Anda di halaman 1dari 23

PROGRAM KERJA LABORATORIUM FISIKA

SMK BANI MUSLIM PATI

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapakan puji syukur kehadirat Allah swt karena berkat


rahmat dan izin Allah jualah penyusun dapat menyelesaikan sebuah Program
Kerja tahunan yang dapat digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan
KBM di Laboratorium Fisika SMK BANI MUSLIM PATI.
Adapun Rencana Kerja Laboratorium tahun ini akan lebih diarahkan pada
peningkatan tata kelola dan penambahan terhadap alat/bahan di laboratorium guna
memberikan pelayanan terhadap siswa pengguna Laoratorium lainnya.
Hal ini akan memberikan sebuah motivasi siswa untuk belajar dalam pembuktian
teori melalui percobaan / domonstrasi untuk menjadi kenyataan.
Selanjutnya untuk lebih berkembangnya peran Laboratorium tak terlepas
dari kerjasama dari berbagai pihak seperti peran kepala sekolah, wakil
sarana/prasana dan guru-guru bidang studi yang terkait serta seluruh komunitas
sekolah.
Demikianlah yang dapat penyusun paparkan dan oleh karena itu dalam
kesempatan ini penyusun menyampaikan rasa terimakasi kepada semuah pihak
yang telah ikut andil dalam menyusun program ini terutama kepada :
1. Kepala SMK BANI MUSLIM PATI
2. Wakil Urusan Kurikulum SMK BANI MUSLIM PATI
3. Wakil Urusan Sarana/Parasarana SMK BANI MUSLIM PATI
4. Bapak dan Ibu staf pengajar pada jurusan IPA Fisika SMK BANI
MUSLIM PATI
5. Teman –teman sejawat yang telah memberikan dorongan dan semangat
sehingga terlaksananya penyusunan Program Kerja ini, Amin
yarabbil’alamin.
Penyusun menyadari sepenuhnya di dalam penyusunan Program Kerja ini
masih banyak kekurangan dan kelemahan yang disebabkan oleh keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman yang penyusun miliki. Oleh sebab itu kritik dan
saran sangatlah penyusun harapkan, demi kesempurnaan penyusunan Program
Kerja Laboratorium ini.
Akhirnya harapan penyusun, semoga Program Kerja ini bermanfaat bagi
pendidikan sains khususnya bagi rekan-rekan guru Fisika.

Pati, Juli 2019


Kepala Laboratorium Fisika

Esty Rahayu, M.Pd


BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Smk Bani Muslim Pati adalah sebuah institusi pendidikan dalam
pencapaian tujuannya sangat didukung oleh berbagai komponen. Salah
satunya adalah Laboratorium Fisika. Lebih dari itu Laboratorium Fisika
adalah hal yang sangat mendasar dalam terlaksananya suatu proses pendidikan
untuk mencapai hasil pembelajaran yang lebih baik.
Laboratorium adalah tempat pembelajaran sains Fisika dengan cara
mencari pengetahun tentang alam secara sistematis melalui proses penemuan
(inquiri) yang menekankan pemberian pengalaman langsung dalam
penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah siswa,
yang bermuara pada pembelajaran Work-Based experimen (belajar sambil
bekerja ).
Keberadaan Laboratorium Fisika juga perlu didukung oleh berbagai
program yang baik agar dapat mencapai tujuan yang direncanakan dan
mengacu kepada Visi dan Misi SMK Bani Muslim Pati. Penyusunan program
yang baik dan terencana akan menciptakan suatu pengembangan dan
pemeliharaan Laboratorium Fisika kedepan. Hal ini akan mendukung tingkat
keberhasilan Program yang ingin dicapai sekaligus memberikan tingkat
ketercapaian Visi dan Misi SMK Bani Muslim Pati.

2. DASAR PEMIKIRAN
a. Pasal 12 ayat (1) dan Pasal 30 UU No 20 Tahun 23 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
b. Visi dan Misi serta Program Kerja Pemerintah KabupatenPati
c. Visi dan Misi serta Program Kerja SMK Bani Muslim Pati
d. Program Kerja Laboratorium Fisika SMK Bani Muslim Pati
3. Tujuan
a. Tujuan dari Program Kerja Pengelola Laboratorium ini adalah supaya guru
menggunakan laboratorium untuk sarana pembelajaran.
b. Sebagai bahan acuan bagi Pengelola Laboratorium Fisika untuk
menjalankan tugasnya.
BAB II

PENATAAN DAN PENGADMINISTRASIAN ALAT DAN

BAHAN LABORATORIUM FISIKA

1. Penataan Alat Laboratorium

Penataan (ordering) alat dimaksudkan adalah proses pengaturan alat di


laboratorium agar tertata dengan baik. Dalam menata alat tersebut berkaitan
erat dengan keteraturan dalam penyimpanan (storing) maupun kemudahan
dalam pemeliharaan (maintenance). Keteraturan penyimpanan dan
pemeliharaan alat itu, tentu memerlukan cara tertentu agar petugas
laboratorium (teknisi dan juru lab) dengan mudah dan cepat dalam
pengambilan alat untuk keperluan kerja laboratorium, juga ada kemudahan
dalam memelihara kualitas dan kuantitasnya. Dengan demikian penataan alat
laboratorium bertujuan agar alat-alat tersebut tersusun secara teratur, indah
dipandang (estetis), mudah dan aman dalam pengambilan dalam arti tidak
terhalangi atau mengganggu peralatan lain, terpelihara identitas dan presisi
alat, serta terkontrol jumlahnya dari kehilangan.
Untuk memahami tentang penataan peralatan laboratorium dengan baik
diharapkan anda terlebih dahulu mempelajari bagian Pengenalan dan
Penggunaan Alat laboratorium. Dalam bagian ini hanya diperkenalkan
beberapa contoh alat secara terbatas untuk kepentingan pembahasan tentang
penataannya.
Di laboratorium terdapat berbagai macam fasilitas umum laboratorium
maupun peralatan. Beberapa contoh penataan fasilitas umum laboratorium
sudah dikemukakan sebelumnya, pada bagian ini pembahasan akan
difokuskan pada penataan alat. Beberapa hal yang harus menjadi
pertimbangan di dalam penataan alat terutama cara penyimpanannya,
diantaranya adalah :
a. Fungsi alat, apakah sebagai alat ukur ataukah hanya sebagai penyimpan
alat fisika saja
b. Kualitas alat termasuk kecanggihan dan ketelitian
c. Keperangkatan
d. Nilai/ hargaalat
e. Kuantitasalattermasukkelangkaannya
f. Sifatalattermasukkepekaanterhadaplingkungan
g. Bahandasarpenyusunalat, dan
h. Bentukdanukuranalat
i. Bobot / beratalat
Pada praktisnya untuk melakukan penataan / penyimpanan alat tidak dapat
digunakan secara mutlak menurut fungsinya saja atau menurut kecanggihan
dan sifatnya saja. Cara terbaik disarankan mengkombinasikan di antara aspek-
aspek tersebut. Ketidakmutlakan dalam menerapkan aspek di atas dalam
menentukan penataan alat sangat nampak sekali dalam mata pelajaran sains
lainnya seperti fisika, kimia, dan biologi. Pada laboratorium fisika penataan
alat seringkali dikelompokkan atas dasar jenis percobaan seperti alat-alat
untuk percobaan listrik, magnet, optik, panas, cahaya dst. Pada laboratorium
kimia dikelompokkan secara khas pula. Demikian untuk alat-alat biologi
dikelompokkan secara khas pula seperti penataan untuk alat-alat genetika,
ekologi, fisiologi juga ada model, awetan, gambar dst.
Kembali pada sembilan aspek di atas, suatu alat ada yang memiliki satu
fungsi dan yang multi fungsi. Misalnya buret hanya dapat digunakan untuk
mengukur volume zat cair saja, sedangkan pH meter dapat digunakan untuk
mengukur pH dan juga mV, demikian juga multimeter (AVO-meter) dapat
digunakan untuk mengukur kuat arus listrik (mA, A), tegangan listrik (mV,
V), dan tahan listrik (ohm). Tentu kalau penyimpanan alat mengacu atas dasar
fungsi alat, maka akan diperoleh jumlah kelompok alat yang relatif banyak
sesuai konsep-konsep kimia yang harus dipelajari. Oleh karena itu
pengelompokkan berdasarkan fungsi alat cukup kita bagi menjadi alat yang
berfungsi sebagai alat ukur dan alat bukan alat ukur.Tentunya penyimpanan
alat ukur harus ditempatkan pada wadah/tempat khusus yang dapat menjaga
keamanan komponen alat yang memberi informasi kuantitas dan ketelitian
pengukuran.
Berkaitan dengan alat laboratorium Fisika sekolah, neraca analitik digital
dan Osilosokp(OCR) dapat dikategorikan sebagai alat ukur canggih dan teliti.
Oleh karena itu alat seperti ini harus menjadi pertimbangan pertama dalam
penyimpanan dan penataannya dibandingkan dengan peralatan lainnya.
Nilai atau harga alat lab harus diketahui oleh pengelola laboratorium,
setidaknya dapat menilai mana alat yang mahal dan mana alat yang lebih
murah. Alat yang mahal harus disimpan pada tempat yang lebih aman atau
pada ruangan / lemari yang terkunci. Sementara alat yang tidak begitu mahal
dapat disimpan pada rak atau tempat terbuka. Akan tetapi jika tempat atau
lemari jumlahnya mencukupi, maka semua alat laboratorium harus tertutup.
Alat lab yang sering terkena debu akan cepat rusak.
Hal ini yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan dan penataan alat
adalah kuantitasnya. Alat canggih tentu akan mahal harganya, sehingga
kuantitasnya rendah dan termasuk alat langka. Alat langka diperlukan
pengamanan yang lebih baik, misalnya disimpan dalam lemari atau ruangan
yang terkunci. Dalam penggunaannya, alat langka tidak boleh digunakan
oleh sembarang orang. Jika memungkinkan ada petugas yang dilatih dan
diberi tanggung jawab secara khusus untuk menanganinya. Demikian alat
yang jumlahnya cukup banyak biasanya alat tersebut frekuensi
penggunannya cukup tinggi dan melibatkan banyak pengguna. Oleh karena
itu penyimpanan alat ini harus ditempatkan pada lemari besar dan berada
pada lokasi yang tidak banyak rintangan yang mengganggu sirkulasi
peminjaman atau pengembalian dari pengguna. Cara lain, penyimpanan alat
yang jumlahnya banyak dilakukan dengan mendistribusikan pada lemari-
lemari pengguna yang dilengkapi kunci.
Sifat kepekaan alat juga sangat penting diketahui oleh petugas lab. Ada
alat yang peka terhadap kelembaban seperti Lensa atau cermin. Ada pula
alat yang peka terhadap getaran dan panas seperti neraca. Alat yang peka
terhadap kelembaban terutama di daerah dingin, sekalipun alat tersebut
disimpan dalam lemari secara tertutup, besar kemungkinan alat tersebut akan
ditumbuhi jamur. Lensa objektif dan okuler pada mikroskop cepat berjamur
di daerah lembab. Cara mencegah pengaruh kelembaban ini adalah dengan
memasang listrik pada lemari penyimpanan. Mikroskop harus selalu
disimpan di dalam petinya yang dilengkapi adsorben silika gel. Demikian
pula neraca O’house atau neraca sama lengan peka sekali terhadap adanya
getaran,. Keberadaan getaran akan menyulitkan dalam pengukuran, dan
akibatnya hasil pengukuran menjadi tidak akurat. Oleh karena itu neraca
o’house harus disimpan pada meja permanen. Begitu pula karena neraca
peka terhadap suhu terutama suhu tinggi, maka penimbangan jangan
dilakukan terhadap benda panas.
Dengan diketahuinya bahan dasar dari suatu alat kita dapat menentukan
atau mempertimbangkan cara penyimpanannya. Alat yang terbuat dari logam
tentunya harus dipisahkan dari alat yang terbuat dari gelas atau porselen. Jadi
alat seperti kaki tiga harus dikelompokkan dengan statif atau klem tiga jari
karena ketiganya memiliki bahan dasar yang sama yaitu logam.
Belumlah cukup hanya dengan memperhatikan bahan dasar dari alat,
namun penyimpanan alat yang memiliki bahan dasar yang sama harus ditata
kembali. Jika tempat penyimpanan kaki tiga dan klem tiga jari adalah
menggunakan lemari rak, maka tahapan rak untuk kaki tiga harus berbeda
dengan tahap rak klem tiga jari, akan tetapi kedua tahap rak harus
berdekatan.
Dengan memperhatikan bahan dasar alat pula, peralatan yang terbuat dari
logam umumnya memiliki bobot lebih tinggi dari peralatan yang terbuat dari
gelas atau plastik. Oleh karena itu dalam penyimpanan dan penataan alat
aspek bobot benda perlu juga diperhatikan. Janganlah menyimpan alat-alat
yang berat di tempat yang lebih tinggi, agar mudah diambil dan disimpan
kembali.
Dari uraian yang telah dikemukakan, yang menjadi kunci dalam
melakukan penyimpanan dan penataan alat lab dengan baik dan lancar,
manakala petugas/pengelola laboratorium mengenali dan memahami dengan
baik karakteristik dari masing-masing alat. Karakteristik dari suatu alat
dinamakan spesifikasi alat. Setiap alat laboratorium harus dibuatkan
spesifikasinya, yaitu informasi-informasi yang memberikan gambaran
tentang suatu alat, sehingga dari peciri tersebut secara spesifik alat itu
terbedakan dari alat lain. Alat sederhana tentunya memiliki spesifikasi lebih
sederhana dari alat rumit. Spesifikasi alat ini harus dimuat dalam kartu alat,
dimana setiap alat harus memiliki satu kartu. Jika di suatu lab telah dibuatkan
kartu-kartu spesifikasi alat, maka pada saat penyimpanan dan penataan
petugas laboratorium harus mencatat data alat pada kartu tersebut.
Literatur alat laboratorium dikenal dengan nama katalog. Di dalam katalog
itu terhimpun secara lengkap tentang informasi tentang spesifikasi alat
hingga harganya. Untuk memperoleh katalog biasanya dilakukan dengan
menyurati perusahaan (supplier) alat lab, biasanya pihak perusahaan akan
memberikan secara cuma-cuma. Miliki katalog alat terbaru karena pada
katalog tersebut industri alat akan memuat produk-produk terbarunya.

2. Pengadministrasian Fasilitas dan Aktifitas Laboratorium


Pengadministrasian laboratorium dimaksudkan adalah suatu proses
pencatatan atau inventarisasi fasilitas dan aktifitas laboratorium. Dengan
pengadministrasian yang tepat semua fasilitas dan aktifitas laboratorium dapat
terorganisir dengan sistematis. Sistem pengadministrasian yang baik
merupakan kunci dalam meningkatkan kelancaran berbagai aspek pengelolaan
laboratorium. Misalnya dalam merencanakan pengadaan alat dan bahan,
mengendalikan efisiensi penggunaan budget, memperlancar pelaksanaan
praktikum, penyusunan laporan yang objektif, maupun dalam mengawasi dan
melindungi kekayaan laboratorium. Mengingat laboratorium merupakan
investasi sektor pendidikan yang relatif mahal, sudah sewajarnya sistem
pengadministrasiannya harus dikelola dengan penuh tanggung jawab.
Laboratorium sains di persekolahan, tentu akan memiliki kelengkapan
yang berbeda apabila dibandingkan dengan laboratorium di industri ataupun
lembaga penelitian. Perbedaan tersebut sangat rasional karena ketiga lembaga
tersebut mempunyai misi yang berbeda. Namun apabila ditinjau dari sudut
pengadministrasian ketiganya memiliki komponen yang mirip yaitu
adanya :
a. Bangunan/Ruanganlaboratorium
b. Fasilitasumumlaboratorium
c. Peralatandanbahan
d. Ketenagaanlaboratorium
e. Kegiatanlaboratorium
Tugas pengadministrasian adalah merekam/menginventarisir komponen-
komponen laboratorium tersebut. Adapun alat/instrumen yang digunakan
untuk merekam komponen laboratorium tersebut dalam Buku ini dinamakan
format administrasi laboratorium. Format administrasi yang diperlukan
diantaranya terdiri dari :
 Format A : Data ruangan laboratorium
 Format B2 : Daftar barang/ Inventaris
 Format B3 : Daftar penerimaan / pengeluaran barang
 Format B4 : Daftar usulan/ permintaan barang
 Format C2 : Daftar alat
 Format C3 : Daftar penerimaan / pengeluaran alat
 Format C4 : Daftar usulan / permintaan alat
 Format C5 : Daftar usulan / permintaan alat dari mata praktikum
 Format C6 : Daftar usulan / permintaan alat dari tiap laboratorium
 Format D : Data ketenagaan
 Format E : Agenda kegiatan lab
Dalam pembahasan pengadministrasian selanjutnya akan digunakan istilah
barang untuk menyatakan alat/benda yang merupakan fasilitas umum
laboratorium dan akan digunakan istilah zat untuk menyatakan bahan .
Pengadministrasian laboratorium seringkali dilakukan secara manual dengan
menggunakan berbagai format yang dinyatakan di atas. Seandainya jumlah
barang dan alat yang ada di lab cukup banyak, maka pengerjaan
pengadministrasian harus dilakukan dengan menggunakan program aplikasi
komputer. Biasanya ada software khusus yang dapat digunakan untuk menangani
sistem pengadministrasian lab, jika tidak diharapkan anda sudah terampil
menggunakan aplikasi word processor under windows sepertiMicrosoft Excel,
Professional File, atau Data base(Dbase).

3. Pengadministrasian Ruangan Laboratorium

Ruangan-ruangan laboratorium yang hendaknya diadministrasikan di


antaranya adalah :
1. Ruangan praktikum
2. Ruangan persiapan
3. Ruangan alat / gudangalat
4. Ruangan staf (pengelola lab)
5. Ruangan bengkel mekanik
6. WC, dsb.
Setiap laboratorium harus memiliki denah yang menggambarkan keadaan
macam ruangan yang ada, jaringan listrik, jaringan air, dan jaringan gas.Ruangan-
ruangan tersebut di atas harus tercatat namanya, ukuran, dan kapitasnya dalam
Format A. Untuk keperluan pengembangan laboratorium, rambu-rambu tentang
beberapa ukuran ruangan adalah sebagai berikut :
1. Ruangan praktikum : + 2,5 m2/orang
2. Ruangan persiapan : + 20 % dari R.praktikum
3. Ruangan alat / gudang alat : + 20% dari R.praktikum
4. Ruangan staf (pengelola lab) : + 20% dari R.Praktikum
5. Ruangan bengkel mekanik : + 20 % dari R.praktikum
6. WC, dsb. : + 20% dari R.praktikum
4. Pengadministrasian fasilitas umum laboratorium

Fasilitas umum laboratorium dimaksudkan adalah barang-barang yang


merupakan perlengkapan laboratorium. Barang-barang yang termasuk ke
dalam kategori ini adalah :
 Meja tulis  Meja demonstrasi
 Lemari alat/bahan  Instalasi air
 Saklar listrik  Barometer
 Bak cuci  Meja tik / komputer
 Meja praktikum  OHP
 Tangki gas  Instalasi gas
 Perlengkapan P3K  Alat penangkal kebakaran
 Instalasi listrik  Blower
 Telpon / alat komunikasi lainnya  Kran air/gas
 Lemari asap  Jam dinding
 Termometer ruangan  Lemari es
 Papan tulis  Perkakas bengkel
 Barometer ruangan  Penuntun Praktikum
 Papan pengumuman  Rak alat / zat
 Kursi / bangku  Hand book
 Lampu
Peralatan standar bengkel sederhana antara lain :
 Gergaji kayu  Pisau / cutter
 Gergaji besi  Golok
 Gergaji triplek  Kapak
 Bor listrik (tangan)  Kunci Inggris
 Bor engkol (tangan)  Kunci ring (set)
 Mata bor kayu  Kunci pas (set)
 Mata bor logam  kunci L (set)
 Obeng biasa (set)  Gunting seng
 Obeng kembang (set)  Gunting kain/kertas
 Palu besi (set)  Gunting kain/kertas
 Palu karet / plastic  Ketam
 Kikir besi (set)  Ampelas listrik
 Kikir kayu (set)  Mistar panjang besi
 Tang biasa  Mistar siku-siku besi
 Tang mulut panjang  Mistar segitiga besi
 Kakatua / gegep  Potlot kerja kayu
5. Inventaris Alat-alat Laboratorium Fisika
KeadaanAlat
No NamaAlat Kode Jumlah Keterangan
Baik Rusak
I ALAT -ALAT OPTIK          
  1 Balok Kaca   v   1 buah  
  2 Cermin cekung F+500 v   1 buah  
  3 Cermin datar   v   1 buah  
  4 Kit Optik   v   2 kotak  
  5 Kisi Difraksi   v   1 buah  
  6 Lensa Bikoncaf   v   1 buah  
  7 Lensa Bikoncaf F – 30 v   1 buah  
  8 Lensa Bikoncaf F–5 v   1 buah  
  9 Lensa Bikonfek F+150 v   1 buah  
1
  0 Lensa Bikonfek F + 200 v   1 buah  
1
  1 Lensa Bikonfek F + 50 v   1 buah  
1
  2 Lensa Bikonfek   v   1 buah  
1
  3 Pembelokan cahaya   v   1 set  
1
  4 Prisma 45o   v   1 buah  
             
               
II   LISTRIK MAGNET          
  1 Bel Listrik   v   1 buah  
  2 Dioda   v   1 buah  
  3 Galvanometer   v   1 buah  
  4 Hambatan 0,5 Ω v   1 buah  
  5 Hambatan 10 Ω v   1 buah  
  6 Hambatan 27 Ω v   1 buah  
  7 Hambatan 51 Ω v   1 buah  
  8 Hambatan 100 Ω v   1 buah  
  9 Kumparan N=500 v   1 buah  
1
  0 Kumparan N= 600 v   1 buah  
1
  1 Kumparan N= 300 v   1 buah  
1
  2 Kumparan N=1000 v   1 buah  
1
  3 Kumparan Faraday   v   1 buah  
1
  4 Loaud Speaker 5W/8Ω v   1 buah  
1
  5 Magnet Batang   v   2 buah  
1
  6 Magnet jarum   v   1 buah  
  1 Magnet Ladam   v   1 buah  
7
1
  8 Magnet U   v   1 buah  
1
  9 MesinUap   v  1 buah  
2
  0 Motor Listrik 60 V v   1 buah  
2
  1 Ossiloskop   v 1 buah  
2
  2 Pemegang Lampu   v   1 buah  
2
  3 Pewaktu Ketik   v   1 buah  
2
  4 Transfomator Audio   v   1 buah  
2
  5 Kit Listrik Magnet   v   2 kotak  
2
  6 Volt Meter   v   1 buah  

III   MEKANIKA          
  1 Kit Mekanika   v   2 kotak  
  2 Jangka sorong   v   2 buah  
  3 Mikrometer   v   2 buah  

BAB III

STRUKTUR ORGANISASI
1. Struktur Organisasi Lab Fisika SMK Bani Muslim Pati

KEPALA SEKOLAH
Dra.Hj. Azizah, M.M

WAKA KURIKULUM WAKA SARPRAS


Priyo Purwanto, S.Pd H. Umar Said A.Md

KOODINATOR LAB
Esty Rahayu, M.Pd

SISWA/SISWI

2. SOP (Standar Operasional Prosedur) Laboratorium Fisika


1. Siswa tidak dibenarkan masuk ke dalam Laboratorium tanpa izin Guru
Pembimbing.
2. Siswa masuk Laboratorium tidak dibenarkan memakai sepatu.
3. Siswa masuk Laboratorium tidak dibenarkan membawa makanan.
4. Siswa diwajibkan menempati tempat yang sudah ditentukan sesuai
kelompok kerja.
5. Alat dan bahan yang digunakan sesuai dengan petunjuk Praktikum.
6. Jika ada alat-alat yang rusak siswa segera melaporkan kepada guru
pembimbing.
7. Jika terjadi kecelakaan dalam Praktikum segera melaporkan kepada guru
pembimbing.
8. Setelah melakukan Praktikum siswa harus mengembalikan Alat/bahan
ketempat semula dalam keadaan bersih.
9. Laboratorium harus dalam keadaan bersih setelah selesai kegiatan
10. Kerusakan atau kehilangan alat terjadi akibat kelalaian siswa, siswa atau
kelompok kerjanya harus menggantinya.
11. Siswa yang tidak mengindahkan tata tertib dapat diberi sangsi /dikeluarkan
dari Laboratorium.
JADWAL PENGGUNAAN LAB. FISIKA
SMK BANI MUSLIM TAHUN PELAJARAN 2019/2020

KELAS X KETERANGAN
NO HARI NAMA GURU
1 2 3 4 5 6 KELAS
PRAKTIKUM
1 SENIN

2 SELASA

3 RABU

4 KAMIS

5 JUM'AT

6 SABTU

Mengetahui Pati, Juli 2019


Kepala Sekolah Kepala Laboratorium Fisika

Dra. Hj. Azizah, M.M Esty Rahayu, M.Pd


PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN ALAT-ALAT LAB

Tgl No &Tanggal Pemeriksa / Penanggungjawab Ket.


Dikerjakan Sumber
No. Tgl Pemeliharaan/ Biaya SPK / Berita
Oleh Dana Nama Tgl Keadaan
Perbaikan Kontrak Acara
3. Tugas Pengelola Laboratorium
a. Menyusun rencana kegiatan dan RAB laboratorium.
b. Mengawasi pelaksanaan kegiatan praktikum dan penelitian dan memastikan
berjalan dengan lancar.
c. Mengupayakan tersedianya bahan dan peralatan untuk kegiatan praktikum.
d. Mengupayakan peningkatan sarana laboratorium.
e. Menjalin kerjasama terutama dengan lab institusi luar baik untuk kegiatan
praktikum maupun penelitian.
BAB IV

PENUTUP

1. Kesimpulan

Pelaksanaan program kerja laboratorium Fisika di SMK Bani Muslim Pati ini

diharapkan menjadi solusi dalam menyiasati besarnya tanggung jawab yang

diemban oleh mata pelajaran fisika di sekolah. Dengan adanya pelaksanaan

program kerja ini sebagai agenda rutin di SMK Bani Muslim Pati diharapkan

nilai-nilai sains yang telah dipelajari oleh siswa tidak hanya sekedar menjadi

pengetahuan atau hapalan tetapi hendaknya menjadi seatu bekal di tengah-tengah

kehidupan sehari-hari.

Pati, Juli 2019

Mengetahui,
Kepala SMK Bani Muslim Pati Koordinator
Laboratorium Fisika

Dra. Hj. Azizah, M.M Esty Rahayu, M.Pd


Format A ditunjukkan sebagai berikut :
FORMAT A
DATA RUANGAN LABORATORIUM

NAMA SEKOLAH : SMK BANI MUSLIM PATI

Laboratorium : FISIKA

Luas
Luas (m2) dan Jenis Ruangan Luas Yang Rincian Usul
Seharusnya
KapasitasLab Lab ada (m2) Pengembangan
(m2)
150 m2 Fisika 150m2 300 m2

MODEL TATA RUANG LAB FISIKA

Anda mungkin juga menyukai