Anda di halaman 1dari 26

GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

dan APLIKASINYA
Tanggal 9 September 2020
Retna Apsari
GELOMBANG MERUPAKAN SUATU
MODEL MATEMATIS YANG PENTING DI
DALAM FISIKA. BANYAK GEJALA FISIKA
YANG TAMPAKNYA TIDAK SALING
BERHUBUNGAN DAPAT DIJELASKAN
DENGAN MEMAKAI PENYELESAIAN
PERSAMAAN GELOMBANG :
PERSAMAAN GELOMBANG (Persamaan
Diferensial Parsial Orde Kedua)
Gelombang elektromagnetik adalah gelombang
yang terdiri dari gelombang vektor medan listrik
dan medan magnet yang merambat tegak lurus
arah medan.
Arah B = µH
Rambat
Kuat Medan Magnet
S = E × µB

Vektor POYNTING Induksi Magnetik

Permebilitas Kuat Medan Listrik


1. Coloumb : Muatan listrik saling tarik
menarik atau tolak menolak
2. Faraday (1845) : medan magnet
memutar bidang polarisasi cahaya
3. Maxwell (1864) : menurunkan
secara teoritis bahwa gelombang
EM adalah gelombang melintang
4. Hertz (1887) : Mengamati
gelombang EM secara eksperimental
BAGAIMANA BENTUK PERSAMAAN GELOMBANG EM DAN
SIFAT-SIFAT YANG MENYERTAINYA KETIKA MERAMBAT
DALAM BERBAGAI MEDIUM??
Persamaan Maxwell untuk Medan Elektromagnetik

Bentuk Integral Bentuk


Differensial
Hukum Gauss untuk q ρ
Medan Listrik ∫ E ⋅ dA = ε0
∇ ⋅E =
ε0

Hukum Gauss untuk


Medan Magnet ∫ B ⋅ dA = 0 ∇ ⋅B = 0

Hukum Faraday - ∂ ∂B
Henry ∫ E ⋅ dL = − ∂t A∫
B ⋅ dA ∇ ×E = −
L ∂t

Hukum Ampere ∂ ∂E
∫ B ⋅ dL = µ 0 j + ε 0 µ 0 ∂t A∫
E ⋅ dA ∇ × B = µ 0 j + ε0µ 0
∂t
L
Menyatakan hubungan antara muatan yang
terkandung di dalam suatu luasan yang melingkupi
volume tertentu dengan fluks elektrik yang
melalui luasan tersebut, dan dinyatakan oleh :

Dalam kemagnetan tidak ditemukan adanya


muatan magnet, maka bentuk Gauss untuk medan
magnet diberikan oleh :
Menyajikan hubungan antara imbas medan magnetik
yang berubah dengan waktu dengan tegangan gerak
elektrik yang dibangkitkannya, dinyatakan dalam
bentuk persamaan diferensial ;

Menyajikan imbas yang dibangkitkan oleh medan


elektrik yang berubah dengan waktu dan arus
elektrik terhadap munculnya medan magnet,
dalam bentuk persamaan diferensial :
1

P : pengutuban, M : Magnetisasi
2
1. Cahaya sebagai gelombang
BUKTIKAN
elektromagnetik yang SEBAGAI
merambat melintang TUGAS :
2. Medan elektrik dan medan
magnet saling tegak lurus,
sefase, dan membentuk sistem
salib sumbu putar kanan
Maxwell’s Equations for time varying
electric and magnetic fields in free space
Simple interpretation
ρ Divergence of electric field is a function
∇•E =
ε0 of charge density

∂B A closed loop of E field lines will exist when


∇× E = − the magnetic field varies with time
∂t
Divergence of magnetic field =0
∇•B = 0 (closed loops)

∂E A closed loop of B field lines will exist in


∇ × B = µ0 I + ε 0 µ0
∂t The presence of a current and/or
time varying electric field
(where ρ is the charge density)
ALIRAN TENAGA MEDAN DALAM RUANG
DISAJIKAN OLEH VEKTOR POYNTING :
INTENSITAS GELOMBANG CAHAYA
BUKTIKAN
SEBAGAI
TUGAS !
Contoh Penelitian sehubungan
dengan Gelombang EM di Lab
Optika dan Laser
INTERFEROMETRI HOLOGRAFI dengan ANALISIS IMAGE
: Interferensi dan koherensi, holografi
(Penentuan Koefisien Difusi Larutan)
Kualitas Citra Morfologi Gigi Hasil Rekonstruksi Hologram
Sesudah Difilter dengan Filter Median (Interferometri Holografi
untuk deteksi gigi tiruan) : Optical Image Processing

Gambar Semakin Terang

Gambar 1. Kualitas citra morfologi gigi


Gambar 2. Kualitas citra morfologi gigi
insisivus kedua atas setelah difilter
premolar pertama atas setelah difilter
median (akrilik, sebelum pemanasan,
median (gigi asli, 10.0 MP, sudut 60°)
10.0 MP, sudut 80°)
Profil Citra Morfologi Gigi Hasil Rekonstruksi Hologram
Sesudah Difilter dengan Filter Median (Aplikasi Image
Processing)

Kurva berimpit

Gambar 4.14. Profil citra morfologi gigi Gambar 4.15. Profil citra morfologi
insisivus kedua atas setelah difilter gigi premolar pertama atas setelah
median (akrilik, sebelum pemanasan, difilter median (gigi asli, 10.0 MP,
10.0 MP, sudut 80°) sudut 60°)

informasi intensitas citra hampir tidak berubah


Rekonstruksi Digital dengan menggunakan Persamaan
Numerik Rekonstruksi Holografi
Filter spasial domain frekuensi
Menghasilkan citra yang lebih cerah
Rekonstruksi Sampel Tristan dkk (2007)

Sampel awal H1 = fft(I*AP) H2 = filter(H1) H3 = ifft(H2) H4 = NL * H3

Rekonstruksi Tristan
dkk (2007) H8 = NL * A * H7 H7 = ifft (H6) H6 = H5 * F H5 = fft(H4)

Secara visual hasil rekonstruksi dari penelitian ini tidak sesuai dengan citra
rekonstruksi yang dilakukan oleh Tristan dkk (2007)
Biofotonika : Aplikasi Paparan Laser terhadap
Kulit : Ke arah diagnosis dan terapi medis
Karakterisasi berkas laser Nd:YAG

Penyinaran

Matrox Inspector 2.1


HASIL INTERAKSINYA (IMAGE
PROCESSING)
Fenomena munculnya plasma yang lepas dari bidang kulit

Hasil Interaksi
Hasil Uji Mikroskopis Kulit

Jaringan kulit sehat dari sediaan


histologis yang dilakukan oleh
Siswanto Pribadi (2011) Kulit rusak
Sekian dan Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai