2
Rudofsky yang memiliki tujuan untuk mengangkat arsitektur vernakular ke dalam
kategori beaux-arts.
Arsitektur yang didesain oleh arsitektur profesional biasanya tidak dapat
dianggap sebagai vernakular. Frank Lloyd Wright menggambarkan arsitektur
vernakular sebagai “bangunan masyarakat yang muncul untuk menanggapi
kebutuhan yang ada, sesuai dengan lingkungan, dan dibangun oleh orang-orang
yang mengetahui secara jelas kebutuhan yang diinginkan”.
Arsitektur vernakular dipengaruhi oleh berbagai aspek berbeda, mulai dari
perilaku manusia hingga kondisi lingkungan, yang membuat bentuk bangunan
menjadi berbeda-beda tergantung fungsinya. Misalnya, Iglo, rumah suku Inuit
untuk menghadapi dingin.
Salah satu pengaruh paling besar pada arsitektur vernakular adalah ikim dari
daerah tempat bangunan tersebut dibuat. Bangunan di iklim dingin biasanya lebih
tertutup dengan jendela yang berukuran kecil atau sama sekali tidak ada.
Sebaliknya bangunan di iklim hangat cenderung dibangun dengan material yang
ringan dan ukuran ventilasi yang besar.
Bangunan juga memiliki bentuk berbeda tergantung pada tingkat curah hujan di
wilayah tersebut. Contohnya seperti rumah panggung yang dibangun pada daerah
sering banjir. Demikian pula untuk daerah dengan angin kencang, pasti bangunan
dibuat khusus untuk melindungi mereka dari angin dan melawan arah angin.
Pengaruh iklim pada arsitektur vernakular bisa membuat struktur bangunan
menjadi sangat kompleks. Struktur bangunan vernakular di wilayah Timur Tengah
contohnya, sering kali memiliki halaman di bagian tengah rumah dengan air
mancur atau kolam untuk mendinginkan udara. Hal-hal seperti ini tidak didesain
khusus oleh seseorang apalagi arsitek, tetapi muncul akibat trial and error yang
telah dirasakan oleh berbagai generasi, jauh sebelum adanya teori yang dapat
menjelaskan bagaimana cara membuat bangunan.
Salah satu pengaruh paling besar pada arsitektur vernakular adalah ikim dari
daerah tempat bangunan tersebut dibuat. Bangunan di iklim dingin biasanya lebih
tertutup dengan jendela yang berukuran kecil atau sama sekali tidak ada.
Sebaliknya bangunan di iklim hangat cenderung dibangun dengan material yang
ringan dan ukuran ventilasi yang besar.
3
Bangunan juga memiliki bentuk berbeda tergantung pada tingkat curah hujan di
wilayah tersebut. Contohnya seperti rumah panggung yang dibangun pada daerah
sering banjir. Demikian pula untuk daerah dengan angin kencang, pasti bangunan
dibuat khusus untuk melindungi mereka dari angin dan melawan arah angin.
Pengaruh iklim pada arsitektur vernakular bisa membuat struktur bangunan
menjadi sangat kompleks. Struktur bangunan vernakular di wilayah Timur Tengah
contohnya, sering kali memiliki halaman di bagian tengah rumah dengan air
mancur atau kolam untuk mendinginkan udara. Hal-hal seperti ini tidak didesain
khusus oleh seseorang apalagi arsitek, tetapi muncul akibat trial and error yang
telah dirasakan oleh berbagai generasi, jauh sebelum adanya teori yang dapat
menjelaskan bagaimana cara membuat bangunan.
4
bahwa arsitektur vernakular sangat ramah lingkungan dan tidak memakai bahan-
bahan alami dari alam secara berlebihan.
6
• Selalu menggunakan atap bumbungan
• Atap bumbungan menutupi tingkat bagian tembok sampai hampir ke tanah
sehingga lebih banyak atap yang di ibaratkan sebagai elemen pelidung dan
penyambut dari pada tembok yang digambarkan sebagai elemen pertahanan yang
menyimbolkan permusuhan.
• Batu bata (dalam hal ini merupakan elemen konstruksi lokal)
• Bangunan didominasi penggunaan batu bata abad 19 gaya Victorian yang
merupakan budaya dari arsitektur barat.
• Mengembalikan bentuk-bentuk tradisional yang ramah lingkungan dengan
proporsi yang lebih vertikal.
• Kesatuan antara interior yang terbuka melalui elemen yang modern dengan ruang
terbuka di luar bangunan.
• Warna-warna yang kuat dan kontras.
7
Dekonstruktivisme dalam arsitektur mulai dikenal publik sebagai hasil dari entri
desain untuk kompetisi arsitektur Parc de la Villette 1982, yang diajukan oleh
Jacques Derrida, Peter Eisenman dan Bernard Tschumi (yang menang). Kemudian,
pada tahun 1988 sebuah Museum Seni Modern menggelar pertunjukan di New
York yang berjudul "Deconstructivist Architecture", yang dikuratori oleh Philip
Johnson dan Mark Wigley. Pameran ini menampilkan desain oleh Frank Gehry,
Daniel Libeskind, Peter Eisenman, Zaha Hadid, Rem Koolhaas, Bernard Tschumi
dan Coop Himmelblau. Tahun berikutnya (1989) digelar pembukaan Pusat Seni
Wexner di Columbus, gedung publik besar pertama yang dirancang dengan gaya
dekonstruksi oleh Peter Eisenman.
8
Arsitek: Rem Koolhas (Rusian Constructivism), Zaha Hadid (Suprematism), Frank
Gehry (Post-Structuralism in Nature), Daniel Libeskind.
9
3. Vitra Design Museum oleh Frank Gehry, Weil am Rhein, Germany
4. The McCormick Tribune Campus Center di Chicago's IIT Campus oleh Rem
Koolhaas
5. The Gymnasium oleh Josef Kiszka dan Barbara Potysz, di Orlová, Czech
Republic
10
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.arsitur.com/2017/03/pengertian-arsitektur-dekonstruksi-ciri.html
https://www.arsitur.com/2017/11/pengertian-arsitektur-neo-vernakular.html
https://www.arsitag.com/article/apa-itu-arsitektur-vernakular
iii