Anda di halaman 1dari 5

NAMA : ALFIRA DIAN MAHARANI

KELAS : PP-B / SEMESTER III

NRP : 55196212794

•• Alat Bantu Penangkapan Ikan, yang selanjutnya disebut ABPI, adalah alat yang digunakan untuk
mengumpulkan ikan dalam kegiatan penangkapan ikan. Alat Bantu Penangkapan Ikan terdiri dari :

1. Rumpon;

Rumpon merupakan alat bantu untuk mengumpulkan ikan dengan menggunakan berbagai bentuk dan
jenis pemikat/atraktor dari benda padat yang berfungsi untuk memikat ikan agar berkumpul. Rumpon
terdiri dari: a.rumpon hanyut, merupakan rumpon yang ditempatkan tidak menetap, tidak dilengkapi
dengan jangkar dan hanyut mengikuti arah arus; dan b.rumpon menetap, merupakan rumpon yang
ditempatkan secara menetap dengan menggunakan jangkar dan/atau pemberat, terdiri dari:

1) Rumpon permukaan, merupakan rumpon menetap yang dilengkapi atraktor yang ditempatkan di
kolom permukaan perairan untuk mengumpulkan ikan pelagis; dan

2) Rumpon dasar, merupakan rumpon menetap yang dilengkapi atraktor yang ditempatkan di dasar
perairan untuk mengumpulkan ikan demersal

2. Global Positioning System (GPS)

Global Positioning System (GPS) adalah satu-satunya sistem navigasi satelit yang berfungsi dengan
baik. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini
diterima oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan posisi, kecepatan, arah,
dan waktu. Sistem yang serupa dengan GPS anatara lain GLONASS Rusia, Galileo Uni Eropa, IRNSS India.

3. Kompas

Hasil gambar untuk KompasKompas adalah alat navigasi untuk mencari arah berupa sebuah panah
penunjuk magnetis yang bebas menyelaraskan dirinya dengan medan magnet bumi secara akurat.
Kompas memberikan rujukan arah tertentu, sehingga sangat membantu dalam bidang navigasi. Arah
mata angin yang ditunjuknya adalah utara, selatan, timur, dan barat. Apabila digunakan bersama-sama
dengan jam dan sekstan, maka kompas akan lebih akurat dalam menunjukkan arah. Alat ini membantu
perkembangan perdagangan maritim dengan membuat perjalanan jauh lebih aman dan efisien
dibandingkan saat manusia masih berpedoman pada kedudukan bintang untuk menentukan arah.

4. Sonar

Sonar (Singkatan dari bahasa Inggris: sound navigation and ranging), merupakan istilah Amerika
yang pertama kali digunakan semasa Perang Dunia, yang berarti penjarakan dan navigasi suara, adalah
sebuah teknik yang menggunakan penjalaran suara dalam air untuk navigasi atau mendeteksi kendaraan
air lainnya. Sementara itu, Inggris punya sebutan lain untuk sonar, yakni ASDIC (Anti-Submarine
Detection Investigation Committee).

Sonar merupakan sistem yang menggunakan gelombang suara bawah air yang dipancarkan dan
dipantulkan untuk mendeteksi dan menetapkan lokasi obyek di bawah laut atau untuk mengukur jarak
bawah laut. Sejauh ini sonar telah luas digunakan untuk mendeteksi kapal selam dan ranjau, mendeteksi
kedalaman, penangkapan ikan komersial, keselamatan penyelaman, dan komunikasi di laut.

5. Lampu

Pemanfaatan cahaya untuk alat bantu penangkapan ikan dilakukan dengan memanfaatkan sifat fisik dari
cahaya buatan itu sendiri. Masuknya cahaya ke dalam air, sangat erat hubungannya dengan panjang
gelombang yang dipancarkan oleh cahaya tersebut. Semakin besar panjang gelombangnya maka
semakin kecil daya tembusnya kedalam perairan.

Dengan sifat-sifat fisik yang dimiliki oleh cahaya dan kecenderungan tingkah laku ikan dalam merespon
adanya cahaya, nelayan kemudian menciptakan cahaya buatan untuk mengelabuhi ikan sehingga
melakukan tingkah laku tertentu untuk memudahkan dalam operasi penangkapan ikan. Tingkah laku
ikan kaitannya dalam merespon sumber cahaya yang sering dimanfaatkan oleh nelayan adalah
kecenderungan ikan untuk berkumpul di sekitar sumber cahaya.

Untuk tujuan menarik ikan dalam luasan yang seluas-luasnya, nelayan biasanya menyalakan lampu yang
bercahaya biru pada awal operasi penanggkapannya. Hal ini disebabkan cahaya biru mempunyai
panjang gelombang paling pendek dan daya tembus ke dalam perairan relatif paling jauh dibandingkan
warna cahaya tampak lainnya, sehingga baik secara vertikal maupun horizontal cahaya tersebut mampu
mengkover luasan yang relatif luas dibandingkan sumber cahaya tampak lainnya.

Setelah ikan tertarik mendekati cahaya, ikan-ikan tersebut kemudian dikumpulkan sampai pada jarak
jangkauan alat tangkap (catchability area) dengan menggunakan cahaya yang relatif rendah
frekuensinya, secara bertahap. Cahaya merah digunakan pada tahap akhir penangkapan ikan

Berkebalikan dengan cahaya biru, cahaya merah yang mempunyai panjang gelombang yang relatif
panjang diantara cahaya tampak, mempunyai daya jelajah yang relatif terbatas. Sehingga, ikan-ikan yang
awalnya berada jauh dari sumber cahaya (kapal), dengan berubahnya warna sumber cahaya, ikut
mendekat ke arah sumber cahaya sesuai dengan daya tembus cahaya merah. Setelah ikan terkumpul di
dekat kapal (area penangkapan alat tangkap), baru kemudian alat tangkap yang sifatnya mengurung
gerombolan ikan seperti purse seine, sero atau lift nets dioperasikan dan mengurung gerakan ikan.
Dengan dibatasinya gerakan ikan tersebut, maka operasi penangkapan ikan akan lebih mudah dan nilai
keberhasilannya lebih tinggi.

••
•• Bahan dan Komponen Rumpon Setiap rumpon terdiri dari beberapa komponen. Di Indonesia
rumpon masih menggunakan bahan alami seperti daun kelapa, tali plastik yang sudah pasti kekuatannya
sangat terbatas.

Di Jawa Barat konstruksi rumpon masih sederhana sekali, pada umumnya pelampungnya dari bambu
dan tali temalinya dari bahan plastik atau rotan, pemberatnya dari batu gunung atau batu karang
sedangkan atraktornya menggunakan daun kelapa. Rumpon jenis ini banyak dioperasikan di laut yang
dangkal dengan tujuan untuk rnengumpulkan ikan pelagis yang kecil – kecil. Untuk perairan yang
mempunyai kedalaman sampai ribuan meter digunakan tali.

Di negara maju seperti Jepang dan Philipina rumpon yang dipasang selalu dilengkapi alat pendeteksi ikan
yang dapat memonitor dari kapal penangkapannya.

Komponen dan kontruksi rumpon terdiri dari:

Pelampung

Sebagai alat pengapung yang dibuat dari besi plat yang dibentuk seperti tabung.

Atraktor/Pemikat

Merupakan pemikat yang bertujuan untuk memikat ikan disekeliling rumpon yang terbuat dari daun
nyiur atau daun kelapa.

Tali-temali

Guna sebagai pengikat pelampung dan pemberat bahannya terbuat dari polyethylene kemudian
ditambahkan kawat baja untuk mengikat atraktor supaya cepat tenggelam dan tidak mengapung.

Pemberat

Merupakan bahan untuk menenggelamkan rumpon dan rumpon tidak berpindah tempat yang dibuat
dari semen yang dicor.

•• Rumpon adalah salah satu jenis alat bantu penangkapan ikan yang dipasang dilaut, baik laut dangkal
maupun laut dalam. Pemasangan tersebut dimaksudkan untuk menarik gerombolan ikan agar
berkumpul disekitar rumpon, sehingga ikan mudah untuk ditangkap.

Rumpon dalam bahasa kelautan adalah karang buatan yang dibuat oleh manusia dengan tujuan sebagai
tempat berkumpul ikan. Rumpon merupakan rumah buatan bagi ikan di dasar laut yang dibuat secara
sengaja dengan menaruh berbagai jenis barang di dasar laut seperti ban, dahan dan ranting dengan
pohonnya sekaligus. Barang–barang tersebut dimasukkan dengan diberikan pemberat berupa beton,
batu–batuan dan penberat lainnya sehingga posisi dari rumpon tidak bergerak karena arus laut. Barang–
barang yang dimasukkan kedalam laut dapat terus ditambah secara berlanjut untuk menambah massa
rumpon.

Pembuatan rumpon ikan sebenarnya adalah salah satu cara untuk mengumpulkan ikan, dengan
membentuk kondisi dasar laut menjadi mirip dengan kondisi karang–karang alami, rumpon membuat
ikan merasa seperti mendapatkan rumah baru. Meski untuk mengetahui keberhasilanya dibutuhkan
waktu yang tidak sedikit sekitar 3- 6 bulan namun usaha pembuatan rumpon ini merupakan solusi
terbaik meningkatkan hasil perikanan di laut.

Agar kepemilikkan rumpon tidak tertukar atau hilang, maka diberi tanda, misalnya dengan bendera,
pelampung, cermin atau tanda lain sesuai keinginan pemiliknya. Pembuatan rumpon selain untuk
diambil hasil ikannya untuk keperluan sendiri, dapat juga disewakan kepada para pemancing laut yang
memang mencari kesenangan mencari ikan di lokasi yang banyak ikannya. Para pemancing yang
memang membutuhkan hot spot memancing yang bagus dapat menyewa pemilik rumpon ini sebagai
alternatif memancing yang cukup mudah.

Anda mungkin juga menyukai