Terutama berpengaruh terhadap kecepatan absorbsi obat yang secara tidak langsung dapat
mempengaruhi intenstas respon biologis obat. Dalam bentuk sediaan yang berbeda, maka proses
absorbsi obat memerlukan waktu yang berbeda-beda dan jumlah ketersedaan hayati kemungkinan
juga berlainan
Bentuk asam, garam, kompleks, atau hidrat dari bahan obat dapat mempengaruhi kekuatan
dan proses absorbsi obat. Selain itu bentuk kristal atau polmorif, kelarutan dalam lemak atau air dan
derajat ionsas juga mempengaruhi proses absorbsi. Absorbsi lebih mudah terjadi bila obat dalam
bentuk ion-ion dan mudah larut dalam lemak
3. rute pemberian
banyak faktor dapat mempengaruhi bovasilitas obat. Karena ada obat-obat yang tidak
semua di absorbsi dari tempat pemberian akan mencapai sirkulasi sistemik. Sebagian
akan dimetabolisme oleh enzim di dinding usus dan atau pada lintasan pertamanya
melalui organ-organ tersebut (metabolisme atau eliminasi lintas pertama ) elmnasi lintas
pertama obat dapat dihindari atau dkurangi dengan cara pemberian
parenteral,subligunal,rektal, atau memberikannya bersama makanan.
kerugian pemberian melalui oral yang lain adalah obat yang dapat mengrtas saluran
cerna, dan perlu kerja sama dengan penderita, dan tidak bisa dilakukan saat pasien koma.
Pemberian obat dibawah lidah hanya untuk obat yang sangat larut dalam lemak,
karna luas permukaan absorbsinya kecil sehingga obat harus melarut dan dabsorbsi
dengan sangat cepat, karena darah dari mulut langsung ke vena kava superor dan tdak
melalu vena porta, maka obat yang diberkan subligunal ini tidak mengalami metabolisme
lintas pertama oleh hati
Pada pemberian obat melalui rektal misalnya untuk pasien yang tidak sadar atau
muntah, hanya 50% darah dari rektum yang melalui vena porta, sehingga eliminasi lintas
pertama oleh hati juga hanya 50%. Akan tetapi absorbsi obat melalui rektum seringkali
tidak teratur dan tidak lengkap dan banyak obat menyebabkan iritasi rektum.
Bentuk sediaan yang diberikan akan mempengaruhi kecepatan dan besarnya obat
yang dabsorbsi, dengan demikan akan mempengaruhi pula kegunaan dan efek terapi obat.
Bentuk sediaan obat dapat memberi efek obat secara lokal atau sistematik. Efek sistem
diperoleh jika obat beredar keseluruh tubuh melalui peredaran darah, sedang efek lokal
adalah efek obat yang bekerja setempat misalnya salep.
Slide ii
Obat pasif :
1) Difusi pasif
Tenaga dari penggerak dfus pasf dar suatu obat adalah perbedaan kosentrasi yang
melewati suatu membran yang memisahkan dua kompartmen tubuh, obat tersebut
bergerak dari suatu bagian yang kosentrasnya tinggi ke kosentras rendah.
2) Tranpor aktif
Cara masuk obat ini melibatkan protein-protein karier terutama yang terentang pada
membran sel. Transpor aktif mampu membawa obat melawan suatu concercation-
gradent yaitu bagian yang kosentrasi rendah ke kosentrasi tinggi
Slide 3 :
Melalui rectum
- Alur melalui hati dihindari karna bagian yg diabsorbsi pada 2/3 bagian bawah rectum langsung
mencapai vena cava inferior tdk melalui vena porta
Melalui paru-paru
- Obat dalam bentuk gas diabsorbsi melalui paru-paru terutama untuk terapi local
Pada kulit
- Kulit secara fisiologi tdk punya fungsi absorbsi
- Absorbs terjadi ditransepidermal dengan kemampuan absorbs mukosa.