebagainya.
d. Pengecoran Beton.
Sebelum pelaksanaan pengecoran, Kontraktor diwajibkan melaksanakan
pekerjaan persiapan dengan membersihkan dan menyiram cetakan-
cetakan sampai jenuh, pemeriksaan ukuran-ukuran dan ketinggian,
pemeriksaan penulangan dan penempatan penahan jarak.
Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan
Direksi/Konsultan Pengawas.
- 42 -
g. Pekerjaan Pembuatan Balok / Lintel & Ring Balok.
h. Penulangan beton kolom dan balok praktis sesuai gambar kerja dan atau
seperti terurai dalam pekerjaan beton di bab lain dalam buku ini.
Pasal 7
PEKERJAAN PASANGAN, ADUKAN DAN CAMPURAN
1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
LANTAI DASAR
Pek. Pasangan Dinding Bata Ringan
Pek. Pasangan Dinding Homogenius 30 x 60 cm
( KM / Toilet ) Merk. Granito
Pek. Pasangan Dinding Mozaik ( KM / Toilet ) Merk. Granito
Pek. Plesteran + Acian (pakai perekat jenis Mortar)
Pek. Railling Tangga Stainless,Lengkap accessoriess
( Lt.Dasar - Lt.Atas )
Pek. Kaca Tangga Tempered 10 mm ( Lt.Dasar - Lt.Atas )
Pek. Pasangan Dinding Susun Sirih tempel hitam
( Dinding belakang area tangga )
LANTAI ATAS
Pek. Pasangan Dinding Bata Ringan
Pek. Pasangan Dinding Homogenius 30 x 60 cm
( KM / Toilet ) Merk. Granito
Pek. Pasangan Dinding Mozaik ( KM / Toilet ) Merk. Granito
Pek. Plesteran + Acian (pakai perekat jenis Mortar)
Pek.Balok & Kolom Sirip ACP + Rangka uk. 20 x 30 cm
Pek. Railling balkon depan
- Hand Railling Stainless steel 2"
- Kaca Tempered 10 mm
Pek. Railling balkon belakang
- Hand Railling Stainless steel 2"
- Kaca Tempered 10 mm
- 43 -
1. PERSYARATAN BAHAN
a. Bata Ringan.
Batu bata yang dipakai harus bebas dari cacat, retak, cat atau adukan,
mempunyai sudut siku dan ukuran yang seragam dan langsung
didatangkan dari pabrik atau penjual.
Sebelum pengadaan bahan ini, Kontraktor diwajibkan mengajukan
contoh disertai data teknis dari batu bata yang akan dipakai kepada
Direksi/Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
b. Semen.
Sesuai dengan Pasal 1 Butir 1.2.1.
c. Pasir.
Sesuai dengan Pasal 1 Butir 1.2.2.
d. Air.
Sesuai dengan Pasal 1 Butir 1.2.3.
2. PERSYARATAN PELAKSANAAN
a. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor harus memperhatikan
detail bentuk profil, sambungan dan hubungan dengan material lain
dan melaksanakannya sesuai dengan yang tercantum dalam Gambar
Kerja.
c. Aduk Perekat/Spesi.
e. Semua pasangan bata yang tertanam dalam tanah harus dilapis aduk
kasar sampai setinggi permukaan tanah
1.2.2. Pasir
Pasir yang digunakan adalah jenis pasir pasang dengan butir-butir yang
tajam, keras, bersih dari tanah dan lumpur dan tidak mengandung bahan-
bahan organis.
1.2.3. Air
Air yang dipakai harus bebas dari lumpur, minyak, asam, bahan organik,
basa, garam dan kotoran lainnya dalam jumlah yang dapat merusak.
Pasal 8
PEKERJAAN PLESTERAN
1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
Plesteran acian halus untuk dinding pasangan bata dan permukaan beton.
Plesteran kedap air.
Plesteran biasa.
Plesteran Beton
Plesteran kasar untuk dinding pasangan bata yang tertanam dalam tanah.
Pekerjaan plesteran lainnya seperti terurai dalam Gambar Kerja.
2. PERSYARATAN BAHAN
2.1. Semen.
Sesuai dengan Pasal butir 1.2.1.
2.2. Pasir.
Sesuai dengan Pasal butir 1.2.2.
2.3. Air
Sesuai dengan Pasal 1 butir 1.2.3.
3. PERSYARATAN PELAKSANAAN
3.4. Pemeliharaan.
Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung
dengan wajar.
Hal ini dilaksanakan dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali
terlihat kering dan melindunginya dari terik panas matahari langsung
dengan bahan penutup yang dapat mencegah penguapan air secara cepat.
Pembasahan tersebut adalah selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian
selesai.
Kontraktor harus selalu menyiram dengan air sekurang-kurangnya 2 (dua)
kali sehari sampai jenuh.
Pasal 9
PEKERJAAN PASANGAN KERAMIK DAN GRANIT
1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
Pekerjaan Keramik lantai dan Granit Tile, lantai dan dinding untuk kamar
mandi/toilet dan tempat lain yang ditunjukkan pada Gambar Kerja.
2. PERSYARATAN BAHAN
2.1. Semen.
Sesuai dengan Pasal 1 Butir 1.2.1.
2.2. Pasir.
Sesuai dengan Pasal 1 Butir 1.2.2.
2.3. Air.
Sesuai dengan Pasal 1 Butir 1.2.3.
- 48 -
(Tekstur dan warna), selanjutnya dipakai sebagai standard dalam
memeriksa/menerima bahan yang dikirim ke lapangan.
3. PERSYARATAN PELAKSANAAN
3.1. Pada saat pemasangan keramik harus dalam keadaan baik, tidak retak,
cacat atau ternoda dan warna sesuai dengan yang disyaratkan.
3.2. Sebelum pemasangan keramik, harus dilakukan pengukuran dengan
waterpas (selang atau alat lain) agar permukaannya merata.
3.3. ukuran/dimensi dan keramik harus presisi agar dihasilkan pemasangan
yang rapi.
3.4. Seluruh pemasangan keramik tidak boleh terkena air, karena
menggunakan sistem Flexicoat.
3.5. Pemasangan keramik dengan menggunakan cairan Flexicoat, sebelum
keramik dipasang harus diamplas terlebih dahulu pada kedua permukaan
adukan keramik yang akan disatukan. Permukaan/bidang yang akan
direkatkan dengan Flexicoat harus bersih, bebas dari debu dan kotoran
yang mengganggu, selanjutnya kedua permukaan tersebut diolesi
dengan cairan Flexicoat dengan ketebalan masing-masing 1 - 2 mm dan
tunggu sekitar ± 10 menit, kemudian keramik direkatkan.
3.8. Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini, semua pipa sparing dan atau
jaringan pipa sudah harus terpasang pada tempatnya.
Kontraktor harus mempelajari gambar kerja dan berkoordinasi dengan
pekerjaan Plumbing dan Mekanikal di bawah pengarahan Konsultan
Pengawas/Direksi.
Pasal 10
PEKERJAAN KUSEN PINTU,JENDELA ALUMUNIUM DAN FURNITURE
1. LINGKUP PEKERJAAN
1.1. Pekerjaan Rangka Kusen :
Kusen pintu, jendela dan bouvenlight
Pekerjaan lain yang tercantum dalam Gambar Kerja.
LANTAI DASAR
Pintu dan Jndela Type PJ-1 ( 17 Unit )
- Kusen Pintu dan Jendela Alluminium 4" Putih ex. Alexindo
-Daun Pintu Engineering Door
- Kaca Polos 5 mm
- Engsel Pintu 4"
- Handle dan Kunci ( Lengkap ) Sek. Dekson
- Aferking Beton / Opening Kusen
Pintu dan Jndela Type PJ-2 ( 17 Unit )
- Kusen Pintu dan Jendela Alluminium 4" Putih ex. Alexindo
- 49 -
- Daun Pintu Alumunium Putih 3/10
- Kaca Polos 5 mm Daun Pintu
- Kaca Polos 5 mm Jendela
- Engsel Pintu 4"
- Handle dan Kunci ( Lengkap ) Sek. Dekson
- Aferking Beton / Opening Kusen
Pintu Type PD - 1 ( 2 Unit )
- Pek. Kusen Pintu Alluminium 4" ex. Alexindo
- Pas. Arsitrap Multi 9 mm lapis HPL
- Daun Pintu Engineering Door
- Engsel Pintu 4"
- Handle Sek. Dekson
- Kunci ( Lengkap ) Sek. Dekson
- Fushbolt untuk pintu double
- Door Closer
- Aferking Beton / Opening Kusen
Pintu Type PT-1 ( 16 Unit )
- Pek. Kusen Pintu Alluminium 4" Putih ex. Alexindo
- Daun Pintu Engineering Door bag dalam Furmika
- Engsel Pintu 4"
- Handle dan Kunci ( Lengkap ) Sek. Dekson
- Aferking Beton / Opening Kusen
Jendela Type J-3 / BV ( 22 Unit )
- Pek. Kusen Jendela Alluminium 4" ex. Alexindo
- Daun Jendela Alumunium Putih 3/5
- Kaca Polos 5 mm
- Engsel Jendela
- Kunci Slot
- Aferking Beton / Opening Kusen
LANTAI ATAS
Pintu dan Jndela Type PJ-1 ( 16 Unit )
- Kusen Pintu dan Jendela Alluminium 4" Putih ex. Alexindo
-Daun Pintu Engineering Door
- Kaca Polos 5 mm
- Engsel Pintu 4"
- Handle dan Kunci ( Lengkap ) Sek. Dekson
- Aferking Beton / Opening Kusen
Pintu dan Jndela Type PJ-2 ( 14 Unit )
- Kusen Pintu dan Jendela Alluminium 4" Putih ex. Alexindo
- Daun Pintu Alumunium Putih 3/10
- Kaca Polos 5 mm Daun Pintu
- Kaca Polos 5 mm Jendela
- Engsel Pintu 4"
- Handle dan Kunci ( Lengkap ) Sek. Dekson
- Aferking Beton / Opening Kusen
Pintu Type PT-1 ( 14 Unit )
- Pek. Kusen Pintu Alluminium 4" Putih ex. Alexindo
- Daun Pintu Engineering Door bag dalam Furmika
- Engsel Pintu 4"
- 50 -
- Handle dan Kunci ( Lengkap ) Sek. Dekson
- Aferking Beton / Opening Kusen
Jendela Type J-2 ( 16 Unit )
- Pek. Kusen Jendela Alluminium 4" ex. Alexindo
- Kaca Polos 5 mm
- Aferking Beton / Opening Kusen
Jendela Type J-3 / BV ( 14 Unit )
- Pek. Kusen Jendela Alluminium 4" ex. Alexindo
- Daun Jendela Alumunium Putih 3/5
- Kaca Polos 5 mm
- Engsel Jendela
- Kunci Slot
- Aferking Beton / Opening Kusen
Pintu Type PD - 1 ( 2 Unit )
- Pek. Kusen Pintu Alluminium 4" ex. Alexindo
- Pas. Arsitrap Multi 9 mm lapis HPL
- Daun Pintu Engineering Door
- Engsel Pintu 4"
- Handle Sek. Dekson
- Kunci ( Lengkap ) Sek. Dekson
- Fushbolt untuk pintu double
- Door Closer
- Aferking Beton / Opening Kusen
PEK.FURNITURE
LANTAI DASAR
Dinding multiplek t=6 mm + finish Wall paper
Furniture multiplek t=15 mm + finish HPL
- dipan (ranjang tempat tidur) ukuran 120 x 205 cm tinggi 32 cm
- lemari pakaian ukuran 115 x 270 cm tebal 60 cm + Pintu Double dan
aksesories lemari
- nakas ukuran 65 x 55 cm tinggi 55 cm + 2 laci dan aksesries
- back drop tv
- Dinding tempat tidur Multi 9 mm + HPL + Rangka hollow
- rak kulkas ukuran 100 x 70 cm tebal 49 cm
- rak sepatu ukuran 100 x 70 cm tebal 30 cm
LANTAI ATAS
Dinding multiplek t=6 mm + finish Wall paper
Furniture multiplek t=15 mm + finish HPL
- dipan (ranjang tempat tidur) ukuran 120 x 205 cm tinggi 32 cm
- lemari pakaian ukuran 115 x 270 cm tebal 60 cm
- nakas ukuran 65 x 55 cm tinggi 55 cm
- Back Drop tv
- Back Drop tempat tidur Multi 9 mm + HPL + Rangka hollow
- rak kulkas ukuran 100 x 70 cm tebal 49 cm
- rak sepatu ukuran 100 x 70 cm tebal 30 cm
- 51 -
2. PERSYARATAN BAHAN
2.1. Ukuran kusen adalah ukuran jadi seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
2.3. Mutu dan kualitas bahan yang dipakai sesuai persyaratan seperti
diuraikan butir berikut ini.Semua bahan yang dipakai harus kuat, lurus,
tidak mudah bengkok , tanpa cacat Ukuran bahan adalah ukuran jadi
seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
3. PERSYARATAN PELAKSANAAN
3.1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor diwajibkan untuk :
Mempelajari bentuk, pola penempatan, cara pemasangan dan detail
sesuai Gambar Kerja agar tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanaan
yang mengakibatkan pembongkaran.
Pelaksanaan sambungan seperti pemasangan klos, baut, plat
penggantung, angker, dynabolt, sekrup, paku & lem perekat harus rapi
dan sempurna serta tidak diperkenankan mengotori bidang-bidang
tampak.
- 52 -
Pasal 11
PEKERJAAN DAUN PINTU, DAUN JENDELA
dan BOVENLIGHT ALUMUNIUM.
1.2.2. Kaca
Sesuai dengan persyaratan bahan kaca dalam bab Pekerjaan Kaca.
1.3.1. Tipe pintu, jendela, yang terpasang harus sesuai dengan Daftar Tipe
yang tertera dalam Gambar kerja dengan memperhatikan ukuran-ukuran,
material, detail, arah bukaan, dan lain-lain.
1.3.2. Semua daun pintu dan daun jendela, bovenlight dibuat baru baik rangka
maupun lapisan penutupnya .
1.4.3. Disyaratkan :
Dibuat alur air pada sisi sebelah luar kusen baik secara vertikal maupun
horisontal.
Pasal 12
PEKERJAAN PERLENGKAPAN PINTU & JENDELA
(ALAT PENGGANTUNG & PENGUNCI)
1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi :
Pekerjaan pemasangan engsel pintu dengan engsel baru
Pekerjaan pemasangan kunci baru termasuk pintu KM/WC
Pekerjaan pemasangan selot baru untuk daun pintu dobel
Pekerjaan pemasangan hak angin dan engsel jendela baru
Pekerjaan perlengkapan pintu & jendela lainnya seperti tercantum dalam
gambar kerja.
2. PERSYARATAN BAHAN
Semua alat penggantung & pengunci (“hardware”) yang digunakan harus
sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam buku spesifikasi ini.
Apabila terjadi perubahan atau penggantian, harus mendapat
persetujuan terlebih dahulu secara tertulis dari Pejabat Pembuat
Komitmen.
a. Engsel.
1. Mekanisme : Ayun satu arah (“single swing”).
Spesifikasi : Tipe standard, memenuhi standard SII.
Pemakaian : Pintu tunggal dan pintu ganda
Ukuran : Standard produk
Jumlah : 2 (dua) set per daun pintu./ sesuai standard
fabrikasi
Produk : Ex Lokal mutu terbaik.
Warna : disesuaikan kusen dan pintu.
- 54 -
c. Pegangan (“Handle”).
1. Spesifikasi : Handle untuk membuka lidah penahan
(“Latch Bolt”) secara mekanis yg menyatu
dengan silinder kunci.
Pemakaian : Untuk semua pintu selain KM/WC.
Produk : lokal. mutu terbaik
Warna : Ditentukan kemudian.
b. Selot Jendela.
Mekanisme : ditarik ke atas (dengan per)
Pemakaian : semua daun jendela
Spesifikasi : standard
Jumlah : 1 (satu) set per daun pintu.
Produk : lokal mutu terbaik.
Warna : disesuaikan.
- 55 -
3. PERSYARATAN PELAKSANAAN
Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan)
berdasarkan gambar dokumen kontrak yang telah disesuaikan dengan
keadaan di lapangan.
Engsel atas, dipasang + 28 cm (as) dari permukaan atas dan permukaan
bawah pintu pada pintu-pintu umum biasa.
Engsel pintu toilet/peturasan adalah + 32 cm (as) dari permukaan bawah
pintu.
Pasal 13
PEKERJAAN KACA
1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
Pekerjaan kaca daun jendela dan lubang cahaya (bovenlicht).
Pekerjaan kaca seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
2. PERSYARATAN BAHAN
Semua kaca yang dipakai dari standard produk dengan SII 0189/78. Produk
ASAHIMAS FLAT GLASS .
Semua kaca harus bebas dari noda dan cacat, bebas sulfida maupun
bercak-bercak lain. Semua bahan kaca yang dipakai harus mendapat
persetujuan tertulis dari Direksi/Konsultan Pengawas.
5 5 + 0,3
6 6 + 0,3
8 8 + 0,3
2.3. Kesikuan.
Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut siku
serta tepi potongan yang rata dan lurus.
- 56 -
Toleransi kesikuan maksimum yang diperkenankan adalah 1,5 mm per
meter.
2.4. Cacat-cacat.
Kaca lembaran yang dipakai harus bebas dari cacat dan noda apapun.
Lapisan perak (“Chemical Deposited Silver”) pada kaca cermin yang
dipakai harus terlihat merata. Apabila terjadi bercak-bercak hitam, maka
kaca cermin harus diganti atas biaya Kontraktor dan tidak dapat diajukan
sebagai biaya pekerjaan tambah.
3. PERSYARATAN PELAKSANAAN
Pasal 14
PEKERJAAN SANITER
1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan yang dimaksud meliputi pengadaan dan pemasangan :
LANTAI DASAR
Pek. Floor Drain Stainless
Pek. Kran Air dia. 1/2"
Pek. Wastafel ( Lengkap ), Sek. Toto
Pek. Kloset Duduk, Sek. Toto
Pek. Shower Spray untuk kloset ex. Toto tipe TX 403 SB
Pek. Shower Set ( Lengkap )
Pek. Pasangan Skat Kaca Es t= 12 mm ukuran 85 x 210 cm
Pek. Pasangan Kaca Cermin + List U ukuran 80 x 130 cm
Pek. Floor Drain Stainless buangan air dari balkon
LANTAI ATAS
Pek. Floor Drain Stainless
Pek. Kran Air dia. 1/2"
Pek. Wastafel ( Lengkap ), Sek. Toto
Pek. Kloset Duduk, Sek. Toto
Pek. Shower Spray untuk kloset ex. Toto tipe TX 403 SB
Pek. Shower Set ( Lengkap )
Pek. Pasangan Skat Kaca Es t= 12 mm ukuran 85 x 210 cm
Pek. Pasangan Kaca Cermin + List U ukuran 80 x 130 cm
2. PERSYARATAN BAHAN
Jenis, ukuran, warna sesuai petunjuk Gambar serta RKS ini dan yang
telah disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen/Direksi
2.2. SHOWER
Produk : lokal. mutu terbaik
Bahan : Stainless
Tipe : standard
2.5. KRAN
Produk : mutu terbaik San-ei
Ukuran :½“
Type : kran dinding
3. PERSYARATAN PELAKSANAAN
Sambungan pipa dengan “accessories” unit saniter pada umumnya
menggunakan sambungan ulir.
Penyambungan dengan ulir ini terlebih dahulu harus dilapisi dengan “Red
Lead Cement” dan memakai pintalan atau serat halus.Pada tempat-tempat
khusus digunakan sambungan “flanged”.
Pada penyambungan dengan “flanged” perlu dilengkapi dengan “ring type
gasket” untuk lebih menjamin kekuatan sambungan.
Pasal 15
PEKERJAAN LANGIT-LANGIT/PLAFOND
1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
2. PERSYARATAN BAHAN
LANTAI DASAR
Pek. Penutup Plafon Gypsum 9mm + Rangka Hollow 4x4 & 2x4 cm
Pek. Penutup Plafon Motif kayu Ex. Shunda Plafond
(selasar + koridor)
Pek. Penutup Plafon GRC 4 mm + Rangka Hollow 4x4 & 2x4 cm
( KM/Toilet )
Pek. Penutup Plafon GRC 4 mm + Rangka Hollow 4x4 & 2x4 cm
- 58 -
( Teras belakang)
Pek. List Plafon Gypsum 10 cm (Piano)
Pek. List Shunda Plafond
LANTAI ATAS
Pek. Penutup Plafon Gypsum 9mm + Rangka Hollow 4x4 & 2x4 cm
Pek. Penutup Plafon Motif kayu Ex. Shunda Plafond ( selasar )
Pek. Penutup Plafon GRC 4 mm + Rangka Hollow 4x4 & 2x4 cm
( KM/Toilet )
Pek. Penutup Plafon GRC 4 mm + Rangka Hollow 4x4 & 2x4 cm
(Rambu)
Pek. List Plafon Gypsum 10 cm (Piano)
Pek. List Shunda Plafon
3. PERSYARATAN PELAKSANAAN.
3.1. Ketinggian kerangka langit-langit setelah terpasang dan disetel harus
sesuai dengan ketinggian langit-langit jadi seperti ditunjukkan dalam
Gambar Kerja.
3.2. Bahan yang digunakan untuk rangka plafond adalah Besi Hollo 4 x 4 dan
2 x 4 untuk rangka. ukuran rangka plafond adalah 180 x 210 cm .
3.3. Pemasangan rangka plafond harus selalu melakukan koordinasi dengan tim
yang akan memasang titik lampu apabila pemasangan lampu yang
digunakan adalah type inbow
3.5. Setelah penutup plafond terpasang, pada bagian sambungan dan kepala
skrup ditutup dengan dempul dan dirapihkan dengan menggunakan
Dempul Gypsum hingga permukaanya menjadi rata.
3.6. Rangka plafond yang baru harus dalam kondisi baik dan memenuhi syarat
untuk dipergunakan
Pasal 16
PEKERJAAN PENGECATAN
1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
Pekerjaan pengecatan permukaan dinding pasangan batu bata, beton
yang ditampakkan, dan langit-langit dengan cat tembok.
- 59 -
Pengecatan kayu lisplank, list plafond
Pekerjaan pengecatan Plint dengan cat plincoat.
Pekerjaan Plitur panel daun pintu.
2. PERSYARATAN BAHAN
2.1. Cat Dulux.
Bahan dari jenis acrylic emulsion kualitas utama, sek. Dulux
Wathersield dan Catylac AEP tahan terhadap udara dan garam, produk
lokal. mutu terbaik .
2.3. Plamur.
Bahan dari kualitas utama, produk ex Lokal mutu terbaik.
2.5. Kontraktor harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis cat
pada bidang-bidang transparan ukuran 30 x 30 cm2.
Pada bidang-bidang tersebut harus dicantumkan dengan jelas warna,
formula cat, jumlah lapisan, dan jenis lapisan (dari cat dasar sampai
dengan lapisan akhir
3. PERSYARATAN PELAKSANAAN
- 60 -
3.1. Pengecatan harus rata, tidak bertumpuk, tidak bercucuran atau ada bekas
yang menunjukkan tanda-tanda sapuan, roller maupun semprotan.
3.3. Apabila dari cat yang dipakai ada yang mengandung bahan dasar beracun
atau membahayakan keselamatan manusia, maka Kontraktor harus
menyediakan peralatan pelindung misalnya : masker, sarung tangan dan
sebagainya yang harus dipakai waktu pelaksanaan pekerjaan.
3.4. Khusus untuk semua cat dasar harus disapukan dengan roll cat.
c. Permukaan Interior.
Lapisan Pertama :
Cat jenis Acrylic Wall Filler.
Pelaksanaan pekerjaan dengan kape.
Ketebalan lapisan adalah 25 – 150 micron atau daya sebar per liter
adalah 10 m2.
Tunggu selama minimum 12 jam sebelum pelaksanaan pelapisan
berikutnya.
d. Permukaan Exterior.
Lapisan Pertama :
Cat jenis Acrylic Wall Filler.
Pelaksanaan pekerjaan dengan kape.
Ketebalan lapisan adalah 25 – 150 micron atau daya sebar per liter
adalah 10 m2.
Tunggu selama minimum 12 jam sebelum pelaksanaan pelapisan
berikutnya.
Pasal 17
PEKERJAAN ATAP DAN PENUTUP ATAP
I.KETENTUAN TEKNIS
1. Lingkup Pekerjaan
Pek. Rangka Atap Baja Ringan 1mm
Pek. Penutup Atap Genteng Metal Roof Berpasir
Pek. Bubung Atap Genteng Metal Roof Berpasir
Pek. Lisplank GRC 3x30cm
- 62 -
1.3. Pekerjaan pemasangan (instalasi) rangka atap baja ringan RAIN BOUW
meliputi struktur rangka kuda-kuda (truss), balok tembok (top plate /
murplat), reng, sekur overhang (jika ada), dan batang pengaku / bracing.
Yang dimaksud dengan pengaku / bracing meliputi:
Pengaku batang bawah (bottom chord bracing) memakai hot–dipped
Galvanised Steel 35x27 B 50 (tebal 0,5 mm)
Pengaku/pengikat lateral (lateral tie) memakai hot–dipped Galvanised
Steel 35x27 B 50 (tebal 0,5 mm)
Ikatan angin / pengaku silang (diagonal web bracing / cross brace)
memakai hot–dipped Galvanised Steel 35x27 B 50 (tebal 0,5 mm)
2. Persyaratan Bahan
2.1. Bahan baja yang dipakai untuk kuda-kuda baja ringan RAIN BOUW adalah
baja high tensile strength hot-dipped galvanized steel G550
(minimum yield strength 550 MPa) sebagai berikut:
Batang utama (chord) memakai hot–dipped Galvanised Steel 95x33 Z 08
(tebal 0,8 mm) atau 74x33 Z 08 (tebal 0,8 mm) atau 95x33 Z 10 (tebal 1
mm)
Web memakai hot–dipped Galvanised Steel 65x26 C 08 (tebal 0,8 mm)
atau 65x26 C 10 (tebal 1 mm) atau 75x40 W 08 (tebal 0,8 mm) atau
75x40 W 10 (tebal 1 mm)
2.2. Bahan baja ringan lain selain kuda-kuda (reng, pengaku dan balok tembok)
adalah juga high tensile strength hot-dipped galvanized steel G550
sebagai berikut:
Reng memakai hot–dipped Galvanised Steel 35x27 B 50 (tebal 0,5 mm)
Batang-batang pengaku (bracing) memakai hot–dipped Galvanised Steel
35x27 B 50 (tebal 0,5 mm).
Balok tembok / murplat / top plate memakai salah satu dari profil hot–
dipped Galvanised Steel 75x40 W 10 (tebal 1 mm) atau 75x40 W 08
(tebal 0,8 mm)
2.3. Alat sambung utama untuk rangka atap baja ringan RAIN BOUW adalah
sekrup khusus yaitu sekrup menakik sendiri (self drilling screw) ONE
TWO TRUSS SCREW yang sesuai dengan persyaratan pada “Screws – Self
Drilling – for The Building and Construction Industries” (Australian Standard
3566).
3. Persyaratan Pelaksanaan
3.1. Pembuatan dan pemasangan kuda-kuda dan bahan lain terkait harus
dilaksanakan sesuai dengan gambar desain yang telah dihitung dengan
komputer menggunakan software RAIN BOUW dan sesuai dengan RAIN
BOUW Truss System’s Standards and Specifications.
3.2. Semua detail dan hubungan harus dipasang sesuai dengan gambar kerja.
3.3. Seluruh kelengkapan atau barang dan pekerjaan lain yang diperlukan demi
kesempurnaan pemasangan (walaupun tidak secara khusus diperlihatkan
dalam gambar ataupun dipersyaratkan di RKS ini) harus diadakan /
disediakan / dikerjakan.
3.4. Pembuatan / fabrikasi kuda-kuda baja ringan RAIN BOUW dilakukan di
workshop RAIN BOUW dan dilaksanakan dengan mesin rakit / jig
3.5. Pemasangan sekrup RAIN BOUW SCREW (baik saat perakitan kuda-kuda di
workshop maupun instalasi akhir di lapangan) harus dilakukan dengan
mesin screw driver yang dilengkapi dengan kontrol torsi agar tidak
terjadi aus / overtighten.
3.6. Pihak kontraktor bersedia menyiapkan semua struktur balok penopang
dengan kondisi rata air (waterpas level) untuk dudukan kuda-kuda sesuai
dengan desain sistem rangka atap yang telah disetujui
3.7. Pihak kontraktor memberi kesempatan kepada pihak RAIN BOUW untuk ikut
melakukan supervisi penyiapan struktur bangunan untuk peletakan kuda-
kuda
3.8. Pihak kontraktor harus menjamin kekuatan dan ketahanan semua struktur
yang dipakai untuk tumpuan kuda-kuda berdasarkan spesifikasi desain dan
pembebanan yang telah disepakati. Berkenaan dengan hal itu, pihak
konsultan perencana struktur berhak meminta informasi mengenai reaksi
perletakan kuda-kuda RAIN BOUW.
3.9. RAIN BOUW berhak menolak / menunda pemasangan kuda-kuda jika
struktur yang dipakai untuk tumpuan kuda-kuda tidak kuat dan / atau tidak
layak dibebani kuda-kuda.
3.10.RAIN BOUW tidak bertanggung jawab terhadap kerusakan dan / atau
kerugian yang terjadi akibat tidak kuat / tidak tahannya struktur yang
dipakai sebagai tumpuan kuda-kuda.
3.11.Struktur yang tidak direncanakan untuk dipakai sebagai tumpuan kuda-kuda
tidak diperkenankan untuk ditambahkan dan / atau diubah sehingga pada
saat pelaksanaannya struktur tersebut menyangga dan / atau menempel
pada bagian dari kuda-kuda.
3.12.Pihak kontraktor tidak diperkenankan mengubah, menambah, mengurangi
maupun melakukan pengganjalan pada kuda-kuda tanpa supervisi ataupun
persetujuan dari RAIN BOUW.
3.13.Pihak kontraktor bersedia menyediakan 8 (delapan) buah bahan penutup
atap, agar pihak RAIN BOUW dapat memasang reng dengan jarak yang
setepat mungkin. Penyediaan ini sudah dilakukan saat kuda-kuda tiba di
lokasi proyek.
- 64 -
4. Jaminan Struktural
4.1. RAIN BOUW memberikan jaminan struktural terhadap terjadinya deformasi
yang melebihi ketentuan yang dipersyaratkan sesuai ketentuan pemerintah
maupun keruntuhan yang terjadi pada struktur rangka atap RAIN BOUW,
yang mana jaminan itu meliputi kuda-kuda, ikatan-ikatan, pengaku-pengaku
dan reng, sesuai dengan Undang-Undang No. 18 / 1999 Tentang Jasa
Konstruksi.
4.2. Jaminan yang diberikan RAIN BOUW seperti tersebut di atas tidak berlaku
pada kondisi sebagai berikut:
Adanya keruntuhan atau deformasi struktur atap yang diakibatkan oleh
deformasi dan/atau keruntuhan struktur penyangga rangka atap yang
bersangkutan.
Struktur atap diubah (ditambah ataupun dikurangi) tanpa supervisi atau
tidak dilakukan oleh perusahaan kami
Adanya kerusakan akibat penambahan dan / atau perubahan struktur
yang tidak direncanakan untuk dipakai sebagai tumpuan kuda-kuda
sehingga pada saat pelaksanaannya struktur tersebut menyangga dan /
atau menempel pada bagian dari kuda-kuda.
Adanya kerusakan akibat penambahan, pengurangan maupun
pengganjalan pada kuda-kuda tanpa supervisi ataupun persetujuan dari
RAIN BOUW.
Adanya kerusakan struktur yang diakibatkan karena perawatan yang
tidak benar terhadap penutup atapnya (misal: dibiarkan bocor untuk
waktu yang lama).
Adanya bagian rangka atap yang dipergunakan, dibebani ataupun
menerima kondisi yang tidak umum dan / atau tidak sesuai dengan
fungsinya dan/atau tidak sesuai dengan beban desainnya.
Adanya keruskan sebagai akibat keadaan memaksa (force majeur)
sebagai berikut:
- bencana alam (gempa bumi, tsunami, longsor, letusan gunung
berapi)
- kebakaran, ledakan, radiasi nuklir, atau yang sejenisnya
- sabotase oleh Pihak Ketiga
4.3. Kekuatan struktur RAIN BOUW dijamin dengan kondisi sesuai dengan
Peraturan Pembebanan Indonesia dan mengacu pada persyaratan-
persyaratan lain seperti yang tercantum sebagai berikut:
“Cold-formed Code for Structural Steel” (Australian Standards / New
Zealand Standards 4600:1996)
Desain kekuatan struktural berdasarkan “Dead and Live Loads and Load
Combinations” (Australian Standards 1170.1 Part 1) & “Wind Loads”
(Australian Standards 1170.2 Part 2)
Sekrup menakik sendiri (self drilling screw) yang digunakan berdasarkan
ketentuan “Screws – Self drilling – for The Building and Construction
Industries” (Australian Standards 3566).
- 65 -
5. SPESIFIKASI MATERIAL
RANGKA ATAP BAJA RINGAN (LIGHT STEEL TRUSS) RAIN BOUW
1. ELEMEN KUDA-KUDA (termasuk RENG dan MURPLAT)
Properti Mekanis Baja (Steel Mechanical Properties):
Mutu Baja (Steel Grade) : G550
Tegangan Leleh Minimum (Minimum Yield Strength) : 550 MPa
Tegangan Tarik Ultimate (Ultimate Tensile Strength) : 550 MPa
Modulus Elastisitas : 2 x 105 MPa
Modulus Geser : 8 x 104 MPa
Referensi:
a. Australian Standard 1397:2001 Table 2.2 “Mechanical Property Requirements
for Structural Grades”
b. Japanaese Industrial Standard G 3302 Table 7.8 “Yield Point, Tensile Strength,
Elongation and Non-Aging (cold-rolled base metal used)”
2. ALAT PENYAMBUNG
Alat penyambung antar elemen kuda-kuda yang digunakan untuk fabrikasi dan
instalasi adalah “sekrup menakik sendiri” (self drilling screw) dengan
spesifikasi sebagai berikut:
Kelas Ketahanan Korosi Minimum (Minimum Corrosion Rating) : Class 2
zinc-plated
Kuat Geser Tunggal (Single Shear Strength) : 5.1 kN
Kuat Tarik Aksial (Axial Tensile Strength) : 8.6 kN
Kuat Torsi (Torsional Strength) : 6.9 kN
Referensi:
a. “Screws – Self Drilling – for The Building and Construction Industries”
(Australian Standard 3566)
b. JKR-Malaysia 20600-0022-2001 “Specification for Pre-Fabricated Cold-Formed
Steel Roof Trusses”
- 66 -
6. SPESIFIKASI TEKNIS RANGKA ATAP BAJA RINGAN
(KETENTUAN MINIMUM)
1. MUTU MATERIAL BAJA
Material baja yang digunakan untuk bahan rangka atap baja ringan prefabrikasi adalah
baja mutu tinggi (high tensile strength steel) G550.
Mutu baja : G550
Tegangan Leleh Minimum : 550 MPa
Tegangan Tarik Ultimate : 550 MPa
Modulus Elastisitas : 200.000 MPa
Modulus Geser : 80.000 Mpa
3. KETEBALAN BAHAN
Batang-batang utama (chord) yang terdiri dari batang-batang atas dan batang-
batang bawah: min 0,72 mm TCT
Batang tengah (web): min. 0,72 mm TCT
Reng (batten) dan batang pengaku (bracing): min. 0,51 mm TCT
4. UKURAN PROFIL
Batang-batang utama (chord) dan batang tengah (web):
Tinggi minimum 74 mm
Lebar minimum 30 mm
Reng (batten) dan batang pengaku (bracing):
Tinggi minimum 35 mm
5. PENGAKU (BRACING)
- 67 -
o Batang bawah diperkaku oleh reng yang berjarak sesuai dengan perhitungannya
dan tidak lebih dari 2,4 m antar masing-masing bracing.
o Pengaku bottom chord (batang tarik) ini diberi diagonal seperti terlihat pada
denah.
- 68 -
Gambar 5.3. Pengikat lateral (lateral tie)
- 69 -
Gambar 5.5. Ikatan Angin/Silangan (diagonal web bracing)
- 70 -
Gambar 6.1. Self-Drilling Screw untuk rangka atap baja ringan
Gambar 6.2. Self-Drilling Screw yang TIDAK BOLEH DIPAKAI untuk rangka atap baja ringan, yaitu yang
beralur halus (kiri) dan yang dilengkapi washer (kanan).
7. DUDUKAN KUDA-KUDA
Dudukan kuda-kuda di atas balok penopang (ring balok) berupa murplat (top plate)
Konektor khusus untuk menghubungkan kuda-kuda dengan top plate adalah
“dynabolt”, diameter minimum 10 mm
Referensi:
c. Australian Standard 1397:2001 Table 2.2 “Mechanical Property Requirements for
Structural Grades”
d. Japanaese Industrial Standard G 3302 Table 7.8 “Yield Point, Tensile Strength,
Elongation and Non-Aging (cold-rolled base metal used)”
e. American Society for Testing and Materials – ASTM Standard A1003 / A1003M-05 Table
1 “Coating Weight [Mass] Requirements (Metallic Coatings)”
f. JKR-Malaysia 20600-0022-2001 “Specification for Pre-Fabricated Cold-Formed Steel
Roof Trusses”
g. Australian Standard 3566 “Screws – Self Drilling – for The Building and Construction
Industries”
- 71 -
7. PEKERJAAN PENUTUP ATAP METAL ROOF BERPASIR
1. Persyaratan Bahan.
1.1. Bahan penutup atap adalah jenis Genteng Metal yang harus memenuhi SII
1.2. Spesifikasi Bahan :
Jenis : Metal berpasir
Type : Standard
Ukuran : t = 0.3
Produk : lokal. mutu terbaik
1.3. Genteng Metal harus berkualitas baik, mulus, tidak retak bentuknya teratur
tidak bengkok atau terpuntir. Bentuk, ukuran, warna serta tekstur yang
digunakan harus sama dan seragam.
1.5. Ukuran Paku yang digunakan sesuai dengan yang disyaratkan untuk
pasangan jenis Penutup Atap.
2. PERSYARATAN PELAKSANAAN.
2.1. Pemasangan penutup Atap diletakkan di atas reng dan khusus untuk reng
terakhir, dipasang tegak.
2.2. Jarak antara reng sesuai dengan petunjuk Gambar Kerja atau ketentuan
yang disyaratkan untuk pekerjaan pemasangan penutup Atap.
2.3. Bagian penutup Atap untuk menempatkan pada kedudukannya tidak boleh
dibuang. Pemotongan penutup Atap harus menggunakan alat yang sesuai
untuk pekerjaan tersebut.
2.4. Pada pemasangan nok penutup Atap harus mengikuti spesifikasi teknis dan
cara/ petunjuk pemasangan yang disyaratkan .
2.5. Pada setiap bagian tertentu, penutup Atap tersebut harus dipaku dengan
penutup Atap dibawahnya ke reng. Jumlah dan tipe paku yang digunakan
harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
2.6.
2.7. Apabila terdapat Pengakhiran jurai luar dan pertemuan nok dengan jurai
harus ditutup dengan bahan penutup yang sesuai persyaratan, dan sudah
merupakan asesori penutup Atap yang dipakai.
- 72 -
Pasal 18
PEKERJAAN ELEKTRIKAL
UMUM
PERSYARATAN PELAKSANAAN
- 73 -
Semua peralatan dan mesin yang dipasang untuk sistim Elektrikal ini
selain dari persyaratan-persyaratan tersebut diatas, juga tidak boleh
menyimpang dari persyaratan yang dikeluarkan oleh pabrik
pembuatnya.
i. Pekerjaan dianggap selesai apabila
1). Telah mendapat surat pernyataan bahwa instalasi baik dari
Konsultan Manajemen Konstruksi.
2). Semua persoalan mengenai kontrak dengan Pemilik telah dipenuhi,
sehingga Pemilik dapat membenarkannya.
Seluruh instalasi terpasang telah ditest, bersama-sama dengan
Konsultan Manajemen Konstruksi, Konsultan Perencana dan Pemilik
dengan hasil baik, sesuai dengan spesifikasi teknis.
j. Kontraktor
1). Hanya Kontraktor yang diundang yang berhak mengikuti
pelalangan ini.
2). Yang dimaksud dengan Kontraktor di dalam spesifikasi ini adalah
badan pelaksana yang telah terpilih dan memperoleh kontrak kerja
untuk penyediaan dan pemasangan instalasi Elektrikal ini sampai
selesai.
Kontraktor bertanggungjawab atas pelaksanaan instalasi Elektrikal
dalam proyek ini dan menempatkan paling tidak seorang tenaga
ahli yang setiap saat dapat berdiskusi dan dapat memutuskan
setiap persoalan teknis dan administrasi di lapangan.
3). Kontraktor harus bersedia mengikuti peraturan-peraturan di
lapangan yang di tentukan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.
4). Kontraktor wajib mempelajari dan memahami semua undang-
undang, peraturan-peraturan, persyaratan umum, maupun
suplementernya, persyaratan standar internasional, persyaratan
pabrik pembuat unit-unit peralatan, buku-buku dokumen
pelelangan, bundel gambar-gambar serta segala petunjuk tertulis
yang telah dikeluarkan.
5). Kontraktor dapat meminta penjelasan kepada Konsultan
Manajemen Konstruksi atau pihak lain yang ditunjuk, bilamana
menurut pendapatnya pada dokumen-dokumen pelelangan,
gambar-gambar atau lainnya terdapat hal-hal yang kurang jelas.
6). Kontraktor wajib mempelajari dan memeriksa juga pekerjaan-
pekerjaan pelaksanaan dari pihak-pihak Kontraktor lain yang ikut
mengerjakan proyek ini apabila pekerjaan pihak lain dapat
mempengaruhi kelancaran pekerjaannya.
Bilamana sampai terjadi gangguan, maka Kontraktor wajib
mengerjakan saran-saran perbaikan untuk segenap pihak.
Apabila hal ini dilakukan, kontraktor tetap bertanggung jawab atas
segala kerugian-kerugian yang ditimbulkan.
l. Pengawasan Instalasi
1). Shop Drawing.
Sebelum nelaksanakan pekerjaan, Kontraktor harus rnembuat
gambar kerja / shop drawing. Gambar kerja tersebut haruslah
gambar yang telah dikoordinasikan dengan semua disiplin
pekerjaan pada proyek ini dan disesuaikan dengan koordinasi
lapangan yang ada. Pekerjaan baru dapat dimulai bila gambar
kerja telah di.periksa dan disetujui oleh Konsultan Manajernen
Konstruksi.
5). Untuk setiap tahap pekerjaan sistem Elektrikal yang telah selesai
dikerjakan, Kontraktor harus mendapatkan pernyataan tertulis dari
pihak Konsultan Manajemen Konstruksi atau pihak yang ditunjuk
yang menerangkan bahwa setiap pekerjaan sistem Elektrikal telah
selesai dikerjakan sesuai dengan persyaratan yang ada.
Tahap-tahap pekerjaan sistem ini ditentukan kemudian,
berdasarkan pada jadwal perincian waktu yang diserahkan oleh
kontraktor.
m. Pembersihan Lapangan
1). Setiap hari setelah selesai bekerja, Kontraktor harus membersihkan
lapangan yang digunakan.
Kontraktor hendaknya menghubungi pihak-pihak lain untuk
koordinasi pembersihan lapangan tersebut.
- 76 -
2). Setelah kontraktor selesai, Kontraktor harus memindahkan semua
sisa bahan pekerjaan dan peralatannya, kecuali yang masih
diperlukan selama masa pemeliharaan.
- 77 -
3). Kontraktor wajib menempatkan 2 (dua) orang pada setiap hari kerja
untuk mengoperasikan / merawat peralatan Elektrikal dan
mendatangkan 1 (satu) orang supervisor sekali seminggu untuk
memeriksa atau melakukan penyetelan peralatan selama masa
pemeliharaan.
p. Izin.
1). Semua izin-izin dan persyaratan-persyaratan yang mungkin
diperlukan untuk melaksanakan Instalasi ini harus dilakukan oleh
Kontraktor atas tanggungan dan biaya Kontraktor.
q. Kolerasi Pekerjaan
1). Pekerjaan galian dan penimbunan tanah untuk keperluan instalasi
Elektrikal, dilaksanakan oleh Kontraktor. Kontraktor harus sudah
memperhitungkan pengangkutan tanah bekas galian / pembersihan.
- 78 -
3). Kontraktor harus menyediakan dan menyambung kabel-kabel listrik
dari peralatan-peralatan ke panel yang di sediakan oleh Kontraktor
listrik sesuai dengan gambar dokumen tender.
Untuk itu Kontraktor wajib memeriksa terlebih dahulu panel tersebut
apakan sudah sesuai dengan peralatan yang akan di sambungkan.
Segala akibat yang timbul akibat penyambungan ini menjadi
tanggung-jawab Kontraktor.
5). Semua fasilitas yang di perlukan pada saat proyek berjalan, yaitu
air, listrik, saniter darurat harus di sediakan oleh Kontraktor, dengan
terlebih dahulu membuat gambar untuk mendapatkan persetujuan
Konsultan Manajemen Konstruksi.
6). Untuk pipa yang menembus dinding, lantai, langit-langit dan lain-
lain, harus di beri lapisan isolasi peredam getaran dan pipa selubung
(sleeve) untuk memudahkan perbaikan dan pemeliharaan dari segi
teknis.
Untuk itu Kontraktor di haruskan menyerahkan gambar kerja
Konsultan Manajemen Konstruksi untuk di minta persetujuannya.
Segala akibat pekerjaan tersebut harus sudah di perhitungkan dalam
penawaran oleh Kontraktor.
r. Bahan
1). Kontraktor harus menyerahkan pada waktu tender, brosur teknis asli
peralatan utama Elektrikal juga brosur asli, kabel, pipa konduit,
detektor, sensor dan lainnya beserta data-data teknis dan mengisi
daftar skedul dari peralatan tersebut. Pada bosur-brosur peralatan /
bahan yang ditawarkan harus diberi tanda dengan warna yang jelas.
4). Semua bahan yang digunakan dalam instalasi ini harus baru, dalam
keadaan baik, tidak bercacat, sesuai dengan spesifikasi dan gambar.
Kontraktor harus menjaga kebersihan serta melindungi semua
bahan-bahan yang digunakan dalam instalasi ini sebelum dipasang.
LINGKUP PEKERJAAN
- 80 -
b. Penyetelan seluruh sistim agar lengkap dan dapat bekerja dengan baik
sesuai dengan persyaratan dokumen pelelangan dan gambar-gambar
yang ada.
d. Segala sesuatu mengenai lingkup pekerjaan ini yang masih kurang jelas,
kontraktor dapat menanyakan lebih lanjut kepada Konsultan Manajemen
Konstruksi, Konsultan atau pihak lain yang ditunjuk untuk ini.
Pasal 19
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
UMUM
Daya dari gardu PLN tersebut disalurkan sampai dengan panel ukur (kwh
meter). Selanjutnya didistribusikan ke panel-panel utama (LVMDP), sub-
distribusi dan panel daya / penerangan gedung secara radial.
Sistim distribusi tegangan rendah yang digunakan adalah distribusi tiga fase
- empat kawat 220/380 V mengikuti sistim PP (Pentanahan Pengaman).
- 81 -
LINGKUP PEKERJAAN
Jenis Genset
- Pengadaan dan pemasangan seluruh Mesin Genset menggunakan
Produk merk : JOHN DEERE, PERKINS, CUMMINS open type 250 KVA
salah satu contoh produk seperti di bawah ini.
- 82 -
- Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi penerangan dan stop
kontak. Termasuk pekerjaan ini adalah pengadaan dan pemasangan
armatur penerangan, balk penerangan normal maupun darurat.
- Pengadaan dan pemasangan instalasi cable tray Iengkap dengan
material bantu yang dibutuhkan
- Pengadaan dan pemasangan instalasi underfloor duct lengkap dengan
material bantu yang dibutuhkan.
GAMBAR-GAMBAR
KETENTUAN-KETENTUAN INSTALASI
2). Ukuran
Setiap kotak outlet harus diberi bukaan untuk kondulit hanya di
tempat yang diperlukan.
- 83 -
Setiap kotak harus cukup besar unutk menampung jumlah dan
ukuran condulit, sesuai dengan persyarata, tetapi kurang dad ukuran
yang ditunjuk atau dipersyaratkan.
5). Untuk stop kontak PLN dan UPS warna dibedakan, dimana stop
kontak PLN warna biasa dan stop kontak UPS warna orange.
- 84 -
c. Kabel-Kabel
Kabel pada instalasi daya dan penerangan bertegangan rendah meliputi
kabel tegangan rendah, kabel kontrol, accessories, peralatan-peralatan
dan barang-barang lain yang diperlukan untuk melengkapi dan
menyempurnakan pemasangan serta operasi dari semua sistem dan
peralatan.
1). Syarat Kabel Instalasi Tegangan Rendah (sampai 600 V)
Kabel tegangan rendah yang digunakan harus memenuhi persyaratan
PUIL, IEC, VDE, SPLN dan LMK untuk pengganguan sebagai kabel
instalasi dan peralatan (mesin), kecuali untuk peralatan khusus
seperti disyaratkan atau dianjurkan oleh pebrik pembuatnya.
Ukuran kabel daya / instalasi terkecil yang diizinkan adalah 2,5 mm2
kecuali untuk pemakaian kontrol pada sistem remote control yang
kurang dari 30 meter panjangnya bisa menggunakan kabel dengan
ukuran 1,5
mm2.
Kecuali disyaratkan lain, kabel tanah harus jenis NYFGbY dan kabel
instalasi di dalam bangunan dari jenis NYY, NYM dan NYMHY (untuk
kebel kontrol).
Semua kabel instalasi di dalam bangunan harus berada didalam
konduit atau dipasang di atas cable tray / cable rack dan diklem /
diikat dengan pengikat kabel (cable tie) sesuai dengan kebutuhannya.
- 85 -
Penyambungan kabel di dalam tanah harus dilakukan oleh tenaga
yang benar-benar ahli dengan cara dan metode penyambungan
mengikuti anjuran.
- 86 -
sebagainya. Kabel merek SUPREME, Kabelindo, Kabel Metal dan
Tranka.
- 87 -
Ukuran konduit fleksible ini harus sesuai dengan ukuran pipa
konduit dan disambung dengan cara sedemikian rupa,
sehingga benar-benar kedap air. Demikian juga
penyambungan pipe fleksibel terhadap box terminal motor.
Dalam hal ini Kontraktor diwajibkan untuk menyerahkan
contoh konduit fleksibel serta cara penyambungannya terlebih
dahulu kepada Konsultan Manajemen Konstruksi untuk
disetujui.
- Pemasangan di Permukaan
Kabel instalasi penerangan dan stop kontak yang dipasang
didalam dinding harus diletakkan didalam konduit PVC hign impact
heavy gauge dengan ukuran minimum 3/a". Penarikan kabel
menuju titik saklar atau stop kontak harus dilakukan setelah pipa
selesai ditanam.
- 88 -
d. Kabinet Panel Daya
Semua kabinet harus dibuat dari plat baja dengan Ketebalan rninimum
1,7 mm untuk panel yang dipasang menempel di dinding dan minimum 2
mm untuk jenis floor standing, kecuali yang sering kena basah / hujan,
harus dibuat dari jenis besi tuang yang tahan kelembaban atau
konstruksi khusus. Kabinet untuk panel daya / kontrol harus mempunyai
ukuran yang proporsional seperti dipersyaratkan untuk panel daya yang
besarnya menurut kebutuhan, sehingga untuk frame / rangka panel
harus ditanahkan.
2). Kunci
Setiap kabinet harus dilengkapi dengan kunci "flat lock" jenis kunci
untuk setiap kabinet hares dari tipe "common key", sehingga kunci
untuk setiap kabinetnya adalah sama. Pada masing-masing kabinet
harus disediakan dua anak kunci.
4). Label
Semua kabinet panel daya, panel kontrol, switch, fuse unit, isolator
switch group, pemutus daya (CB) dan peralatan-peralatan lainnya
harus diberi label sesuai dengan fungsinya untuk
mengindahkan/mengidentifikasikan penggunaan alat tersebut.
Label ini terbuat dari bahan logam anti karat dengan huruf-huruf
hitam.
- 89 -
1). Ukuran
Semua Race Way harus mempunyai ukuran yang cukup untuk bisa
melayani dengan baik jumlah dan jenis kabel sesuai dengan VDE,
PULL dan lain-lain.
ø minimum konduit adalah 3/4" menurut ukuran pasaran dengan
faktor pengisian kabel maksimurn 40 %.
2). Bahan
Konduit PVC untuk instalasi daya dan penerangan harus dari bahan
PVC high impact heavy gauge yang memenuhi standar BS4607 dan
BS6099. Konduit metal untuk instalasi daya pompa yang digunakan
harus dan jenis heavy gauge galvanized walded steel yang memenuhi
persyaratan BS 4568 : part I & II class 4.
3). Pamasangan
- Race Way yang ditanam di Dinding.
Penanaman konduit di dalam dinding yang sudah jadi dilakukan
dengan jalan membobok beton dengan pahat. Kedalaman dan
lebar pembobokan harus dilakukan secukupnya, sesuai dengan
ukuran dan jumlah konduit yang akan dipasang. Kontraktor
diwajibkan untuk mengembalikan kondisi dinding dengan kondisi
semula.
- Cable Trench.
Kedalaman parit kabel (cable tranch) untuk penanaman di bawah
tanah mionimal 80 cm dari permukaan. Bila bersilangan dengan
saluran lain, misalnya saluran air, cable trench dapat dan harus
ditanam setelah pengerasan tanah.
- 91 -
Sambungan untuk race way / pipa logam elektrikal harus dari
jenis yang tahan hujan atau fitting dengan konsentrasi tinggi
dengan sistem penguncian interlock compressed.
- Pentanahan
Setiap peralatan yang beroperasi dengan tegangan lebih besar
dari tegangan ekstra rendah (50 VAC) harus ditanahkan secara
efektif)
f. Cable Tray
1). Bahan
Cable tray yang digunakan harus dari jenis berlubang (perforated)
dari bahan besi lunak dengan sisi-sisi di tekuk ke dalam dengan
ketebalan pelat tidak kurang dari 2,0 mm. Keseluruhan permukaan
cable tray harus digalvanisir.
Cable tray setara Tri Abadi.
- 92 -
barang-barang lain yang diperlukan untuk pemasangan dan operasi
yang sempurna dari segenap sistem dan peralatan-peralatannya.
Kontraktor harus dapat membuktikan bahwa telah memiliki
pengalaman yang luas di bidang manufacturing dan perencanaan
panel-panel tersebut telah beroperasi dengan baik selama paling
sedikit 3 tahun.
Penawaran harus rneliputi reference list sebagai suatu-bukti.
2). Panel-panel
Panel harus seperti ditunjukkan di dalam gambar rencana, kocuali
ditentukan lain.
Seluruh asembly termasuk housing, bus-bar, alat-alat pelindung harus
direncanakan, dibuat, dicoba dan bila perlu diperbaiki sesuai dengan
persyaratan minimum dengan penyesuaian dan / atau penambahan
seperti disyaratkan di bawah ini :
- Umum
Setiap panel daya utama harus dari jenis inbouw, dead-front,
terbuat dari plat baja (metal cled).
- 93 -
- Pull Box
Bila ditunjuk dalam gambar atau bila diperlukan oleh kondisi
pemasangan, harus dipasang sebuah pull box pada ketinggian
yang cukup dari jenis konstruksi yang sama dengan switch board
pada bagian atas dari switch board.
Bagian sisi atas dan camping clan pull box harus dari bagian-
bagian yang bisa dibuka lepas. Dasar dari pull box harus terdiri
atas papan asbestos atau bahan tanah api yang sempurna. Kabel
manuju individual breaker harus tegak lurus melalui lubang-
Iubang yang terpisah-pisah pada dasar pull box ini.
- Konstruksi
Panel-panel harus seperti yang disyaratkan di sini dan seperti di
tunjuk dalam gambar untuk melaksanakan fungsi yang diperlukan.
Lokasi yang tepat dan jenis pertengkapan yang diperlihatkan
boleh berbeda menurut keperluan penyesuaian material pabrik,
sejauh bahwa fungsi dan operasi yang dimaksud dapat dicapai.
- Ventilasi
Lubang-lubang ventilasi harus dibuat secara rapi dengan punch
machine. Untuk menjaga benda-henda asing rnasuk melalui
lubang tersebut. Pada bagian dalam harus diberi lapisan yang juga
dilubangi (di-punch).
- 94 -
- Papan Nama
Setiap pemutus daya (circuit breaker) harus dilengkapi dengan
papan nama yang dipasang pada pintu panel dekat dengan
pemutus daya dan dapat dilihat dengan mudah. Cara-cara
pemberian nama harus menunjukkan dengan jelas rangkaian dari
pemutus daya atau alat-alat yang tersambung padanya.
Keterangan mengenai hal ini harus diajukan dalam gambar kerja.
Mimic diagram berwarna biru harus dipasang pada pintu, lengkap
dengan komponen-komponen dan tanda-tanda untuk komponen
tersebut.
Bus-Bar harus terbuat dari bahan tembaga jenis "hard drawn high
conductivity" yang memenuhi standar B.S. 1433, dilapisi perak
pada bagian luarnya secara menyeluruh dengan ukuran sesuai
dengan kemampuan 150 % dari arus beban terpasang. Ukuran
Bus-Bar harus disesualkan dengan peraturan PUIL 2000. Sernua
Bus-Bar harus dipegang dengan kokoh oleh bahan isolator yang
terbuat dari bahan yang tidak menyerap air (non-hygroscopic)
misalnya perselain atau moulded isulator, sedemikian rupa
sehingga mampu menahan gaya mekanis yang terjadi akibat
hubung singkat. Rel daya dicat dengan warna yang sesuai dengan
penandaan fasa menurut PUIL 2000.
- Alat-alat Ukur
Setiap panel harus dilenqkapi dengan alat-alat ukur dan trafo ukur
seperti yang ditunjukkan di dalam gambar rencana.
Bila digunakan amper meter selector switch (saklar pinch), pada
saat pemindahan pengukuran arus, saklar untuk ampere meter
harus dalam keadaan terhubung singkat.
Meter-meter harus dari type besi putar (moving iron) khusus
untuk dipasang secara tegak lurus di pintu panel. Kelas alat ukur
yang paling tinggi 1,5 dengan penunjukan melingkar (minimum
90°), skala linier, dipasang secara flush dalam kotak tahan
getaran, dengan ukuran 96 mm x 96 mm.
Posisi dari saklar putar untuk volt meter dan amperemeter harus
ditandai dengan jelas.
Amperemeter (A-m)
Semua amperemeter harus mempunyai kemampuan beban
lebih sebesar 120 % dari batas atas penunjukkannya selama 2
jam dan dilengkapi dengan penunjuk berwarna merah (index
pointer) untuk menandai besarnya arus beban-penuh. Ampere
meter harus dipasangkan untuk beban motor sebesar 5,5 kW
atau lebih pada salah satu fasenya.
Amperemeter harus mampu menahan pergerakan yang timbull
akibat arus start motor dan mempunyai skala overload yang
rapat (compressed) untuk keperluan pembacaan arus start
tersebut.
Voltmeter (V-m)
Voltmeter harus mempunyai ketepatan kelas 1,5 dan
mempunyai skala penunjukan yang lebar. Voltmeter dipasang
di sisi daya masuk melalui sikring pengaman jenis HRC dengan
arus nominal 3 A.
- 96 -
Pada voltmeter harus terdapat mekanisme pengatur
penunjukkan nol (zero adjustment) berupa sekrup pemutar di
bagian depan.
Trafo Arus
Trafo arus harus dari tipe kering untuk pemakaian di dalam
ruangan (indoor type), jenis jendela dengan perbandingan
kumparan yang sesuai dengan standar-standar VDE untuk
keperluan pengukuran. Pemasangan harus dilakukan secara
kuat agar mampu menahan gaya-gaya mekanis yang timbul
pada waktu terjadinya hubungan singkat 3 fasa simetris.
Trafo arus untuk amperemeter juga boleh digunakan
bersamaan dengan kWh meter dengan syarat tidak
menguranqi ketelitiannya.
Bila ternyata ketelitian terganggu, harus digunakan trafo arus
khusus (terpisah).
Kabel-kabel Kontrol
Kabel kontrol (control wiring) dari panel-panel harus sudah
dipasang di pabrik / bengkel secara lengkap dan dibundel serta
dilindungi terhadap kerusakan mekanis.
Merk Pabrik
Semua peralatan pengamanan harus diusahakan buatan satu
pabrik. Peralatan-peralatan sejenis harus dapat saling
dipindahkan atau dipertukarkan tempatnya pada rangka panel.
- 97 -
MCCB harus dapat dioperasikan secara "reverse feed" baik
pada posisi horizontal maupun vertikal tanpa mengurangi
performance.
- 98 -
dirancang untuk menutup dan membuka kontak-kontak
utamanya secara menyapu (wiping action).
Arus nominal dari draw out MCCB dan MCB harus sesuai
dengan gambar, dengan kapasitas pemutusan (breaking
capacity) disesuaikan dengan letak pemutus daya tersebut.
h. Peralatan Penerangan
1). Umum
Peralatan penerangan meliputi armatur, lampu-lampu, accessories,
peralatan serta alat-alat lain yang diperlukan untuk operasi yang
lengkap dan sempurna dari semua peralatan penerangan. Fixture
harus seperti yang disyaratkan dan ditunjuk pada gambar-gambar.
- 99 -
dilengkapi dengan kapasitor untuk perbaikan faktor kerja sehingga
mencapai minimum 0,96. Balast harus dari tipe low losses.
Perlengkapan lain seperti starter, ballast, pemegang lampu harus
memenuhi standar PLN / SII / LMK.
- Lampu Baret
Lampu baret yang digunakan harus berbentuk persegi, terbuat
dari kaca susu dengan lampu pijar (incandescent) atau lampu TL
circle 20 W sesuai dengan kebutuhan.
- Lampu Taman
Bentuk lampu taman sesuai dengan gambar rencana Iengkap
dengan tiang diperlukan. Di bagian bawah tiang dipasang box
berisi fuse 4 A dan terminal penyambung kabel.
Jenis kabel di dalam pipa menuju lampu taman adalah NYfgbY
4x2,5 mm2 dan 3 x 2,5 mm2 dengan salah satu inti kabel
dipasang ke badan metal lampu untuk pentanahan.
- Lampu Darurat
Untuk armatur darurat digunakan emergency kit dengan kapasitas
penyalaan batere minimum 2 jam. Jenis batere yang digunakan
harus NiCd, yang diletakkan di dalarn armatur bersama dengan
emergency kit board.
Untuk jenis armatur dengan lampu TL ganda emergency kit hanya
diberikan untuk 1 buah lampu saja.
Mode operasi lampu darurat adalah maintained.
Tegangan kerja armatur adalah 220 V, 50 Hz.
- 100 -
- Pemasangan
Semua armatur penerangan dan perlengkapannya harus dipasang
oleh tukang yang berpengalaman dan ahli, dengan cara-cara yang
disetujui Konsultan Manajemen Konstruksi.
Harus disediakan pengikat, penyangga, penggantung dan bahan-
bahan yang perlu agar di peroleh hasil pemasangan yang baik.
Barisan armatur yang menerus harus dipasang sedemikian rupa,
sehingga betul-betul lurus.
Armature yang dipasang merata terhadap permukaan (surface
mounted) tidak boleh mempunyai sela-sela di antara bagian-
bagian fixture dan permukaan-perrnukaan di sebelahnya. Setiap
badan (rumah) lampu harud ditanahkan (grounded). Pada waktu
diselesaikannya pemasangan armature penerangan, peralatan
tersebut harus slap untuk bekerja dengan balk dan berada dalarn
kondisi sempurna serta bebas dari semua cacat / kekurangan.
Pada waktu pemeriksaan akhir, semua armatur dan
perlengkapannya harus menyala secara lengkap.semua komponen
lampu menggunakan merk philips.
- 101 -
Pasal 20
PEKERJAAN PENANGKAL PETIR
UMUM
LINGKUP PEKERJAAN
Secara umum pekerjaan yang harus dilaksanakan pada proyek ini adalah :
Pengadaan dan pengangkutan ke lokasi proyek, pemasangan bahan,
material, peralatan dan perlengkapan sistem penangkal petir sesuai dengan
peraturan / standar yang berlaku seperti yang ditunjuk pada syarat-syarat
umum untuk menunjang beberapa sistem / peralatan, walaupun tidak
tercantum pada Syarat-syarat Teknis Khusus atau gambar dokumen.
Air Terminal.
a. Air terminal harus dari jenis non-radioactive, self powered dan tidak
mempunyai bagian-bagian yang bergerak.
b. Air terminal harus dari jenis yang mempunyai respons dinamis
terhadap terjadinya down leader dari petir dengan membangkitkan
elektron-elektron bebas dan menyebabkan foto ionisasi antara bagian
yang ditanahkan dan bagian yang terisolasi.
- 102 -
c. Radius perlindungan paling tidak 120 m. dalam bentuk collectime
volume. Arus petir minimum yang bisa mengaktifkan air terminal
adalah 1.500 A pada impuls 8/20 us dan harus mampu menyalurkan
seluruh level arus petir yang mungkin terjadi.
d. Air terminal harus tidak menimbulkan gangguan gelombang dalam
frekuensi radio (high frequency RFI), kecuali pada saat terjadinya
sambaran batik (main return strike).
e. Bentuk air terminal harus sedemikian rupa, sehingga mampu
mengurangi kemungkinan terjadinya pelepasan ion korona pada ujung
runcingnya saat terjadi kondisi statis dari guruh.
f. Air terminal harus tidak mengalami korosi pada atmosfir normal.
Seluruh keseluruhan air terminal harus terisolasi dari bangunan yang
dilindunginya pada seluruh kondisi operasi.
Down Conductor.
- 103 -
Lightning Stroke Counter.
Pasal 21
PEKERJAAN TATA UDARA VRV
TEKNIS DAN JENIS AC
UMUM
LINGKUP PEKERJAAN
- 104 -
c. Melaksanakan pemeliharaan sistem sekurang-kurangnya selama 2 bulan
termasuk penyediaan suku cadangnya.
SYARAT-SYARAT TEKNIS
Peralatan-peralatan sistem tata suara harus baru, tidak cacat, belum pernah
dipakai, telah diuji, dan telah mendapat persetujuan dari Konsultan
Pengawas Lapangan. Peralatan tata-udara ini harus dapat menerima supply
tegangan 220 volt ± 10% pada 50 Hz.
PELAKSANAAN PEKERJAAN.
Umum.
Pemasangan.
a. Semua perangkat utama yang yang saling berhubungan satu sama lain
harus ditempatkan pada ruang khusus seperti ditunjukkan dalam Gambar
Kerja.
- 105 -
b. Pengeras suara langit-langit, corong pengeras harus dipasang menyebar
pada seluruh bangunan seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
Pengkabelan.
Kabel harus dipasang dalam konduit atau rak kabel sesuai ketentuan dalam
Spesifi-kasi Teknis.
Pengkabelan untuk mikrofon, pembumian, pengeras suara dan kabel daya
harus dipi-sahkan satu sama lain dengan isolasi dan pelindung metal.
Pelindung harus diterminasi hanya pada salah satu ujungnya.
Pembumian.
Uji Penerimaan.
- 106 -
Kontraktor wajib menyerahkan kepada Pemilik Proyek, 3
(tiga) bulan sebelum serah terima, sebanyak 4 (empat) set
manual pengoperasian dan pemeliharaan semua peralatan.
PASAL 22
PEKERJAAN PLAMBING/SANITASI
1.0. UMUM
- 107 -
Pengujian terhadap kebocoran pipa-pipa dengan tekanan hidrolis
secara parsial dan untuk seluruh sistem pemipaan serta
mengadakan pengamatan sampai sistem bekerja dengan baik dan
aman.
3.1. Pengecatan.
- 108 -
3.2.2. Kontraktor harus menyediakan dan memasang tipe fitting
untuk penempatan alat ukur yang tidak dipasang tetap pada
tempat-tempat yang penting.
3.2.3. Semua alat ukur yang dipasang harus dalam batas ukur yang
baik dan ketelitian tinggi serta simetris.
4.1. Pipa
Pipa dengan dia 1" s/d 3", baik pipa utama maupun pipa cabang,
termasuk yang menuju fixtures menggunakan pipa PVC AW sek
WAVIN.
4.2. Fitting.
Fitting-fitting harus terbuat dari material yang sama dengan bahan
pipa.
4.3. Valves.
Valve pada fixture dari brass metal atau bahan yang tidak berkarat,
khusus dibuat untuk fixture tersebut, harus mengkilat tanpa cacat.
Semua valve dari merek ONDA atau yang setara. Setiap penawaran
harus dilengkapi dengan brosur / katalog dari pabrik pembuat.
Kelas valve yang digunakan adalah pn 150 (150 psi).
- 109 -
4.5. Pemasangan Pipa.
4.5.1.Pipa Tegak
Pipa tegak yang menuju fixture harus ditanam di dalam
tembok / lantai. Kontraktor harus membuat alur-alur dan
lubang-lubang yang diperlukan pada tembok sesuai pada
kebutuhan pipa. Setelah pipa dipasang, diklem dan diuji
harus ditutup kembali sehingga tidak keliharan dari luar.
Cara penutupan kembali harus seperti semula dan finish yang
rapi sehingga tidak terlihat bekas-bekas dari bobokan.
4.5.2.Pipa Mendatar.
Untuk pipa yang berada di atas atap dan di bawah lantai,
pipa harus dipasang dengan penyangga (support) atau
penggantung (hangger). Jarak antara pipa dengan dinding
penggantungan bisa disesuaikan dengan keadaan lapangan.
4.5.3.Penyambung Pipa.
a. Sambungan Ulir.
Penyambung an ulir antara pipa derigan fitting dilakukan
untuk pipa dengan diameter sampai 40 mm (11/2").
Kedalaman ulir pada pipa harus dibuat sedemikian rupa,
sehingga fitting dapat masuk pada pipa dengan diputar
tangan sebanyak 3 uiir. Semua sambungan ulir harus
nenggunakan perapatan henep dan zinkwite dengan
campuran minyak.
Semua pemotongan pipa menggunakan pipe cutter
dengan pisau roda. Tiap ujung pipa bagian dalam harus
dibersihkan dari bekas pemotongan dengan reamer.
Semua pipa harus bersih dari bekas bahan perapat
sambungan.
b. Sambungan Lem.
Penyambungan antara pipa dengan fitting PVC
menggunakan lem yang sesuai dengan jenis pipa dan
menurut rekomendasi pabrik.
Pipa harus masuk sepenuhnya pada fitting, dan hal ini
dapat dilakukan dengan alat press khusus.
Pemotongan pipa harus tegak lurus terhadap pipa.
c. Sambungan Las.
Sambungan las hanya diijinkan untuk pipa selain pipa air
minum. Sambungan las ini berlaku antara pipa baja dan
fitting las, dengan kawat las / elektrode yang sesuai.
Tukang las harus mempunyai sertifikat dan hanya boleh
bekerja sesudah mendapatkan ijin tertulis dari Konsultan
Manajemen Konstruksi.
- 110 -
d. Sleeves.
Sleeves untuk pipa-pipa harus dipasang dengan baik
setiap kali pipa tersebut menembus beton.
Sleeves harus mempunyai ukuran yang cukup untuk
memberikan ruang longgar di luar pipa maupun isolasi.
Sleeves untuk dinding dibuat dari pipa besi tuang atau
baja.
Untuk yang diinginkan kedap air harus di lengkapi dengan
sayap / flens / water stop.
Untuk pipa-pipa harus menembus kontruksi bangunan
yang mempunyai lapisan kedap air (water proofing) harus
dari jenis flushing sleeves. Rongga antara pipa dan sleeve
harus dibuat kedap air dengan rubber seal atau caulk.
4.5.7.Pekerjaan Lain-Lain
5.1. Material
5.1.3. Accessories.
a. Fitting dari pipa PCV harus dari hahan yang sarna (PVC)
yang dibuat dengan cara injection moulding.
b. Floor drain dan clean out dari bahan stainless-steel.
c. Saringan air hujan / roof drain terbuat dari besi tulang
atau fiber class.
d. yang mempunyai benfuk badan cembung yang berflungsi
sebagai sediment bowl.
a. Pipa Mendatar.
Pipa dipasang dengan kemiringan (slope) 1-2 %.
Perletakan pipa harus diusahakan berada pada tempat
yang tersembunyi baik di dinding / tembok maupun pada
ruang yang berada di bawah lantai.
Setiap pencabangan atau penyambungan yang merubah
arah harus menggunakan fitting dengan sudut 45°
(misalnya Y branch dan sebagainya) jenis long radius.
- 112 -
b. Pipa di Dalam Tanah.
Pipa dipasang dan ditanam di bawah permukaan tanah /
jalan dengan tebal / tinggi timbunan minimal 80 cm
diukur dari atas pipa sampai permukaan tanah / lantai.
c. Penanaman Pipa.
Dasar dari lubang parit harus diratakan dan dipadatkan.
Pada tiap-tiap sambungan pipa harus dibuat galian yang
dalamnya 50 mm. Untuk mendapatkan sambungan pipa
pada bagian yang membelok ke atas (vertikal) harus
diberi landasan dari beton. Caranya seperti pada gambar
perencanaan.
Dalamnya perletakan pipa disesuaikan dengan
memiringan 1-2% dari titik mula di dalam gedung sampai
ke saluran drainage.
5.2.3.Penyambungan Pipa
Floor drain dan clean out harus dipasang sesuai dengan gambar
perencanaan. Penyambungan dengan pipa harus dilakukan secara
ulir (screw) dan membentuk sudut 450 dengan pipa utamanya.
5.4. Pengujian
Pasal 23
PEKERJAAN MATV SYSTEM
LINGKUP PEKERJAAN.
Yang tercakup dalam pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-
bahan, peralatan,
dan pengujian pengoperasian semua sistem televisi seperti ditunjukkan dalam
Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.
STANDAR/RUJUKAN.
PROSEDUR UMUM.
a. Semua bahan dan peralatan yang didatangkan harus dalam keadaan baik,
baru, bebas dari segala cacat, dan dilengkapi dengan label, data teknis
dan data lain yang diperlukan.
b. Semua bahan dan peralatan harus disimpan dalam kemasannya pada
tempat yang aman dan terlindung dari kerusakan.
Ketidaksesuaian.
BAHAN-BAHAN.
Umum.
- 117 -
c. Semua peralatan yang terpilih untuk digunakan harus sesuai untuk daerah
tropis dengan temperatur dan keadaan sekitarnya yang dapat mencapai
40°C dengan tingkat kelembaban mencapai 100%.
Kabel
Kabel harus dari koaksial 7c tipe RG-11, buatan Hansen atau yang setara
yang disetujui
Soket MATV.
Semua soket MATV harus sesuai untuk kabel koaksial tipe 75ohm dan
dilengkapi dengan tutup muka yang dapat dilepas.
Tutup muka soket dalam warna putih, harus dari Panasonic ,Clipsal.
Konduit.
Konduit untuk kabel-kabel yang menuju stop kontak, saklar, titik lampu dan
peralatan harus terbuat dari pipa baja lapis seng yang memenuhi standar
seperti Ega, Clipsal atau yang setara, sesuai ketentuan dalam Spesifikasi
Teknis dengan diameter sesuai petunjuk Gambar Kerja.
PELAKSANAAN PEKERJAAN.
Umum.
Pasal 24
PEKERJAAN INTERIOR
4. PERSYARATAN BAHAN
5. LANTAI DASAR
6. Pek. Interior Kamar ( 16 Kamar)
7. Pek. Dinding finish Wall paper
8. Pek. Finish HPL
9. Pek. Furniture
10. - Dipan (ranjang tempat tidur) ukuran 120 x 205 cm tinggi 32 cm
11. - Lemari pakaian 2 Pintu uk. 115 x 270 cm t= 60 cm + aksesories
12. - Nakas 2 Laci uk. 65 x 55 cm t= 55 cm + aksesories
- 118 -
13. - Back drop tv multiplek 12 mm + HPL
14. - Dinding tempat tidur Multi 9 mm + HPL + Rangka hollow
15. - Rak kulkas ukuran 100 x 70 cm tebal 49 cm
16. - Rak sepatu ukuran 100 x 70 cm tebal 30 cm
17.
18. LANTAI ATAS
19. Pek. Interior Kamar ( 14 Kamar)
20. Pek. Dinding finish Wall paper
21. Pek. Finish HPL
22. Pek. Furniture
23. - Dipan (ranjang tempat tidur) ukuran 120 x 205 cm tinggi 32 cm
24. - Lemari pakaian 2 Pintu uk. 115 x 270 cm t= 60 cm + aksesories
25. - Nakas 2 Laci uk. 65 x 55 cm t= 55 cm + aksesories
26. - Back drop tv
27. - Dinding tempat tidur Multi 9 mm + HPL + Rangka hollow
28. - Rak kulkas ukuran 100 x 70 cm tebal 49 cm
29. - Rak sepatu ukuran 100 x 70 cm tebal 30 cm
30. Pek. Interior Ruang GYM
31. Pek. Pasangan Kaca Cermin 6 mm fin. Bevel uk. 800 x 400 cm
32. Pek. Penutup Lantai Underlen dibawah Karpet ( GYM Floor )
33. Pek. Penutup Lantai Karpet ( GYM Floor )
34. Pek. Dinding finish Wall paper
34.1. Ukuran adalah ukuran jadi seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
34.2. Mutu dan kualitas bahan yang dipakai sesuai persyaratan seperti
diuraikan butir berikut ini.Semua bahan yang dipakai harus kuat, lurus,
tidak mudah bengkok , tanpa cacat Ukuran bahan adalah ukuran jadi
seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
- 119 -
Khusus pada permukaan bidang tampak/exposed tidak diperkenankan
pemasangan paku tetapi harus disekrup atau cara lain yang disetujui
Direksi/Konsultan Pengawas.
Pasal 25
PEKERJAAN PEMBERSIHAN, PEMBONGKARAN
DAN PENGAMANAN SETELAH PEMBANGUNAN
Pembersihan tapak konstruksi dan pada semua pekerjaan yang termasuk dalam
Lingkup Pekerjaan yang tercantum di Gambar Kerja dan terurai dalam RKS ini
dari semua barang atau bahan bangunan lainnya yang dinyatakan tidak
digunakan lagi setelah pekerjaan yang menjadi tanggung jawab Kontraktor
bersangkutan selesai.
Semua bekas bongkaran bangunan existing dan sebagainya harus dikeluarkan
dari tapak konstruksi.
Selama pembangunan berlangsung, Kontraktor harus menjaga keamanan
bahan/material, barang maupun bangunan yang dilaksanakannya sampai tahap
serah terima.
- 120 -
- 121 -
- 122 -