Psikoanalisis
Id adalah bagian kepribadian yang menyimpan dorongan biologis manusia pusat instink
(hawa nafsu) yaitu :
• Libido yaitu instink reproduktif yang menyediakan energi dasar untuk kegiatan-kegiatan
manusia yang konstruktif (bhs. lain eros yaitu tidak sekadar dorongan seksual tapi juga
segala hal yang mendatangkan kenikmatan seperti kasih ibu, pemujaan pada Tuhan dan
cinta diri)
Ego adalah jembatan tuntutan Id dengan realitas dunia luar, sebagai mediator antara
hasrat-hasrat hewani dengan tuntutan rasional dan realistik.
Sementara superego adalah hati nurani yang merupakan internalisasi dari norma-norma
sosial dan kultural masyarakatnya. Ia memaksa ego untuk menekan hasrat-hasrat yang tak
baik ke alam bawah sadar.
Behaviorisme
• Behaviorisme hanya ingin menganalisa perilaku yang tampak saja, yang dapat diukur,
dilukiskan dan diramalkan. Karenanya sering disebut sebagai teori Belajar. Belajar
artinya perubahan perilaku organisme sebagai pengaruh lingkungan. Ia tidak mau
mempersoalkan apakah manusia baik atau jelek, rasional atau emosional, tapi hanya ingin
mengetahui bagaimana perilakunya dikendalikan oleh faktor-faktor lingkungan.
Kognitivisme
Disini muncul paradigma baru bahwa manusia tidak lagi dipandang sebagai makhluk
yang bereaksi secara pasif pada lingkungan tapi sebagai makhluk selalu memahami
lingkungannya, makhluk yang selalu berpikir (homo sapiens). Sebagai contoh, apakah
penginderaan kita melalui pengalaman langsung, sanggup memberikan kebenaran.
Kemampuan alat indera kita dipertanyakan karena seringkali gagal menyajikan informasi
yang akurat.
Humanisme
Dari teori sebelumnya baik behaviorisme yang menyatakan manusia hanyalah mesin
yang dibentuk oleh lingkungan dan psikoanalisis yang menyatakan manusia melulu
dipengaruhi oleh naluri primitifnya, keduanya tidak menghormati manusia sebagai
manusia. Keduanya tidak menjelaskan aspek eksistensi manusia yang positif dan
menentukan, seperti cinta, kreatifitas, nilai dan makna serta pertumbuhan pribadi. Inilah
yang diisi oleh psikologi humanistik
Bentuk-bentuk Perubahan Perilaku
Bentuk perubahan perilaku sangat bervariasi, sesuai dengan konsep yang digunakan oleh
para ahli dalam pemahamannya terhadap perilaku. Di bawah ini diuraikan bentuk-bentuk
perubahan perilaku menurut WHO. Menurut WHO, perubahan perilaku itu dikelompokkan
menjadi tiga.
1. Keturunan
2. Lingkungan
Contoh: lingkungan geografis
Lingkungan ini turut mempengaruhi corak kehidupan manusia. Masyarakat yang tinggal di
daerah pantai mempenyai keahlian, kegemaran dan kebudayaan yang berbeda dengan manusia
yang tinggal di daerah yang gersang.
Lingkungan membuat wajah budaya bagi individu.
3. Emosi
Merupakan konsep dasar dalam pembentukan perilaku. Perubahan perilaku manusia
dapat ditimbulkan akibat kondisi emosi.
4. Persepsi
Organisasi pengamatan membentuk perilaku yang berbeda karena pengamatannya
berbeda. Pengalaman yang dihasilkan dari indra penglihatan, pendengaran, penciuman dsb,
setiap orang memiliki persepsi yang berbeda meskipun obyeknya sama.
5. Motivasi
Daya dorong , menjadi penguat terhadap perilakunya. Dorongan untuk bertindak guna
mencapai suatu tujuan, sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan fisiologi, psikologi dan sosial.
6. Belajar
Ketika orang sudah matang masa perkembangannya otomatis akan mempengaruhi
perkembangan psikis seseorang. Kematangan dan perkembangan menampilkan kemampuan
seseorang sesuai kebutuhannya.
7. Intelegensi
Ketika seseorang mempunyai intelegensi tinggi akan memberikan keanggunan pada
perilakunya. Kemampuan seseorang dalam menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara cepat
dan efektif.