MAKALAH RUFA
Di Susun Oleh :
KELOMPOK 2
Kelas : D nonreguler
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman judul ..................................................................................................i
Daftar isi...........................................................................................................ii
Kata Pengantar..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar belakang..............................................................................................1
B. Rumusan masalah .......................................................................................1
C. Tujuan .........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3
A. Definisi PICU............................................................................................3
B. Kedaruratan psikiatri.................................................................................4
C. Indikasi masuk PICU.................................................................................5
D. Pola penanganan di PICU.........................................................................6
E. Fase tindakan intensif...............................................................................7
F. Mengukur Tingkat Kedaruratan Pasien Dengan Skala GAF (General
Adaptive Function)....................................................................................10
G. Modifikasi Skor GAF ( General Adaptive Function). .............................10
A. Kesimpulan ...............................................................................................14
B. Saran .........................................................................................................14
Daftarpusta........................................................................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Psikiatri dipenuhi oleh fenomenologi dan penelitian fenomena mental.
Dokter psikiatri harus belajar untuk menguasai observasi yang teliti dan
penjelasan yang mengungkapkan keterampilan termasuk belajar bahasa baru.
Bagian bahasa didalam psikiatri termasuk pengenalan dan definisi tanda dan
gejala perilaku dan emosional. Kegawatdaruratan Psikiatrik merupakan
aplikasi klinis dari psikiatrik pada kondisi darurat. Kondisi ini menuntut
intervensi psikiatriks seperti percobaan bunuh diri, penyalahgunaan obat,
depresi, penyakit kejiwaan, kekerasan atau perubahan lainnya pada perilaku.
Pelayanan kegawatdaruratan psikiatrik dilakukan oleh para profesional di
bidang kedokteran, ilmu perawatan, psikologi dan pekerja sosial. Permintaan
untuk layanan kegawatdaruratan psikiatrik dengan cepat meningkat di seluruh
dunia sejak tahun 1960-an, terutama di perkotaan. Penatalaksanaan pada
pasien kegawatdaruratan psikiatrik sangat kompleks. Para profesional yang
bekerja pada pelayanan kegawatdaruratan psikiatrik umumnya beresiko tinggi
mendapatkan kekerasan akibat keadaan mental pasien mereka. Pasien
biasanya datang atas kemauan pribadi mereka, dianjurkan oleh petugas
kesehatan lainnya, atau tanpa disengaja. Penatalaksanaan pasien yang
menuntut intervensi psikiatrik pada umumnya meliputi stabilisasi krisis dari
masalah hidup pasien yang bisa meliputi gejala atau kekacauan mental baik
sifatnya kronis ataupun akut.
1
B. Rumusan Masalah
2
6. Menjelaskan Mengukur Tingkat Kedaruratan Pasien Dengan Skala GAF
(General Adaptive Function)
BAB II
PEMBAHASAN
3
A. Definisi
PICU adalah suatu unit yang memberikan perawatan khusus kepada klien-
klien psikiatri yang berada dalam kondisi membutuhkan pengawasan ketat
(Maryree, 2010).
4
psikiatri dan berada dalam kondisi yang membutuhkan pengawasan ketat,
dimana dapat diselenggarakan di rumah sakit jiwa atau psikiatri rumah sakit
umum
1. Fase intensif I
5
Fase intensif II perawatan pasien dengan observasi kurang ketat sampai
dengan 72 jam. Berdasarkan hasil evaluasi maka pasien pada fase ini
memiliki empat kemungkinan yaitu dipulangkan, dipindahkan ke ruang
fase intensif III, atau kembali ke ruang fase intensif I.
Indikasi masuk PICU adalah klien dengan kedaruratan psikiatri, untuk dapat
dikatakan sebagai suatu kedaruratan situasi tersebut harus memiliki kriteria,
sebagai berikut:
6
Sedangkan untuk mengukur tingkat kedaruratan pada klien adalah
menggunakan skala GAF (General Adaptive Function) dengan rentang
skor 1-30 skala GAF. Kondisi klien dikaji setiap shift dengan
menggunakan skor GAF. Katagori klien yang berada dalam rentang skor
1-30 GAF adalah:
2. Skor 11 – 20: terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain
(misalnya usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian,
sering melakukan kekerasan, kegembiraan manik) ATAU kadang-
kadang gagal untuk mempertahankan perawatan diri yang minimal
(misalnya mengusap fases) ATAU gangguan yang jelas dalam
komunikasi (sebagian besar inkoheren atau membisu)
3. Skor 1 – 10: Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten
dan parah (misalnya kekerasan rekuren) ATAU ketidakmampuan
persisten untuk mempertahankan hiegene pribadi yang minimal
ATAU tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan bunuh diri yang
jelas.
7
keperawatan sesuai dengan fungsi respons yang adaptif. Dari respons
tersebut kemudian dirumuskan diagnosa skor RUFA dibuat
berdasarkan diganosa keperawatan yang ditemukan pada klien.
Sehingga setiap diagnosa keperawatan memiliki kriteria skor RUFA
tersendiri, untuk sementara baru diagnosa risiko bunuh diri yang
sudah mempunyai skor rufa, sedangkan untuk diagnosa yang lain
masih dalam pengembangan. adapun skornya yaitu: (sudah semua
diagnosa kep jiwa yang menggunakan rufa).
Secara umum klien yang dirawat di PICU adalah klien dengan kriteria:
1. Risiko bunuh diri yang berhubungan dengan kejadian akut dan atau
suatu perubahan alam perasaan atau perilaku yang menetap.
8
D. Alur penerimaan pasien di UPIP
Pasien baru yang masuk di UPIP dilakukan triase dengan mengkaji keluhan
utama pasien dengan menggunakan skor RUFA (1-30) dan tanda vital.
Adapun kategori pasien menurut skor RUFA adalah:
Triase
Pada fase ini hal pertama yang harus dilakukan adalah rapid
assessment/screening assessment yang dilakukan berdasarkan protap yang
telah disepakati. Pengkajian ini harus meliputi identitas pasien yaitu: nama
pasien, tanggal lahir, nomor tanda pengenal (KTP/SIM/Paspor), alamat, nomor
telepon, serta nama dan nomor telepon orang terdekat pasien yang dapat
dihubungi. Pengkajian kondisi pasien yaitu tanda vital dan keluhan utama
dengan skor RUFA (perawat) dan skor GAF (dokter). Hasil pengkajian
menentukan perlu tidaknya dirawat di unit UPIP, jika perlu dirawat segera
tentukan tindakan intensif yang diberikan sesuai dengan hasil skor RUFA.
a. Prinsip tindakan
9
Life saving
Mencegah cedera pada klien, orang lain dan lingkungan
c. Pengkajian
10
psikiater maka klien dapat ditangani oleh MOMH. Selanjutnya bila
tidak ada MOMH dapat ditangani GP+ atau GP++. Klien-klien
yang berada dalam kondisi membutuhkan penangan sangat segera
harus dikaji dan bertemu dengan psikiater/MOMH dalam 15 menit
pertama.
d. Intervensi:
· Terapi modalitas yang dapat diberikan pada fase ini adalah terapi
musik.
· Bila kondisi klien diatas 10 skala RUFA maka klien dapat
dipindahkan ke intensif II.
a. Prinsip tindakan
11
· Observasi lanjutan dari fase krisis (Intensif I)
c. Intervensi
Terapi modalitas yang dapat diberikan pada fase ini adalah terapi
musik dan terapi olahraga
Evaluasi dilakukan setiap shift untuk menentukan apakah kondisi
klien memungkinkan untuk dipindahkan ke ruang intensif III
· Bila kondisi klien di atas skor 20 skala RUFA, maka klien dapat
dipindahkan ke intensif III, bila dibawah skor 11 skala RUFA maka
klien dikembalikan ke fase intensif I.
12
· Memfasilitasi perawatan mandiri klien.
c. Intervensi
· Terapi modalitas yang dapat diberikan pada fase ini adalah terapi
musik, terapi olahraga, dan life skill therapy.
· Bila kondisi klien diatas skor 30 skala RUFA maka klien dapat
dipulangkan dengan mengontak perawat CMHN terlebih dahulu. Bila
dibawah skor 20 skala RUFA klien dikembalikan ke fase intensif II,
dan bila dibawah skor 11 RUFA klien dikembalikan ke fase intensif I
13
skala GAF. Kondisi klien dikaji setiap shift dengan menggunakan skor GAF.
Katagori klien yang berada dalam rentang skor 1-30 GAF adalah:
c. Skor 1 – 10: Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan
parah (misalnya kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk
mempertahankan hiegene pribadi yang minimal atau tindakan bunuh diri
yang serius tanpa harapan bunuh diri yang jelas.
14
dirumuskan diagnosa Skor RUFA dibuat berdasarkan diagnosa keperawatan
yang ditemukan pada pasien. Sehingga setiap diagnosa keperawatan
15
3 Gangguan . Perilaku Perilaku sering Perilaku cukup
proses kacau kacau terorganisir
pikir: Waham Waham Waham jarang
waham terjadisetiap seringterjadi terjadi
saat Komunikasi Komunikasi
Komunikasi kadang kacau kacau jika
sangat kaca terjadi waham
16
kacau melakukan Kadang-kadang
Tidak mampu kebersihan diri tidakmelakukan
mengikuti tetapi tidak mau kebersihan diri
perintah Perilaku masih dengan rut
bisa diarahkan
Praktekkebersiha
n diri hanya jika
diingatka
17
BAB III
PENUTUP
B. Saran
18
DAFTAR PUSTAKA
Elvira, sylvia D dan gayatri hadi sukanto ed. 2010 buku ajar psikiatri. Jakarta :
badan penerbit FKUI
Maramis, W.F. dan maramis A.A 2009. Catatanilmu kedokteran jiwa edisi 2.
Surabaya : Airlangga university press
19
Sadokck , B.J, Sadock V.A et al.2007 kaplan dan sadock’s synopsisof. Psikiatriy :
Behavioral scienes clinical psychiarty 10thedition. Now yo: lippincott wiiliams
dan wilkim
https://dokumen.tips/documents/makalah-picu.html
20