Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1
Dalam pidatonya presiden menyatakan juga bahwa ASI sebagai makanan
tunggal harus diberikan sampai bayi berusia enam bulan. Pemberian ASI tanpa
pemberiaan makanan lain ini disebut dengan menyusui secara ekslusif.
Selanjutnya bayi perlu mendapatkan makanan pendamping ASI kemudian
pemberian ASI di teruskan sampai anak berusia dua tahun. ASI merupakan
makanan yang bergizi sehingga tidak memerlukan tambahan komposisi.
Disamping itu ASI mudah dicerna oleh bayi dan langsung terserap.
Diperkirakan 80% dari jumlah ibu yang melahirkan mampu menghasilkan
air susu dalam jumlah yang cukup untuk keperluan bayinya secara penuh tanpa
makanan tambahan. Selama enam bulan pertama. Bahkan ibu yang gizinya kurang
baikpun sering dapat menghasilkan ASI cukup tanpa makanan tambahan selama
tiga bulan pertama.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
2.2 Manfaat ASI Eksklusif
a. Untuk Bayi
Pemberian ASI merupakan metode pemberian makan bayi yang terbaik,
terutama pada bayi umur kurang dari 6 bulan, selain juga bermanfaat bagi ibu.
ASI mengandung semua zat gizi dan cairan yang dibutuhkan untuk memenuhi
seluruh gizi bayi pada 6 bulan pertama kehidupannya.Pada umur 6 sampai 12
bulan, ASI masih merupakan makanan utama bayi, karena mengandung lebih dari
60% kebutuhan bayi. Guna memenuhi semua kebutuhan bayi, perlu ditambah
dengan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI). Setelah umur 1 tahun, meskipun
ASI hanya bisa memenuhi 30% dari kebutuhan bayi, akan tetapi pemberian ASI
tetap dianjurkan karena masih memberikan manfaat. ASI disesuaikan secara unik
bagi bayi manusia, seperti halnya susu sapi adalah yang terbaik untuk sapi.
Adapun manfaat pemberian ASI pada Bayi yaitu :
a) ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi, karena :
Mudah dicerna dan diserap
Selalu bersih dan segar
Aman
b) Menyempurnakan pertumbuhan bayi menjadi lebih sehat
c) ASI mengandung zat kekebalan, melindungi bayi dari berbagai penyakit
infeksi
d) ASI selalu tersedia dalam suhu yang tepat sesuai dengan kebutuhan
e) Untuk menjalani hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi
b. Untuk Ibu
Hisapan bayi membantu rahim menciut, mempercepat kondisi ibu untuk
kembali ke masa pra-kehamilan dan mengurangi risiko perdarahan
Lemak di sekitar panggul dan paha yang ditimbun pada masa kehamilan
pindah ke dalam ASI, sehingga ibu lebih cepat langsing kembali
Penelitian menunjukkan bahwa ibu yang menyusui memiliki resiko lebih
rendah terhadap kanker rahim dan kanker payudara.
4
ASI lebih hemat waktu karena tidak usah menyiapkan dan mensterilkan botol
susu, dot, dsb
ASI lebih praktis karena ibu bisa jalan-jalan ke luar rumah tanpa harus
membawa banyak perlengkapan seperti botol, kaleng susu formula, air panas,
dsb
Suatu rasa kebanggaan dari ibu, bahwa ia dapat memberikan “kehidupan”
kepada bayinya.
Mempercepat berhentinya pendarahan post partum.
Dengan menyusui maka kesuburan ibu menjadi berkurang untuk beberpa
bulan (menjarangkan kehamilan)
Mengurangi kemungkinan kanker payudara pada masa yang akan datang.
Ibu lebih cepat langsing. Penelitian membuktikan bahwa ibu menyusui enam
bulan lebih langsing setengah kg dibanding ibu yang menyusui empat bulan.
c. Untuk Keluarga
Tidak perlu uang untuk membeli susu formula, botol susu, kayu bakar atau
minyak untuk merebus air, susu atau peralatan.
Bayi sehat berarti keluarga mengeluarkan biaya lebih sedikit (hemat) dalam
perawatan kesehatan dan berkurangnya kekhawatiran bayi akan sakit.
Penjarangan kelahiran karena efek kontrasepsi MAL dari ASI eksklusif.
Menghemat waktu keluarga bila bayi lebih sehat.
Memberikan ASI pada bayi (meneteki) berarti hemat tenaga bagi keluarga
sebab ASI selalu siap tersedia.
Lebih praktis saat akan bepergian, tidak perlu membawa botol, susu, air panas,
dll.
5
Terjadi penghematan pada sektor kesehatan karena jumlah bayi sakit lebih
sedikit.
Memperbaiki kelangsungan hidup anak dengan menurunkan kematian.
Melindungi lingkungan karena tak ada pohon yang digunakan sebagai kayu
bakar untuk merebus air, susu dan peralatannya.
ASI adalah sumber daya yang terus menerus diproduksi dan baru.
6
Tabel : Kandungan gizi pada Kolustrum, ASI transisi dan ASI matur.
Kandungan Kolustrum Transisi Matur
Immunoglubin :
7
f. Makanan ibu sehari – hari harus cukup dan berkualitas, baik untuk menunjang
pertumbuhan dan menjaga kesehatan bayinya. Ibu yang sedang menyusui
harus dapat tambahan energi, protein, maupun vitamin dan mineral. Pada 6
bulan pertama masa menyusui saat bayinya hanya mendapat ASI saja, ibu
perlu tambahan nutrisi 700 kalori/hari. Bulan berikutnya 500 kalori/hari dan
tahun kedua 400 kalori/hari.
g. Ibu harus banyak istirahat dan banyak tidur, keadaan tegang dan kurang tidur
dapat menurunkan produksi ASI
h. Jika jumlah ASI yang diproduksi tidak cukup, maka dapat dicoba dengan
pemberian obat pada ibu, seperti tablet moloco B12 untuk menambah
produksi ASInya.
8
Pemeriksaan kesehatan, kehamilan dan payudara/keadaan putting susu, apakah
ada kelainan atau tidak. Disamping itu perlu dipantau kenaikan berat badan
ibu hamil.
Perawatan payudara mulai kehamilan umur enam bulan agar ibu mampu
memproduksi dan memberikan ASI yang cukup.
Memperhatikan gizi/makanan ditambah mulai dari kehamilan trisemester
kedua sebanyak 1 1/3 kali dari makanan pada saat belum hamil.
Menciptakan suasana keluarga yang menyenangkan. Dalam hal ini perlu
diperhatikan keluarga terutama suami kepada istri yang sedang hamil untuk
memberikan dukungan dan membesarkan hatinya.
9
Rujuk ke Posyandu atau Puskesmas atau petugas kesehatan apabila ada
permasalahan menysusui seperti payudara banyak disertai demam.
Menghubungi kelompk pendukung ASI terdekat untuk meminta pengalaman
dari ibu-ibu lain yang sukses menyusui bagi mereka.
Memperhatikan gizi/makanan anak, terutama mulai bayi 4 bulan, berikan MP
ASI yang cukup baik kuantitas maupun kualitas.
10
Tunggu sampai bayi membuka mulut lebar-lebar.
Masukkan putting susu secepatnya ke dalam mulut sampai daerah
berwarna hitam.
11
Bayi yang tidak di beri ASI otomatis akan di berikan susu formula untuk
mengganti ASI tersebut. Karena dalam susu formula mengandung lemak yang
tinggi sehingga mengakibatkan bayi yang mengkonsumsi susu formula bisa
mengalami kegemukan atau obesitas. Jika sudah kelebihan berat badan maka
tumbuh kembang bayi akan terlambat seperti tengkurap, merangkak dan lain
sebagainya. Sebenarnya bayi yang gendut akan lucu tapi apakah bagus jika berat
badannya lebih dari standar. Sebenarnya pemberian ASI itu masih di katakan baik
jika takaran yang di berikan masih sesuai dengan nutrisi yang di butuhkan bayi.
Dengan kata lain tidak kebanyakan.
12
Efek bayi tidak minum ASI yang per orang tua perhatikan selanjutnya
adalah menurunkan kecerdasan otak. Hasil ini merupakan hasil dari sebuah
penelitian yang dilakukan oleh smith dkk yang di dalam Roesli (2008), bayi yang
tidak memperoleh ASI dengan maksimal bahkan sama sekali tidak mendapatkan
ASI kecerdasan otak (kognitif) anak akan menurun. Hal ini di buktikan dengan
test semua fungsi intelektual, kemampuan verbal, dan motorik anak. Hasilnya
adalah score yang di dapatkan oleh anak yang tidak minum ASI lebih rendah
daripada anak yang minum ASI.
5. Kurang Gizi
Pemberian susu formula secara berlebihan telah di sebutkan di atas bahwa
anak kemungkinan akan mengalami kegemukan. Namun, hati-hati bunda jika
bunda memberikan susu formula terlalu sedikit dan encer dengan tujuan untuk irit.
Ini akan sangat berbahaya bagi bayi. Mengurangi jumlah takaran susu formula
sama dengan mengurangi jumlah nutrisi yang akan di berikan kepada sang anak.
Jika hal ini di lakukan secara terus menerus, bayi akan kekurangan gizi yang
kemudian akan berefek mudahnya terserang penyakit seperti diare.
6. Risiko kematian
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa di Amerika serikat banyak bayi
yang tidak minum ASI mengalami demam, takikardia, menurunnya aliran darah,
dan kejang pada usia 11 hari dan meninggal di usia 20 hari (Weir (2002) dalam
Roesli, 2008). Hal ini mungkin memang tidak akan terjadi jika takaran susu
formula yang di berikan kepada sang buah hati sesuai dan juga peralatan alat
minum bayi yang di bersihkan dengan teratur. Roesli (2008) juga menyebutkan
bahwa bayi yang tidak di berikan ASI risiko kematiannya akan meningkat 25%
setelah kelahiran
7. Kerusakan struktur gigi (karies gigi)
Bayi yang tidak di berikan ASI, akan terus menerus meminum susu
formula. Di dalam susu formula terdapat kandungan sukrosa yang cukup tinggi.
Sukrosa merupakan karbohidrat di dalam susu yang memberikan rasa manis pada
susu formula. Jika anak terus menerus mengkonsumsi susu formula dalam jangka
13
waktu yang cukup lama. Sukrosa akan terus menumpuk dan dapat merusak
struktur gigi bayi.
8. Risiko menjadi pemarah saat dewasa
Air Susu Ibu (ASI) mengandung serotonin atau zat anti stres yang di
bentuk di 2 tahun pertama pertumbuhan anak. Jika bayi tidak mengkonsumsi ASI
maka anak tidak akan mendapatkan zat ini dan akan lebih berisiko menjadi anak
yang pemarah. Hal ini mungkin tidak akan terlihat jika anak masih kecil karena
anak masih bisa di kendalikan oleh orang tua. Namun, jika sudah dewasa
terkadang anak akan mudah depresi dan pemarah. Hal ini juga di dukung dengan
zat yang ada dalam susu formula, yaitu Mangan (Mn). Zat ini bisa membuat anak
menjadi lebih stres.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
ASI ekslusif adalah pemberian air susu ibu kepada bayi usia 0 – 6 bulan
tanpa makanan pendamping ASI. Yang dimaksud dengan ASI eksklusif atau lebih
tepat pemberian ASI secara eksklusif adalah: bayi hanya diberi ASI saja, tanpa
tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa
tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi
dan tim. Pemberian ASI secara eksklusif ini dianjurkan untuk jangka waktu
setidaknya selama 6 bulan, dan setelah 6 bulan bayi mulai diperkenalkan dengan
makanan padat. Sedangkan ASI dapat diberikan sampai bayi berusia 2 tahun atau
bahkan lebih dari 2 tahun. Pemberian makanan padat/tambahan yang terlalu dini
dapat mengganggu pemberian ASI eksklusif serta meningkatkan angka kesakitan
pada bayi. Selain itu, tidak ditemukan bukti yang menyokong bahwa pemberian
makanan padat/tambahan pada usia 4 atau 5 bulan lebih menguntungkan. bahkan
sebaliknya, hal ini akan mempunyai dampak yang negatif terhadap kesehatan bayi
dan tidak ada dampak positif untuk perkembangan pertumbuhannya.
3.2 Saran
Sangat di harapkan peran bidan untuk membantu setiap calon ibu dan ibu
menyesui untuk memberitahu pentingnya pemberian ASI.
15
DAFTAR PUSTAKA
Brinch, Jennifer. 2014. Menyusui Bayi Dengan Baik dan Berhasil. Jakarta : PT.
Gaya Favorit Press
Ebrahim,G J. 2016. Air Susu Ibu. Jakarta : Yayasan Essentia Medica
Nelson, Joan. 2018. Cara Menyusui Yang BAIK. Jakarta : Arcan
Soetjiningsih. 2013. ASI Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta :EGC
16