Anda di halaman 1dari 11

KARYA TULIS ILMIAH

PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA MODERN

Diajukan untuk mengikuti salah satu syarat


Masuk Kelas saat jam pembelajaran Agama

Disusun oleh:

Rafi Virgi Prasetyo


181910272

TEKNIK KOMPUTER JARINGAN


TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
SMK PLUS PELITA NUSANTARA
YAYASAN PELITA NUSANTARA BOGOR
2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalammualaikum.wr.wb

Dengan Mengucapakan Puji Syukur kepada Allah SWT, atas kehendak-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini. Meskipun banyak sekali kekurangan dan
kesalahan didalamnya, namun kami berharap bisa memberikan sedikit penegtahuan
tentang hal yang kami tulis ini.
Makalah ini memuat tentang Perkembangan Islam Pada Masa Modern, dimana
didalamnya di terangkan tentang proses Perkembangan Islam Pada Masa Modern.
Maka dengan hal ini, semoga kita semua akan menjadi lebih mengetahui Proses
Perkembangan Isalam Pada Masa Modern.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca
dan pendengar. kami menyadari bahwa dalam penuliasan makalah ini masih banyak
kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Dan semoga makalah ini dapat bernmanfaat bagi kita semua. Sekian dan
terimakasih.

Wassalamualaikum.wr.wb

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

A. Latar belakang ...........................................................................................1

B. Tujuan .......................................................................................................1

C. Rumusan Masalah .....................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................2

A. Perkembangan Dunia Islam pada Masa Modern ......................................2


B. Perkembangan Ajaran Islam pada Masa Modern .....................................2
C. Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Masa Modern.............................3
D. Perkembangan Kebudayaan Islam pada Masa modern ............................4
E. Hikmah Mempelajari Sejarah Perkembangan Islam ...............................6
BAB III PENUTUP ................................................................................................7
A. Kesimpulan ..............................................................................................7
B. Saran ........................................................................................................7
Daftar pustaka ........................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Latar belakang dari makalah kelompok kami mengambil tema agama, yang
berjudul perkembangan islam pada masa modern adalah karena banyak orang
terutama umat muslim yang belum mengetahui bagaimana perkembangan islam
pada masa modern secara keseluruhan. Mulai dari perkembangan ajaran islam, ilmu
pengetahuan, samapi kebudayaan islam pada masa tersebut.

B. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah kami adalah untuk mengetahui
perkembangan islam pada masa modern.

C. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan di bahas pada makalah kami adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana Gambaran Perkembangan Dunia Islam pada Masa Modern?
2. Bagaimana Perkembangan Ajaran Islam pada Masa Modern?
3. Bagaimana Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Masa Modern?
4. Bagaimana Perkembangan Kebudayaan Islam pada Masa Modern?
5. Apakah Hikmah dari Mempelajari Sejarah Perkembangan Islam pada Masa
Modern?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perkembangan Dunia Islam pada Masa Modern


Masa pembaharuan atau modern bagi dunia islam adalah masa yang di mulai
dari tahun 1800 M sampai sekarang. Masa pembaharuan ditandai dengan adanya
kesadaran umat islam terhadap kelemahan dirinya dan adanya dorongan untuk
memperoleh kemajuan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pada masa pembaharuan ini, telah muncul tokoh-tokoh pembaharu dan pemikir
islam di berbagai Negara islam.
Pada awal masa pembaharuan, kondisi islam secara politis berada di bawah
pengaruh kolonialisme. Baru pada pertengahan abad ke-20 M, dunia islam bangkit
memerdekakan negaranya dari penjajahan bangsa barat (Eropa).
Di antara Negara-negara islam atau Negara-negara berpenduduk mayoritas
umat islam, yang memerdekakan dirinya dari penjajahan adalah:

– Indonesia
– Pakistan
– Mesir
– Irak
– Syria
– Lybia
– Sudan
– Maroko
– Aljazair
– Malaysia
– Brunei Darussalam
– Uzbekistan
– Kirghistan
– Kazakhtan
– Tajikistan
– Azerbaijan
– Yogoslavia
– Libanon

Setelah negara-negara yang berpendudk mayoritas islam tersebut memperoleh


kemerdekaan, maka umat islam bersama-sama dengan pemerintah negaranya
melakukan usaha-usaha pembangunan dalam berbagai bidang. Demi terwujudnya
masyarakat bangsa yang adil dan makmur di bawah naungan rida Allah AWT.

B. Perkembangan Ajaran Islam pada Masa Modern.


Menjelang awal masa modern yaitu sebelum dan sesudah tahun 1800 M,
umat Islam di berbagai negara telah menyimpang dari ajaran islam yang bersumber
kepada Al-Qur’an dan Hadis. Penyimpangan itu terdapat dalam hal:

2
– Ajaran islam tentang ketauhidan telah bercampur dengan kemusyrikan. Hal ini di
tandai dengan banyaknya umat islam yang selain menyembah Allah SWT juga
memuja makam yang di anggap keramat serta meminta tolong dalam urusan gaib
kepada dukun-dukun dan orang-orang yang di anggap sakti. Selain itu, ada umat
islam yang menganggap sultan adalah orang yang suci yang segala perintahnya
harus di turuti.

– Adanya kelompok umat islam, yang selama hidup di dunia ini hanya mementingkan
urusan akhirat dan meningalkan dunia. Mereka beranggapan bahwa memiliki harta
banyak, kedudukan yang tinggi dan ilmu pengetahuan tentang dunia adalah hal
yang tidak perlu. Karena hidup di dunia ini hanya sebentar dan sementara.
Sedangkan, hidup di akhirat bersifat kekal dan abadi.

– Umat islam yang menganut paham fatalime, yaitu paham yang mengharuskan
berserah diri kepada nasib dan tidak perlu berikhtiar, karena hidup manusia dikuasai
dan di tentukan oleh nasib.
Penyimpangan-penyimpangan umat islam terhadap ajaran agamanya seperti
tersebut, mendorong lahirnya tokoh pembaharu yang berusaha menyadarkan umat
islam agar kembali kepada ajaran islam yang benar, yang bersumber kepada Al-
Qur’an dan As-Sunnah (Hadis). Tokoh-tokoh pembaharuan itu antara lain:

– Muhammad bin Abdul Wahhab


– Rifa’ah Badawi Rafi’ At-Tahtawi atau At-Tahtawi
– Jamaluddin Al-Afgani

C. Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Masa Modern


Pada masa modern, perkembangan ilmu pengetahuan mengalami kemajuan.
Hal ini dapat dilihat di berbagai negara seperti Turki, India, dan Mesir.
Sultan Muhammad II ( 1785-1839 M) dari kesultanan Turki Usmani,
melakukan berbagai usaha agar umat islam di negaranya dapat menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi. Usaha-usaha tersebut seperti:

1. Melakukan modernisasi di bidang pendidikan dan pengajaran, dengan memasukkan


kurikulum pengetahuan umum kepada lembaga-lembaga pendidikan Islam
(Madrasah).
2. Mendirikan lembaga pendidikan “Maktebi Ma’arif”, untuk mencetak tenaga-tenaga
ahli di bidang administrasi, juga membangun lembaga “Maktebi Ulumi Edebiyet”,
untuk menyediakan tenaga-tenaga ahli di bidang penterjemahan.
3. Mendirikan perguruan-perguruan tinggi di bidang kedokteran, militer, dan
teknologi.
Setelah kesultanan turki dihapuskan pada tanggal 1 November 1923 M, dan
turki diproklamirkan sebagai negara berbentuk republik dengan presiden
pertamanya Mustafa Kemal At-Turk, pendiri turki modern (1881-1938 M), maka
kemajuan turki di bidang ilmu pengetahuan terus meningkat.
Di India ketika masih dijajah inggris, telah bermunculan para cendekiawan
muslim berpikiran modern yang melakukan usaha-usaha agar umat islam mampu
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga dapat melepaskan diri dari
belenggu penjajah. Para cendekiawan muslim dimaksud, seperti syah waliyullah

3
(1703-1762 M), Syahid Ahmad Khan (1817-1898 M), Syahid Amir Ali (1849-1928
M), Muhammad Iqbal (1873- 1938 M), Muhammad Ali Jinnah (1876-1948 M), dan
Abdul Azad (1888-1956 M).
Setelah india dan Pakistan merdeka dari Inggris pada tahun 1947 M, umat
Islam terbagi dua, ada yang masuk ke republic islam Pakistan dan ada yang tetap di
india ± 40 jta jiwa. Umat islam di kedua negara tersebut trus berusaha meningkatkan
ilmu pengetahuan dan teknologi, agar kualitas hidupnya meningkat.
Pada masa modern, terutama ekspansi napoleon ke mesir (1798 M), umat
islam mesir, khususnya para pengusaha dan kaum cendekiawan menyadari
keterbelakangan mereka dalam urusan dunia jika di bandingkan dengan bangsa-
bangsa eropa. Oleh karena itu, mereka melakukan berbagai usaha agar menguasai
berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah di miliki oleh bangsa-bangsa
eropa.
Muhammad Ali penguasa Mesir (1805-1849 M) mengirim mahasiswa
untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi ke prancis. Setelah kembali
kemesir, mereka mengajar di berbagai perguruan tinggi, terutama di Universitas Al-
Azhar. Karena yang belajar di universitas Al-Azhar ini bukan hanya para
mahasiswa dari mesir, tetapi para mahasiswa dari berbagai negara dan wilayah
Islam, ilmu pengetahuan dan teknologi di ajarkan di universitas ini dengan cepat
menyebar ke seluruh dunia islam. Selain universitas Al-Azhar, di mesir telah
didirikan universitas-universitas, yang didalamnya terdapat berbagai fakultas
seperti: kedokteran, farmasi, teknik pertanian, perdagangan, hukum dan sastra.
Universitas-universitas yag di maksud antara lain: universitas Iskandariyah,
universitas Ainusyams, universitas Hilwan, universitas Assiut, universitas Suez dan
universitas American University in Cairo (AUC).

D. Perkembangan Kebudayaan Islam pada Masa modern


Kebudayaan umat islam pada masa modern berkembang ke arah yang lebih
maju. Hal ini dapat di pelajari di berbagai negara islam atau negara yang
berpenduduk mayoritas islam seperti Saudi Arabia, Mesir, Irak, Iran, Kuait,
Pakistan, Malaysia, Brunei dan Indonesia.

1. Arsitektur
Arsitektur ada yang bersifat melayani keagamaan, seperti masjid, makam,
madrasah dan ada pula yang berfungsi melayani kepentingan sekuler seperti istana,
benteng, pasar, Karavan serai, jalan raya, rel-rel kereta api dan lain-lain.
Setelah di temukannya ladang Minyak pada tahun 1933, Saudi Arabia tidak
lagi menjadi negara miskin tetapi termasuk salah satu negara kaya. Dengan
kekayaan melimpah, Saudi Arabia banyak membagun jalan raya antar kota dan
jalan kerata api antara kota. Juga membangun maskapai penerbangan internasional
yang bernama Saudi Arabia air lines di Jeddah, zahran dan riyad. Di bidang
perhotelan telah di bangun hotel-hotel mewah bertaraf internasional, antara lain
tempat di sekitar Masjidil Haram Mekah dan Masjid Nabawi Madinah.

a. Masjidil Haram
Masjidil haram artinya masjid yang dihormati atau dimuliakan. Masjid ini
berbentuk empat persegi terletak di tengah-tengah kota Mekah, serta merupakan
masjid tertua di dunia. Di tengah-tengah masjid itu terdapat Ka’bah yang telah

4
ditetapkan oleh Allah SWT sebagai kiblat umat islam di seluruh dunia dalam
mengerjakan salat. Selain itu, terdapat pula Hajar Aswad (batu hitam yang terletak
di dinding Ka’bah), makam Ibrahim, hijr ismail dan sumur zamzam yang letaknya
tidak jauh dari ka’bah.
Keadaan masjidil haram pada masa Nabi Muhammad SAW masih hidup,
dengan keadaan masjidil haram sekarang ini jauh berbeda. Pada masa Nabi SAW
masih hidup keadaan masjidil haram tidak begitu luas dan bersifat sederhana.
Sekarang ini, keadaan masjidil haram sangat luas dan merupakan bangunan yang
begitu megah dan indah. Masjidil haram sekarang ini berlantai empat yang untuk
naik dari lantai dasar kelantai di atasnya sudah di sediakan escalator.

b. Masjid Nabawi
Masjid Nabawi adalah sebuah masjid yang megah dan indah juga sangat
luas. Kalau pada masa Nabi Muhammad luas masjid nabawi ± 2.500 m2, kini
luasnya menjadi ± 165.000 m2(luas seluruh kota madinah pada masa Rasulullah
SAW). Hal ini mengakibatkan makam Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar dan
Umar bin Khathab yang dulu berada di luar masjid, sekarang berada di dalam
masjid. Demikian juga dengan tempat pemakaman umum yang dulu berada di
pinggir kota madinah, sekarang ini berada di samping atau di pinggir halaman
masjid.
Masjid Nabawi bertambah indah dan megah dengan adanya sepuluh buah menara
yang menjulang tinggi, 95 buah pintu masjid yang lebar dan indah, juga kubah
masjid yang dapat terbuka dan tertutup.
Selain itu, pada atap masjid nabawi bagian belakang yaitu pintu Al-Majidi
dari sebelah barat memanjang ke sebelah timur, telah di bangun tingkat dua yang
di manfaatkan untuk perkantoran, perpustakaan, gudang, peralatan dan sebagainya
digunakan sebagai tempat salat apabila jamaah di lantai bawah terlalu padat.
Arsitektur yang berfungsi untuk melayani kepentingan agama dan
kepentingan sekuler, selain terdapat di Saudi Arabia, juga terdapat di negara lain,
terutama di negara berpenduduk mayoritas islam. Misalnya di turki sekarang
memiliki tidak kurang dari 62.000 masjid dan pembangunan masjid mencapai 1.500
buah pertahun. Serta, telah di bangun 2.000 unit sekolah Al-Qur’an.
Pada tahun 1794-1925 di iran, telah di bangun kota taheran sebagai ibukota
iran. Perkembangan kota ini sangat pesat, terutama pada masa kekuasaan dinasti
Pahlevi (1925-1979). Sekarang ini taheran merupakan salah satu kota terbesar di
asia. Bangunan arsitektur peninggalan Dinasti Qatar antara lain:

– Istana Niavarand
Adalah tempat kediaman Syah Muhammad Reza Pahlevi dan keluarganya.
– Perkuburan Behesyti Zahra’ ( bahasa Persia artinya: Taman Zahra)
Adalah perkuburan tempat di makamkannya puluhan ribu syuhada
(pahlawan) revolusi islam. Di perkuburan ini juga dimakamkan pemimpin revolusi
islam Ayatullah Khomaeni.
Pada masa modern di irak, selain terdapat arsitektur yang berfungsi melayani
keagamaan ada juga arsitektur yang bersifat sekuler misalnya bangunan-bangunan
industry, jalan kereta api yang menghubungkan Basrah dengan Bagdad, jalan-jalan
beraspal ibukota, dua bandara internasional di Basrah dan di Bagdad, serta dua
pelabuhan internasional di basrah dan Um Al-Qasar.

5
2. Sastra
Pada masa modern telah bermunculan para sastrawan yang karya-karya
sastranya bersifat islami di berbagai negara, misalnya:
– Muhammad Iqbal
– Mustafa Lutfi Al-Manfaluti
– Dr. Muhammad Husain Haekal
– Jamil Siqdi Az-Zahawi
– Abdus Salam Al-Ujaili
– Aisyah Abdurahman
– Fatwa Tawqan
– Nazek Al-Malaikah
– Layla Ba’albaki

3. Kaligrafi
Kata kaligrafi berasal dari bahasa yunani yang berarti Kaligrafia atau
Kaligraphos. Kallos berarti Indah dan Grapho berarti tulisan. Jadi, kaligrafi berarti
tulisan indah yang mempunyai nilai estetis. Dalam bahasa arab kaligrafi di sebut
khatt, yang dalam pengertian sehari-hari berarti tulisan indah yang memiliki nilai
estetis.
Kaligrafi merupakan seni satu-satunya islam yang murni di hasilkan oleh
orang islam. Berbeda dengan seni islam yang lainnya seperti seni lukis dan ragam
hias terpengaruh dengan unsure non-islam.
Kaligrafi terdiri dari bermacam-macam gaya antara lain ada enam gaya yang
di sebut Al-Aqlam As-Sittah, inggrisnya The Six Hands/Style).
Seni kaligrafi berkembang sangat cepat ke seluruh pelosok dunia, khususnya
negara-negara mayoritas islam. Seni kaligrafi di pakai sebagai hiasan di masjid-
masjid, penyekat ruangan, hiasan dinding rumah, kotak penyimpanan perhiasan,
alat-alat rumah tangga dan lain-lain. Media yang digunakan juga beragam yakni
dari kertas, kain, kulit, kaca, emas, perak, tembaga, kayu dan keramik.
Perhatian umat islam Indonesia terhadap kaligrafi cukup bagus. Hal ini di
tandai dengan:
– Diadakannya pameran lukisan kaligrafi berstandar nasional, yakni pada acara
MTQ Nasional XI di Semarang (1979), pada Muktamar Pertama Media Massa
Islam Sedunia di Jakarta (1980), pada MTQ Nasional XII di Banda Aceh (1981),
dan pada pameran kaligrafi islam dibalai budaya Jakarta dalam ragka menyambut
tahun baru Hijriah 1405 (1984 M).
– Diselenggarakannya Musabaqah Khatt Indah Al-Qur’an (MKQ) dalam setiap
MTQ. MKQ ini mulai di selenggarakan pada MTQ Nasional XII di Banda Aceh
(1981) dan MTQ Nasional di Padang (1983).

E. Hikmah Mempelajari Sejarah Perkembangan Islam pada Masa Modern


Hikmah dari mempelajari sejarah perkembangan Islam pada Masa Modern
adalah kita dapat megetahui sejarah dari perkembangan islam dari awal mulanya
masa Modern sampai sekarang. Serta dengan memperlajari Sejarah Perkembangan
Islam pada Masa Modern kita bisa mengetahui Perkembangan Islam, kebudayaan,
ilmu pengetahuan dan ajaran islam pada awal mulanya masa modern (1800 M)
sampai sekarang.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat di ambil dari Perkembangan Islam pada Masa
Modern adalah masa yang di mulai pada tahun 1800 M dimana umat islam sadar
terhadap kelemahan dirinya dan adanya dorongan untuk memperoleh kemajuan
dalam berbagai bidang.

B. Saran
Perkembangan islam pada awalnya memang agak terlambat dari negara
Eropa. Tetapi, dengan adanya kesadaran dari umat muslim bahwa ilmu
pengetahuan itu penting. Muncullah tokoh-tokoh islam pada masa Pembaharuan
yang mengusahakan agar islam tidak ketinggalan terlalu jauh dari bangsa-bangsa
barat (eropa). Mereka melakukan modernisasi dalam bidang pendidikan sampai
mendirikan perguruan-perguruan tinggi untuk menyebarkan ilmu.
Untuk itu, sebagai umat muslim hendaknya kita meniru semagat para tokoh-
tokoh islam yang berjuang agar islam tidak ketinggalan dengan bangsa eropa.
Dengan begitu islam tidak akan mudah kalah dengan bangsa barat (eropa).

7
DAFTAR PUSTAKA

http://diaryrumput.blogspot.co.id/2011/05/perkembangan-islam-pada-masa-
modern.html

http://rianindrap.blogspot.co.id/2015/04/makalah-perkembangan-islam-pada-
masa.html

Anda mungkin juga menyukai