Anda di halaman 1dari 2

Teruntukmu

Mungkin suatu nanti kau kan mengerti apa yang ku maksud


Kerna jiwa ni, takkan lah sanggup terus menerus berlutut
Sejatinya kau lah yang terindah
Tiada pun cahaya yang dapat menutupinya
Menangis, sampai lupa akan hari
Terpejam, terbangun, dalam lamunan
Dan ku, sadari kau menghilang, entah kemana, terbuai bersama angan demi angan
Sementara ku sepi dengan pelukan(mu)
Meski lalu kau katakan, engkau pasti kan pulang
Lalu kapan? sampai kapan?
Harus kah ku tunggu sampai mentari terbenam?
Atau kah sampai prasaan ni haruskan tenggelam, menghilang & kelam?

Dan kini teringat ku akan semua kena~ngan ber~sama mu


Yang selalu menghantui ~ ku
Apakah kau sadari, disini ku terluka kerna mu
Berharap kau mengertikan ku
Walau untuk sesaat ~
Walau untuk sesaat ~

Kerna (engkau), mencintaimu adalah karunia


Meski terkadang duka
Harus berhantam luka,
fatamorgana diujung senja
Jika harus mengharapkan mu tuk tetap ada
Kau tak menyadari,
Kian hari, jiwa ni sepi hadapi lara yang tak kunjung menepi
Salahkah?
Bila ku berharap kau tuk kembali?
Begitu jauh ku tersesat, sesaat, berpikir, ini sudah tamat
Seakan tertumpuk dalam benak, tiada letak
Semua hilang, tiada bayang melayang seakan dihembuskan awan & terbang kembali pulang

Oh ~ apakah dirinya, mampu mencintaimu?


Setulus cinta ku, hanya kepada mu
Apakah dirinya, selalu ada untukmu?
apakah kau tahu, ku membutuh kan mu?
Apakah dirinya, tulus mencintai dirimu?
Apakah kau tahu, disini ku merindukanmu?
Ku mohon kasih kembalilah disisi ku
Ku mohon kasih, kembalilah kepadaku
(hanya dirimu lah yang ku mau)

Maaf, jika sebelumnya, aku seperti ini


Aku hanya ingin, kau sadari
Hnayalah diri ini yang selalu ada untukmu
Mungkin, kerna aku yakin, cinta ini, dapat terus bertahan
Untuk tetap menemani mu
Mengerti lah kasih, betapa rasa ini takkan pernah berubah kepadamu
Kumohon kembali ke sisiku, biarkan kisah ini, berakhir di sisi nya

Anda mungkin juga menyukai