Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan pendidikan semakin lama semakin berkembang, hal tersebut
sesuai dengan majunya dan meningkatnya kualitas pendidkan pada saat ini. Hal ini
memicu agar pendidkan tetap berjalan dengan baik. Oleh sebab itu diperlukan cara
dan tindak yang efektif untuk memperbagus pendidikan dimasa sekarang. Seperti
yang kita ketahui pendidikan sangatlah penting didunia ini terutama bagi para
generasi yang akan datang demi membangun lingkungan pendidikan yang
berkualitas.
Berbicara pendidikan adalah berbicara tentang bagaimana membentuk
karakter manusia sebagaimana yang diinginkan. Sedangkan karakter akan terbentuk
oleh berbagai faktor, diantaranya adalah lingkungan. Orang berbeda karakternya
disebabkan oleh karena mereka tumbuh di lingkungan yang berbeda. Dengan begitu
peran lingkungan sangat besar dalam membentuk perilaku seseorang.
Selain itu manusia selama hidupnya pasti membutuhkan yang namanya
pendidikan. Pendidikan tersebut bisa didapat dari lingkungan sekolah, lingkungan
keluarga, dan lingkungan masyarakat. Dari ketiga lingkungan itulah kita
mendapatkan pendidikan. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan
yang pertama dan utama untuk kelancaran pendidikan. Lingkungan sekolah
merupakan lingkungan pendidikan setelah keluarga. Lingkungan masyarakat tempat
mendapatkan informasi, edukasi, dan rekreasi. Untuk itulah perlunya judul tentang
lingkungan pendidikan ini dibahas.

1
1.2 Rumusan masalah
Untuk mencapai sasaran pada pembahasan lingkungan hidup ini maka ada
beberapa hal yang perlu dirumuskan yaitu sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengn lingkungan pendidikan?
2. Apa saja fungsi dari lingkungan pendidikan?
3. Apa saja jenis-jenis lingkungan pendidikan?
4. Bagaimana peranan lingkungan pendidikan terhadap pendidikan?

1.3 Tujuan Pembahasan


Tujuan dari pembahasan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari lingkungan pendidikan
2.      Untuk mengetahui dan memahami fungsi dari lingkungan pendidikan
3.      Untuk mengetahui dan memahami jenis-jenis lingkungan pendidikan
4.      Untuk mengetahui dan memahami peranan-peranan lingkungan
pendidikan terhadap pendidikan

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1   Pengertian Lingkungan Pendidikan


Kegiatan pendidikan selalu berlangsung di dalam suatu lingkungan. Dalam
konteks pendidikan, lingkungan dapat diartikan, sebagai segala sesuatu yang berada
di luar diri anak. Lingkungan dapat berupa hal-hal nyata, seperti tumbuhan, orang,
keadaan, politik, sosial-ekonomi, binatang, kebudayaan, kepercayaan, dan upaya lain
yang dilakukan oleh manusia termasuk di dalamnya pendidikan. 
Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia,
baik berupa benda mati, makhluk hidup, ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi
termasuk kondisi masyarakat terutama yang dapat memberikan pengaruh kuat kepada
individu. Seperti lingkungan tempat pendidikan berlangsung dan lingkungan tempat
anak bergaul. Lingkungan ini kemudian secara khusus disebut sebagai lembaga
pendidikan sesuai dengan jenis dan tanggung jawab yang secara khusus menjadi
bagian dari karakter lembaga tersebut.
Dalam memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak, lingkungan ada
yang sengaja diadakan (usaha sadar), ada yang tidak normatif disebut pendidikan,
sedang yang lain disebut pengaruh. Lingkungan yang dengan sengaja diciptakan
untuk mempengaruhi anak ada tiga, yaitu: lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,
dan lingkungan masyarakat. Ketiga lingkungan ini disebut lembaga pendidikan atau
satuan pendidikan.
Lembaga pendidikan adalah organisasi atau kelompok manusia yang Karena
satu dan lain hal memikul tanggung jawab atas terlaksananya pendidikan. Badan
pendidikan itu bertugas memberi pendidikan kepada si terdidik (Marimba:1980).
Secara umum fungsi lembaga pendidikan adalah menciptakan situasi yang
memungkinkan proses pendidikan dapat berlangsung.

Pendidik merupakan bagian dari lingkungan juga, tetapi karena sifat


pengaruhnya berbeda dengan pengaruh yang diberikan oleh lingkungan lainnya maka
pendidik dipisahkan dari lingkungannya. Pengaruh pendidik merupakan pengaruh

3
yang mengandung unsur tanggung jawab, sedangkan pengaruh lingkungan hanya
merupakan pengaruh belaka, tidak tersimpul unsur tanggung jawab di dalamnya.
(Sutari Imam Barnadib,1987:117)

Menurut Hasbullah (2003) lingkungan pendidikan mencakup :


1. Tempat (lingkungan fisik), keadaan iklim, keadaan tanah, keadaan alam.
2. Kebudayaan (lingkungan budaya) dengan warisan budaya tertentu seperti
bahasa, seni, ekonomi, ilmu pengetahuan, pandangan hidup, dan
pandangan keagamaan.
3. Kelompok hidup bersama (lingkungan sosial atau masyarakat) keluarga,
kelompok bermain, desa, perkumpulan dan lainnya.

Lingkungan serta lembaga pendidikan bersifat positif apabila memberikan


pengaruh sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan. Lingkungan bersifat negatif
apabila berpengaruh secara kontradiktif dengan arah dan tujuan pendidikan. Maka
intensitas pengaruh lingkungan terhadap peserta didik tergantung sejauh mana anak
dapat menyerap rangsangan yang diberikan lingkungannya dan sejauh mana
lingkungan mampu memahami dan memberikan fasilitas terhadap kebutuhan
pendidikan peserta didik.
Pengertian lingkungan mengandung konotasi dalam segi positifnya dan ada
yang menyebut dengan istilah milleu, artinya belum menampakkan pengaruhnya
terhadap proses dan hasil pendidikan, baru berstatus sebagai faktor pendidikan.
Namun kalau sudah masuk dalam proses maka lingkungan dapat berubah menjadi
alat pendidikan.
Lingkungan dalam kaitan dengan pendidikan adalah segala sesuatu yang
berada diluar diri anak dalam alam semesta ini (Depdikbud, 1981:85). Pengertian ini
sejalan dengan pandangan Imam Bardani, MA, yang mengatakan bahwa lingkungan
adalah segala keadaan yang ada disekitar anak didik. Proses pendidikan dapat
berlangsung bila ada wadahnya, lapangan atau lingkungannya.
Sutan Zanti Arbi, Syahniar Syahrun (1992:31) juga memberikan pengertian
bahwa “Lingkungan pada hakikatnya merupakan sesuatu yang ada diluar diri
individu walaupun ada yang menyatakan bahwa ada lingkungan yang terdapat dalam
diri individu” .

4
Drs. Suwarno (1974:55) yang mengutip pendapat M.J. Langeveld dan Ki
Hajar Dewantara, memandang lingkungan sebagai badan atau wadah berlangsungnya
proses pendidikan.
Dengan demikian dari berbagai pendapat diatas, jelaslah bahwa yang
dimaksud dengan lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang berada disekitar
terjadinya kegiatan mendidik dan berpotensi memberikan pengaruh terhadap proses
dan hasil pendidikan.

2.2 Fungsi Lingkungan Pendidikan


Fungsi pertama lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik dalam
berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya baik lingkungan fisik, sosial dan
budaya,terutama berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia agar dapat dicapai
tujuan pendidikan secara optimal. Hal ini dimaksudkan agar proses pendidikan dapat
berkembang efisien dan efektif.
Fungsi kedua lingkungan pendidikan adalah mengajarkan tingkah laku umum
dan untuk menyeleksi serta mempersiapkan peranan-peranan tertentu dalam
masyarakat. Hal ini karena masyarakat akan berfungsi dengan baik jika setiap
individu belajar berbagi hal, baik pola tingkah laku umum maupun peranan yang
berbeda-beda.
Dalam menjalankan kedua fungsinya, lingkungan pendidikan haruslah
digambarkan sebagai kesatuan yang utuh diantara berbagai ragam bentuknya. Untuk
mencapai tujuan-tujuan pendidikan secara menyeluruh masing-masing lingkungan
mempunyai andil dalam mencapainya.
Selain itu, fungsi lingkungan pendidikan adalah sebagai berikut.
1. Lingkungan pendidikan dapat menjamin kehidupan emosional peserta
didik untuk tumbuh dan berkembang. Kehidupan emosional ini sangat
penting dalam pembentukan pribadi anak.
2. Lingkungan pendidikan membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan
berbagai lingkungan sekitarnya baik lingkungan fisik, sosial, maupun

5
budaya, terutama berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia agar
dapat dicapai tujuan pendidikan secara optimal.
3. Lingkungan pendidikan berfungsi sebagai wahana yang amat besar bagi
perkembangan individu dan masyarakat dalam memperluas dan
mempercepat usaha mencerdaskan kehidupan bangsa.
4. Mengajarkan tingkah laku umum dan untuk menyeleksi serta
mempersiapkan peranan-peranan tertentu dalam masyarakat.
5. Di dalam lingkungan pendidikan dapat mengembangkan kemampuan-
kemampuan yang dimiliki peserta didik baik dalam bentuk karier,
akademik, kehidupan beragama, kehidupan sosial budaya, maupun
keterampilan lainnya.

2.3 Jenis-jenis Lingkungan Pendidikan


1. Lingkungan Keluarga
Keluarga merupakan pengelompokkan primer yang terdiri dari sejumlah kecil
orang yang mempunyai hubungan pertalian darah. Keluarga dikenal sebagai
lingkungan pendidikan yang pertama dan utama. Predikat ini mengindikasikan
betapa esensialnya peran dan pengaruh keluarga dalam pembentukan prilaku dan
kepribadian anak. Pandangan seperti ini sangat logis dan mudah dipahami karena
beberapa alasan berikut ini:
1. Keluarga merupakan pihak yang paling awal memberikan banyak
perlakuan kepada anak
2. Sebagian besar waktu anak berada di lingkungan keluarga
3. Karakteristik hubungan orang tua, anak berbeda dari hubungan anak
dengan pihak–pihak lainnnya (guru, teman, dan sebagainya)
4. Interaksi kehidupan oarng tua anak dirumah bersifat “asli” , seadanya dan
tidak dibuat–buat.
Dari berbagai definisi diatas jelaslah bahwa peranan keluarga sangatlah
penting dalam pencapaian tujuan pendidikan. Undang– undang sistem Pendidikan
Nasional No. 2 Tahun 1989 menyatakan secara jelas dalam pasal 10 Ayat 4, bahwa

6
keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang memberikan
keyakinan agama, nilai budaya, nilai– nilai moral dan keterampilan, kepada anak.
Keluarga pengaruh yang kuat, langsung dan sangat dominan kepada anak, terutama
dalam pembentukan prilaku, sikap dan kebiasaan, penanaman nilai– nilai, perilaku–
perilaku sejenisnya, pengetahuan dan sebagainya.
Sehubungan dengan itu, Fuad Ichsan (1995) mengemukakan fungsi lembaga
pendidikan keluarga sebagi berikut:
1. Merupakan pengalaman pertama bagi masa kanak–kanak, pengalaman ini
merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan berikutnya
2. Pendidikan di lingkungan keluarga dapat menjamin kehidupan emosional
anak untuk tumbuh dan berkembang. Kehidupan emosional ini sangat
penting dalam pembentukan pribadi anak
3. Di dalam keluarga akan terbentuk pendidikan moral, keteladanan orang tua
dalam bertutur kata dan berprilaku sehari–hari akan menjadi wahana
pendidikan moral bagi anak dalam keluarga tersebut guna membentuk
manusia susila
4. Di dalam keluarga akan tumbuh sikap tolong menolong, tenggang rasa,
sehingga tumbuhlah kehidupan keluarga yang damai dan sejahtera
5. Keluarga merupakan lembaga yang berperan dalam meletakkan dasar–
dasar pendidikan agama
6. Di dalam konteks membangun anak sebagai makhluk individu agar anak
dapat mengembangkan dan menolong dirinya sendiri , maka keluarga lebih
cendrung untuk menciptakan kondisi yang dapat menumbuhkembangkan
inisiatif, kreativitas, kehendak, emosi, tanggung jawab, keterampilan dan
kegiatan lain
Seifert & Hoffnung (1991), menjelaskan enam kemungkinan cara yang harus
dilakukan orang tua dalam mempengaruhi anak yakni sebagai berikut:
1. Permodelan prilaku, baik disengaja atau tidak, orang tua dengan sendirinya
akan menjadi model bagi anak –anaknya

7
2. Memberikan ganjaran dan hukuman (giving reward and punishments),
yaitu orang tua mempengaruhi anaknya dengan cara memberikan ganjaran
terhadap perilaku–perilakunya yang positif dan memberi hukuman
terhadap prilakunya yang tidak di inginkan
3. Perintah langsung (direct instruction) member perintah secara sederhana
seperti “jangan malas belajar”, “cepat mandi”, nanti sekolahnya kesiangan
dan sebagainya
4. Menyatakan peraturan– peraturan (stating rules) yaitu membuat peraturan
uumum yang berlaku dirumah walaupun secar tidak tertulis
5. Nlar (reasoning), cara yang digunakan orang tua untuk mempengaruhi
anaknya, dengan mempertanyakan kapasitas anak untuk bernalar
6. Menyediakan fasilitas atau bahan dan dengan suasana yang menunjang.
Orang tua dapat mempengaruhi prilaku anak dengan mengontrol fasilitas
atau bahan–bahan dan dengan suasana.

2. Lingkungan sekolah
Sekolah adalah suatu hal yang tidak biasa di pungkiri lagi, karena kemajuan
zaman, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, keluarga tidak mungkin lagi
dapat memenuhi seluruh kebutuhan dan aspirasi gerasi muda akan pendidikan.
Semakin maju suatu masyarakat, semakin tinggi pula tuntutan pemenuhan kebutuhan
anak akan pendiddikan. Kondisi masyarakat seperti ini mendorong terjadinya proses
formalisasi lembaga pendidikan yang lazim disebut sistem persekolahan. Jalur
pendidikan sekolah merupakan pendidikan yang didiselenggarakan sekolah melalui
kegiatan belajar mengajar denagn organisasi yang tersusun rapi, berjenjang dan
berkesinambungan. Sifatnya formal, diatur berdasarkan ketentuan–ketentuan
pemerintah dan mempunyai keseragaman pola yang bersifat nasional, dalam rangka
meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia dalam mewujukan
masyarakat yang maju, adil, dan makmur. Untuk mencapai tujuan pembangunan
nasional, maka pendidikan nasional harus berfungsi:

8
1. Sekolah harus mampu menumbuhkembangkan anak sebagai makhluk
individu melalui pembekalan semua bidang studi.
2. Sekolah melalui teknik pengkajian bidang studi perlu mengembangkan
siakp sosial, gotong royong, toleransi dan demokrasidan sejenisnya dalam
rangka menumbuh kembangkan anak sebagai makhluk social.
3. Sekolah harus berfungsi sebagai pembinaan watak anak melalui bidang
studi yang relevan sehingga akhirnya akan terbentuk manusia susila yang
cakap yang mampu menampilkan dirinya sesuai dengan nilai dan norma
yang hidup dan berkembang di masyarakat.
4. Sekolah harus dapat menumbuhkembangkan anak sebagai makhluk yang
religius dan mampu menjadi pemeluk agama, yang baik, taat, soleh, dan
toleran.
5. Di dalam konteks pembangunan nasional, pendidikan formal harus
menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas yang mampu mensejahterakan
dirinya dan bersama orang lain mampu mensejahterakan masyarakat,
bangsa dan negara.
6. Sekolah berfungsi konservatif, inovatif, dan selektif dalam
mempertahankan atau memelihara kebudayaan yang ada, melakukan
pembaharuan dan melayani perbedaan individu anak dalam proses
pendidikan.

3. Lingkungan masyarakat
Masyarakat adalah salah satu lingkungan pendidikan yang besar pengaruhnya
terhadap perkembangan pribadi seseorang. Masyarakat mempunyai peranan yang
penting dalam mencapai tujuan pendidikan nasional. Kaitan antara masyarakat
dengan pendidikan dapat ditinjau dari beberapa segi yakni:
1. Masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan, baik yang di lembangakan
maupun yang tidak dilembagakan

9
2. Lembaga-lembaga kemasyarakatan dan / atau kelompok sosial di
masyarakat, baik langsungmaupun tidak langsung ikut mempunyai peran
dan fungsi edukatif
3. Dalam masyarakat tersedia berbagai sumber belajar baik yang dirancang
maupun dimanfaatkan. Perlu pula diingat bahwa manusia dalam
bekerja dan hidup sehari -hari akan selalu berupaya memperoleh manfaat
dari pengalaman hidupnya untuk meningkatkan dirinya.
Dari ketiga kaitan antara masyarakat dan pendidkan tersebut dapat dilihat
peran yang telah disumbangkan dalam rangka tujuan pendidikan Nasional yaitu
berupa membantu penyelenggaraan pendidikan, membantu pengadaan tenaga, biaya,
prasarana, dan sarana, menyediakan lapangan kerja, dan membantu mengembangkan
profesi baik langsung maupun tidak.
Secara kongkrit peran dan fungsi pendidikan kemasyarakatan dapat
dikemukakan sebagai berikut:
1. Memberikan kemampuan professional untuk mengembangkan karir
melalui kursus penyegaran, penataran, lokakarya, seminar, konferensi
ilmiah dan sebagainya
2. Memberikan kemampuan teknis akademik dalam suatu system
pendidikan nasional seperti sekolah terbuka, kursus tertulis,
pendidikan melalui radio, televisi, dan sebagainya.
3. Ikut serta mengembangkan kemampuan kehidupan beragama melalui
pesantren, pengajian, pendidikan agama di surau/langgar, biara, sekolah
minggu dan sebaginya.
4. Mengembangkan kemampuan kehidupan sosialbudaya melalui bengkel
seni, teater, olahraga, seni bela diri, lembaga pendidikan spiritual dan
sebagainya.
5. Mengembangkan keahlian dan keterampilan melalui sistem magang
untuk menjadi ahli bangunan, muntir, dan sebagainya.

10
2.4 Peranan Lingkungan Pendidikan
Dalam memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak, lingkungan
pendidikan sangat berperan penting dalam memberikan pengaruh tersebut. Diantara
peranan lingkungan pendidikan adalah sebagai berikut:

1. Peranan Lingkungan Keluarga


Sangat besar peranan kelurga dalam pendidikan, karena keluarga adalah
lingkungan pertama yang memberikan pendidikan kepada anak. Peranan keluarga
tersebut diantaranya adalah:
1. Sebagai pembentuk pola pikir anak, karena di dalam keluarga, anak pertama
kali berkenalan dengan nilai dan norma
2. Sebagai pengalaman pertama bagi masa kanak-kanak, pengalaman ini
merupakan factor yang sangat penting bagi perkembangan berikutnya,
khususnya dalam perkembangan pribadinya
3. Sebagai lingkungan pendidikan yang memberikan keteladanan, karena
keteladanan orangtua akan menjadi tolat ukur dan menjadi wahana
pendidikan moral
4. Sebagai lingkungan pendidikan yang berperan dalam meletakkan dasar-dasar
pendidikan agama

2. Peranan Lingkungan Sekolah


Tugas sekolah sangat penting dalam menyiapkan anak-anak untuk kehidupan
masyarakat. Maka dari itu, sekolah memegang peranan penting dalam pendidikan.
Karena pengaruhnya besar sekali pada jiwa anak dan sekolah pun berperan dalam
pembentukan kepribadian anak. Diantara peranan sekolah dalam pendidikan adalah
sebagai berikut:
1. Sebagai pendidikan formal yang menumbuhkembangkan dalam ranah
kognitif, afektif, dan psikomotorik agar anak mampu menolong dirinya
sendiri dalam hidup sebagai makhluk individu dan makhluk sosial melalui
pembekalan dalam semua bidang studi

11
2. Sebagai lingkungan pendidikan yang perlu memberikan pemahaman tentang
pendidikan pancasila, agama, dan pembinaan watak sesuai dengan nilai dan
norma yang hidup dan berkembang di masyarakat
3. Sebagai lingkungan pendidikan yang haru mewujudkan cita-cita bangsa
dalam hal mencerdaskan kehidupan bangsa

3. Peranan Lingkungan Masyarakat


Lingkungan masyarakat mempunyai andil yang besar dalam upaya mencapai
tujuan pendidikan nasional, dalam peranannya antara lain :
1. Pendidikan manusia sebagai makhluk individu, lingkungan masyarakat
berperan dalam membantu pembentukan manusia yang cerdas, sesuai
dengan kondisi dan fungsi dari masing-masing pendidikan tersebut
2. Pendidikan manusia sebagai makhluk susila (kemasyarakatan), yang
berkaitan dengan nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila sebagai
falsafah hidup bangsa, dan pancasila sebagai dasar negara
3. Pendidikan manusia sebagai makhluk sosial, lingkungan masyarakat baik
secara langsung maupun tidak langsung memang ditumbuhkembangkan
sebagai makhluk individu dan susila, yang secara bersama-sama mampu
menciptakan kehidupan bersama secara bertanggungjawab, untuk mencapai
kesejahteraan sosial yang dinamis dengan sikap makaryanya
4. Pendidikan manusia sebagai makhluk religious, maka lingkungan
masyarakat banyak memberikan andil dalam pembekalan yang berhubungan
dengan masalah keagamaan.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Lingkungan pendidikan adalah tempat seseorang memperoleh pendidikan


secara langsung atau tidak langsung. Lingkungan pendidikan terdiri dari lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat..
Lingkungan keluarga adalah tempat anak dilahirkan. Disinilah pertama kali ia
mengenal nilai dan norma. Pendidikan di lingkungan keluarga berfungsi untuk
memberikan dasar dalam menumbuhkembangkan anak sebagai makhluk individu,
sosial, susila,dan religius.
Sekolah adalah lingkungan kedua bagi anak. Di sekolah ia mendapatkan
pendidikan yang intensif. Disinilah potensi anak akan ditumbuhkembangkan. Sekolah
merupakan tumpuan dan harapan orangtua dan masyarakat dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa.
Di lingkungan masyarakat anak akan mendapat pendidikan. Masyarakat
merupakan lingkungan pendidikan ketiga yang ikut bertanggungjawab dalam upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa..
Semua lingkungan pendidikan sangat berperan besar dalam pelaksanaan
pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan itu sendiri baik bagi diri peserta didik
sebagai makhluk individu maupun sebagai makhluk sosial, susila, serta makhluk
religius.

3.2 Saran
Penulis berharap dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan
pembaca tentang lingkungan pendidikan, sehingga dapat bermanfaat membantu
peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitar.
Sebagai peserta didik wajib mengelolah lingkungan pendidikan dengan baik
karena lingkungan pendidikan sangatlah penting bagi kehidupan semua manusia.
Lingkungan pendidikan ialah salah satu sarana untuk pengembangan diri individu.
Oleh sebab itu setiap peserta didik harus selektif memilih lingkungan pendidikannya
agar tidak salah pergaulan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Abu. 1991. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Ali, Mohammad. 2007. Ilmu dan Aplikasi. Bandung: Pedagogik

Budiyanto, dkk. 2004. Pengantar Pendidikan Luar Biasa. Surabaya: Unipress

Daradjat, Zakiyah. 1992. Ilmu pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara

Hasbullah. 2003. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo

Persada

Ikhsan, Fuad. 2005. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta

Kiswan. 2012. Dasar-Dasar Pendidikan. Ciamis: Darussalam

Pidarta, Made. 1997. Landasan Kependidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta

Purwanto, Ngalim. 1994. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung:

Remaja Rosda Karya

Tirtahadja, Umar. 2004. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

Refleksi Pendidikan Masa Kini

14

Anda mungkin juga menyukai