Anda di halaman 1dari 16

SOP PROMOSI KESEHATAN

PENYULUHAN DALAM GEDUNG


PENYULUHAN DALAM GEDUNG
NO. DOK : NO. REVISI : HALAMAN :

TANGGAL TERBIT :
MENGETAHUI
DI BUAT OLEH KEPALA PUSKESMAS

TIM SOP dr. Ria Isnaeni


PUSKESMASNGRAMB NIP. 19701128 200112 2 002
E
Kegiatan penyuluhan yang ditampilkan di Institusi bersangkutan
Pengertian
seperti
Puskesmas ataupun Puskesmas Pembantu
Tujuan Tercapainya perubahan pengetahuan, sikap dan tindakan positif dari
Individu/Masyarakat dalam bidang kesehatan
ALAT :
1. Leaflet
2. Poster
3. Lembar balik
Alat & Bahan4. Komputer
5. LCD Proyektor

BAHAN :
- ATK

1. Persiapan
 Menentukan maksud dan tujuan
 penyuluhan Menentukan sasaran
 pendengar Mempersiapkan materi
 Topik yang dikemukakan hanya satu masalah sesuai dengan
kebutuhan kelompok sasaran
 Mempersiapkan alat
 peraga Absensi peserta
 Mempersiapkan tempat dan waktu yang tepat
 Mempersiapkan bahan bacaan ( jika diperlukan )

2. Pelaksanaan
Instruksi  Perkenalan diri
Kerja  Mengemukakan maksud dan tujuan
 Menjelaskan point-point isi penyuluhan
 Menyampaikan penyuluhan dengan suara jelas dan irama yang
tidak membosankan
 Tujukan tatapan mata pada setiap pendengar dan tidak tetap duduk di
tempat
 Selingi dengan humor segar
 Pergunakan bahasa
 sederhana
Ciptakan suasana relax ( santai ), pancinglah pendengar agar turut
 berpartisipasi
 Jawab setiap pertanyaan secara jujur dan meyakinkan
 Sediakan waktu untuk tanya jawab
 Menyimpulkan penyuluhan sebelum mengakhiri penyuluhan
 Tutuplah penyuluhan anda dengan mengucapkan terima
kasih
Bila ada bahan bacaan sebaiknya dibagikan setelah penyuluhan selesai
Rawat jalan
Unit terkait Rawat inap
UGD
 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PKM
SURVEY PHBS TATANAN RUMAH TANGGA
SURVEY PHBS TATANAN RUMAH
TANGGA
NO. DOK : NO. REVISI : HALAMAN :

TANGGAL TERBIT :
MENGETAHUI
DI BUAT OLEH KEPALA PUSKESMAS

TIM SOP dr. Ria Isnaeni


PUSKESMASNGRAMB NIP. 19701128 200112 2 002
E
Upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau
Pengertian dan mampu melaksanakan PHBS serta berperan aktif dalam gerakan
kesehatan di masyarakat
Tujuan Untuk mencapai Rumah Tangga Sehat
ALAT :
1. Daftar sasaran
2. Daftar pertanyaan
Alat & Bahan 3. Alat tulis
4. Media penyuluhan
BAHAN :
- ATK

1. Petugas promkes berkoordinasi dengan kader Posyandu tentang


rencana pendataan

2. kader posyandu melaksanakan pengumpulan data dengan cara


mengunjungi rumah tangga di tiap wilayah sesuai dengan
pembagian wilayah posyandu

3. Kader melakukan wawancara pada KK/Istri dan observasi


kondisi lingkungan/rumah
Instruksi Kerja
4. kader melakukan pencatatan hasil wawancara/observasi dalam
kuesioner yang di bawa secara cermat

5. data hasil pendataan dipegang kader pendata, hasil pendataan


di serahkan oleh kader posyandu kepada petugas promkes

6. petugas promkes mengelola data untuk mengetahui urutan


permasalahan

Unit terkait
1. Lintas sector
 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PKM

PENYULUHAN KELOMPOK DILUAR GEDUNG


PENYULUHAN KELOMPOK DILUAR GEDUNG
NO. DOK : NO. REVISI : HALAMAN :

TANGGAL TERBIT :
MENGETAHUI
DI BUAT OLEH KEPALA PUSKESMAS

TIM SOP dr. Ria Isnaeni


PUSKESMASNGRAMB NIP. 19701128 200112 2 002
E
Pengertian Kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan di luar lingkungan
Puskesmas
Tujuan Tercapainya perubahan pengetahuan, sikap dan tindakan positif dari
Individu/Masyarakat dalam bidang kesehatan
ALAT :
1. Leaflet
2. Poster
3. Lembar balik
Alat & Bahan 4. Computer
5. LCD Proyektor

BAHAN :
1. Persiapan
 Petugas promkes berkoordinasi dengan Kepala Desa dan Bidan Desa
tentang Penyuluhan yang akan dilaksanakan
 Menentukan maksud dan tujuan penyuluhan
 Menentukan sasaran pendengar
 Mempersiapkan materi yang akan diberikan sesuai tren masalah
 Mempersiapkan alat peraga/penyuluhan
 Menyiapkan absensi peserta
 Bidan Desa melakukan penyuluhan
2. Pelaksanaan
 Perkenalan diri
 Mengemukakan maksud dan tujuan
Instruksi
Kerja  Menjelaskan point-point isi penyuluhan
 Menyampaikan penyuluhan dengan suara jelas dan irama yang tidak
membosankan
 Tujukan tatapan mata pada setiap pendengar dan tidak tetap duduk
di tempat
 Selingi dengan humor segar
 Pergunakan bahasa
 sederhana
Ciptakan suasana relax ( santai ), pancinglah pendengar agar turut
 berpartisipasi
 Jawab setiap pertanyaan secara jujur dan meyakinkan
 Sediakan waktu untuk tanya jawab
 Menyimpulkan penyuluhan sebelum mengakhiri penyuluhan
Tutuplah penyuluhan anda dengan mengucapkan terima kasih

1. Lintas sector
Unit terkait
2. Lintas Program
 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PKM

SURVEY PHBS TATANAN INTITUSI KESEHATAN


SURVEY PHBS TATANAN INTITUSI
KESEHATAN
NO. DOK : NO. REVISI : HALAMAN :

TANGGAL TERBIT :
MENGETAHUI
DI BUAT OLEH KEPALA PUSKESMAS

TIM SOP dr. Ria Isnaeni


PUSKESMASNGRAMB NIP. 19701128 200112 2 002
E
Upaya membudayakan PHBS petugas kesehatan di institusi kesehatan
agar mampu melakukan pembinaan PHBS dan mengenali masalah
Pengertian
kesehatan serta mampu mengatasi, memelihara, meningkatkan dan
melindungi kesehatan di wilayah kerjanya.
Tujuan Untuk meningkatkan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku
petugas kesehatan di tatanan institusi kesehatan
ALAT :
1. Daftar sasaran
2. Daftar pertanyaan
3. Alat tulis
Alat & Bahan 4. Media penyuluhan

BAHAN :
- ATK
1. petugas menyusun jadwal pendataan dan persiapan pendataan
(blangko)
Instruksi 2. petugas mengadakan pendataan sesuai dengan jadwal
Kerja 3. petugas melakukan pencatatan hasil wawancara dan observasi dalam
kuesioner/blangko yang dibawa secara cermat
4. hasil pendataan di rekap dan diurutkan permasalahan yang ada

Unit terkait
Semua institusi kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas
SURVEY PHBS TATANAN INTITUSI PENDIDIKAN
SURVEY PHBS TATANAN INTITUSI PENDIDIKAN
NO. DOK : NO. REVISI : HALAMAN :

TANGGAL TERBIT :
MENGETAHUI
DI BUAT OLEH KEPALA PUSKESMAS

TIM SOP dr. Ria Isnaeni


PUSKESMASNGRAMB NIP. 19701128 200112 2 002
E
Upaya membudayakan PHBS bagi siswa dan guru di institusi
pendidikan untuk mengenali masalah dan tingkat kesehatannya serta
Pengertian
mampu mengatasi, memelihara, meningkatkan dan melindungi
kesehatannya
sendiri.
Tujuan Untuk meningkatkan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku siswa
dan guru di tatanan institusi pendidikan.
ALAT :
1. Daftar sasaran
2. Daftar pertanyaan
3. Alat tulis
Alat & Bahan 4. Media penyuluhan

BAHAN :
- ATK
1. petugas menyusun jadwal pendataan dan persiapan pendataan (blangko)
2. petugas mengadakan pendataan sesuai dengan jadwal
Instruksi Kerja3. petugas melakukan pencatatan hasil wawancara dan observasi dalam
kuesioner/blangko yang dibawa secara cermat
4. hasil pendataan di rekap dan diurutkan permasalahan yang ada
Unit terkait Semua institusi pendidikan yang ada di wilayah kerja Puskesmas
SURVEY PHBS TATANAN INTITUSI TEMPAT KERJA
SURVEY PHBS TATANAN INTITUSI TEMPAT
KERJA
NO. DOK : NO. REVISI : HALAMAN :

TANGGAL TERBIT :
MENGETAHUI
DI BUAT OLEH KEPALA PUSKESMAS

TIM SOP dr. Ria Isnaeni


PUSKESMASNGRAMBE NIP. 19701128 200112 2 002

Upaya membudayakan PHBS masyarakat di tempat-tempat kerja untuk


Pengertian mengenali masalah dan tingkat kesehatannya serta mampu mengatasi,
memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya sendiri.
Tujuan Untuk meningkatkan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku karyawan /
pekerja di tatanan tempat-tempat kerja.
ALAT :
1. Daftar sasaran
2. Daftar pertanyaan
3. Alat tulis
Alat & Bahan 4. Media penyuluhan

BAHAN :
- ATK
1. petugas menyusun jadwal pendataan dan persiapan pendataan (blangko)
2. petugas mengadakan pendataan sesuai dengan jadwal
Instruksi Kerja 3. petugas melakukan pencatatan hasil wawancara dan observasi dalam
kuesioner/blangko yang dibawa secara cermat
4. hasil pendataan di rekap dan diurutkan permasalahan yang ada
Unit terkait Semua unit kerja
SURVEY PHBS TATANAN INTITUSI TEMPAT UMUM
SURVEY PHBS TATANAN INTITUSI TEMPAT
UMUM
NO. DOK : NO. REVISI : HALAMAN :

TANGGAL TERBIT :
MENGETAHUI
DI BUAT OLEH KEPALA PUSKESMAS

TIM SOP dr. Ria Isnaeni


PUSKESMASNGRAMBE NIP. 19701128 200112 2 002

Upaya membudayakan PHBS masyarakat di tempat-tempat umum untuk


Pengertian mengenali masalah dan tingkat kesehatannya serta mampu mengatasi,
memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya sendiri.
Tujuan Untuk meningkatkan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku
masyarakat/pengelola di tatanan tempat-tempat umum.
ALAT :
1. Daftar sasaran
2. Daftar pertanyaan
3. Alat tulis
Alat & Bahan 4. Media penyuluhan

BAHAN :
-
1. Petugas menyusun jadwal pendataan dan persiapan pendataan (blangko)
2. Petugas mengadakan pendataan sesuai dengan jadwal
Instruksi Kerja3. Petugas melakukan pencatatan hasil wawancara dan observasi dalam
kuesioner/blangko yang dibawa secara cermat
4. Hasil pendataan di rekap dan diurutkan permasalahan yang ada
Seluruh tempat-tempat umum
Unit terkait
PEMBINAAN DAN PENGAMBANGAN POSYANDU
PEMBINAAN DAN PENGAMBANGAN POSYANDU
NO. DOK : NO. REVISI : HALAMAN :

TANGGAL TERBIT :
MENGETAHUI
DI BUAT OLEH KEPALA PUSKESMAS

TIM SOP dr. Ria Isnaeni


PUSKESMASNGRAMBE NIP. 19701128 200112 2 002

Kegiatan keterpaduan di tingkat desa atau RW diwujudkan dalam bentuk Pos


Pengertian Pelayanan Terpadu atau lebih dikenal dengan nama Posyandu
1. mempercepat penurunan AKB, anak balita dan angka kelahiran
2. peningkatan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR
Tujuan 3. mempercepat penerimaan NKKBS
4. meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan
kesehatan dan kegiatan-kegiatan lain yang menunjang kemampuan hidup sehat
ALAT :
1. Buku Regester
2. Buku bantu Posyandu
3.
Alat & Baha Media penyuluhan
n Tensimeter, Stetoskop, Metilen dan pengukur LILA
4.

BAHAN :
1. Vaksin, Oralit, Vit A, Tablet FE dan KB
1. Petugas Promkes mempersiapkan tanggal pelaksanaan kegiatan sebagaimana
yang telah terjadwal
2. Kader melakukan koordinasi dengan Bidan Desa apabila ada perubahan jadwal
3. Kader mempersiapkan pelaksanaan Posyandu
4. Petugas pembina Posyandu ( Bidan Desa ) mempersiapkan pelaksanaan
5. Sasaran datang langsung ke pendaftaran (Meja I)
Oleh Kader Posyandu, sasaran dicatat nama, umur dan nama Orang tuanya.
Di bagian penimbangan (Meja II)
Oleh Kader sasaran ditimbang dan hasil penimbangannya ditulis di kertas
(kitir).
7. Di bagian pencatatan (Meja III)
Sasaran menyerahkan KMS dan kertas (kitir) yang berisi hasil penimbangan
Instruksi
kepada Kader
Kerja bagian penyuluhan (Meja IV)
Kader memberikan penyuluhan sesuai masalah.
Di bagian pelayanan (Meja V)
Di Petugas pembina Posyandu memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan
kebutuhan balita/ bumil/ buteki.
. Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian PMT penyuluhan dan
10 penyuluhan kelompok oleh Kader Posyandu dan atau Petugas Kesehatan
elesai pelaksanaan Posyandu, diadakan pertemuan pasca posyandu
S. Bidan Desa mencatat hasil kegiatan program Posyandu dalam buku bantu
12 posyandu
. Kader Posyandu merekap hasil kegiatan posyandu di masukan pada blangko
13 F1, dan dikirim ke petugas Gizi Puskesmas, untuk di rekap dan di analisa

paling
lambat waktu pertemuan kader posyandu tingkat kecamatan tiap akhir bulan.
Bidan Desa
Lintas program
Unit terkait
Kader
Lintas Sektor
 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PKM

PROTAP PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN DESA SIAGA


PROTAP PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN DESA SIAGA
NO. DOK : NO. REVISI : HALAMAN :

TANGGAL TERBIT :
MENGETAHUI
DI BUAT OLEH KEPALA PUSKESMAS

TIM SOP dr. Ria Isnaeni


PUSKESMASNGRAMBE NIP. 19701128 200112 2 002

Desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemauan


Pengertian untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah
kesehatan, bencana dan
kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri.
Tujuan Terwujudnya masyarakat desa yang sehat serta peduli dan tanggap terhadap
permasalahan kesehatan di
wilayahnya.
ALAT :
1. Buku panduan
2. Buku pegangan kader
Alat & Bahan 3. Media penyuluhan

BAHAN
- ATK
1. Petugas progam promkes mensosialisasikan Desa Siaga kepada lintas program
yang
2. ada di Puskesmas.
Petugas program promkes bersama Kepala Puskesmas dan petugas lainnya
mensosialisasikan Desa Siaga kepada lintas sektor.
3.
Petugas program promkes dengan Tim mengadakan pelatihan Kader Desa Siaga
(Pembantu Petugas/Bagas )
4. Petugas program Promkes bersama Kepala Desa membentuk Forum Masyarakat
Desa (FMD)
5. Petugas program Promkes bersama tim pembina desa siaga mengadakan Pelatihan
seksi-seksi dengan materi :
5. Seksi Kesehatan Ibu anak
1 abulin & dasolin c) Ambulance Desa
T Donor darah d) Notifikasi (pendataan bumil)
b) Seksi Surveilance
5. aan penyakit menular
2 pelaporan
Pendat anan serta pencegahan penyakit menular
Sistem Seksi Kesling
Penan Penyehatan Air
g Penyehatan makanan minuman
Penyehatan perumahan
Instruksi
Penyehatan pembuangan limbah
Kerja5.3 Penyehatan pembuangan sampah
Seksi Gizi
Kadarzi
Seksi tanggap Bencana
Kesiagaan sebelum bencana
Kesiagaan pada waktu terjadi bencana
5. Kesiagaan pasca bencana
4 6. Tim pembina dari Puskesmas bersama FMD mengadakan SMD
FMD bersama tim pembina berdasar hasil SMD mengadakan MMD untuk membahas
5. temuan pada waktu SMD serta membahas tindak lanjut untuk mengatasi
5 permasalahan yang ditemukan
Evaluasi kegiatan dilakukan dengan mengadakan SMD guna melihat
perkembangan
dari intervensi yaang dilakukan

7.
8.

1. Lintas Program
Unit terkait
2. Lintas Sektor
Kepmenkes RI No. 585/MENKES/SK/V/2007, Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di
Puskesmas, Jakarta, Depkes RI, 2008

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 128/MENKES/SK/II/2004
TENTANG
KEBIJAKAN DASAR PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT

STRATEGI PROMOSI KESEHATAN Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor


1193/Menkes/SK/X/20S04 tentang Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan dan Surat Keputusan
Menteri Kesehatan RI Nomor 1114/Menkes/SK/II/2005 tentang Pedoman Promosi Kesehatan di
Daerah, strategi dasar promosi kesehatan adalah (1) Pemberdayaan, (2) Bina Suasana dan (3)
Advokasi serta dijiwai semangat (4) Kemitraan. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan
RI Nomor 585/Menkes/SK/V/2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di
Puskesmas, strategi promosi kesehatan di puskesmas juga mengacu pada strategi dasar tersebut dan
dapat dikembangkan sesuai sasaran, kondisi puskesmas dan tujuan dari promosi tersebut. III.
SUMBER DAYA PROMOSI KESEHATAN Sumber daya utama yang diperlukan untuk
penyelengaraan promosi kesehatan di puskesmas adalah tanaga, sarana-prasarana dan dana atau
anggaran. Standar tenaga khusus promosi kesehatan di puskesmas menurut Surat Keputusan
Menteri Kesehatan RI Nomor 1114/Menkes/SK/II/2005 tentang Pedoman Promosi Kesehatan di
Daerah adalah sebagai berikut: KWALIFIKASI JUMLAH KOPETENSI UMUM SDM kesehatan
minimal D3 kesehatan+minat & bakat dibidang promosi 1 orang 1. Membantu tenaga kesehatan lain
merancang pemberdayaan kesehatan 2. Melakukan binasuasana & advokasi Standar sarana-
prasarana promosi kesehatan puskesmas minimal sebagai berikut: NO JENIS SARANA-
PRASARANA JUMLAH 1 Flipcharts & stand 1 set 2 LCD Projector 1 buah 3 Amplifier & wireless
microphone 1 set 4 Kamera foto 1 buah 5
Megaphon/Public Address System 1 set 6 Portable Generator 1 buah 7 Tape/casset recorder/player 1
buah 8 Papan Informasi 1 buah Pada unsur pendanaan promosi kesehatan puskesmas memang
tidak ditentukan standarnya, tetapi puskesmas/dinas kesehatan diharapkan menyediakan anggaran
yang cukup untuk melaksanakan kegiatan promosi kesehatan di puskesmas. IV. KEGIATAN
PROMOSI KESEHATAN DI DALAM GEDUNG PUSKESMAS Promosi kesehatan di dalam gedung
puskesmas adalah promosi kesehatan yang dilaksanakan dilingkungan dan gedung puskesmas
seperti di tempat pendaftaran, poliklinik, ruang perawatan, laboratorium, kamar obat, tempat
pembayaran dan halaman puskesmas, dengan perincian sebagai berikut: A. Di Tempat Pendaftaran
Jenis informasi yang disediakan antara lain adalah: 1. Alur pelayanan puskesmas 2. Jenis
pelayanan kesehatan 3.
Denah poliklinik 4. Informasi masalah kesehatan yang menjadi issu pada saat itu 5. Peraturan
kesehatan seperti; dilarang merokok, dilarang meludah sembarangan, membuang sampah pada
tempatnya dan lain-lain. 6. Petugas memberikan salam dan sambutan yang menyenangkan pada
pengunjung puskesmas dengan baik. B. Di Poliklinik Jenis informasi yang disediakan antara lain
adalah: 1. Petugas meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan2 pasien tentang penyakit &
obatnya. 2. Menyediakan berbagai media seperti lembar balik (flashcard), poster, gambar-gambar,
model anatomi dan brosur (leaflet). 3. Di ruang tunggu perlu dipasang media seperti poster, brosur,
peutaran film, pemutaran radio, tape recorder dan media lain yang berisi penyakit dan cara
pencegahannya serta berbagai jenis pelayanan yang bisa diperoleh dipuskesmas tersebut. C. Di
Ruang Pelayanan KB & KIA Jenis informasi yang disediakan antara lain adalah: 1. Petugas
meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan2 pasien tentang penyakit & obatnya serta
pelayanan2 lain yang berhubungan dengan bayi, anak, ibu hamil, ibu menyusui maupun alat
kontra sepsi. 2. Menyediakan berbagai media seperti lembar balik (flashcard), poster, gambar-
gambar, model anatomi dan brosur (leaflet) khususnya masalah penyakit pada bayi, anak dan
seputar kehamilan, persalinan dan lain sebagainya termasuk informasi tentang Keluarga
Berencanan (KB).
3. Di ruang tunggu perlu dipasang media seperti poster, brosur, pemutaran film, pemutaran radio
dan media lain yang berisi penyakit dan cara pencegahannya serta berbagai jenis pelayanan
yang bisa diperoleh dipuskesmas tersebut terutama penyakit pada bayi dan anak, pentingnya
memeriksakan kehamilannya secara teratur, tablet Fe bagi ibu hamil, imunisasi lengkap bagi
bayi, tumbuh kembang balita, KB dan lain sebagainya. D. Di Ruang Perawatan Inap Jenis
informasi yang disediakan antara lain adalah: 1. Di tempat tidur Dilakukan oleh petugas di tempat
tidur kepada pasien yang masih belum dapat atau masih belum bisa meninggalkan tempat
tidurnya, akan lebih
efektif apabila menggunakan lembar balik (flashcard) yang sedikit kalimatnya dan atau alat
peraga yang tepat lainnya. 2. Penggunaan bahan bacaan (biblioterapi) Dilakukan dengan
peminjaman bahan2 bacaan dan atau bedside health promotion dengan cara patugas
membacakan bahan bacaan sambil melakukan promosi kesehatan. 3. Penyuluhan berkelompok
Dilakukan kepada pasien atau keluarga dikumpulkan pada suatu tempat (misalnya aula) dengan
maksud untuk meningkatkan pengetahuan serta mengubah sikap dan perilaku sekaligus menjadi
salah satu media sosialisasi antar pasien. Kegiatan ini lebih bersifat menghibur, santai dan dapat
diselingi rekreasi (misalnya dihalaman puskesmas). Metode ini akan lebih efektif menggunakan
alat peraga atau media promosi yang bersifat menghibur seperti simulasi atau permainan. Media
yang bisa digunakan antara lain; flipchart, poster, standing banner,laptop, LCD projector dan lain
sebagainya.
4. Pemanfaatan ruang tunggu Ruang tunggu yang memadahi sangatlah cocok untuk digunakan
sebagai sarana untuk binasuasana bagi para pengunjung. Di dalam ruang tunggu juga perlu
disediakan berbagai media promosi seperti poster, brosur, pemutaran film, pemutaran radio, TV dan
media lain. 5. Pendekatan keagamaan Petugas kesehatan baik secara mandiri ataupun melalui
bantuan pemuka agama dapat mengajak pasien/keluarga untuk berdo’a sesuai keyakinan
agamanya, menyediakan bahan bacaan keagamaan, kitab suci dan membimbing membacanya
atau membuat acara keagamaan yang dilakukan secara personal maupun kelompok. Frekwensinya
bisa bersifat harian, mimgguan atau bulanan secara rutin. E. Di Laboratorium Umumnya
pengunjung diruang ini tidak terlalu lama menunggu, oleh kerena itu jenis informasi yang
disediakan harus bersifat swalayan (self service) seperti poster/standing banner yang dapat di baca
dan leaflet yang dapat diambil yang berisikan informasi tentang pentingnya penegakaan
diagnosis, manfaat screening kesehatan secara berkala, jenis pelayanan maupun pola tarifnya dan
lain sebagainya. F. Di Kamar Obat Jenis informasi yang disediakan di ruang ini adalah
poster/standing banner yang dapat di baca, leaflet yang dapat diambil , pemutaran TV, tape recorder
atau player yang berisikan informasi tentang manfaat obat generik & keuntungan
menggunakannya, kesabaran & kedisiplinan menggunakan obat sesuai petunjuk dokter serta
pentingnya Taman Obat Keluarga (TOGA). G. Di Tempat Pembayaran Sebelum pasien/keluarga
pulang sebaiknya seluruh petugas memberi pelayanan yang hangat sebagai salam perpisahan,
ucapan terima kasih maupun selamat jalan semoga bertambah sehat serta jangan lupa sampaikan
kapanpun membutuhkan pelayanan lagi jangan ragu-ragu untuk datang lagi di Puskesmas anda.
Akan lebih terkesan lebih baik apa bila fase terminasi ini dimanfaatkan untuk promosi pelayanan
dengan memberikan cindera mata sederhana seperti, leaflet, kalender, buku saku, CD dan lain
sebagainya yang bermanfaat bagi kesehatan. H. Di Klinik Khusus Pada umumnya poliklinik khusus
di puskesmas antara lain klinik gizi, klinik sanitasi, klinik konsultasi remaja, klinik PHBS dan lain
sebaginya. Oleh karena itu promosi kesehatan yang paling efektif adalah berupa konseling dengan
didukung oleh semua media dan alat peraga diatas sesuai kebutuhan masing-masing pasien/klien
seperti; lembar balik, leaflet, poster, banner, buku saku, CD, pantoom, TV dan lain sebagainya. I.
Di Halaman Puskesmas Jenis informasi yang disediakan antara lain adalah: 1. Di tempat parkir
Karena tempat ini biasanya berupa lapangan parkir, sebaiknya promosi kesehatan bersifat umum
seperti himbauan ber-PHBS, larangan merokok, larangan menyalahgunakan Narkoba, bahaya
napza dan lain sebagainya dengan menggunakan media baliho/bilboard, spanduk dan media serupa
lainya. 2. Di taman puskesmas Taman puskesmas disamping diperlukan sebagai media
memperindah halaman dapat dijadikan sebagai model promosi kesehatan dengan memberikan
contoh-contoh Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan contoh tanaman bergizi seperti sayuran dan
buah-buahan (warung hidup) sekaligus diberikan penjelasan kandungan gizi maupun manfaatnya. 3.
Di dinding puskesmas Dinding puskesmas dapat dimanfaatkan untuk promosi kesehatan dengan
menggunakan poster dan media serupa lainnya yang ditata seindah dan serapi mungkin (jangan
terlalu banyak) yang berisi pesan- pesan umum tentang kesehatan dan PHBS. 4. Di pagar
puskesmas Pada waktu-waktu tertentu, misalnya pada waktu peringatan Hari Kesehatan Nasional
(HKN), hari tembakau, hari gizi dan lain sebagainya, pagar dapat dimanfaatkan sebagai media
promosi melalui pemasangan spanduk, rontek, umbul-umbul atau bahkan murral, semuanya harus
dipertimbangkan agar tidak merusak keindahan. 5. Di kantin/warung kawasan puskesmas Di
tempat ini sebaiknya pesan yang disampaikan berisikan tentang makanan sehat, pesan gizi
seimbang, keluarga sadar gizi dan PHBS dengan menggunakan poster, neon box, leaflet, selebaran
dan lain sebagainya. 6. Di tempat ibadah Di tempat ibadah (seperti musholla) akan lebih tepat
digunakan untuk menyampaikan informasi seputar kesehatan rokhani (jiwa) dikaitkan dengan
perintah-perintah agama dengan menggunakan poster, neon box, leaflet, selebaran buku saku,
bahan bacaan dan lain sebagainya yang bersifat gratis. V. KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DI
LUAR GEDUNG PUSKESMAS Kegiatan ini berupa promosi kesehatan yang dilakukan dengan sasaran
masyarakat yang berada di wilayah kerja
puskesmas yang bersangkutan sebagai upaya untuk meningkatkan PHBS dengan
pengorganisaian masyarakat. Pelaksanaan promkes diluar gedung dilaksanakan puskesmas
bekerjasama dengan berbagai fihak potensial melalui metode advokasi, binasuasana, gerakan
pemberdayaan yang dijiwai semangat kemitraan dengan kegiatan sebagai berikut: A. Promosi
kesehatan melalui pendekatan individu B. Promosi kesehatan melalui pendekatan kelompok (TP
PKK, karang taruna, posyandu, SBH, majlis taklim dan lain sebagainya) C. Promosi kesehatan
melalui pendekatan organisasi masyarakat (ormas) seperti kelompok kesenian tradisional dan lain
sebagainya D. Penggerakan dan pengorganisaian masyarakat melalui: 1. Kunjungan rumah 2.
Pemberdayaan berjenjang 3. Pengorganisasian masyarakat melalui Survei Mawas Diri (SMD) dan
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) VI. PEMANTAUAN DAN EVALUASI A. Pemantauan
Kegiatan ini berfungsi untuk mengetahui sejauhmana pencapaian pelaksanaan promkes dengan
mekanisme; petugas membuat catatan secara berkala yang dilaporkan kepada kepala puskesmas
dan kunjungan lapangan dibebepa lokasi terpilih. B. Evaluasi Evaluasi sebaiknya dilaksanakan
pada setiap tahap menejerial mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan hasil sekurang-kurang
pada tiap pertengahan tahun dan akhir tahun dengan menggunakan indikator pada setiap tahapan.
C. Indikator Keberhasilan a. Indikator masukan 1. Adanya komitmen Kepala Puskesmas yang
mencerminkan dalam Rencana Umum Pengembangan promkes Puskesmas. 2. Adanya komitmen
seluruh jajaran yang tercermin dalam Rencana Operasional Promkes Puskesmas 3. Adanya tenaga
PKM sesuai dengan acuan dalam standar SDM promkes puskesmas 4. Adanya tenaga PKM dan
tenaga kesehatan lain dipuskesmas yang sudah dilatih 5. Adanya sarana dan peralatan promkes
puskesmas sesuai acuan dalam standar sarana promkes puskesmas 6. Adanya dana di puskesmas
yang mencukupi untuk penyelenggaraan promkes puskesmas. b. Indikator proses 1.
Dilaksanakannya kegiatan promkes didalam gedung (setiap tenaga kesehatan melakukan promosi
atau diselenggarakan klinik khusus, pemasangan poster dan lain-lain) dan atau frekuensinya 2.
Kondisi media komunikasi yang digunakan (poster, leaflet, spanduk dan lain-lain) masih bagus
dan relevan 3. Dilaksanakannya kegiatan promkes di masyrakat (kunjungan rumah &
pengorganisasian masyarakat). c. Indikator keluaran 1. Semua tenaga kesehatan puskesmas telah
melaksanakan promkes 2. Berapa banyak pasien/klien yang sudah terlayani oleh berbagai
kegiatan promkes dalam gedung (konseling, bibliografi dan lain-lain) 3. Berapa banyak keluarga
yang telah mendapat kunjungan rumah oleh puskesmas 4. Berapa banyak kelompok masyarakat
yang sudah digarap puskesmas dengan pengorganisasian masyarakat 5. Puskesmas sebagai
model institusi kesehatan yang ber-PHBS, yaitu dengan puskesmas bebas rokok, lingkungan
bersih, bebas jentik dan jamban sehat d. Indikator dampak Indikator ini mengacu pada tujuan
dilaksanakannya promkes dipuskesmas yaitu terciptanya PHBS di masyarakat untuk semua
tatanan. Tatanan yang dianggap mewakili untuk dievaluasi adalah tatanan rumah tangga (dalam
Kebijakan Nasional Promkes tahun 2010). Adapaun indikator PHBS unruk 5 tatanan adalah sebagai
berikut: 1. Tatanan Rumah Tangga
1) Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan 2) Memberi bayi ASI ekslusif 3) Menimbang balita 4)
Menggunakan air bersih 5) Mencuci tangan dengan air bersih dan memakai sabun 6)
Menggunakan jamban sehat 7) Memberantas jentik 8) Makan sayur buah 9) Melakukan aktifitas
fisik 10) Tidak merokok didalam rumah 2. Tatanan Institusi Kesehatan 1) Menggunakan air bersih
2) Menggunakan jamban 3) Membuang sampah pada tempatnya 4) Tidak merokok di Institusi
Kesehatan 5) Tidak meludah sembarangan 6) Memberantas jentik nyamuk 7) Cuci tangan
dengan air mengalir dan sabun 3. Tatanan Institusi Pendidikan 1) Mencuci tangan dengan air
yang mengalir dan sabun 2) Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah 3) Menggunakan
jamban yang bersih dan sehat 4) Olahraga yang teratur dan terukur 5) Memberantas jentik nyamuk
6) Tidak merokok di sekolah 7) Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan
8) Membuang sampah pada tempatnya 4. Tatanan Institusi Tempat Kerja 1) Tidak merokok di
tempat kerja 2) Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja 3) Melakukan olahraga
secara teratur / aktivitas fisik 4) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan
sesudah buang air besar dan buang air kecil 5) Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja 6)
Menggunakan air bersih 7) Menggunakan jamban saat buang air kecil dan air besar 8)
Membuang sampah pada tempatnya 9) Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai jenis
pekerjaan 5. Tatanan Institusi Pasar 1) Menggunakan air bersih 2) Menggunakan jamban 3)
Membuang sampah pada tempatnya 4) Tidak merokok di pasar 5) Tidak meludah sembarangan 6)
Memberantas jentik nyamuk 6. Tatanan Institusi Tempat Ibadah 1) Menggunakan air bersih 2)
Menggunakan jamban 3) Membuang sampah pada tempatnya 4) Tidak merokok di tempat ibadah
5) Tidak meludah sembarangan 6) Memberantas jentik nyamuk 7. Tempat Makan (Rumah Makan)
1) Menggunakan air bersih 2) Menggunakan jamban 3) Membuang sampah pada tempatnya 4)
Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun 5) Tidak merokok di tempat makan 6) Menutup
makanan dan minuman 7) Tidak meludah
sembarangan 8) Memberantas jentik nyamuk 8. Transportasi Umum 1) Menggunakan air bersih 2)
Menggunakan jamban 3) Membuang sampah pada tempatnya 4) Tidak merokok di angkutan umum
5) Tidak meludah sembarangan VII. REFERANSI Pusat Promosi Kesehatan, 2013, Pedoman
Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Puskesmas, Kemenkes, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai