Anda di halaman 1dari 3

SEJARAH PERTUMBUHAN KONSTITUSI

Oleh : Matsuani

Dalam catatan historis, timbulnya negara konstitusional sebenarnya merupakan proses


sejarah dan akan selalu menarik untuk dikaji dan dibahas. Konsitutusi sebagai kerangka kehidupan
politik telah disusun melalui hukum,  yaitu sejak zaman sejarah Yunani, karena ditemukannya kitab-
kitab yang berisi kumpulan-kumpulan hukum, berarti pada masa itu orang-orang Yunani telah
mengenal beberapa kumpulan hukum yang sudah tertulis. Pada masa kejayaanya (antara tahun 624-
404 SM) Athena pernah mempunyai tidak kurang dari 11 konstitusi, Aristoteles pun mempunyai
koleksi 158 buah konstitusi dari berbagai negara. Namun pada masa itu pemahaman orang-orang
mengenai  “konstitusi” hanyalah merupakan kumpulan peraturan serta adat kebiasaan semata-
mata.
Sejarah juga mencatat pada masa Rasulullah SAW, pada abad VII (zaman klasik)
lahirlahkonstitusi pertama atau yang dikenal dengan piagam Madinah. Piagam Madinah
adalah konstitusiNegara Madinah yang terbentuk pada awal masa  klasik islam tepatnya pada sekitar
tahun 622 M. Piagam inilah yang kemudian dijadikan aturan pokok tata kehidupan bersama di
Madinah agar terbentuk kesatuan hidup di antara seluruh penghuninya. Yang mana dalam piagam
tersebut juga berisi perjanjian-perjanjian hidup bersama secara damai di antara berbagai golongan
yang ada di Madinah, baik antara golongan-golongan islam, maupun dengan golongan-golongan
Yahudi secara resmi dan tertulis dalam suatu naskah yang disebut  shahifah.
Sebenarnya. konstitusi (constitution) berbeda dengan Undang-Undang Dasar (Grundgezets),
dikarenakan suatu kekhilafan dalam pandangan orang mengenai konstitusi pada negara-negara
modern sehingga pengertian konstitusi itu kemudian disamakan dengan Undang-Undang Dasar.
Kekhilafan ini disebabkan oleh pengaruh faham kodifikasi yang menghendaki agar semua peraturan
hukum ditulis, demi mencapai kesatuan hukum, kesederhanaan hukum dan kepastian hukum. Begitu
besar pengaruh faham kodifikasi, sehingga setiap peraturan hukum karena penting itu harus ditulis,
dan konstitusi yang ditulis itu adalah Undang-Undang Dasar.
Hampir semua negara di dunia memiliki konstitusi tertulis atau Undang-Undang Dasar (UUD)
yang pada umumnya mengatur mengenai pembentukan, pembagian wewenang dan cara bekerja
berbagai lembaga kenegaraan serta perlindungan hak azasi manusia.
            Dari cerita sejarah diatas, kita dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa konstitusi sudah
dikenal orang sejak zaman dulu. Walaupun orang-orang dulunya berpikir konstitusi hanya sebuah
peraturan tertulis dan adat-istiadat penduduk setempat, tapi itu adalah awal dari konstitusi yang
telah berkembang sekarang. Yang kemudian negara-negara yang ada diberbagai belahan dunia, baik
negara monarkhi, republik, dan kesatuan serta federalpun sama-sama menganut atas dasar suatu
konstitusi.

PERKEMBANGAN KONSTITUSI DI INDONESIA

Para pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia telah sepakat utntuk menyusun sebuah
Undang-Undang Dasar sebagai konstitusi tertulis dengan segala arti dan fungsinya. Sehari setelah
proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945, konstitusi Indonesia sebagai
sesuatu ”revolusi grondwet” telah disahkan pada 18 Agustus 1945 oleh panitia persiapan
kemerdekaan Indonesia dalam sebuah naskah yang dinamakan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia. Dengan demikian, sekalipun Undang-Undang Dasar 1945 itu merupakan
konstitusi yang sangat singkat dan hanya memuat 37 pasal namun ketiga materi muatan konstitusi
yang harus ada menurut ketentuan umum teori konstitusi telah terpenuhi dalam Undang-Undang
Dasar 1945 tersebut.

Beberapa pakar mengemukakan pandangannya kekuasaan negara terbagi dalam tiga jenis


kekuasaan yang harus dipisahkan secara ketat. Ketiga jenis kekuasaan itu adalah :
1. Kekuasaan membuat peraturan perundangan (legislatif)
2. Kekuasaan melaksanakan peraturan perundangan (eksekutif)
3. Kekuasaan kehakiman (yudikatif). 

PENGERTIAN

Konstitusi dalam pengertian luas adalah keseluruhan dari ketentuan-ketentuan dasar atau
hukum dasar. Konstitusi dalam pengertian sempit berarti piagam dasar atau undang-undang dasar
ialah suatu dokumen lengkap mengenai peraturan dasar negara. Konstitusi dalam negara adalah
sebuah norma sistem politik dan hukum bentukan pada pemerintahan negara biasanya
dikodifikasikan sebagai dokumen tertulis - dalam kasus bentukan Negara, sedangkan menurut Wade
Konstitusi adalah naskah yang memaparkan rangka dan tugas pokok dari badan pemerintahan suatu
negara dan menentukan pokok-pokok cara kerja badan tersebut dan menamakan undang-undang
dasar sebagai riwayat hidup suatu hubungan kekuasaan

Fungsi
Konstitusi Berbicara mengenai konstitusi, maka kita tak akan lepas dari fungsi konstitusi itu
sendiri, Dan di antara fungsi daripada konstitusi adalah
1.    menentukan pembatasan terhadap kekuasaan sebagai suatu fungsi konstitusionalisme;
2.    memberikan legitimasi terhadap kekuasaan pemerintah;
3.    sebagai instrumnen untuk mengalihkan kewenangan dari pemegang kekuasaan asal
(baik rakyat dalam sistem demokrasi atau raja dalam sistem monarki) kepada organ-organ
kekuasaan negara;

Tujuan Konstitusi :
Pada umumnya bertujuan mengadakan tata tertib untuk keselamatan masyarakat yang
penuh dengan konflik antara berbagai kepentingan yang ada di tengah masyarakat. Tujuan hukum
tata negara pada dasarnya sama dan karena sumber utama dari hukum tata negara adalah konstitusi
atau Undang-Undang Dasar, akan lebih jelas dapat dikemukakan tujuan konstitusi itu sendiri. Tujuan
konstitusi adalah juga tata tertib terkait dengan: a). berbagai lembaga-lembaga negara dengan
wewenang dan cara bekerjanya, b) hubungan antar lembaga negara, c) hubungan lembaga negara
dengan warga negara (rakyat) dan d) adanya jaminan hak-hak asasi manusia serta e) hal-hal lain
yang sifatnya mendasar sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman.

Tujuan konstitusi yaitu:


1.    Membatasi kekuasaan penguasa agar tidak bertindak sewenang – wenang maksudnya tanpa
membatasi kekuasaan penguasa, konstitusi tidak akan berjalan dengan baik dan bisa saja kekuasaan
penguasa akan merajalela Dan bisa merugikan rakyat banyak.
2.    Melindungi HAM maksudnya setiap penguasa berhak menghormati HAM orang lain dan hak
memperoleh perlindungan hukum dalam hal melaksanakan haknya.
3.    Pedoman penyelenggaraan negara maksudnya tanpa adanya pedoman konstitusi negara kita tidak
akan berdiri dengan kokoh.

MACAM – MACAM KONSTITUSI


1.    Menurut CF. Strong konstitusi terdiri dari:
·       Konstitusi tertulis adalah aturan – aturan pokok dasar negara , bangunan negara dan tata negara,
demikian juga aturan dasar lainnya yang mengatur perikehidupan suatu bangsa di dalam
persekutuan hukum negara.
·       Konstitusi tidak tertulis / konvensi adalah berupa kebiasaan ketatanegaraan yang sering timbul.
2.    Secara teoritis konstitusi dibedakan menjadi:
·       Konstitusi politik adalah berisi tentang norma- norma dalam penyelenggaraan negara, hubungan
rakyat dengan pemerintah, hubungan antar lembaga negara.
·       Konstitusi sosial adalah konstitusi yang mengandung cita – cita sosial bangsa, rumusan filosofis
negara, sistem sosial, sistem ekonomi, dan sistem politik yang ingin dikembangkan bangsa itu.
3.    Berdasarkan sifat dari konstitusi yaitu:
·       Fleksibel / luwes apabila konstitusi / undang undang dasar memungkinkan untuk berubah sesuai
dengan perkembangan.
·       Rigid / kaku apabila konstitusi / undang undang dasar jika sulit untuk diubah.

DAFTAR PUSTAKA
Dahl, Robert A, 1982, Dilemma Demokrasi Pluralis, Terj. S. Simamora, Jakarta: C.V. Rajawali.
Dahlan Thaib, dkk. Teori dan Hukum Konstitusi, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, Edisi Keempat, 2004, hal.
2-3.
Miriam Budiardjo, Miriam B dkk. 2003. Dasar-dasar ilmu politik: Gramedia Pustaka Utama
Makalah Prof. Jimly Asshiddiqie, Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial Menurut UUD 1945
serta Mahkamah Konstitusi

Anda mungkin juga menyukai