Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN

STUDIUM GENERALE
TAHUN AKADEMIK 2017/2018

Tema#1 : Internet Of Things (IoT) & Industry 4.0


Pembicara#1 : Ir. Budi Rahardjo, M.Sc., PhD
Tema#2 : Pasar Modal dan Program Gemar Menabung Saham Indonesia (Gemasin)
Pembicara#2 : Muhammad Fajrin Syukron

Disusun oleh :
NAMA : WINDI SUSANTI
NPM : 1741909
Program Studi : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER BANDUNG


(STMIK) “AMIKBANDUNG”
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Alloh SWT karena atas berkat, rahmat
dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Studium Generale (SG) yang
berjudul “Internet Of Things (IoT) & Industry 4.0”dan “Pasar Modal dan Program
Gemar Menabung Saham Indonesia (Gemasin)” dengan baik, walaupun masih
banyak kekurarangnnya.
Laporan ini penulis susun sebagai bukti bahwa penulis telah mengikuti
Studium Generale (SG) pada Sabtu, 15 September 2018 di STMIK “AMIK
BANDUNG. Penulis sangat berterima kasih kepada:
1. Suami dan anak-anak tercinta, yang telah memberikan restu dan doanya kepada
penulis selama ini.
2. Kedua orang tua, yang selalu memberikan dukungan.
3. Dr. Tedjo Darmanto, selaku ketua Lembaga STMIK “AMIK BANDUNG” dan
Dosen Wali penulis.
4. Ir. Budi Rahardjo, M.Sc., PhD dan Muhammad Fajrin Syukron selaku
Narasumber.
5. Tuti Hartati, M.T dan Rudi Kurniawan, M.T selaku Moderator.
6. Seluruh peserta Studium Generale tahun 2018.
Semoga laporan ini dapat berguna dan memberikan manfaat bagi setiap pihak
terutama bagi mereka para pembaca.

Bandung, 27 September 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................................1
1.1 Maksud dan Tujuan diadakannya Studium Generale................................................1
1.2 Tema Utama, Sub. Tema & Pembicara....................................................................2
1.2.2. Pembicara Kedua...................................................................................................2
1.2 Waktu dan Tempat Pelaksanaan.....................................................................................2
1.2.1 Waktu Pelasanaan...................................................................................................2
1.2.2 Tempat Pelaksanaan................................................................................................2
BAB 1I ANALISIS DAN PEMBAHASAN MASALAH........................................................3
2.1 Pokok-Pokok Pemikiran Pembicara...............................................................................3
2.1.1. Pembicara Pertama................................................................................................3
2.1.2. Pembicara Kedua...................................................................................................3
2.2 Analisis dan Pembahasan terhadap pokok-pokok pikiran pembicara.............................3
2.2.1. Pembicara Pertama................................................................................................3
2.2.2. Pembicara Kedua...................................................................................................8
BAB 1II KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................................12
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................12
3.2 Saran............................................................................................................................12
3.2.1 Saran untuk Pembicara..........................................................................................12
3.2.2 Saran untuk Pelaksanaan Studium Generale..........................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................14

ii
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Maksud dan Tujuan diadakannya Studium Generale


Studium generale adalah tradisi khas kehidupan kampus-kampus besar di
Eropa dan Amerika yang tradisi ilmiahnya sudah mapan. Di Indonesia, studium
generale atau sering diterjemahkan sebagai kuliah umum, semakin penting
dilaksanakan di perguruan-perguruan tinggi sebagai penambah wawasan baru yang
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman.
Stadium general merupakan kuliah umum yang boleh diikuti oleh semua
mahasiswa dari dalam kampus maupun mahasiswa dari luar kampus.  Acara ini
dimaksudkan untuk menambah pengetahuan para mahasiswa baru tentang banyak hal
mengenai kuliah yang akan mereka jalani selama menjadi mahasiswa dan
memberikan gambaran secara garis besar tentang hal-hal yang menyangkut aktivitas
kampus baik kuliah, kegiatan ekstra (yang digalang lewat unit-unit kegiatan
mahasiswa) maupun kegiatan lain yang mengatasnamakan kampus. Stadium general
juga dimaksudkan untuk mendekatkan mahasiswa baru dengan seluk-beluk
kehidupan akademis di kampus mereka. 
STMIK “AMIK BANDUNG” menjadikan kuliah umum sebagai salah satu
tradisi akademik yang senantiasa dijaga sampai saat ini. Agar kelak dapat
mendatangkan pemikir-pemikir dan narasumber berkualitas dan berintelektual tinggi.
Wawasan baru di kuliah umum itu diperlukan untuk meningkatkan mutu internal
yang turut memperkuat pengendalian mutu eksternal yang sudah dilaksanakan
melalui proses akreditasi dan penghargaan oleh semua pihak.

1
1.2 Tema Utama, Sub. Tema & Pembicara
1.2.1. Pembicara Pertama
Pembicara : Ir. Budi Rahardjo, M.Sc.,Ph.D.
Tema : Internet Of Things (IoT) & Industri 4.0
Sub Tema :
 Maksud dari Industri 4.0
 Revolusi industri dan pandangan masa depan
 Implementasi IoT pada industri 4.0
1.2.2. Pembicara Kedua
Pembicara : Muhammad Fajrin Syukron
Tema : Gemar Menabung Saham Indonesia (Gemasin)
Sub Tema :
 Saham
 Maksud dari pemanfaatan pasar modal
 Keuntungan Gemesin Asia Chart

1.2 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


1.2.1 Waktu Pelasanaan
Hari/tanggal : Sabtu, 15 September 2018
Waktu : 09.00 – 12.00

1.2.2 Tempat Pelaksanaan


Tempat : Aula STMIK “AMIKBANDUNG” Jl. Jakarta 28 Bandung

2
BAB 1I ANALISIS DAN PEMBAHASAN MASALAH

2.1 Pokok-Pokok Pemikiran Pembicara


2.1.1. Pembicara Pertama
 Industri 4.0
 Revolusi industri
 Internet Of Things
 Implementasi IoT pada industri 4.0

2.1.2. Pembicara Kedua


 Mengapa harus saham
 Paham pasar modal
 Keuntungan bergabung dengan gemesin asia chart

2.2 Analisis dan Pembahasan terhadap pokok-pokok pikiran pembicara


2.2.1. Pembicara Pertama
Industri 4.0
Istilah "Industri 4.0" berasal dari sebuah proyek dalam strategi teknologi
canggih pemerintah Jerman yang mengutamakan komputerisasi pabrik. Istilah
"Industri 4.0" diangkat kembali di Hannover Fair tahun 2011. Pada Oktober 2012,
Working Group on Industry 4.0 memaparkan rekomendasi pelaksanaan Industri 4.0
kepada pemerintah federal Jerman. Anggota kelompok kerja Industri 4.0 diakui
sebagai bapak pendiri dan perintis Industri 4.0.
Industri 4.0 adalah nama tren otomasi dan pertukaran data terkini dalam
teknologi pabrik. Istilah ini mencakup sistem siber-fisik, internet untuk segala,
komputasi awan, dan komputasi kognitif.
Industri 4.0 menghasilkan "pabrik cerdas". Di dalam pabrik cerdas berstruktur
moduler, sistem siber-fisik mengawasi proses fisik, menciptakan salinan dunia fisik
secara virtual, dan membuat keputusan yang tidak terpusat. Lewat Internet untuk

3
segala (IoT), sistem siber-fisik berkomunikasi dan bekerja sama dengan satu sama
lain dan manusia secara bersamaan. Lewat komputasi awan, layanan internal dan
lintas organisasi disediakan dan dimanfaatkan oleh berbagai pihak di dalam rantai
nilai.

Perkembangan industri Revolusi industri generasi keempat ini ditandai


dengan
kemunculan superkomputer, robot pintar, kendaraan tanpa pengemudi, editing
genetik dan perkembangan neuroteknologi yang memungkinkan manusia untuk lebih
mengoptimalkan fungsi otak.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia
sebagaimana revolusi generasi pertama melahirkan sejarah ketika tenaga manusia dan
hewan digantikan oleh kemunculan mesin. Salah satunya adalah kemunculan mesin
uap pada abad ke-18. Revolusi ini dicatat oleh sejarah berhasil mengerek naik
perekonomian secara dramatis di mana selama dua abad setelah Revolusi Industri
terjadi peningkatan rata-rata pendapatan perkapita Negara-negara di dunia menjadi
enam kali lipat.
Berikutnya, pada revolusi industri generasi kedua ditandai dengan
kemunculan

4
pembangkit tenaga listrik dan motor pembakaran dalam (combustion chamber).
Penemuan ini memicu kemunculan pesawat telepon, mobil, pesawat terbang, dll yang
mengubah wajah dunia secara signifikan. Kemudian, revolusi industri generasi ketiga
ditandai dengan kemunculan teknologi digital dan internet.Selanjutnya, pada revolusi
industri generasi keempat, seperti yang telah disampaikan pada pembukaan tulisan
ini, telah menemukan pola baru ketika disruptif teknologi (disruptive technology)
hadir begitu cepat dan mengancam keberadaan perusahaan-perusahaan incumbent.
Sejarah telah mencatat bahwa revolusi industri telah banyak menelan korban dengan
matinya perusahaan-perusahaan raksasa.

Internet Of Things
Internet of Things, atau dikenal juga dengan singkatan IoT, merupakan sebuah
konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang
tersambung secara terus-menerus. Adapun kemampuan seperti berbagi data, remote
control, dan sebagainya, termasuk juga pada benda di dunia nyata. Contohnya bahan
pangan, elektronik, koleksi, peralatan apa saja, termasuk benda hidup yang semuanya
tersambung ke jaringan lokal dan global melalui sensor yang tertanam dan selalu
aktif.
Pada dasarnya, Internet of Things mengacu pada benda yang dapat diidentifikasikan
secara unik sebagai representasi virtual dalam struktur berbasis Internet. Istilah
Internet of Things awalnya disarankan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 dan mulai
terkenal melalui Auto-ID Center di MIT.Dan kini IoT menjadi salah satu tugas bagi
seorang mahasiswa di sebuah perguruan tinggi.
Cara Kerja Internet of Things yaitu dengan memanfaatkan sebuah
argumentasi
pemrograman yang dimana tiap-tiap perintah argumennya itu menghasilkan sebuah
interaksi antara sesama mesin yang terhubung secara otomatis tanpa campur tangan
manusia dan dalam jarak berapa pun.Internetlah yang menjadi penghubung di antara
kedua interaksi mesin tersebut, sementara manusia hanya bertugas sebagai pengatur
dan pengawas bekerjanya alat tersebut secara langsung.

5
Tantangan terbesar dalam mengkonfigurasi Internet of Things ialah menyusun
jaringan komunikasinya sendiri, yang dimana jaringan tersebut sangatlah kompleks,
dan memerlukan sistem keamanan yang ketat. Selain itu biaya yang mahal sering
menjadi penyebab kegagalan yang berujung pada gagalnya produksi.

Karakteristik dan tren


1. Kecerdasan
Kecerdasan intelejensi dan kontrol automatisasi di saat ini merupakan bagian
dari konsep asli Internet of Things . Namun, perlu dilakukan riset yang lebih
mendalam lagi di dalam penelitian konsep Internet of Things dan kontrol automatisasi
agar pada masa depan Internet of Things akan menjadi jaringan yang terbuka dan
semua perintah dilakukan secara auto – terorganisir atau cerdas ( Web , komponen
SOA ) , objek virtual ( avatar ) dan dapat dioperasikan dengan mudah , bertindak
secara independen sesuai dengan konteks , situasi atau lingkungan yang dihadapi .

2. Arsitektur
Arsitektur Internet Of Things terdiri atas beberapa jaringan dan sistem yang
kompleks serta sekuriti yang sangat ketat , jika ketiga unsur tersebut dapat dicapai ,
maka kontrol automatisasi di dalam Internet Of Things dapat berjalan dengan baik
dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama sehingga mendapatkan profit
yang banyak bagi suatu perusahaan , namun dalam membangun ketiga arsitektur itu
banyak sekali perusahaan pengembang IOT yang gagal , karena dalam membangun
arsitektur itu membutuhkan waktu yang lama serta biaya yang tidak sedikit.

3. Faktor Ukuran, Waktu dan Ruang


Di dalam membangun Internet Of Things para engineer harus memperhatikan
ketiga aspek yaitu : Ukuran , ruang , dan waktu. Dalam melakukan pengembangan
IOT faktor Waktu yang biasanya menjadi kendala.Biasanya dibutuhkan waktu yang
lama karena menyusun sebuah jaringan kompleks di dalam IOT tidak lah mudah dan
tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang.

6
Implementasi IoT pada industri 4.0
Perusahaan manufaktur saat ini menerapkan "konektivitas cerdas perangkat
pintar" yang menjadi landasan digunakan nya IoT pada industri 4.0. Kesesuaian dua
gagasan tersebut implementasi IoT pada Industri 4.0 menciptakan 7 hal yang perlu di
ketahui yaitu :

“Key standards are creating the pathway”, kemampuan mengkoneksikan alat alat
manufaktur dengan jaringan web-based menjadikan hal tersebut menjadi lebih
praktis.

“Better, faster decisions are coming to the shop floor”, Imbalan bagi produsen yang
menerapkan solusi IoT Industri terletak pada pengambilan keputusan yang lebih baik.
Ketika perangkat terhubung, data yang mereka hasilkan dapat mengalir ke aplikasi
perangkat lunak yang membuat informasi yang dapat digunakan individu untuk
membuat pilihan yang tepat waktu dan efektif.

“People empowerment is essential”, Mungkin aspek yang paling positif dan


menggembirakan dari Industrial IoT dan Industry 4.0 adalah pengakuan eksplisit
bahwa manusia individu akan terus memainkan peran aktif dan aktif di bidang
manufaktur. Bahkan, peran ini akan semakin penting dan berpengaruh. Implikasi
untuk pelatihan dan pengembangan angkatan kerja adalah luas dan substansial,
karena tugas dan tanggung jawab hampir setiap pekerjaan di perusahaan manufaktur
akan terpengaruh. Pekerjaan semua orang akan berubah, karena alur kerja akan
berubah.

“Cybersecurity is a major issue”, Ancaman dunia maya terhadap IoT Industri adalah
nyata, global dan berkembang, kata pakar keamanan. Ancaman meliputi pencurian
rahasia dagang dan kekayaan intelektual, perubahan bermusuhan terhadap data, dan
gangguan atau penolakan kontrol proses.

7
“A new generation of sensors is coming”, pangkalan-pangkalan mendeteksi dan
mengukur karakteristik atau kondisi fisik suatu alat. Status nyala / mati, arus imbang
amper, suhu, tekanan, tingkat getaran dan jumlah persediaan adalah contoh dari
"gejala" sensor yang dapat dirasakan. "Sensor cerdas" melakukan fungsi lain-lainnya.

“Machine tools will be regarded as cyber physical systems”, Istilah "sistem fisik
maya" sering dijumpai dalam diskusi tentang IOT. Definisi umum dari sistem fisik
maya menggambarkannya sebagai sistem di mana komputer tertanam memantau dan
mengontrol proses fisik melalui umpan balik dalam lingkungan jaringan.

“Cloud computing and Big Data will play vital roles”, Cloud computing hanya
berarti bahwa aplikasi (program perangkat lunak yang dikembangkan untuk tujuan
tertentu) berjalan pada prosesor komputer yang terletak jauh daripada di komputer
pengguna di lokasi.

2.2.2. Pembicara Kedua


Saham
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak
(badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan
modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan,
klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS).

Keuntungan Saham
Pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli atau
memiliki saham

Dividen

8
Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal
dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat
persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Jika seorang pemodal ingin
mendapatkan dividen, maka pemodal tersebut harus memegang saham tersebut dalam
kurun waktu yang relatif lama yaitu hingga kepemilikan saham tersebut berada dalam
periode dimana diakui sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen.

Capital Gain
Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain
terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Misalnya
Investor membeli saham ABC dengan harga per saham Rp 3.000 kemudian
menjualnya dengan harga Rp 3.500 per saham yang berarti pemodal tersebut
mendapatkan capital gain sebesar Rp 500 untuk setiap saham yang dijualnya.

Maksud dari pemanfaatan pasar modal


Maksud dari Pemnafaatan pasar modal adalah sebagai berikut:

1. Untuk Melawan & Mengatasi Inflasi


Inflasi dapat didefinisikan sebagai kenaikan harga-harga secara umum dan
terus menerus sehingga nilai uang terus menurun. Agar uang kita selalu bisa mengejar
naiknya harga-harga, kita harus pintar-pintar mengelolanya, salah satunya dengan
investasi. Banyak tipe investasi diantaranya properti, emas, saham, obligasi, mata
uang, berwirausaha, dan lainnya.

2. Menumbuhkan Kesadaran & Kecerdasan Financial


Setiap orang punya siklus kehidupan yang sama. Lahir, tumbuh remaja, lalu
menjadi dewasa dan bekerja, menikah dan punya anak, pensiun, dan jadi tua. Setiap
orang akan mulai pada tahap yang sama tapi akhirnya bisa berbeda. Ada yang masa
tuanya hidup sejahtera, kesehatan terjamin dan bisa liburan ke luar negeri, sebaliknya

9
ada yang kesulitan untuk membayar rumah kontrakan karena semua kekayaannya
habis.

3. Percepatan Pencapaian Tujuan Financial


Siapa yang tidak mau punya mobil, rumah, liburan, kuliah ke luar negeri, dan
lain-lainnya. Apakah cukup dengan rajin menabung? Jika hanya mengandalkan
tabungan di bank, bunganya tidak akan cukup untuk mengejar inflasi. Artinya, mimpi
kita yang nilainya saat ini Rp50 juta, pada saat tabungan kita mencapai Rp50 juta
harganya sudah naik bukan Rp50 juta lagi.
Jika kita bandingkan dengan menabung saham, rata-rata return jangka panjang
saham terbukti lebih tinggi dibandingkan investasi lainnya. Dengan rutin setiap bulan
membeli saham dan berapapun nilainya walaupun sedikit, menabung saham bisa
mendekatkan jarak tabungan kita dengan mimpi kita.

Keuntungan Gemesin Asia Chart


Pada kampanye yang di dipaparkan tim Gemesin Asia Chart pada materi
kedua di Studium Generale STMIK “AMIKBANDUNG” disebutkan mengapa harus
memanfaatkan pasar modal, mengapa harus saham, dan mengapa bergabung bersama
mereka. Berikut adalah penjelasan nya:
 Increase Credibility

10
Edukasi Investasi yang Baik dan Benar bersama dengan Asia Charts Indonesia Untuk
Peningkatan Kesejahteraan Financial Jutaan Keluarga Indonesia.
 Attract Customers
Membuka Lapangan Penghasilan Tak Terbatas dari Keuntungan di Pasar Modal &
Peluang Bisnis Sebagai Ambassador Komunitas.

 More Memorable
Belajar, Bertumbuh & Berkembang Bersama Komunitas Gemesin Asia Charts.
Ilmu yang dapat di Wariskan Untuk Anak Cucu.

11
BAB 1II KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Internet Of Things atau IoTyang saat ini menjadi acuan dari segala bidang.
Perkembangan industri yang saat ini serba praktis, hemat waktu, serta hemat biaya
tidak luput dari berkembang nya gagasan IoT ini. Saat ini untuk mempraktekan IoT
pada ide ide yang akan kita buat bukan lah hal yang mustahil. Bahkan masyarakat
umum pun leluasa untuk dapat menggunakan dan mengimplementasikan hal tersebut.
Dengan contoh Andruino yang merupakan peripheral PC yang sudah dapat menjalan
kan suatu sistem operasi serta dengan harga yang relatif murah dapat kita
kembangkan untuk penggunaan yang nanti nya akan menjadi suatu ide berbungkus
Internet Of Things.
Investasi yang merupakan salah satu dari pendapatan financial cadangan
bahkan utama merupakan hal yang tidak bisa di lihat dengan sebelah mata. Terutama
saham yang bila kita lihat hasil keuntungan yang tinggi dibanding dengan investasi
yang lain bisa menjadi alternatif mata pencaharian finansial. Saat ini pun banyak
komunitas yang menawarkan kepada orang yang ingin bergelut di bidang saham,
dengan memberikan kemudahan dan keamanan dalam bertransaksi saham. Karena
bagaimana pun juga saham merupakan investasi dengan resiko yang sangat tinggi.
Sehingga banyak komunitas yang menawarkan solusi untuk terhindar dari resiko
tersebut.

12
3.2 Saran
3.2.1 Saran untuk Pembicara
Tidak ada saran khusus dari untuk pembicara, karena materi sudah
disampaikan dengan sangat baik dan jelas terdengar serta mudah dipahami.

3.2.2 Saran untuk Pelaksanaan Studium Generale


Saran untuk panitia pelaksana Studium Generale, yaitu sarana yang perlu
dipersiapkan lebih baik lagi. Setiap peserta sebaiknya mendapatkan kertas dan
ballpoit.

13
DAFTAR PUSTAKA

Kuliah umum di STMIK “AMIKBANDUNG” 15 September 2018


https://id.wikipedia.org/wiki/Industri_4.0
https://id.wikipedia.org/wiki/Internet_untuk_Segala#Definisi_Orisinal
https://gemesinasiachart.com/komunitas-yuk-nabung-saham/
http://id.beritasatu.com/home/revolusi-industri-40/145390
https://www.mmsonline.com/articles/7-things-to-know-about-the-internet-of-things-
and-industry-40
http://www.idx.co.id/produk/saham/

14

Anda mungkin juga menyukai