Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH MATEMATIKA

STATISKA

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Ujian Praktik Matematika

Disusun oleh:

Akbar Dhaifullah
181910015

TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN


TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
SMK PLUS PELITA NUSANTARA
YAYASAN PELITA NUSANTARA BOGOR
2020-2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah


SWT, karena berkat rahmat, taufiq dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “Makalah Matematika Statistika” sesuai waktu yang telah ditetapkan.
Makalah ini dibuat untuk memberitahuakan kepada para pembaca tentang apa-apa saja yang
bersangkutan dengan judul makalah kali ini, misalnya seperti Sejarah statistika, Pengertian
statistika dan Rumus-rumus statistika.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dalam
penulisan maupun tata Bahasa yang membuat pembaca kurang mengerti. Dengan ini saya
mengharapkan kritik dan saran para pembaca yang nantinya akan saya jadikan sebagai bahan
perbaikan di kemudian hari.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan apa yang penulis
bahas disini dapat dijadikan tambahan ilmu pengetahuan teman-teman semua. Semoga Allah
SWT selalu memberikan rahmat dan ridho-nya kepada kita.

Bogor, 12 Februari 2021


Penyusun,

Akbar Dhaifullah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
C. Tujuan Masalah ........................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 3
A. Pengertian Statistika ................................................................................. 3
B. Penyajian Data ......................................................................................... 4
C. Ukuran Pemusatan Data ........................................................................... 7
D. Ukuran Penyebaran Data ........................................................................ 10
BAB III METODA PENELITIAN ............................................................................ 12
A. Responden Penelitian ............................................................................. 12
B. Ukuran Pemusatan .................................................................................. 14
BAB IV PENUTUP .......................................................................................... 17
A. Kesimpulan ............................................................................................ 17
B. Saran ...................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 18
LAMPIRAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penggunaan istilah statistika berakar dari istilah istilah dalam bahasa latin
modern statisticum collegium ("dewan negara") dan bahasa
Italia statista ("negarawan" atau "politikus").
Gottfried Achenwall (1749) menggunakan Statistik dalam bahasa
Jerman untuk pertama kalinya sebagai nama bagi kegiatan analisis data
kenegaraan, dengan mengartikannya sebagai "ilmu tentang negara (state)". Pada
awal abad ke-19 telah terjadi pergeseran arti menjadi "ilmu mengenai
pengumpulan dan klasifikasi data". Sir John Sinclair memperkenalkan nama
(Statistics) dan pengertian ini ke dalam bahasa Inggris. Jadi, statistika secara
prinsip mula-mula hanya mengurus data yang dipakai lembaga-lembaga
administratif dan pemerintahan. Pengumpulan data terus berlanjut, khususnya
melalui sensus yang dilakukan secara teratur untuk memberi informasi
kependudukan yang berubah setiap saat.
Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 statistika mulai banyak menggunakan
bidang-bidang dalam matematika, terutama peluang. Cabang statistika yang
pada saat ini sangat luas digunakan untuk mendukung metode ilmiah, statistika
inferensi, dikembangkan pada paruh kedua abad ke-19 dan awal abad ke-20
oleh Ronald Fisher (peletak dasar statistika inferensi), Karl
Pearson (metode regresi linear), dan William Sealey Gosset (meneliti problem
sampel berukuran kecil). Penggunaan statistika pada masa sekarang dapat
dikatakan telah menyentuh semua bidang ilmu pengetahuan, mulai
dari astronomi hingga linguistika. Bidang-bidang ekonomi, biologi dan cabang-
cabang terapannya, serta psikologi banyak dipengaruhi oleh statistika
dalam metodologinya. Akibatnya lahirlah ilmu-ilmu gabungan
seperti ekonometrika, biometrika dan psikometrika. Meskipun ada pihak yang
menganggap statistika sebagai cabang dari matematika, tetapi sebagian pihak
lainnya menganggap statistika sebagai bidang yang banyak terkait dengan
matematika melihat dari sejarah dan aplikasinya. Di Indonesia, kajian statistika

1
2

sebagian besar masuk dalam fakultas matematika dan ilmu pengetahuan


alam, baik di dalam departemen tersendiri maupun tergabung dengan
matematika.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah yang
diajukan dalam penelitian ini adalah :
1. Apa pengertian statistika?
2. Cara penyajian data
3. Ukuran Pemusatan Data
4. Ukuran Penyebaran Data
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa itu pengertian statistika
2. Untuk mengetahui bagaimana cara melakukan penyajian data
3. Untuk mengetahui ukuran dari Pemusatan Data
4. Untuk mengetahui Ukuran dari Penyebaran Data
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Statistika
Statistika adalah cabang ilmu matematika yang mempelajari bagaimana cara
mengumpulkan dan menyusun data, mengolah dan menganalisa data, serta
menyajikan data dalam bentuk kurva atau diagaram, menarik kesimpulan, dan
mengambil keputusan yang didasarkan pada hasil pengolahan data.
Statistika dibagi menjadi 2 macam, yaitu:
1. Statistika deskriptif
Statistika deskriptif adalah statistika yang melakukan kegiatan dari
mengumpulkan, menyusun, menganalisa, mengolah, serta menyajikan data
dalam bentuk kurva.
2. Statistika inferensi
Statistika inferensi adalah penarikan kesimpulan dalam statistika. Hasil
dari data yang sudah diolah dan dianalisa yang disebut statistik.
Dalam suatu penelitian, seluruh objek yang akan diteliti disebut populasi,
sedangkan sebagian dari populasi yang benar-benar diamati disebut sampel atau
contoh. Misalkan, kita akan meneliti apakah dampak dari curah hujan yang
tinggi bagi petani padi desa Pandak. Karena di desa Pandak ada 10 Rt, maka
akan diambil secara acak 5 petani untuk diteliti. Dalam hal ini, petani padi desa
Pandak disebut populasi, sedangkan yang terpilih dari masing-masing Rt disebut
sampel.
Datum adalah setiap informasi atau keterangan yang diperoleh dari suatu
penelitian. Kumpulan dari datum disebut data. Menurut jenisnya, data dibedakan
menjadi 2 macam, yaitu:
1. Data kualitatif
Data kualitatif adalah data yang menunjukkan sifat/keadaan objek atau
berupa tidak berupa angka. Contoh: data tentang nilai sikap yang dinyatakan
dengan “baik”, “cukup”, atau “kurang”.
2. Data kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang menunjukkan jumlah ukuran objek atau
berupa angka. Contoh: data tentang tinggi badan, berat badan, nilai siswa.
3
4

Menurut cara memperolehnya, data kuantitatif dapat dibedakan menjadi


2 macam, yaitu:
a. Data ukuran (data kontinu)
Data ukuran adalah data yang diperoleh dengan cara mengukur.
Contoh: data tentang luas petak sawah.
b. Data cacahan (data diskrit)
Data cacahan adalah data yang diperoleh dengan cara mencacah,
membilang, atau menghitung banyak objek. Contoh: data tentang
banyaknya penumpang kereta api x setiap harinya.
B. Penyajian Data
Data yang sudah dikumpulkan dapat disajikan dalam bentuk tunggal, data
kelompok atau data yang dikelompokkan dengan tabel dan data yang disajikan
dalam bentuk macam-macam diagram tergantung tujuan dibuatnya data tersebut.
1. Data Tunggal
Data tunggal adalah adata yang disusun sendiri menurut besarnya.
Contoh: Data dari bilangan antara 1 sampai 40 yang berkelipatan 5 adalah: 5,
10, 15, 20, 25, 30, 35.
2. Data Kelompok
Data kelompok yang disajikan dalam bentuk tabel disebut tabel distribusi
frekuensi. Contoh:
Nilai Titik tengah ( ) Frekuensi ( )
21 – 30 25,5 10
31 – 40 35,5 9
41 – 50 45,5 2
51 – 60 55,5 7
61 – 70 65,5 19
71 – 80 75,5 19
81 – 90 85,5 19
91 – 100 95,5 15
a. Kelas
Data yang terdiri atas 100 nilai amatan pada tabel di atas
dikelompokkan menjadi delapan kelas, yaitu kelas pertama 21 – 30, kelas
kedua 31 – 40, kelas ketiga 41 – 50, kelas keempat 51 – 60, kelas kelima
5

61 – 70, kelas keenam 71 – 80, kelas ketujuh 81 – 90, kelas kedelapan 91


– 100.
b. Batas kelas
Batas kelas ditentukan sebagai nilai-nilai ujung yang terdapat pada
sebuah kelas. Nilai ujung bawah suatu kelas disebut batas bawah kelas,
dan nilai unjung atas suatu kelas disebut batas atas kelas. Misalnya kelas
pertama 21 – 30, batas bawahnya 21 dan batas atasnya 30.
c. Tepi kelas
Tepi kelas ada 2, yaitu tepi bawah kelas dan tepi atas kelas.
Tepi bawah = batas bawah – 0,5
Tepi atas = batas atas + 0,5
Misalnya kelas pertama 21 – 30, tepi bawahnya 20,5 dan tepi atasnya 30,5.
d. Panjang kelas
Panjang kelas adalah selang antara tepi atas kelas dan tepi bawah kelas.
Panjang kelas = tepi atas – tepi bawah
Misalnya kelas pertama 21 – 30, panjang kelasnya adalah 10.
e. Titik tengah kelas
Titik tengah kelas adalah suatu nilai yang dapat dianggap mewakili kelas
itu.
Titik tengah = (batas bawah + batas atas)
3. Penyajian Data dalam Diagram
a. Diagram Batang
Penyajian data statistik dengan menggunakan gambar berbentuk
balok atau batang disebut diagram batang. Batang-batang itu dapat
dilukiskan secara tegak (diagram batang tegak) atau mendatar (diagram
batang mendatar), tetapi antara satu dengan batang lainnya diberi jarak
sehingga letak tiap batang tampak terpisah. Misalnya, tabel frekuensi
ukuran sepatu kelas VII E SMPN 1 Sleman.

No. Ukuran Sepatu Frekuensi

1 33 2
2 34 4
3 35 3
6

4 36 2
5 37 6
6 38 4
7 39 3
Total 24
b. Diagram Garis
Data yang disajikan dengan grafik yang berbentuk garis lurus
disebut diagram garis atau grafik garis. Diagram garis biasanya
digunakan untuk menyajikan data yang diperoleh berdasarkan
pengamatan dari waktu ke waktu secara berurutan. Misalnya, tabel
frekuensi ukuran sepatu kelas VII E SMPN 1 Sleman.

No. Ukuran Sepatu Frekuensi

1 33 2
2 34 4
3 35 3
4 36 2
5 37 6
6 38 4
7 39 3
Total 24
c. Diagram Lingkaran
Penyajian data statistik dengan menggunakan gambar yang
berbentuk daerah lingkaran disebut diagram lingkaran. Diagram tersebut
dapat dibuat dengan membagi lingkaran menurut data yang ada dan
dengan menggunakan busur derajat dan membagi keliling lingkaran.
Misalnya, data ukuran sepatu kelas VII E SMPN 1 Sleman.

Ukuran sudut
No. Ukuran Sepatu Frekuensi (f)
pusat x 360o

1 33 3 x 360o = 45o

2 34 4 x 360o = 60o

3 35 4 x 360o = 60o

4 36 3 x 360o = 45o
7

5 37 6 x 360o = 90o

6 38 4 x 360o = 60o
Total 24 3600
C. Ukuran Pemusatan Data
Ukuran pemusatan data adalah ukuran untuk memberikan gambaran wakil
data dari sampel yang diambil yang selanjutnya akan mewakili populasinya.
Secara umum yang termasuk ukuran pemusatan data adalah:
1. Mean (rata-rata hitung)
2. Median (kuartil tengah)
3. Modus
a. Mean
Mean (rataan) dari suatu data adalah perbandingan jumlah semua nilai
datum dengan banyak datum.
1) Rata-rata data tunggal
Data tunggal adalah data yang belum dikelompokkan dalam kelas-
kelas interval. Contoh data tunggal adalah 2, 3, 5, 9, 7, 7, 5, 5, …, n.
Secara matematis, rata-rata data tunggal bisa dinyatakan sebagai berikut.

2) Rata-rata untuk data berfrekuensi


Sampel yang banyak tentu akan menghasilkan data yang cukup besar.
Tak jarang, banyak data yang akan berulang. Untuk memudahkan
analisis, data harus dikelompokkan dalam tabel distribusi seperti berikut.
8

Untuk jumlah data dan ukuran sampelnya, bisa dinyatakan sebagai


berikut.

Dengan demikian, rumus rata-rata data berfrekuensi dinyatakan


sebagai berikut.
3) Rata-rata berinterval
Rata-rata berinterval digunakan untuk data dalam jumlah besar tetapi
pengulangannya sedikit. Adapun langkah-langkah membuat tabel
frekuensi yang berinterval adalah sebagai berikut.

a) Pertama, kamu harus menentukan data terkecil dan terbesarnya.


b) Kedua, tentukan jangkauan datanya (J). Jangkauan data merupakan
hasil pengurangan data terbesar oleh data terkecil (J = data terbesar
– data terkecil).
c) Ketiga, buatlah banyaknya kelas dengan aturan berikut.
k = 1 + 3,322 log n, di mana n = ukuran sampel
d) Keempat, tentukan interval kelas atau panjangnya kelas.

e) Kelima, buat tabel distribusi frekuensi dengan metode turus.


Lalu, bagaimana cara menghitung rata-rata untuk data berinterval?
a) Tentukan nilai tengah dari masing-masing kelas, yaitu dengan
membagi batas atas + batas bawah dengan 2.
b) Menggunakan rumus rata-rata seperti sebelumnya.
9

Dengan xi = nilai tengah kelas.


4) Rata-rata data gabungan
Rata-rata data gabungan adalah rata-rata hasil dari dua kelompok
data yang sudah memiliki rata-rata sebelumnya. Secara matematis, rata-
rata data gabungan dinyatakan sebagai berikut.

b. Median
Median atau nilai tengah adalah pemusatan data yang membagi suatu
data menjadi setengah (50%) data terkecil dan terbesarnya. Syarat utama
untuk menentukan median adalah dengan mengurutkan data-data yang ada.
1) Median data tunggal
Median pada data tunggal ditentukan dengan mengurutkan dahulu
seluruh datanya, lalu gunakan persamaan berikut.

2) Median data berinterval

Secara matematis, median data berinterval dirumuskan sebagai berikut.


Tb = tepi bawah kelas median – p; dan
p = 0,5 jika nilai dinyatakan dalam bilangan bulat dan 0,05 jika nilai
dinyatakan dalam bilangan desimal 1 angka di belakang koma.
c. Modus
Modus adalah ukuran pemusatan data yang berupa frekuensi terbesar
munculnya data yang sama. Modus dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai
berikut.
10

1) Modus data tunggal


Untuk memahami modus data tunggal, simak contoh berikut.
1, 2, 2, 2, 5, 6, 6, 7, 7, 7, 7, 10, 15
Modus data di atas adalah 7 karena 7 muncul sebanyak 4 kali. Bilangan
selain 7 munculnya kurang dari 4 kali.
Jika dalam suatu data terdapat dua modus, maka disebut bimodus.
2) Modus data berinterval
Modus berinterval berlaku untuk data-data yang disajikan dalam
bentuk interval. Secara matematis, modus berinterval dirumuskan sebagai
berikut.

Keterangan:
Tb = tepi bawah kelas modus;
d1 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelumnya;
d2 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas setelahnya; dan
l = panjang kelas.
D. Ukuran Penyebaran Data
Ukuran penyebaran data atau ukursan dispersi menunjukkan seberapa besar
nilai-nilai dalam suatu kumpulan data memiliki nilai yang berbeda. Ukuran
dispersi ada beberapa macam adalah rentang (jangkauan atau range), jangkauan
antarkuartil, simpangan kuartil, ragam, dan simpangan baku.
1. Rentang (Jangkauan atau Range)
Rentang atau jangkauan (range) merupakan ukuran penyebaran yang
paling sederhana dan mudah dipahami serta didefinisikan sebagai selisih
nilai maksimum (data terbesar) dengan nilai minimum (data terkecil) yang
dinyatakan sebagai berikut:
dengan = rentang (range), = data terbesar, = data terkecil.
2. Jangkauan Antar Kuartil
11

Jangkauan antarkuartil didefinisikan sebagai selisih antar kuartil ketiga


dengan kuartil pertama. Jangkauan antarkuartil disebut hamparan,
ditentukan dengan rumus:
dengan = hamparan, = kuartil tiga, = kuartil pertama.
3. Simpangan Kuartil
Simpangan kuartil didefinisikan sebagai setengah kali panjang
hamparan. Oleh karena itu, simpangan kuartil disebut juga rentang semi
antarkuartil. Simpangan kuartil ditentukan dengan rumus:
4. Ragam dan Simpangan Baku
Simpangan baku adalah ukuran penyebaran yang paling baik karena
mencerminkan besaran pneyebaran tiap-tiap observasi. Kuadrat dari
simpangan baku disebut ragam atau variansi.
BAB III
METODA PENELITIAN

A. Responden Penelitian
Berat Tinggi Ukuran
No. Nama Lengkap
Badan Badan Sepatu
1. Abdul Rozak 73 kg 174 cm 44
2. Abdullah Alghifari 47 kg 160 cm 40
3. Ade Nur Alif 66 kg 165 cm 41
4. Aditya Yoga 70 kg 175 cm 43
5. Afiqah Lainisyari Daulay 57 kg 170 cm 41
6. Aini Yunita Rahmawati 54 kg 156 cm 39
7. Aldha 68 kg 158 cm 39
8. Alifah Eka Pebriyanti 59 kg 162 cm 39
9. Aloysius Cahyo Kamanda 58 kg 180 cm 44
10. Alvina Damayanti 49 kg 152 cm 39
11. Angellia Nurfajri 45 kg 155 cm 39
12. Annisa M.S 47 kg 158 cm 38
13. Annisa Putri 45 kg 176 cm 39
14. Arinda Nuraini 47 kg 157 cm 39
15. Arsal 63 kg 172 cm 44
16. Astri Dwiningsih 56 kg 151 cm 39
17. Daffa Dwi Pranata 65 kg 169 cm 42
18. Daffa Yasser Haritza 70 kg 180 cm 43
19. Danar Ardiyansah 67 kg 160 cm 38
20. Davina Putri 78 kg 165 cm 42
21. Dela Anggreyani 55 kg 155 cm 37
22. Della 55 kg 155 cm 36
23. Desy Ayu Rahmawati 48 kg 160 cm 38
24. Dicka Hermana 73 kg 175 cm 42
25. Dika Andika 58 kg 164 cm 46
26. Dillon Ardiansyah 72 kg 177 cm 59
27. Dwi solana 52 kg 156 cm 39
28. Dzaky Hasbullah 64 kg 175 cm 40
29. Eka Putri Auliyatun 50 kg 160 cm 42
30. Elizabeth Hasianna 47 kg 158 cm 37
31. Eva Aulia 50 kg 156 cm 39
32. Fahmi Aldzaddi 78 kg 168 cm 42
33. Fahmi Aldzaddi 78 kg 168 cm 40
34. Fara Yowan Pangesti 39 kg 149 cm 42
35. Fazahrina Fidiani Zulfa 53 kg 162 cm 39

12
13

36. Ferdiansyah Putra 53 kg 170 cm 41


37. Fiera Madhanty 42 kg 158 cm 44
38. Fiqa Putri Salsa 55 kg 170 cm 39
39. Fitri Indriyani 60 kg 158 cm 39
40. Haikal Ardiansyah 47 kg 170 cm 42
41. Haikal Hakim 60 kg 165 cm 39
42. Hendri Gumilang 45 kg 178 cm 40
43. Indri daradinanti 33 kg 150 cm 37
44. Karina Saputri 58 kg 155 cm 41
45. Keysia Puspita Ningsih 44 kg 158 cm 39
46. Kurnia ningsih 43 kg 153 cm 38
47. M. Furqon Alfaridzi 62 kg 170 cm 40
48. Made Ayu Sinta Maheswa 55 kg 155 cm 40
49. Mahessa Ardhaseno 62 kg 171 cm 45
50. Mario Hoshi Pratama 64 kg 176 cm 41
51. Matahari Nusantara D 55 kg 172 cm 37
52. Miftakhul Ramadhansyah 49 kg 168 cm 41
53. Misbakhul Ulum 55 kg 165 cm 41
54. Mochamad pradita sadan 60 kg 168 cm 42
55. Mochamad Rivaldi Yusuf 58 kg 183 cm 44
56. Mozaika Andin 40 kg 158 cm 39
57. Muhamad Rezaldiansyah 64 kg 185 cm 43
58. Muhamad Sahlan 63 kg 181 cm 44
59. Muhammad Bisri 45 kg 170 cm 41
56. Muhammad Hilmy Haidar 52 kg 170 cm 42
57. Muhammad Khadafi 70 kg 165 cm 42
58. Muhammad Rizky 80 kg 170 cm 41
59. Mujahidah Kamilah 55 kg 163 cm 40
60. Nadia Rachman 45 kg 175 cm 40
61. Nahla Trisha Amalia 47 kg 170 cm 38
62. nanda eliza putri 69 kg 161 cm 40
63. Nasywa Fitri 50 kg 155 cm 39
64. Natasya Khairunnisa 47 kg 168 cm 39
65. Nathasya 60 kg 170 cm 39
66. Naufal M.A 70 kg 172 cm 42
67. Nindi Atika 47 kg 154 cm 41
68. Putri Agustin 40 kg 145 cm 38
69. Rachmalia 50 kg 162 cm 38
70. Rafi Jauhar Zahron 55 kg 165 cm 32
71. Rafly Rahmat Amtiar 65 kg 173 cm 41
72. Raihan Bugi Choiruddin 75 kg 185 cm 40
14

73. Ramadhan Imam Saputra 75 kg 172 cm 42


74. Randy Afif Herlambang 86 kg 174 cm 45
75. Reisyaff Fiermy Cantando 91 kg 180 cm 38
76. Reni Sulistyawati 45 kg 160 cm 37
77. Resa Oktavian 65 kg 170 cm 39
78. Reva Ananda Z 50 kg 160 cm 39
79. Rivana Shidqi Mufidz 87 kg 173 cm 42
80. Ryan Dernison 46 kg 160 cm 40
81. Salisa Adilia 50 kg 148 cm 38
82. Salma Amira M.J 49 kg 160 cm 39
83. Salsabilah Amelia 45 kg 165 cm 38
84. Shelliana 60 kg 157 cm 39
85. Siti Marfuah 46 kg 153 cm 43
86. Steven 67 kg 167 cm 43
87. Tata Herin 42 kg 155 cm 42
88. Tiara Maulida 50 kg 156 cm 39
89. Titin Sugihartini 50 kg 163 cm 39
90. Trizzah AmbarWulan 60 kg 157 cm 38
91. Vania Rahma Diyanti 47 kg 162 cm 39
92. Vitto Dwi Riana Putra 60 kg 168 cm 42
93. Wilda Meylana sugiantari 47 kg 158 cm 39
94. Yossie Agustia 44 kg 151 cm 37
95. Zahra 60 kg 153 cm 42
96. Zahra Hafizha 39 kg 155 cm 38
97. Zahrah mahfuzah 41 kg 154 cm 39
98. Zharfan 55 kg 170 cm 56
99. Zidan Gimnastiar 58 kg 167 cm 40
100. Zuvika Nandra Sabriyani 42 kg 150 cm 44
B. Ukuran Pemusatan
1. Mean
a. Berat Badan (kg)
33+39+39+40+40+41+42+42+42+43+44+44+45+45+45+45+45+45+45+46+
46+47+47+47+47+47+47+47+47+47+47+48+49+49+49+50+50+50+50+50+
50+50+52+52+53+53+54+55+55+55+55+55+55+55+55+55+56+57+58+58+
58+58+58+59+60+60+60+60+60+60+60+60+62+62+63+63+64+64+64+65+
65+65+66+67+67+68+69+70+70+70+70+72+73+73+75+75+78+78+78+80+
86+87+91
15

100
= 5.821/100 = 58.12
Jadi, Mean dari berat badan adalah 58.12.
b. Tinggi Badan (cm)
145+148+149+150+150+151+151+152+153+153+153+154+154+155+155+
155+155+155+155+155+156+156+156+157+157+157+158+158+158+158+
158+158+158+158+160+160+160+160+160+160+160+160+161+162+162+
162+162+163+163+164+165+165+165+165+165+165+165+167+167+168+
168+168+168+168+168+169+170+170+170+170+170+170+170+170+170+
170+170+171+172+172+172+172+173+173+174+174+175+175+175+175+
176+176+177+178+180+180+180+181+183+185+185
100
= 16.600/100 = 166
Jadi, Mean dari tinggi badan adalah 166.
c. Ukuran Sepatu
32+36+37+37+37+37+37+37+38+38+38+38+38+38+38+38+38+38+38+38+
39+39+39+39+39+39+39+39+39+39+39+39+39+39+39+39+39+39+39+39+
39+39+39+39+39+39+39+39+40+40+40+40+40+40+40+40+40+40+40+41+
41+41+41+41+41+41+41+41+41+42+42+42+42+42+42+42+42+42+42+42+
42+42+42+42+42+42+42+43+43+43+43+43+43+43+44+44+44+44+44+44+
44+45
100
= 4.098/100 = 40.98
Jadi, Mean dari ukuran sepatu adalah 40.98.
2. Median
a. Berat Badan (kg)
Jadi, Median (Nilai Tengah) adalah 55.
b. Tinggi Badan (cm)
Jadi, Median (Nilai Tengah) adalah 165.
c. Ukuran Sepatu
Jadi, Median (Nilai Tengah) adalah 40.
16

3. Modus
a. Berat Badan (kg)
Jadi, Modus dari berat badan adalah 47.
b. Tinggi Badan (cm)
Jadi, Modus dari berat badan adalah 170.
c. Ukuran Sepatu
Jadi, Modus dari berat badan adalah 39.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan,
mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data.
Singkatnya, statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data.
Manfaat statistika dalam kehidupan sehari-hari adalah supaya kita lebih praktis
dalam mengolah data, sehingga kita akan mudah untuk menjalankan suatu aktivitas yang
berkaitan dengan statistika, misalkan Bagi ibu-ibu rumah tangga mungkin tanpa disadari
mereka telah menerapkan statiska. Dalam membelanjakan uang untuk kebutuhan
keluarganya sering melakukan perhitungan untung rugi, berapa jumlah uang yang harus
dikeluarkan setiap bulannya untuk uang belanja, listrik, dan lain sebagainya.
Dari keseluruhan isi makalah ini, dapat kita dapat mengambil kesimpulan bahwa
statistik digunakan sebagai metode untuk pengumpulan data yang bertujuan untuk
penarikan suatu keputusan. Di dalam Statistik sendiri terdiri dari 3 hal yaitu Mean,
Median dan Modus. Dimana masing – masing nya memiliki rumus tersendiri untuk
menghitung jumlah data – data yang ada.
Semua materi di atas dapat dikatakan bahwa statistik, data, populasi dan sampel
merupakan hal yang sangat di butuhkan dalam membuat sebuah penelitian. Karena tanpa
ada ke-empat hal tersebut di atas maka sebuah penelitian akan sulit untuk di atur datanya.
Karena data yang kita teliti dalam bentuk populasi sangat banyak. Dengan adanya empat
hal tersebut maka penelitian dapat di lakukan dengan mudah karena ada teknik-teknik
yang memudahkan berjalannya sebuah penelitian.
B. Saran.
Disarankan agar kita bisa menggunakan metode ini untuk mengambil suatu data
apapun, guna penarikan suatu keputusan. Dimana kita juga dapat menggunakan rumus
kuartil, desil, ataupun persentil tergantung pada situasi yang kita hadapi.
Tak lepas dari itu semua, kami sebagai penyusun juga mengahrapkan saran – saran
yang membangun guna hasil yang jauh lebih baik kedepannya.

17
DAFTAR PUSTAKA

Abdillah. 2020. “Rumus-Rumus Statistika Dasar Matematika Terlengkap”


https://rumusrumus.com/rumus-statistika/
Admin. 2020. “Modul Matematika Statistika”
http://www.smkn1sukasada.sch.id/upload//Modul_prakerin_statistika_Repai.pdf
Diniari, Embun Bening. 2020. “Pengenalan Istilah Statistik Data Tunggal Dalam Matematika“
https://blog.ruangguru.com/pengenalan-istilah-statistik-data-tunggal-dalam-
matematika

18
LAMPIRAN

Bukti foto responden penelitian:

No. Bukti Foto

1.

2.

3.
4.

5.

6.
7.

8.

9.
10.

11.

12.
13.

14.

15.
16.

17.

18.
19.

20.

Anda mungkin juga menyukai