PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan masalah
Untuk mencapai sasaran pada pembahasan lingkungan hidup ini maka ada
beberapa hal yang perlu dirumuskan yaitu sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengn lingkungan pendidikan?
2. Apa saja fungsi dari lingkungan pendidikan?
3. Apa saja jenis-jenis lingkungan pendidikan?
4. Bagaimana peranan lingkungan pendidikan terhadap pendidikan?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
yang mengandung unsur tanggung jawab, sedangkan pengaruh lingkungan hanya
merupakan pengaruh belaka, tidak tersimpul unsur tanggung jawab di dalamnya.
(Sutari Imam Barnadib,1987:117)
4
Drs. Suwarno (1974:55) yang mengutip pendapat M.J. Langeveld dan Ki
Hajar Dewantara, memandang lingkungan sebagai badan atau wadah berlangsungnya
proses pendidikan.
Dengan demikian dari berbagai pendapat diatas, jelaslah bahwa yang
dimaksud dengan lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang berada disekitar
terjadinya kegiatan mendidik dan berpotensi memberikan pengaruh terhadap proses
dan hasil pendidikan.
5
budaya, terutama berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia agar
dapat dicapai tujuan pendidikan secara optimal.
3. Lingkungan pendidikan berfungsi sebagai wahana yang amat besar bagi
perkembangan individu dan masyarakat dalam memperluas dan
mempercepat usaha mencerdaskan kehidupan bangsa.
4. Mengajarkan tingkah laku umum dan untuk menyeleksi serta
mempersiapkan peranan-peranan tertentu dalam masyarakat.
5. Di dalam lingkungan pendidikan dapat mengembangkan kemampuan-
kemampuan yang dimiliki peserta didik baik dalam bentuk karier,
akademik, kehidupan beragama, kehidupan sosial budaya, maupun
keterampilan lainnya.
6
keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang memberikan
keyakinan agama, nilai budaya, nilai– nilai moral dan keterampilan, kepada anak.
Keluarga pengaruh yang kuat, langsung dan sangat dominan kepada anak, terutama
dalam pembentukan prilaku, sikap dan kebiasaan, penanaman nilai– nilai, perilaku–
perilaku sejenisnya, pengetahuan dan sebagainya.
Sehubungan dengan itu, Fuad Ichsan (1995) mengemukakan fungsi lembaga
pendidikan keluarga sebagi berikut:
1. Merupakan pengalaman pertama bagi masa kanak–kanak, pengalaman ini
merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan berikutnya
2. Pendidikan di lingkungan keluarga dapat menjamin kehidupan emosional
anak untuk tumbuh dan berkembang. Kehidupan emosional ini sangat
penting dalam pembentukan pribadi anak
3. Di dalam keluarga akan terbentuk pendidikan moral, keteladanan orang tua
dalam bertutur kata dan berprilaku sehari–hari akan menjadi wahana
pendidikan moral bagi anak dalam keluarga tersebut guna membentuk
manusia susila
4. Di dalam keluarga akan tumbuh sikap tolong menolong, tenggang rasa,
sehingga tumbuhlah kehidupan keluarga yang damai dan sejahtera
5. Keluarga merupakan lembaga yang berperan dalam meletakkan dasar–
dasar pendidikan agama
6. Di dalam konteks membangun anak sebagai makhluk individu agar anak
dapat mengembangkan dan menolong dirinya sendiri , maka keluarga lebih
cendrung untuk menciptakan kondisi yang dapat menumbuhkembangkan
inisiatif, kreativitas, kehendak, emosi, tanggung jawab, keterampilan dan
kegiatan lain
Seifert & Hoffnung (1991), menjelaskan enam kemungkinan cara yang harus
dilakukan orang tua dalam mempengaruhi anak yakni sebagai berikut:
1. Permodelan prilaku, baik disengaja atau tidak, orang tua dengan sendirinya
akan menjadi model bagi anak –anaknya
7
2. Memberikan ganjaran dan hukuman (giving reward and punishments),
yaitu orang tua mempengaruhi anaknya dengan cara memberikan ganjaran
terhadap perilaku–perilakunya yang positif dan memberi hukuman
terhadap prilakunya yang tidak di inginkan
3. Perintah langsung (direct instruction) member perintah secara sederhana
seperti “jangan malas belajar”, “cepat mandi”, nanti sekolahnya kesiangan
dan sebagainya
4. Menyatakan peraturan– peraturan (stating rules) yaitu membuat peraturan
uumum yang berlaku dirumah walaupun secar tidak tertulis
5. Nlar (reasoning), cara yang digunakan orang tua untuk mempengaruhi
anaknya, dengan mempertanyakan kapasitas anak untuk bernalar
6. Menyediakan fasilitas atau bahan dan dengan suasana yang menunjang.
Orang tua dapat mempengaruhi prilaku anak dengan mengontrol fasilitas
atau bahan–bahan dan dengan suasana.
2. Lingkungan sekolah
Sekolah adalah suatu hal yang tidak biasa di pungkiri lagi, karena kemajuan
zaman, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, keluarga tidak mungkin lagi
dapat memenuhi seluruh kebutuhan dan aspirasi gerasi muda akan pendidikan.
Semakin maju suatu masyarakat, semakin tinggi pula tuntutan pemenuhan kebutuhan
anak akan pendiddikan. Kondisi masyarakat seperti ini mendorong terjadinya proses
formalisasi lembaga pendidikan yang lazim disebut sistem persekolahan. Jalur
pendidikan sekolah merupakan pendidikan yang didiselenggarakan sekolah melalui
kegiatan belajar mengajar denagn organisasi yang tersusun rapi, berjenjang dan
berkesinambungan. Sifatnya formal, diatur berdasarkan ketentuan–ketentuan
pemerintah dan mempunyai keseragaman pola yang bersifat nasional, dalam rangka
meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia dalam mewujukan
masyarakat yang maju, adil, dan makmur. Untuk mencapai tujuan pembangunan
nasional, maka pendidikan nasional harus berfungsi:
8
1. Sekolah harus mampu menumbuhkembangkan anak sebagai makhluk
individu melalui pembekalan semua bidang studi.
2. Sekolah melalui teknik pengkajian bidang studi perlu mengembangkan
siakp sosial, gotong royong, toleransi dan demokrasidan sejenisnya dalam
rangka menumbuh kembangkan anak sebagai makhluk social.
3. Sekolah harus berfungsi sebagai pembinaan watak anak melalui bidang
studi yang relevan sehingga akhirnya akan terbentuk manusia susila yang
cakap yang mampu menampilkan dirinya sesuai dengan nilai dan norma
yang hidup dan berkembang di masyarakat.
4. Sekolah harus dapat menumbuhkembangkan anak sebagai makhluk yang
religius dan mampu menjadi pemeluk agama, yang baik, taat, soleh, dan
toleran.
5. Di dalam konteks pembangunan nasional, pendidikan formal harus
menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas yang mampu mensejahterakan
dirinya dan bersama orang lain mampu mensejahterakan masyarakat,
bangsa dan negara.
6. Sekolah berfungsi konservatif, inovatif, dan selektif dalam
mempertahankan atau memelihara kebudayaan yang ada, melakukan
pembaharuan dan melayani perbedaan individu anak dalam proses
pendidikan.
3. Lingkungan masyarakat
Masyarakat adalah salah satu lingkungan pendidikan yang besar pengaruhnya
terhadap perkembangan pribadi seseorang. Masyarakat mempunyai peranan yang
penting dalam mencapai tujuan pendidikan nasional. Kaitan antara masyarakat
dengan pendidikan dapat ditinjau dari beberapa segi yakni:
1. Masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan, baik yang di lembangakan
maupun yang tidak dilembagakan
9
2. Lembaga-lembaga kemasyarakatan dan / atau kelompok sosial di
masyarakat, baik langsungmaupun tidak langsung ikut mempunyai peran
dan fungsi edukatif
3. Dalam masyarakat tersedia berbagai sumber belajar baik yang dirancang
maupun dimanfaatkan. Perlu pula diingat bahwa manusia dalam
bekerja dan hidup sehari -hari akan selalu berupaya memperoleh manfaat
dari pengalaman hidupnya untuk meningkatkan dirinya.
Dari ketiga kaitan antara masyarakat dan pendidkan tersebut dapat dilihat
peran yang telah disumbangkan dalam rangka tujuan pendidikan Nasional yaitu
berupa membantu penyelenggaraan pendidikan, membantu pengadaan tenaga, biaya,
prasarana, dan sarana, menyediakan lapangan kerja, dan membantu mengembangkan
profesi baik langsung maupun tidak.
Secara kongkrit peran dan fungsi pendidikan kemasyarakatan dapat
dikemukakan sebagai berikut:
1. Memberikan kemampuan professional untuk mengembangkan karir
melalui kursus penyegaran, penataran, lokakarya, seminar, konferensi
ilmiah dan sebagainya
2. Memberikan kemampuan teknis akademik dalam suatu system
pendidikan nasional seperti sekolah terbuka, kursus tertulis,
pendidikan melalui radio, televisi, dan sebagainya.
3. Ikut serta mengembangkan kemampuan kehidupan beragama melalui
pesantren, pengajian, pendidikan agama di surau/langgar, biara, sekolah
minggu dan sebaginya.
4. Mengembangkan kemampuan kehidupan sosialbudaya melalui bengkel
seni, teater, olahraga, seni bela diri, lembaga pendidikan spiritual dan
sebagainya.
5. Mengembangkan keahlian dan keterampilan melalui sistem magang
untuk menjadi ahli bangunan, muntir, dan sebagainya.
10
2.4 Peranan Lingkungan Pendidikan
Dalam memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak, lingkungan
pendidikan sangat berperan penting dalam memberikan pengaruh tersebut. Diantara
peranan lingkungan pendidikan adalah sebagai berikut:
11
2. Sebagai lingkungan pendidikan yang perlu memberikan pemahaman tentang
pendidikan pancasila, agama, dan pembinaan watak sesuai dengan nilai dan
norma yang hidup dan berkembang di masyarakat
3. Sebagai lingkungan pendidikan yang haru mewujudkan cita-cita bangsa
dalam hal mencerdaskan kehidupan bangsa
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Penulis berharap dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan
pembaca tentang lingkungan pendidikan, sehingga dapat bermanfaat membantu
peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitar.
Sebagai peserta didik wajib mengelolah lingkungan pendidikan dengan baik
karena lingkungan pendidikan sangatlah penting bagi kehidupan semua manusia.
Lingkungan pendidikan ialah salah satu sarana untuk pengembangan diri individu.
Oleh sebab itu setiap peserta didik harus selektif memilih lingkungan pendidikannya
agar tidak salah pergaulan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Persada
14