Penyakit Viral - AI, ND, IB
Penyakit Viral - AI, ND, IB
• Infektif
a. Dalam feses selama 30-35 hari pada suhu 4°C.
b. 7 hari pada suhu 20°C
Antigenik shift Antigenik drift
• Perubahan mayor antigenik • Perubahan minor antigenic
• Terbentuk subtype baru • Terbentuk strain baru
• Melibatkan 1 atau 2 virus • Melibatkan 1 virus
• Terjadi sekali dlm 1 waktu • Sering terjadi (frequently)
• Dapat menginfeksi spesies yg berbeda (hewan ke • Menginfeksi hewan dari spesies yg sama
manusia)
• Terjadi perubahan yg besar pd RNA nukleotid • Terjadi mutase kecil RNA
• Terjadi sbg hasil dari bermacam-macam genom • Terjadi sbg hasil dari akumulasi poin mutase gen.
antara subtype yg berbeda
• Mutasi besar dan tiba-tiba • Mutasi acak dan spontan
• Susah diobati (membutuhkan vaksin baru) • Gampang diobati (ab dan obat lain)
• Hanya terjadi pd tipe virus influenza A • Terjadi pd virus influenza A,B,C
• Menyebabkan pandemic, terjadi ireguler, tidak • Menyebabkan epidemic
terprediksi
Transmission
1. Virus keluar melalui sal. Pernapasan, konjungtiva, feses.
2. Kontak langsung.
3. Tidak langsung: udara/ debu (aerosol), makanan/ minuman, perlengkapan
kandang, kandang, pakaian, kendaraan, egg tray, unggas/ hewan liar, insekta.
4. Burung liar yang berpindah-pindah (migrasi).
… Transmission
… Transmission
Patogenesis
• Target virus AI adalah sel epitel yang silia, baik pada saluran pencernaan dan
saluran pernapasan.
• Virus AI masuk secara perinhalasi / peroral, dimana rongga hidung adalah target
utama replikasi awal.
• Virus epitel / submukosa pernapasan pembuluh darah / sistem limfatik
menginfeksi dan bereplikasi keberbagai organ viscera, otak, kulit
Clinical Signs
• Masa inkubasi beberapa jam – 3 hari.
• Clinical signs: sal. Pernapasan, pencernaan, reproduksi, sianosis pial,jengger, system syaraf.
• Keparahan penyakit yg ditimbulkan berbeda-beda – asimtomatik/ kematian mendadak.
• HPAI (highly pathogenic AI)/ akut: menunjukkan kerusakan sistemik hingga kematian 90%.
1. Proses penyakit cepat mortalitas tinggi, gang. prod telur (berhenti/ menurun drastic).
2. Gang. Pernapasan (batuk, bersin, ngorok), lakrimasi.
3. Sinusitis.
4. Edema daerah facial.
5. Perdarahan jar. Subkutan, sianosis kulit (daerah kaki, kepala, pial).
6. Diare dan gang. Syaraf.
7. Mati mendadak tanpa gejala.
… Clinical signs
• Prod telur menurun drastis + daya tetas telur.
• Pigmentasi telur berkurang.
• LPAI (low pathogenic AI): tidak memiliki gejala klinik yang khas, ; hanya tampak
gangguan pernapasan ringan, batuk, pilek, sinusitis
1. Penurunan/ prod telur berhenti.
2. Gang. Pernapasan.
3. Anoreksia.
4. Depresi.
5. Sinusitis.
6. Mortalitas rendah, cenderung meningkat.
Pathology
… Pathology
Diagnose
• Diag. definitive: isolasi & identifikasi GK dan PA bervariasi.
• Diag. sangkaan: berdasar riwayat kasus, GK, PA, tdk ada penyakit pernapasan lain.
• Isolasi: TAB 10-11 hari (trakea, kloaka)
• Serologi: pengamatan hari ke- 7 s/d 10 pasca infeksi.
1. HI: mengetahui adanya ab thdp Hemaglutinin (H).
2. AGPT: mengetahui adanya ab thdp Neuraminidase (N)
3. VN, NI, ELISA, ab monoklonal, hibridisasi in situ.
Different Diagnose
1. ND
2. IB
3. SHS
4. Avian mikoplasmosis.
NEWCASTLE DISEASE (ND)
• Pseudofowl pest, pseudovogel pest, atyphise geflugelpest, pseudopoultry plaque,
avian pest, avian distemper, Ranikhet disease, tetelo disease, Korean fowl plaque,
avian pneumoencephalitis.
• Pertama kali dilaporkan tahun 1926 di Jawa dan Newcastle, Inggris.
• Infeksi kompleks: isolate dan strain virus berbeda menimbulkan variasi yg besar
dlm derajat keparahan penyakit, walaupun pd spesies unggas yg sama.
• Dampak ekonomi morbiditas-mortalitas tinggi, penurunan prod. Telur (kualitas/
kuantitas), gang. Pertumbuhan.
• Paling peka: ayam muda.
Structure
… structure
… structure
Characteristic
• Cause: virus ssRNA, genus Avian Paramyxovirus, famili Paramyxoviridae.
• Paramyxovirus berbeda dgn genus lain (Morbilivirus, Pneumovirus)
Neuraminidase.
• Kesamaan antigenic pd uji HI 9 serotipe avian paramyxovirus (PMV 1-9) ND
(PMV 1).
• Infektivitas virus ND: galur virus, waktu kontak, dosis virus, media tempat hidup,
interaksi antar-perlakuan.
• Dirusak oleh: panas, radiasi, proses oksidasi, pH, berbagai bahan kimia.
• Ayam dan Kalkun adalah hewan yang rentan terkena ND menunjukkan gejala
klinis ringan hingga parah
• Bebek dan bangsa unggas lainnya, meskipun mudah terinfeksi namun lebih
resisten dan gejala klinis tampak ringan
… characteristic
• Aktivitas biologi:
1. Mampu mengaglutinasi eritrosit.
2. Memiliki aktivitas Neuraminidase.
3. Mampu menghemolisis eritrosit atau fusi sel-sel ttt.
4. Mampu bereplikasi dlm sel-sel ttt.
• Berdasarkan virulensi waktu kematian embrio setelah disuntik virus ND mel
selaput allantois:
1. Velogenik: < 60 jam.
2. Mesogenik: 60-90 jam.
3. Lentogenik: > 90 jam.
Transmission
• Tingkat kepadatan peternakan, lalu lintas unggas, lalu lintas manusia, lalu lintas sarana
prod. Peternakan dan prod. Asal unggas.
• Langsung: inhalasi, leleran tubuh
• Tidak langsung: bahan, alat, pekerja, pakan dan minum.
• Dapat menembus kerabang telur dan menginfeksi embrio.
• Keberhasilan penularan virus dpt bertahan dlm bangkai ayam/ ekskresi ayam sakit.
1. Bangkai ayam: bertahan beberapa minggu pd temperature rendah/ beberapa tahun pd
suhu beku.
2. Feses tinggi titer ND.
3. Temp 37°C infektif > 1 bulan.
… transmission
Patogenesis
• Tergantung
Spesies hospes
Sistem imun host
Strain virus ND
• angka mortalitas pada ayam dewasa mencapai 5%, namun ayam muda mencapai
50%., secara umum ayam muda terkena infeksi akut dengan ditandai kematian
mendadak
Clinical Signs
• Masa inkubasi alami 2-15 hari (rata-rata 5-6 hari).
• Faktor-faktor munculnya gejala: galur virus, jenis unggas, umur, status kekebalan, campuran
infeksi dgn organisme lain, faktor lingk, rute inf, dosis virus.
• Menurut GK:
1. Bentuk Doyle: akut dan fatal pd ayam semua umur gang. Pencernaan karena pendarahan
dan nekrosis vvND (velogenik-viserotropik).
2. Bentuk Beach: akut dan fatal pd ayam semua umur gang. Pernapasan dan syaraf
velogenik neurotropik.
3. Bentuk Beaudette: kematian hanya ditemukan pd ayam muda. Velogenik-neurotropik yg
kurang pathogen dpt dipakai untuk vaksin aktif.
4. Bentuk Hitchner: infeksi pernapasan ringan/ tdk tampak (patologik lentogenik) vaksin
aktif.
5. Bentuk enteric asimptomatik: tdk ada gejala ttt. Infeksi pd usus karena virus ND lentogenik.
Postmortem Finding
1. Hemoragi pada kelenjar proventrikulus.
2. Pembesaran dan hemoragi seka tonsil.
3. Hemoragi dinding saluran pencernaan (agregat limfoid).
4. Nekrosis limpa (spot putih pd jaringan yg mati) pd permukaan luarnya.
5. Kongestii trakea, sering disertai hemoragi, airsaculitis (radang air sac), airsac
keruh dan mengalami perkejuan (caseous material).
Pathology
Diagnose
• vvND GK, PA.
• Velogenik neurotropik gejala gang. Pernapasan dan syaraf, penurunan prod.
Telur drastis, abnormalitas kualitas telur.
• Mesogenik dan lentogenik isolasi dan identifikasi.
• Pengukuran ab: HI, HA, ELISA, VN, AGPT, MAb.
• Ag virus di jaringan: IHK, immunofluorescence.
• Isolasi virus: TAB umur 9-10 hari.
Differential Diagnose
1. IB
2. ILT
3. CRD
4. Kolera
5. AE
6. Def. vitamin E (ensefalomalasia)
INFECTIOUS BRONCHITIS (IB)
• Penyakit saluran pernapasan yg akut dan mudah menular.
• Menyebabkan kerugian gang. Pertumbuhan, penurunan efisiensi pakan,
penyakit kompleks sal. Pernapasan (E. coli, M. gallisepticum).
• Paling merugikan pd ayam petelur fase produksi
Structure
MEM: lipid membrane
S: spike protein
M: large membrane protein
E: small envelope protein
HE: hemagglutinin-esterase
N: nucleocapsid protein
CS: core shell
NC: nucleocapsid
Characteristic
• Virus ssRNA, fam. Coronaviridae, genus Coronavirus.