Anda di halaman 1dari 9

KEPRIBADIAN MANUSIA

Kepribadian pada hakikatnya merupakan kumpulan gambaran sikap dan


perilaku manusia yang secara umum tercermin dari ucapan dan perbuatannya.
Kepribadian adalah corak kebiasaan yang terhimpun dalam diri dan digunakan untuk
bereaksi dan menyesuaikan diri terhadap segala rangsangan, baik yang datang dari
dalam maupun dari luar.

 Pembentukan Kepribadian

Menurut Allport, faktor genetik dan lingkungan sama-sama berpengaruh dalam menentukan


perilaku manusia. Bukan hanya faktor keturunan sendiri atau faktor lingkungan sendiri yang
menentukan bagaimana kepribadian terbentuk, melainkan melalui pengaruh resiprokal faktor
keturunan dan lingkungan yang memunculkan karakteristik kepribadian.

Sehubungan dengan adanya peran genetik dalam pembentukan kepribadian, terdapat 4


pemahaman penting yang perlu diperhatikan:

1. Meskipun faktor genetik merupakan hal yang penting dalam mempengaruhi


lingkungan, faktor non-genetik adalah faktor yang paling bertanggungjawab akan
perbedaan kepribadian pada orang-orang
2. Pengalaman-pengalaman dalam keluarga adalah hal yang penting meskipun
lingkungan keluarga berbeda bagi setiap anak sehubungan dengan jenis kelamin
anak, urutan kelahiran, atau kejadian unik dalam kehidupan keluarga pada tiap
anak.
3. Meski terdapat kontribusi genetik yang kuat terhadap trait (pembentukan)
kepribadian, tidak berarti bahwa trait itu tetap atau tidak dapat dipengaruhi oleh
lingkungan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian, antara lain warisan


biologis(pembawaan), lingkungan fisik, lingkungan sosial-budaya, pengalaman
kelornpok, dan pengalaman pribadi yang unik.

a. Warisan Biologis
Semua individu yang normal mempunyai persamaaan biologis, seperti
pancaindera, kelenjar seks, dan syaraf otak. Warisan biologis ini bersifat
unik, karena tidak seorang pun di dunia ini memiliki ciri-ciri fisik dan
psikis yang sama. Orang umumnya beranggapan bahwa kepribadian tidak
lebih dari sekedar penampilan warisan biologis. Dahulu orang
beranggapan bahwa karakteristik kepribadian seperti sikap rendah hati,
ambisi, kejujuran, kenakalan, kelainan seksual, dan lain-lain timbul
karena warisan biologis, atau bersifat pembawaan. Namun sekarang
tidak banyak orang yang beranggapan demikian. Perbedaan individual
dalam hal kemampuan, prestasi, dan perilaku lain berhuhungan dengan
warisan biologis dan pengaruh lingkungan hidupnya.

b. Lingkungan Fisik
Perilaku manusia berhubungan dengan iklim dan lingkungan geografi.
Sorokin menyatakan bahwa perbedaan perilaku kelompok sosial lebih
banyak disebabkan oleh perbedaan iklim, topografi, dan lingkungan alam
lainnya. Teori tersebut sesuai dengan kerangka etnosentris, karena
pengaruh geografi memberikan keterangan yang cukup objektif terhadap
sifat-sifat manusia. Jadi, lingkungan fisik cenderung mempengaruhi
kepribadian seseorang. Suku bangsa Athabascans, misalnya, memiliki
kepribadian dominan yang menyebabkan mereka dapat bertahan hidup
dalam iklim yang dingin.
c. Lingkungan Budaya
Setiap kelompok masyarakat mewariskan kebudayaannya kepada
anggotanya. Akibatnya timbul konfigurasi kepribadian yang khas dari
anggota kelompok tersebut. Itulah sebabnya setiap kelompok
masyarakat tidak sama kepribadiannya. Sebabnya, kepribadian erat
kaitannya dengan lingkungan sosial budaya yang mempengaruhinya.
Sebagai contoh, kepribadian bangsa Indonesia tidak sama dengan
kepribadian bangsa-bangsa lain di dunia. Bangsa Indonesia dikenal
mempunyai ciri-ciri kepribadian, yang bersifat kekeluargaan, gotong
royong, ramah tamah, toleran, dan sebagainya.

d. Pengalaman Kelompok
Pengalaman kelompok sangat penting untuk ditiru oleh seseorang.
Kelompok semacam itu disebut kelompok referens. Pada awalnya,
keluarga adalah kelompok yang terpenting, karena merupakan satu-
satunya kelompok social yang dimiliki oleh bayi selama masa-masa yang
paling peka. Kepribadian individu dibentuk pada tahun-tahun pertama
dalam lingkungan keluarganya. Beberapa waktu kemudian, kelompok
sebaya/sepermainan, yaitu kelompok yang sama usia dan kedudukannya
menjadi penting sebagai suatu kelompok referens. Kegagalan untuk
mendapatkan pengakuan sosial dalam kelompok sepermainan seringkali
di ikuti oleh pola penolakan sosial. Masyarakat majemuk terdiri atas
banyak kelompok sosial yang masing-masing memiliki kebudayaan yang
berbeda-beda, bahkan kadang-kadang saling bertentangan. Dalam setiap
kelompok, orang bergerak dan berinteraksi dengan sejumlah kelompok
dengan standar nilai dan norma yang berbeda-beda, sehingga orang
harus mampu menentukan cara untuk mengatasi tantangan yang serba
bertentangan itu.

e. Pengalaman Pribadi yang Unik


Apa sebab anak-anak yang dibesarkan di lingkungan keluarga yang sama,
tetapi ternyata memiliki kepribadian yang berbeda? Sebabnya, mereka
tidak mendapatkan pengalaman yang benar-benar persis sama. Orang
tua biasanya tidak memperlakukan anak-anaknya dengan cara yang
persis sama. Pengalaman pribadi dalam keluarga ini kemudian diperluas
di lingkungan sekolah dan teman sepermainannya. Hal itu disebabkan
anak-anak memiliki kelompok teman sebaya yang berbeda, guru-guru
yang berbeda, dan peristiwa yang berbeda-beda pula. Setiap individu
mempunyai pengalaman pribadi masing-masing. Pengalaman pribadi
setiap orang berbeda-beda. Perbedaan tersebut disebabkan oleh
perbedaan lingkungan kehidupan dan kebudayaannya. Pengalaman
hidup orang-orang yang dibesarkan di daerah perkotaan tentu saja akan
berbeda dengan pengalaman hidup orang-orang yang dibesarkan di
pedesaan. Pengalaman hidup yang komplek, terbuka, dan dinamis
menyebabkan perilaku remaja-remaja kota lebih agresif, pemberani dan
terbuka. Sebaliknya pengalaman hidup yang sederhana, tradisional,
bersifat tertutup terhadap perubahan menyebabkan para remaja desa
lebih bersifat pemalu, kaku, dan tertutup.

 Jenis Kepribadian Manusia

4 kepribadian yang terdapat dalam diri manusia antara lain:

1. Sanguin → dijuluki si "Populer" karena pandai persuasif dan ingin terkenal.


2. Koleris → dijuluki si "Kuat" karena sering dominan dan kompetitif.
3. Melankolis → dijuluki si "Sempurna" karena perfeksionis dan serba teratur.
4. Plegmatis → dijuluki si "Cinta Damai" karena kesetiaannya dan menghindari
konflik.

4 kepribadian diatas tidak ada yang lebih bagus atau lebih jelek, sebab masing-
masing memiliki kekuatan dan kelemahan. Sekarang mari kita ulas kekuatan dan
kelemahan dari 4 kepribadian tersebut.
SANGUIN

Kekuatan :

 Suka bicara.
 Secara fisik memegang pendengar, emosional dan demonstratif.
 Antusias dan ekspresif.
 Ceria dan penuh rasa ingin tahu.
 Hidup di masa sekarang.
 Mudah berubah (banyak kegiatan / keinginan).
 Berhati tulus dan kekanak-kanakan.
 Senang kumpul dan berkumpul (untuk bertemu dan bicara).
 Umumnya hebat di permukaan.
 Mudah berteman dan menyukai orang lain.
 Senang dengan pujian dan ingin menjadi perhatian.
 Menyenangkan dan dicemburui orang lain.
 Mudah memaafkan (dan tidak menyimpan dendam).
 Mengambil inisiatif/ menghindar dari hal-hal atau keadaan yang
membosankan.
 Menyukai hal-hal yang spontan.

Kelemahan :

 Suara dan tertawa yang keras (bahkan terlalu keras).


 Membesar-besarkan suatu hal / kejadian.
 Susah untuk diam.
 Mudah ikut-ikutan atau dikendalikan oleh keadaan atau orang lain (suka
ikutan Gank).
 Sering minta persetujuan, termasuk hal-hal yang sepele.
 RKP (Rentang Konsentrasi Pendek) alias pelupa.
 Dalam bekerja lebih suka bicara dan melupakan kewajiban (awalnya saja
antusias).
 Mudah berubah-ubah.
 Susah datang tepat waktu jam kantor.
 Prioritas kegiatan kacau.
 Mendominasi percakapan, suka menyela dan susah mendengarkan dengan
tuntas.
 Sering mengambil permasalahan orang lain, menjadi seolah-olah masalahnya.
 Egoistis alias suka mementingkan diri sendiri.
 Sering berdalih dan mengulangi cerita-cerita yg sama.
 Konsentrasi ke "How to spend money" daripada "How to earn/save money".

KOLERIS

Kekuatan :

 Senang memimpin, membuat keputusan, dinamis dan aktif.


 Sangat memerlukan perubahan dan harus mengoreksi kesalahan.
 Berkemauan keras dan pasti untuk mencapai sasaran/ target.
 Bebas dan mandiri.
 Berani menghadapi tantangan dan masalah.
 "Hari ini harus lebih baik dari kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari ini".
 Mencari pemecahan praktis dan bergerak cepat.
 Mendelegasikan pekerjaan dan orientasi berfokus pada produktivitas.
 Membuat dan menentukan tujuan.
 Terdorong oleh tantangan dan tantangan.
 Tidak begitu perlu teman.
 Mau memimpin dan mengorganisasi.
 Biasanya benar dan punya visi ke depan.
 Unggul dalam keadaan darurat.

Kelemahan :

 Tidak sabar dan cepat marah (kasar dan tidak taktis).


 Senang memerintah.
 Terlalu bergairah dan tidak/susah untuk santai.
 Menyukai kontroversi dan pertengkaran.
 Terlalu kaku dan kuat/ keras.
 Tidak menyukai air mata dan emosi tidak simpatik.
 Tidak suka yang sepele dan bertele-tele / terlalu rinci.
 Sering membuat keputusan tergesa-gesa.
 Memanipulasi dan menuntut orang lain, cenderung memperalat orang lain.
 Menghalalkan segala cara demi tercapainya tujuan.
 Workaholics (cinta mati dengan pekerjaan).
 Amat sulit mengaku salah dan meminta maaf.
 Mungkin selalu benar tetapi tidak populer.

MELANKOLIS

Kekuatan :

 Analitis, mendalam, dan penuh pikiran.


 Serius dan bertujuan, serta berorientasi jadwal.
 Artistik, musikal dan kreatif (filsafat & puitis).
 Sensitif.
 Mau mengorbankan diri dan idealis.
 Standar tinggi dan perfeksionis.
 Senang perincian/memerinci, tekun, serba tertib dan teratur (rapi).
 Hemat.
 Melihat masalah dan mencari solusi pemecahan kreatif (sering terlalu kreatif).
 Kalau sudah mulai, dituntaskan.
 Berteman dengan hati-hati.
 Puas di belakang layar, menghindari perhatian.
 Mau mendengar keluhan, setia dan mengabdi.
 Sangat memperhatikan orang lain.

Kelemahan :

 Cenderung melihat masalah dari sisi negatif (murung dan tertekan).


 Mengingat yang negatif & pendendam.
 Mudah merasa bersalah dan memiliki citra diri rendah.
 Lebih menekankan pada cara daripada tercapainya tujuan.
 Tertekan pada situasi yg tidak sempurna dan berubah-ubah.
 Melewatkan banyak waktu untuk menganalisa dan merencanakan.
 Standar yang terlalu tinggi sehingga sulit disenangkan.
 Hidup berdasarkan definisi.
 Sulit bersosialisasi (cenderung pilih-pilih).
 Tukang kritik, tetapi sensitif terhadap kritik/ yg menentang dirinya.
 Sulit mengungkapkan perasaan (cenderung menahan kasih sayang).
 Rasa curiga yg besar (skeptis terhadap pujian).
 Memerlukan persetujuan.

PLEGMATIS

Kekuatan :

 Mudah bergaul, santai, tenang dan teguh.


 Sabar, seimbang, dan pendengar yang baik.
 Tidak banyak bicara, tetapi cenderung bijaksana.
 Simpatik dan baik hati (sering menyembunyikan emosi).
 Kuat di bidang administrasi, dan cenderung ingin segalanya terorganisasi.
 Penengah masalah yg baik.
 Cenderung berusaha menemukan cara termudah.
 Baik di bawah tekanan.
 Menyenangkan dan tidak suka menyinggung perasaan.
 Rasa humor yg tajam.
 Senang melihat dan mengawasi.
 Berbelaskasihan dan peduli.
 Mudah diajak rukun dan damai.

Kelemahan :

 Kurang antusias, terutama terhadap perubahan/ kegiatan baru.


 Takut dan khawatir.
 Menghindari konflik dan tanggung jawab.
 Keras kepala, sulit kompromi (karena merasa benar).
 Terlalu pemalu dan pendiam.
 Humor kering dan mengejek (Sarkatis).
 Kurang berorientasi pada tujuan.
 Sulit bergerak dan kurang memotivasi diri.
 Lebih suka sebagai penonton daripada terlibat.
 Tidak senang didesak-desak.
 Menunda-nunda / menggantungkan masalah

Anda mungkin juga menyukai