TENTANG
MPI 1 C
OLEH
KELOMPOK 1 :
DOSEN PENGAMPU
SYAIFUL MARWAN,M.Pd
2020
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………………...3
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang……………………………………………………………………..4
1.2.Rumusan Masalah…………………………………………………………………5
1.3.Tujuan Makalah……………………………………………………………….......5
1.4.Manfaat Makalah…………………………………………………………………..5
BAB II PEMBAHASAN
3.1.Kesimpulan…………………………………………………………………………13
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………..14
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT. karena rahmat dan karunianya
kami dapat menyelesaikan makalah singkat ini mengenai “MEMBANGUN MASYARAKAT
MADANI (SIVIL SOCIETY)”. Makalah ini kami susun berdasarkan referensi dan
pengetahuan yang kami miliki. Adapun Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah tak lain
untuk membantu pembaca memahami pembelajaran yang berhubungan dengan masyarakat
madani pada mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Mengingat penyusun ini adalah manusia yang tak luput dari segala kesalahan, maka
apabila terdapat kesalahan di dalam makalah ini kami memohon maaf dan mohon kritik dan
saran yang membantu dari pembaca demi perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat untuk kita semua. Amin
Pemakalah
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang.
Semua orang mendambakan kehidupan yang aman, damai dan sejahtera sebagaimana
yang dicita-citakan masyarakat Indonesia, yaitu adil dan makmur bagi seluruh lapisan
masyarakat. Untuk mencapainya berbagai sistem kenegaraan,muncul seperti demokrasi. Cita-
cita suatu masyarakat tidak mungkin dicapai tanpa mengoptimalkan kualitas sumber daya
manusia. Hal ini terlaksana apabila semua bidang pembangunan bergerak secara terpadu yang
menjadikan manusia sebagai subjek. Pengembangan masyarakat sebagai sebuah kajian
keilmuan dapat menyentuh keberadaan manusia yang berperadaban. Pengembangan
masyarakat merupakan sebuah proses yang dapat merubah watak, sikap dan perilaku
masyarakat ke arah pembangunan yang dicita-citakan. Indikator dalam menentukan
kemakmuran suatu bangsa sangat tergantung pada situasi dan kondisi serta kebutuhan
masyarakatnya.
Munculnya istilah masyarakat madani pada era reformasi ini, tidak terlepas dari
kondisi politik negara yang berlangsung selama ini. Sejak Indonesia merdeka, masyarakat
belum merasakan makna kemerdekaan yang sesungguhnya. Pemerintah atau penguasa belum
banyak memberi kesempatan bagi semua lapisan masyarakat mengembangkan potensinya
secara maksimal. Bangsa Indonesia belum terlambat mewujudkan masyarakat madani,
asalkan semua potensi sumber daya manusia mendapat kesempatan berkembang dan
dikembangkan. Mewujudkan masyarakat madani banyak tantangan yang harus dilalui. Untuk
itu perlu adanya strategi peningkatan peran dan fungsi masyarakat dalam mengangkat
martabat manusia menuju masyarakat madani itu sendiri.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, adapun rumusan yang akan dibahas
dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.3.Tujuan Makalah.
1.4.Manfaat Makalah.
1) Dengan makalah ini kami berharap semoga pembaca semakin paham tentang
konsep masyarakat madani.
2) Dengan makalah ini kami berharap semoga pembaca semakin paham
mengenai nilai-nilai masyarakat madani.
3) Dengan makalah ini kami berharap semoga pembaca semakin paham tentang
posisi masyarakat madani dalam Negara demokrasi.
4) Dengan makalah ini kami berharap semoga pembaca semakin paham
mengenai perkembangan masyarakat madani di Indonesia.
5) Dengan makalah ini kami berharap semoga pembaca semakin bisa
mempraktekkan nilai dan semangat masyarakat madani dalam kehidupan
sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut John Locke dalam teorinya tentang masyarakat madani, menyatakan bahwa
kekuasan negara tidak boleh mutlak, tetapi harus ada batas-batasnya. Batas-batas yang
dimaksud merupakan “”hak asasi manusia yang paling dasar” atau yang dikenal sebagai basic
human rights. Menurut Locke, hak-hak manusia yang paling dasar tersebut adalah hak atas
kehidupan, hak atas kemerdekaan dan hak atas kepemilikan.
Jika dilihat dari pengertian John Locke, maka masyarakat madani adalah masyarakat
di mana dijaminnya hak-hak asasi manusia yang mendasar, yang disebut juga dengan civil
right. Perbedaannya dengan masyarakat politik adalah kekuasaan negara di dalam
masyarakat madani dibatasi. Sedangkan perbedaannya dengan masyarakat alamiah adalah
masyarakat boleh berkuasa namun peran negara tidak sepenuhnya hilang.
Dalam masyarakat madani terdapat beberapa nilai-nilai yang harus dimaknai dan
ditanamkan sejak dini ke dalam diri setiap individu, yaitu :
1). Toleransi, yakni sikap menghargai serta menghormati perbedaan yang terdapat di dalam
masyarakat.
2). Keadilan Sosial, yakni sikap tidak membeda-bedakan dalam pemenuhan hak dan
pelaksaan kewajiban setiap anggota masyarakat.
4). Pluralisme, yakni keberadaan masyarakat yang majemuk sehingga setiap individu harus
memahami dan menyikapi perbedaan dengan sikap yang tulus. Maka dari itu, penerimaan
dari setiap individu terhadap perbedaan sosial adalah salah satu cara merawat kemajemukan
bangsa Indonesia.
Akan tetapi, demokrasi hanya akan menoleransi konflik yang tidak menghancurkan
sistem politik demokrasi menyediakan mekanisme dan prosedur yang mengatur dan
menyalurkan konflik sampai pada penyelesaian dalam bentuk kesepakatan. Prinsip ini pula
yang mendasari pembentukan identitas bersama, hubungan kekuasaan legitimasi
kewenangan, dan hubungan politik dengan ekonomi. Sistem ini pula yang berlaku di
Indonesia.Proses masyarakat madani memiliki hubungan yang erat dan saling tergantung satu
dengan yang lain. Masyarakat madani hanya dapat terbentuk dan tegak berdiri pada kondisi
kehidupan masyarakat yang demokrasi nya cukup tinggi, bukan hanya demokrasi yang di
rekayasa atu bahkan demokrasi yang yang melahirkan otoritaritarianisme. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa demokrasi dan masyarakat madani bagaikan dua sisi uang yan saling
memiliki keterkaitan.
Sikap curiga terhadap demokrasi liberal seringkali melahirkan sikap represif negara
terhadap apa saja yang bersifat berlawanan yang berasal dari kelompok-kelompokmasyarakat
madani.pada saat bersamaan pada umumnya negara mendahulukan pembangunan ekonomi
sembari melakukan tindakan represif terhadap kekuatan-kekuatan masyarakat madani,
sebagaimana dilakukan oleh rezim orde baru selama puluhan tahun. Akibatnya peranan
masyarakat madani sangat lemah sementara negara sangat dominan tanpa kontrol masyarakat
sipil. Akumulasi dari kondisi ini adalah tindakan monopoli elit penguasa orde baru melalui
praktek korupsi, kolusi dan nepotisme yang merugikan negara.
Pandangan ini lebih menekankan proses Pendidikan dan penyadaran politik warga
negara,khususnya kalangan kelas menengah. Hal itu mengingat bahwa demokrasi
membutuhkan topangan kultural,selain dukungan struktural. Usaha-usaha Pendidikan dan
penyadaran politik warga Negara merupakan upaya membangun budaya demokrasi
dikalangan warga negara. Secarateoritis, upaya Pendidikan dan penyadaran politik kelas
menengah dapat dianggap sebagai bagian dari proses penyadaran ideologis warga
negara,sebagaimana pernah disinggung oleh Gramsci. Melalui proses Pendidikan politik,
diharapkan lahir kelas menengah yang secara ekonomi dan politik mandiri. Kemandirian
kelas menengah pada akhirnya akan melahirkan kelompok masyarakat madani yang mampu
melakukan control terhadap hegemoni negara. Menurut Dawam Rahardjo,masyarakat madani
Indonesia masih merupakan lembaga-lembaga yang dihasilkan oleh sistem politik represif.
Ciri kritisnya lebih menonjol daripada ciri konstruktifnya. Menurutnya lebih banyak
melakukan protes dari pada mengajukan solusi, lebih banyak menuntut dari pada memberikan
sumbangan terhadap pemecahan masalah.
Indonesia Indonesia memiliki tradisi kuat civil society (masyarakat madani) bahkan
jauh sebelum negara bangsa berdiri, masyarakat sipil telah berkembang pesat yang diwakili
oleh kiprah beragam organisasi sosial keagamaan dan pergerakan nasional dalam dalam
perjuangan merebut kemerdekaan, selain berperan sebagai organisasi perjuangan penegakan
HAM dan perlawanan terhadap kekuasaan kolonial, organisasi berbasis islam, seperti Serikat
Islam (SI), Hahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, telah menunjukan kiprahnya sebagai
komponen civil society yang penting dalam sejarah perkembangan masyarakat sipil di
Indonesia. Terdapat beberapa strategi yang ditawarkan kalangan ahli tentang bagaimana
seharusnya bangunan masyarakat madani bisa terwujud di Indonesia.
Pertama, pandangan integrasi nasional dan politik. Pandangan ini menyatakan bahwa
sistem demokrasi tidak munkin berlangsung dalam kenyataan hidup sehari-hari dalam
masyarakat yang belum memiliki kesadaran dalam hidup berbangsa dan bernegara.
Bersandar pada tiga pilar diatas, pengembangan demokrasi dan masyarakat madani
selayaknya tidak hanya bergantung pada salah satu pandangan tersebut, sebaliknya untuk
mewujudkan masyarakat madani yang seimbang dengan kekuatan negara dibutuhkan
gabungan strategi dan paradigma, setidaknya tiga pilar ini dapat dijadikan acuan dalam
pengembangan demokrasi di masa transisi sekarang melalui cara:
1). Memperluas golongan menengah melalui pemberian kesempatan bagi kelas menengah
untuk berkembang menjadi kelompok masyarakat madani yang mandiri secara politik dan
ekonomi, dengan pandangan ini, negara harus menempatkan diri sebagai regulator dan
fasilitator bagi pengembangan ekonomi nasional, tantangan pasar bebas dan demokrasi global
mengharuskan negara mengurangi perannya sebagai aktor dominan dalam proses
pengembangan masyarakat madani yang tangguh.
3). Penyelenggaraan pendidikan politik (pendidikan demokrasi) bagi warga negara secara
keseluruhan. Pendidikan politik yang dimaksud adalah pendidikan demokrasi yang dilakukan
secara terus-menerus melalui keterlibatan semua unsur masyarakat melalu prinsip pendidikan
demokratis, yakni pendidikan dari, oleh dan untuk warga Negara.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan.
Masyarakat Madani (dalam bahasa Inggris: civil society) dapat diartikan sebagai suatu
masyarakat yang beradab dalam membangun, menjalani, dan memaknai kehidupannya. Kata
madani sendiri berasal dari bahasa arab yang artinya civil atau civilized (beradab). Istilah
masyarakat madani adalah terjemahan dari civil atau civilized society, yang berarti
masyarakat yang berperadaban. Nilai-nalai yang terkandung dalam masyarakat madani
adalah toleransi, keadaan sosial, demokrasi, dan pluralisme. Masyarakat Madani adalah
masyarakat yang beradab dalam membangun, menjalani, dan memaknai kehidupannya.
Masyarakat Madani merupakan tiang utama dalam kehidupan politik berdemokratis. Wajib
bagi setiap Masyarakat Madani yang tidak hanya melindungi warga negara dalam berhadapan
dengan negara, namun Masyarakat Madani juga dapat merumuskan dan menyuarakan
aspirasi masyarakat.
Demikianlah makalah ini kami susun. Kami paham bahwa dalam penyusunan
makalah ini terdapat berbagai kesalahan. Oleh karena itu, kami mohon untuk saran dan kritik
dari pembaca semua. Terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/mobile/yogafir/masyarakat-madani-37149461