I. Identitas
A. Nama : Tn. H
C. Umur : 42 Tahun
D. Alamat : Jogorogo, Ngawi
E. Agama : Islam
F. Suku : Jawa
G. Status Pernikahan : Duda (Cerai)
H. Pendidikan Terakhir : SMA
I. Tanggal MRS : 20 November 2020
1. Autoanamnesis :
Pasien berusia 42 tahun datang di antar oleh ayahnya. Pasien tidak tahu kenapa
dibawa ke IGD. Sebenarnya pasien sadar bahwa dirinya mengalami gangguan jiwa tetapi
ia tidak tahu apa yang meyebabkan dirinya disebut mengalami gangguan jiwa. Pasien
mengakui bahwa sebelum dibawa ke RSJD Surakarta, pasien mengancam akan memukul
ibunya; tetapi pasien merasa itu bukan hal yang salah karena pasien hanya membela diri.
Pasien yakin bahwa setiap hari orang tuanya memukuli dirinya sejak kecil. Adik pasien
juga diyakini pernah memukul kepala pasien dengan timbangan. Selain itu, pasien yakin
tetangga sekitarnya membenci dirinya dan selalu menempeleng pasien setiap lewat rumah
pasien.
Pasien bercerita bahwa dirinya sudah berulang kali dirawat di RSJ, yakni RSJ di
Ngawi, Surabaya, Malang, serta dinas social Madiun. Saat ini pasien tinggal sendirian
setelah dicerai oleh istrinya 5 tahun yang lalu. Pada tahun yang sama, pasien juga di PHK
dari pabrik tempat ia bekerja karena pabrik tersebut bangkrut. Pasien tidak memiliki
penghasilan sejak di PHK dan sudah beberapa kali mencoba pekerjaan lainnya (seperti
menjadi kuli bangunan, petani, dan supir ojek) namun tidak ada pekerjaan yang dirasa
cocok; saat ini pasien berternak kambing, ayam, dan kelinci di rumahnya. Pasien mengaku
mulai dibawa ke RSJ sejak 5 tahun yang lalu setelah di PHK dan dicerai istrinya.
Pasien beberapa kali melihat sosok hantu putih di rumah orang tuanya. Pasien juga
mengatakan bahwa pasien pernah jatuh dari bus hingga pingsan akibat terbentur sekitar 20
tahun yang lalu (saat pasien masih SMA). Pasien berperawakan besar dengan perut yang
sangat buncit. Pasien megaku memang suka makan makanan berminyak, jeroan, gorengan
sejak masih muda; tetapi sejak badannya mulai terasa pegal dan kepalanya sering pusing
beberapa tahun yang lalu, pasien mulai mengurangi makanan-makanan tersebut. Saat
diperiksa di IGD, trigliserida pasien mencapai angka 938.
2. Aloanamnesis :
Pasien sudah pernah dirawat sebanyak 25 kali di RSJD Surakarta sejak 5 tahun yang
lalu. Pasien juga pernah dirawat di RSJ Malang sebanyak 5 kali.
c. Riw. DM : Di sangkal
Keadaan waktu didalam kandungan dan kelahiran normal, tidak ada trauma waktu
lahir, pasien merupakan anak yang diharapkan
a. Riwayat Pekerjaan : Pasien saat ini berternak. Pasien di PHK 5 tahun yang lalu dan
sejak saat itu terus-menerus berganti pekerjaan.
E. Riwayat Keluarga
= Pasien
= Meninggal
1. Mood : Eutimik
2. Afek : Meningkat
3. Keserasian : Serasi
D. Gangguan Persepsi :
2. Ilusi : Di sangkal
3. Depersonalisasi : Di sangkal
4. Derealisasi : Di sangkal
E. Proses Pikir
3. Isi Pikir :
F. Kesadaran Kognisi
1. Orientasi
a. Waktu : Baik
b. Tempat : Baik
c. Orang : Baik
d. Situasi : Baik
2. Daya Ingat
a. Segera : Baik
b. Pendek : Baik
c. Panjang : Baik
3. Pikiran Abstrak : Baik
4. Visuospasial : Baik
5. Konsentrasi : Baik
6. Perhatian : Baik
7. Pengetahuan dasar : Baik
8. Bakat kreatif : Baik
9. Kemampuan menolong diri sendiri : Baik
G. Daya Nilai
Status Interna
TD : 155/85
Nadi : 108
RR : 20
Suhu :36,4
Daftar Masalah
1. Pasien usia 42 tahun datang dengan keluhan mengancam akan memukul ibunya
2. Pasien pernah mengalami kecelakaan menaiki bis saat SMA kurang lebih 20 tahun yang
lalu,pasien tidak sadar dan mengalami cedera kepala namun tidak di berikan penanganan
sampai sampai sekarang.
3. Pasien sudah pernah dirawat 25 kali di RSJD Surakarta dan 5 kali d RSJ Malang sejak 5
tahun yang lalu,berhenti minum obat sejak tanggal 19 November 2020
4. Pasien mengalami halusinasi visual dan waham kejar
5. Pasien memiliki mood eutimik dan afeknya meningkat.
6. Pasien pernah depresi akibat di PHK dan bercerai dengan istrinya setelah menjalin
hubungan 3 tahun
Diagnosis Multiaxial
DD
Gangguan Afektif Bipolar Episode Kini Manik Dengan Gejala Psikotik (F31.2)
Psikofarmaka
Risperidone 2x2 mg
Psikoterapi
1. Terhadap pasien
- Mengedukasi pasien untuk selalu patuh minm obat
- Membantu pasien dalam pemecahan masalah dan membuka pikirannya dalam menghadapi
masalah
2. Terhadap keluarga
- Memotivasi keluarga untuk membantu pengawasan minum obat
- Mengedukasi keluarga untuk tetap mesupport pasien, memberi suasana yang kondusif bagi
pasien dan mendampingi pasien.
Prognosis