Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH PREMI BRUTO, CADANGAN KLAIM, CADANGAN PREMI,

DAN PEMBAYARAN KLAIM TERHADAP ROA


(SUATU SURVEY PADA PERUSAHAAN ASURANSI UMUM TERCATAT DI BEI)

Mohammad Johny1 Bambang Purwoko2 Endang Etty Merawaty3


1
Magister Manajemen Keuangan Universitas Pancasila
23
Doktor Ilmu Ekonomi Universitas Pancasila
*Korespondensi: mohjohny68@yahoo.co.id

Abstract

This study aims to analyze the effect of simultaneous and partial Gross Premium, Claim
Reserves, Premium Reserves, and Claim Payment on ROA. The sample used was ten general
insurance companies listed on the Indonesia Stock Exchange. Processing data with Eviews
9.5, resulting in Gross Premiums having a positive and significant effect on ROA. Claim
reserves have a negative and significant impact on ROA. Premium reserves have a positive,
not significant effect on ROA. Claim Payment has a negative and significant effect on ROA.
Keywords: Gross Premium, Claim Reserves, Premium Reserve, Claim Payment, ROA

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh secara simultan dan parsial Premi Bruto,
Cadangan Klaim, Cadangan Premi, dan Pembayaran Klaim terhadap ROA. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini sebanyak 10 perusahaan asuransi umum yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Pengolahan data dengan eviews versi 9, menghasilkan Premi Bruto
berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Cadangan Klaim berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap ROA. Cadangan Premi berpengaruh positif namun tidak signifikan
terhadap ROA. Pembayaran Klaim berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA.
Kata Kunci: Premi Bruto, Cadangan Klaim, Cadangan Premi, Pembayaran Klaim, ROA.

Jurnal Ekbang Volume 3, Nomor 1, Juni 2020 Halaman 1


LATAR BELAKANG
Usaha Perasuransian adalah segala usaha menyangkut jasa pertanggungan atau
pengelolaan risiko, pertanggungan ulang risiko, pemasaran dan distribusi produk asuransi atau
produk asuransi syariah, konsultasi dan keperantaraan asuransi, asuransi syariah, reasuransi,
atau reasuransi syariah, atau penilaian kerugian asuransi atau asuransi syariah. Usaha
Asuransi Umum adalah usaha jasa pertanggungan risiko yang memberikan penggantian
kepada pemegang polis terbkarena kerugian, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan
keuntungan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita
pemegang polis atau pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti
(Undang-Undang Republik Indonesia, 2014, p. 3).
Jumlah perusahaan perasuransian yang memiliki izin usaha untuk beroperasi di
Indonesia per 31 Desember 2017 adalah 391 perusahaan, terdiri dari 152 perusahaan asuransi
dan reasuransi serta 239 perusahaan penunjang usaha asuransi (tidak termasuk Konsultan
Aktuaria dan Agen Asuransi). Perusahaan asuransi dan reasuransi terdiri dari 61 perusahaan
asuransi jiwa, 79 perusahaan asuransi umum, 7 perusahaan reasuransi, 2 badan penyelenggara
program jaminan sosial, dan 3 perusahaan penyelenggara asuransi wajib. Perusahaan
penunjang usaha asuransi terdiri dari 169 perusahaan pialang asuransi, 43 perusahaan pialang
reasuransi, dan 27 perusahaan penilai kerugian asuransi (Otoritas Jasa Keuangan, 2018, pp. 3-
4).
Asuransi sebagai suatu perusahaan juga membuat laporan keuangan untuk
menunjukan informasi dan posisi keuangan yang disajikan untuk pihak-pihak yang
berkepentingan. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi
keuangan, kinerja keuangan dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar
kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 62 Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
merupakan pedoman atau petunjuk umum dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan
bagi perusahaan di Indonesia agar laporan keuangan dapat dimengerti dan diperbandingkan
serta tidak menyesatkan bagi pihak-pihak yang memakai laporan keuangan tersebut.
Berkaitan dengan hal tersebut didalam Standar Akuntansi Keuangan memuat pernyataan
mengenai hal-hal yang diatur agar penyusunan laporan keuangan dapat disajikan dengan baik.
Standar Akuntansi Keuangan memuat konsep dasar, metode dan teknik akuntansi yang
merupakan panduan dalam penyusunan laporan keuangan khususnya yang ditujukan kepada
pihak-pihak luar seperti investor, kreditor, pemerintah, maupun masyarakat. Dalam akuntansi,
prinsip akuntansi yang diterima umum adalah istilah yang digunakan secara luas pada konsep
atau pedoman dan praktek terinci. Menurut Harahap (1993 : 69) : Prinsip akuntansi mencakup
konvensi, peraturan dan prosedur yang ada disusun dan disyahkan oleh lembaga resmi pada
saat tertentu, prinsip ini merupakan konsensus pada kala itu tentang pencatatan sumber-
sumber ekonomis kewajiban, modal, hasil, biaya, dan perubahannya. Dalam prinsip ini
dijelaskan apa yang dicatatnya dan bagaimana mengungkapkannya dalam laporan keuangan
yang disajikan. PSAK 62: Kontrak Asuransi merupakan Standar Akuntansi Keuangan yang
bersifat temporer dan tidak dimaksudkan untuk mengubah secara signifikan pengaturan dan
praktik akuntansi asuransi yang selama ini dilakukan oleh asuradur.
Penerapan PSAK 62 (yang diadopsi dari IFRS 4 Insurance Contract) dilengkapi
dengan PSAK 28: Akuntansi Asuransi Kerugian dan PSAK 36: Akuntansi Asuransi Jiwa.
Kedua PSAK tersebut memberikan panduan yang lebih spesifik terkait dengan pengakuan dan

Jurnal Ekbang Volume 3, Nomor 1, Juni 2020 Halaman 2


pengukuran pendapatan, beban, dan liabilitas yang timbul dari kontrak asuransi. Suatu
kontrak yang telah didefinisikan sebagai kontrak asuransi berdasarkan definisi peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Indonesia mungkin saja diklasifikasikan sebagai kontrak
investasi berdasarkan PSAK 62: Kontrak Asuransi. Pengertian suatu kontrak sebagai kontrak
asuransi atau kontrak investasi, sebagaimana yang diatur dalam PSAK 62, ditujukan untuk
menentukan perlakuan akuntansi yang diterapkan asuradur dalam rangka penyusunan dan
penyajian laporan keuangan untuk tujuan umum dan tidak dimaksudkan untuk tujuan
penentuan.
Definisi jenis kontrak berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia. Secara umum hal yang diatur dalam PSAK 62 adalah sebagai berikut: 1.Ruang
lingkup PSAK 62 mengatur mengenai kontrak asuransi, sehingga entitas yang mempunyai
kontrak asuransi menerapkan PSAK 62 dan entitas tersebut tidak hanya perusahaan asuransi.
Selain itu untuk instrumen keuangan yang mempunyai fitur partisipasi tidak mengikat juga
masuk dalam ruang lingkup PSAK Derivatif melekat Dalam PSAK 55 :Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran mensyaratkan entitas untuk memisahkan beberapa derivatif
melekat dari kontrak utamanya. Namun, jika derivatif melekat itu adalah kontrak asuransi
maka harus menerapkan PSAK Pemisahan komponen deposit Dalam kontrak asuransi
mengandung komponen deposit ataupun komponen asuransi, insurer diisyaratkan untuk
memisahkan komponen deposit dan komponen asuransi. Namun, pemisahan ini tidak
diharuskan bagi insurer yang tidak dapat mengukur komponen deposit secara terpisah sesuai
persyaratan PSAK Tes kecukupan liabilitas Di dalam PSAK 62, insurer di isyaratkan untuk
melakukan tes kecukupan liabilitas atas kontrak asuransi. Insurer menilai pada setiap akhir
periode pelaporan apakah liabilitas asuransi yang diakui telah mencukupi dengan
menggunakan estimasi kini atas arus kas masa depan terkait dengan kontrak asuransi. Jika
penilaian tersebut menunjukkan bahwa nilai tercatat liabilitas asuransi (dikurangi dengan
biaya akuisisi tangguhan terkait dan aset tak berwujud terkait) tidak mencukupi.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 36 memberikan panduan yang
lebih spesifik terkait dengan pengakuan dan pengungkapan pendapatan, beban, dan liabilitas
yang timbul dari kontrak asuransi sehingga dapat membantu perusahaan asuransi jiwa untuk
dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan pendapatan, beban dan liabilitas serta
bagaimana perlakuannya agar pendapatan yang disajikan dalam laporan keuangan adalah
benar-benar pendapatan yang sebenarnya, sehingga daftar laba/rugi dan neraca tidak
menyesatkan bagi pemakainya.
Asuransi umum memberikan jaminan perlindungan ekonomi dari kejadian risiko yang
teridentifikasi atau ditemukan dalam jangka waktu tertentu. Produk asuransi umum adalah
produk yang unik dimana pembayaran klaim dalam bentuk perlindungan nilai ekonomi ini
sering tidak diketahui sampai masa pertanggungan berakhir, sedangkan pembayaran premi
oleh pemegang polis diterima sebelum masa pertanggungan. Risiko yang teridentifikasi
tersebut antara lain risiko hilangnya harta benda, adanya tuntutan dari pihak lain, kebakaran,
sakit, memberikan jaminan perlindungan ekonomi terhadap kerugian keuangan akibat suatu
risiko yang kemungkinan akan terjadi kecelakaan dan lain-lain. Inilah sebabnya, mengapa
asuransi umum merupakan suatu sistem perlindungan yang sangat penting karena akan terjadi
(Nissim, 2010).
Beberapa hasil penelitian mengenai profitabilitas menyatakan bahwa terdapat
pengaruh secara signifikan dan positif Volume Modal terhadap Profitabilitas sedangkan Rasio
Kerugian dan Rasio Leverage menunjukkan pengaruh negatif tetapi signifikan terhadap

Jurnal Ekbang Volume 3, Nomor 1, Juni 2020 Halaman 3


Profitabilitas (Malik, 2011). Menurut Yusuf & Dansu (2014), Profitabilitas berkorelasi
langsung dengan Klaim Bersih dan Rasio Beban tetapi berkorelasi terbalik dengan Laba Rugi.
Demikian juga menurut Mwangi & Murigu (2015), Profitabilitas memiliki pengaruh positif
terhadap Leverage, Modal, Indeks Kompetensi Manajemen dan Ukuran memiliki pengaruh
negative terhadap Struktur Kepemilikan. Sekalipun banyak perusahaan asuransi telah
menerapkan pemenuhan Modal Berbasis Risiko sebesar 120%, akan tetapi penetapan rasio
tersebut masih dirasa memberatkan (Merawati & Hatta, 2015).
Hasil penelitian Basuki (2017) menunjukkan bahwa secara simultan underwriting
berpengaruh terhadap profitabilitas melalui pendapatan premi, cadangan teknis dan investasi.
Secara parsial underwriting berpengaruh terhadap cadangan teknis melalui pendapatan premi.
Underwriting berpengaruh terhadap investasi melalui pendapatan premi. Underwriting
berpangaruh terhadap profitabilitas melalui pendapatan premi dan cadangan teknis.
Underwriting berpengaruh terhadap profitabilitas melalui pendapatan premi dan investasi.
Dapat disimpulkan bahwa underwriting berpengaruh terhadap profitabilitas melalui
pendapatan premi, cadangan teknis, dan investasi pada perusahaan asuransi umum di
Indonesia.
Ilmu aktuaria memegang peranan penting dalam analisis dan pengelolaan risiko
finansial yang disebabkan oleh peristiwa aktuaria (actuarial events). Variabel risiko yang
menjadi perhatian dalam ilmu aktuaria adalah peluang terjadinya suatu klaim atau event yang
menjadi perhatian (occurrence), kapan terjadinya suatu klaim (timing), dan biaya yang
ditimbulkan akibat klaim tersebut (severity) (Klugman, Panjer, dan Willmot, 2004).
Berdasarkan variabel resiko tersebut, maka seorang aktuaris harus dapat menghitung dengan
tepat premi yang dibayarkan pihak pemegang polis sesuai dengan kondisi pemegang polis
sehingga perusahaan tidak mengalami kerugian yang disebabkan premi terlalu rendah atau
kehilangan pelanggan karena premi yang terlalu tinggi. Menghitung premi dengan tepat
tersebut memenuhi rasa keadilan dan kewajaran terhadap: (1) pemegang saham (pemilik); (2)
nasabah; (3) pegawai perusahaan; dan broker asuransi.
Status Aktuaris yang ditunjuk apakah dari internal perusahaan asuransi atau dari
konsultan akan mempengaruhi dalam menentukan keakuratan cadangan (Kelly, Kleffner, &
Li, 2012, p. 285). Independensi Aktuaris sangat penting dalam menjaga cadangan yang
akurat, di mana independensi ini diatur sendiri oleh Lembaga Profesional Aktuaria (Kamiya
& Milidonis, 2018, p. 1055). Konsultan aktuaria yang beroperasi dan memberikan jasa
aktuaria kepada perusahaan umum, asuransi dan dana pensiun dalam rangka pembentukan
dan pengelolaan suatu program asuransi dan program pensiun. Konsultan aktuaria sendiri
tidak dapat dipisahkan dari profesi seorang aktuaris. Persoalan aktuaria umumnya
menyangkut analisa atas estimasi kejadian di masa depan yang dapat memberi dampak
finansial, seperti misalnya nilai sekarang dari janji pembayaran di masa mendatang atau
durasi atas sebuah kontrak dengan waktu yang bersifat tidak pasti. Sampai saat ini di
indonesia profesi aktuaris adalah profesi yang langka dan sangat di butuhkan dalam industri
perasuransian. Data dari OJK, sampai akhir tahun 2015 di Indonesia kekurangan sekitar 700
orang aktuaris untuk kebutuhan industri (aktuaris.org).
Premi yang telah terkumpul di perusahaan asuransi umum tersebut akan digunakan
untuk membayar uang pertanggungan. Dalam jangka waktu tertentu, pendapatan yang
diperoleh perusahaan asuransi dari premi plus hasil investasi biasanya akan jauh lebih besar
dari jumlah uang pertanggungan yang harus dibayarkan oleh perusahaan asuransi kepada
pihak pemegang polis. Kelebihan dana ini kemudian disimpan sebagai cadangan premi.

Jurnal Ekbang Volume 3, Nomor 1, Juni 2020 Halaman 4


Cadangan premi tersebut digunakan untuk membayar uang pertanggungan jika terjadi klaim
dan apabila premi yang dimiliki perusahaan tidak mencukupi untuk membayar uang
pertanggungan tersebut sehingga perusahaan asuransi tidak kesulitan membayarnya.
Perusahaan asuransi tidak sedikit yang mengalami kerugian yang disebabkan karena
perusahaan tersebut tidak tepat dalam mengatur cadangan preminya. Akibatnya, perusahaan
asuransi tidak mampu membayar klaim kepada pihak pemegang polis ketika jumlah klaim
yang diajukan pihak pemegang polis ternyata melebihi jumlah klaim yang telah diprediksi
sebelumnya. Keadaan ini dapat diantisipasi jika perusahaan asuransi jiwa memiliki dana
cadangan premi yang telah disiapkan dan dihitung dengan tepat.
Klaim dalam operasional asuransi memiliki masalah ekonomi yang serius untuk
industri dan negara secara keseluruhan, jika tidak dikelola dengan baik, oleh karena itu ada
kebutuhan untuk mengelola klaim dengan benar. Bagaimana pemegang kebijakan yang
berhak atas pengelolaan/penanganan klaim selama periode penyelesaian sangat penting bagi
regulator dan industri secara keseluruhan. Layanan yang diberikan selama proses klaim akan
menentukan sikap nasabah terhadap penanggung dan produk mereka setelah layanan (Quist,
2018, p. 3). Klaim asuransi merupakan tuntutan dari pihak pemegang polis sehubungan
dengan adanya kontrak perjanjian antara asuransi dengan pihak pemegang polis yang masing-
masing pihak mengikatkan diri untuk menjamin pembayaran ganti rugi oleh penanggung jika
pembayaran premi asuransi telah dilakukan oleh pihak pemegang polis, ketika terjadi musibah
yang diderita oleh pihak pemegang polis (Handayani, 2017).
Pokok Permasalahan
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dilakukan banyak faktor yang mempengaruhi
profitabilitas asuransi umum Tbk, maka perlu dilakukan pembatasan masalah agar terfokus
yang menjadi kajian dalam penelitian ini. Melalui pertimbangan dimaksud maka penelitian ini
membatasi pada: Premi Bruto, Cadangan Premi, Cadangan Klaim, Pembayaran Klaim, dan
ROA.
Tujuan Penelitian
1. Untuk menganalisis pengaruh positif signifikan Premi Bruto, Cadangan Klaim, Cadangan
Premi, dan Pembayaran Klaim terhadap ROA.
2. Untuk menganalisis pengaruh positif & signifikan Premi Bruto Terhadap ROA.
3. Untuk menganalisis pengaruh negatif & signifikan Cadangan Klaim terhadap ROA.
4. Untuk menganalisis pengaruh negatif & signifikan Cadangan Premi terhadap ROA.
5. Untuk menganalisis pengaruh negatif & signifikan Pembayaran Klaim terhadap ROA.

KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS


Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan, sistem, atau
bisnis dimana perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa, properti,
kesehatan dan lain sebagainya mendapatkan penggantian dari kejadian-kejadian yang tidak
dapat diduga yang dapat terjadi seperti kematian, kehilangan, kerusakan atau sakit, dimana
melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam jangka waktu tertentu sebagai ganti polis
yang menjamin perlindungan tersebut.
Premi adalah sejumlah uang yang dibayarkan oleh pihak tertenggung dan diterima
oleh penanggung sebagai pengganti suatu kerusakan, kerugian maupun apabila terjadi
kehilangan pemegang polis kepada penanggung. Jumlah seberapa besar premi dapat

Jurnal Ekbang Volume 3, Nomor 1, Juni 2020 Halaman 5


ditentukan dari seleksi risiko yang dihasilkan oleh underwriter maupun apabila perusahaan
telah menyeleksi risiko atas permintaan calon pemegang polis sehingga calon pemegang polis
membayar premi asuransi sesuai tingkat risiko berdasarkan kondisinya masing-masing.
Besarnya premi atas keikutsertaan di asuransi yang harus dibayarkan telah ditetapkan oleh
perusahaan asuransi dengan memperhatikan keadaan-keadaan dari pemegang polis.
Aktuaris mampu memprediksi bahwa pendapatan masa depan dapat dikapitalisasi
pada tingkat pengembalian yang diinginkan. Pemilihan tingkat seperti itu tergantung pada
pengembalian investasi yang diinginkan pembeli dan penilaian risikonya. Khususnya yang
kurang percaya diri dalam proyeksi pendapatan masa depan. Semakin tinggi tingkat risiko
pengembalian harus didiskontokan dari proyeksi tersebut. Karena pendapatan tersebut
tersedia untuk diinvestasikan kembali dalam bisnis baru dan / atau penarikan dari perusahaan
sebagai dividen pemegang saham dengan dua alternatif: (1) didasarkan pada prinsip bahwa
hanya pendapatan dividen yang tersedia bagi investor, dan hanya itu yang harus
dipertimbangkan. Dengan kata lain, nilai ekonomi dari kekayaan bersih paling baik tercermin
dari pendapatan yang dihasilkannya berdasarkan investasinya dalam operasi asuransi. Dengan
demikian, seluruh penilaian didasarkan pada proyeksi pendapatan masa depan dan
sepenuhnya tergantung pada tingkat risiko tertentu yang dipilih; dan (2) membagi nilai
ekonomi menjadi bagian-bagian komponen, dan merupakan yang paling umum diadopsi
dalam literatur. Komponen pertama, kekayaan bersih, adalah nilai akuntansi, tersedia
langsung dari laporan keuangan, dan mungkin, tergantung penyesuaian aktuaria untuk
kecukupan cadangan. Ini mewakili sebagian besar nilai ekonomi dan tidak tergantung pada
tingkat risiko pengembalian yang dipilih. Komponen ketiga, biaya modal, mengakui bahwa
modal dan surplus yang diperlukan untuk mendukung operasi asuransi harus diinvestasikan
secara konservatif.
Klaim asuransi merupakan suatu tuntutan yang dilakukan oleh pihak pemegang polis
kepada pihak penanggung atas adanya kontrak perjanjian asuransi yang mengikat antar pihak
dalam menjamin pembayaran ganti rugi apabila terjadi musibah yang dialami oleh pihak
pemegang polis, dimana dapat diklaim apabila premi telah dibayarkan oleh pihak pemegang
polis. Pada umumnya, klaim adalah tuntutan hak yang dilakukan sehubungan pemebuhan
ketentuan-ketentuan atas perjanjian asuransi sebelumnya.
Cadangan dalam asuransi umum merupakan liabilitas atau kewajiban perusahaan
asuransi terhadap pemegang polis yang berupa sejumlah dana yang harus disiapkan oleh
perusahaan asuransi untuk membayar klaim yang terjadi dikemudian hari atas polis-polis yang
diterbitkan perusahaan asuransi. Cadangan diperlukan semata-mata agar perusahaan dapat
berjalan sesuai dengan dasar-dasar yang ditentukan. besarnya cadangan tergantung pada
perkembangan premi, artinya semakin banyak jumlah pemegang polis maka semakin besar
jumlah cadangan yang dibutuhkan.
Profitabilitas adalah salah satu tujuan paling penting dari manajemen keuangan karena
salah satu tujuan dari manajemen keuangan adalah untuk memaksimalkan kekayaan pemilik
dan profitabilitas merupakan faktor penentu kinerja yang sangat penting. Indikator kunci dari
profitabilitas perusahaan asuransi adalah pengembalian atas aset (ROA), yang didefinisikan
sebagai laba sebelum pajak yang dibagi dengan total aset (TA) (Malik, 2011, p. 315).

Jurnal Ekbang Volume 3, Nomor 1, Juni 2020 Halaman 6


Premi Bruto
(X1)
+

Cadangan
Klaim (X2) -
ROA
(Y)
Cadangan -
Premi (X3)

Pembayaran
Klaim (X4)

Gambar 1. Kerangka Pemikiran


Berdasarkan Deskripsi teori, penelitian yang relevan, dan kerangka pemikiran yang
telah diuraikan di atas, hipotesis penelitian yang diajukan adalah:
Hipotesis 1
“Premi Bruto, Cadangan Klaim, Cadangan Premi dan Pembayaran Klaim berpengaruh positif
signifikan terhadap ROA”.
Hipotesis 2
“Premi Bruto berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA”.
Hipotesis 3
“Cadangan Klaim berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA”.
Hipotesis 4
“Cadangan Premi berpengaruh negative dan signifikan terhadap ROA”.
Hipotesis 5
“Pembayaran Klaim berpengaruh negative dan signifikan terhadap ROA”.

METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulanya (Sugiyono, 2012:80). Populasi dalam penelitian ini
adalah Perusahaan Asuransi Umum Nasional, Perusahaan Asuransi Umum Patungan dan
Perusahaan Reasuransi yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang berjumlah 82
perusahaan.

Jurnal Ekbang Volume 3, Nomor 1, Juni 2020 Halaman 7


Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada
populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu (Sugiyono, 2012:81). Teknik sampling
yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu salah satu teknik sampling non-
random sampling dimana peneliti menentukan pengambilan sampel dengan cara menetapkan
ciri-ciri khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab
permasalahan penelitian. Ciri-ciri khususnya adalah perusahaan asuransi umum yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia sebanyak 10 perusahaan asuransi umum
Variabel Operasional
Table 1. Definisi Operasional Variabel
Nama Skala
No Dimensi Formula
Variabel
1 Premi Bruto Premi Bruto Lnpbruto = Premi Bruto (X1) Rasio
(X1) Premi Netto
Loading (Komisi dan Biaya Premi Bruto = Premi Netto / ( 1 - Loading)
Akusisi lainnya, Biaya Loading :
Administrasi, Safety Margin  Komisi dan Biaya Akusisi lainnya
/ Profit Margin )  Biaya Administrasi
 Safety Margin / Profit Margin
2 Cadangan Pendapatan Premi Lncklaim= Cadangan Klaim (X2) Rasio
Klaim (X2) Premi
Komisi Cadangan Klaim dalam proses
Total cadangan premi bulan pesenyelesaian.
berjalan Klaim yang sudah terjadi dan sudah
Total Cadangan premi tahun dilaporkan tetapi masih dalam proses
lalu. penyelesaian,
Ekspektasi klaim
Rata-rata loss ratio 3 tahun IBNR
terakhir. Pendapatan premi = Premi – Komisi –
Klaim yang dilaporkan total cadangan premi bulan berjalan + total
Accepted klaim cadangan premi tahun lalu.
Outstanding klaim bulan Ekspektasi klaim = Pendapatan premi *
berjalan rata-rata loss ratio 3 tahun terakhir.
Outstanding klaim tahun klaim yangdilaporkan
lalu. Loss ratio = pendapatanpremi
PAD
Dimana:
Klaim yang dilaporkan = accepted klaim +
outstanding klaim bulan berjalan -
outstanding klaim tahun lalu.
Pendapatan premi = premi - komisi - total
cadangan premi bulan berjalan + total
cadangan premi tahun lalu.
IBNR=Ekspektasi klaim– klaim yang
dilaporkan.
Jika klaim yang dilaporkan lebih besar
daripada ekspektasi klaim maka IBNR = 0.
IBNR yang dipakai = IBNR * (1+PAD)
Cadangan Klaim (Y2) = Cadangan klaim
dalam proses penyelesaian +
IBNR

Jurnal Ekbang Volume 3, Nomor 1, Juni 2020 Halaman 8


Nama Skala
No Dimensi Formula
Variabel
3 Cadangan Jangka Pendek (CAPYBM) Lncpremi= Cadangan Premi (X3) Rasio
Premi (X3) Masa asuransi yang belum
dijalani(hari) Jangka Pendek (CAPYBM)
Masa asuransi (hari) [Masa asuransi yang belum dijalani(hari) /
Premi dan Komisi masa asuransi (hari)] x (premi-komisi).
Komisi berdasarkan SEOJK
Jangka Panjang (CP) No.27/SEOJK.05/2017. Lini usaha harta
N : masa asuransi (tahun) benda, komisi maksimal 15% dari premi. Lini
T : masa asuransi yang usaha kendaraan bermotor, komisi maksimal
telah dijalani (tahun) 25% dari premi. Lini usaha lainnya komisi
N-T: masa asuransi yang yang sebenarnya.
belum dijalani (tahun) Jangka Panjang (CP)
Int (N-T) : bilangan bulat Misal :
terkecil dari masa N : masa asuransi (tahun)
asuransi yang T : masa asuransi yang telah dijalani
belum dijalani (tahun)
(tahun) N-T: masa asuransi yang belum dijalani
Lapse rate : tingkat (tahun)
pembatalan Int (N-T) : bilangan bulat terkecil dari masa
polis (dalam asuransi yang belum dijalani
persentase) (tahun)
Lapse rate : tingkat pembatalan polis (dalam
n : tahun ke- n sisa masa persentase)
asuransi n : tahun ke- n sisa masa asuransi
Tingkat diskonto v 
1 Faktor unearn cadangan premi 1 =
1 i Int( N T )

i bunga diskonto. v n 0,5


(1 - lapse rate) n
n 1
; n  1,2,3,...
N
Premi Tingkat diskonto ( v ) dihitung dengan rumus
Biaya Operasional
1
Komisi v 
1 i
i adalah bunga diskonto.
Jika masa asuransi yang belum dijalani
kurang dari 1 tahun maka Int (N-T) bernilai 0
sehingga faktor unearn cadangan premi 1
juga bernilai 0.
Cadangan premi 1 = faktor unearn cadangan
premi 1 x (premi – biaya operasional +
komisi)
DAC (Deferred Acquisition Cost)1 = faktor
unearn cadangan premi 1 x komisi ( sesuai
SEOJK No. 27/SEOJK.05/2017)
Faktor unearn cadangan premi 2
Faktor unearn cadangan premi 2 =
v Int (N -T) - 0,5  (N -T)  Int (N -T) N  T   IntN  T 
N
Cadangan premi 2 =
Faktor unearn cadangan premi 2 x (premi -
biaya operasional + komisi)
DAC (Deferred Acquisition Cost) 2 =
Faktor unearn cadangan premi 2 x komisi

Jurnal Ekbang Volume 3, Nomor 1, Juni 2020 Halaman 9


Nama Skala
No Dimensi Formula
Variabel
(sesuai SEOJK No. 27/SEOJK.05/2017)
Total cadangan premi = cadangan premi 1 +
cadangan premi 2 - (DAC 1 + DAC 2)
Pengembalian premi =
masa asuransi yang belum dijalani (hari)
 (premi - komisi)
masa asuransi (hari)
Pengembalian premi polis batal =
(lapse rate x pengembalian premi) – (lapse
rate x total cadangan premi)
Jika (lapse rate x total cadangan premi) lebih
besar daripada (lapse rate x pengembalian
premi) maka pengembalian premi polis batal
bernilai 0.
CP = Total cadangan premi + pengembalian
premi polis batal
Cadangan Premi ( X3) = CAPYBMP + CP

4 Pembayaran Pengertian klaim tuntutan LnPklaim= Pembayaran Klaim (X4) Rasio


Klaim (X4) atas ganti rugi atau santunan
sesuai dengan yang telah
diperjanjikan dalam polis
(Prihantoro, 2001, hal. 50).
5 ROA (Y) Laba Bersih ROA (Y) = (laba bersih/total asset) * 100% Rasio
Total Asset

Metode Analisa Data


Metode Analisis Data penelitian ini menggunakan analisis data panel sebagai alat pengolahan
data dengan menggunakan software Eviews versi 9. Analisis dengan menggunakan data panel
adalah kombinasi dari data time series dan cross section. Dalam model informasi baik yang
terkait variabel-variabel cross section maupun time series, data panel secara substansial
mampu menurunkan masalah omitted variables, model yang mengabaikan variabel yang
relevan (Wibisono dalam Ajija et.,al, 2011).

Jurnal Ekbang Volume 3, Nomor 1, Juni 2020 Halaman 10


HASIL DAN PEMBAHASAN

Table 2. Output Regresi Data Panel


Dependent Variable: ROA
Method: Panel EGLS (Cross-section weights)
Date: 01/28/20 Time: 23:42
Sample: 2013 2017
Periods included: 5
Cross-sections included: 10
Total panel (balanced) observations: 50
Linear estimation after one-step weighting matrix
White cross-section standard errors & covariance (d.f. corrected)

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -1.396417 4.460742 -0.313046 0.7561


Premi Bruto 0.921338 0.444903 2.070874 0.0456
Cadangan Premi 0.179299 0.210660 0.851132 0.4003
Cadangan Klaim -0.281976 0.150089 -1.878719 0.0684
Pembayaran Klaim -0.430392 0.130864 -3.288861 0.0023

Pengaruh Premi Bruto, Cadangan Klaim, Cadangan Premi, dan Pembayaran Klaim
Terhadap ROA
Secara simultan seluruh variabel bebas yaitu: Premi Bruto, Cadangan Klaim,
Cadangan Premi, dan Pembayaran Klaim berpengaruh signifikan terhadap ROA industry
asuransi umum. Hasil ini menjawab hipotesis pertama yaitu Premi Bruto, Cadangan Klaim,
Cadangan Premi, dan Pembayaran Klaim berpengaruh signifikan dan positif terhadap ROA.
Pengaruh Premi Bruto Terhadap ROA
Premi bruto adalah premi yang diperoleh dari penutupan langsung dan penutupan tidak
langsung. Premi penutupan langsung termasuk premi yang diperoleh dari penutupan polis
bersama. Hasil dari aktivitas perusahaan akan terefleksi pada perolehaan premi. Semakin
besar kepercayaan nasabah terhadap perusahaan, maka akan semakin tinggi perolehan premi
yang dikumpulkan. Premi itulah yang kemudian dikelola oleh perusahaan asuransi untuk
diinvestasikan dan disiapkan untuk pembayaran klaim. Hasil pengujian menunjukkan bahwa
Premi Bruto berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Hasil ini menjawab hipotesis
kedua yaitu: Premi Bruto berpengaruh signifikan dan positif terhadap ROA. Hal ini
menunjukkan semakin besar premi bruto berdampak terhadp peningkatan ROA industry
asuransi umum.
Pengaruh Cadangan Klaim Terhadap ROA
Cadangan klaim adalah dana yang harus disediakan oleh pihak perusahaan yang akan
digunakan untuk membayar kerugian. Karena pada suatu titik tertentu akan ada nasabah yang
mengajukan klaim tersebut. Hasil pengujian menunjukkan bahwa Cadangan Klaim
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Hasil ini menjawab hipotesis ketiga yaitu:
Cadangan Klaim berpengaruh signifikan dan negatif terhadap ROA. Hal ini menunjukkan
bahwa semakin besar cadangan klaim akan berpengaruh terhadap penurunan ROA. Cadangan
klaim yang besar menggambarkan kemampuan perusahaan asuransi umum mampu membayar

Jurnal Ekbang Volume 3, Nomor 1, Juni 2020 Halaman 11


uang pertanggungan kepada pihak tertanggung ketika jumlah klaim yang diajukan pihak
tertanggung. Seorang aktuaris harus memperhitungkan secara cermat agar dana klaim yang
dicadangkan tidak mempengaruhi penurunan ROA, yang berdampak pada penurunan kinerja
Keuangan.
Pengaruh Cadangan Premi terhadap ROA
Cadangan premi adalah sejumlah uang yang dihimpun oleh perusahaan asuransi yang
diperoleh dari selisih nilai santunan dan nilai tunai pembayaran pada suatu waktu
pertanggungan sebagai persiapan pembayaran klaim. Hasil pengujian menunjukkan bahwa
Cadangan Premi berpengaruh positif namun tidak signifikan. Hasil ini tidak menjawab
hipotesis keempat yaitu: Cadangan Klaim berpengaruh signifikan dan negatif terhadap ROA.
Hal ini menunjukkan kepiawaian aktuaris dalam menghitung cadangan premi yang
proporsional sehingga tidak mengganggu atau berdampak terhadap penurunan ROA.
Pengaruh Pembayaran Klaim Terhadap ROA
Jaminan pembayaran klaim asuransi umum adalah jaminan yang diberikan oleh
perusahaan asuransi bahwa klaim asuransi umum akan cair dalam waktu tertentu atau sesuai
dengan ketentuan jaminan dari perusahaan asuransi masing-masing. Hasil pengujian
menunjukkan bahwa Pembayaran Klaim berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA.
Hasil ini menjawab hipotesis kelima bahwa Pembayaran Klaim berpengaruh signifikan dan
negatif terhadap ROA. Secara matematis pembayaran klaim memang berdampak terhadap
penurunan ROA. Namun secara kinerja perusahaan, kecepatan dan ketepatan pembayaran
klaim mutlak diperlukan untuk menjaga kepuasan dan kepercayaan nasabah/pemegang polis.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Secara simultan Premi Bruto, Cadangan Klaim, Cadangan Premi, dan Pembayaran
Klaim berpengaruh signifikan terhadap ROA Perusahaan Asuransi Umum.
Premi Bruto berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Hal ini menunjukkan
semakin besar premi bruto akan berdampak terhadap peningkatan ROA industri asuransi
umum.
Cadangan Klaim berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Hal ini
menunjukkan semakin besar Cadangan Klaim akan berdampak terhadap penurunan ROA
industri asuransi umum.
Cadangan Premi berpengaruh positif namun tidak signifikan. Secara praktik Cadangan
Premi berpengaruh negatif, namun dalam penelitian ini sebaliknya. Hal ini bisa disebabkan
dari data sampel yang diambil tidak seluruh perusahaan asuransi umum.
Pembayaran Klaim berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Secara
matematis pembayaran klaim memang berdampak terhadap penurunan ROA. Namun secara
kinerja perusahaan, kecepatan dan ketepatan pembayaran klaim mutlak diperlukan untuk
menjaga kepuasan dan kepercayaan nasabah/pemegang polis.
Saran
Premi sebagai arus kas masuk perusahaan harus dikelola sebaik mungkin agar
kebutuhan pengeluaran biaya sebagai bagian dari kewajiban perusahaan dapat terpenuhi
dengan baik tanpa menggangu stabilitas keuangan perusahaan. Kegiatan penagihan premi dan

Jurnal Ekbang Volume 3, Nomor 1, Juni 2020 Halaman 12


investasi dalam hal ini menjadi penting karena premi yang diterima sebagai pendapatan
diupayakan agar dapat memberikan imbal hasil yang baik guna menjaga kelancaran arus kas
operasional perusahaan.
Proses pengolahan, perhitungan serta pencatatan cadangan klaim dan cadangan premi
harus dilakukan dengan baik, tepat dan benar. Selain itu perlu dilakukan evaluasi berkala rasio
klaim terhadap premi, sehingga rasio tersebut tetap dalam batas yang diharapkan perusahaan.
Tingginya rasio klaim terhadap premi akan berdampak kepada tingginya cadangan klaim.
Menjaga komitmen pembayaran klaim yang cepat dan tepat waktu sebagai upaya
untuk mempertahankan dan membina hubungan baik jangka panjang perusahaan dengan
nasabah.
Nilai koefisien determinasi sebesar 49,18% menunjukkan bahwa terdapat 50,82%
faktor lain yang mempengaruhi ROA. Sehingga, bagi peneliti selanjutnya agar dapat
menambahkan variabel lain seperti Underwriting, Rasio Hasil Investasi, dan RBC.

DAFTAR PUSTAKA

Agustiranda, W., Yuliani, Y., & Bakar, S. W. (2019). Pengaruh Pendapatan Premi,
Pembayaran Klaim, Dan Risk Based Capital Terhadap Pertumbuhan Laba Pada
Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jembatan: Jurnal Ilmiah
Manajemen, 16(1). doi:10.29259/jmbt.v16i1.9220.
Alamsyah, R., & Wiratno, A. (2017). Pendapatan Premi, Rasio Hasil Investasi, Laba, Klaim
dan Risk Based Capital Perusahaan Asuransi Kerugian di Indonesia. Jurnal Riset
Akuntansi dan Perpajakan, 4(1), 87-101. Retrieved June 1, 2019, from
http://jrap.univpancasila.ac.id/index.php/JRAP/article/view/193/91.
Basuki, M. I. (2017). Pengaruh Underwriting Terhadap Profitabilitas Melalui Pendapatan
Premi, Cadangan Teknis Dan Investasi Pada Perusahaan Asuransi Umum Di Indonesia.
Disertasi. Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Gunadarma.
Burca, A.-M., & Batrinca, G. (2014). The Determinants of Financial Performance in the
Romanian Insurance Market. International Journal of Academic Research in
Accounting, Finance and Management Sciences, 4(1), 299-308.
doi:10.6007/IJARAFMS/v4-i1/637.
Danarti, Dessy. (2011). Jurus Pintar Asuransi Agar Anda Tenang, Aman Dan. Nyaman.
Jakarta: G-Media.
Diba, F., Saepudin, D., & Rohmawati, A. A. (2017). Pemodelan dan Simulasi Peluang
Kebangkrutan Perusahaan Asuransi dengan Analisis Nilai Premi dan Ukuran Klaim
Diasumsikan Berdistribusi Eksponensial. Indonesian Journal on Computing (Indo-JC),
2(2). doi:10.21108/INDOJC.2017.2.2.147.
Fahmi, I. (2013). Analisa Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Ghozali, I. (2012). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS. 20. Semarang:
Badan Penerbit – Universitas Diponegoro.
Halim, A., & Hanafi, M. M. (2009). Analisis Laporan Keuangan (4th ed.). Yogyakarta: UPP
STIM YKPN.

Jurnal Ekbang Volume 3, Nomor 1, Juni 2020 Halaman 13


Handayani, S. (2017). Pengaruh Penyelesaian Klaim Asuransi Terhadap Pencapaian Target
Penjualan Produk Asuransi AJB BUMIPUTERA 1912 Cabang Bengkulu. EKOMBIS
Review, 5(1), 79-85. Diambil kembali dari
https://jurnal.unived.ac.id/index.php/er/article/view/332.
Harahap, S. S. (2009). Teori Kritis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara.
Kasmir. (2014). Analisis Laporan Keuangan (1st ed., Vol. 7). Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Kamiya, S., & Milidonis, A. (2018). Actuarial Independence and Managerial Discretion. The
Journal of Risk and Insurance, 85(4), 1055-1082. doi:10.1111/jori.12199.
Kelly, M., Kleffner, A., & Li, S. (2012). Loss Reserves and the Employment Status of the
Appointed Actuary. North American Actuarial Journal, 22(3), 285-305.
doi:10.1080/10920277.2012.10590643.
Klugman, S., Panjer, H., & Willmot, G. (2004). Loss Models from Data to Decisions (2nd
ed.). New Jersey: John Wiley and Sons, Inc.
Malik, H. (2011). Determinants of Insurance Companies Profitability: An Analysis of
Insurance Sector of Pakistan. Academic Research International, 1(3), 315-321.
Retrieved June 2, 2019, from
http://www.savap.org.pk/journals/ARInt./Vol.1(3)/2011(1.3-32)stop.pdf.
Merawati, E. E., & Hatta, I. H. (2015). Komite Audit, Audit Internal, dan Audit Eksternal
sebagai Pengawas Solvabilitas Perusahaan Asuransi. Jurnal Akuntansi Multiparadigma,
6(1), 11-19. doi:10.18202/jamal 2015 04 6002.
Muchlaso, C. A., Maslichah, & Afifudin. (2018). Pengaruh Premi, Hasil Investasi, Klaim,
Underwriting Terhadap Pendapatan Asuransi Syariah di Indonesia Periode 2013-2016.
Jurnal Riset Akuntansi, 7(3), 37-47. Retrieved June 2, 2019, from
http://riset.unisma.ac.id/index.php/jra/article/viewFile/919/908.
Mwangi, M., & Murigu, J. W. (2015). The Determinants of Financial Performance in General
Insurance Companies in Kenya. European Scientific Journal, 11(1), 288-297. doi:
10.19044/esj.2015.v11n1p%25p.
Nissim, D. (2010). Analysis and Valuation of Insurance Companies. Columbia: Columbia
Business School.
Nugroho, A. (2005). Strategi Jitu Memilih Metode Statistic Penelitian Dengan. SPSS.
Yogyakarta: Andi.
Otoritas Jasa Keuangan. (2015). Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor /POJK.05/2015
Tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi.
Otoritas Jasa Keuangan. (2016). Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 69 /Pojk.05/2016
Tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah,
Perusahaan Reasuransi, Dan Perusahaan Reasuransi Syariah.
Otoritas Jasa Keuangan. (2017). Lampiran Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Tentang
Pedoman Pembentukan Cadangan Teknis Bagi Perusahaan Asuransi dan Perusahaan
Reasuransi.

Jurnal Ekbang Volume 3, Nomor 1, Juni 2020 Halaman 14


Otoritas Jasa Keuangan. (2017). Lampiran 1. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor
14/SEOJK.03/2017 Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.
Otoritas Jasa Keuangan. (2017). Lampiran Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Tentang
Pedoman Pembentukan Cadangan Teknis Bagi Perusahaan Asuransi dan Perusahaan
Reasuransi.
Otoritas Jasa Keuangan. (2017). Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor
27/SEOJK.05/2017 Tentang Pedoman Pembentukan Cadangan Teknis Bagi Perusahaan
Asuransi dan Perusahaan Reasuransi.
Otoritas Jasa Keuangan. (2018). Statistik Perasuransian 2017. Jakarta: Otoritas Jasa
Keuangan.
Pandoyo, & Sofyan, M. (2018). Metodologi Penelitian Keuangan dan Bisnis: Teori dan
Aplikasi Menggunakan Software Olah Data Eviews 9. Bogor: IN-MEDIA.
Quist, J. (2018). Impact of Claims Complaints on Profitability of Non-Life Insurance
Operations in Ghana. Tesis. Legon: University of Ghana. Retrieved June 1, 2019, from
http://ugspace.ug.edu.gh/bitstream/handle/123456789/29545/Impact%20of%20Claims
%20Complaints%20on%20Profitability%20of%20Non-
Life%20Insurance%20Operations%20in%20Ghana.pdf?sequence=1&isAllowed=y.
Rabindra, G. (2013, July). Financial Efficiency of Non-Life Insurance Industries in Nepal.
Lumbini Journal of Business and Economics, 3(2), 1-14. Retrieved June 3, 2019, from
https://ssrn.com/abstract=2376051.
Sebayang, C. T. (2008). Analisis Risk Based Capital Bagi Usaha Asuransi Kerugian: Suatu
Studi. Jurnal Universitas Pancasila.
Sofyan, M. (2019). Analysis Financial Performance of Rural Banks in Indonesia.
International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR), 3(3),
255-262. doi:10.29040/ijebar.v3i03.588
Subramanyam, & Wild, J. J. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Surat Edaran No.6/ 23 /DPNP tanggal 31 Mei 2004. Tentang Sistem Penilaian Tingkat
Kesehatan Bank Umum.
Tarigan, A. P., & Mahfud, M. K. (2015). Analisis Pengaruh Kemampuan Membayar Klaim,
Profitabilitas, Risiko Underwriting, dan Reasuransi Terhadap Solvabilitas Perusahaan
Asuransi (Studi Pada Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).
Diponegoro Journal of Management, 4(3), 1-13. Diambil kembali dari
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/djom/article/view/13246/12804.
Undang-Undang Republik Indonesia. (2014). Undang-Undang Republik Indonesia No 40
Tahun 2014 Tentang Perasuransian.
Undang-Undang Republik Indonesia. (2011). Undang-Undang Republik Indonesia No 21
Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan.

Jurnal Ekbang Volume 3, Nomor 1, Juni 2020 Halaman 15


Yusuf, T. O., & Dansu, F. S. (2014). Effect of Claim Cost on Insurers' Profitability in Nigeria.
International Journal of Business and Commerce, 3(10), 1-20. Retrieved June 2, 2019,
from https://www.ijbcnet.com/3-10/IJBC-14-3805.pdf.

Jurnal Ekbang Volume 3, Nomor 1, Juni 2020 Halaman 16

Anda mungkin juga menyukai