Anda di halaman 1dari 8

“Perilaku Keorganisasiaan”

Disusun Oleh:
Kelompok 8
Riang Arisandi (1992142072)
Muhammad Faturrahman (1992142073)
Andi Bidari Chandra Wulan A (1992142074)
Nurhanisa Syahrir (1992142075)
Muhammad Ulul Azmi (1992142077)

AKUNTANSI S-1
KELAS C
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2020/2021
Pokok Pembahasan BAB 1:

1. Latar belakang dan pengertian Perilaku Keorganisasian


2. Kerangka dasar perilaku organisasi
3. Hubungan antara Organisasi, Manusia, dan Manajemen
4. Perilaku dalam Berorganisasi
5. Model umum perilaku dalam berorganisasi
6. Tantangan dan peluang Perilaku Organisasi

Pembahasan Materi :

1. Latar Belakang dan Pengertian Perilaku Keorganisasian


Perkembangan perilaku organisasi semakin terasa kemajuannya bahkan telah menjadi sesuatu hal
yang ramai dibicarakan orang, bukan saja di kalangan akademisi tetapi para politisi dan para
birokrasipun berbicara tentang perilaku organisasi. Ini disadari karena disamping perilaku organisasi
ini mudah dipahami, juga persoalan-persoalan organisasi yang cenderung semakin ruwet, ditambah
pula berbagai persoalan-persoalan manusia dengan berbagai karakter dan perilaku berlanjut menjadi
tantangan utama yang sering dihadapi oleh setiap pimpinan organisasi baik orgnaisasi pemerintah
maupun organisasi swasta dewasa ini. Oleh sebab itu seorang pimpinan sangat dituntut peranannya
untuk bagaimana memahami perilaku organisasi.
Manusia adalah pendukung utama setiap organisasi, perilaku manusia yang berada dalam suatu
kelompok atau organisasi adalah awal dari perilaku organisasi itu. Oleh karena persoalan-persoalan
manusia senantiasa berkembang dan ruwet, maka persoalan-persoalan khususnya persoalan perilaku
organisasi semakin hari semakin berkembang pula.
Perilaku Organisasi adalah bidang studi yang mempelajari tentang bagaimana seseorang atau
individu bertindak dan berperilaku dalam suatu organisasi, termasuk mempelajari bagaimana mereka
berinteraksi satu sama lainnya dan bagaimana mereka bekerja dalam struktur organisasi untuk
menyelesaikan pekerjaan mereka serta interaksinya dengan lingkungan eksternal organisasi. Studi
Perilaku Organisasi ini berusaha untuk menjelaskan seluruh faktor manusia yang kompleks dalam
organisasi dengan mengidentifikasi penyebab dan efek dari perilakunya.
2. Kerangka Dasar Perilaku Organisasi
Pada hakekatnya perilaku organisasi mendasarkan pada ilmu perilaku itu sendiri yang dikembangkan
dengan pusat perhatiannya pada tingkah laku manusia dalam suatu organisasi. Kerangka dasar dalam
perilaku organisasi didukung oleh tiga komponen, yaitu individu-individu yang berperilaku dan
organisasi sebagai wadah dari perilaku itu, dan Keterlibatan individu pada kegiatan-kegiatan atau
berorganisasi
Perilaku adalah suatu fungsi dan interaksi antara seorang individu dengan lingkungannya. Sementara
organisasi itu sendiri adalah sekelompok orang yang beraktivitas dan bekerja sama untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Seperti yang telah diketahui, bahwa individu atau anggota organisasi
adalah manusia. Oleh karena itu manusia merupakan makhluk sosial, dirinya selalu ingin
berpartisipasi dengan manusia lain untuk melakukan kegiatan organisasi sesuai dengan tujuannya.
Dalam individu terdapat sifat-sifat yang melekat pada dirinya. Dimana antara individu yang satu
dengan yang lainnya mempunyai perbedaan. Sehingga perlu adanya penyesuaian terhadap sifat-sfat
individu tersebut dalam satu organisasi. Adapun sifat-sifat individu akan terlihat melalui perilakunya
yang ditunjukan dalam organisasi. Oleh karena itu, ilmu yang memperlajari individu dan organisasi
disebut dengan perilaku organisasi. Dalam ilmu tersebut diterangkan mengenai pola tingkah laku
manusia sebagai individu yang tergabung dalam organisasi.
Stephen P. Robbins menyatakan bahwa : “Perilaku Organisasi adalah suatu bidang studi yang
mempelajari dampak perorangan, kelompok, dan struktur pada perilaku dalam organisasi dengan
maksud menerapkan pengetahuan tentang hal-hal tersebut demi perbaikan efektivitas organisasi.”
Sementara Miftah Thoha (1983:5) menyatakan bahwa “Perilaku Organisasi adalah suatu studi yang
menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu kelompok
tertentu.”
Dari penjelasan diatas, kerangka dasar perilaku organisasi yaitu:
1. Individu-individu yang berperilaku
2. Organisasi formal sebagai wadah dari perilaku itu
3. Keterlibatan individu pada kegiatan-kegiatan atau berorganisasi
3. Hubungan antara Organisasi, Manusia & Manajemen

Manusia adalah penggerak utama sebuah organisasi, oleh karenanya manusia memiliki peran yang
sangat sentral. Namun, bagi organisasi manusia bukan hanya penggerak (subyek) yang menjalankan
organisasi, tetapi juga sebagai objek dalam organisasi yang harus dikelola agar organisasi bisa
berjalan sebagaimana mestinya. Disisi lain manajemen dan organisasi menempatkan manusia pada
posisi yang sangat sentral sehingga antara organisasi, manajemen dan manusia adalah satu kesatuan
yang saling bergantung. Namun ketika kita melihat lebih dalam lagi, organisasi dan manajemen
hanyalah sebagai alat bantu dan manusia adalah menempati posisi yang sangat sentral karena
keberadaan organisasi dan manajemen sengaja diciptakan untuk kepentingan manusia itu sendiri.

4. Perilaku dalam Berorganisasi

Perilaku dalam berorganisasi

Orang Organisasi
(Individu) (Kelompok)

Studi tentang perilaku manusia, sikapnya & hasil


karyanya dalam lingkungan keorganisasian.

Perilaku organisasi pada dasarnya adalah penerapan pengetahuan tentang bagaiman orang-orang
(manusia) bertindak dalam suatu organisasi.
Hakekat Orang :
1. Perbedaan individu
Setiap individu memiliki potensi dan pendapat yang berbeda-beda. Dalam berorganisasi
perbedaan pendapat yanga berbeda itu merupakan hal yang wajar. Dengan dilandasi satu
tujuan yang sama hendaknya perbedaan pendapat itu dapat dihormati oleh setiap individu.
2. Orang seutuhnya
Setiap individu pasti membutuhkan pengakuan dari orang lain sehingga eksistensi
sebagai manusia bisa terwujud atau dengan kata lain dap[at menkjadi dirinya sendiri.
3. Perilaku termotivasi
Sikap atau perilaku seseorang harus dalam berorganisasi harus saling memberikan
dukungan antara anggota satu dengan lainnya. Sehingga akan mempermudah dalam
mencapai kemajuan dan tujuan tertentu.
4. Nilai orang ( martabat manusia)
Kehormatan perlu dijunjung tinggi, agar bisa saling menghargai antara satu dengan
lainnya.
Hakekat Organisasi :
 Sistem sosial
 Kepentingan bersama
Dari kedua hakekat tersebut di atas bisa disimpulkan perbedaan individu dalam sebuah organisasi
sangat diperlukan dengan tujuan untuk mengetahui karakter dan kemampuan masing-masing
personal , agar saling bisa menghargai dalam kapasitasnya sendiri, dalam sistem sosial dalam rangka
mencapai tujuan bersama, tanpa menghilangkan kakekat manusia seutuhnya sebagai individu.
Dengan kata lain bahwa hakekat organisasi adalah memberikan wadah dar seluruh hakekat manusia.
Inti organisasi adalah mengelola peraturan / aturan / kesepakatan untuk sebuah sistem sosial dan
untuk kepentingan bersama.
Dalam kehidupan, sering kita jumpai orang yang mempunyai IQ tinggi namun EQ rendah namun
orang tersebut gagal dalam berkarier, ada juga orang yang IQ rendah dengan EQ tinggi dan orang
tersebut berhasil dalam berkarier, namun ada juga orang yang IQ tinggi dan EQ tinngi hidupnya juga
sukses. Hal ini meninjukkan bahwa ketiga faktor itu harus sinkron.

5. Model Umum Perilaku dalam Berorganisasi


Perilaku merupakan fungsi interaksi antara individu dengan lingkungannya. Perilaku ditentukan oleh
2 faktor atau karakteristik, yaitu karakteristik individu dan karakteristik organisasi.
1. Karakteristik individu terdiri dari:

 Kemampuan
 Kebutuhan
 Kepercayaan
 Pengalaman
 Penghargaan
 Dan lain-lain
 Kemampuan
 Kebutuhan
 Kepercayaan
2. Karakteristik organisasi meliputi:
 Pengalaman
 Hierarki
Penghargaan
 Tugas-tugas
Dan lain-lain
 Wewenang
Kemampuan
 Tanggung
Kebutuhanjawab
 Sistem
Kepercayaan
penghargaan
 Sistem
Pengalaman
kontrol
 DanPenghargaan
lain-lain
 Dan lain-lain

Perilaku individu tidak hanya ditentukan oleh faktor keturunan atau bawaan dari lahir, tetapi juga
dipengaruhi oleh effort (usaha), ability (kompetensi) serta situasi lingkungan. Perubahan perilaku
merupakan hasil dari proses pembelajaran.

6. Peluang dan Tantangan Perilaku Organisasi


1. Globalisasi
Tantangan
Persaingan : Persaingan timbul karena banyaknya organisasi yang bermunculan yang
bergerak di bidang sama. Diera globalisasi ini, persaingan merupakan hal yang wajar dan
tidak bisa dihindarkan. Setiap organisasi akan sama-sama menghadapi persaingan ini. Yang
membedakan adalah cara menanggapi persaingan ini, apakah sebagai suatu ancaman atau
suatu yang mendorong untuk lebih berinovasi dan kreatif.
Peluang : Dengan demikian untuk menghadapi persaingan maka Perusahaan/Organisasi
harus berlomba menciptakan sebuah inovasi yang dapat menguasai pangsa pasar.Hal ini
dapat menjadi peluang untuk tumbuh kembang suatu Perusahaan/Organisasi.
2. Bekerja dengan individu-individu dengan kultur yang berbeda
Tantangan : Di Indonesia keragaman tenaga kerja bersifat terbatas, terutama yang agak
menonjol adalah perbedaan berdasarkan jenis kelamin dan usia. Namun perusahaan di
Indonesia harus siap dalam mengantisipasi keragaman tenaga kerja dalam rangka globalisasi,
karena keragaman akan meluas dengan masuknya modal asing yang berarti juga masuknya
tenaga kerja asing dari berbagai etnis atau bangsa.
Peluang: Di dalam keragaman tenaga kerja maka Perusahaan/Organisasi harus bersikap adil
dan tidak diskriminatif demi mencapai tujuan Perusahaan/Organisasi tersebut .Peraturan-
peraturan yang dibuat dalam Perusahaan/Organisasi tersebut harus dipatuhi oleh semua pihak
yang berada didalamnya ,tanpa membeda-bedakan satu dengan yang lain.
3. Menyeimbangkan konflik
Tantangan : Karyawan biasa pada tahun 1960-an atau 1970-an bekerja d kantor selama
dela[an atau sembilan jam per hari dari hari Senin hingga Jumat.Tempat dan jam kerja
ditentukan dengan jelas.Hal tersebuttidak lagi berlaku bagi sebagian besar angkatan kerja saat
ini .Karyawan semakin sering mengeluh bahwa batas antara waktu kerja dan waktu bukan
kerja menjadi tidak jelas,sehingga menimbulkan konflik-konflik pribadi dan tekanan Namun
pada saat yang sama,angkatan kerja pada zaman sekarang menghadirkan peluang baik para
pekerja untuk menciptakan dan menyusun peran-peran kerja mereka .
Peluang : Untuk itu pihak manajemen Perusahaan/Organisasi harus menggunakan Metode
Stimulasi Konflik. Metode ini digunakan untuk menimbulkan rangsangan karyawan karena
karyawan pasif yang disebabkan oleh situasi dimana konflik terlalu rendah. Rintangan
semacam ini harus diatasi oleh manajer untuk merangsang konflik yang produktif

Rangkuman Materi :
1. Manusia adalah pendukung utama setiap organisasi, perilaku manusia yang berada dalam suatu
kelompok atau organisasi adalah awal dari perilaku organisasi itu. Oleh karena persoalan-persoalan
manusia senantiasa berkembang dan ruwet, maka persoalan-persoalan khususnya persoalan perilaku
organisasi semakin hari semakin berkembang pula.
2. kerangka dasar perilaku organisasi yaitu:
a. Individu-individu yang berperilaku
b. Organisasi formal sebagai wadah dari perilaku itu
c. Keterlibatan individu pada kegiatan-kegiatan atau berorganisasi
3. Organisasi dan manajemen hanyalah sebagai alat bantu dan manusia adalah menempati posisi yang
sangat sentral karena keberadaan organisasi dan manajemen sengaja diciptakan untuk kepentingan
manusia itu sendiri.
4. Perilaku organisasi pada dasarnya adalah penerapan pengetahuan tentang bagaiman orang-orang
(manusia) bertindak dalam suatu organisasi.
5. Perilaku merupakan fungsi interaksi antara individu dengan lingkungannya. Perilaku ditentukan oleh
2 faktor atau karakteristik, yaitu karakteristik individu dan karakteristik organisasi.
6. Peluang dan tantangan Perilaku Organisasi, yaitu; Globalisasi, keragaman tenaga kerja, dan
menyeimbangkan konflik.

Link materi : https://youtu.be/7l00i6zhRIc

Anda mungkin juga menyukai