Pembentukan Kepribadian
a. Warisan Biologis
Semua individu yang normal mempunyai persamaaan biologis, seperti
pancaindera, kelenjar seks, dan syaraf otak. Warisan biologis ini bersifat
unik, karena tidak seorang pun di dunia ini memiliki ciri-ciri fisik dan
psikis yang sama. Orang umumnya beranggapan bahwa kepribadian tidak
lebih dari sekedar penampilan warisan biologis. Dahulu orang
beranggapan bahwa karakteristik kepribadian seperti sikap rendah hati,
ambisi, kejujuran, kenakalan, kelainan seksual, dan lain-lain timbul
karena warisan biologis, atau bersifat pembawaan. Namun sekarang
tidak banyak orang yang beranggapan demikian. Perbedaan individual
dalam hal kemampuan, prestasi, dan perilaku lain berhuhungan dengan
warisan biologis dan pengaruh lingkungan hidupnya.
b. Lingkungan Fisik
Perilaku manusia berhubungan dengan iklim dan lingkungan geografi.
Sorokin menyatakan bahwa perbedaan perilaku kelompok sosial lebih
banyak disebabkan oleh perbedaan iklim, topografi, dan lingkungan alam
lainnya. Teori tersebut sesuai dengan kerangka etnosentris, karena
pengaruh geografi memberikan keterangan yang cukup objektif terhadap
sifat-sifat manusia. Jadi, lingkungan fisik cenderung mempengaruhi
kepribadian seseorang. Suku bangsa Athabascans, misalnya, memiliki
kepribadian dominan yang menyebabkan mereka dapat bertahan hidup
dalam iklim yang dingin.
c. Lingkungan Budaya
Setiap kelompok masyarakat mewariskan kebudayaannya kepada
anggotanya. Akibatnya timbul konfigurasi kepribadian yang khas dari
anggota kelompok tersebut. Itulah sebabnya setiap kelompok
masyarakat tidak sama kepribadiannya. Sebabnya, kepribadian erat
kaitannya dengan lingkungan sosial budaya yang mempengaruhinya.
Sebagai contoh, kepribadian bangsa Indonesia tidak sama dengan
kepribadian bangsa-bangsa lain di dunia. Bangsa Indonesia dikenal
mempunyai ciri-ciri kepribadian, yang bersifat kekeluargaan, gotong
royong, ramah tamah, toleran, dan sebagainya.
d. Pengalaman Kelompok
Pengalaman kelompok sangat penting untuk ditiru oleh seseorang.
Kelompok semacam itu disebut kelompok referens. Pada awalnya,
keluarga adalah kelompok yang terpenting, karena merupakan satu-
satunya kelompok social yang dimiliki oleh bayi selama masa-masa yang
paling peka. Kepribadian individu dibentuk pada tahun-tahun pertama
dalam lingkungan keluarganya. Beberapa waktu kemudian, kelompok
sebaya/sepermainan, yaitu kelompok yang sama usia dan kedudukannya
menjadi penting sebagai suatu kelompok referens. Kegagalan untuk
mendapatkan pengakuan sosial dalam kelompok sepermainan seringkali
di ikuti oleh pola penolakan sosial. Masyarakat majemuk terdiri atas
banyak kelompok sosial yang masing-masing memiliki kebudayaan yang
berbeda-beda, bahkan kadang-kadang saling bertentangan. Dalam setiap
kelompok, orang bergerak dan berinteraksi dengan sejumlah kelompok
dengan standar nilai dan norma yang berbeda-beda, sehingga orang
harus mampu menentukan cara untuk mengatasi tantangan yang serba
bertentangan itu.
4 kepribadian diatas tidak ada yang lebih bagus atau lebih jelek, sebab masing-
masing memiliki kekuatan dan kelemahan. Sekarang mari kita ulas kekuatan dan
kelemahan dari 4 kepribadian tersebut.
SANGUIN
Kekuatan :
Suka bicara.
Secara fisik memegang pendengar, emosional dan demonstratif.
Antusias dan ekspresif.
Ceria dan penuh rasa ingin tahu.
Hidup di masa sekarang.
Mudah berubah (banyak kegiatan / keinginan).
Berhati tulus dan kekanak-kanakan.
Senang kumpul dan berkumpul (untuk bertemu dan bicara).
Umumnya hebat di permukaan.
Mudah berteman dan menyukai orang lain.
Senang dengan pujian dan ingin menjadi perhatian.
Menyenangkan dan dicemburui orang lain.
Mudah memaafkan (dan tidak menyimpan dendam).
Mengambil inisiatif/ menghindar dari hal-hal atau keadaan yang
membosankan.
Menyukai hal-hal yang spontan.
Kelemahan :
KOLERIS
Kekuatan :
Kelemahan :
MELANKOLIS
Kekuatan :
Kelemahan :
PLEGMATIS
Kekuatan :
Kelemahan :