Anda di halaman 1dari 12

CRITICAL BOOK

REVIEW

MK. FILSAFAT
PENDIDIKAN

SKOR NILAI :

FILSAFAT PENDIDIKAN
(Dr. Edward Purba, MA dan Prof. Dr. Yusnadi, MS 2016)

NAMA : Wellman Christoper D. Ambarita


NIM : 3202431009
Dosen Pengampu : Drs. Arifin Siregar, M. Pd.
Mata Kuliah : Filsafat Pendidikan

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan CBR ini
dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongannya mungkin penulis tidak akan sanggup
untuk menyusun Critical Book Report ini dengan baik. Critical Book Report ini disusun
untuk membahas materi mata kuliah Filsafat Pendidikan yang penyajiannya
berdasarkan pengamatan dari satu sumber yaitu buku Filsafat Pendidikan. Critical
Book Review ini disusun oleh penulis dengan berbagai rintangan. Baik itu yang
datang dari diri penulis maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh
kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya CBR ini dapat
terselesaikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang
telah membantu penyusun dalam menyelesaikan makalah ini. Ucapan terima kasih yang
sama juga penulis sampaikan kepada kedua orang tua yang selalu mendukung di saat
senang maupun susah. Penulis menyadari bahwa Critical Book Report ini memiliki
banyak kekurangan. Untuk itu saran dan kritik dari para pembaca sangat penulis
harapkan untuk menyempurnakan laporan ini sehingga menjadi lebih sempurna, baik,
dan bermanfaat.

Medan,21
Oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….………2

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….……...3

BAB I PENDAHULUAN…….……………………………………………………….....…...4

1.1 LATAR BELAKANG..............................................................................................................4


1.2 TUJUAN..................................................................................................................................4
1.3 MANFAAT..............................................................................................................................4
BAB II ISI BUKU.………...………………………………………..………….…….…...5

2.1 IDENTITAS BUKU ….....………………………………..….............................................5

2.2 RINGKASAN ISI BUKU...……….…………….……………………………………........5

BAB III PEMBAHASAN.....…………………………………..………………………....…10

3.1 KELEBIHAN.......................................................................................................................10
3.2 KELEMAHAN....................................................................................................................10

BAB IV PENUTUP………………………………………………………………….…....…11

4.1 KESIMPULAN.....................................................................................................................11
4.2 SARAN................................................................................................................................1
1

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….……….…..11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam sejarah kehidupan manusia muncul dan berkembang aktivitas manusia yang
disebut filsafat. Kata filsafat mempunyai sebutan-sebutan lain sesuai dengan bergesernya waktu
atau karena adanya berbagai bahasa di dunia.Namun demikian filsafat sebagai hasil manusia
berfilsafat masih menunjukkan adanya kesamaan makna, yaitu kegitan manusia yang lebih
banyak menggunakan salah satu potensi dasar manusia, yaitu kemampuan berpikir. Dorongan
ingin tahu tentang seluk-beluk dirinya sendiri maupun yang di luar dirinya secara mendalam
menyebabkan sebagian manusia melakukan kegiatan yang kemudian disebut berfilsafat dan
orang yang berfilsafat disebut dengan istilah filosof atau dengan istilah-istilah lain yang
maknanya sama. Hasil karya para filosof banyak dipakai sebagai acuan dalam penciptaan seni-
budaya, pemikiran politik, sosial, ekonomi, pemerintahan., dan juga di bidang pengembangan
ilmu pengetahuan.

Untuk memudahkan pembahasan atas rumusan-rumusan filsafat yang sudah ada,


rumusan-rumusan itu dikelompokkan menjadi beberapa golongan, yaitu rumusan-rumusan yang
didasarkan atas asal-usul kata (etimologi), melalui analisis kegiatan berfilsafat melalui pendapat-
pendapat yang dikemukakan oleh para filosof, para pakar filsafat, maupun para penulis buku
filsafat.

Filsafat merupakan salah satu kegiatan atau hasil kegiatan yang menyangkut aktivitas dan
olahbudi manusia. Hasil olahbudi manusia itu secara umum disebut budaya, dari kata budi dan
daya atau lengkapnya hasil cipta, rasa, karsa, dan karya manusia. Manusia memberdayakan
empat kemampuan dasar tersebut untuk mempertahankan hidup dan mengembangkan taraf
kehidupannya, sehingga hidup manusia semakin meningkat kualistasnya.

1.2 Tujuan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam critical book
report ini yaitu:

1. Untuk memperdalam pengetahuan tentang filsafat pendidikan.


2. Untuk menambah wawasan bagaimana cara mengkritik buku.
3. Untuk mengetahui perbedaan kedua buku.

1.3 Manfaat
Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam critical book report ini yaitu:
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah filsafat pendidikan.
2. Untuk menciptakan buku yang lebih baik.

BAB II
ISI BUKU
2.1 Identitas Buku
1. Judul : Filsafat Pendidikan
2. Pengarang : Dr. Edward Purba, MA dan Prof. Dr. Yusnadi, MS
3. Penerbit : Unimed Press
4. Tahun terbit : 2016
5. Kota terbit : Medan
6. Tebal buku : 163 halaman
7. Ukuran : 18 x 25 cm

2.1 Ringkasan Isi buku


Pengertian Filsafat dan Filsafat Pendidikan

a. Pengertian filsafat
Pengertian filsafat dapat ditinjau dari dua segi, yaitu:
 Pengertian secara Etimologi

Kata filsafat yang dalam bahasa Inggris Philosophy, dan dalam bahasa Arab falsafah,
yang keduanya berasal dari bahasa Yunani yakni, Philosophia. Philosophia terdiri atas dua suku
kata yakni philein dan sophia; philein berarti cinta (love) dan sophia berarti kebijaksanaan
(wisdom). Sehingga secara etimologi filsafat berarti cinta kebijaksanaan (love of wisdom) dalam
arti yang sedalam-dalamnya.

 Pengertian terminology

Pengertian terminology maksudnya adalah arti yang dikandung oleh istilah atau kata
filsafat itu sendiri. Berikut ini akan dikemukakan beberapa pengertian yang dikemukakan para
ahli.

 Plato
Filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan kebenaran yang asli.

 Aristoteles
Filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi kebenaran yang terkandung di
dalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi politik, serta estetika
(filsafat keindahan).

 Al Faribi
Filsafat adalah ilmu (pengetahuan) tentang alam, wujud bagaimana hakikat yang
sebenarnya.

 Rena Descartes
Filsafat adalah kumpulan segala pengetahuan di mana Tuhan, alam, dan manusia menjadi
pokok penyelidikan.

 Immanuel Kant
Filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang menjadi pokok pangkal dari segala pengetahuan,
yang di dalamnya tercakup masalah epistemology (filsafat pengetahuan) yang menjawab
persoalan apa yang dapat kita ketahui.

 Langeveld
Filsafat adalah berpikir tentang masalah-masalah yang akhir dan yang menentukan, yaitu
masalah-masalah yang mengenai makna keadaan, Tuhan, keabadian, dan kebebasan.

 Hasbullah Bakry
Ilmu filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai
ke-Tuhan-an, alam semesta dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang
bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai akal manusia dan bagaimana sikap manusia
itu seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu.

 N. Driyarkara
Filsafat adalah permenungan yang sedalam-dalamnya tentang sebab-sebab ‘ada’ dan
‘berbuat’ permenungan tentang kenyataan (reality) yang sedalam-dalamnya, sampai ke
‘mengapa’ yang penghabisan.

 Notonagoro
Filsafat itu menelaah hal-hal yang menjadi objeknya dari sudut intinya yang mutlak dan
yang terdalam, yang tetap dan yang tidak berubah, yang disebut hakikat.

 Poedjawijatna
Filsafat adalah ilmu yang berusaha untuk mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi
segala sesuatu berdasarkan pikiran belaka.

 Harol Titus (Jalauddin dan Idi, 1997) mengemukakan pengertian:


1. Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam yang
biasanya diterima secara kritis.
2. Filsafat ialah suatu proses kritis atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang
sangat kita junjung tinggi.
3. Filsafat adalah usaha untuk mendapatkan gambaran keseluruhan.
4. Filsafat adalah analisa logis dari bahasan serta penjelasan tentang arti konsep.
5. Filsafat adalah sekumpulan problema-problema yang langsung mendapat perhatian
manusia dan dicarikan jawabannya oleh ahli filsafat.

 Beck (Mudyahardjo,2001,27) memberikan pengertian:


Filsafat adalah studi tentang kebenaran alam semesta beserta isinya dengan karakteristik;

1. Kritis yaitu berpikir mengungkapkan dan memecahkan masalah secara menyeluruh dan
mendalam,
2. Spekulatif yaitu berpikir menerobos melampaui fakta atau data-data yang tersedia dalam
rangka menemukan hal yang hakiki,
3. Fenomenologis yaitu berpikir berawal dari gejala (fenomena) kemudian mencoba terus
mengikuti, mengurangi atau mereduksi hal-hal yang penting untuk sampai pada hal yang
menjadi hakikat dari gejala,
4. Normatif yaitu berpikir yang tertuju untuk mencari hal-hal yang seharusnya.
 Ali Mudhofir (Surajiyo, 2008, 4-6) memberikan berbagai arti filsafat yang beragam,
yaitu;

1. Filsafat sebagai suatu sikap


Filsafat adalah suatu sikap terhadap kehidupan dan alam semesta, sikap dalam hal ini
adalah menyelidiki secara kritis, terbuka, toleran, dan selalu bersedia meninjau suatu problem
dari semua sudut pandangan.

2. Filsafat sebagai suatu metode


Filsafat sebagai suatu metode berarti cara berpikir secara reflektif (mendalam),
penyelidikan yang menggunakan alasan, berpikir secara hati-hati dan teliti.

3. Filsafat sebagai kelompok persoalan


Banyak persoalan abadi yang dihadapi manusia dan para filsuf yang berusaha
memikirkan dan menjawabnya.

4. Filsafat sebagai sekelompok teori atau system pemikiran


Sejarah filsafat ditandai dengan pemunculan teori atau sistem pemikiran yang melekat
pada nama-nama filsuf besar.

5. Filsafat sebagai analisis logis tentang bahasa dan penjelasan makna istilah
Pada umumnya filsuf memakai metode analisis untuk menjelaskan arti suatu istilah dan
pemakaian bahasa. Beberapa filsuf mengatakan bahwa analisis tentang arti bahasa
merupakan tugas pokok filsafat dan tugas analisis konsep sebagai satu-satunya fungsi filsafat.

6. Filsafat merupakan usaha untuk memperoleh pandangan yang menyeluruh


Para filsuf berkeinginan meninjau kehidupan bukan dengan sudut pandangan yang
khusus sebagaimana dilakukan oleh seorang ilmuan, melainkan dengan pandangan yang
menyeluruh terhadap kehidupan sebagai suatu totalitas.

Dapat disimpulkan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki segala
sesuatu yang ada secara mendalam sampai pada hakikatnya dengan menggunakan akal atau
pikiran.

b. Tujuan dan ciri-ciri pikiran kefilsafatan


 Tujuan

Filsafat bertujuan untuk mencari hakikat dari sesuatu gejala atau fenomena secara
mendalam. Dalam filsafat harus refleksi, radikal, dan integral. Refleksi berarti manusia
menangkap objeknya secara intensional dan sebagai hasil dari proses tersebut adalah keseluruhan
nilai dan makna yang diungkapkan dari objek-objek yang dihadapinya. Radikal berasal dari kata
‘radix’ berarti akar; jadi filsafat berarti mencari pengetahuan sedalam-dalamnya atau sampai ke
akar-akarnya. Sedangkan filsafat itu integral berarti mempunyai kecenderungan untuk
memperoleh pengetahuan yang utuh sebagai suatu keseluruhan.

 Ciri-ciri pikiran kefilsafatan

Ciri-ciri pikiran kefilsafatan, yaitu filsafat merupakan pemikiran tentang hal-hal serta
proses-proses dalam hubungan yang umum. Di antara proses-proses yang dibicarakan ialah
pemikiran itu sendiri, di antara hal-hal yang dipikirkan adalah si pemikir itu sendiri. Filsafat
bertugas sebagai pengantar, pengiring, dan sekaligus sebagai hati nurani dari segenap kegiatan
ilmiah. Filsaafat mencoba mengerti, menganalisa, menilai, dan menyimpulkan semua persoalan-
persoalan secara mendalam.

c. Alasan berfilsafat
Segala sesuatu yang dilihatnya, dialaminya, dan gejala yang terjadi di lingkungannya
selalu dipertanyakan dan dianalisis atau dikaji. Ada tiga hal yang mendorong manusia untuk
berfilsafat yakni; keheranan, kesangsian, dan kesadaran akan keterbatasan.

d. Peranan filsafat
Filsafat memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Filsafat telah
memerankan tiga peran utama dalam sejarah pemikiran manusia. Ketiga peran tersebut adalah
sebagai pendobrak, pembebas, dan pembimbing.

e. Pengertian filsafat pendidikan


Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses, dimana pendidikan merupakan usaha
sadar dan penuh tanggung jawab dari orang dewasa dalam membimbing, memimpin, dan
mengarahkan peserta didik dengan berbagai problema atau persoalan dan pertanyaan yang
mungkin timbul dalam pelaksanaannya.

Filsafat pendidikan dalam arti luas menurut Mudyahardjo (2004, 5) dapat dibedakan
menjadi dua macam yakni;

 Filsafat praktek pendidikan yaitu analisis kritis dan komprehensif tentang bagaimana
seharusnya pendidikan diselenggarakan dan dilaksanakan dalam kehidupan manusia.
 Filsafat ilmu pendidikan yaitu analisis kritis dan komprehensif tentang pendidikan dan
konsep-konsep psikologi pendidikan yang berkaitan dengan teori-teori belajar, pengukuran
pendidikan, prosedur-prosedur sistematis tentang penyusunan kurikulum, dan sebagainya
yang akhirnya dapat menjadi teori pendidikan.
Masalah-masalah pendidikan akan berkaitan dengan masalah-masalah filsafat umum,
seperti;

 Hakikat kehidupan yang baik, karena pendidikan akan berusaha untuk mencapainya sebagai
tujuannya.
 Hakikat manusia, karena manusia merupakan makhluk yang menerima dan melaksanakan
pendidikan.
 Hakikat masyarakat, karena pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses sosial.
 Hakikat realitas akhir, karena semua pengetahuan akan berusaha untuk mencapainya.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Kelebihan Buku


Membahas teori filsafat secara mendalam, seperti adanya pengertian, tujuan, ciri-ciri,
alasan berfilsafat, dan sebagainya. Setiap akhir bab ada soal-soal yang melatih pembaca
agar semakin memahami materi tersebut, dan ada juga kompetensi pada tiap bab untuk
mengetahui apa saja yang harus dicapai dalam membahas materi tersebut.

3.2 Kelemahan Buku


Buku ini hanya membahas tentang teori filsafat saja, tidak ada pembahasan tentang
praktiknya di masyarakat. Banyak menggunakan bahasa inggris di dalamnya sehingga
sulit untuk memahami arti dari kalimat.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa filsafat pendidikan adalah ilmu yang mempelajari proses kehidupan
dan alternatif proses pendidikan dalam pembentukan watak ,dimana kedua proses itu pada
hakikatnya adalah satu. Filsafat pendidikan dan pendidikan terdapat suatu hubungan yang erat
sekali dan tidak terpisahkan. Filsafat pendidikan mempunnyai peranan penting dalam suatu
sistem pendidikan, karena filsafat merupakan pemberi arah dan pedoman dasar bagi usaha-usaha
perbaikan , menaingkatkan kemajuan dan landasan kokoh bagi tegaknya sistem pendidikan.

4.2SARAN

Berdasarkan hasil Critical Book Report yang sudah di review , priview menyarankan agar filsafat
pendidikan dapat dipelajari dan dipahami semua lapisan baik guru, orangtua, maupun
masyarakat sehingga meningkatkan prestasi anak dalaam berbagai hal kehidupan . Menyadari
bahwa penulis harus menjelaskan Critical Book Review dengan sumber-sumber yang lebih
banyak. Dan agar dalam pengetikan tidak terdapat huruf yang salah. Penulis juga jangan
membuat kata-kata atau kalimat yang bertele-tele karena akan membuat pembaca merasa bosan.

\
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Edward Purba, MA dan Prof. Dr. Yusnadi, MS.2016.Filsafat Pendidikan.Medan: Unimed
Press

Anda mungkin juga menyukai