KEPERAWATAN ANAK
Disusun oleh :
BIYANTI DWI WINARSIH, S.Kep.,Ns.,M.Kep.
A. Definisi
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang
lebih kompleks dalam pola yang teratur dan bisa diramalkan sebagai hasil dari proses
pematangan. Kegiatan yang dilakukan sesuai dengan keinginan dalam mengatasi konflik
dari dalam dirinya yang tidak disadari serta dengan keinginan sendiri untuk memperoleh
kesenangan.
B. Tujuan
1. Menilai tingkat perkembangan anak sesuai dengan tugas kelompok umurnya
2. Memonitor dan memantau bayi/anak yang beresiko terjadi gangguan perkembangan
3. Sarana untuk mengapresiasikan perasaan
C. Persiapan Pasien
1. Pasien dan keluarga diberi tahu tujuan pemeriksaan
2. Melakukan kontrak waktu
3. Tidak rewel
4. Tidak ngantuk
5. Keadaan umum lain membaik
D. Alat
1. Alat peraga : Benang wol, manik-manik, peralatan makan, peralatan gosok gigi, buku
gambar, pensil, kertas kosong, boneka dengan dot, kismis, kubus ukuran 2,5cm,
kerincingan, bel.
2. Lembar formulir DDST II
E. Prosedur Tindakan
1. Tahap Pra Interaksi :
a) Melakukan kontrak waktu
b) Mengecek kesiapan anak (tidak ngantuk, tidak rewel)
c) Menyiapkan alat
2. Tahap Orientasi :
a) Memberikan salam kepada pasien dan menyapa nama pasien
b) Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan test perkembangan bukan test IQ
c) Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum kegiatan dimulai
3. Tahap Kerja :
a. Hitung umur anak dan buat garis umum
1) Instruksi umum: catat nama anak, tanggal pemeriksaan pada formulir.
2) Umur anak dihitung dengan cara tanggal pemeriksaan dikurangi tanggal lahir.
(1 thn = 12 bulan; 1 bulan = 30 hari; 1hari)
3) Bila anak lahir prematur, koreksi faktor prematuritas. Untuk anak yang lahir
lebih dari 2 minggu sebelum tanggal perkiraan dan berumur kurang dari 2 tahun,
maka harus dilakukan koreksi.
b. Tarik garis umur dari garis atas ke bawah dan cantumkan tanggal pemeriksaan pada
ujung atas garis umur.
c. Lakukan tugas perkembangan untuk tiap sektor perkembangan dimulai dari sektor
yang paling mudah dan dimulai dengan perkembangan yang terletak di sebelah kiri
garis dilanjutkan sampai ke kanan garis umur
1) Pada tiap sektor dilakukan minimal 3 perkembangan yang paling dekat di
sebelah kiri garis umur serta tiap tugas perkembangan yang ditembus.
2) Bila anak tidak mampu untuk melakukan salah satu ujicoba pada langkah 1
(“gagal”;“menolak”; “tidak ada kesempatan”), lakukan ujicoba tambahan ke
sebelah kiri garis umur pada sektor yang sama sampai anak dapat “lulus” 3 tugas
perkembangan.
3) Bila anak mampu melakukan perkembangan pada langkah 1, lakukan tugas
perkembangan tambahan ke sebelah kanan garis umur pada sektor yang sama
sampai anak gagal 3 tugas perkembangan
d. Lakukan penilaian
Skor dri tiap uji coba ditulis di sebelah kotak atau dalam kotak segi empat
1) P: Pass/ lulus. Anak melakukan ujicoba dengan baik, atau ibu/ pengasuh anak
memberi laporan anak dapat melakukannya.
2) F: Fail/gagal. Anak tidak dapat melakukan ujicoba dengan baik atau
ibu/pengasuh anak memberikan laporan anak tidak dapat melakukannya
3) No: No opportunity/tidak ada kesempatan. Anak tidak mempunyai kesempatan
untuk uji coba karena ada hambatan.
4) R: Refusal/ menolak. Anak menolak melakukan ujicoba
e. Interpretasi penilaian individual
1) Advance
Apabila anak dapat melaksanakan tugas pada item di sebelah kanan garis umur
2) Normal
a) Apabila anak gagal/menolak tugas pada item di sebelah kanan garis umur.
b) Apabila anak lulus, gagal/menolak tugas di mana garis umur berada di antara
25-75% (warna putih).
3) Caustion
Apabila anak gagal/menolak tugas pada item di mana garis umur berada di antara
75%-90% (warna hijau)
4) Delay
Apabila anak gagal/menolak tugas pada item yang berada di sebelah kiri garis
umur
5) No oportunity
a) Anak mengalami hambatan
b) Anak tidak ada kesempatan untuk melakukan uji coba
c) Orang tua melaporkan anak mengalami hambatan
f. Interpretasi hasil test
1) Normal : tidak ada keterlambatan; max 1 “C”
2) Suspect : bila didapat ≥ 2 “C” atau ≥ 1 Delayed (lakukan uji ulang 1-2
minggu)
3) Tidak Dapat Diuji : bila ada skor menolak pada ≥ 1 uji coba di sebelah kiri
garis usia daerah 75-90% (uji ulang 1-2 minggu)
4) Referral Condition : bila setelah uji ulang, hasilnya tetap ada “suspect” atau
tdk dpt diuji (dipikirkan untuk rujuk pada ahlinya)
4. Tahap Terminasi :
a) Berpamitan dengan pasien
b) Membereskan dan kembalikan alat ketempat semula
c) Mencuci tangan
d) Mencatat jenis permainan dan kesimpulan hasil bermain meliputi emosional
hubungan inter-personal, psikomotor dan anjuran untuk anak dan keluarga
Cara Pemeriksaan :
1. Dilakukan secara kontinue
2. Harus dengan ibu atau pengasuh
3. Anak dan ibu dalam keadaan santai
4. Satu formulir digunakan beberapa kali pada satu pasien
5. Ruang uji coba luas, ventilasi baik, tenang, menyenangkan, santai, meja 1 buah, kursi
kecil 3 buah, meja khusus, selimut/kasur untuk periksa dengan bayi kecil
LEMBAR PENILAIAN TINDAKAN TEST PERKEMBANGAN DENGAN DDST II