Buruk
Posted June 16, 2011 by Mochammad Agus Krisno Budiyanto, Dr.M.Kes. in Uncategorized.
Leave a Comment
Pendahuluan
Tanpa disadari bangsa kita semakin terpuruk dengan kondisi yang sangat mengenaskan,
Angka kemiskinan yang kian meninggi dan berimbas kepada kenaikan jumlah gizi buruk di
Indonesia. Survei Sosial Ekonomi Nasional 2005 yang dilakukan Badan Pusat Statistik
menyebutkan estimasi kasus gizi buruk hingga 2006 mencapai sekitar 8,8 persen dari jumlah
anak di Indonesia. Itu berarti ada sekitar 1,5 juta anak yang diperkirakan mengalami gizi
buruk.(Anonymous 2007)
Hal seperti ini harus segera ditindak lanjuti guna menghilangkan gambaran betapa
terpuruknya bangsa kita. Untungnya para pemerintah kiat berusaha untuk menetralisirkan
semua yang terjadi dibangsa kita terutama pemberantasa kemiskinan yang berarah pada gizi
buruk. Berdasarkan hasil survey, Departemen Kesehatan terus melakukan pelatihan tenaga
kesehatan di tingkat provinsi, kabupaten, dan puskesmas untuk menangani gizi buruk. Bukti
keseriusan pemerintah, kata Tatang, bisa dilihat dari dana yang disiapkan untuk penanganan
gizi buruk, sebesar Rp 700 miliar. “Dana itu akan digunakan terutama untuk pemberdayaan
masyarakat sadar gizi dan untuk pemberian bantuan berupa vitamin buat anak-anak”.
Gizi buruk sudah hangat mengancam anak-anak, selama krisis ekonomi dan social melanda
Indonesia sekarang anak-anak Indonesia terancam kekurangan gizi setelah sebelumnya
busung lapar karena kekurangan kalori dan busung lapar karena kekurangan protein jarang
ditemukan sekarang anak dengan gangguan gizi semakin banyak ditemukan (www.gizi.net)
Jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis
Kemiskinan) di Indonesia pada Maret 2010 mencapai 31,02 juta (13,33 persen), turun 1,51
juta dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2009 yang sebesar 32,53 juta (14,15
persen)
Persentase penduduk miskin antara daerah perkotaan dan perdesaan tidak banyak berubah
selama periode ini. Pada Maret 2009, 63,38 persen penduduk miskin berada di daerah
perdesaan, sedangkan pada Maret 2010 sebesar 64,23 persen
Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan
peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Pada
Maret 2010, sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan sebesar 73,5
persen, sedangkan pada Maret 2009 sebesar 73,6 persen.
Riset Kesehatan Dasar yang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan pada tahun 2010
(Riskesdas 2010) telah usai. Para peneliti yang telah dikerahkan untuk menuntaskan karya
besar tersebut telah kembali ke meja masing-masing, tentunya sambil menarik napas panjang
karena telah lepas dari tugas awal yang cukup berat. Meski selanjutnya masih ada tugas
lanjutan di depan mata.
Salah satu hasil karya yang penting dari Riskesdas 2010 adalah Status Gizi Balita.
Dibandingkan dengan hasil Riskesdas 2007, prevalensi Balita Gizi Kurang (menggunakan
indeks BB/U dibawah –2 Z Score) menurun, dari 18,4% menjadi 17,9%. Tingkat penurunan
sebesar 2.8%.
Ada yang perlu kita perhatikan pada hasil Riskesdas 2010, yaitu status gizi pada ketiga
indeks yang berada di bawah –2 Z Score, dibagi menurut kelompok umur : < 6 bulan, 6 – 11
bulan, 12 – 23 bulan, 24 – 35 bulan, 36 – 47 bulan, dan > 47 bulan. Perhatikan Gambar di
atas, yang diambil dari makalah Seminar Sosialisasi Riskesdas 2010 bulan Desember lalu.
Balita Gizi Kurang (pada Gambar tertulis BB/U Kurang) tampak ada kecenderungan semakin
tinggi usia semakin tinggi prevalensinya; meski pada kelompok >47 bulan lebih rendah dari
kelompok di bawahnya. Kondisi serupa tampak pula pada Balita Pendek (TB/U Pendek).
Kondisi kecenderungan seperti itu tampak berbeda pada Balita Kurus (BB/TB Kurus) dan
Balita Gemuk (BB/TB Gemuk). Semakin tinggi kelompok umur semakin rendah
prevalensinya.
Apakah semakin rendahnya prevalensi Balita Kurus dan Balita Gemuk pada kelompok umur
yang lebih tinggi, berkaitan dengan makin tingginya prevalensi Balita Gizi Kurang dan Balita
Pendek pada kelompok umur yang lebih tinggi?
Belum ada penjelasan tentang fenomena ini. Barangkali saat ini para peneliti sedang
mengolah datanya untuk menyampaikan kepada kita tentang “penampakan” tersebut. Kita
yakin bahwa peneliti sedang terus mengkaji apa yang ada dibalik kondisi tersebut.
Anemia
Kekurangan gizi dapat menyebabkan gejala khusus yang khas. Sebagai contoh, kekurangan
vitamin B12 dapat menyebabkan kesemutan, mati rasa, dan terbakar di tangan dan kaki
(karena kerusakan saraf), sebuah kekurangan vitamin A dapat menyebabkan kebutaan malam
dan meningkatkan sensitivitas terhadap cahaya, dan kekurangan vitamin D dapat
menyebabkan rasa sakit dan kelainan tulang. Tingkat keparahan gejala tergantung pada
intensitas dan durasi defisiensi. Beberapa perubahan, seperti untuk tulang dan saraf, mungkin
tidak dapat diubah.
Penyebab
Malnutrisi dapat disebabkan oleh tidak makan jumlah yang tepat atau jenis makanan yang
tepat, atau dengan memiliki kondisi kesehatan tertentu. Malnutrisi dapat disebabkan oleh
kondisi kesehatan yang menjaga tubuh Anda dari mencerna (melanggar down) atau menyerap
nutrisi dengan baik. Ini mungkin disebabkan oleh kondisi kesehatan yang meningkatkan
jumlah kalori atau nutrisi yang dibutuhkan tubuh Anda. Tubuh anda juga mungkin akan
kehilangan nutrisi karena diare, perdarahan dan masalah lainnya.
Masalah langsung dengan gizi yang adalah bahwa hal itu mungkin sekunder, dan / atau
gejala, penyakit yang mendasarinya. berat badan Unexplained membutuhkan diagnosa medis
profesional.
Berat badan juga bisa menjadi penyebab utama kondisi. Individu sangat berat mungkin
memiliki stamina fisik yang buruk dan yang lemah sistem kekebalan tubuh, sehingga mereka
terbuka untuk infeksi. Menurut Robert E. Hitam dari Johns Hopkins School of Public Health,
“status Underweight … dan defisiensi mikronutrien juga menyebabkan penurunan non-imun
host pertahanan dan kekebalan tubuh, dan harus diklasifikasikan sebagai penyebab kematian
jika diikuti oleh penyakit menular yang terkait terminal menyebabkan “.
Orang yang berat badannya malnutrative meningkatkan kekhawatiran khusus, tidak hanya
asupan kalori kotor mungkin tidak memadai, tetapi juga asupan dan penyerapan nutrisi
penting lainnya, asam amino esensial khususnya dan nutrisi mikro seperti vitamin dan
mineral. Pada wanita, yang terlalu berat dapat mengakibatkan amenore(tidak menstruasi),
infertilitas dan kemungkinan komplikasi selama kehamilan. Hal ini juga dapat menyebabkan
anemia dan rambut rontok. Underweight adalah dibentuk faktor risiko untuk osteoporosis,
bahkan untuk orang muda. Hal ini merupakan konsekuensi berbahaya tertentu, karena orang-
orang yang terkena dampak tidak menyadari bahaya.
Yang umum menyebabkan sebagian besar orang yang sedang gizi terutama kekurangan
gizidisebabkan oleh tidak tersedianya makanan yang cukup. Pengaruh gizi buruk primer
mungkin diperkuat oleh penyakit; mudah diobati seperti penyakit diare bisa mengakibatkan
kematian. Bahkan beberapa orang kurus karena genetika orang lain karena kemiskinan.
Menjadi berat badan kadang-kadang dapat menjadi akibat dari penyakit mental atau fisik,
seperti hipertiroid, kanker, atau TBC. Orang dengan masalah gastrointestinal atau hati
mungkin tidak dapat menyerap nutrisi memadai. Orang dengan gangguan makan cenderung
menjadi kurus.(Anonymous,2010)
Gizi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat kesehatan dan
kesejahteraan manusia. Keadaan gizi seseorang dikatakan baik apabila terdapat
keseimbangan dan keserasian antara perkembangan fisik dan perkembangan mental orang
tersebut. Tedapat kaitan yang sangat erat antara tingkat keadaan gizi dan konsumsi makanan.
Tingkat keadaan gizi optimal akan tercapai apabila kebutuhan zat gizi optimal terpenuhi. Gizi
buruk atau gizi salah (malnutrion) yang dapat terjadi pada manusia sejak masih dalam
kandungan sampai mencapai usia lanjut itu, sesungguhnya dapat dicegah apabila setiap orang
memahami penyebab dan cara mengatasi masalah kurang gizi tersebut.(Nurhamidah,2008)
GIZI merupakan unsur yang sangat penting di dalam tubuh. Dengan gizi yang baik, tubuh
akan segar dan kita dapat melakukan aktivitas dengan baik. Gizi harus dipenuhi justru sejak
masih anak-anak, karena gizi selain penting untuk pertumbuhan badan, juga penting untuk
perkembangan otak. Untuk itu, orang tua harus mengerti dengan baik kebutuhan gizi si anak
agar anak tidak mengalami kurang gizi. Selain itu, orang tua juga harus mengetahui apa dan
bagaimana kurang gizi itu.
Kelompok masayarakat, yang paling rentan terhadap kekurangan gizi adalah bayi dan balita.
Gejala yang Nampak pada bayi yang dialahirkan dari ibu yang menderita kurang gizi yaitu
berat badan lahir rendah, yang selanjutnya rentan terhadap penyakit dan kematian. Hal ini
disebabkan karena tidak memanfaatkan keuntungan dan hasil teknologi suplementasi yang
dapat meningkatakan kasus malnutrisi atau kekurangan gizi, morbiditas atau kurang sehat dan
mortalitas atau kematian.(Nurhamidah,2008)
Adalah makanan beraneka ragam yang dikonsumsi dalam satu hari yang mengandunmg zat
tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Zat tenaga berasal dari karbohidrat dan lemak. Sumber karbohidrat: beras, sagu, jagung, ubi,
singkong, roti, sukun, gula murni, dan padanannya.
Zat pembangun dari protein. Sumber protein hewani: daging, ikan, ayam, hati, telur, susu,
dan hasil olahannya. Sumber protein nabati: tempe, tahu, kacang-kacangan dan padanannya.
Zat pengatur dari vitamin dan mineral. Sumber vitamin dan mineral banyak pada sayuran dan
buah-buahan. (Anonymous,2010)
Gizi adalah zat atau unsur-unsur kimia yang terkandung dalam makanan yang diperlukan
untuk metabolisme di dalam tubuh secara normal. Terdapat 6 zat gizi yang penting atas
fungsi pangan tersebut.
Zat gizi ini digolongkan ke dalam 2 jenis yaitu zat tepung atau pati dan zat gula. Makanan
pokok merupakan bahan makan sumber zat tepung, misalnya beras, ubi kayu, ubi jalar,
jagung, kentang, sagu, gandum, terigu, talas. Sedangkan bahan pangan sumber zat gula
adalah gula, madu dan hampir semua jenis buah-buahan
2. Lemak
Digolongkan dalam lemak jenuh (lemak) dan lemak tidak jenuh (minyak). Lemak terkandung
dalam bahan pangan hewan: daging, minyak ikan, mentega, susu sedangkan bahan pangan
sumber minyak antara lain : minyak kacang, minyak sawit, minyak kelapa, margarin, kelapa,
santan, kemiri, adpokat, durian.
3. Protein
Dibedakan dalam 2 golongan yaitu protein hewani dan nabati. Bahan pangan hewani
merupakan sumber protein hewani seperti daging, hati, susu, telur, ikan ban lain-lain.
Kacang-kacangan dan hasil olahannya, merupakan sumber protein nabati
4. Vitamin
Digolongkan berdasarkan sifat kelarutannya di dalam air dan lemak. Vitamin A, D, E dan
vitamin K merupakan vitamin yang dapat larut di dalam lemak. Vitamin B dan C merupakan
Vitamin yang larut di dalam air. Bahan-bahan makanan sumber Vitamin adalah sayuran,
buah-buahan, bahan makanan hewani, nabati, terutama kacang-kacangan.
5. Mineral
Mineral yang sangat menonjol peranannya di dalam tubuh adalah kalsium, fosfor, zat besi
dan zat yodium. Bahan pangan sumber mineral ialah ikan-ikan kecil, makanan yang berasal
dari laut.
6. Air
Indikasi Pemberian
Pemberian diit TETP dilakukan pada keadaan:
1. Gizi kurang dan gizi buruk;
2. Anemia gizi;
3. Persiapan operasi dan pasca operasi;
4. Luka bakar; dan
5. Baru sembuh dari penyakit dengan panas tinggi dan penyakit kronik.
Tujuan
Memberikan makanan tinggi energi dan tinggi protein secara bertahap sesuai dengan keadaan
pasien untuk mencapai keadaan gizi optimal.
Persyaratan diit gizi buruk:
1. Makanan diberikan secara bertahap sesuai dengan berat badan dan umur serta keadaan
klinis pasien,
2. Energi tinggi,
3. Protein tinggi,
Indikasi Pemberian
Tahap Penyesuaian
– Tujuannya adalah menyesuaikan kemampuan pasien menerima makanan hingga ia mampu
menerima diit TETP.
– Tahap penyesuaian berlangsung singkat dan bergantung pada kemampuan pasien untuk
menerima dan mencerna makanan.
– Jika BB pasien < 7kg, makanan yang diberikan berupa makanan bayi. Makanan utama
adalah formula yang dimodifikasi. Contoh: susu rendah laktosa + 2.5-5% glukosa + 2%
tepung. Secara berangsur ditambahkan makanan lumat dan makanan lembek. Bila ada
berikan ASI.
– Jika BB pasien 7Kg atau lebih, makanan diberikan seperti makanan untuk anak usia di atas
1 tahun. Pemberian makanan dimulai dengan makanan cair, kemudian makanan lunak dan
makanan biasa. Ketentuan pemberian makanan BB pasien 7Kg atau
lebih:
Tahap Penyembuhan
Bila nafsu makan dan toleransi terhadap makanan bertambah baik, secara berangsur tiap 1-2
hari, pemberian makanan ditingkatkan hingga konsumsi mencapai 150-200 kkal/kg BB sehari
dan 2-5 gram protein /Kg BB sehari.
Tahap Lanjutan
Kita tentu akan sulit mengetahui atau memperoleh makanan sehat dan baik bagi tubuh
apabila kita tak tahu secara spesifik gizi yang dikandung makanan tersebut.
Mengosumsi makanan yang sehat dan mengandung vitamin akan lebih baik daripada kita
mendapatkan vitamin dari suplemen.
Oleh karena itu, kita perlu mengetahui makanan apa yang baik dan sehat bagi tubuh kita serta
tak mengganggu diet kita. Makanan ini membantu kita untuk menjaga fisik dan juga dapat
mencegah kita dari penyakit.
1. Kentang manis. Kentang manis merupakan makanan sehat yang memiliki gizi yang baik.
Kentang manis mengandung antioksidan, beta karoten, zat besi dan vitamin B6 dan
mengandung serat. Nutrisi yang ditemukan di kentang ini dapat mencegah kanker dan juga
penyakit lainnya seperti jantung.
2. Bayam. Sayuran berwarna hijau ini mengandung karotenoid, zeazanthin dan juga kalsium
yang bagus untuk tulang serta vitamin K.
3. Brokoli. Brokoli memang baik bagi tubuh. Brokoli mengandung kalsium, vitamin A dan C.
Brokoli dapat membantu daya ingat serta untuk mencegah kanker payudara.
4. Blueberri. Blueberri sangat kaya akan antioksidan seperti beta karotin, vitamin A, C dan E
serta kaya akan serat.
5. Bawang. Bawang mengandung banyak nutrisi penting seperti potassium, kalsium, zat besi
dan vitamin C. Bawang membantu untuk mencegah kanker.
8. Kismis. Kismis kaya akan zat besi, potassium, vitamin A dan juga serat yang tinggi serta
selenium.
9. Salmon. Ikan ini memang makanan yang menyehatkan bagi tubuh. Salmon dan juga ikan
Tuna mengandung omega-3, protein dan asam amino, kolesterol pada salmon juga lebih
rendah.
10. Susu Kedelai. Susu ini mengandung vitamin B2 dan juga vitamin A yang dibutuhkan
untuk kesehatan penglihatan. Susu skim juga kaya akan kalsium dan vitamin D yang baik
untuk tulang dan gigi.(Anonymous,2010)
Untuk mencapai status gizi yang baik, maka makanan yang kita makan jumlah serta mutu
gizi nya harus memenuhi persyaratan kecukupan gizi yang telah ditetapkan.
Jumlah makanan yang cukup (tidak kurang dan tidak lebih) untuk kecukupan gizi bagi
seseorang berbeda-beda tergantung pada faktor internal yang mempengaruhinya sebagaimana
telah disebutkan.
Sebagai acuan bagi kita untuk menyusun menu makan sehari-hari yang mencukupi kebutuhan
gizi, ikutilah tabel jumlah makanan yang kita makan sehari-hari berikut ini:
Hidangan atau susunan menu selain ditentukan oleh kuantitasnya perlu juga diperhatikan
kualitasnya. Kualitas ini menyangkut apakah hidangan/menu tersebut sudah mengandung zat
gizi yang disebutkan dalam daftar kecukupan. Perlu diketahui bahwa semua unsur zat gizi
yang disebut dalam daftar kecukupan harus ada dalam hidangan yang dimakan setiap hari.
Hampir seluruh pelosok tanah air hidangan terdiri dari ; makanan pokok, ubi, nasi jagung,
tiwul dan sebagainya. Makanan pokok merupakan sumber karbohidrat dan mempunyai fungsi
utama dalam menu untuk memberikan rasa kenyang. Lauk pauk, daging, ikan, tahu atau
tempe berfungsi untuk memberikan rasa nikmat, sehingga makanan pokok yang umumnya
rasanya netral lebih terasa enak karena adanya lauk ini.
Sayur: Sayur berkuah, urap, tumis ataupun lalap, merupakan pelengkap makanan pokok dan
lauk yang memberikan rasa kesegaran pada waktu makan. Sayur-sayuran ini merupakan
sumber vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Buah-buahan yang berupa
buah segar seperti pisang, pepaya dan jeruk; perannya dalam menu biasanya dianggap
sebagai pencuci mulut, dan merupakan sumber utama vitamin C.
Susunan hidangan yang terdiri dari empat macam hidangan tersebut, bila dikaji
secara ilmiah ternyata telah mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk
mencapai derajat kesehatan yang optimal. Untuk itu keempat macam hidangan tadi disebut
dengan slogan empat sehat.
Susu mempunyai nilai biologi protein yang sangat tinggi dan mengandung zat
esensial yang mudah diserap. Untuk itu bagi Balita, Ibu hamil dan ibu menyusui harus
mengkonsumsi susu secukupnya karena mengandung protein untuk pertumbuhan, dengan
demikian empat sehat tadi bila ditambah dengan susu menjadi lima sempurna. Kata sempurna
disini bukan berarti bahwa tanpa susu hidangan tidak akan sempurna
ditinjau dari kecukupan gizi, jelas bahwa mutu protein yang tinggi dan tersedianya zat gizi
lain yang mudah diserap didalam susu akan lebih menyempurnakan nilai
hidangan.
DAFTAR BAHAN MAKANAN PENUKAR
Dalam menyusun menu keluarga, Daftar Bahan Makanan Penukar amat diperlukan. Daftar
Bahan Makanan Penukar membantu kita mencari pilihan bahan-bahan makanan yang
beraneka ragam tetapi sama kandungan gizinya.
Dalam bahasa baku, menu ialah susunan bermacam makanan yang dihidangkan.
Makanan disini tidak terbatas hanya pada sesuatu yang dimakan, tetapi juga sesuatu yang
diminum. Lalu pengertian Daftar Bahan Makanan Penukar ialah Daftar yang membuat
bahan-bahan makanan dalam jumlah tertentu dengan kandungan gizi yang kurang lebih sama
sehingga bisa disaling tukarkan satu macam bahan makanan dengan yang lainnya.
Untuk lebih memudahkan kita dalam menyusun bahan makanan yang beraneka ragam dan
sama kandungan gizinya, mari kita amati daftar makanan -makanan dibawah ini.
GOLONGAN I
Golongan bahan makanan ini umumnya digunakan sebagai makanan pokok atau makanan
jajanan. Satu satuan bahan makanan penukar mengandung 181 kalori dan 4 gram protein
Keterangan : Bahan makanan yang diberi tanda*) kurang mengandung protein sehingga
pemakaian bahan makanan ini perlu ditambah satu satuan penukar bahan makanan sumber
protein, (Golongan II A atau Golongan II B).
GOLONGAN II
Golongan bahan makanan ini biasanya dimanfaatkan sebagai lauk. Satu satuan
Golongan bahan makanan ini biasanya digunakan sebagai lauk atau makanan jajanan. Satu
satuan penukar mengandung kira-kira 40 kalori dan 5 gram protein.
GOLONGAN III
SAYURAN
Bahan makanan golongan ini merupakan sumber vitamin, terutama provitamin Aatau
karoten, dan mineral (zat kapur, zat besi dan fosfor). Sayuran yang berwarna hijau atau
kuning pada umumnya banyak mengandung karoten. Dianjurkan untuk selalu memakai
campuran sayuran hijau dan kuning dalam setiap hidangan. Masing-masing bahan makanan
dalam kelompok yang sama dibawah ini dapat saling menggantikan.
Sayuran kelompok A.
Sayuran kelompok ini banyak mengandung aktivitet vitamin A berkisar antara 1000-5000 SI
aktivitet vitamin A tiap 100 gram bahan makanan.
Sayuran kelompok B
Sayuran ini lebih sedikit mengandung karoten dibandingkan kelompok A. Setiap 100 gram
sayuran ini mengandung 500-1000 SI aktivitet vitamin A.
1. Buncis 9. Melinjo
2. Jamur 10. Pepaya muda
Keterangan : Setiap 100 gram bahan makanan penukar sama dengan dua mangkok sedang
sayur segar (mentah)
GOLONGAN IV
BUAH-BUAHAN
Bahan makanan golongan IV merupakan sumber vitamin dan mineral, terutama vitamin C.
Setiap satuan bahan makanan penukar mengandung 30 mili gram – 80 mili gram vitamin C.
Kebutuhan vitamin C sehari bagi seseorang akan terpenuhi dengan memakan satuan penukar
buah-buahan dalam bentuk segar.
Keterangan : Selain buah-buahan yang terdaftar diatas masih banyak lagi buah yang bersifat
musiman, tetapi dianjurkan untuk memakan buah tersebut karena mudah diperoleh dan
harganya murah.
GOLONGAN V
SUSU
Golongan bahan makanan ini merupakan sumber lemak, protein, karbohidrat dan vitamin,
terutama vitamin A- dan niasin, serta mineral (zat kapur dan fosfor), Satu satuan penukar
mengandung 110 kalori, 7 gram protein, 9 gram karbohidrat dan 7gram lemak.
Keterangan:. Bahan makanan yang diberi tanda *) perlu ditambah 3/4 satuan penukar minyak
untuk melengkapi lemaknya.
GOLONGAN VI
Minyak, lemak dan gula digunakan untuk membuat masakan agar lebih gurih dan manis, gula
dimanfaatkan pula untuk minuman teh manis, kopi dan bersama lemak dipakai dalam
pembuatan kue-kue. Bahan makanan ini hampir seluruhnya terdiri dari lemak. Satu satuan
penukar mengandung 90 kalori dan 10 gram lemak.
Keterangan : Untuk memudahkan penggunaan, bahan makanan dalam daftar ini dinyatakan
dengan ukuran yang lazim terdapat di rumah tangga. Berikut ini tercantum persamaan antara
ukuran rumah tangga dengan gram.
Menu Makanan
1.Resep makanan membuat masakan nasi goreng petai yang enak dan bergizi :
100 gr udang kupas, cincang (boleh di ganti dengan ikan tuna atau yang lain)
1. Campur semua bahan, lalu masukkan ke cetakan besar yang sudah diolesi minyak goreng.
2. Kukus ± 30 menit, dinginkan, potong-potong bentuk yang lucu-lucu, lalu celup ke telur
dan goreng hingga kecokelatan.
Untuk sayuran:
– 2 sendok makan minyak zaitun
– 2 siung bawang bombay ukuran sedang, dibelah dua memanjang dan diiris tipis memanjang
– 1 buah kubis, buang bagian yang keras dan potong tipis melintang (sekitar 4 cangkir)
– 1 buah kale, buang tongkol dan bagian tengahnya, cincang kasar (sekitar 12 cangkir)
– garam secukupnya
Untuk topping:
– garam secukupnya
1. Sayuran: Letakkan rak di bagian tengah oven, panaskan hingga bersuhu 180 derajat
Celcius. Panaskan minyak di dalam wajan besar di atas api besar hingga panas, namun jangan
sampai berasap. Tumis bawang bombay, aduk sesekali sampai layu kecokelatan sekitar 5
menit. Kecilkan nyala api, lalu masukkan kubis, kale, wortel, air, kecap, dan garam. Tutup
wajan, aduk sayuran sesekali dan masak hingga empuk sekitar 10-15 menit. Matikan api.
Pindahkan sayuran ke dalam loyang kaca tahan panas berukuran 30×20 cm.
2. Topping: Masukkan semua bahan ke dalam food processor sambil tercampur rata. Atau,
masukkan semua bahan ke dalam sebuah mangkuk besar dan lumatkan menggunakan alat
untuk melumat kentang. Tuangkan campuran tahu tersebut ke atas sayuran di dalam loyang,
lalu panggang sampai bagian atasnya bewarna keemasan dan sayuran panas, selama 15-20
menit. Sajikan
4. RESEP BIHUN GORENG LENGKAP BERGIZI
Bahan :
50 gr udang kupas
50 gr jagung pipil
Bahan :
2. Masukkan ayam, udang, wortel, brokoli, kacang polong, jagung pipil, bihun, telur, garam,
merica,gula, kecap. Aduk rata