Anda di halaman 1dari 4

NAMA : DESAK PUTU RISKI EKA PRATIWI

NOMOR : 05

KELAS : VIII D

 Teks Persuasi
Tema : Lingkungan

Hidup Ini Indah Tanpa “SAMPAH”


Kebersihan merupakan hal yang penting dalam kehidupan. Dengan kebersihan,
lingkungan di sekitar kita menjadi sehat, kita pun terbebas dari serangan penyakit seperti demam
berdarah yang berasal dari lingkungan kumuh. Jika dunia ini tanpa kebersihan maka lingkungan
sekitar kita akan kumuh selain itu kita mudah terserang penyakit.
Sayangnya, kini kepedulian masyarakat terhadap lingkung semakin menurun, contohnya
ketika melihat sampah mereka hanya melewatinya tanpa memungut dan membersihkannya. Ada
juga yang membuang sampah sembarangan seperti ke tempat-tempat yang mudahmenyebabkan
bencana, seperti ke sungai. Jika membuang sampah ke sungai menjadi kebiasaan bagi
masyarakat maka sampah-sampah akan menumpuk dan menghalangi aliran sungai. Akibatnya,
saat musim penghujan, air sungai tidak mampu menampung volume air yang sangat besar dan air
sungai akan meluap dan menyebabkan banjir.
Karena itu, kita sebagai warga yang baik harus mengayomi dan membimbing agar
menjaga lingkungan dengan baik. Dengan cara tidak membuang sampah sembarangan dan
membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan.
Dengan demikian, mulai sekarang jagalah kebersihan agar tetap bersih mulai dari diri kita
sendiri. Usahakan ketika melihat sampah ayo kita pungut dan membuang ke tempatnya, sesuai
dengan jenis sampah tersebut, agar lingkungan tetap bersih, indah, dan sehat. Jika lingkungan
sekitar kita sehat maka kita pun akan sehat sentosa.
NAMA : DESAK PUTU RISKI EKA PRATIWI
NOMOR : 05
KELAS : VIII D

 Menelaah Contoh Teks Persuasi

Mari Giat Belajar


Pro Kontra tentang hasil ujian nasional (UN) sebagai penentu kelulusan seorang siswa
memang telah menjadi perdebatan dari dahulu. Banyak yang menganggap tidak adil apabila
proses belajar selama tiga tahun di bangku sekolah hanya ditentukan oleh ujian tertulis selama
tiga hari. Akibatnya, tak jarang banyak siswa yang tidak bersungguh-sungguh dalam menjalani
proses belajar di sekolah karena menganggap hal terpenting adalah hanya bisa mengerjakan ujian
nasional (UN).
Paradigma ini memunculkan fenomena belajar ‘sistem kebut semalam (SKS)di kalangan
pelajar setiap kali akan menghadapi ujian. Pada tahun 2008, pemerintah akhirnya mengeluarkan
peraturan tentang kriteria kelulusan bagi siswa siswi di bangku sekolah menengah pada
khususnya, yakni memasukkan nilai rapor tiap semesternya sebagai salah satu kriteria kelulusan
atau dengan kata lain nilai rapor selama duduk di bangku sekolah ikut menjadi bobot kelulusan.
Hal tersebut tentu sedikit banyak merubah pandangan siswa siswi, di mana siswa siswi
dituntut untuk menjaga konsistensi nilai mereka di setiap semesternya. Maka dari itu, marilah
kita persiapkan bekal kelulusan kita sedini mungkin. Mulailah belajar secara teratur, karena
selain membantu ketika mengerjakan soal ujian, belajar dengan teratur juga membuat
pemahaman kita akan materi yang kita pelajari lebih baik.
Selain itu, bagi siswa siswi tahun terakhir di sekolah menengah atas, belajar dengan giat
merupakan suatu hal yang wajib mengingat nilai sekolah selain menentukan kelulusan juga
merupakan salah satu kriteria yang menjadi pertimbangan dalam penerimaan mahasiswa baru
lewat jalur SNMPTN (seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri). Kriteria yang menjadi
pertimbangan dalam penerimaan mahasiswa baru jalur SNMPTN, antara lain nilai rapor mata
pelajaran yang masuk ujian nasional, nilai per-mata pelajaran yang berhubungan dengan jurusan
yang dipilih, serta konsistensi peringkat dalam kelas.
Mengingat hal-hal tersebut tentu dibutuhkan usaha yang tidak hanya dibangun dalam
waktu semalam sehingga dibutuhkan konsistensi yang baik dalam belajar. Marilah kita giat
belajar mulai dari sekarang! Tidak ada kata terlambat dalam memulai, sebelum terlambat di
kemudian hari.

 Hasil Telaah
1. Struktur
a. Pengenalan Isu
- Terdapat pada paragraf pertama yaitu tentang hasil UN menetukan kelulusan
siswa dan ini tak terbayar dengan hasil kerja keras mereka selama 3 tahun
bersekolah.
b. Rangkaian Argumen
- Pendapat
1. Hal tersebut tentu sedikit banyak merubah pandangan siswa siswi....dst (3)
2. Pradigma ini memunculkan fenomena belajar “sistem kebut semalam” (SKS)
di kalangan pelajar setiap kali akan menghadapi ujian....dst (2)
- Fakta
1. Pada tahun 2008, pemerintah akhirnya mengeluarkan peraturan tentang
kriteria kelulusan bagi siswa siswi di bangku sekolah menengah pada
khususnya ...dst (2)
c. Pernyataan Ajakan
1. Mulailah dengan belajar secara teratur, karena selain membantu ketika
mengerjakan soal ujian, belajar dengan teratur juga membuat pemahaman kita
akan materi yang kita pelajari lebih baik. (3)
2. Marilah kita giat belajar mulai dari sekarang! (5)
d. Penegasan Kembali
Oleh karena itu, mulai dari sekarang mari giat belajar agar mendapatkan hasil
yang sempurna.
Kaidah kebahasaan

1. Kata penghubung
- Akibatnya, tak jarang banyak siswa...dst
- Maka dari itu, marilah kita persiapkan...dst
2. Kata kerja teknis
- Pro Kontra
- Fenomena belajar
- Konsistensi
- Kriteria

Anda mungkin juga menyukai