PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peralatan instalasi listrik merupakanperalatan yang digunakan dalam
pemasangan instalasi listrik agar pemasangan berjalan dengan baik, tertata,
dan aman baik bagi pekerja maupun pada pengguna listriknya.Sedangkan
komponen instalasi listrik adalah bahan yang diperlukan dalam pemasangan
instalasi listrik.Di samping memiliki pengetahuan tentang peralatan dan bahan
instalasi, seorang instalator juga harus tahu tentang simbol-simbol yang
digunakan dalam instalasi listrik.Hal ini harus diperhatikan sebab biasanya
dalam pemasangan instalasi listrik rawan terhadap terjadinya
kecelakaan.Kecelakaan ini bisa terjadi akibat dari kurangnya penguasaan
terhadap alat, bahan dan simbol-simbol dalam instalasi listrik serta dalam
prosedur pemasangan instalasi listrik.Oleh karena itu perlu diperhatikan hal-
hal yang berkaitan dengan bahaya listrik serta mengutamakan keselamatan
kerja dalam pemasangan instalasi listrik.
1.4 Tujuan
1.4.1 Tujuan Umum
1. Mahasiswa mampu mengenal alat dan bahan yang digunakan
dalam instalasi listrik.
2. Mahasiswa mampu membedakan bentuk dan jenis komponen-
komponen instalasi listrik.
3. Mahasiswa mampu mengetahui dan menerapkan fungsi komponen
instalasi listrik.
1
4. Mengetahui keamanan keselamatan kerja serta alat dan bahan yang
digunakan dalam instalasi listrik.
1.5 Manfaat
1.5.1 Manfaat Teoritis
Mahasiswa mampu mengetahui fungsi, cara kerja, dan
berbagaijenis komponen yang digunakan dalam instalasi listrik.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Alat yang Digunakan dalam Instalasi Listrik
2.1.1 Tang Potong
Memiliki rahang tajam.Fungsinya untuk memotong kawat, kabel
plastik, dan fiber tipis. Bahannya dari besi chrome vanadium.
Gagangnya dilapis plastik.Kelemahan, tidak mampu memotong ukuran
bidang yang besar atau tebal.
3
Gambar 2.3Tang Kombinasi
(Sumber: dayad17.blogspot.com)
2.1.4 Obeng
Pada umumnya obeng merupakan suatu alat yang dipakaimembuka
sekrup yang terbuat dalam bentuk plus maupun minus tergantung jenis
obengnya.
Gambar 2.4Obeng
(Sumber: klikteknik.com)
2.1.5 Tespen
Tespen atau test pen merupakan salah satu alat yang paling sering
digunakan oleh para teknisi listrik dalam melakukan pekerjaannya.
Bentuknya yang relatif kecil dan mirip seperti sebuah penasehingga
sangat mudah untuk dibawa kemana-mana. Ujung test pen yang yang
berbentuk “minus” dapat dijadikan sebagai obeng untuk melonggarkan
atau mengetatkan sekrup (screw). Jadi test pen pada dasarnya adalah
suatu alat ukur yang digunakan untuk mengetahui atau mengecek
apakah sebuah penghantar listrik memiliki tegangan listrik atau tidak.
Penghantar listrik yang dimaksud disini dapat berupa kabel listrik,
kawat listrik maupun stop kontak listrik.
4
Gambar 2.5Tespen
(Sumber: kelistrikanku.com)
2.2 Bahanyang Digunakan dalam Instalasi Listrik
5
Gambar 2.7Sakelar Listrik
(Sumber: kliklistrik.blogspot.com)
2.2.3 Stop Kontak
Stop kontak merupakan material instalasi listrik yang
berfungsi sebagai muara penghubung antara arus listrik dengan
peralatan listrik. Agar alat listrik terhubung dengan stop kontak,
maka diperlukan kabel dan steker atau colokan yang nantinya
akan ditancapkan pada stop kontak. .
Gambar 2.9Steker
(Sumber: fungsi.info)
6
2.2.5 Lampu
Lampu Listrik adalah suatu perangkat yang dapat menghasilkan
cahaya saat dialiri arus listrik.Arus listrik yang dimaksud ini dapat
berasal tenaga listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik terpusat
(Centrally Generated Electric Power) seperti PLN dan genset ataupun
tenaga listrik yang dihasilkan oleh baterai dan aki.
7
ataupun terjadinya hubungan arus pendek (short circuit) dalam sebuah
peralatan listrik/elektronika. Dengan putusnya sekering (fuse) tersebut,
arus listrik yang berlebihan tersebut tidak dapat masuk ke dalam
rangkaian elektronika sehingga tidak merusak komponen-
komponen yang terdapat dalam rangkaian elektronika yang
bersangkutan. Karena fungsinya yang dapat melindungi peralatan
listrik dan peralatan elektronika dari kerusakan akibat arus listrik yang
berlebihan, fuse atau sekering juga sering disebut sebagai pengaman
listrik.
2.2.9 MCB
MCB Merupakan kependekan dari Miniature Circuit
Breaker.Biasanya MCB digunakan oleh pihak PLN untuk membatasi
arus serta pengaman instalasi listrik.MCB berfungsi sebagai pengaman
hubungan singkat/korselet serta mempunyai fungsi pengaman beban
lebih MCB otomatis akan memutuskan arus bila arus yang
8
melewatinya melebihi batas nominal yang telah ditentukanpada MCB
tersebut,nominal arus MCB adalah 1A,2A,4A,6A,10A,16A,20A dan
lain sebagainya.
Gambar 2.14MBC
(Sumber:instlalasilistrik.blogspot.com)
2.2.10 Relay AC
AC relay adalah komponen elektronik yang terdiri dari dua bagian
utama yaitu elektromagnet atau coil dan mekanikal. Relay menggunakan
prinsip elektromagnetik sebagai penggerak kontak sakelar sehingga
dengan arus listrik yang kecil dapat menghantarkan listrik bertegangan
tinggi. Sebuah relay memiliki coil atau lilitan kawat yang berfungsi
apabila lilitan tersebut dialiri tegangan kerja atau power, akan berubah
menjadi magnet untuk menarik tuas agar menempel pada coil. Tuas yang
mulanya terhubung dengan terminal output NC atau Normally Close akan
pindah ke terminal output Normally open atau NO. Ketika tidak ada power
maka suatuakan kembali ke posisi awal karena menggunakan pelat yang
memiliki kelenturan baik yang dapat menjangkau antara kedua jarak
terminal. Oleh karena itu relay memiliki rumah yang dapat melindungi
gangguan dari luar terhadap sistem kerjanya.
9
2.3 Simbol-simbol yang Digunakan dalam Instalasi Listrik
Tabel 2.3 Simbol-simbol dalam Instalasi Listrik
Relay SPST
Koneksi terbuka dan tertutup digerakan
elektromagnetik
Relay SPDT
10
Ground
Common/ Digital
–
Ground
Resistor
Tahanan arus listrik
Resistor
Potensiometer
Tahanan yang nilai resistansinya dapat diatur
(3 kaki)
Potensiometer
Variable Resistor
Tahanan yang nilai resistansinya dapat diatur
(2 kaki)
Variable Resistor
Kapasitor
Kapasitor Bipolar
Penyimpan arus listrik sementara waktu
Kapasitor Nonpolar
11
Kapasitor Variable Kapasitor yang dapat diatur
Kumparan (Induktor)
Power Supply
Sumber tegangan
Penghasil tegangan searah
DC
Sumber tegangan
Penghasil tegangan bolak balik
AC
12
Amperemeter Pengukur arus listrik
Lampu
Lampu 1
Lampu 3
Fuse 1
Pengaman yang terputus saat melebihi
kapasitas arus
Fuse 2
13
Bus 2
ADC /Analog to
Pengubah signal analog jadi data digital
Digital
DAC /Digital to
Pengubah data digital jadi signal analog
Analog
Antenna
Antenna 1
Pemancar dan penerima sinyal
Antenna 2
14
Gerbang NOT Output kebalikan input
Multiplexer 2 to 1
Menyeleksi data input yang dikirim ke output
Multiplexer 4 to 1
D-Multiplexer 1 to
Menyeleksi data input untuk dikirim ke output
4
1. Kabel atau hantaran pada instalasi listrik terbuka dan apabila tersentuh
akanmenimbulkan bahaya kejut.
15
2. Jaringan dengan hantaran telanjang.
3. Peralatan listrik yang rusak.
4. Kebocoran lsitrik pada peralatan listrik dengan rangka dari logam, apabila
terjadi kebocoran arus dapat menimbulkan tegangan pada rangka atau
body.
5. Peralatan atau hubungan listrik yang dibiarkan terbuka.
6. Penggantian kawat sekring yang tidak sesuai dengan kapasitasnya
sehingga dapat menimbulkan bahaya kebakaran .
7. Penyambungan peralatan listrik pada kotak kontak (stop kontak) dengan
kontak tusuk lebih dari satu (bertumpuk).
16
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
a. Kertas F4
b. Pulpen
c. Penggaris
d. Pensil
e. Penghapus
17
BAB 4
ANALISIS DAN KESIMPULAN
4.2 Kesimpulan
Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa mengenal dan memahami alat-
alat, bahan-bahan serta simbol-simbol instalasi listrik sangatlah
diperlukan karena hal tersebut merupakan modal utama dalam bekerja di
bidang listrik, jika instalator tidak memahami hal tersebut kemungkinan
kecelakaan dalam bekerja akan terjadi.
4.3 Pertanyaan
1. Mengapa sebagai seorang ahli dalam bidang listrik kita perlu mengetahui
simbol-simbol yang digunakan dalam instalasi listrik?
Sebab simbol yang digunakan dalam instalasi listrik diperlukan ketika
menggambar sebuah sistem rangkaian listrik. Dengan menggunakan
simbol-simbol tersebut, skema rangkaian akan mudah dibuat dan
mudah dipahami sehingga proses perakitan pun akan lebih mudah.
18
Seorang ahli dalam bidang listrikakan membaca skema rangkaian
listrik sebelum proses pemasangan. Disamping itu penerapan simbol
listrik dapat membantu penelusuran (trouble shooting) ketika
perbaikan (service dan maintenance) diperlukan.
2. Seberapa pentingkah pengetahuan tentang alat-alat, bahan-bahan, serta
simbol-simbol dalam instalasi listrik?
Pengetahuan akan alat-alat listrik, bahan-bahan, serta simbol-simbol
menjadi hal dasar yang harus dikuasai dalam instalasi listrik. Hal ini
sangat penting dalam instalasi listrik sebab jika tidak mengetahui
tentang alat-alat, bahan-bahan, dan simbol-simbol tentu tidak akan
bisa mengerjakan instalasi listrik, selain itu ketidaktahuan akan
memungkinkan terjadinya kecelakaan kerja.
3. Sebutkan langkah-langkah keselamatan kerja yang berhubungan dengan
instalasi listrik!
Memastikan tangan dan kaki tidak dalam kondisi basah pada waktu
bekerja yang berhubungan dengan instalasi listrik.
Memasang / memberi tanda bahaya pada setiap peralatan instalasi
listrik yang mengandung risiko atau bahaya (voltage tinggi).
Memastikan system pentanahan (grounding) untuk panel atau instalasi
listrik yang dipergunakan untuk bekerja sudah terpasang dengan baik..
Memeriksa kondisi kabel listrik, bila menemukan kabel listrik dalam
kondisi terkelupas atau sambungan tidak dibalut dengan isolasi harus
segera diperbaiki dengan membungkus kabel listrik tersebut dengan
bahanisolator.
Menempatkan dan mengatur sedemikian rupa terhadap jaringan atau
instalasi listrik untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja akibat
listrik.
Menyesuaikan ukuran dan kualitas kabel listrik yang dipergunakan
disesuaikan dengan kebutuhan.
4. Sebutkan standar keselamatan alat dan bahan yang digunakan pada
instalasi listrik!
5. Sebutkan hubungan luas penampang kabel dengan daya!
19
6. Sebutkan jenis stopkontak dan MCB berdasarkan ampere-nya!
DAFTAR PUSTAKA
[1] No name. 2017. “Keselamatan Kerja Listrik, K3 Dalam Instalasi Listrik”.
https://fit.labs.telkomuniversity.ac.id/keselamatan-kerja-listrik-k3-dalam-
instalasi-listrik
[2] No name. 2013. “Fitting Lampu”. http://teknik-ketenagalistrikan.blogspot.
com /2013/04/fitting-laampu. html#.W5cRTM4zbIU
[3] No name. 2015. “Pengertian dan Fungsi MCB (Mini Circuit Breaker)
Listrik”. http://instlalasilistrik.blogspot.com/2014/11/pengertian-dan-fungsi-
mcb-mini-circuit_11.html
[4] Nizbah, Faizal. 2013. “Komponen-komponen Instalasi Listrik”.
http://faizalnizbah.blogspot.com/2013/08/komponen-komponen-instalasi-
listrik.html
[5] Setiawan, Andi. 2013. “Kabel Listrik”. http://kabellistrikindonesia.
blogspot.com/2013/05/kabel-listrik-indonesia-banyak- sekali.html
[6] No name. 2008. “Bahan Instalasi Listrik”.
http://technoku.blogspot.com/2008/11/bahan-instalasi-listrik.html
[7] No name. 2017. “Simbol Listrik (PUIL 2000) Lengkap”.
https://tekniklistrikku.blogspot.com/2017/10/simbol-simbol-listrik-
lengkap.html
20
BAB I
PENDAHULUAN
1.4 Tujuan
1.4.1 Tujuan Umum
1. Mahasiswa mampu mengupas kabel NYA dengan benar.
2. Mahasiswa diharap memiliki bekal instalasi listrik di saat di
lapangan
3. Mahasiswa dapat membuat berbagai macam sambungankabel
dengan benar.
21
4. Mahasiswa mampu mengetahui fungsi dari berbagai macam
sambungan kabel.
1.5 Manfaat
22
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kabel
Kabel listrik adalah media untuk menyalurkan energi listrik. Sebuah kabel
listrik terdiri dari isolator dan konduktor. Isolator di sini adalah bahan
pembungkus kabel yang biasanya terbuat dari bahan thermoplastik atau
thermosetting, sedangkan konduktornya terbuat dari bahan tembaga ataupun
aluminium. Kemampuan hantar sebuah kabel listrik ditentukan oleh KHA
(kemampuan hantar arus) yang dimilikinya, sebab parameter hantaran listrik
ditentukan dalam satuan ampere. Kemampuan hantar arus ditentukan oleh
luas penampang konduktor yang berada dalam kabel listrik, adapun
ketentuan mengenai KHA kabel listrik diatur dalam spesifikasi SPLN.
Sedangkan tegangan listrik dinyatakan dalam volt, besar daya yang diterima
dinyatakan dalam satuan watt, yang merupakan perkalian dari ampere × volt
= watt. Pada tegangan 220 volt dan KHA 10 ampere, sebuah kabel listrik
dapat menyalurkan daya sebesar 220V × 10A = 2200 W
Kabel listrik berdasarkan tegangannya terdiri beberapa kategori, antara lain:
1. Kabel listrik Tegangan Rendah
2. Kabel listrik Tegangan Menengah
3. Kabel listrik Tegangan Tinggi
23
Ujung rahang yang bergerigi rapat, untuk menjepit kawat atau kabel.
Di tengahnya, bagian yang bergerigi renggang, untuk mengunci mur.
Rahang tajam sebagai pemotong kawat dan kabel. Kelemahannya, jika celah
antar rahang berkarat akan berakibat macet.
24
Gambar 2.4 Tang Cucut
(Sumber:http://dayad17.blogspot.com/2014/03/jenis-jenis-tang-dan-
kegunaannya.html)
2.5 Bulatan Mata Itik
Sebenarnya bulatan mata itik bukan sambungan melainkan sebuah
bentuk yang di buat khusus untuk menempatkan sekrup ataupun baut agar
kabel melekat sempurna pada komponen, memang sepeleh namun ini
penting untuk pemasangan kabel pada fiting, kotak-kontak, dan saklar. Cara
pembuatanya dapat di kerjakan menggunakan tang pembulat, tapi untuk
membuat bulat usahakan searah jarum jam karena jika ke arah kiri /
berlawanan arah jarum jam, nanti ketika melakukan pemasangan, bentuk
bulat pada kawat akan berubah (melar) dan malah tambah menyulitkan
pemasangan
25
Gambar 2.6 Sambungan Ekor babi
(https://cara-pasang-instalasi-listrik-
rumah.blogspot.com/2014/01/sambungan-kabel-tunggal-untuk-
instalasi.html)
2.7 Sambungan puntir
Sambungan ini biasanya digunakan untuk penambahan kabel atau
pemanjangan kabel dengan tujuan penghematan atau pun keperluan yang
lain, sambungan puntir terdiri dari dua macam yaitu sambungaan puntir Bell
hangers dan sambungan puntir Western union.
a. Sambungan bell hangers
Teknik penyambungan yaitu dengan cara mengupas kabel agak panjang
lalu benkokan kabel sekitar 1,5 cm dari pangkal kupasan kabel sehingga
membentuk huruf L kemudian kaitkan kedua kawat pada bengkokan tadi
dan puntir kawat ke arah berlawanan lakukan sampai selesai.
b. Sambungan Western union
Teknik penyambungannya yaitu dengan cara mengupas kabel agak
panjang sekitar 5 sampai 7 cm lalu jepit kabel pada pangkal kupasan
namun agak tengah lalu tempellkan kabel satunya lagi sekitar 2 cm dari
ujung kawat lalu puntir kabel se arah jarum jam hingga ujung kabel
terpuntir lalu puntir kabel yang belum terpuntir dengan cara menjepit
kawat yang telah di ikat, dan puntir searah jarum jam lakukan sampai
selesi. jika msih bingung lihat gambar di bawah.
26
Sambungan ini sebenarnya masih termasuk ke dalam golongan
sambungan puntir dengan menyambungakan dua kabel namun
menghasilkan sambungan yang kuat dan tahan rentang, namun jika kabel
yang ingin di sambung lebih besar maka gunakan sambungan britania
ataupun sambugan scarf karena lebih mudah untuk di puntir menggunakan
tangan. Teknik penyambungan yaitu dengan cara mengupas kabel dua buah
yang pertama mengupasnya sepanjang 3 cm dan yang lain 5 sampai 7 cm
letakan dua buah kabel yang siap untuk di sambung kemudian tekuk bagian
kabel yang lebih panjang menjadi sejajar dengn kabel yang lain, puntir
kabel tersebut searah jarum jam, lalu bengkokan kabel yang lebih panjang
180° ke arah yang berbeda dengan kabel satunya dan puntir kembali kabel
yang tersisa pada nadi kabel yang di bengkokan tadi.
27
Gambar 2.9 Sambungan Bercabang
(https://dianeagle.blogspot.com/2015/12/jenis-jenis-sambungan-kabel-dan-
teknik.html)
BAB II
METODE PENELITIAN
28
e. Selanjutnya ujung yang sudah rapi ditutup dengan menggunakan
lasdop.
3. Sambungan Puntir :
a. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
b. Kupas masing-masing kabel NYA sepanjang 15 cm dari salah satu
ujungnya dengan menggunakan tang kombinasi.
c. Tempelkan jadi satu bagian-bagian kabel yang terkupas kemudian
puntir menggunakan tang kombinasi dengan arah yang berlawanan
ke kiri dan ke kanan secara kuat agar hasilnya rapi dan tidak
longgar.
d. Setelah sambungan selesai barulah kemudian diberi isolasi.
4. Sambungan Bolak-balik :
a. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
b. Kupas masing-masing kabel NYA sepanjang 15 cm dari salah satu
ujungnya dengan menggunakan tang pengupas.
c. Tempelkan jadi satu bagian-bagian kabel yang terkupas kemudian
puntir menggunakan tang kombinasi dengan arah yang berlawanan
ke kiri dan ke kanan secara kuat.
d. Rapikan hasil sambungan dengan memotong kelebihan kabel.
e. Setelah sambungan selesai barulah kemudian diberi isolasi seal
tape.
5. Sambungan Bercabang :
a. Kupas masing-masing kabel NYA sepanjang 5 cm dari salah satu
ujungnya dengan menggunakan tang pengupas.
b. Satukan dua bagian kabel yang sudah terkupas, kemudian puntir
dan lilit menggunakan tang kombinasi. Hasil penyambungan
biasanya membentuk huruf T atau membentuk tanda
silang/cross(+). Rapikan hasil sambungan dengan memotong
kelebihan kabel sesuai dengan kebutuhan.
c. Terakhir, tutup hasil sambungan dengan seal tape agar tidak terjadi
hubungan singkat atau membahayakan orang lain.
29
BAB IV
ANALISI DAN KESIMPULAN
4.1 Analisi
Seberapa penting kita harus mempelajari sambungan kabel? dan
dimanakah sambungan kabel di aplikasikan dalam instalasi listrik?
Mempelajari sambungan kabel sangatlah penting hal ini
dikarenakan materi sambungan kabel merupakan dasar dari instalasi listrik,
selain itu sambungan kabel inipun memiliki fungsi atau berguna dalam
proses perangkaian instalasi listrik. Sambungan kabel biasanya di
aplikasikan dalam instalasi listrik rumah, misalnya sambungan bulatan mata
itik diaplikasikan untuk menempatkan sekrup ataupun baut agar kabel
melekat sempurna pada komponen, sambungan ini untuk pemasangan kabel
pada fiting, dan saklar.
4.2 Soal Pertanyaan
1. Sambungan apa yang sering di gunakan dalam pemasangan instalasi
listrik ?
Jawab : Sambungan bulatan mata itik, ekor babi (pig tile), puntir,
bolak-balik, bercabang
2. Mengapa kita perlu memperhatikan dalam melakukan sambungan
instalasi listrik ?
Jawab : Karena jika sambungan kabel yang kita buat kurang
sempurna bentuknya maka akan menyebabkan timbulnya percikan api
atau konsleting
3. Hal hal apa saja yang harus kita perhatikan dalam melakukan
sambungan kabel?
30
Jawab : ketelitian dalam membuat bentuk sambungan dan buat
sambungan kabel serapi mungkin.
4. Apakah dampak dalam pemasangan instalasi listrik jika tidak
melakukan dengan baik dan benar? Jelaskan
Jawab : Terjadi Konsleting listring dan menimbulkan kebakaran
atau percikan api.
5. Apa keuntungan kita mempelajari sambungan kabel?
Jawab : Dengan mempelajari sambungan kabel akan memudahkan
kita dalam proses pemasang instalasi listrik rumah karena sambungan
kabel atau pemanjangan kabel digunakan untuk memenuhi kebutuhan
komponen-komponen yang dipasang.
4.3. Kesimpulan
Simpulkanlah dari hasil pratikum kali ini yaitu dalam proses
perangkaian instalasi listrik terutama instalasi rumah, diperlukan sambungan
kabel atau pemanjangan kabel untuk memenuhi kebutuhan komponen.
Adapun jenis sambungan kabel terdidri dari sambungan bulatan mata itik,
ekor babi (pig tile), puntir, bolak-balik, bercabang. Proses pembuatan
sambunganpun juga harus diperhatikan karena akan berdampak fatal apabila
kita melakukan kesalahan dalam proses penyambungan.
31
DAFTAR PUSTAKA
32
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Bangunan gedung baik untuk rumah tinggal, kantor, sekolahan yang
dilengkapi sarana pendukung listrik dalam membangun agar dapat berfungsi
dan dihuni dengan baik, nyaman serta memenuhi keselamatan memerlukan
perencanaan gambar instalasi listrik yang cermat dengan mengacu pada
aturan-aturan yang ditetapkan dalam dunia teknik listrik. Gambar instalasi
listrik memegang peranan yang sangat vital dan menentukan dalam suatu
perencanaan instalasi, karena hanya dengan bantuan gambar suatu pekerjaan
pemasangan instalasi dapat dilaksanakan.
1.2 BatasanMasalah
Dapat memahami tentang fasa dan nol serta, memahami pengertian,
kegunaan isolator, memahami pengertian dan kegunaan tespen dan kabel
N.Y.A.
1.3 RumusanMasalah
33
1. Apa pengertian tegangan fasa dan nol ?
2. Apa pengertian dan kegunaan dari tespen dan kabel N.Y.A?
2. Mengapa pada saat tubuh diberitegangan listrik tidak dirasakan adanya
setrum ?
3. Apa saja kegunaanisolator ?
4. Apa perbedaan fasa, nol dan ground ?
1.4 Tujuan
1.4.1 Tujuan Umum
1. Mahasiswa mampu membedakan tegangan fasa dan nol dengan
menggunakan test pen.
2. Mahasiswa mampu menganalisa mengapa pada saat tubuh diberi
tegangan listrik tidak dirasakan adanya setrum apabila bagian
tubuh tubuh tidak menyentuh lantai.
3. Mahasiswa mampu menerapkan dan mengetahui jenis-jenis
isolator listrik.
4. Mahasiswa mampu mengatahui fungsi grounding tester.
1.4.2 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu membedakan fasa dan nol menggunakan
tespen.
2. Mahasiswa mampu menganalisa pada saat tubuh diberi
teganganan listrik dirasakan adanya setrum apabila tubuh tidak
menyentuh lantai.
3. Mahasiswa dapat mengetahui langkah pengoperasian grounding
tester.
1.5 Manfaat
1.5.1 Manfaat Teoritis
1. Mahasiswa dapat membedakan tegangan fasa, nol dan ground.
2. Mahasiswa dapat menganalisa mengapa pada saat tubuh diberi
tegangan listrik tidak dirasakan adanya setrum.
3. Mahasiswa dapat memahami tentang kabel N.Y.A dan kegunaan
tespen
34
1.5.2 Manfaat Praktis
Mahasiswa mampu membedakan dan memahami antara fasa,
nol dan grounddengan menggunkan tespen.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
35
beda potensial antara kabel fasa dan netral yang melewati lampu tadi
sehingga lampu menyala. Ciri dari kabel ini adalah apabila ditestpen maka
testpen tidak menyala.
Kabel ground berfungsi sebagai proteksi apabila terjadi kebocoran arus.
Kebocoran arus adalah apabila isolasi kabel atau perangkat elektronik rusak,
maka arus listrik bisa mengalir di konduktor yang bersentuhan dengannya.
Misal ada kabel kulkas yang mengelupas, akan berbahaya jika kabel yang
terkelupas ini menempel di body kulkas yang terbuat dari besi/alumunium
karena menyebabkan body kulkas memiliki arus listrik dan bisa
menimbulkan sengatan listrik apabila terpegang. Sesuai namanya, kabel
ground adalah kabel yang terhubung ke tanah/bumi yang akan membuang
arus bocor tadi ke tanah. Karena berfungsi sebagai proteksi, arus listrik tetap
bisa mengalir hanya dengan kabel fasa dan netral. Pada pengukuran listrik
antara fasa dengan netral dan fasa dengan ground akan diperoleh hasil yang
hampir sama. Akan tetapi, kabel netral dan ground adalah suatu yang
berbeda jika kita menggunakan kabel fase dan ground dalam instalasi bisa
dikatakan kita membuang listrik karena langsung disalurkan ke tanah. Pada
sisi pembangkit listrik, kabel netral pada akhirnya juga ditanahkan(di-
ground-kan), tetapi kabel ground tetap diperlukan sebagai proteksi agar arus
bocor segera terbuang dan tidak membahayakan
36
yang lain.Bahan yang tergolong isolator adalah kaca,ebonite, marmer, karet,
plastik, sutera, parafin, udara kering, porselin, dan sirlak. Isolator yang
sempurna adalah hampa udara (vakum)
Contoh manfaat benda isolator dalam kehidupan sehari-hari adalah
untuk mengangkat wajan atau panci kita membutuhkan kain untuk
memegang gagang wajan/ panci agar tidak panas.Susuk atau solet ujungnya
terbuat dari plastik agar tidak terasa panas ketika sedang digunakan.
Pengangan solder terbuat dari plastik atau karet agar tidak membahayakan
kulit karena solder sangat panas. Fungsi utama isolator adalah untuk
menyekat/ megisolasi penghantar dengan tanah dan antara penghantar dan
penghantar. untuk memikul beban mekanis yang disebabkan oleh berat
penghantar tetap (tidak berubah) dan untuk menjaga jarak antara penghantar
tetap.
37
Gambar 2.3 Kabel N.Y.A
(http://www.shanpowercable.com/sale-9405207-bvv-electrical-cable-wire-
with-pure-copper-or-cca-conductor-300-500v-rated-voltage.html)
2.4 Tespen
Tespen atau Test Pen merupakan salah satu alat yang paling sering
digunakan oleh para Teknisi Listrik dalam melakukan
pekerjaannya.Bentuknya yang relatif kecil dan mirip seperti sebuah Pena
membuatnya sangat mudah untuk dibawa kemana-mana.Ujung Test Pen
yang yang berbentuk “Minus” dapat dijadikan sebagai Obeng untuk
melonggarkan atau mengetatkan sekrup (screw).Jadi Test Pen pada dasarnya
adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk mengetahui atau mengecek
apakah sebuah penghantar listrik memiliki tegangan listrik atau
tidak.Penghantar listrik yang dimaksud disini dapat berupa Kabel listrik,
Kawat listrik maupun Stop Kontak listrik.
Berbeda dengan Multimeter, Test Pen tidak dapat digunakan untuk
mengukur seberapa tingginya suatu Tegangan Listrik di sumber penghantar
listrik tersebut, Test Pen hanya dapat digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya aliran listrik di suatu penghantar listrik dengan sebuah Indikator
lampu. Jika terdapat listrik di Stop Kontak atau Kabel listrik, maka lampu
Indikator akan menyala, jika tidak ada aliran listrik maka lampu Indikator
tidak akan menyala.
(https://teknikelektronika.com/pengertian-tespen-test-pen-dan-cara-
menggunakan-test-pen/)
38
2.5 Grounding Tester
39
Gambar 2.5 Grounding Tester
(https://www.tokopedia.com/buana01/kyoritsu-4105a4105a-h-earth-
grounding-tester)
BAB III
METODE PENELITIAN
40
6. Tempelkan test pen pada bagian tubuh, misalnya tangan atau kaki. Jika
tespen menyala, maka fasa sudah dapat ditentukan.
BAB IV
ANALISIS DAN KESIMPULAN
41
4.2 Kesimpulan
42
3. Bagaimana usaha kalian sebagai seorang teknisi instalasi listrik jika
harus melakukan sambungan atau perbaikan instalasi listrik dalam
keadaan terdapat tegangan?
Jawab : Dengan menggunakan pengaman alas berupa bahan
isolator kering dan setiap melepas isolator pada pelindung kabel
fasa tembaganya diberi solatip jika akan menghubungkan dengan
kabel baru, begitu juga dengan kabel nolnya.
4.4 Tugas
43
DAFTAR PUSTAKA
[1] Keretalistrik dot com, 2016, Perbedaan Antara Fasa, Nol dan Ground,
http://www.keretalistrik.com/2016/05/perbedaan-antara-netral-dan-
ground.html Diakses pada : 22 September 2018
[2] Engineer Nusantara, 2015, Pengertian Isolator,
http://engineernusantara.blogspot. co.id/2015/04/pengertian-isolator.html.
Diakses pada : 22 September 2018
[3] Dickson Kho, 2017, Pengertian Tespen,
http://teknikelektronika.com/pengertian-tespen-test-pen-dan-cara-
menggunakan-test-pen/ Diakses pada : 22 September 2018
[4] Pamula, 2013, Mengenal Jenis-Jenis Kabel Listrik NYA dan NYM,
http://pamularmx.blogspot.co.id/2013/05/mengenal-jenis-kabel-listrik-nya-
nym.html
Diakses pada : 22 September 2018
[5] Bactrack Arman, 2014, Earth Tester,
https://armanbacktrak5.wordpress.com/2014/ 08/30/earth-tester/ Diakses
Pada : 22 September 2018
44
LAMPIRAN
Grounding Tester
Tongkat Besi
45
Kabel Grounding
BAB I
PENDAHULUAN
46
1.2 Batasan Masalah
Dapat memahami fungsi dan prinsip kerja rangakain saklar, lampu dan
fitting dalm kehidupan sehari-hari.
1.4 Tujuan
Berdasarkan tujuanya dibagi menjadi 2 :
47
Mahasiswa dapat mengaplikasikan rangkaian satu saklar satu
lampu pada panel serta mampu menerapkan ilmu instalasi listrik di
lapangan dengan benar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Saklar
Saklar adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk memutuskan
dan menghubungkan aliran listrik. Jadi saklar pada dasarnya adalah suatu
alat yang dapat atau berfungsi menghubungkan atau pemutus aliran listrik
(arus listrik) baik itu pada jaringan arus listrik kuat maupun pada jaringan
arus listrik lemah. Yang membedakan saklar arus listrik kuat dan saklar arus
listrik lemah adalah bentuknya kecil jika dipakai untuk alat peralatan
elektronika arus lemah, demikian pula sebaliknya, semakin besar saklar yang
digunakan jika aliran listrik semakin kuat. Secara sederhana, saklar terdiri
dari dua bilah logam yang menempel pada suatu rangkaian, dan bisa
terhubung atau terpisah sesuai dengan keadaan sambung (on) atau putus (off)
dalam rangkaian itu. Material kontak sambungan umumnya dipilih agar
supaya tahan terhadap korosi. Kalau logam yang dipakai terbuat dari bahan
oksida biasa, maka saklar akan sering tidak bekerja. Untuk mengurangi efek
korosi ini, paling tidak logam kontaknya harus disepuh dengan logam anti
korosi dan anti karat.
48
Gambar 2.1 Macam-macam Saklar
(http://www.dien-elcom.com/2012/08/fungsi-saklar-dan-macam-macam-
saklar.html )
2.2 Lampu
Dop atau dikenal juga dengan bola lampu adalah jenis lampu yang
pertama kali dikenal. Asal mula dari semua jenis lampu. Seiring dengan
berkembangnya jaman, sekarang sudah ada macam-macam lampu sesuai
dengan fungsi dan kegunaan masing-masing. Lampu dop ini sudah jarang
digunakan di kota besar karena kurang terang dan boros. Namun masih sering
dijumpai di kota kecil dan desa-desa.
Lampu ini menggunakan fitting E27 (penjelasan mengenai macam-
macam fitting akan dibahas di posting lain dan fitting E27 adalah fitting yang
paling umum) dan dapat dipakai dengan menggunakan dimmer. Meskipun
sekarang juda sudah tersedia lampu hemat energi yang bisa dipakai dengan
dimmer, penggunaan lampu dop ini lebih disukai karena harganya yang lebih
ekonomis.
Dop umumnya dibagi menjadi 2 macam warna yaitu clear (bening)
dengan frosted (putih susu). Tersedia mulai dari 5 watt sampai dengan 100
watt. 1 dos berisi 100 pcs. Merk tertentu bisa menyediakan produk dop
sampai dengan 200 watt. Best seller dari produk ini adalah dop 5, 10, 15 dan
25 watt clear. Ada juga dop 5 watt yang tersedia dalam warna clear, frosted,
merah, hijau, kuning, biru dan hijau. 1 dos berisi 100 pcs. Warna yang
termasuk best seller adalah warna clear.
49
Gambar 2.2 Lampu Dop
(http://jagalan.blogspot.co.id/2011/03/group-lampu-dop.html)
2.3 Fitting
Fitting adalah suatu alat listrik untuk menghubungi lampu dengan
kawat-kawat kabel (wire) pada jaringan listrik secara aman. Dengan
menggunakan fitting peralatan listrik kita seperti lampu akan lebih aman bila
digunakan dan menjadi rapi. Berikut ini akan diberikan penjelasan lebih
lanjut mengenai manfaat dan jenis fitting. Ada banyak macam jenis fitting,
berdasarkan pemakaiannya ada beberapa jenis yaitu :
1. Fitting Tempel
Fitting Tempel atau sering disebut fitting plafon dikarenakan
pemakaiannya ditempel diatas plafon. Fitting tempel ada banyak jenisnya
dan beragam merk, antara lain fitting hias tempel Hawai (ada berbagai
jenis variasi model), fitting tempel hitam broco, fitting segi broco dan
masih banyak lagi.
2. Fitting Gantung
Dinamakan fitting gantung dikarenakan pemakaiannya digantung.
Fitting gantung ini ada banyak jenisnya seperti fitting gantung rocia, fitting
gantung itami, fitting gantung broco dan masih banyak lagi.
3. Fitting Kombinasi
Dinamakan fitting kombinasi karena fitting ini terdiri dari
kombinasi fitting dan ada stopkontaknya, fitting ini biasa disebut dengan
fitting "T", jadi dapat digunakan untuk dua jaringan.
4. Fitting Besi
Fitting besi terbuat dari besi, biasa digunakan untuk lampu-lampu
jalan dan biasanya menggunakan kap lampu untuk penerangan jalan.
Manfaat-manfaat Fitting antara lain:
1. Pertama, Fitting bermanfaat sebagai alat listrik yang fungsinya sebagai
dudukan lampu seperti lampu pijar, neon, TL, downlight dan jenis lampu
lainnya.
50
2. Kedua, fitting bermanfaat sebagai alat untuk mendistribusikan arus listrik
dari rangkaian instalasi listrik ke lampu, lampu pijar, neon, TL, downlight,
dan jenis lampu- lampu lainnya.
3. Ketiga, fitting merupakan alat untuk menghubungkan lampu dengan
jaringan listrik secara aman. Untuk menyambung penghantar dengan
kontak fitting, harus diperhatikan bahwa kontak sebelah dalam fitting
dihubungkan dengan penghantar fasa, sedangkan kontak sebelah luar
fitting yang berulir dihubungkan dengan penghantar nol dari jaringan
listrik.
51
sistem kerjanya. Relay dengan kapasitas besar biasanya di kemas
menggunakan pelindung transparan sehingga memungkinkan kita untuk
mengetahui bagaimana sistem mekanik di dalamnya bekerja. Jika tegangan
yang dialirkan berada di antara kondisi keduanya, maka akan terdengar
bunyi pada saat perpindahan tuasnya.
52
3. Bagian nol fitting sambung dengan kabel.
4. Memasang lampu dop pada fitting.
5. Menggunakan avometer untuk memeriksa apakah rangkaian sudah benar
tersambung.
6. Menyambungkan dengan sumber tegangan, bila sakelar ON maka lampu
dop akan menyala, sebaliknya bila sakelar OFF maka lampu dop akan
mati.
7. Mengaplikasikan dalam panel dengan menggunakan push button panel,
lampu indikator dan relay.
53
BAB IV
ANALISIS DAN KESIMPULAN
a. Kerusakan apa saja yang sering terjadi dalam instalasi listrik sederhana ?
Jawab :
1. MCB tidak dapat naik / ON
54
2. Apabila salah satu alat rumah di hidupkan, Lampu menjadi
redup
4.2 Kesimpulan
Pada praktikum yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa
dalam pemasangan 1 saklar 1 lampu yang menggunakan relay diperlukan
ketelitian karena kalau salah dalam pemasangan maka rangkaian tidak akan
berjalan dan lampu tidak menyala, selain itu ketelitian dalam menghubungkan
kaki yang ada di relay sangat diperlukan karena rangkaian tidak akan bekerja
jika pemasangan salah. Oleh karena itu sebelum menyambungkan dengan
sumber, sebaiknya cek terlebih dahulu rangkaian menggunakan mutimeter
pada selektor buzzer agar lebih mudah. Untuk memudahkan perangkaian
instalasi bisa digunakan sketsa gambar instalasi untuk membantu dalam
perangkaian.
55
DAFTAR PUSTAKA
56
LAMPIRAN
57
Rangkaian pada Relay AC dan
MCB
BAB I
PENDAHULUAN
58
juga dibutuhkan karena fungsinya sebagai penghubung antara lampu dengan
kawat-kawat hantaran.
59
4. Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis, cara kerja serta fungsi
saklar secara teoritis.
1.5.2 Manfaat Praktis
Mahasiswa dapat mengaplikasikan rangkaian satu saklar satu lampu
pada panel serta mampu menerapkan ilmu instalasi listrik di lapangan
dengan benar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.2 Saklar
Saklar adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk memutuskan
dan menghubungkan aliran listrik. Jadi saklar pada dasarnya adalah suatu
alat yang dapat atau berfungsi menghubungkan atau pemutus aliran listrik (arus
listrik) baik itu pada jaringan arus listrik kuat maupun pada jaringan arus listrik
lemah. Yang membedakan saklar arus listrik kuat dan saklar arus listrik lemah
adalah bentuknya kecil jika dipakai untuk alat peralatan elektronika arus lemah,
demikian pula sebaliknya, semakin besar saklar yang digunakan jika aliran listrik
semakin kuat. Secara sederhana, saklar terdiri dari dua bilah logam yang
menempel pada suatu rangkaian, dan bisa terhubung atau terpisah sesuai dengan
keadaan sambung (on) atau putus (off) dalam rangkaian itu. Material kontak
sambungan umumnya dipilih agar supaya tahan terhadap korosi. Kalau logam
yang dipakai terbuat dari bahan oksida biasa, maka saklar akan sering tidak
60
bekerja. Untuk mengurangi efek korosi ini, paling tidak logam kontaknya harus
disepuh dengan logam anti korosi dan anti karat.
2.2 Lampu
Dop atau dikenal juga dengan bola lampu adalah jenis lampu yang
pertama kali dikenal. Asal mula dari semua jenis lampu. Seiring dengan
berkembangnya jaman, sekarang sudah ada macam-macam lampu sesuai
dengan fungsi dan kegunaan masing-masing. Lampu dop ini sudah jarang
digunakan di kota besar karena kurang terang dan boros. Namun masih sering
dijumpai di kota kecil dan desa-desa.
Lampu ini menggunakan fitting E27 (penjelasan mengenai macam-
macam fitting akan dibahas di posting lain dan fitting E27 adalah fitting yang
paling umum) dan dapat dipakai dengan menggunakan dimmer. Meskipun
sekarang juda sudah tersedia lampu hemat energi yang bisa dipakai dengan
dimmer, penggunaan lampu dop ini lebih disukai karena harganya yang lebih
ekonomis.
Dop umumnya dibagi menjadi 2 macam warna yaitu clear (bening)
dengan frosted (putih susu). Tersedia mulai dari 5 watt sampai dengan 100
watt. 1 dos berisi 100 pcs. Merk tertentu bisa menyediakan produk dop
sampai dengan 200 watt. Best seller dari produk ini adalah dop 5, 10, 15 dan
25 watt clear. Ada juga dop 5 watt yang tersedia dalam warna clear, frosted,
merah, hijau, kuning, biru dan hijau. 1 dos berisi 100 pcs. Warna yang
termasuk best seller adalah warna clear.
61
Gambar 2.2 Lampu Dop
2.3 Fitting
Fitting adalah suatu alat listrik untuk menghubungi lampu dengan
kawat-kawat kabel (wire) pada jaringan listrik secara aman. Dengan
menggunakan fitting peralatan listrik kita seperti lampu akan lebih aman bila
digunakan dan menjadi rapi. Berikut ini akan diberikan penjelasan lebih
lanjut mengenai manfaat dan jenis fitting. Ada banyak macam jenis fitting,
berdasarkan pemakaiannya ada beberapa jenis yaitu :
1. Fitting Tempel
Fitting Tempel atau sering disebut fitting plafon dikarenakan
pemakaiannya ditempel diatas plafon. Fitting tempel ada banyak jenisnya
dan beragam merk, antara lain fitting hias tempel Hawai (ada berbagai
jenis variasi model), fitting tempel hitam broco, fitting segi broco dan
masih banyak lagi.
2. Fitting Gantung
Dinamakan fitting gantung dikarenakan pemakaiannya digantung.
Fitting gantung ini ada banyak jenisnya seperti fitting gantung rocia, fitting
gantung itami, fitting gantung broco dan masih banyak lagi.
3. Fitting Kombinasi
Dinamakan fitting kombinasi karena fitting ini terdiri dari
kombinasi fitting dan ada stopkontaknya, fitting ini biasa disebut dengan
fitting "T", jadi dapat digunakan untuk dua jaringan.
3. Fitting Besi
Fitting besi terbuat dari besi, biasa digunakan untuk lampu-lampu
jalan dan biasanya menggunakan kap lampu untuk penerangan jalan.
62
2. Kedua, fitting bermanfaat sebagai alat untuk mendistribusikan arus listrik
dari rangkaian instalasi listrik ke lampu, lampu pijar, neon, TL, downlight,
dan jenis lampu- lampu lainnya.
3. Ketiga, fitting merupakan alat untuk menghubungkan lampu dengan
jaringan listrik secara aman. Untuk menyambung penghantar dengan
kontak fitting, harus diperhatikan bahwa kontak sebelah dalam fitting
dihubungkan dengan penghantar fasa, sedangkan kontak sebelah luar
fitting yang berulir dihubungkan dengan penghantar nol dari jaringan
listrik.
63
BAB III
METODE PENELITIAN
64
2. Kupas kabel fasa dan nol dengan menggunakan tang kombinasi.
3. Sambungkan sakelar, lampu, dan stop kontak dengan menggunakan kabel.
4. Kabel disambung dengan cara dililitkan dengan menggunakan tang.
5. Jika rangkaian sudah tersambung, uji sambungan tersebut dengan
menggunakan avometer.
6. Jika ada arus masuk dan rangkaian sudah benar maka lampu akan
menyala.
7. Aplikasikan ragkaian dengan pushbutton panel, lampu indikator panel, dan
relay.
65
kalinya maka kedua lampu akan menyala. Namun ketika sakelar salah satu
ditekan lagi maka arus listrik akan terputus dan hanya salah satu lampu saja
yang mati tidak keduanya karena rangkaian tersebut disusun secara paralel
jadi saklar satu dan saklar lainnya tidak terhubung sehingga hanya salah satu
lampu saja yang tidak mendapatkan fasa (hanya mendapatkan nol) apabila
hanya salah satu saklar yang ditekan. Tetapi apabila kedua saklar ditekan lagi
maka kedua lampu akan mati. Hal tersebut sesuai dengan fungsi saklar yaitu
memutus dan menyambung arus yang mengalir ke lampu.
BAB IV
ANALISIS DAN KESIMPULAN
a. Analisis Percobaan
Ketika MCB dalam keadaan ON dan sakelar yang pertama ditekan
menjadi keadaan ON maka akan ada arus yang mengalir dari fasa ke MCB
lalu berlanjut ke sakelar dan lampu pertama akan menyala karena
disambungkan dengan fasa dan nol. Ketika saklar yang kedua ditekan maka
lampuyang kedua menyala. Apabila kedua saklar ditekan untuk pertama
kalinya maka kedua lampu akan menyala. Namun ketika sakelar salah satu
ditekan lagi maka arus listrik akan terputus dan hanya salah satu lampu saja
yang mati tidak keduanya karena rangkaian tersebut disusun secara paralel
jadi saklar satu dan saklar lainnya tidak terhubung sehingga hanya salah satu
lampu saja yang tidak mendapatkan fasa (hanya mendapatkan nol) apabila
hanya salah satu saklar yang ditekan. Tetapi apabila kedua saklar ditekan lagi
maka kedua lampu akan mati. Hal tersebut sesuai dengan fungsi saklar yaitu
memutus dan menyambung arus yang mengalir ke lampu.
4.3 Pertanyaan dan Jawaban
66
Bagaimana tindakan anda ketika menemui kerusakan dalam instalasi listrik
sederhana sampai lanjut. Jelaskan
Jawaban :
7. Gunakan alas kaki yang kering sebagai isolator
8. Cek apakah sambungan listrik ada yang putus atau tidak
9. Cek pemasangan kabel, apakah sudah benar
10. Cek apakah kabel ada yang kendor atau tidak
11. Gunakan multimeter pada selektor buzzer untuk mengetahui
kabel terhubung satu sama lain atau tidak
12. Nyalakan listriknya kemudian cek dengan tespen tiap kabel
apakah ada arus listrik yang masuk atau tidak ke rangkaian
4.2 Kesimpulan
Pada praktikum yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa
dalam pemasangan 2 saklar 2 lampu diperlukan ketelitian karena kalau salah
dalam pemasangan maka rangkaian tidak akan berjalan dan lampu tidak
menyala. Oleh karena itu sebelum menyambungkan dengan sumber,
sebaiknya cek terlebih dahulu rangkaian menggunakan mutimeter pada
selektor buzzer untuk mengetahui apakah rangkaian satu dan yang lainnya
tersambung atau tidak.
67
DAFTAR PUSTAKA
68
LAMPIRAN
69
Rangkaian pada Relay AC dan
MCB
Rangkaian 2 saklar 2
Lampu
BAB I
PENDAHULUAN
70
1.10Batasan Masalah
Dapat memahami fungsi dan prinsip kerja rangakain lampu TL, trafo
ballast dan starter dalm kehidupan sehari-hari.
1.12Tujuan
Berdasarkan tujuanya dibagi menjadi 2 :
1.5 Manfaat
1.5.3 Manfaat Teoritis
5. Mahasiswa dapat mengetahui cara merangkai rangkaian lampu TL
teoritis.
6. Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis, cara kerja serta fungsi
lampu TL, trafo ballast dan starter secara teoritis.
1.5.2 Manfaat Praktis
Mahasiswa dapat mengaplikasikan rangkaian lampu TL, trafo
ballast dan starter pada panel serta mampu menerapkan ilmu instalasi
listrik di lapangan dengan benar.
71
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Lampu TL
Lampu TL (Fluorescent Lamp) adalah lampu listrik yang
memanfaatkan gas NEON dan lapisan Fluorescent sebagai pemendar cahaya pada
saat dialiri arus listrik. Tabung lampu TL ini diisi oleh semacam gas yang pada
saat elektrodanya mendapat tegangan tinggi gas ini akan terionisasi sehingga
menyebabkan elektron-elektron pada gas tersebut bergerak dan memendarkan
lapisan fluorescent pada lapisan tabung lampu TL.
Prinsip Kerja Lampu TL (Fluorescent Lamp) yaitu ketika tegangan AC
220 volt di hubungkan ke satu set lampu TL maka tegangan diujung-ujung starter
sudah cukup utuk menyebabkan gas neon didalam tabung starter untuk panas
(terionisasi) sehingga menyebabkan starter yang kondisi normalnya adalah
normally open ini akan ‘closed’ sehingga gas neon di dalamnya dingin
(deionisasi) dan dalam kondisi starter ‘closed’ ini terdapat aliran arus yang
72
memanaskan filamen tabung lampu TL sehingga gas yang terdapat didalam
tabung lampu TL ini terionisasi.
Pada saat gas neon di dalam tabung starter sudah cukup dingin maka
bimetal di dalam tabung starter tersebut akan ‘open’ kembali sehingga ballast
akan menghasilkan spike tegangan tinggi yang akan menyebabkan terdapat
lompatan elektron dari kedua elektroda dan memendarkan
lapisan fluorescent pada tabung lampu TL tersebut.
73
Gambar 2.2 Trafo Ballast
2.3 Starter
Starter pada lampu TL terdiri dari sebuah balon kaca kecil yang diisi
dengan gas mulia. Di dalam balon terdapat dua elektroda dwi logam sebagai
filamen. Jarak antara kedua elektroda tersebut diatur dengan jarak tertentu
sehingga starternya akan menyala pada tegangan 100-200 V. Starter berfungsi
sebagai saklar penunda waktu (time delay switch) yang dihubungkan pararel
dengan dua kaki lampu TL.
Bila lampu TL dihubungkan pada jaringan tegangan PLN, maka
dalam waktu singkat filamen starter terhubung (menyala) dan kemudian
memutuskannya lagi kalau lampu TL telah menyala dengan stabil. Pada saat
filamen terhubung, suatu arus besar akan mengalir dari jaringan listrik lewat
ballast, kemudian ke elektroda lampu, starter dan kawat elektroda lainnya,
untuk selanjutnya kembali menuju ke jaringan. Adanya arus ini akan
membuat elektroda-elektroda lampu berpijar dan mengeluarkan elektron-
elektron.
Sementara itu tegangan pada starter telah hilang, sehingga starternya
padam dan menjadi dingin. Kedua elektroda dwi logam dalam starter akan
lurus kembali dan memutuskan arus yang sedang mengalir. Karena adanya
pemutusan tiba-tiba ini, dalam ballast akan dibangkitkan suatu gaya gerak
listrik yang cukup tinggi. Tegangan kejut ini seri dengan tegangan jaringan.
Bila dibangkitkan pada saat yang tepat, tegangan pada kedua filamen lampu
TL akan cukup tinggi untuk menyalakan tabung dengan syarat filamen-
filamennya sudah cukup panas.
Pada siklus pertama tabung belum menyala maka peristiwa seperti
yang diuraikan diatas akan terulang, sampai tabung menyala. Setelah lampu
TL menyala, starternya akan pararel dengan lampu. Oleh karena tegangan
menyala lampu lebih rendah dari pada tegangan starter, maka starternya akan
tetap padam.
74
Untuk mengurangi cetusan-cetusan pada elektroda dwi logam dapat
dipasang sebuah kondensator kecil pararel dengan starter. Pemasangan
kondensator tersebut juga dapat memperbaiki pemutusan arus dalam starter
dan mengurangi timbulnya gangguan radio.
BAB III
METODE PENELITIAN
75
2. Sambungkan salah satu kabel stekker ke kabel yang ada pada casing lampu
dan yang lainnya pada trafo.
3. Sambungkan kabel trafo yang lain pada kabel yang ada pada casing lampu.
4. Sambungkan salah satu kabel dari PLN ke kabel yang menuju trafo, dan
yang lainnya ke fitting lampu. Pasang lampu pada fitting.
5. Aplikasikan rangkaian menggunakan pushbutton panel, lampu indikator
panel, dan relay.
6. Setelah colokan terhubung ke sumber tegangan, tekan sakelar ON sehingga
lampu menyala. Bila lampu tidak menyala cobalah untuk memutar starter
atau lampu TL sampai lampu menyala.
76
BAB IV
ANALISIS DAN KESIMPULAN
77
1. Apa yang membedakan lampu TL dengan lampu lampu biasanya ?
Jawaban :
Perbedaan lampu pijar dengan lampu TL adalah :
1. Lampu pijar memiliki filames sedangkan lampu TL tidak
Filamen ini terbuat dari kawat tungsten tipis yang digulung
menjadi spiral rangkap. Filamen inilah yang menyebabkan
lampu lampu pijar memancarkan cahaya sekaligus panas.
2. Lampu TL memiliki efisiensi tinggi dibanding lampu pijar
dalam mengubah energi listrik menjadi energi panas
3. Lampu TL mempunyai waktu hidup yang lebih lama
dibanding dengan lampu pijar
4. Harga lampu pijar lebih murah
Meskipun demikian, dengan panas yang dihasilkan, lampu
pijar banyak digunakan pada peternakan ayam sebagai
penghangat ruangan.
2. Mengapa lampu TL harus di berikan starter dalam menyalakanya lampu
TL ?
Jawaban : Starter pada lampu TL terdiri dari sebuah balon kaca kecil
yang diisi dengan gas mulia. Di dalam balon terdapat dua
elektroda dwi logam sebagai filamen. Jarak antara kedua
elektroda tersebut diatur dengan jarak tertentu sehingga
starternya akan menyala pada tegangan 100-200 V. Starter
berfungsi sebagai saklar penunda waktu (time delay switch)
yang dihubungkan pararel dengan dua kaki lampu TL.
Bila lampu TL dihubungkan pada jaringan tegangan PLN,
maka dalam waktu singkat filamen starter terhubung (menyala)
dan kemudian memutuskannya lagi kalau lampu TL telah
menyala dengan stabil. Pada saat filamen terhubung, suatu arus
besar akan mengalir dari jaringan listrik lewat ballast, kemudian
ke elektroda lampu, starter dan kawat elektroda lainnya, untuk
selanjutnya kembali menuju ke jaringan. Adanya arus ini akan
78
membuat elektroda-elektroda lampu berpijar dan mengeluarkan
elektron-elektron.
3. Apa fungsi dari traffo ballast tersebut ?
Jawaban :
1. Memberikan pemasangan awal pada elektroda guna
menyediakan elektron bebas dalam jumlah yang banyak
2. Memberikan gelombang potensial yang cukup besar untuk
mengadakan bunga api antara kedua elektrodanya
3. Mencagah terjadinya peningkatan arus bunga api yang
melebihi batas tertentu bagi setiap ukuran lampu.
4. Bagaimana tindakan anda ketika mengetahui lampu TL mengeluarkan
suara dengan saat di nyalakan ?
4.2 Kesimpulan
Pada praktikum yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa
dalam pemasangan lampu TL diperlukan ketelitian karena kalau salah dalam
pemasangan maka rangkaian tidak akan berjalan dan lampu tidak menyala.
Oleh karena itu sebelum menyambungkan dengan sumber, sebaiknya cek
terlebih dahulu rangkaian menggunakan mutimeter pada selektor buzzer
untuk mengetahui apakah rangkaian satu dan yang lainnya tersambung atau
tidak.
79
DAFTAR PUSTAKA
80
LAMPIRAN
81
Rangkaian pada lampu TL
BAB I
PENDAHULUAN
82
digunakan. Hampir semua peralatan elektronika dan listrik memerlukan
saklar untuk menghidupkan atau mematikan alat listrik yang digunakan.
Saklarpun sering kita jumpai dirumah kiita ataupun di kosan kita saat
ini. Saklar merupakan salah satu komponen listrik yang berfungsi untuk
memutuskan dan menghubungkan arus listrik, terutama pada rangkaian yang
dihubungkan dengan hambatan berupa lampu. Adapun jenis–jenis saklar itu
sendiri yaitu saklar tunggal, saklar ganda dan reversing switch. Pada
pemasangan lampu juga dikenal suatu komponen yang bernama fitting, fitting
juga dibutuhkan karena fungsinya sebagai penghubung antara lampu dengan
kawat-kawat hantaran.
1.14Batasan Masalah
Dapat memahami fungsi dan prinsip kerja rangakain 2 lampu, 2 saklar,
1 stopkontak dalam kehidupan sehari-hari.
1.16Tujuan
Berdasarkan tujuanya dibagi menjadi 2 :
83
1.5 Manfaat
1.5.4 Manfaat Teoritis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sakelar
Sakelar merupakan alat yang digunakan untuk menghubungkan dan
memutuskan arus listrik.Berdasarkan kegunaannya sakelar sangat banyak
macam dan pengetahuanjenisnya, misalnya sakelar penerangan, sakelar
tegangan tinggi, sakelar instalasi tenaga, sakelar elektronika dan banyak lagi
macamnya.Namun sebagai bahan untuk pekerjaan dalam bidang instalasi,
84
kita cukup mengenal bentuk sakelar yang biasa digunakan sehari-hari
dipasang dirumah-rumah atau tempat umum lainnya.
a. Sakelar Tunggal
Saklar tunggal yaitu saklar yang memiliki fungsi tunggal artinya hanya
dapat menyalakan dan memadamkan sebuah lampu.
85
Gambar 6.3 Saklar Kutub Ganda Tiga
Sumber : (https://www.tokopedia.com/besidannelayan/saklar-tiga-kutub-tunggal-
pasangan-tertanan-panjang-9cm-lebar-9cm)
d. Sakelar Kelompok
Sakelar kelompok pemasangannya harus disesuaikan dengan kebutuhan
misalnya mematikan dan menghubungkan dua atau tiga buah lampu namun
lampu tersebut tidak dapat dinyalakan bersamaan.
86
sakelar tukar disebut juga sakelar hotel karena sakelar jenis ini banyak
digunakan dihotel-hotel.
g. Sakelar Silang
Seandainya kita ingin melayani satu lampu atau golongan lampu yang
ada di dua tempat, maka kita gunakan sakelar silang.
87
11.3 Stop Kontak
Stop kontak adalah suatu komponen yang berfungsi sebagai
tempat/terminal untuk mendapatkan arus/tegangan listrik yang diperlukan
untuk kebutuhan peralatan listrik atau alat-alat rumah tangga seperti:
pesawat TV, radio, kulkas, kipas angin, setrika listrik, dan lain-lain.
BAB 3
METODE PENELITIAN
88
7. Kabel
8. Avometer
9. Isolasi
10. Papan relay
11. Panel
89
BAB IV
ANALISIS DAN KESIMPULAN
4.1 Analisis
Hal yang harus diperhatikan saat membuat rangkaian 2 saklar 2 lampu 1
stopkontak adalah penyambungan kabelnya, kita harus memastikan bahwa
sambungan kabel yang terpasang dalam panel telahbenar. Jika sudah
terpasang dengan benar sambungan kabel menuju saklar, lampu, dan
stopkontak juga harus dicek apakah sudah terpasang dengan benar sesa
dengan gambar rangkaian. Kerusakan yang biasanya terjadi seperti
90
sambungan kabel yang terlepas atau tidak terpasang dengan benar, isolator
kabel mengelupas, saklar rusak, dan lampu rusak.
4.2 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum rangkaian 2 lampu 2 sakelar 1 stopkontak
adalah rangkaian 2 lampu 2 sakelar 1 stopkontakdapat kita aplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari. Serta dalam membuat rangkaian
tersebutharustelitidanbenar dalammemasangataumenyabung antara kabel satu
dengan lainnya, karena jika salah satu kabel saja tidak terhubung, maka
lampu tidak akan menyala.
4.3 Pertanyaan
Bagaimana tindakan anda ketika menemui kerusakan dalam instalasi
listrik sederhana sampai lanjut. Jelaskan!
Melakukan pembenahan instalasi kabel yang terpasang:
1. Menghindari penggantian MCB (Mini Circuit Breaker) yang berada di
KWH meter milik PLN. Apabila terjadi kerusakan pada MCB(Mini
Circuit Breaker) yang berada di KWH meter, hubungi pihak penyedia
tenaga listrik (pihak PLN) untuk segera dilakukan pemeriksaan.
2. Menggunakan peralatan listrik yang berkualitas baik dan memenuhi
standartdi Indonesia.
3. Menggunakan peralatan listrik sesuai fungsi dan kapasitas peralatan
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
91
[3] No Name, 2015, “ Instalasi Penerangan Sakelar Seri ”,
http://blog.unnes.ac.id/riset/2015/10/16/instalasi-penerangan-saklar-seri/
Diakses pada : 28 Oktober 2018
LAMPIRAN
92
Rangkaian Fasa dan Ground
Rangkaian 2 saklar 2
Lampu 1 Stop Kontak
BAB I
PENDAHULUAN
93
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menggunakan listrik,
termasuk kita membutuhkan lampu pula. Dalam praktikum kali ini mahasiswa
diajarkan bagaimana cara membuat rangkaian 3 lampu dan 3 saklar. Karena
pada dasarnya dalam kehidupan kita membutuhkan berbagai macam jenis
rangkaian lampu, agar nantinya dapat bermanfaat saat kita beranjak dalam
dunia kerja.
Dalam pemasangan instalasi listrik penerangan, diperlukan beberapa
komponen instalasi penerangan. Dimana komponen-konponen tersebut dapat
mempermudah penggunaan tenaga listrik serta tidak memhayakan bagi
manusia maupun istalasi itu sendiri. Namun komponen-komponen tersebut
juga harus memenuhi persyaratan-persyaratan yang berlaku dalam
penerangan.
1.4 Tujuan
1. Mahasiswa mampu merangkai rangkaian 3 lampu dan 3 saklar.
2. Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja komponen yang digunakan
rangkaian 3 lampu dan 3 saklar.
3. Mahasiswa mampu memahami fungsi dari komponen yang digunakan
untuk merangkaia rangkaian 3 lampu dan 3 saklar.
94
1.5 Manfaat
1.5.1 Manfaat Teoritis
1. Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja komponenyangdigunakan
dalam rangkaian.
2. Mahasiswa mampu memahami fungsi dari komponen yang digunakan
dalam rangkaian.
1.5.2 Manfaat Praktis
Mahasiswa mampu merangkaian rangkaian 3 lampu dan 3 saklar dengan
benar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sakelar
95
Sakelar merupakan alat yang digunakan untuk menghubungkan dan
memutuskan arus listrik. Berdasarkan kegunaannya sakelar sangat banyak
macam dan jenisnya, misalnya sakelar penerangan, sakelar tegangan tinggi,
sakelar instalasi tenaga, sakelar elektronika dan banyak lagi macamnya.
Namun sebagai bahan pengetahuan untuk pekerjaan dalam bidang instalasi,
kita cukup mengenal bentuk sakelar yang biasa digunakan sehari-hari
dipasang dirumah-rumah atau tempat umum lainnya.
2.1.1 Sakelar Tunggal
Berfungsi tunggal artinya hanya dapat menyalakan dan memadamkan
sebuah lampu.
96
Gambar 2.3 Saklar Berkutup Tiga
97
Gambar 2.6 Saklar Tukar
98
Gambar 2.8 Stop Kontak
99
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan:
1. Sakelar
2. Stop kontak
3. Lampu dop
4. Fitting
5. Test pen
6. Tang
7. Kabel
8. Avometer
9. Isolasi
10. Papan relay
100
BAB IV
ANALISIS DAN KESIMPULAN
4.2 Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil praktikum ini adalah kami membuatrangkaian 3
lampu, 3 saklar,1 stopkontak. Saklaradalahsebuahperangkat yang
digunakanuntukmemutuskanjaringanlistrik, atauuntukmenghubungkannya.
Jadisaklarpadadasarnyaadalahalatpenyambungataupemutusaliranlistrik. Dan
stop kontak adalahsuatukomponenyang berfungsisebagaitempat/terminal
untukmendapatkanarus/teganganlistrikyangdiperlukanuntukkebutuhanperalat
anlistrik.
4.3 Pertanyaan
1. Bagaimanatindakanandaketikamenemuikerusakandalaminstalasilistriksed
erhanasampailanjut. Jelaskan
Jawab: Pertama kita harus mengetahui apa kerusakan yang terjadi pada
rangkaian tersebut, setelah kita mengerti kerusakannya kita dapat
melakukan perbaikan semaksima mungkin. Pada saat melakukan
perbaikan kita juga harus memperhatikan keamaan kerja yang akan kita
lakukan.
101
DAFTAR PUSTAKA
102
103
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Tegangan AC pada umumnya dimanfaatkan dalam instalasi listrik,
tegangan AC sendiri terdidri dari 2, yaitu tegangan 1 phase dan tegangan 3
phase. Tegangan 1 phase biasanya digunakan atau dimanfaatkan dalam
instalasi listrik rumah tangga pada umumnya yang tidak membutuhkan daya
yang besar. Tegangan 3 phase biasanya digunakan di pabrik atau pembangkit
listrik pada pabrik-pabrik besar, pada umumnya menggunakan tegangan 3
phase untuk menyalakan mesin-mesin dengan daya yang besar. Sistem 3
phase dikembangkan karena memiliki keunggulan yaitu daya yang
ditransmisikan bisa lebih besar dibanding system 1 phase dengan besar
penghantar dan arus listrik yang sama. Karena itu mulai dari pembangkitan
sampai distribusi, sistem 3 phase ini digunakan. Maka dari itu, dilakukanlah
praktikum ini untuk lebih memahami tentang tegangan AC 3 phase serta cara
pengaplikasian sederhana dari sistem tegangan 3 phase.
1.4 Tujuan
1.4.1 TujuanUmum
1. Mahasiswa mampu memahami listrik 3 phase serta dapat
mengaplikasikan secara sederhana
2. Mahasiswa memahami prinsip prinsip sambungan R, S, T
3. Mahasiswa mampu mengaplikasikan rangkaian dengan
menggunakan panel.
104
1.4.2 TujuanKhusus
Mahasiswa mampu membuat rangkaian tiga phase dengan rapi dan
benar.
1.5 Manfaat
1.5.1 ManfaatTeoritis
Mahasiswa mampu mengetahui fungsi, cara kerjadarilistrik 3
phase.
1.5.2 ManfaatPraktis
Mahasiswa mampu mengaplikasikanlistrik 3 phase
denganmenggunakan panel.
105
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
106
tentunya membutuhkan uang yang cukup banyak untuk penyediaannya,
dalam hal untuk mencukupi kebutuhan dalam suatu event. Kadang kala para
karyawan lapangan membutuhkan kabel yang melebihi dari perkiraan kita.
Sedikit lampu yang terpasang, belum tentu membutuhkan kabel yang sedikit
pula. Situasi tersebut dikarenakan adanya situasi lapangan,ataupun panggung
yang tidak memungkinkan. Lighting Designer (penata lampu) juga punya
andil yang besar dalam mempengaruhi banyak tidaknya kabel yang terbuang
percuma.
Namun demikian para karyawan lapangan (kuli lampu-red) juga harus
selalu beradaptasi dalam hal ini. Kuli lampu yang handal harusnya bisa
mengatasi kekurangan kabel sedemikian rupa, apalagi bilamana event
tersebut jauh dari rumah (gudang). Meminimalkan penggunaan kabel
haruslah ditanamakan dari dini kepada kuli lampu yang masih baru dan
awam. Tentu saja juga diberi pengertian dan rumus2 jitu dalam hal ini
Penggunaan kabel berukuran 4×2,5 (serabut) banyak digunakan di rental
rental Indonesia. Berbagai jenis merk dari kabel tersebut mewarnai dunia
usaharental. Kabel 4×2,5, didalamnya ada beberapa warna.Perlambangan
warna yang terdapat di dalam kabel ini :
107
Tiga phase:
Sangat umum dan lazim teknik ini dimana mana dilakukan dalam
penyambungan PAR dalam pipa bar. Teknik ini sangat membantu sekali
dalam meminimalkan pemakaian kabel dilapangan.
108
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 AlatdanBahan
1. Kabel NYA merah, kuning dan hitam
2. Tang potong
3. Solasi hitam
4. Multimeter
5. Tespen
6. 2 buah lampu dop
7. 2 buah saklar
8. 1 buah stop kontak
9. Panel
10. Relay
3.2 LangkahKerja
1. Buatlah rangkaian star delta pada rangkaian 3 phase menjadi 1 phase
pada papan yang telah di sediakan
2. Ingat sambungan dan warna pada R, S, T
3. Aplikasikan denga menggunakan pushbutton panel, lampu indikator
panel, dan relay.
4. Usahakan kedua lampu yang memiliki daya 220 volt dapat hidup dan
mati saat saklar di kondisikan on atau off dengan menggunakan sumber
360 volt.
5. Stop kontak juga harus memiliki keluaran 220 volt.
3.3 Gambar Rangkaian
109
BAB IV
ANALISIS DAN KESIMPULAN
4.1 Analisa
Apa yang harus di perhatikan dalam melakukan sambungan 3 fase
RST,Analisa? Saat melakukan sambungan 3 phase RST yang harus
diperhatikan yaitu pertama sambungan kabel hal tersebut karena jika kabel
yang disambung terbuka atau tidak ditutup dengan isolasi listrik maka akan
berbahaya jika tersentuh apabila phase sudah di ON kan, kedua safety
terhadap diri sendiri saat melakukan sambungan 3 phase, ketiga rangkaian
harus benar atau tidak salah menyambung antara phase dan netral karena
kan menimbulkan akibat yang cukup berbahaya misal konsleting listrik atau
kebakaran.
4.2 Kesimpulan
110
DAFTAR PUSTAKA
111
LAMPIRAN
112
BAB I
PENDAHULUAN
113
2. Apa saja yang harus diperiksa dan diperbaiki dalam pemeliharaan instalasi
listrik?
3. Bagaimana cara melaksanakan pemeliharaan instalasilistrik ?
1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari diadakan praktikum ini adalah :
1.4.1 Tujuan Umum
1. Mahasiswa mampu merawat dan memperbaiki komponen-komponen
listrik yang terpasang.
2. Mahasiswa mampu merawat dan memperbaiki bangunan instalasi
listrik.
3. Mahasiswa memahami prinsip kerja juga fungsi dari masing-masing
komponen yang digunakan dalam praktikum ini.
1.4.2 Tujuan Khusus
Dapat memperbaiki kerusakan instalasi listrik di kampus Teknik
Elektromedik Surabaya
1.5 Manfaat
114
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
115
dahulu, target waktu pelaksanaan berdasarkan data catalog, data
pengalaman dan data-data lainnya.
116
membesar pada saat pemakaian.Sekering dibuat untuk mencegah
masuknya arus yang terlalu besar pada rangkaian listrik akibat hubungan
singkan.
117
Stop kontak atau kotak kontak merupakan kotak tempat sumber
arus listrik yang siap pakai. Berdasarkan bentuknya stop kontak dibedakan
menjadi stop kontak biasa, stop kontak dengan hubungan tanah dan stop
kontak tahan air. Sedangkan berdasarkan pemasangannya stop kontak
dibedakan menjadi stop kontak yang ditanam dalam dinding dan stop
kontak yang ditanam di permukaan dinding. Cara merawat dan
memperbaiki stop kontak yaitu dengan memeriksa hubungan antara tusuk
kontak dengan stop kontaknya. Bila kedudukan tusuk kontak goyah
(kendor) akan terdengar suara gemerisik loncatan loncatan bunga api yang
berarti hubungannya tidak baik, hal ini dapat diperbaiki dengan jalan
membuka stop kontak tersebut dan mengatur lubang stop kontaknya
dengan obeng atau tang kecil agartepat besarnya bila dimasuki tusuk
kontak, apabila sudah tidak bisa lagi maka harus diganti dengan yang baru.
118
Gambar 2.4 Fitting
Sumber : (http://teknik-ketenagalistrikan.blogspot.co.id/2013/04/fitting-
laampu.html#.WOGcizgnJtU)
E. Sambungan Kabel
Merawat dan memperbaiki sambungan-sambungan kawat yang ada
di dalam kotak-kotak sambung yaitu dengan cara menggunakan tangga
menuju ke atas plafon, kemudian tutup kotak-kotak sambung dibuka dan
sambungan-sambungan kawatnya dibersihkan dan dikuatkan lagi
menggunakan tang kombinasi. Pada umumnya bentuk sambungan kawat
yang digunakan jenis ekor babi, setiap sambungan harus diisolasi
menggunakan benang lasdop dengan kuat, sehingga logam kabel tidak
kelihatan.Pada umumnya kotak sambung terbuat dari plastik berbentuk
lingkaran, ada juga yang berbentuk soket penyambung dari porselin atau
plastik, tetapi jarang digunakan.
119
BAB III
METODE PENELITIAN
120
m Teknik
Tenaga
Listrik
121
BAB 4
4.5 Analisis
Pemeliharaan instalasi listrik adalah program pemeriksaan,
perawatan, perbaikan, dan uji ulang berdasarkan petunjuk pemeliharaan yang
sudah ditentukan, agar keadaan instalasi selalu baik dan bersih, serta aman
bila digunakan. Bagian yang menjadi perhatian dalam pemeliharaan instalasi
listrik tidak hanya bagian yang mudah terkena gangguan saja, tetapi juga
pengaman, sambungan kabel, pelindung, dan perlengkapannya seperti papan
pengenal dan rambu peringatan, serta bangunannya harus terpelihara dengan
baik.Karena apabila instalasi listrik mengalami aus, penuaan atau kerusakan
tentu akan mengganggu instalasi, maka secara berkala instalasi harus
diperiksa danbagiannya lebih cepat terganggu sistem kerjanya karena
mengalami aus, penuaan atau kerusakaan, harus secara berkala diperiksa dan
dicoba, baik segi mekanis maupun listriknya.
listrik.
122
Jawaban : Bagian yang menjadi perhatian dalam pemeliharaan
instalasi listrik tidak hanya bagian yang mudah terkena
gangguan saja, tetapi juga pengaman, sambungan kabel,
pelindung, dan perlengkapannya seperti papan pengenal dan
rambu peringatan, serta bangunannya harus terpelihara dengan
baik.Karena apabila instalasi listrik mengalami aus, penuaan
atau kerusakan tentu akan mengganggu instalasi, maka secara
berkala instalasi harus diperiksa danbagiannya lebih cepat
terganggu sistem kerjanya karena mengalami aus, penuaan
atau kerusakaan, harus secara berkala diperiksa dan dicoba,
baik segi mekanis maupun listriknya.Suatu sistem
pemeliharaan yang baik terhadap peralatan / komponen dari
suatuunit kerja mutlak diperlukan, guna menjamin
kelangsungan kerja yang normal.
4.2 Kesimpulan
Pemeliharaan instalasi listrik adalah program pemeriksaan,
perawatan, perbaikan, dan uji ulang berdasarkan petunjuk pemeliharaan yang
sudah ditentukan, agar keadaan instalasi selalu baik dan bersih, serta aman
bila digunakan. Bagian yang menjadi perhatian dalam pemeliharaan instalasi
listrik tidak hanya bagian yang mudah terkena gangguan saja, tetapi juga
pengaman, sambungan kabel, pelindung, dan perlengkapannya seperti papan
pengenal dan rambu peringatan, serta bangunannya harus terpelihara dengan
baik.
123
DAFTAR PUSTAKA
124