Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah
memberikan kesehatan, kekuatan, dan juga melimpahkan rahmat-Nya kepada Penulis
sehingga Penulis telah dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul ” Pemasyarakatan
Nasakom” ini.
Shalawat beserta salam Penulis panjatkan agar ALLAH SWT senantiasa
melimpahkan salam kepada Rasulullah SAW, pun kepada keluarga serta sahabat beliau.
Tugas ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi kewajiban sebagai siswa.
Penulis menyelesaikan tugas ini dari awal sampai akhir, maka pada kesempatan ini
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Guru Pembimbing Mata Pelajaran Sejarah serta
teman-teman yang telah membantu kelancaran dalam pembuatan Makalah Sejarah ini.
Penulis menyadari bahwa tugas makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif, agar dapat menjadi pelajaran bagi
Penulis dan juga demi kesempurnaan pada masa-masa yang akan datang. Semoga Makalah
ini bermanfaat untuk kita semua.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 12 Oktober 2015

Pelajar SMAN 64 Jakarta

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................................3

I. Pendahuluan
Latar Belakang...................................................................................................4
Rumusan Masalah..............................................................................................4
Tujuan.................................................................................................................4
II. Pembahasan..............................................................................................................6
Lahirnya ajaran Nasakom..............................................................................6
Konsep ajaran Nasakom................................................................................6
Tujuan Nasakom...........................................................................................7
Upaya penyebarluasan..................................................................................8
Pelarangan ajaran Nasakom............................................................................8
Nasakom ajaran yang merugikan...................................................................8
Runtuhnya ajaran Nasakom...........................................................................9
III. Penutup
Kesimpulan ......................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1    LATAR BELAKANG
         
Masa Demokrasi Terpimpin di Indonesia dimulai dengan berlakunya Dekrit Presiden 5
Juli 1959 sampai tahun 1996. Beberapa kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Presiden
Soekarno pada masa Demokrasi Terpimpin dalam berbagai aspek antara lain:
1.       Pelaksanaan Demokrasi Terpimpin
a.       Pembentukan MPRS
b.      Pembubaran DPR dan pembentukan DPR GR
c.       Pembentukan Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS)
d.      Pembentukan Front Nasional
e.      Pembentukan Kabinet Kerja
2.       Arah Politik Luar Negeri Indonesia pada Masa Demokrasi Terpimpin
a.       Peran Aktif Indonesia pada Masa Awal Demokrasi Terpimpin
b.      Konfrontasi dengan Malaysia
c.       Indonesia Keluar dari Keanggotaan PBB
3.       Pemasyarakatan Ajaran Nasakom dan Ajaran Resopim
a.       Ajaran Nasakom
b.      Ajaran Resopim
4.       Kehidupan Ekonomi pada Masa Demokrasi Terpimpin
a.       Pembentukan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)
b.      Penurunan Nilai Mata Uang (Devaluasi)
c.       Deklarasi Ekonomi (Dekon)
d.      Kebijakan Lain Pemerintah ( Kotoe dan Kesop)
Pada makalah ini, kita akan membahas tentang pemasyarakatan ajaran Nasakom pada
masa demokrasi terpimpin. Ajaran Nasakom dibuat oleh Ir.Soekarno selaku Presiden
Republik Indonesia kala itu. Ajaran Nasakom ini termasuk kebijakan yang merugikan
Indonesia.

1.2    RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu ajaran Nasakom?


2. Apa tujuan dibuatnya ajaran Nasakom?
3. Apa saja konsep pada ajaran Nasakom?
4. Bagaimana upaya untuk menyebarluaskan ajaran Nasakom?
5. Mengapa ajaran Nasakom dilarang?
6. Mengapa ajaran Nasakom disebut sebagai ajaran yang merugikan?
7. Apa penyebab runtuhnya ajaran Nasakom?

1. 3 TUJUAN

1. Menjelaskan pengertian Nasakom.


2. Menjelaskan tujuan dibuatnya ajaran Nasakom.
3. Menjelaskan dengan rinci konsep-konsep pada ajaran Nasakom.

3
4. Menjelaskan tentang hal yang menyebabkan dilarangnya ajaran Nasakom.
5. Menjelaskan upaya penyebarluasan ajaran Nasakom.
6. Menjelaskan tentang kerugian ajaran Nasakom.
7. Menjelaskan tentang penyebab runtuhnya ajaran Nasakom.

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 LAHIRNYA AJARAN NASAKOM

Perbedaan ideologi dari partai yang berkembang pada masa demokrasi


parlementer menimbulkan perbedaan pemahaman mengenai kehidupan berbangsa dan
bernegara yang berdampak pada terancamnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Pada masa Demokrasi Terpimpin, pemerintah mengambil langkah untuk


menyamakan pemahaman mengenai kehidupan berbangsa dan bernegara  dengan
menyampaikan ajaran Nasakom. Nasakom merupakan singkatan dari Nasionalis, Agama, dan
Komunis. Nasakom adalah konsep politik selama presiden Sukarno di Indonesia.

Nasakom adalah tiga aliran yang


disatukan oleh Bung Karno dan dianggap
sebagai pemersatu. Ideologi itu pulalah yang
menjelaskan kenapa Bung Karno menjadi
radikal sejak muda hingga tuanya. Di
masa muda ia berkali-kali masuk  penjara
karena keberaniannya melawan penjajah. Di
masa tuanya, terutama sejak akhir 1950-an
hingga pertengahan 1960-an, ia justru menjadi
lebih radikal lagi.

Pada 1956 Sukarno secara terbuka


mengkritik demokrasi parlementer, yang
menyatakan bahwa itu "didasarkan pada
konflik inheren" yang berlawanan dengan
gagasan Indonesia harmoni sebagai keadaan
alami antar hubungan manusia.

Sebaliknya, ia mencari sistem yang didasarkan pada sistem tradisional desa dengan
menampilkan diskusi dan konsensus, dibawah bimbingan para tetua desa. Ia mengusulkan
campuran antara tiga unsur nasionalisme, agama dan komunisme menjadi pemerintah
koperasi 'Nas-A-Kom'. Hal ini dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan tiga faksi utama
dalam politik Indonesia - tentara, kelompok-kelompok Islam, dan komunis. Dengan
dukungan dari militer, pada bulan Februari ia menyatakan 'Demokrasi Terpimpin', dan
mengusulkan kabinet yang akan mewakili semua partai politik penting (termasuk PKI).

2.2 KONSEP AJARAN NASAKOM

Nasakom yang terdiri dari 3 konsep yang sangat berbeda satu sama lain. Yang
pertama adalah konsep Nasionalis yang berpandangan satu konsep identitas bersama untuk
sekelompok manusia yang diciptakan dan dipertahankan dalam kedaulatan sebuah negara

5
atau nation. Ikatan nasionalisme tumbuh di tengah masyarakat saat pola pikirnya mulai
merosot. Ikatan tersebut terjadi saat manusia mulai hidup bersama dalam suatu wilayah
tertentu dan tak beranjak dari situ. Kemudian nasionalisme itu berkembang terus saat
Indonesia memerdekakan  diri sebagai satu bangsa sebagai bentuk pertahanan diri dari
kolonialisme. Itulah yang melandasi mengapa konsep Nasionalisme selalu tidak jauh dari
Soekarno, karena beliau lebih memikirkan bagaimana mempertahankan negara Indonesia dari
kolonialisme melalui pembangunan militer.

Nasakom adalah sebuah konsep politik ala Soekarno dalam mempertahankan


kedudukannya, maka agama pun dimasukkan ke ranah politik. Indonesia yang memiliki
penduduk beragama muslim sehingga konsep agama di sini merujuk kepada Muslim yang
notabene adalah agama dengan jumlah penduduk terbesar. Menurut salah satu sumber,
golongan agama diwakili oleh 2 kelompok yaitu Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).
Mengenai agama, kita tahu bersama bahwa konsep agama berbeda dengan konsep
Nasionalisme. Fungsi Agama dalam kehidupan adalah sebagai pedoman hidup, mengatur
cara antara hubungan manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia. Seharusnya
landasan Agama ini akan cocok jika digabungkan dengan konsep Nasionalisme dalam
menjalankan hidup antara sesama bangsa. Agama adalah pedoman keberadaan, di mana kita
meyakini keberadaan Tuhan melalui agama. Dalam Pancasila, konsep keagamaan merupakan
Sila Pertama.

Konsep terakhir dari Nasakom adalah Komunisme. Komunisme lahir sebagai sebuah
koreksi terhadap paham Kapitalisme. Dalam ajaran komunisme yang berlandaskan pada teori
Materialisme Dialektika dan Materialisme Historis oleh karenanya tidak bersandarkan pada
kepercayaan mitos, takhayul, dan agama. Prinsip Komunisme adalah “agama dianggap
candu”. Tuhan pun dianggap mitos ataupun takhayul sehingga konsep Komunisme sangatlah
ditentang oleh kaum Muslim ataupun kaum Militer yang mewakili golongan Nasionalisme.
Komunisme dipandang oleh Soekarno sebagai alat untuk mempertahankan kekuasaanya di
Indonesia. Poros Jakarta-Beijing-Pyongyang merupakan poros Komunisme. Prasangka
liberalisme adalah alat kolonialisme membuat Soekarno berlari kepada konsep Komunisme.
Ketiga konsep ini saling bertentangan di Indonesia, bukan karena tidak saling menerima
konsep, tetapi kisruh politik yang melihat bahwa hanya salah satu konsep yang unggul.
Kecemburuan tersebut membawa Indonesia ke dalam peperangan dalam wilayahnya sendiri.

Dengan penyatuan tiga konsep ini (Nasionalis, Agamis dan Komunis) Soekarno
berusaha untuk mengajak segala komponen bangsa tanpa melihat segala perbedaan yang ada.
Baik itu perbedaan Religius maupun suku dan budaya. Bisa di katakan bahwa Nasakom
adalah penjelmaan atau penerapan daripada Pancasila, terutama azas Bhineka Tunggal Ika.

2.3 TUJUAN AJARAN NASAKOM

Teori Nasakom, telah lahir sejak tahun 1926, yang waktu itu di istilahkan dengan tiga
hal pokok yakni Nasionalisme, Islamisme dan Komunisme. Yang pada intinya di persatukan
dalam satu tujuan yaitu Gotong-royong (bekerja bersama-sama) untuk Revolusi Indonesia

6
dalam melawan Imperialisme. Adapun tujuan Nasakom yaitu untuk menggalang persatuan
bangsa.

Nasakom merupakan konsep ajaran Soekarno pada masa orde lama. Konsep ini
diperkenalkan oleh Presiden Soekarno yang berfungsi sebagai satu jalan menyatupadukan
golongan-golongan berlainan haluan politik di Indonesia. Konsep penyatuan ini diharapkan
Presiden Soekarno dapat membawa Indonesia menjadi lebih baik.

2.4 UPAYA PENYEBARLUASAN AJARAN NASAKOM

Bagi Presiden Soekarno, Nasakom merupakan cerminan paham berbagai golongan


dalam masyarakat. Presiden Soekarno percaya bahwa dengan menerima dan melaksanakan
Nasakom maka persatuan Indonesia akan terwujud. Maka, ajaran Nasakom ini mulai
disebarluaskan pada masyarakat.

Upaya menyebarluaskan Nasakom dimanfaatkan oleh PKI dengan mengemukakan


bahwa PKI merupakan barisan terdepan pembela Nasakom. Keterlibatan PKI tersebut
menyebabkan ajaran Nasakom menyimpang dari ajaran kehidupan berbangsa dan bernegara
serta menggeser kedudukan Pancasila dan UUD 1945 menjadi komunis.

2.5 DILARANGNYA AJARAN NASAKOM

Paham ini dibuat oleh Soekarno, dengan tujuan menyamaratakan seluruh haluan
politik yang saling bertentangan. Agar adil dan tidak terjadi bentrok politik, Soekarno
membuat politik Nasakom, yang terdiri dari nasionalis (PNI), agama (masyumi), komunis
(PKI). Ketiganya beradu perang untuk merebut hati rakyat dan menjadi parpol terbesar di
Indonesia. Pada kenyataannya, PKI lebih diminati karena program-programnya yang
menggiurkan hati masyarakat, seperti pendidikan gratis, kesejahteraan buruh, emansipasi
terhadap wanita, keadilan sosial. 

Nasakom menjadi paham yang dilarang karena keterlibatannya dalam G30SPKI, yang
masih samar-samar. Terutama karena adanya kata "kom" dibelakang Nasakom yaitu paham
komunisme. Nasakom sendiri menyadur dari Pancasila yang tiap sila mengandung makna-
makna agama, komunis, dan nasionalis. Sila 1 tentang agama, sila 2 tentang komunis, sila 3
tentang nasionalis, sila 4 tentang demokrasi dan sila 5 tentang komunis.

2.6 KEBIJAKAN YANG MERUGIKAN INDONESIA

Nasakom merupakan ajaran yang menggabungkan antara ajaran nasionalis, agama


dan komunis. Ajaran Nasakom tidak bisa berkembang karena isi ajarannya saling
bertentangan. Ajaran komunis tidak bisa disatukan dengan ajaran agama karena saling
bertolak belakang. Selain itu Nasakom juga dimanfaatkan PKI untuk menggeser kedudukan
Pancasila dan UUD 1945 menjadi Komunis. Oleh sebab itu, ajaran ini disebut sebagai ajaran
yang merugikan Indonesia karena menggeser kedudukan ideologi negara yaitu Pancasila dan
UUD 1945.

7
2.7 RUNTUHNYA AJARAN NASAKOM

Ajaran ini runtuh ketika tragedi 30 september yang diduga adalah rekayasa kudeta
yang dilakukan rezim soeharto dengan memanfaatkan musuh politiknya (Partai Komunis
Indonesia / PKI), yang kemudian di lakukan penghapusan pada partai tersebut dan di sertai
dengan pembantaian rakyat indonesia yang terkait dengan partai tersebut yang di prediksi
antara satu juta lebih jiwa yang terbantai pada peristiwa tersebut, dan merupakan pelanggaran
HAM terberat sepanjang sejarah Indonesia.

8
BAB III
PENUTUP
3. 1 KESIMPULAN

Nasakom merupakan singkatan dari Nasionalis, Agama, dan Komunis.


Nasakom adalah konsep politik selama presiden Sukarno di Indonesia. Nasakom adalah tiga
aliran yang disatukan oleh Bung Karno dan dianggap sebagai pemersatu. Tujuannya yaitu
Gotong-royong (bekerja bersama-sama) untuk Revolusi Indonesia dalam melawan
Imperialisme. Adapun tujuan Nasakom yaitu untuk menggalang persatuan bangsa.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Nasakom
http://pengetahuandanilmuku.blogspot.co.id/2015/01/kebijakan-soekarno-masa-
demokrasi.html
http://id.scribd.com/doc/35409331/Nasakom#scribd
http://wartasejarah.blogspot.co.id/2013/07/Nasakom.html
https://auvijanfamily.wordpress.com/2013/12/09/Nasakom-nasionalisme-agama-dan-korupsi-
massal/

10

Anda mungkin juga menyukai