Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL TERAPI MODALITAS LANSIA

TERAPI OKUPASI PADA NY. J


STASE KEPERAWATAN GERONTIK

Tugas Ini Bertujuan Untuk Menyelasikan Tugas Profesi Keperawatan Gerontik Program
Profesi Ners

OLEH :
ELY PURNAMA, S.Kep
1914901110021

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Penuaan adalah suatu proses akumulasi dari kerusakan sel somatik yang diawali
oleh adanya disfungsi sel hingga terjadi disfungsi organ dan pada akhirnya akan
meningkatkan risiko kematian bagi seseorang. Apabila dilihat dari sudut
pandang yang lebih luas, proses penuaan merupakan suatu perubahan progresif
pada organisme yang telah mencapai kematangan intrinsik dan bersifat
irreversibel serta menunjukkan adanya kemunduran sejalan dengan waktu.

Corak perkembangan proses penuaan bersifat lambat namun dinamis dan


bersifat individual baik secara fisiologis maupun patologis, karena banyak
dipengaruhi oleh riwayat maupun pengalaman hidup di masa lalu yang terkait
dengan faktor biologis, psikologis, spiritual, fungsional, lingkungan fisik dan
sosial. Perubahan struktur dan penurunan fungsi sistem tubuh tersebut diyakini
memberikan dampak yang signifikan terhadap gangguan homeostasis sehingga
lanjut usia mudah menderita penyakit yang terkait dengan usia misalnya: stroke,
Parkinson, dan osteoporosis serta berakhir pada kematian. Penuaan patologis
dapat menyebabkan disabilitas pada lanjut usia sebagai akibat dari trauma,
penyakit kronis, atau perubahan degeneratif yang timbul karena stres yang
dialami oleh individu. Stres tersebut dapat mempercepat penuaan dalam waktu
tertentu, selanjutnya dapat terjadi akselerasi proses degenerasi pada lanjut usia
apabila menimbulkan penyakit fisik. Kondisi tersebut sangat berpengaruh pada
upaya pengembangan bakat, minat dan potensi lanjut usia, maka oleh sebab itu
perlu diadakan berbagai kegiatan positif untuk mengisi waktu-waktu luang, dan
perlu dirancang berbagai kegiatan atau aktivitas yang sesuai dengan minat, 
bakat dan kemampuan lanjut usia (lansia).

Oleh karena itu diperlukannya pelaksanaan program terapi yang diperlukan


suatu instrument atau parameter yang bisa digunakan untuk mengevaluasi
kondisi lansia, sehingga mudah untuk menentukan program terapi selanjutnya.
Tetapi tentunya parameter tersebut harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan
dimana lansia itu berada, karena hal ini sangat individual sekali, dan apabila
dipaksakan justru tidak akan memperoleh hasil yang diharapkan. Dalam keadaan
ini maka upaya pencegahan berupa latihan-latihan atau terapi yang sesuai harus
dilakukan secara rutin dan berkesinambungan.

2. Tujuan
a. Tujuan umum
Setelah mengikuti terapi modalitas diharapkan lansia dapat mengisi waktu
luang dan meningkatkan/mempertahankan fungsi kognitifnya
b. Tujuan khusus
Setelah diberikan terapi modalitas, lansia dapat :
1) Mengisi waktu luang bagi lansia
2) Meningkatkan produktifitas lansia
3) Meningkatkan/ mempertahankan waktu luang yang bermanfaat bagi
lansia
BAB II
SISTEMATIKA KEGIATAN

1. Kriteria klien
Klien Ny. J yang mengatakan bosan dengan aktivitasnya yang itu-itu saja

2. Pelaksanaan
Hari/tanggal : Selasa, 30 Juni 2020
Waktu : 14.00 wita
Tempat : Rumah Ny. J

3. Rencana kegiatan
a. Kegiatan : mengisi waktu luang klien (Ny. J)
b. Materi : melakukan kegiatan pembuatan kerajinan bunga dari kain flanel
c. Media : kain flannel, lem tembak, gunting, dan lidi sapu

4. Susunan acara
No Langkah Waktu Kegiatan mahasiswa Kegiatan sasaran
.
1. Pembukaan 5 - Memberi salam - Menjawab salam
menit - Memperkenalkan diri - Memperhatikan
- Menjelaskan maksud dan tujuan
2. Penjelasan 5 Menjelaskan materi dan Mengikuti kegiatan terapi
menit melakukan terapi bersama klien sampai selesai
3. Demontrasi 15 Mendemonstrasikan terapi Klien mampu berperan
/kerja menit okupasi yang akan dilakukan aktif selama jalannya
terapi
4. Evaluasi 3 Mengevaluasi kembali materi Klien mamapu
menit terapi yang sudah diberikan mengulang terapi yang
sudah diberikan
5. Penutup 2 Memberi salam Menjawab salam
menit

5. Kriteria evaluasi
a. Evaluasi struktur
1) Media sudah disiapkan
2) Materi sudah disiapkan
3) Klien sudah diberitahu 1 hari sebelum acara
b. Evaluasi proses
1) Klien memperhatikan saat mahasiswa menjelaskan mengenai terapi
okupasi yang dilakukan
2) Klien ikut semua proses terapi okupasi
3) Klien antusias saat melakukan proses terapi okupasi
c. Evaluasi hasil
1) Klien mampu membuat bunga bersama
2) Klien mampu mendemonstrasikan kembali terapi okupasi
BAB III
MATERI PENYULUHAN

3.1 Konsep terapi okupasi pada lansia


3.1.1 Pengertian
Terapi modalitas adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengisi waktu
luang bagi lansia.
3.1.2 Tujuan
1. Mengisi waktu luang bagi lansia
2. Meningkatkan produktifitas lansia
3. Meningkatkan/ mempertahankan waktu luang yang bermanfaat bagi
lansia
3.1.3 Jenis kegiatan
1. Psikodrama
Bertujuan untuk mengekspresikan perasaan lansia, tema dapat dipilih
sesuai dengan masalah lansia.
2. Terapi aktivitas kelompok ( TAK )
Terdiri atas 7-10 orang. Bertujuan untuk meningkatkan kebersamaan,
bersosialisasi, bertukar pengalaman, dan mengubah perilaku. Untuk
terlaksananya terapi ini dibutuhkan Leader, Co-Leader, dan fasilitator.
Misalnya : cerdas cermat, tebak gambar, dan lain-lain.
3. Terapi Musik
Bertujuan untuk mengibur para lansia seningga meningkatkan gairah
hidup dan dapat mengenang masa lalu. Misalnya : lagu-lagu kroncong,
musik dengan gamelan.
4. Terapi Berkebun
Bertujuan untuk melatih kesabaran, kebersamaan, dan memanfaatkan
waktu luang. Misalnya : penanaman kangkung, bayam, lombok, dan
lain-lain.
5. Terapi dengan binatang
Bertujuan untuk meningkatkan rasa kasih sayang dan mengisi hari-hari
sepinya dengan bermain bersama binatang. Misalnya : mempunyai
peliharaan kucing, ayam, dan lain-lain.
6. Terapi okupasi
Bertujuan untuk memanfaatkan waktu luang dan meningkatkan
produktivitas dengan membuat atau menghasilkan karya dari bahan
yang telah disediakan. Misalnya : membuat kipas, membuat keset,
membuat sulak dari tali rafia, membuat bunga dari bahan yang mudah
di dapat (pelepah pisang, sedotan, botol bekas, biji-bijian, dll),
menjahit dari kain, merajut dari benang, kerja bakti (merapikan kamar,
lemari, membersihkan lingkungan sekitar, menjemur kasur, dan lain-
lain).
7. Terapi kognitif
Bertujuan agar daya ingat tidak menurun. Seperti menggadakan cerdas
cermat, mengisi TTS, tebak-tebakan, puzzle, dan lain-lain.
8. Life review terapi
Bertujuan untuk meningkatkan gairah hidup dan harga diri dengan
menceritakan pengalaman hidupnya. Misalnya : bercerita di masa
mudanya.
9. Rekreasi
Bertujuan untuk meningkatkan sosialisasi, gairah hidup, menurunkan
rasa bosan, dan melihat pemandangan. Misalnya : mengikuti senam
lansia, posyandu lansia, bersepeda, rekreasi ke kebun raya bersama
keluarga, mengunjungi saudara, dan lain-lain.
10. Terapi keagamaan
Bertujuan untuk kebersamaan, persiapan menjelang kematian, dan
meningkatkan rasa nyaman. Seperti menggadakan pengajian,
kebaktian, sholat berjama’ah, dan lain-lain.
11. Terapi Keluarga
Terapi keluarga adalah terapi yang diberikan kepada seluruh anggota
keluarga sebagai unit penanganan (treatment unit). Tujuan terapi
keluarga adalah agar keluarga mampu melaksanakan fungsinya. Untuk
itu sasaran utama terapi jenis ini adalah keluarga yang mengalami
disfungsi; tidak bisa melaksanakan fungsi-fungsi yang dituntut oleh
anggotanya.
Dalam terapi keluarga semua masalah keluarga yang dirasakan
diidentifikasi dan kontribusi dari masing-masing anggota keluarga
terhadap munculnya masalah tersebut digali. Dengan demikian terlebih
dahulu masing-masing anggota keluarga mawas diri; apa masalah yang
terjadi di keluarga, apa kontribusi masing-masing terhadap timbulnya
masalah, untuk kemudian mencari solusi untuk mempertahankan keutuhan
keluarga dan meningkatkan atau mengembalikan fungsi keluarga seperti
yang seharusnya.

3.1.4 Proses pembuatan kerajinan bunga dari kain flannel


1. Alat dan bahan
- Kain flannel
- Gunting
- Lem tembak
- Lidi sapu
2. Prosedur
- Potong memanjang kain flannel, ukurannya panjang dan lebar
sesuai selera (panjang: 20 cm, lebar 6,5cm)
- Lumuri lem pada sepanjang salah satu sisi potongan kain flannel
- Lipat dan tekan sehingga merekat kuat
- Gunting bagian samping yang tidak dilem dan bentuk jangan
sampai putus
- Rekatkan ujung potongan kain flannel yang sudah dipotong-potong
pada ujung batang lidi menggunakan lem tembak
- Beri tekanan agar merekat kuat
- Gulung mengikuti lidi sampai bagian kain habis, pada bagian
terakhir rekatkan dengan lem tembak

Daftar Pustaka

Fatimah. (2010). Gizi Usia Lanjut. Jakarta : Penerbit Erlangga. www. Dosesn
Psikologi.com
Suhartini, R. (2012).Diperoleh dari http://www.damandiri.or.id.

Anda mungkin juga menyukai