Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

BISNIS INTERNASIONAL DAN E – MARKETING

(PERUMUSAN KEBIJAKAN PERDAGANGAN NASIONAL)

Dosen Pengampu : Fenisi Resti, M.M

Di Susun Oleh : Kelompok 1

1. Ahmad Siful. L 1805011025


2. Dino Londika 1805011027
3. Nadya Vitaloka 1805011014
4. Reynisa Eka Putri. L 1805011017
5. Wenny Oktavia 18050110

ILMU PENDIDIKAN MANAJEMEN

FAKULTAS HUKUM EKONOMI & BISNIS

UNIVERSITAS DHARMAS INDONESIA

2020
KATA PENGANTAR

Ucapan puji-puji dan syukur semata-mata hanyalah milik Allah SWT. Hanya kepada-Nya
lah kami memuji dan hanya kepada-Nya lah kami bersyukur, kami meminta ampunan dan kami
meminta pertolongan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas sistem informasi manajemen
dengan judul “Perumusan Kebijakan Perdagangan Nasional.”.

Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi agung kita,
yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita
semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang
sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.

Selain itu kami juga sadar bahwa banyak sekali kekurangan serta jauh dari
kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami benar-benar menanti kritik dan saran.

Dharmasraya, 22 November 2020

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR PUSTAKA

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah

BAB II : PEMBAHASAN

BAB III: PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebijakan perdagangan nasional yang diterapkan oleh suatu Negara telah
menyebabkan pengaruh yang menjadi pembeda antara perusahaan yang diproteksi
dengan yang tidak. Dimana ketika suatu perusahaan bergerak di pasar internasional maka
akan terjadinya ekspor, yang memungkinkan menghasilkam beberapa pekerjaan
domestic, yang tentunya menguntungkan pemerintah nasional, sehinga dilakukannya
promosi perlindungan dari persaingan dengan perusahaan MNC dan berbagai kebijakan
yang tentunya bertujuan mendukung perusahaan domestic bergerak di pasar
internasional.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari pembahasan ini yaitu :
a. Apa itu kebijakan perdagangan nasional.?
b. Apa hambatan perdagangan internasional.?
c. Apa dasar pemikiran untuk intervensi perdagangan.?
C. Tujuan Masalah
Tujuan masalah dari makalah ini yaitu :
a. Dapat mengetahui apa itu kebijakan perdagangan internasional.
b. Dapat mengetahui hambatan perdagangan internasional
c. Dapat mengetahui apa saja dasar pemikiran untuk intervensi perdagangan
internasional.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Dasar Pemikira unuk Intervensi Perdagangan


Para politis ekonomi dan pelaku bisnis telah berargumen selama berabad – abad
terkait kebijakan pemerintah terhadap perdagangan internasional. Dua isu utaman telah
membentuk perdebatan mengenai kebijakan perdagangan yang tepat adalah sebagai
berikut.
a. Apakah pemerintah nasional harus melakukan intervensi untuk memberikan proteksi
terhadap perusahaan domestic Negara dengan membebankan pajak atas barang asing
yang memasuki pasar domestic atau membangun hambatan lainnya terhadap impor.
b. Apakah pemerintah nasional harus secara langsung membantu perusahaan domestic
Negara tersebut untuk meningkatkan penjualan asing mereka melalui subsidi ekspor,
negosiasi pemerintah dengan pemerintah, dan program pinjaman bergaransi.

Di amerika utara, perdebatan kebijakan perdagangan pada akhir – akhir telah


berfokus pada isu mengenai apakah pemerintah seharusnya mempromosikan
perdagangan “bebas” atau perdagangan “adil” Perdagangan Bebas mengimplikasikan
bahwa pemerintah nasional menggunakan pengaruh minimal pada keputusan ekspor dan
impor perusaaan swasta dan individu. Perdagangan Adil, yang terkadang di sebut
dengan perdagangan terkelola, menyatakan bahwa pemerintah nasional harus
melakukan campur tangan secara aktif untuk memastikan adanya “bidang permainan
yang serta” yang mana perusahaan asing da domestic dapat bersaing dengan persyaratan
yang setara. Meskipun terdengar masuk akal, argument bidang permainan yang setara
sering kali digunakakn untuk membenarkan kebijakan yang membatasi kompetensi asing.

Hasil perdebatan tersebut sangat penting bagi manajer internasional. Kebijakan


yang diadopsi Negara secara individual mempengaruhi ukuran dan profitabilitas pasar
dan investasi aasing, serta sejauh mana perusahaan tersebut terancam oleh impor asing
dan domestic dapat bersaing dengan persyaratan yang setara. Meskipun terdengar masuk
akal, argument bidang permainan yang setara sering kali digunakan untuk membenarkan
kebijakan yang membatasi kompetensi asing.
Hasil dari perdebatan tersebut sangat penting bagi manajer internasional.
Kebijakan yang diadopsi Negara secara individual memengaruhi ukuran dan profitabilitas
pasar dan investasi asing. Serta sejauh mana perusahaan tersebut terancam oleh impor
asing dalam pasar domestic mereka. Pemerintah diseluruh dunia secaraterus – menerus
ditekan oleh perusahaan yang berhasil dan efisien dalam memproduksi barang untuk
diekspor, serta oleh angkatan kerja perusahaan dan komunikasi dimana pabrik mereka
berlokasi, untuk mengadopsi kebijakan yang mendukung perdagangan yang lebih bebas.
Perusahaan seperti Huawei, Samsung, Volkswagen, dan Caterpillar mendapatkan
penjualan dan kesempatan investasi yang semakin besar dalam pasar asing ketika
hambatan perdagangan internasional berhasil dikurangi. Pada saat saya sama, pemerintah
mendapatkan petisi dari perusahaan – perusahaan yang terkepung oleh pesaing asing,
serta oleh angkatan kerja perusahaan dan komunitas tempat pabrik mereka berlokasi,
untuk meningkatkan hambatan terhadap barang impor dengan mengadopsi kebijakan
perdagangan yang adil karena mereka mendapat kesempatan penjualan yang lebih besar
dalam pasar domestic merka ketika terdapat hambatan perdagangan internasional.

Perdebatan tersebut juga memengaruhi konsumen di setiap Negara, memengaruhi


harga yang mereka bayarkan untuk mobil, pakaian, televise, dan ribuan barang lainnya.
Hambatan yang ditegakkan oleh pemerintah Amerika Serikat tehadap perdagangan bebas
dalam tekstil dan gula. Sebagai , contoh meningkatkan harga yang harus dibayar oleh
para orang tua untuk memberi pakaian dan makanan bagi anak – anak mereka.

a. Argumen Tingkat Industri


Argument yang mendukung perdagangan bebas ini mengikuti analisis Adm Smith
smith yang diuraikan di Bab.6 pertukaran secara suka rela membuat kedua belah
pihak dari transaksi tersebut diuntungkan dan mengalokasikan sumber daya untuk
digunakan pada nilai tertingginya. Dalam pandangan smith, kesejahteraan suatu
Negara dan warganya paling baik di promosikan dengan cara membiarkan individu
yang berkepentingan tersebut, tanpa memandang tempat mereka tinggal, untuk saling
bertukar barang, jasa dan asset sesuai kebutuhan mereka. Namun, banyak perlu
bisnis, politis, dan pembuat kebijakan meyakini bahwa, dalam keadaan tertentu,
deviasi dari perdagangan adalah hal yang baik. Dalam bagian ini, kita meninjau
argument utama terrhadap perdagangan bebas dan yang mendukung intervensi
pemerintah, dan kita akan mendiskusikan kebijakan perdagangan yang berfokus pada
bagian berikutnya, kita akan mengeksplorasi kebijakan tingkat nasional yang lebih
luas.
b. ARGUMEN PERTAHANAN NASIONAL
Pertahanan nasional telah sering digunakan sebagai alas an untuk mendukung
pemerintah terhadapt industry tertentu. Oleh karena kejadian di dunia secara tiba –
tiba bisa berubah memusuhi kepetingan suatu Negara, argument pertahanan
nasional (national defense argument) menyatakan bahwa suatu Negara harus dapat
mencukupikebutuhannya sendiri atas bahan baku, mesin, dan teknologi, yang penting
atau menjadi rentan terhadap ancaman asing. Misalnya, kerentanan jalus pasokan
jepang ditunjukkan adanya kerusakan besar yang di timbulkan oleh kapal selam
sekutu terhadap armada kapal dagangnya selama perang Dunia II. Sesuai perang,
jepang melarang impor beras sebagai cara untuk mempromosikan swasembada
domestic dalam bahan pokok Negara tersebut. Dengan cara serupa, amerika serikat,
untuk mempertahankan keterampilan dan keahlian pembangunan kapal di Negara
tersebut jika terjadi perang, telah mengembangkan banyak program untuk mendukung
industry pembangunan kapal domestiknya. Sebagai contoh semua kapal angkatan laut
Amerika Serikat harus dibangun di pabrik galangan kapal Amerika Serikat, dan
transporasi laut antar pelabuhan Amerika Serikat harus dilakukan oleh kapal buatan
Amerika Serikat. Banyak pekerjaan dalam industry pembangunan kapal Amerika
Serikat akan hilang tanpa proteksi federal ini karena galnagan kapal Amerika Serikat
ini sifatnya tidak kompetitif jika dibandingkan dengan korea, Norwegia,China atau
Vietnam. Seperti yang dinyatakan dalam kasus awal bab ini, kemanapun Huawei
untuk mengembangkan kehadirannya secara global telag terbatasi oleh pejabat
pejabat pemerintah yang menghawatirkan keamanan dan serangan dunia maya .
Argument pertahana nasional menarik bagi masyarakat umum, yang merasa khawatir
bahwa Negara mereka akan di ombang – ambingkan oleh Negara lain yang
mengendalikan sumber daya penting. Banyak kelompok kepentingan khusus yang
telah menggunakan argument yang menarik secara politik ini untuk melindungi
industry mereka dari persaingan asing. Industry mohair secara politik ini untuk
melindungi industry mereka dari persaingan asing. Industry Mohair Amerika Serikat ,
misalnya memproduksi wol yang pernah digunakan pada seragam militer. Mereka di
untungkan dari subsidi federal setelah disahkannya National Wool Act di tahun 1954,
yang memproteksi industry tersebut karena di anggap berada dalam kepentingan
strategis suatu Negara. Meskipun militer telah lama mengantikan bulu kambing
dengan bahan sintetis, subsidi tersebut tetap berlaku selama 40 tahun. Industry
Amerika Serikat lainnya yang menerima perlakuan menguntungkan demi alasan
pertahanan nasional termasuk di antaranya baja, elektronik, peralatan mesin, dan
kapal dagang.
c. ARGUMEN INDUSTRI BAYI
Alexander Hamilton, mentri keuangan Amerika Serikat yang pertaman, mengatakan
sebuah argument industry bayi (infant industry argumkent) pada tahun 1791.
Hamilton yakin bahwa sector manufaktur pada masa pertumbuhan dari Negara yang
baru merdeka memiliki keunggulan komparatif yang pada masa pertumbuhan dari
Negara yang baru merdeka mmiliki keunggulan komparatif yang pada akhirnyaakan
memungkinkannya tumbuh dalam pasar internasional. Namun, Hamilto
mengkhawatirkan bahwa industry manufaktur pada masa bayi dan remaja di suatu
Negara tidak akan mampu bertahan dalam jangka pendek dan jangka panjang karena
persaingan yang cukup berat dari perusahaan Eropa yang telah lebih dulu maju.
Hamilton kemudian memperjuangkan pemberlakuan tariff pada banyak produk
manufaktur impor untuk memberi perusahaan Amerika Serikat proteksi sementara
dari persaingan dengan pihak asing, sehingga mereka dapat memapankan dii
sepenuhnya dalam pasar.
B. KEBIJAKAN PERDAGANGAN NASIONAL
Kebijakan yang baru saja didiskusikan untuk memenuhi kebutuhan industry secara
individual. Pemerintah nasional juga dapat mengembangkan kebijakan perdagangan yang
dimulai dengan mengambil perspektif ekonomi secara lebih luas. Setelah menilai
kebutuhan ejonomi nasional pemerintah kemudian mengadopsi kebijakan industry dagi
industry untuk mempromosikan agenda ekonomi Negara tersebut secara menyeluruh.
a. PROGRAM PEMBANGUNAN EKONOMI
Tujuanpenting dari kebijakan beberapa pemerintah, khusunya yang berasal dari
Negara – Negara berkembang, adalah pembangunan ekonomi. Perdagangan
internasional dapt memainkan peranan utama dalam program pembangunan ekonomi.
Negara yang bergantung pada ekspor tunggal sering kali memilih untuk melakukan
diverifikasi pada kegiatan perekonomian mereka untuk mengurangi dampak dari,
misalnya gagal panen atau jatuhnya harga ekspor produk dominan tersebut. Sebagai
contoh, Ghana sebuah Negara di Afrika Barat, yang sebelumnya sangat tergantung
pada kakao, memulai program industrialisasi untuk melindungi diri dari fluktuasi
harga kakao. Dubai memilih melakukan diverifikasi untuk menjauh dari
ketergantungannya atas penjualan minyakbumi. Dan melakukannya dengan membuat
Negara – Negara Timur Tengah menjadi pusat bisnis dan pusat aviasi. Bandar undara
internasional Dubai, telah menjadi yang terbesar ketiga di dunia direncnakan dapat
menangani 160 juta penumpang per tahun setelah program ekspansinya yang bernilai
$8 miliar terselesaikan.
Seperti yang didiskusikan di Bab 2, sejumlah Negara, seperti Singapura, Korea
Selatan,dan Taiwa, mendasarkan pembangunan ekonomi mereka pasca – perang
Dunia ke II pada ketergantungan terhadap ekspor. Menurut strategi promosi ekspor,
suatu Negara mendorong perusahaan untuk bersaing dalam pasar asing dengan
memanfaatkan keunggulan yang dimiliki Negara tersebut, seperti biaya tenaga
kerjayang rendah. Negara – Negara lainnya, seperti Australia, Argentina, India, dan
Brasil mengadopsi strategi substitusi impor setalh perang Dunia II: Stratgi ini
mendorong pertumbuhan industry manufaktur domestic dengan menempatkan
hambatan tinggi terhadap batang impor. Banyak perusahaan multinasional merespon
hal tersebut dengan menempatkan fasilitas produksi di Negara – Negara ini untuk
menghindari biaya yang diakibatkan oleh adanya hembatan yang tinggi.
b. KEBIJAKAN INDUSTRI
Di beberapa Negara, pemerintah memainkan peranan aktif dalam pengelolaan
ekonomi nasional. Elemen penting dari tugas ini adalah menentukan industry mana
yang harus mnerima perlakuan istimewa dari pemerintah. Para birokrat di Ministry of
International Trade and Industry (MITI) Jepang, misalny, mengidentifikasi teknologo
produk baru melalui subsidi, pernyataan public, dan maneuver dibelakang layar
mendorong perusahaan jepang untuk memasuki pasar tersebut.(pada tahun 2001,
nama MITI diubah menjadi Ministry Of economy. Trade and Industry). Selama
tahun 1950-an dan tahun 1960-an nilai tambah yang rendah seperti tekstil mejadi
industry berat padat modal bernilai tambah tinggi, seperti baja dan mobil. Selama
tahun 1970-an dan tahun 1980-an MITI menargetkan industry dengan ptensi
pertumbuhan tinggi, seperti semikonduktor,aerospace, bioteknologi, dan keamik.
Pemerintah Korea Selatan melakukan pola strategi pembangunan ekonominya
mengikuti model kesuksesan jepang.
c. ANALISIS PILIHAN PUBLIK
Meskipun banyak argument yang emndukung intervensi pemerintah dalam
perdagangan sebagai upaya untuk melindungi kepentingan nasional, campur tangan
seperti ini biasanya membantu beberapa kelompok tertentu dengan kepentingan
khusus, tetapi merugikan kepentingan domestic lainnyatanpa terkecuali dan
kepentingan public secara umum. Sebagai contoh, keputusan presiden George w.
Bushuntuk memberlakukan tariff pada baja impor selqama masa jabatannya yang
pertaman membantu produsen baja Amrika Serikat, tetapi membahayakan peusahaan
domestic pengguna baja yang lebih banyak jumlahnya.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Suatu kebijakan sangat berperan penting dalam sebuah kegiatan ekonomi, baik
secara nasional maupun internasional. Kebijakan berarti mengatur. Dalam skala global,
perdagangan internasional tidak lepas dari kebijakan yang meliputi ekspansi pasar, baik
secara ekspor maupun bagaimana kebijakan ekonomi internasional. Diantara tujuan
kebijakanekonomi internasional itu adalah autarki, proteksi, kesejahteraan dan
keseimbangan neraca pembayaran. Dalam makalah ini juga telah dijelaskan bagaimana
kebijakan ekspor – impor dan mengapa kebijakan tersebut perlu diterapkan. Menjelaskan
kebijakan tariff dan non – tariff dan kebijakan ekonomi lainnya..
DAFTAR PUSTAKA

Krugman, R. Paul dan Maurice Obstfeld.2004. Ekonomi Internasional Teori dan Kebijakan jilid
5. Jakarta:PT . indeks

Anda mungkin juga menyukai