BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Laporan kuliah praktek kerja ini bertujuan untuk mengetahui penerapan

Standar Operasional Prosedur (SOP) dan hambatan yang mempengaruhi

penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) di Badan Kesatuan Bangsa dan

Politik Kota Bandung. Berdasarkan hasil pelaksanaan kuliah praktek kerja dan

pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan

sebagai berikut :

1. Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) di Badan Kesatuan Bangsa

dan Politik Kota Bandung dapat dikatakan baik karena hal itu terbukti dengan

adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) pekerjaan karyawan Badan

Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Bandung lebih tepat dan cepat serta sesuai

dengan tujuan dan target yang diinginkan, Standar Operasional Prosedur

(SOP) di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Bandung ditujukan untuk

beberapa karyawan saja namun ditujukan untuk seluruh karyawan, Standar

Operasional Prosedur (SOP) di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota

Bandung menjadi panduan yang membimbing setiap karyawan agar dapat

meminimalisasi kesalahan dalam melakukan aktivitas kerjanya, standar

operasional prosedur (SOP) juga dapat menjadi penyelesaiaan masalah,

memberikan perlindungan kepada pegawai Badan Kesatuan Bangsa dan

Politik Kota Bandung, menjadikan pola kerja yang lebih fokus dan efisien,
 dan menjadi benteng pertahanan yang kokoh terhadap segala aktivitas

pekerjaan pegawai Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Bandung.

2. Hambatan yang mempengaruhi penerapan Standar Operasional Prosedur

(SOP) di Badan Kesatuan Bangsa dan politik Kota Bandung, diantaranya :

a. Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Kesatuan Bangsa dan Poltik

Kota Bandung masih terdapat yang kurang lengkap seperti kejelasan

langkah-langkah kerja yang kurang rinci.

b. Beberapa pegawai kurang puas dengan Standar Operasional Prosedur

(SOP) yang telah ada di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota

Bandung.

c. Adanya pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh pegawai terhadap

Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada di Badan Kesatuan Bangsa

dan Politik Kota Bandung sehingga tanggung jawab menjadi terabaikan

dan tujuan instansi dapat dicapai namun tidak efektif dan tidak efisien.

4.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan mengenai penerapan Standar Operasional

Prosedur (SOP) dan hambatan yang mempengaruhi penerapan Standar

Operasional Prosedur (SOP) di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Bandung

maka penulis memberikan saran-saran yang dapat menjadi bahan masukan dan

pertimbangan bagi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Bandung di masa

mendatang serta solusi mengenai hambatan yang mempengaruhi penerapan

Standar Operasional Prosedur (SOP), dianataranya sebagai berikut.

1. Perusahaan lebih memberikan perhatian pada proses pemahaman karyawan

mengenai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ada pada Badan

Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Bandung dan memberikan waktu kepada

karyawan untuk lebih memahami Standar Operasional Prosedur (SOP)

tersebut ataupun memberikan kebebasan bertanya mengenai Standar

Operasional Prosedur (SOP) yang telah ada.

2. Perusahaan hendaknya selalu menegaskan bahwa Standar Operasional

Prosedur (SOP) yang telah ada pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota

Bandung telah dibuat dengan sedemikian rupa dan mampu mengikuti

perkembangan zaman dari waktu ke waktu sehingga cara kerja karyawan,

baik yang baru maupun yang sudag lama bekerja, dapat diterapkan pada

mereka.

3. Dengan adanya peraturan Standar Operasional Prosedur (SOP) seharusnya

para pegawai sudah mengetahui konsekuensi dari pelanggaran yang mereka

lakukan jika melanggar Standar Operasional Prosedur (SOP) tersebut, dan

perusahaan/organisasi harus lebih tegas dalam menegakkan Standar

Operasional Prosedur (SOP) yang telah ada.

4. Perusahaan melakukan pemberian informasi mengenai Standar Operasional

Prosedur (SOP) secara regular tiap waktu, misalkan setiap triwulan

memberikan pelatihan dan pendidikan mengenai Standar Operasional

Prosedur (SOP) dan melakukan penyampaian informasi terbaru mengenai

Standar Operasional Prosedur (SOP) apabila ada perbaikan ataupun

perubahan dalam isinya.