Anda di halaman 1dari 21

KIKKI HENDRIYAVAN - 1824090037

MASA DEWASA DAN MASA LANSIA

PENDAHULUAN

Manusia adalah makhluk sosial yang eksploratif dan potensial. Manusia dikatakan

makhluk yang eksploratif karena manusia memiliki kemampuan untuk

mengembangkan diri baik secara fisik maupun psikis. Manusia sebagai makhluk

potensial karena pada diri manusia tersimpan sejumlah kemempuan bawaan yang

dapat diembangkan secara nyata.

FAKULTAS PSIKOLOGI
KIKKI HENDRIYAVAN - 1824090037

PEMBAHASAN

A. PEMBAGIAN PERKEMBANGAN MASA DEWASA

Pembagian perkembangan masa dewasa ada 3, yaitu:

1. Dewasa Awal

Dewasa Awal merupakan masa dewasa atau satu tahap yang dianggap

kritikal selepas alam remaja yang berumur dua puluhan (20-an) sampai tiga

puluhan (30 an). Ia dianggap kritikal karena disebabkan pada masa ini manusia

berada pada tahap awal pembentukan karir dan keluarga. Pada peringkat ini,

seseorang perlu membuat pilihan yang tepat demi menjamin masa depannya

terhadap pekerjaan dan keluarga. Pada masa ini juga seseorang akan menghadapi

dilema antara pekerjaan dan keluarga. Berbagai masalah mulai timbul terutama

dalam perkembangan karir dan juga hubungan dalam keluarga.Dan masalah yang

timbul tersebut merupakan salah satu bagian dari perkembangan sosio-emosional.

Sosioemosional adalah perubahan yang terjadi pada diri setiap individu dalam warna

afektif yang menyertai setiap keadaan atau perilaku individu.

Menurut Teori Erikson, Tahap Dewasa Awal yaitu mereka di dalam lingkungan umur

20an ke 30 an. Pada tahap ini manusia mulai menerima dan memikul tanggungjawab

yang lebih berat. Pada tahap ini juga hubungan intim mulai berlaku dan berkembang.

FAKULTAS PSIKOLOGI
KIKKI HENDRIYAVAN - 1824090037

2. Dewasa Madya

Masa Dewasa Madya adalah masa peralihan dewasa yang berawal dari masa

dewasa muda yang berusia 40- 65 tahun. Pada masa dewasa madya, ada aspek-

aspek tertentu yang berkembang secara normal, aspek-aspek lainnya berjalan

lambat atau berhenti. Bahkan ada aspek- aspek yang mulai menunjukkan

terjadinya kemunduran- kemunduran.

Aspek jasmaniah mulai berjalan lamban, berhenti dan secara berangsur

menurun. Aspek- aspek psikis (intelektual- sosial- emosional- nilai) masih terus

berkembang, walaupun tidak dalam bentuk penambahan atau peningkatan

kemampuan tetapi berupa perluasan dan pematangan kualitas. Pada akhir masa

dewasa madya (sekitar usia 40 tahun), kekuatan aspek- aspek psikis ini pun secara

berangsur ada yang mulai menurun, dan penurunannya cukup drastic pada akhir

usia dewasa. Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan disajikan uraian secara lebih

rinci tentang perkembangan fisik, intelektual, moral, dan karier pada masa

dewasa.

Menurut Lavinson, Masa Dewasa Madya berusia 40-50 tahun. Masa Dewasa

Madya adalah masa peralihan dari masa dewasa awal. Pada usia 40 tahun

tercapailah puncak masa dewasa. Setelah itu mulailah peralihan ke masa madya

(tengah baya antara usia 40-45 tahun), dalam masa ini seseorang memiliki tiga

macam tugas:

FAKULTAS PSIKOLOGI
KIKKI HENDRIYAVAN - 1824090037

a. Penilaian kembali pada masa lalu.

b. Perubahan struktur kehidupan.

c. Proses individuasi.

Artinya seseorang menilai masa lalu dengan kenyataan yang ada saat ini, dan

dengan pandangan ke depan seseorang merubah struktur kehidupannya dengan

penyesuaian pemikiran rasional pada zaman ini pula. Proses individuasi akan

membangun struktur kehidupan baru yang berlangsung sampai fase penghidupan

yang berikutnya yaitu permulaan masa madya (45-50 tahun).

3. Dewasa Akhir

Masa dewasa lanjut usia merupakan masa lanjutan atau masa dewasa akhir (60 ke

atas). Perlu memperhatikan khusus bagi orangtuanya yang sudah menginjak lansia dan

anaknya yang butuh dukungan juga untuk menjadi seorang dewasa yang

bertanggungjawab. Di samping itu permasalahan dari diri sendiri dengan perubahan fisik,

mulai tanda penuaan yang cukup menyita perhatian.

Saat individu memasuki dewasa akhir, mulai terlihat gejala penurunan fisik dan

psikologis, perkembangan intelektual dalam lambatnya gerak motorik, pencarian makna

hidup selanjutnya. Menurut erikson tahap dewasa akhir memasuki tahap integrity vs

despair yaitu kemampuan perkembangan lansia mengatasi krisis psikososialnya. Banyak

FAKULTAS PSIKOLOGI
KIKKI HENDRIYAVAN - 1824090037

stereotip positif dan negatif yang mampu mempengaruhi kepribadian lansia. Integritas

ego penting dalam menghadapi kehidupan dengan puas dan bahagia. Hal ini berdampak

pada hub.sosial dan produktivitasnya yang puas. Lawannya adalah despair yaitu rasa

takut mati dan hidup terlalu singkat, rasa kekecewaan. Beberapa cara hadapi krisis dimasa

lansia adalah tetap produktif dalam peran sosial, gaya hidup sehat, dan kesehatan fisik.

Akibat perubahan Fisik yang semakin menua maka perubahan ini akan sangat

berpengaruh terhadap peran dan hubungan dirinya dengan lingkunganya. Dengan

semakin lanjut usia seseorang secara berangsur-angsur ia mulai melepaskan diri dari

kehidupan sosialnya karena berbagai keterbatasan yang dimilikinya. Keadaan ini

mengakibatkan interaksi sosial para lansia menurun, baik secara kualitas maupun

kuantitasnya sehingga hal ini secara perlahan mengakibatkan terjadinya kehilangan dalam

berbagai hal yaitu: kehilangan peran ditengah masyarakat, hambatan kontak fisik dan

berkurangnya komitmen.Menurut Erikson, perkembangan psikososial masa dewasa akhir

ditandai dengan tiga gejala penting, yaitu keintiman, generatif, dan integritas. Menurut

Erikson, perkembangan psikososial masa dewasa akhir ditandai dengan tiga gejala

penting, yaitu keintiman, generatif, dan integritas.

1. Perkembangan Keintiman

Keintiman dapat diartikan sebagai suatu kemampuan memperhatikan orang

lain dan membagi pengalaman dengan mereka. Orang-orang yang tidak dapat

menjalin hubungan intim dengan orang lainakan terisolasi. Menurut Erikson,

pembentukan hubungan intim ini merupakan tantangan utama yang dihadapi oleh

orang yang memasuki masa dewasa akhir.

FAKULTAS PSIKOLOGI
KIKKI HENDRIYAVAN - 1824090037

2. Perkembangan Generatif

Generativitas adalah tahap perkembangan psikososial ketujuh yang dialami

individu selama masa pertengahan masa dewasa. Ketika seseorang mendekati usia

dewasa akhir, pandangan mereka mengenai jarak kehidupan cenderung berubah.

Mereka tidak lagi memandang kehidupan dalam pengertian waktu masa anak-

anak, seperti cara anak muda memandang kehidupan, tetapi mereka mulai

memikirkan mengenai tahun yang tersisa untuk hidup. Pada masa ini, banyak

orang yang membangun kembali kehidupan mereka dalam pengertian prioritas,

menentukan apa yang penting untuk dilakukan dalam waktu yang masih tersisa.

3. Perkembangan Integritas

Integritas merupakan tahap perkembangan psikososial Erikson yang terakhir.

Integritas paling tepat dilukiskan sebagai suatu keadaan yang dicapai seseorang

setelah memelihara benda-benda, orang-orang, produk-produk dan ide-ide, serta

setelah berhasil melakukan penyesuaian diri dengan bebrbagai keberhasilan dan

kegagalan dalam kehidupannya. Lawan dari integritas adalah keputusan tertentu

dalam menghadapi perubahan-perubahan siklus kehidupan individu, terhadap

kondisi-kondisi sosial dan historis, ditambah dengan kefanaan hidup menjelang

kematian.

FAKULTAS PSIKOLOGI
KIKKI HENDRIYAVAN - 1824090037

TEORI PENTAHAPAN MENURUT ERIKSON (1963)

Sesudah masa remaja yaitu masa penemuan identitas sesorang sekaligus

mamasuki masa dewasa awal yang ditandai oleh intimitasi vs isolasi, maka

seseorang tinggal mengalami dua fase lagi meliputi sebagian besar masa

hidupnya. Dalam fase ketujuh atau masa dewasa pertengahan sesorang dapat

berkembang kearah generativitas vs stagnasi, sedangkan dalam fase kedelapan

atau fase terakhir seseorang dapat berkembang kearah integritas-ego vs putus asa.

Erikson percaya pada Fase generativitas vs stagnasi bahwa orang dewasa tengah

berada pada posisi berbahaya menghadapi persoalan hidup yang signifikan.

Erikson (1968) percaya bahwa orang dewasa tengah baya menghadapi

persoalan hidup yang signifikan-generativitas vs stagnasi, adalah nama yang

diberikan Erikson pada fase ketujuh dalam teori masa hidupnya. Generativitas

mencangkup rencana-rencana orang dewasa yang mereka harap dapat dikerjakan

guna meninggalkan warisan dirinya sendiri pada generasi selanjutnya.

TEORI PENTAHAPAN MENURUT LAVINSON

Fokus perhatian Lavinson dalam mempelajari fase-fase hidup manusia tertuju

pada siklus hidup dari pada jalan hidup seseorang. Jalan hidup seseorang berbeda-

beda dari yang satu dengan yang lain, apa yang berubah selama orang itu hidup

merupakan struktur kehidupan yang mengatur transaksi antara struktur

kepribadian dengan struktur sosial. Lavinson membedakan empat periode

kehidupan, yaitu:

FAKULTAS PSIKOLOGI
KIKKI HENDRIYAVAN - 1824090037

1. Masa anak dan masa remaja (0-22 tahun)

2. Masa dewasa awal (17-45 tahun)

3. Masa dewasa madya (40-65)

4. Masa dewasa akhir (60 ke atas)

Antara 17 dan 22 tahun seseorang ada di dua masa. Ia meninggalkan masa pra-

dewasa dan memasuki masa dewasa awal yang mencangkup tiga periode, yaitu;

pengenalan dengan dunia orang dewasa (22-28 tahun), di mana orang akan mencari

tempat dalam dunia kerja dan dunia hubungan sosial untuk membentuk struktur

kehidupan yang stabil. Pada usia antara 28-33 tahun pilihan struktur kehidupan ini

menjadi lebih tetap dan stabil. Dalam fase kemantapan (33-40 tahun) seseorang dengan

keyakinan yang mantap menemukan tempatnya dalam masyarakat dan berusaha sebaik-

baiknya. Impian yang ada pada (17-33) mulai mencapai kenyataan. Pekerjaan dan

keluargan membentuk struktur peran yang memunculkan aspek-aspek kepribadian yang

diperlukan dalam fase tersebut. Pada usia 40 tahun tercapailah puncak masa dewasa.

Setelah itu mulailah peralihan ke masa madya (tengah baya antara usia 40-45 tahun),

dalam masa ini seseorang memiliki tiga macam tugas:

1. Penilaian kembali pada masa lalu

2. Perubahan struktur kehidupan

3. Proses individuasi

FAKULTAS PSIKOLOGI
KIKKI HENDRIYAVAN - 1824090037

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN

ORANG DEWASA DALAM KEHIDUPANNYA 

Adapun Adapun faktor- faktor tertentu dalam kehidupan orang dewasa yang akan

mempermudah perkembangan orang dewasa. Faktor- faktor yang paling

berpengaruh adalah:

Kekuatan Fisik

Bagi banyak individu, puncak kekuatan fisik dicapai dalam usia pertengahan dua

puluhan. Kekuatan fisik yang prima dapat mengatasi atau memecahkan persoalan-

persoalan yang timbul pada masa orang dewasa. Untuk memelihara kekuatan fisik

yang prima perlu dijaga kesehatan. Ada 6 kebiasaan hidup sehat yang perlu

dilakukan oleh orang dewasa untuk memelihara kekuatan fisik, yaitu:

1. Sarapan pagi.

2. Makan secara teratur.

3. Makan secukupnya untuk memelihara badan yang normal.

4. Tidak merokok.

5. Olahraga secukupnya.

Tidur secara teratur 7- 8 jam setiap malam

KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ORANG DEWASA

Karakteristik perkembangan orang dewasa ada 3, yaitu:

1. Perkembangan Fisik

2. Perkembangan Intelektual

FAKULTAS PSIKOLOGI
KIKKI HENDRIYAVAN - 1824090037

3. Perkembangan Moral

B. MASA TUA

1. Pengertian masa tua (lanjut usia)

Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa ini

dimulai dari umur enam puluh tahun sampai meninggal, yang ditandai dengan

adanya perubahan yang bersifat fisik dan psikologis yang semakin menurun.

Proses menua (lansia) adalah proses alami yang disertai adanya penurunan kondisi

fisik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain.

Berikut beberapa pendapat mengenai pengertian masa tua :

Menurut Bernice Neugarten (1968) James C. Chalhoun (1995) masa tua

adalah suatu masa dimana orang dapat merasa puas dengan keberhasilannya.

Penggolongan lansia menurut Depkes dikutip dari Azis (1994) menjadi tiga

kelompok yakni :

a) Kelompok lansia dini (55 – 64 tahun), merupakan kelompok yang baru

memasuki lansia.

b) Kelompok lansia (65 tahun ke atas).

c) Kelompok lansia resiko tinggi, yaitu lansia yang berusia lebih dari 70 tahun

FAKULTAS PSIKOLOGI
KIKKI HENDRIYAVAN - 1824090037

2. Ciri  - ciri masa tua

Menurut Hurlock (Hurlock, 1980, h.380) terdapat beberapa ciri-ciri orang

lanjut usia, yaitu :

 Usia lanjut merupakan periode kemunduran.

 Orang lanjut usia memiliki status kelompok minoritas.

 Menua membutuhkan perubahan peran.

 Penyesuaian yang buruk pada lansia. 

3. Karakteristik masa tua

Menurut Butler dan Lewis (1983) serta Aiken (1989) terdapat berbagai

karakteristik lansia yang bersifat positif. Beberapa di antaranya adalah:

 Keinginan untuk meninggalkan warisan;

 Fungsi sebagai seseorang yang dituakan;

 Kelekatan dengan objek-objek yang dikenal;

 Perasaan tentang siklus kehidupan;

 Kreativitas;

 Rasa ingin tahu dan kejutan (surprise);

 Perasaan tentang penyempurnaan atau pemenuhan kehidupan, dll.

PERUBAHAN FISIK PADA MASA TUA

Perkembangan fisik pada masa lansia terlihat pada perubahan perubahan

fisiologis yang bisa dikatakan mengalami kemunduran, perubahan perubahan

FAKULTAS PSIKOLOGI
KIKKI HENDRIYAVAN - 1824090037

biologis yang dialami pada masa lansia yang terlihat adanya kemunduran tersebut

sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan dan terhadap kondisi psikologis.

Perkembangan masa dewasa akhir atau usia lanjut, membawa penurunan

fisik yang lebih besar dibandingkan dengan periode periode usia sebelumnya. Kita

akan mencatat rentetan perubahan perubahan dalam penurunan fisik yang terkait

dengan penuaan, dengan penekanan pentingnya perkembangan perkembangan

baru dalam penelitian proses penuaan yang mencatat bahwa kekuatan tubuh

perlahan lahan menurun dan hilangnya fungsi tubuh kadangkala dapat diperbaiki.

Terdapat sejumlah perubahan fisik yang terjadi pada periode lansia menurut Elida

Prayitno yaitu :

 Perubahan fisik bukan lagi pertumbuhan tetapi pergantian dan perbaikan sel-

seltubuh.

 Pertumbuhan dan reproduksi sel-sel menurun.

 Penurunan Dorongan Seks.

Pada umumnya perubahan pada masa lansia meliputi perubahan dari

tingkat sel sampai kesemua sistem organ tubuh, diantaranya sistem pernafasan,

pendengaran, penglihatan, kardiovaskuler, sistem pengaturan tubuh,

muskuloskeletal, gastrointestinal, genito urinaria, endokrin dan integumen.

FAKULTAS PSIKOLOGI
KIKKI HENDRIYAVAN - 1824090037

A. Sistem pernafasan pada lansia.

Kapasitas pernafasan pada lansia akan menurun pada usia 20 hingga 80 tahun

sekalipun tanpa penyakit. Paru paru kehilangan elatisitasnya, dada menyusut, dan

diafragma melemah. Meskipun begitu berita baiknya adalah bahwa orang dewasa

lanjut dapat memperbaiki fungsi paru paru dengan latihan latihan memperkuat

diafragma.

B. Perubahan Sistem persyarafan.

1. Cepatnya menurunkan hubungan persyarafan.

2. Lambat dalam merespon dan waktu untuk berfikir.

3. Mengecilnya syaraf panca indera.

4. Berkurangnya penglihatan, hilangnya pendengaran, mengecilnya syaraf

pencium & perasa lebih sensitif terhadap perubahan suhu dengan rendahnya

ketahanan terhadap dingin.

5. Otak dan sistem syaraf. Aspek yang signifikan dari proses penuaan mungkin

adalah bahwa neuron neuron itu tidak mengganti dirinya sendiri. Meskipun

demikian otak dapat cepat sembuh dan memperbaiki kemampuannya, hanya

kehilangan sebagian kecil dari kemampuannya untuk bisa berfungsi di masa

dewasa akhir.

6. Perkembangan Sensori.

Perubahan sensori fisik masa dewasa akhir melibatkan indera

penglihatan,pendengaran, perasa, pembau, dan indera peraba. Pada masa dewasa

FAKULTAS PSIKOLOGI
KIKKI HENDRIYAVAN - 1824090037

akhir penurunan indera penglihatan bisa mulai dirasakan dan terjadi mulai awal

masa dewasa tengah. Adaptasi terhadap gelap lebih menjadi lambat, yang berarti

bahwa orang rang lanjut usia membutuhkan waktu lama untuk memulihkan

kembali penglihatan mereka ketika keluar dari ruangan yang terang menuju ke

tempat yang agak gelap.

C. Perubahan panca indera yang terjadi pada lansia.

Ciri – ciri perubahan pada indra masa lansia salahsatunya sekresi saliva berkurang

mengakibatkan pengeringan rongga mulut. Papil-papil pada permukaan lidah

mengalami atrofi sehingga terjadi penurunan sensitivitas terhadap rasa terutama

rasa manis dan asin. Keadaan ini akan mempengaruhi nafsu makan, dan dengan

demikian asupan gizi juga akan terpengaruh. Keadaan ini mulai pada usia 70

tahun. Perubahan indera penciuman, penglihatan dan pendengaran juga

mengalami penurunan fungsi seiring dengan bertambahnya usia.

D. Perubahan cardiovaskuler pada usia lanjut.

Tidak lama berselang terjadi penurunan jumlah darah yang dipompa oleh jantung

dengan seiringnya pertambahan usia sekalipun pada orang dewasa yang sehat.

Bagaimanapun, kita mengetahui bahwa ketika sakit jantung tidak muncul, jumlah

darah yang dipompa sama tanpa mempertimbangakan usia pada masa dewasa.

Kenyataannya para ahli penuaan berpendapat bahwa jantung yang sehat dapat

menjadi lebih kuat selama kita menua dengan kapasitas meningkat bukan

menurun.

FAKULTAS PSIKOLOGI
KIKKI HENDRIYAVAN - 1824090037

E. Sistem genito urinaria.

1. Ginjal, Mengecil dan nephron menjadi atropi, aliran darah ke ginjal menurun

sampai 50 %, penyaringan diglomerulo menurun sampai 50 %, fungsi tubulus

berkurang akibatnya kurangnya kemampuan mengkonsentrasi urin, berat jenis

urin menurun proteinuria ( biasanya + 1 ) ; BUN meningkat sampai 21 mg % ;

nilai ambang ginjal terhadap glukosa meningkat.

2. Vesika urinaria / kandung kemih, Otot otot menjadi lemah, kapasitasnya

menurun sampai 200 ml atau menyebabkan frekwensi BAK meningkat, vesika

urinaria susah dikosongkan pada pria lanjut usia sehingga meningkatnya

retensi urin.

3. Pembesaran prostat ± 75 % dimulai oleh pria usia diatas 65 tahun.

4. Atropi vulva.

5. Vagina, Selaput menjadi kering, elastisotas jaringan menurun juga permukaan

menjadi halus, sekresi menjadi berkurang, reaksi sifatnya lebih alkali terhadap

perubahan warna.

6. Daya sexual, Frekwensi sexsual intercouse cendrung menurun tapi kapasitas

untuk melakukan dan menikmati berjalan terus.

F. Sistem endokrin / metabolik pada lansia.

1. Produksi hampir semua hormon menurun.

2. Fungsi paratiroid dan sekesinya tak berubah.

3. Pituitary, Pertumbuhan hormon ada tetapi lebih rendah dan hanya ada di

pembuluh darah dan berkurangnya produksi dari ACTH, TSH, FSH dan LH.

FAKULTAS PSIKOLOGI
KIKKI HENDRIYAVAN - 1824090037

4. Menurunnya aktivitas tiriod Ù BMR turun dan menurunnya daya pertukaran

zat, dll.

G. Perubahan sistem pencernaan pada usia lanjut.

1. Kehilangan gigi, Penyebab utama adanya periodontal disease yang biasa

terjadi setelah umur 30 tahun, penyebab lain meliputi kesehatan gigi yang

buruk dan gizi yang buruk.

2. Indera pengecap menurun, Adanya iritasi yang kronis dari selaput lendir,

atropi indera pengecap (± 80 %), hilangnya sensitivitas dari syaraf pengecap

dilidah terutama rasa manis, asin, asam & pahit.

3. Esofagus melebar, dan lain-lain.

H. Perubahan sistem reproduksi dan kegiatan sexual.

1. Perubahan sistem reprduksi.

 Selaput lendir vagina menurun/kering.

 Menciutnya ovarium dan uterus.

 Atropi payudara.

 Testis masih dapat memproduksi meskipun adanya penurunan secara

berangsur berangsur.

 Dorongan sex menetap sampai usia diatas 70 tahun, asal kondisi kesehatan

baik. 

FAKULTAS PSIKOLOGI
KIKKI HENDRIYAVAN - 1824090037

2. Kegiatan sexual.

Pada masa usia lanjut khususnya pada wanita salah satu ciri perubahannya yaitu

mengalami fase menopause. Akibat berhentinya haid, berbagai organ reproduksi

akan mengalami perubahan. Rahim mengalami antropi (keadaan kemunduran gizi

jaringan), panjangnya menyusut, dan dindingnya menipis. Jaringan miometrium

(otot rahim) menjadi sedikit dan lebih banyak mengandung jaringan fibriotik (sifat

berserabut secara berlebihan). Leher rahim (serviks) menyusut tidak menonjol

kedalam vagina bahkan lama-lama akan merata dengan dinding vagina, dan

sebagainya.

I. Perubahan otot

Penurunan berat badan sebagai akibat hilangnya jaringan otot dan jaringan lemak

tubuh. Presentasi lemak tubuh bertambah pada usia 40 tahun dan berkurang

setelah usia 70 tahun. Penurunan Lean Body Mass ( otot, organ tubuh, tulang) dan

metabolisme dalam sel-sel otot berkurang sesuai dengan usia. Penurunan kekuatan

otot mengakibatkan orang sering merasa letih dan merasa lemah, daya tahan tubuh

menurun karena terjadi atrofi. Berkurangnya protein tubuh akan menambah lemak

tubuh. Perubahan metabolisme lemak ditandai dengan naiknya kadar kolesterol

total dan trigliserida.

PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA MASA TUA

Proses menua (aging) adalah proses alami yang disertai adanya penurunan

kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain.

FAKULTAS PSIKOLOGI
KIKKI HENDRIYAVAN - 1824090037

Keadaan itu cenderung berpotensi menimbulkan masalah kesehatan secara umum

maupun kesehatan jiwa secara khusus pada lansia.

  FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Ada beberapa faktor yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan jiwa

lansia. Faktor-faktor tersebut hendaklah disikapi secara bijak sehingga para lansia

dapat menikmati hari tua mereka dengan bahagia. Adapun beberapa faktor yang

dihadapi para lansia yang sangat mempengaruhi kesehatan jiwa mereka adalah

sebagai berikut:

a. Penurunan Kondisi Fisik

b. Penurunan Fungsi dan Potensi Seksual

c. Perubahan Aspek Psikososial

d. Perubahan yang Berkaitan Dengan Pekerjaan

e. Perubahan Dalam Peran Sosial di Masyarakat

GANGGUAN PSIKOLOGIS PADA MASA TUA

a. Gangguan persepsi

b. Proses berpikir

c. Gangguan Sensorik dan kognitif

d. Gangguan Kesadaran

e. Gangguan Orientasi

Gangguan orientasi terhadap waktu, tempat dan orang berhubungan dengan

gangguan kognisi. Gangguan orientasi sering ditemukan pada gangguan

FAKULTAS PSIKOLOGI
KIKKI HENDRIYAVAN - 1824090037

kognitif, gangguan kecemasan, gangguan buatan, gangguan konversi dan

gangguan kepribadian, terutama selam periode stres fisik atau lingkungan

yang tidak mendukung. Pemeriksa dilakukan dengan dua cara: Apakah

penderita mengenali namanya sendiri dan apakah juga mengetahui tanggal,

tahun, bulan dan hari.

f. Gangguan Daya ingat

g. Gangguan Fungsi intelektual

Didalam buku “Psikologi Agama” yang ditulis oleh Bambang Syamsul Arifin,

mengatakan bahwa manusia dari masa ke masa selalu bergerak melakukan

kegiatan untuk meraih harapan kesempurnaan dalam hidup dan terhindar dari

kekawatiran mereka, hal demikian tentu juga masih dirasakan oleh golongan

orang-orang lanjut usia.

FAKULTAS PSIKOLOGI
KIKKI HENDRIYAVAN - 1824090037

PENUTUP

Makhluk hidup mempunyai fase dimana manusia yang paling besar adalah

fase manusia dewasa awal merupakan masa dewasa atau satu tahap yang dianggap

kritikal selepas alam remaja yang berumur dua puluhan (20-an) sampai tiga

puluhan (30 an). Ia dianggap kritikal karena disebabkan pada masa ini manusia

berada pada tahap awal pembentukan karir dan keluarga. Pada peringkat ini,

seseorang perlu membuat pilihan yang tepat demi menjamin masa depannya

terhadap pekerjaan dan keluarga. Pada masa ini juga seseorang akan menghadapi

dilema antara pekerjaan dan keluarga. Berbagai masalah mulai timbul terutama

dalam perkembangan karir dan juga hubungan dalam keluarga.

Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa

ini dimulai dari umur enam puluh tahun sampai meninggal, yang ditandai dengan

adanya perubahan yang bersifat fisik dan psikologis yang semakin menurun.

Proses menua (lansia) adalah proses alami yang disertai adanya penurunan

kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain.

FAKULTAS PSIKOLOGI
KIKKI HENDRIYAVAN - 1824090037

DAFTAR PUSTAKA

Darajath, Zakiah, Peran Agama Dalam Kesehatan Mental, Gunung

Agung, Jakarta, 1970

F.J. Monk dkk, Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta : Gadjah Mada

Universty Press, 2004)

Hurlock Elizabeth B., Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan

Sepanjang Rentan Kehidupan, Erlangga, Jakarta, 1992.

Muhibbin Syah. 1997. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya

Samsunuwiyati Mari’at, Psikologi Perkembangan, ( Bandung: Remaja

Rosda Karya, 2005)

FAKULTAS PSIKOLOGI

Anda mungkin juga menyukai