Anda di halaman 1dari 6

1

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PARTUS NORMAL DENGAN


PEMBERIAN KOMPRES HANGAT DI RUANG NIFAS RS. DR. R.
SOEHARSONO BANJARMASIN

Laporan Studi Kasus

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Program

Diploma III Keperawatan Akper Kesdam VI/Tanjungpura

NORLIYANI

NIM. 11409718057

AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM VI/TANJUNGPURA

TAHUN AKADEMI 2020-2021


2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa nifas atau post partum adalah masa setelah persalinan selesai
sampai 6 minggu atau 42 hari. Setelah masa nifas, organ reproduksi secara
perlahan mengalami perubahan seperti sebelum hamil. Selama masa nifas
mendapat perhatian lebih dikarenakan angka kematian ibu 60% terjadi pada
masa nifas. Dalam angka kematian ibu (AKI) adalah penyebab banyaknya wanita
meninggal dari suatu penyebab adalah kurangnya perhatian pada wanita post
partum (Maritalia 2012).
Menurut laporan World Health Organization (WHO) tahun 2015,
menyatakan setiap menit seorang ibu melahirkan meninggal karena beberapa
komplikasi saat melahirkan yang dikutip dalam Priharyanti Wulandari dan Prasita
Dwi Nur Hiba, Untuk AKI di negara-negara Asia Tenggara diantaranya Indonesia
mencapai 214 per 100.000 kelahiran hidup, Filipina 170 per 100.000 kelahiran
hidup, Vietnam 160 per 100.000 kelahiran hidup, Thailand 44 per 100.000
kelahiran hidup, Brunei 60 per 100.000 kelahiran hidup, dan Malaysia 39 per
100.000 kelahiran hidup dan Singapur 6 per 100.000 kelahiran hidup (WHO,
2016).
Menurut Riset Kesehatan Dasar 2018, pelayanan persalinan normal atau
pasca partum di fasilitas kesehatan tahun 2018 di Indonesia 79.3 % dan pada
tahun 2018 pelayanan KF lengkap pada perempuan 10-54 di Kalimantan Timur
sekitar 38.0 % lebih meningkat dari pada tahun 2013 (Riskesdas, 2018).
Penyebab kematian ibu di Indonesia meliputi penyebab obstetric
langsung yaitu perdarahan, preeklamsi/eklampsia, dan infeksi. Sedangkan
penyebab tidak langsung adalah trauma obstetric. Apabila tidak diatasi segera
maka akan mengakibatkan kematian pada ibu. Diperkirakan 50% kematian masa
nifas terjadi dalam 24 jam pertama. Dimana penyebab utamanya adalah
perdarahan pasca persalinan (50%), sehingga perlu dilakukan suatu upaya
mengatasi perdarahan pasca persalinan, salah satu caranya yaitu dengan
mobilisasi dini.
Menurut profil kesehatan NTT Tahun 2014 Angka Kematian Ibu (AKI)
berada pada angka 158/100.000 kelahiran hidup sedangkan pada tahun 2015
Angka Kematian Ibu (AKI) di NTT sebesar 178/100.000 kelahiran hidup, di Kota
3

Kupang terdapat 5 ibu yang meninggal. Berdasarkan data awal yang diambil dari
Rekam Medik RSUD Prof. Dr. W.Z Johannes Kupang, pada tahun 2014 jumlah
ibu yang melakukan persalinan sebanyak 1012 orang tidak ada yang meninggal,
pada tahun 2015 jumlah persalinan sebanyak 1056 orang tidak ada ibu yang
meninggal, pada tahun 2016 sebanyak 982 orang terdapat 1 ibu meninggal, dan
data diambil 3 bulan terakhir pada tahun 2016.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan di dapatkan data dari Ruang Nifas
RS. Dr. R. Soeharsono Banjarmasin tahun 2019 dan 2020.

Tabel 1.1 Distribusi Penyakit Post Partum di Ruang Nifas RS. Dr. R
Soeharsono Banjarmasin pada Tahun 2019 dan 2020.

No Tahun Jumlah
1. 2019 732
2. 2020 861
Sumber : Ruang Nifas RS. Dr. R. Soeharsono Banjarmasin

Berdasarkan tabel 1.1 diperoleh data dari Ruang Nifas RS. Dr. R.
Soeharsono Banjarmasin tahun 2019 dan 2020. Dimana pada tahun 2019 jumlah
pasien dengan Partus Normal sebesar 732 orang, sedangkan pada tahun 2020
jumlah pasien dengan Partus Normal sebesar 861 orang.
Masalah yang sering dialami oleh ibu post partum dan menyebabkan rasa
nyeri pada masa nifas salah satunya adalah luka pada daerah perineum yang
terjadi pada waktu proses persalinan. Nyeri menjadi masalah utama karena
berpengaruh langsung terhadap kelangsungan hidup. Upaya yang dilakukan
dalam mengatasi ketidaknyamanan nyeri disini adalah dengan melakukan teknik-
teknik nonfarmakologi seperti Kompres hangat (Elly Susilawati, 2019).
Luka perineum dapat mempengaruhi kesejahteraan fisik dan psikologis
ibu post partum, sekitar 23-24% ibu post partum mengalami nyeri dan
ketidaknyamanan selama 12 hari post partum. Setiap ibu yang menjalani proses
persalinan yang mengalami luka pada perineum akan merasakan nyeri, baik luka
yang dibuat seperti episiotomy atau luka robekan spontan. Ketidaknyamanan
dan nyeri yang dialami ibu post partum akibat robekan perineum biasanya ibu
takut untuk bergerak setelah persalinan (Elly Susilawati, 2019).
Metode untuk mengatasi nyeri luka perineum dapat dilakukan baik secara
farmakologi atau non farmakologi. Terapi non farmakologi yang dapat diberikan
untuk mengurangi nyeri antara lain distraksi, biofeedback, hypnosis diri,
4

mengurangi presepsi nyeri, stimulasi kutaneus, pemberian kompres hangat, serta


masase (Elly Susilawati, 2019).
Jenis penelitian ini adalah penelitian quasy experiment dengan desain
one group pretest post and posttest design yaitu membandingkan intensitas nyeri
luka perineum sebelum dan sesudah diberikan perlakuan kompres hangat.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Juni 2018.
Kompres hangat dapat memberikan rasa hangat yang bertujuan untuk
memberikan rasa nyaman, mengatasi nyeri, mengurangi atau mencegah spasma
otot dan memberikan rasa hangat pada daerah tertentu. Kompres hangat
memiliki dampak fisiologis bagi tubuh, yaitu pelunakan jaringan fibrosa,
mempengaruhi oksigenasi jaringan sehingga dapat mencegah kekakuan otot,
memvasodilatasikan dan memperlancar aliran darah, sehingga dapat
menurunkan atau menghilangkan rasa nyeri. Selain itu kelebihan kompres
hangat dapat membantu pemulihan luka, mengurangi infeksi dan inflamasi,
memperlancar pasokan aliran darah serta memberikan ketenangan dan
kenyaman pada pasien (Elly Susilawati, 2019).
Berdasarkan uraian diatas penulis memutuskan untuk membuat karya
tulis ilmiah dengan judul “ Asuhan Keperawatan Pada Pasien Post Partum
Spontan Dengan Pemberian Kompres Hangat di Ruang Nifas RS. Dr. R.
Soeharsono Banjarmasin”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang dijelaskan, maka rumusan masalah
dalam penulisan ini adalah “Bagaimanakah Asuhan Keperawatan Pada Pasien
Post Partum Spontan Dengan Pemberian Kompres Hangat di Ruang Nifas RS.
Dr. R. Soeharsono Banjarmasin?”.

C. Tujuan Peneliti
Penulis mampu memberikan dan menerapkan Asuhan Keperawatan Pada
Pasien Post Partum Spontan Dengan Pemberian Kompres Hangat di Ruang
Nifas RS. Dr. R. Soeharsono Banjarmasin.
1. Tujuan Umum
Mengetahui Asuhan Keperawatan Pada Pasien Post Partum
Spontan.Dengan Pemberian Kompres Hangat di Ruang Nifas RS. Dr. R.
Soeharsono Banjarmasin.
5

2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus pada penelitian ini adalah untuk mendapatkan
pengalaman nyata dalam hal:
a. Melakukan pengkaji pada pasien post partum spontan dengan pemberian
kompres hangat di Ruang Nifas RS. Dr. R. Soeharsono Banjarmasin.
b. Merumuskan dan menetapkan diagnosa keperawatan pada pasien post
partum spontan dengan pemberian kompres hangat di Ruang Nifas RS. Dr.
R. Soeharsono Banjarmasin.
c. Menyusun perencanaan asuhan keperawatan pada pasien post partum
spontan dengan pemberian kompres hangat di Ruang Nifas RS. Dr. R.
Soeharsono Banjarmasin.
d. Melakukan implementasi asuhan keperawatan pada pasien post partum
spontan dengan pemberian kompres hangat di Ruang Nifas RS. Dr. R.
Soeharsono Banjarmasin.
e. Mengevaluasi asuhan keperawatan pada pasien post partum spontan
dengan pemberian kompres hangat di Ruang Nifas RS. Dr. R. Soeharsono
Banjarmasin.
f. Mendokumentasikan tindakan keperawatan pada pasien post partum
spontan dengan pemberian kompres hangat di Ruang Nifas RS. Dr. R.
Soeharsono Banjarmasin.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Studi kasus ini dapat mengaplikasikan dan menambah wawasan ilmu
pengetahuan serta kemampuan penulis dalam menerapkan asuhan
keperawatan pada pada pasien post partum spontan dengan pemberian
kompres hangat di Ruang Nifas RS. Dr. R. Soeharsono Banjarmasin.
2. Bagi Tempat Penulisan
Studi kasus ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran atau
refrensi dalam menerapkan asuhan keperawat dan meningkatkan mutu
pelayanan yang lebih baik, khususnya pada pada pasien post partum spontan
dengan pemberian kompres hangat di Ruang Nifas RS. Dr. R. Soeharsono
Banjarmasin.
3. Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan
Studi kasus ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan
6

bagi Profesi Keperawatan khususnya dalam penerapan asuhan keperawatan


pada pada pasien post partum spontan dengan pemberian kompres hangat di
Ruang Nifas RS. Dr. R. Soeharsono Banjarmasin.

Anda mungkin juga menyukai